Anda di halaman 1dari 139

PENGARUH PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PETANI KARET

DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


KABUPATEN OGAN ILIR
(STUDI KASUS DESA SERI BANDUNG)

Oleh:
Givari Zakawali
NIM: 12190086

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Islam (SE)

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN RADEN FATAH
PALEMBANG
2016
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Dengan Ilmu Hidup Menjadi Mudah, Dengan Seni Hidup Menjadi Indah,
Dengan Iman Hidup Menjadi Terarah.

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

• Teristimewa Ayahanda Abdul Basith dan Ibunda Asmarah tercinta yang


selalu mendo’akan demi masa depanku yang baik.

• Saudaraku tercinta Indri Pratiwi dan Ahmad Zulvan yang selalu


memberikan motivasi dan mendo’akan sehingga saya bisa
menyelesaikan penulisan skripsi ini.

• Sepupu-sepupuku tersayang yang selalu mendo’akan dan memberikan


dukungan kepada saya.

• Teman-teman seperjuanganku khususnya EKI 3 Angkatan 2012 yang


telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

• Almamaterku UIN Raden Fatah Palembang, Agama, Bangsa, dan Negara.

v
ABSTRAK

Penelitian ini mengenai pengaruh pendapatan dan pengeluaran petani karet


dalam meningkatkan kesejahteraan kelurga. Dalam penelitian ini menganalisis sejauh
mana pengaruh tingkat pendapatan dan pengeluaran petani karet dalam meningkatkan
kesejahteraan keluarga. Sebagai objek penelitian ini adalah Desa Seri Bandung
Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir.

Pendapatan dan pengeluaran adalah dua hal yang tidak bisa di pisahkan dari
kesejahteraan keluarga. Karena pendapatan dan pengeluaran merupakan tolak ukur
sejauh mana keluarga itu bisa dikatakan sejahtera atau tidak. Permasalahan dalam
penelitian ini adalah bagaimana pengaruh pendapatan dan pengeluaran petani karet
dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan apakah pendapatan dan pengeluaran
tersebut mempengaruhi kesejahteraan keluarga

Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa variabel pendapatan


dan pengeluaran berpengaruh terhadap kesejahteraan keluarga dan terdapat hubungan
positif antara pendapatan dan pengeluaran terhadap kesejahteraan keluarga. Yang
artinya, bahwa pendapatan dan pengeluaran sangat memiliki pengaruh terhadap
tingkat kesejahteraan keluarga tersebut. Dilihat dari hasil uji t yang menunjukkan
thitung sebesar 4,543 dengan sig 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 dilihat dari ttabel sebesar
1,296. Dilihat pada variabel pengeluaran dengan t hitung sebesar 4,319 dengan sig 0,000
atau lebih kecil dari 0,05 dilihat dari ttabel 1,296. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
tidak dapat menolak hipotesis yang menyatakan “pendapatan berpengaruh signifikan
dalam meningkatkan kesejahteraan keluargadan pengeluaran berpengaruh signifikan
dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga”

Kata Kunci : Pendapatan dan Pengeluaran Petani Karet dan Kesejahteraan


Keluarga

vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA

A. Huruf Konsonan

‫ا‬ = ‘ ‫ز‬ = z ‫ق‬ = q


‫ب‬ = b ‫س‬ = s ‫ك‬ = k
‫ت‬ = t ‫ش‬ = sy ‫ل‬ = l
‫ث‬ = s ‫ص‬ = $ ‫م‬ = m
‫ج‬ = j ‫ض‬ = dh ‫ن‬ = n
‫ح‬ = h ‫ط‬ = t ‫و‬ = w
‫خ‬ = kh ‫ظ‬ = zh ‫ه‬ = h
‫د‬ = d ‫ع‬ = ‘ ‫ء‬ = .
‫ذ‬ = z ‫غ‬ = gh ‫ي‬ = y
‫ر‬ = r ‫ف‬ = f
B. Ta’ Marbuthah
1. Ta` marbuthah sukun ditulis b contoh ‫ بعبادة‬ditulis bi `ibadah.
2. Ta` marbuthah sambung ditulis t contoh ‫ بعبلدة ر به‬ditulis bo1ibadat
rabbih.
C. Huruf Vokal
1. Vokal Tunggal
a. Fathah (----) = a
b. Kasrah (----) = i
c. Dhammah (----) = u
2. Vokal Rangka
a. ( ‫(ا ي‬ = ay
b. (‫ ي‬--) = iy
c. (‫)ا و‬ = aw

vii
d. (‫ و‬---) = uw
3. Vokal Panjang
a. (‫ ا‬----) =a
b. (‫ ي‬---) =i
c. (‫ و‬----) =u
D. Kata Sandang
Penulis al qamariyyah dan al syamsiyyah menggunakan al-:
1. Al qamariyah contohnya : “ ‫ ” الحمد‬ditulis al-hamd.
2. Al syamsiyah contohnya : “ ‫ ” النمل‬ditulis al-naml.
E. Daftar Singkatan
H = Hijriyah
M = Masehi
h. = halaman
swt. = subhanahu wa ta`ala
saw. = sall Allah `alaih wa sallam
QS. = al-Qur`an Surat
HR = Hadis Riwayat
Terj. = terjemahan

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, serta sholawat dan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendapatan
Dan Pengeluaran Petani Karet Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga
Kabupaten Ogan Ilir (Studi Kasus Desa Seri Bandung” ini dengan baik, sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1). Penulis ingin menyampaikan
rasa hormat, penghargaan dan terima kasih atas bantuan dan dukungan yang
diberikan oleh semua pihak hingga selesainya skripsi ini, diantaranya:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Sirozi, Ph.D selaku Rektor UIN Raden Fatah
Palembang, Wakil Rektor I, Wakil Rektor II dan Wakil Rektor III serta
jajaran rektorat UIN Raden Fatah Palembang lainnya.
2. Bapak Dr. Qodariah Barkah, M.H.I, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang.
3. Bapak Ulil Amri, Lc., M.H.I, selaku Ketua Prodi Ekonomi Islam dan Ibu
Drs. Mismiwati, selaku Sekretaris Prodi Ekonomi Islam.
4. Ibu Juwita Anggaraini, M.H.I selaku Penasehat Akademik
5. Ibu Dr. Maftukhatusolikha, M.Ag, selaku Pembimbing I dan Ibu Sri Delasmi
Jayanti, M.Acc., Ak.CA, selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu
untuk memberi pengarahan hingga selesainya skripsi ini.
6. Para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang,
yang telah memberikan bimbingan pelajaran selama masa studi.
7. Kedua orang tuaku tercinta, ayah Abdul Basith dan Ibu Asmarah, saudaraku
Indri Pratiwi dan Ahmad Zulvan serta semua keluarga yang telah
memeberikan dukungan, semangat, dan doa untuk kesuksesanku.

ix
8. Rekan-rekan sealmamater beserta kelas EKI tahun 2012 dan semua pihak
sekali lagi terima kasih atas kerja sama bantuan selama kuliah. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
9. Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan satu pembimbing Retno
Senjawati, Arina Safitri, Masjidah Amalia, Ilham Erlanda, Lilis Suryani yang
sudah saling memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Terima kasih kepada Retno Senjawati yang sudah meluangkan waktunya
untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Terima kasih kepada sahabat-sahabat tercinta Muhammad Mustaqim,
Muhammad Ghozali, Muhammad Emir Adlu, Muhammad Hadi, Khairuddin
dan Taufiqurrahman.
12. Terima kasih kepada teman-teman EKI 3 Angkatan 2012 untuk waktu dan
kebersamaannya selama ini.

Palembang, Oktober 2016

Penulis

Givari Zakawali

12190086

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................. ii

PENGESAHAN DEKAN ............................................................................. iii

NOTA DINAS ................................................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
C. Batasan Masalah ........................................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4
E. Kegunaan Penelitian .................................................................................. 5
F. Kontribusi Penelitian ................................................................................. 6
G. Sistematika Penulisan ................................................................................ 6

xi
BAB II LANDASAN TEORI

1. Sistem Pertanian.................................................................................... 8
a. Sistem Pertanian Modern................................................................ 8
b. Sistem Pertanian Tradisional........................................................... 8
2. Kerja Sama Dalam Bidang Pertanian.................................................... 9
A. Pengertian Muzara’ah...................................................................... 9
a. Dasar Hukum Muzara’ah......................................................... 9
B. Pengertian Mukhabarah................................................................. 10
C. Pengertian Musaqah....................................................................... 10
a. Dasar Hukum Musaqah............................................................ 11
b. Rukun dan syarat Musaqah....................................................... 12
c. Musaqah yang diperbolehkan................................................... 13
d. Tugas Penggarap....................................................................... 14
e. Berakhirnya Musaqah............................................................... 14
f. Hikmah Musaqah...................................................................... 15
3. Pendapatan dan Pengeluaran Petani Karet............................................ 16
a. Definisi Pendapatan.................................................................. 16
b. Definisi Pengeluaran................................................................. 17
4. Kesejahteraan......................................................................................... 19
a. Teori Kesejahteraan......................................................................... 19
b. KesejahteraanMenurutEkonomi Islam........................................... 21
c. Kesejahteraan Dalam Perspektif Islam............................................ 22
d. Teori Kesejahteraan Keluarga......................................................... 23
D. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 24
E. Kerangka Berfikir ............................................................................ 34
F. Hipotesis .......................................................................................... 34

xii
BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting penelitian......................................................................................... 36
1. Sejarah Singkat Desa Seri Bandung...................................................... 36
2. Letak dan Batas Wilayah Desa Seri Bandung....................................... 36
3. Sistem Pertanian Karet Desa Seri Bandung.......................................... 37
B. Desain Penelitian ........................................................................................ 37
C. Metode Penelitian........................................................................................ 37
D. Populasi dan Sampel.................................................................................... 38
1. Populasi.................................................................................................. 38
2. Sampel.................................................................................................... 38
E. Jenis Dan Sumber Data ............................................................................... 39
F. Variabel-variabel Penelitian......................................................................... 40
1. Variabel Penelitian................................................................................. 40
2. Identifikasi Variabel............................................................................... 40
G. Metode Pengumpulan Data.......................................................................... 43
H. Teknik Analisis Data.................................................................................... 44
1. Uji Validitas............................................................................................ 45
2. Uji Reabilitas.......................................................................................... 45
3. Analisis Regresi Linier Berganda........................................................... 45
4. Uji Hipotesis........................................................................................... 46
a. Uji Koefisien Determinasi.............................................................. 46
I. Teknik Analisis Deskriptif Kuantitatif......................................................... 48
1. Uji Asumsi Klasik.................................................................................. 48
a. Multikolinieritas............................................................................... 48
b. Heteroskedastitas.............................................................................. 49
c. Autokorelasi...................................................................................... 49

xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden............................................................................. 51
1. Karakteristik Responden....................................................................... 51
2. Deskripsi Responden............................................................................. 51
a. Karakteristik responden berdasarkan usia....................................... 52
b. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin........................ 53
c. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan............................ 54
d. Karakteristik responden berdasarkan penghasilan........................... 55
B. Analisis Data................................................................................................ 56
1. Analisis Deskriptif Variabel................................................................... 54
2. Deskriptif Variabel Pendapatan Petani Karet........................................ 56
3. Deskriptif Variabel Pengeluaran Petani Karet....................................... 57
4. Deskriptif Variabel Kesejahteraan Keluarga......................................... 58
3. Uji Validitas........................................................................................... 59
4. Uji Reabilitas.......................................................................................... 60
5. Uji Normalitas........................................................................................ 62
6. Uji Multikolonieritas.............................................................................. 64
7. Uji Autokorelasi..................................................................................... 65
8. Uji Heteroskedastitas.............................................................................. 66
9. Uji Partial (t)........................................................................................... 67
10. Uji Koefisien Determinasi (R2).............................................................. 69
11. Uji Regresi Linier Berganda................................................................... 70
C. Pembahasan Hasil Penelitian........................................................................ 72
1. Pengaruh Pendapatan Petani Karet Terhadap Kesejahteraan Keluarga.. 72
2. Pengaruh Pengeluaran Petani Karet Terhadap Kesejahteraan Keluarga..73
3. Pengaruh Pendapatan dan Pengeluaran Petani Karet Terhadap
Kesejahteraan Keluarga.......................................................................... 74

xiv
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................. 76
B. Keterbatasan Penelitian............................................................................... 77
C. Saran ........................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 79

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................... 80

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Matriks Penelitian Terdahulu .................................................. 26

Tabel 3.1 Tabel Indentifikasi Variabel............................................................... 41

Tabel 4.1 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Usia............................. 52

Tabel 4.2 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............. 53

Tabel 4.3 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan.................. 54

Tabel 4.4Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan.................. 55

Tabel 4.5Tabel Deskriptif Variabel Pendapatan Petani Karet (X1).................. 56

Tabel 4.6 Tabel Deskriptif Variabel Pengeluaran Petani Karet (X2)................. 57

Tabel 4.7 Tabel Deskriptif Variabel Kesejahteraan Keluarga (Y)..................... 58

Tabel 4.8 Tabel Hasil Uji Validitas.................................................................... 59

Tabel 4.9 Tabel Hasil Uji Realibilitas ............................................................... 61

Tabel 4.10 Tabel Hasil Uji Normalitas............................................................... 64

Tabel 4.11 Tabel Hasil Uji Mulitikolinieritas..................................................... 65

Tabel 4.12 Tabel Hasil Uji Autokorekasi............................................................ 65

Tabel 4.13 Tabel Hasil Uji Hipotesis Variabel Pertama...................................... 68

Tabel 4.14 Tabel Hasil Uji Hipotesis Variabel Kedua......................................... 69

Tabel 4.15 Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)................................... 70

xvi
Tabel 4.16Tabel Hasil Uji Regresi Linier Berganda............................................ 71

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .............................................................................. 34

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 62

Gambar 4.2 Normal Probability Plot...................................................................... 63

Gambar 4.3 Uji Heteroskedastitas.......................................................................... 66

xvii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desa Seri Bandung merupakan salah satu wilayah administratif

Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. Desa Seri Bandung terbagi

menjadi dua yaitu Dusun I dan Dusun II. Yang mana penduduknya memenuhi

kebutuhan mereka dengan bekerja sebagai petani karet dan petani tebu. Di

antara banyaknya petani karet, ada sebagian petani yang memiliki kebun

sendiri, namun ada juga yang tidak memiliki kebun karet sendiri. Mereka

yang memiliki kebun mengelola kebun mereka sendiri dengan cara

menjadikan pekerjaan mereka sebagai petani karet ini merupakan pekerjaan

sampingan.

Berbeda dengan petani karet yang tidak memiliki lahan atau kebun

karet, mereka mengelola kebun milik orang lain sebagai mata pencaharian

mereka untuk memenuhi kebutuhan keluarga dalam meningkatkan

kesejahteraan keluarga mereka. Kenyataan inilah yang ada pada warga Desa

Seri Bandung Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Sumatera

Selatan. Hampir 80% warganya bekerja sebagai petani karet, menggarap

lahan milik orang lain dengan tingkat pendapatan yang jika dilihat dari sisi

harga karet tidak selalu stabil atau naik turun.1

1
Survey Langsung Di Desa Seri Bandung Kec.Tanjung Batu, Kab.Ogan Ilir, Sumatera
Selatan
2

Karet alam merupakan salah satu komoditas penting perkebunan

selain kelapa sawit, kakao dan teh, baik sumber pendapatan devisi,

kesempatan kerja, dan pendorong pertumbuhan ekonomi sentra-sentra baru di

wilayah sekitar perkebunan karet maupun pelestarian lingkungan dan sumber

daya hayati. Hal ini ditunjukkan oleh jumlah petani yang terlibat dalam usaha

karet alam mencapai 1,907 juta kepala keluarga, sehingga banyak penduduk

menggantungkan hidup dengan tanaman ini.2

Pendapatan petani merupakan ukuran penghasilan yang diterima oleh

petani dari usaha taninya. Dalam analisis usaha tani, pendapatan petani

digunakan sebagai indikator penting karena merupakan sumber utama dalam

mencukupi kebutuhan sehari-hari. Faktor pendapatan merupakan salah satu

faktor penting yang menentukan pola konsumsi, di mana pendapatan

merupakan ukuran penghasilan yang diterima petani dari usaha taninya.

Menurut Hernanto (2005) pendapatan merupakan salah satu bentuk jasa

pengelolaan yang menggunakan lahan, tenaga kerja, dan modal yang dimiliki

dalam usaha taninya.

Tingkat kesejahteraan keluarga petani itu sendiri pun dilihat dari

seberapa besar pendapatan dan pengeluaran yang didapat serta dikelola agar

dapat terjamin kesejahteraan keluarganya, mengingat pendapatan yang

diterima sebagai petani karet tidak selalu tetap dikarenakan harga karet yang

juga turun naik. Hal inilah yang menjadi kendala utama, dalam meningkatkan

kesejahteraan keluarga. Harga jual karet itu sendiri diperkirakan Rp.700.000,-


2
Direktorat Jenderal Perkebunan Statistik Perkebunan Indonesia Karet (Rubber). Jakarta:
Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian. 2006-2011
3

per minggu, itu semua belum termasuk upah atau hasil yang akan dibagi ke

petani karet. Bisa dibayangkan berapa hasil yang diterima oleh petani karet

yang tidak memiliki kebun atau menggarap kebun milik orang lain. Hal ini

belum termasuk dengan harga karet yang tidak selalu tetap, mengingat

tanaman ini sangat bergantung pada musim. Selain itu juga persaingan

kualitas, harga, ekspor karet mentah keluar negeri juga menjadi faktor utama

tidak stabilnya harga karet.

Selain pedapatan yang menjadi faktor utama dalam peningkatan

kesejahteraan keluarga ada faktor yang lain yang ikut menjadi salah satu

masalah peningkatan kesejahteraan keluarga yaitu pengeluaran. Di mana jika

pengeluaran lebih besar, maka jelas bahwa pendapatan yang diterima tidak

bisa memenuhi kebutuhan mereka. Sebagai salah satu data yang saya dapat di

Desa Seri Bandung Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir terdapat

satu keluarga yang mana halnya kepala keluarga yang mencari nafkah sebagai

petani karet. Keluarga itu terdiri dari ayah, ibu, dan 2 orang anaknya. Di mana

sang ayah bekerja sebagai petani karet dan istrinya sebagai ibu rumah tangga.

Dengan penghasilan yang tidak menentukan dilihat harga karet yang naik

turun atau tidak stabil tetapi mereka masih bisa memenuhi kebutuhan

keluarga mereka baik itu kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder.

Sistem musaqah adalah bentuk kerja sama usaha dalam bidang

perkebunan dengan cara pemilik kebun menyerahkan kepada petani

(penggarap) untuk digarap (ditanami) dan hasilnya dibagi dengan persentase

sesuai dengan kesepakatan. Kerja sama seperti ini sangat positif, karna
4

banyak yang mempunyai kebun sedangkan ia tidak dapat mengelolanya.

Sementara di pihak lain ada orang yang tidak mempunyai kebun, tetapi dapat

mengelola kebun dengan sebaik baiknya.

Penghasilan yang tidak menentu sebagai petani karet, membuat sang

kepala keluarga mencari pekerjaan lain sebagai petani nanas di mana

penghasilan yang didapat jika dikumpulkan dapat memenuhi kebutuhan

sehari-hari mereka. Dengan dua orang anak yang masih kecil-kecil dan

membutuhkan kebutuhan hidup yang layak seperti susu, dan sekolah. Dilihat,

dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan dan pengeluaran

memiliki pengaruh yang besar terhadap kesejahteraan kelurga petani

tersebut.3

Dari uraian di atas mengenai pendapatan dan pengeluaran petani karet

Desa Seri Bandung Kecamatan Tanjung Batu, maka penuilis tertarik untuk

membahas masalah “Pengaruh Pendapatan Dan Pengeluaran Petani

Karet Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Ogan

Ilir (Studi Kasus Desa Seri Bandung)”

B. Rumusan Masalah

Agar pembahasan ini teratur dan sistematis, maka perlu dirumuskan

permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh pendapatan petani karet terhadap kesejahteraan

keluarga?

3
Survey langsung dengan responden di Desa Seri Bandung 2016
5

2. Bagaimana pengaruh pengeluaran petani karet terhadap kesejahteraan

keluarga?

3. Apakah pendapatan dan pengeluaran petani karet mempengaruhi

kesejahteraan keluarga?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini hanya dibatasi untuk menghindari terlalu luasnya

penelitian yang akan dilakukan, maka penelitian ini hanya mengenai

“Pengaruh Pendapatan dan Pengeluaran Petani Karet Dalam Meningkatkan

Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Ogan Ilir di Desa Seri Bandung”

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan penelitian dan pertanyaan penelitian,

maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah pendapatan petani karet mempengaruhi

kesejahteraan keluarga atau tidak.

2. Untuk mengetahui apakah pengeluaran petani karet mempengaruhi

kesejahteraan keluarga atau tidak.

3. Untuk mengetahui apakah pendapatan dan pengeluaran petani karet dalam

meningkatkan kesejahteraan keluarga atau tidak.


6

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur ilmu

pengetahuan tentang pendapatan dan pengeluaran petani karet dalam

meningkatkan kesejahteraan keluarga.

1. Bagi akademisi dapat memberikan manfaat dalam hal pengembangan ilmu

ekonomi, melalui pendekatan dan cakupan variabel yang digunakan,

terutama yang berhubungan dengan hal-hal yang mempengaruhi

pendapatan dan pengeluaran petani karet dalam meningkatkan

kesejahteraan keluarga

2. Hasil penelitian diharapkan dapat mendukung penelitian selanjutnya dalam

melakukan penelitian yang berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran

petani karet di Desa Seri Bandung.

b. Kegunaan Praktis

1. Bagi penulis, penelitian diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk sarana

untuk menambah ilmu pengetahuan pengaruh tingkat pendapatan dan

pengeluaran dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.

2. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

bisa menjadi referensi sebagai ilmu pengetahuan tentang pendapatan dan

pengeluaran petani karet dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.


7

E. Kontribusi Penelitian

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat

digunakan, antara lain

1. Untuk menambah pemahaman pemahaman secara praktis dalam bidang

ilmu ekonomi, sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas pengembangan

ilmu yang berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran petani karet di

Desa Seri Bandung.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi tenaga pengajar (dosen) Ekonomi Islam

dalam menentukan atau memilih keputusan dalam menetukan tingkat

pendapatan dan pengeluaran petani karet.

3. Untuk meningkatkan kualitas program pengembangan ilmu melalui

pendekatan dan cakupan variabel yang digunakan, selanjutnya diharapkan

mampu meningkatkan pengetahuan mahasiswa/i.

4. Sebagai landasan empiris atau kerangka acuan untuk penelitian dimasa

yang akan datang

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah :

Bab I : Pendahuluan

Bab berisi tentang uraian latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.


8

Bab II : Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori

Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung

penelitian ini, pendapatan dan pengeluaran petani

karet, sistem pertanian dalam Islam (musaqah), teori

kesejahteraan keluarga dan kesejahteraan keluarga

petani karet. Pengembangan hipotesis, kerangka

teori, dan hipotesis

Bab III : Metodelogi Penelitian

Bab ini berisi tentang metode penelitian, variabel

penelitian, dan definisi operasional variabel, jenis

dan sumber data, metode pengumpulan data, dan

teknik analisis data, uji validitas, uji reabilitas, uji

normalitas, uji linieritas, uji heteroskedastitas,uji

multikolonieritas, uji koefisien determniasi, uji

autokorelasi, uji simultan (F), uji parsial (t), uji

regresi linier berganda.

Bab IV : Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini berisikan gambaran umum mengenai

pendapatan dan pengeluaran petani karet. Serta pada

bab ini juga akan dibahas mengenai hasil dari

observasi pada objek yang dipilih sebagai tempat

mendapatkan informasi serta hasil analisa yang akan

disajikan dalam bentuk deskriptif atas semua data


9

yang diperoleh dari hasil observasi peneliti dengan

berpedoman pada landasan teori.

Bab V : Penutup

Pada bab ini, berisikan kesimpulan dan saran-saran

yang berkaitan dengan pembahasan dan studi serta

kebijakan selanjutnya.
10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Sistem Pertanian Modern Dan Tradisional

a. Sistem Pertanian Modern

Sistem pertanian modern adalah sistem pertanian yang memiliki

tujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dengan penambahan unsur

eksternal (pupuk kimia dan pestisida) sehingga didapatkan produksi yang

tinggi. Selain itu, teknologi yang digunakan pada sistem ini telah maju dan

berkembang. Namun, dampak positif yang dihasilkan berupa peningkatan

produksi tidak bertahan lama. Hal ini karena terjadi penurunan kualitas tanah

dan penumpukan residu dalam tanah yang dapat meracuni tanaman sehingga

sistem ini dianggap tidak arif lagi. Pada perkembangannya sistem pertanian

konvensional ini menerapkan panca usaha tani sebagai acuan pengembangan

program yang dilakukan.4

b. Sistem Pertanian Tradisional

Sistem pertanian tradisional adalah sistem yang dimulai sejak manusia

memilih, memulai, menetap dan berladang pada satu lokasi saja. Pada sistem

ini teknologi pertaniannya tergolong sangat rendah karena hanya

menggunakan peralatan pertanian yang masih sederhana dan belum

berkembang. Selain itu, pertanian tradisional ini masih sangat bersahabat


4
Septana dan Ashari, Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Melalui Kemitraan Usaha,
(Jurnal Litbang Pertanian, 2007), hlm 26
11

dengan alam, arif dan mendukung ekosistem, hal ini karena petani masih

membiarkan berbagai macam hewan tetap hidup sehingga ketersediaan rantai

makanan untuk flora dan fauna yang hidup didalamnya terjaga. 5

2. Kerjasama Dalam Bidang Pertanian Dalam Perspektif Islam

A. Pengertian Muzara’ah

Secara etimologi, muzara’ah berarti kerjasama di bidang pertanian

antara pihak pemilik tanah dan petani penggarap. Secara terminologi, terdapat

beberapa definisi muzara’ah yang dikemukakan ulama fiqh.

1) Ulama Malikiyah, mendefinisikan muzara’ah sebagai perserikatan


dalam pertanian.
2) Ulama Hanabilah, mendefinisikan muzara’ah merupakan penyerahan
tanah pertanian kepada petani untuk digarap dan hasilnya dibagi
berdua.
3) Ulama Safi’i, mendefinisikan muzara’ah merupakan pengelolahan
tanah oleh petani dengan imbalam hasil pertanian, sedangkan bibit
pertanian disediakan penggarap tanah.
4) Ulama Hanafiyah, muzara’ah ialah akad untuk bercocok tanam dengan
sebagian yang keluar dari bumi.6
Jadi, muzara,ah itu yaitu kerjasama antara pemilik tanah dan

penggarap tanah dengan perjanjian bagi hasil yang jumlahnya menurut

kesepakatan bersama, sedangkan benih (bibit) tanaman berasal dari pemilik

tanah.

a. Dasar Hukum Muzara’ah

Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW pernah

memberikan tanah Khaibar kepada penduduknya (waktu itu mereka masih

Yahudi) untuk digarap dengan imbalan pembagian hasil buah-buahan dan

5
Ibid
6
Abdul Rahman. Fiqh Muamalat (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm
114
12

tanam-tanaman. Diriwayatkan oleh Bukhari dari Jabir yang mengatakan

bahwa bangsa Arab dengan senantiasa mengolah tanahnya secara muzara’ah

dengan rasio bagi hasil 1/3, 2/3, 1/4, 3/4, 1/2 maka Rasulullah SAW pun

bersabda:

“Hendaklah menanami atau menyerahkannya untuk digarap. Barang


siapa tidak melakukan salah satu dari keduanya, tahanlah tanahnya.”

Bukhari mengatakan bahwa telah berkata Abu Jafar, “Tidak ada

satupun di Madinah kecuali penghuninya mengelolah tanah secara muzura’ah

dengan pembagian hasil 1/3 dan 1/4. Hal ini telah dilakukan oleh Syadina Ali,

Sa’ad bin Waqash, Ibnu Mas’ud, Umar bin Abdul Azis, Qasim, Urwah,

keluarga Abu Bakar, dan keluarga Ali.7

B. Pengertian Mukhabarah

Mukhabarah adalah bentuk kerjasama antara pemilik sawah/ tanah

dan penggarap dengan perjanjian bahwa hasilnya akan dibagi antara pemilik

tanah dan penggarap menurut kesepakatan bersama, sedangkan biaya, dan

benihnya dari penggarap.8Perbedaan antara muzara’ah dan mukhabarah

hanya terletak dari benih tanaman. Dalam muzara’ah, benih tanaman berasal

dari pihak pemilik tanah, sedangkan dalam mukhabarah, benih tanaman

berasal dari pihak penggarap.9

C. Pengertian Musaqah

Musaqah diambil dari kata Al-saqa, yaitu seseorang bekerja pada

pohon tamar, anggur (mengurusnya), atau pohon-pohon yang lainnya supaya

7
Op. Cit., hlm. 240
8
Op. cit , hlm. 117
9
Ibid
13

mendatangkan kemaslahatan dan mendapatkan bagian tertentu hasil yang

diurus sebagai imbalan. Menurut istilah, al-musaqah di definisikan oleh para

ulama sebagaimana dikemukan oleh Abdurrahman al-Jaziri.10Menurut al-

Jaziri, al-Musaqah adalah akad untuk peliharaan pohon kurma, tanaman

(pertanian) dan yang lainnya dengan syarat-syarat tertentu. Menurut

Malikiyah, al-Musaqah adalah sesuatu yang tumbuh ditanah. Menurut

Malikiyah, sesuatu yang dapat tumbuh ditanah dibagi menjadi lima macam

yaitu :

a. Pohon-pohon tersebut berakar kuat (tetap) dan berbuah. Buah itu dipetik

serta pohon tersebut tetap ada dengan waktu yang lama, misalnya pohon

anggur dan zaitun.

b. Pohon-pohon tersebut berakar tetap, tetapi tidak berubah seperti pohon

kayu keras, karet, dan jati.

c. Pohon-pohon tersebut tidak berakar kuat, tetapi berubah dan dapat dipetik,

seperti padi dan qatsha’ah.

d. Pohon-pohon tersebut tidak berakar kuat dan tidak ada buahnya yang dapat

dipetik, tetapi memiliki kembang yang bermanfaat, seperti bunga mawar.

e. Pohon-pohon yang diambil hijau dan basahnya sebagai suatu manfaat,

bukan buahnya seperti tanaman hias yang ditanam di halaman rumah dan

ditempat lainnya.

10
Al-Jaziri Abdurahman. t.th , al-Fiqh ‘Ala Madzahib al Ar-ba’ah, (Beirut: Dar al-Qalam
1969), hlm 21
14

a. Dasar Hukum Musaqah

Dalam menentukan keabsahan akad musaqah dari segi syara’,

terdapat perbedaan ulama fiqh. Imam Abu Hanifa dan Zufar ibn Huzail

mereka berpendirian bahwa akad al-Musaqah dengan ketentuan petani

penggarap mendapatkan sebagian hasil kerjasama ini adalah tidak sah, karena

Musaqah seperti ini termasuk mengupah seseorang dengan imbalan sebagian

hasil dari panen kebun tersebut.11

Asas hukum musaqah ialah sebuah hadist yang diriwayatkan oleh

Imam Muslim dari Ibnu Amr r.a., bahwa Rasulullah Saw. Bersabda:

“Memberikan tanah Khaibar dengan bagian separoh dari penghasilan, baik


buah-buahan maupun pertanian (tanaman). Pada riwayat lain dinyatakan
bahwa Rasul menyerahkan tanah Khaibar itu kepada Yahudi, untuk diolah
dan modal dari hartanya, penghasilan separohnya untuk Nabi” 12

b. Rukun dan Syarat Musaqah

Rukun-rukun musaqah menurut ulama Syafi’iyah ada lima berikut ini:

a) Shigat, yang dilakukan kadang-kadang dengan jelas (shahih) dan dengan

samaran (kinayah). Diisyaratkan sighat dengan lafazh dan tidak cukup

dengan perbuatan saja.

b) Dua orang atau pihak yang berakad (al-aqidani), diisyaratkan bagi orang-

orang yang berakad dengan ahli (mampu) untuk mengelola akad, seperti

baligh, berakal, dan tidak berada dibawah pengampunan.

c) Kebun dan semua pohon yang berbuah, semua pohon yang berbuah boleh

diparohkan (bagi hasil), baik yang berbuah tahunan (satu kali dalam

11
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000) hlm. 282
12
Hendi Suhendi. Fiqh Muamalah (jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010) hlm. 148
15

setahun) maupun yang buahnya hanya satu kali kemudian mati, seperti

padi, jagung, dan yang lainnya.

d) Masa kerja, hendaklah ditentukan lama waktu yang akan dikerjakan,

seperti satu tahun atau sekurang-kurangnya menurut kebiasaan. Dalam

waktu tersebut tanaman atau pohon yang diurus sudah berbuah, juga yang

harus ditentukan adalah pekerjaan yang harus dilakukan oleh tukang

kebun, seperti menyiram, memotongi cabang-cabang pohon yang akan

menghambat kesuburan buah, atau mengawinkannya.

e) Buah hendaklah ditentukan bagian masing-masing (yang punya kebun dan

bekerja di kebun), seperti seperdua, sepertiga, seperempat, atau ukuran

yang lainnya. 13

c. Musaqah Yang Diperbolehkan

Para ulama berbeda pendapat dalam masalah yang diperbolehkan

dalam musaqah. Dawud berpendapat bahwa yang boleh di musaqah kan

hanyalah kurma. Menurut Syafi’yah yang boleh di musaqah kan hanyalah

kurma dan anggur saja. Sedangkan menurut Hanafiyah semua pohon yang

mempunyai akar ke dasar bumi dapat di musaqah kan seperti tebu. Apabila

waktu lamanya musaqah tidak ditentukan ketika akad, maka waktu yang

berlaku jatuh hingga pohoin itu menghasilkan yang pertama setelah akad, sah

pula untuk pohon yang berbuah secara berangsur sedikit demi sedikit, seperti

terong.

13
Asy-Shiddieqy Hasbi, Pengantar Fiqh Muamalah, (Jakarta: Penerbit Bulan Bintang,
1984), hlm 91
16

Menurut Imam Malik musaqah tidak di bolehkan untuk semua pohon

yang memiliki akar kuat, seperti dilema, tin, zaitun, dan pohon-pohon yang

serupa dengan itu dan dibolehkan pula untuk pohon-pohon yang berakar tidak

kuat, seperti semangka dalam keadaan pemilik tidak lagi memiliki

kemampuan untuk menggarapnya. Menurut madzhab Hanbali, musaqah

diperbolehkan untuk semua pohon yang buahnya dapat dimakan. Dalam kitab

al-Mughni, Imam Malik berkata, musaqah diperbolehkan untuk pohon tadah

hujan dan diperbolehkan pula untuk pohon-pohon yang disiram.

d. Tugas Penggarap

Kewajiban penyiram (musaqi) menurut Imam Nawawi adalah

mengerjakan apa saja yang dibutuhkan pohon-pohon dalam rangka

pemeliharaannya untuk mendapatkan buah. Ditambahkan pula untuk setiap

pohon yang berbuah musim diharuskan menyiram, membersihkan saluran air,

mengurus pertumbuhan pohon, memisahkan pohon-pohon yang merambat,

memelihara buah, dan perintisan batangnya.14

e. Berakhirnya Akad Musaqah

Menurut ulama fiqh , akad musaqah berakhir apabila:

1. Tenggang waktu yang disepakati dalam akad telah habis.


2. Salah satu pihak meninggal dunia.
3. Ada unsur yang membuat salah satu pihak tidak boleh melanjutkan akad.15

14
Dr.Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2007),
hlm150
15
Op. Cit nasrun hlm. 27l
17

f. Ketentuan Musaqah

Ketentuan musaqah adalah sebagai berikut:

1) Pemilik lahan wajib menyerahkan tanaman kepada pemelihara.


2) Pemelihara wajib memelihara tanaman yang menjadi tanggung jawabnya.
3) Pemelihara tanaman disyaratkan memiliki keterampilan untuk melakukan
pekerjaan.
4) Pembagian hasil dari pemeliharaan tanaman harus dinyatakan secara pasti
dalam akad.
5) Pemeliharaan tanaman wajib mengganti kerugian yang timbul dari
pelaksanaan tugasnya jika kerugian tersebut disebabkan oleh
kelalaiannya.16

g. Hikmah Musaqah

Ada orang kaya yang memiliki tanah yang ditanami pohon kurma dan

pohon-pohon yang lain, tetapi dia tidak mampu untuk menyirami

(memelihara) pohon ini karena ada suatu halangan yang menghalanginya.

Maka Allah yang Maha Bijaksana memperbolehkan orang itu untuk

mengadakan suatu perjanjian dengan orang yang dapat menyiraminya, yang

masing-masing mendapatkan bagian dari buah yang dihasilkan. Dalam hal ini

ada dua hikmah:

1) Menghilangkan kemiskinan dari pundak orang-orang sehingga dapat

mencukupi kebutuhannya.

2) Saling tukar manfaat di antara manusia.

Disamping itu, ada faedah lain bagi pemilik pohon, yaitu karena

pemelihara telah berjasa merawat hingga pohon menjadi besar. Kalau

seandainya pohon itu dibiarkan begitu saja tanpa disirami, tentu dapat mati

dalam waktu singkat. Belum lagi faedah dari adanya ikatan cinta, kasih

16
Op. cit. Hlm 242-243
18

sayang, antara sesama manusia, maka jadilah umat ini umat yang bersatu dan

bekerja untuk kemaslahatan, sehingga apa yang diperoleh mengandung

faedah yang benar.

Dari ketiga sistem pertanian diatas, Desa Seri Bandung menggunakan

sistem pertanian Musaqah yaitu antara pemilik lahan dan penggarap hanya

mengenal sistem paroan dimana hasil yang diterima rata-rata 70% untuk

pemilik kebun dan 30% untuk penggarap. Hasil ini menurut mereka susah

sesuai dengan perjanjian yang mereka sepakati sebelum memulai penggarap

kebun. Namun, sebenarnya mereka sudah menanamkan sistem Musaqah, tapi

pengetahuan yang awam membuat mereka tidak mengetahui bahwa sistem

yang mereka gunakan sudah sesuai dengan sistem yang ditanamkan oleh

Islam.

3. Pendapatan Dan Pengeluaran Petani Karet

A. Definisi Pendapatan Petani

Pendapatan petani adalah pendapatan yang berasal dari bidang

pertanian atau yang berasal dari usaha tani sendiri (on-farm), pendapatan

yang berasal dari luar pertanian (non-farm) dan pendapatan yang bersumber

dari berburuh tani (off-farm).17 Pendapatan adalah ukuran penghasilan yang

diterima oleh petani dari usahataninya, pendapatan petani digunakan sebagai

indikator penting karena merupakan sumber utama dalam mencukupi

17
Dewa K.S. Swastika,dkk “Struktur Penguasaan Lahan Dan Pendapatan Rumah
Tangga Tani
(Studi Kasus Di Kabupaten Kapuas Dan Barito Selatan, Kalimantan Tengah)” (Kalimantan,
2000)
19

kebutuhan sehari-hari.18 Atau yang diterima atas hasil kerjanya dalam suatu

periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan. Sedangkan

menurut Sukirno pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh

masyarakat atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian,

mingguan, bulanan ataupun tahunan.

Pendapatan petani dibagi menjadi tiga yaitu :

1) Pendapatan On Farm

Yaitu pendapatan yang diterima dari hasil usaha tani sendiri seperti

menjadi petani karet.

2) Pendapatan Off-Farm

Yaitu pendapatan usaha tani yang diterima dari hasil diluar hasil usaha

tani sendiri seperti menjadi buruh bangunan buruh angkut, dan buruh pabrik.

3) Pendapatan Non-Farm

Yaitu pendapatan usaha tani yang diterima dari luar sektor pertanian

seperti perdagangan tengkulak, warung, dan pedagang keliling. 19

Penerimaan atau pendapatan kotor usaha tani (grossfarm income)

didefinisikan sebagai nilai produk total usaha tani dalam jangka waktu

tertentu, baik dijual maupun tidak dijual. Penerimaan usaha tani didefinisikan

18
Hernanto “Pendapatan Usahatani Ubi Kayu dan Efisiensi
Pemasaran”.http://repository.usu.ac.id/bistream/123456789/11371/1/09E02924.pdf. (diakes 16
Maret 2016)
19
Ibid, hlm 17
20

sebagai nilai semua masukan yang habis terpakai atau dikeluarkan didalam

produksi, tetapi tidak termasuk tenaga kerja keluarga petani.20

Penerimaan usaha tani adalah sebagai nilai produksi total usahatani

dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun tidak dijual.

Penerimaan dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah produksi total

dengan harga yang berlaku dipasaran. Sedangkan pendapatan usahatani

merupakan selisih dari penerimaan dan pengeluaran total usahatani, dimana

pengeluaran total usahatani adalah nilai samua input yang habis dipakai atau

dikeluarkan dalam proses produksi.

Tingkat pendapatan merupakan salah satu kriteria wajib atau tidak nya

suatu daerah relatif rendah, dapat dikatakan bahwa kemajuan dan

kesejahteraan akan rendah pul. Kelebihan dari konsumsi maka akan disimpan

pada bank yang tujuannya adalah untuk berjaga-jaga apabila baik kemajuan

dibidang pendidikan, produksi dan sebagainya juga mempengaruhi tingkat

tabungan masyarakat. Demikian pula hanya bila pendapatan masyarakat suatu

daerah relatif tinggi, maka tingkat kesejahteraan dan kemajuan daerah

tersebut tinggi pula.21

B. Definisi Pengeluaran

Pengeluaran masyarakat terdiri dari pengeluaran pangan dan non

pangan. Pengeluaran pangan merupakan salah satu variabel yang dapat

digunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan masyarakat, dengan

20
Seokartawi, Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil, (Jakarta
: UI-Press, 1986)
21
Mahyu Danil ,” Pengaruh Pendapatan Terhadao Tingkat Konsumsi Pegawai Negeri
Sipil di Kantor Bupati Kabupaten Bireuen”, Jurnal Ekonomika Universitas Al-Muslim Bireuen
Aceh, Vol IV No 7.9 “
21

melihat pangsanya terhadap pengeluaran total. Semakin rendah pangsa

pengeluaran pangan berarti tingkat kesejahteraan masyarakat semakin baik.

Deaton dan Muelbauer dalam ilham menyatakan, untuk komoditas pangan,

peningkatan pendapatan tidak diikuti dengan permintaan progresif.

Berdasarkan hal tersebut dan dengan asumsi hargapangan yang dibayar

rumah tangga adalah sama, maka menurut Hukum Engel pangsa

pengeluaran.22

Pada umumnya konsumsi atau pengeluaran rumah tangga berupa

kebutuhan pangan dan non pangan yang dipengaruhi oleh tingkat pendapatan,

bisa terjadi apabila tingkat pendapatan rendah maka terlebih dahulu

memprioritaskan pengeluaran untuk bahan pangan dibanding bukan makanan.

Namun demikian, seiring dengan pergeseran dan peningkatan pendapatan,

proporsi pola pengeluaran untuk bahan makanan akan menurun dan

meningkatnya pengeluaran untuk kebutuhan non pangan. Seiring dengan

kondisi tersebut akan terukur tingkat kesejahteraan masyarakat, apakah

pendapatan yang diterima dari mata pencaharian sebagai petani mampu

dibelanjakan hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan atau kebutuhan non

pangan.

Pendapatan yang diperoleh rumah tangga petani tersebut digunakan

untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari baik kebutuhan pangan

dan kebutuhan non pangan. Secara garis besar kebutuhan rumah tangga tani

22
A Yudaningrum W, “Analisis Hubungan Proporsi Pengeluaran dan Konsumsi Pangan
dengan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani di Kabupaten Kulonprogo”,
http://www.eprints.uns.ac.id/berita.html. (diakses 16 Maret 2016)
22

dapat dikelompokkan menjadi dua kategori besar, yaitu kebutuhan akan

pangan dan kebutuhan non pangan. Pada tingkat pendapatan tertentu, rumah

tangga petani karet mengalokasikan pendapatannya untuk memenuhi kedua

kebutuhan tersebut.

Kebutuhan pangan terdiri dari bahan-bahan pangan yang dikonsumsi

dan bersumber dari karbohidrat seperti padi-padian dan umbi-umbian, pangan

hewani seperti daging, ikan, telur, dan susu, minyak dan lemak, kacang-

kacangan, bahan minuman seperti gula, kopi, teh, sayur-sayuran, buah-

buahan dan lain sebagainya. Sedangkan pengeluaran non pangan berupa

perumahan, barang serta jasa.23

Menurut Sukirno (1994) dalam ilmu ekonomi konsumsi adalah

penggunaan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan manusiawi.

Konsumsi harus dianggap sebagai maksud serta tujuan yang esensial dari

kegiatan produksi, atau dengan kata lain produksi adalah alat bagi konsumsi.

Pengeluaran konsumsi seseorang adalah bagian dari pendapatannya yang

dibelanjakan. Sedangkan bagian pendapatan yang tidak dibelanjakan disebut

tabungan. Apabila pengeluaran-pangeluaran konsumsi semua orang dalam

satu negara dijumlahkan, maka akan menghasilkan pengeluaran konsumsi

negara yang bersangkutan.24

23
Nurlaili Gultom “Analisis Perbandingan Tingkat Pengeluaran Rumah Tangga Petani Di
Kabupaten Ogan Komering Ulu”, http://jurnal-agriba.info/wp-content/uploads/2014/09/8-
Nurlaili_Gultom.pdf (diakses, 18 Maret 2016)
24
Dumairy, Perekonomian Indonesia, (Jakarta : Erlangga, 1999), hlm 16
23

C. Kesejahteraan

a. Teori Kesejaheraan

Menurut ekonom Itali Vilveredo Pareto, telah menspesifikasikan suatu

kondisi atau syarat terciptanya alokasi sumber daya secara efisien atau

optimal, yang kemudian terkenal dengan istilah syarat atau kondisi pareto

(Pareto Condition). Kondisi pareto adalah suatu alokasi barang sedemikian

rupa, sehingga bila dibandingkan dengan alokasi lainnya, alokasi tersebut

akan merugikan pihak manapun dan salah satu pihak pasti diuntungkan. Atas

kondisi pareto juga bisa didefinisikan sebagai suatu situasi di mana sebagaian

atau semua pihak individu akan mungkin lagi diuntungkan oleh pertukaran

sukarela.25

Teori kesejahteraan menurut ekonomi secara umum oleh Albert dan

Hahnel diklasifikasikan menjadi tiga macam, yakni classical utilitarian,

neoclassical welfare theory, dan new contractarian approach. Pendekatan

classical utilitarian menekankan bahwa kesenangan (pleasure) atau kepuasan

(utility) seseorang dapat diukur dan bertambah. Neoclassical welfare theory

merupakan teori kesejahteraan yang mempopulerkan prinsip Pareto

Optimality. Selain prinsip Pareto Optimality, neoclassical welfare theory juga

menjelaskan bahwa fungsi kesejahteraan merupakan fungsi dari semua

kepuasan individu. New contractarian approach. Prinsip ini adalah bahwa

individu yang rasionalakan setuju dengan adanya kebebasan maksimun dalam

hidupnya.
25
Rindi Anggoro Sukma, Analisis Factor-faktor yang Mempengaruhi Impor Beras di
Indonesia, Skripsi Sarjana S1 Program Studi Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Semarang, Semarang. 2012
24

Teori ini setidaknya dapat menjawab pertanyaan mengapa seorang

istri mau bekerja bahkan disektor informal, yaitu karena adanya kepuasan

batin yang diterima dan rasa senang bisa berkontribusi untuk perekonomian

keluarga, dan mungkin nilainya lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah

rupiah yang mereka terima. Adapun pengertian mengenai kesejahteraan

keluarga di Indonesia oleh pemerintah selama ini menurut Suyoto

dikelompokkan ke dalam dua tipe, yaitu Pertama, Tipe Keluarga Pra-sejahtera

adalah keluarga yang masih mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan

dasar hidupnya berupa sandang, pangan, dan papan. Keluarga pra-sejahtera

identik dengan keluarga yang anaknya banyak, tidak dapat menempuh

pendidikan secara layak, tidak memiliki penghasilan tetap, belum

memperhatikan masalah kesehatan lingkungan, rentan terhadap penyakit,

mempunyai masalah tempat tinggal dan masih perlu mendapat bantuan

sandang dan pangan.26

b. Kesejahteraan Keluarga Dalam Perspektif Islam

Kesejahteraan keluarga dalam perspektif Islam adalah terpenuhinya

kebutuhan materiil di dunia untuk tujuan jangka panjang diakhirat, dan

kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat adalah kemenangan dan

keberuntungan yang disebut dengan falah. Kesejahteraan sejati dalam

perspektif Islam tidak selalu diwujudkan hanya dalam memaksimalkan

26
Weni Alinda Retningtyas, Gambaran Tingkat Kesejahteraan Penenun Alat Tenun
Bukan Mesin (ATBM) di Dusun Gamplong IV, Sumber Rahayu, Moyudan, Sleman, Skripsi Sarjana
S1Program Studi Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya,
Yogyakarta, 2012
25

kekayaan dan konsumsi saja, tetapi juga menuntut aspek materi dan spiritual

diri manusia dalam suatu cara yang seimbang.

Kebutuhan materi meliputi sandang, pangan, papan, pendidikan,

transportasi, jaminan hidup, serta harta benda yang memadai dan semua

barang dan jasa yang membantu memberikan kenyamanan dan kesejahteraan

riil. Sedangkan kebutuhan spiritual mencakup ketaatan kepada Allah,

kedamaian pikiran (budi pekerti), kebahagiaan batin, keharmonisan keluarga,

dan masyarakat. 27

c. Teori Kesejahteraan Keluarga

Status kesejahteraan dapat diukur berdasarkan proporsi pengeluaran

rumah tangga (Bappenas, 2000). Rumah tangga dapat dikategorikan sejahtera

apabila proporsi pengeluaran untuk kebutuhan pokok sebanding atau lebih

rendah dari proporsi dari pengeluaran kebutuhan bukan pokok, seperti

pendidikan, pakaian, kesehatan, rekreasi, dan kebutuhan sosial masyarakat

lainnya.

Selain menurut Bappenas tahun 2000 Tingkat kesejahteraan petani

karet juga ini diukur dengan menggunakan metode yang telah ditetapkan oleh

BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2009. Kesejahteraan rumah tangga

petani karet berdasarkan enam indikator kesejahteraan BPS (Badan Pusat

27
Muchtar Surullah, Disertasi “Pengaruh Budaya Organisasi Keluarga
Sejahtera”(Perpustakaan Airlangga)
26

Statistik) yaitu rumah tangga, dan ketenagkerjaan, kesehatan, pendidikan,

konsumsi, perumahan, sosial, budaya, dan kehidupan beragama.28

(Sukirno, 1985). Kesejahteraan menggambarkan kapuasan seseorang

karena mengkonsumsi pendapatan yang diperoleh. Pengukuran kesejahteraan

dapat dilakukan terhadap kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan

pangan, sandang, papan dan kebutuhan yang bersifat kebendaan lainnya.

Kesejahteraan menggambarkan kepuasan seseorang karena mengkonsumsi

pendapatan yang diperoleh.

Pengukuran kesejahteraan dapat dilakukan terhadap kemampuan

keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, dan kebutuhan

yang bersifat kebendaan laiinya. Peningkatan kesejahteraan petani tidak saja

dipengaruhi faktor-faktor terkait dengan pertanian tetapi juga faktor-faktor

non pertanian. Peningkatan petani memiliki beberapa dimensi baik dari sisi

produktifitas usahatani maupun dari sisi kerja sama lintas sektoral dan daerah.

D. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian Alhidayad (2008), disimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi pendapatan petani karet di Desa Pulau Pandan

Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun adalah pendidikan, jumlah anggota

keluarga, jarak kebun, jam kerja efektif, secara parsial maupun secara

bersama-sama mempengaruhi produksi karet maupun pendapatan petani

karet. Peneliti menggunakan metode analisis deskrif kualitatif dan analisis

kuantitatif. Dari perhitungan Gini Rasio untuk pendapatan total petani karet
28
Reni Mardina dkk “ Pendapatan dan Kesejahteraan Petani Karet Rakyat di Kecamatan
Bumi Agung Kabupaten Way Kanan”, http://digilib.unila.ac.id/3869/12/BAB%20II.pdf (diakses
18 Maret 2016)
27

responden adalah sebesar 0,13502, angka ini menunjukkan bahwa distribusi

pendapatan di Desa Pulau Pandan berada pada ketimpangan yang rendah,

sedangkan perhitungan Gini Ratio untuk pendapatan dari usaha tani karet

diperoleh angka sebesar 0,194, angka ini menunjukkan ketimpangan yang

rendah.

Berdasarkan penelitian Novita (2010), yang menganalisa pendapatan


usaha tanaman karet di Kabupaten Kampar dan diketahui bahwa sebagian
besar petani karet di Kabupaten Kampar memiliki penghasilan yang relatif
cukup besar di mana rata-rata penghasilan bersih sebesar Rp 600.658,00.
Pengeluaran untuk konsumsi petani karet rata-rata sebesar Rp 1.086.052,00
dan rata-rata pengeluaran nonpangan sebesar Rp 867.059,00 maka
perbandingan antara konsumsi pangan dan nonpangan menunjukkan lebih
besar konsumsi pangan, dan ini menunjukkan bahwa pendapatan yang
diterima oleh keluarga petani karet di Kabupaten Kampar telah cukup untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

Penelitian Husinsyah (2006), bermaksud untuk mengetahui kontribusi

pendapatan petani karet terhadap pendapatan petani di Kampung Mencimai.

Dari hasil penelitian, maka diketahui pendapatan petani dari usaha kebun

karet adalah Rp 342.921,000,00 per tahun atau Rp 14.909,608,70 per

responden per tahun, hal ini menunjukkan bahwa pendapatan petani dari

perkebunan karet sangat membantu keuangan keluarga petani di Kampung

Mencimai. Penelitian juga menganalisis Faktor-faktor yang mempengaruhi

pendapatan petani karet dengan menggunakan analisis regresi linier. Faktor

Luas tanam (ha), biaya sarana produksi (Rp tahun-1) dan penggunaan tenaga

kerja (HOK), berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani karet di

Kampung Mencimai.29

29
Mohammad Adriez Faidhzal “Analisis Kualitas Karet Rakyat Kaitannya Dengan
Kesejahteraan Petani Karet Rakyat Di Kecamatan Belambungan Umpu Kabupaten Way Kanan
28

Khairil Anwar (1993) dalam skripsinya yang berjudul” Analisis Pola

Konsumsi Masyarakat Pedesaan di Kabupaten Bireuen Aceh”. Pengeluaran

konsumsi rumah tangga ditentukan oleh banyak faktor, namun yang paling

penting dari faktor-faktor yang menentukan pengeluaran konsumsi hanya dua,

yaitu : pendapatan disposible dan pengharapan terhadap pendapatan dimasa

yang akan datang.

Selanjutnya skripsi berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap

Praktik Pengairan Sawahdi dusun Sindet Desa Trimulyo Kecamatan Jetis

Kabupaten Bantul” oleh Lara Harnita. Dalam skripsi tersebut disimpulkan

Proses terjadinya praktik pengairan sawah di Dusun Sindet ini sudah

terlaksana dengan baik dan tidak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan.

Karena tujuan dari kerjasama ini adalah untuk menyejahterakan masyarakat

petani. Pandangan hukum Islam terhadap praktik pengairan sawah di Dusun

Sindet ini sudah sesuai dengan hukum Islam. Dapat dilihat praktik pengairan

sawah yang dilakukan oleh pihak pompanisasi dan pihak masyarakat petani di

dusun Sindet masuk dalam bidang mu’amalat kususnya dalam bidang

musāqah.30

Epi Yuliana “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Bagi Hasil

Penggarapan Kebun Karet di Desa Bukit Selabu Kabupaten Musi Banyuasin

Sumatera Selatan”. Dalam skripsi yang ditulisnya tersebut menyimpulkan

bahwa bagi hasil penggarapan kebun karet di Desa Bukit Selabu adalah

http://digilib.unila.ac.id/6138/11.haspreviewThumbnailVersion/BAB%20I.pdf (diakses pada


tanggal 18 Maret 2016)
30
Novi Setyowati, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Pengairan Sawah Di Dusun
Sindet Desa Trimulyo Kecamatan JetisKabupaten Bantul”, (Jogjakarta: Fakultas Syari’ah Dan
Hukum UIN Sunan Kalijaga, 2013) Skripsi Diterbitkan
29

aplikasi dari kerjasama dalam bidang pertanian musaqah dan pembagian hasil

dilaksanakan menurut adat kebiasaan yang telah menjadi ketentuan hukum

adat dan telah disetujui serta dijalankan oleh masyarakat di Desa Bukit

Selabu.31

Tabel 2.1
Matriks Penelitian Terdahulu

No Judul Penulis Tahun/Tempat Hasil/Temuan

1. Analisis Jual Nia 2014/ Muara Teti Wijayanti (2012)


Beli Getah Astarina Enim dalam skripsinya yang
Karet Secara berjudul Analisis
Terikat Pendapatan Usaha Tani
Terhadap Karet di Desa Bunga
Pendapatan Putih Kecamatan Marang
Masyarakat Kayu Kabupaten Kutai
Dalam Karta Negara
Perspektif menjelaskan bahwa
Ekonomi pendapatan yang
Islam (Studi diperoleh petani dalam
Kasus Desa satu tahun adalah
Muara
Embrung Rp 2.316.235.866,67 Ha
Kecamatan dengan rata-rata Rp
Rambang 59.390.663,25
Dangka responden. Rata-rata nilai
Kabupaten efisiensi yang diperoleh
Muara Enim) dalam usaha tani ini
adalah 11,66 yang berarti
bahwa usaha tani karet
ini menguntungkan.
Arif Kurniawan (2013)
dalam skripsinya yang
berjudul Analisis
Pendapatan Petani Karet
Lateks di Desa
Pangkalan Baru
Kecamatan Timpunak

31
Epi Yuliana, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Bagi Hasil Penggarapan Kebun Karet
Di Desa Bukit Selabu Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan”, (Jogjakarta: Fakultas
Syari’ah Dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, 2008) Skripsi Diterbitkan
30

Kabupaten Sintang
menjelaskan bahwa
masyarakat pendapatan
tiap bulannya mencapai
Rp 2.800.000 dengan
perhitungan 1 hektar 10
kg x harga perkilo Rp
14.000 x 20 hari kerja.
Faktor yang
mempengaruhi
pendapatan masyarakat
ini adalah pembeli karet,
iklim dan cuaca serta
jumlah pohon karet yang
produktif disadap,
kesuburan tanah, lahan.
2. Pendapatan Novita 2010/ Diketahui bahwa
Usaha Kabupaten sebagian besar petani
Tanaman Kampar karet di Kabupaten
Karet di Kampar memilki
Kabupaten penghasilan memiliki
Kampar penghasilan yang relatif
yang cukup besar di
mana rata-rata
penghasilan bersih
sebesar Rp 600.658,00.
Pengeluaran untuk
konsumsi petani karet
rata-rata sebesar Rp
1.086.052,00 dan rata-
rata pengeluaran non
pangan sebesar Rp
867.059,00 maka
perbandingan antara
konsumsi pangan dan
non pangan
menunjukkan lebih besar
konsumsi pangan, dan ini
menunjukkan bahwa
pendapatan yang
diterima leh keluarga
petani karet di Kabupaten
Kampar telah cukup
untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga.
31

3. Kontribusi Husinsya 2006/ Mencimai Dari hasil penelitian,


Pendapatan h maka diketahui
Petani Karet pendapatan petani dari
Terhadap usaha kebun karet adalah
Pendapatan Rp.342.921.000,00 per
Petani di tahun. Hal ini
Kampung menunjukkan bahwa
Mencimai. pendapatan petani dari
perkebunan karet sangat
membantu keuangan
keluarga petani di
Kampung Mencimai.
Penelitian juga
menganalisis faktor-
faktor yang
mempengaruhi
pendapatan petani karet
dengan menggunakan
anilisis regresi
linier.faktor luas tanam
(ha), biaya sarana
produksi (Rp tahun-1)
dan penggunaan tenaga
kerja (HOK),
berpengaruh nyata
terhadap pendapatan
petani karet di Kampung
Mencimai.

4. Analisis Pola Khairil 1993/Aceh


Konsumsi Anwar Pengeluaran konsumsi
Masyarakat rumah tangga ditentukan
Pedesaan di oleh banyak faktor,
Kabupaten namun yang paling
Bireuen penting dari faktor-faktor
Aceh. yang menentukan
pengeluaran konsumsi
hanya dua, yaitu :
pendapatan disposible
dan pengharapan
terhadap pendapatan
dimasa yang akan
datang.
32

5. Tinjauan Novi 2013/ Bantul Dalam skripsi tersebut


Hukum Islam Setyowat disimpulkan Proses
Terhadap i terjadinya praktik
Praktik pengairan sawah di
Pengairan Dusun Sindet ini sudah
Sawah Di terlaksana dengan baik
Dusun Sindet dan tidak ada salah satu
Desa pihak yang merasa
Trimulyo dirugikan. Karena tujuan
Kecamatan dari kerjasama ini adalah
Jetis untuk menyejahterakan
Kabupaten masyarakat petani.
Bantul Pandangan hukum Islam
terhadap praktik
pengairan sawah di
Dusun Sindet ini sudah
sesuai dengan hukum
Islam. Dapat dilihat
praktik pengairan sawah
yang dilakukan oleh
pihak pompanisasi dan
pihak masyarakat petani
di dusun Sindet masuk
dalam bidang mu’amalat
kususnya dalam bidang
musāqah.
6. Tinjauan Epi 2008/ Musi Dalam skripsi yang
Hukum Islam Yuliana Banyuasin ditulisnya tersebut
Terhadap Sumatera menyimpulkan bahwa
Bagi Hasil Selatan bagi hasil penggarapan
Penggarapan kebun karet di Desa
Kebun Karet Bukit Selabu adalah
Di Desa aplikasi dari kerjasama
Bukit Selabu dalam bidang pertanian
Kabupaten musaqah dan pembagian
Musi hasil dilaksanakan
Banyuasin menurut adat kebiasaan
Sumatera yang telah menjadi
Selatan ketentuan hukum adat
dan telah disetujui serta
dijalankan oleh
masyarakat di Desa Bukit
Selabu
33

E. Pengembangan Hipotesis

Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai analisis tingkat

pendapatan dan pengeluaran petani karet dalam meningkatkan kesejahteraan

keluarga di Kabupaten Ogan Ilir tepatnya di Desa Seri Bandung, maka

diperlukan hipotesis yang dipergunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah

hipotesis yang digunakan adalah:

Pengaruh Pendapatan dan Pengeluaran Petani Karet Dalam Meningkatkan


Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Ogan Ilir

Pendapatan adalah ukuran penghasilan yang diterima oleh petani dari

usahataninya, pendapatan petani digunakan sebagai indikator penting karena

merupakan sumber utama dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Atau yang

diterima atas hasil kerjanya dalam suatu periode tertentu, baik harian,

mingguan, bulanan ataupun tahunan.Atau yang diterima atas hasil kerjanya

dalam suatu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan ataupun

tahunan. Pendapatan dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu :

1. Pendapatan On Farm

Yaitu pendapatan yang diterima dari hasil usaha tani sendiri seperti

menjadi petani karet.

2. Pendapatan Off-Farm

Yaitu pendapatan usaha tani yang diterima dari hasil diluar hasil usaha

tani sendiri seperti menjadi buruh bangunan buruh angkut, dan buruh pabrik.
34

3. Pendapatan Non-Farm

Yaitu pendapatan usaha tani yang diterima dari luar sektor pertanian

seperti perdagangan tengkulak, warung, dan pedagang keliling. 32

Berdasarkan penelitian Alhidayad (2008), disimpulkan bahwa faktor-


faktor yang mempengaruhi pendapatan petani karet di Desa Pulau Pandan
Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun adalah pendidikan, jumlah anggota
keluarga, jarak kebun, jam kerja efektif, secara parsial maupun secara
bersama-sama mempengaruhi produksi karet maupun pendapatan petani
karet. Peneliti menggunakan metode analisis deskrif kualitatif dan analisis
kuantitatif. Dari perhitungan Gini Rasio untuk pendapatan total petani karet
responden adalah sebesar 0,13502, angka ini menunjukkan bahwa distribusi
pendapatan di Desa Pulau Pandan berada pada ketimpangan yang rendah,
sedangkan perhitungan Gini Ratio untuk pendapatan dari usaha tani karet
diperoleh angka sebesar 0,194, angka ini menunjukkan ketimpangan yang
rendah.33

Dari pengembangan di atas maka dibentuklah hipotesis sebagai

berikut ini

H1 = DIDUGA TERDAPAT PENGARUH SIGNIFIKAN ANTARA

PENDAPATAN PETANI KARET DALAM MENINGKATKAN

KESEJAHTERAAN KELUARGA

Pengeluaran masyarakat terdiri dari pengeluaran pangan dan non

pangan. Pengeluaran pangan merupakan salah satu variabel yang dapat

digunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan masyarakat, dengan

melihat pangsanya terhadap pengeluaran total. Semakin rendah pangsa

pengeluaran pangan berarti tingkat kesejahteraan masyarakat semakin baik.

Deaton dan Muelbauer dalam ilham menyatakan, untuk komoditas pangan,

peningkatan pendapatan tidak diikuti dengan permintaan progresif.

32
Ibid, hlm 17
33
Ibid, hlm 11
35

Berdasarkan hal tersebut dan dengan asumsi harga pangan yang dibayar

rumah tangga adalah sama, maka menurut Hukum Engel pangsa

pengeluaran.34

Berdasarkan penelitian Novita (2010), yang menganalisa pendapatan


usaha tanaman karet di Kabupaten Kampar dan diketahui bahwa sebagian
besar petani karet di Kabupaten Kampar memiliki penghasilan yang relatif
cukup besar di mana rata-rata penghasilan bersih sebesar Rp 600.658,00.
Pengeluaran untuk konsumsi petani karet rata-rata sebesar Rp 1.086.052,00
dan rata-rata pengeluaran nonpangan sebesar Rp 867.059,00 maka
perbandingan antara konsumsi pangan dan nonpangan menunjukkan lebih
besar konsumsi pangan, dan ini menunjukkan bahwa pendapatan yang
diterima oleh keluarga petani karet di Kabupaten Kampar telah cukup untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangganya. 35

Sehingga dari pengembangan tersebut terbentuk pula hipotesis sebagai

berikut:

H2 = DIDUGA ADA PENGARUH SIGNIFIKAN ANTARA

PENGELUARAN PETANI KARET DALAM

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

H0 = DIDUGA TIDAK ADA PENGARUH SIGNIFIKAN ANTARA

PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PETANI KARET

DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN

KELUARGA

34
Ibid, hlm 7
35
Ibid, hlm 11-12
36

F. KERANGKA TEORI

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, telaah pustaka, dan

permasalahan yang telah dikembangkan, disusunlah kerangka pemikiran

dalam penelitian ini seperti yang terdapat pada gambar. Penelitian ini

menggunakan pendapat yang dilihat dari pengeluaran beserta komponennya

sebagai variabel independennya.

1. Pendapatan Petani Karet


(X1)
2. Pengeluaran Petani Karet KESEJAHTERAAN KELUARGA
(X2)
PETANI KARET

1. Sandang 6. Ketaatan Beragama


2. Pangan 7. Kehidupan Beragama
3. Papan 8. Ketentraman Hidup
4. Pendidikan
5. Jaminan Hidup

Sumber: Hasil Pengembangan Penelitian

G. Hipotesis

Penelitian mengenai pendapatan dan pengeluaran petani karet dalam

meningkatkan kesejahteraan keluarga juga pernah dilakukan oleh Alhidayad

(2008), disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

petani karet di Desa Pulau Pandan Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun

adalah pendidikan, jumlah anggota keluarga, jarak kebun, jam kerja efektif,

secara parsial maupun secara bersama-sama mempengaruhi produksi karet

maupun pendapatan petani karet. Peneliti menggunakan metode analisis


37

deskrif kualitatif dan analisis kuantitatif. Dari perhitungan Gini Rasio untuk

pendapatan total petani karet responden adalah sebesar 0,13502, angka ini

menunjukkan bahwa distribusi pendapatan di Desa Pulau Pandan berada pada

ketimpangan yang rendah, sedangkan perhitungan Gini Ratio untuk

pendapatan dari usaha tani karet diperoleh angka sebesar 0,194, angka ini

menunjukkan ketimpangan yang rendah.36

Hipotesis sebagai berikut:

H1 = Diduga Terdapat Pengaruh Signifikan Antara Pendapatan Petani


Karet Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga

H2 = Diduga Ada Pengaruh Signifikan Antara Pengeluaran Petani


Karet Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga

H0 = Diduga Tidak Ada Pengaruh Signifikan Antara Pendapatan Dan


Pengeluaran Petani Karet Dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Keluarga

36
Ibid, hlm 11-12
38

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukandi Desa Seri Bandung Kecamatan

Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir.37 Alasan peneliti mengambil tempat

penelitian di Desa Seri Bandung adalah untuk mengetahui harga karet yang

selalu tidak stabil dan efeknya terhadap kesejahteraan keluarga sehingga

petani karet tersebut mampu memenuhi kebutuhan keluarga baik kebutuhan

primer dan sekunder.

1. Sejarah Singkat Desa Seri Bandung

Desa Seri Bandung merupakan salah satu wilayah administratif

Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan.

Desa Seri Bandung terbagi menjadi 2 (dua) dusun. Dusun I dan Dusun II

yang di pimpin oleh Kepala Dusun. Secara geografis desa ini termasuk daerah

dataran rendah, ± 6 m diatas permukaan laut. Luas wilayah Desa Seri

Bandung secara keseluruhan berkisar 188,25 ha, yang terbagi menjadi :

1) 56 ha areal pemukiman
2) 78 ha lahan perkebunan dan pertanian
3) 45 ha rawa-rawa
4) 2 ha tanah kas desa
5) 0,75 ha perkantoran pemerintah
6) 6,5 ha fasilitas umum lainnya (pemakaman, sekolah, dan lain-lain)

37
Profil Desa Seri Bandung, 2010
39

2. Letak dan Batas Wilayah Desa Seri Bandung

Desa Seri Bandung berbatasan dengan :

1) Sebelah Timur dengan Desa Tanjung Baru Petai


2) Sebelah Barat dengan Desa Seri Kembang
3) Sebelah Utara dengan Areal Perkebunan Cinta Manis
4) Sebelah Selatan dengan Desa Bangun Jaya dan Tanjung Tambak

3. Sistem Pertanian Karet Desa Seri Bandung Kecamatan Tanjung Batu

Kabupaten Ogan Ilir.

Sistem pertanian di Desa Seri Bandung ini menggunakan sistem

paroan (musaqah), sistem paroan ini adalah kerja sama antara pemilik kebun

dan petani penggarap, dimana hasilnya dibagi dua yaitu 70% untuk pemilik

kebun sedangkan 30% untuk petani penggarap.

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis melakukan analisis untuk melihat

pengaruh antara pendapatan dan pengeluaran petani karet dalam

meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pendekatan kasus di Desa Seri

Bandung Kabupaten Ogan Ilir menggunakan desain kuantitatif dan metode

deskriptif, yaitu suatu metode dengan tujuan untuk membuat gambaran secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu

objek penelitian tertentu. Pada tahap pertama penulis melakukan dengan cara

mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu, dan pada

tahap berikutnya penulis mengolah dan membahas sampai pada suatu

kesimpulan yang pada akhirnya dapat dibuat suatu laporan untuk

dilampirkan.
40

C. Metode Penelitian

Sesuai dengan judul dan penelitian diatas, maka metode penelitian

yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Dimana penelitian ini,

mendeskripsikan hubungan antara variabel-variabel prediktor yakni

pendapatan dan pengeluaran terhadap variabel kriterium yakni kesejahteraan

keluarga petani karet.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 38 Populasi

dalam penelitian ini adalah petani karet yang memiliki penghasilan dibawah

rata-rata, dengan menggunakan motode studi kasus wilayah Ogan Ilir yaitu

Desa Seri Bandung Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Provinsi

Sumatera Selatan. Dasar dalam penentuan tempat adalah jumlah buruh tani

yang berpenghasilan dibawah rata-rata terbanyak di Desa Seri Bandung

Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan.

Dengan jumlah petani karet sebanyak 150 Kepala Keluarga.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut yang digunakan sebagai ukuran dalam penelitian.39 Yang

diambil adalah keseluruhan dari populasi petani karet di Desa Seri Bandung
38
Prof.Dr.Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2013) hlm 117
39
Ibid, hlm 31
41

yang menjadi objek dari penelitian dan menggunakan Motode Slovin serta

menggunakan tingkat kesalahan 10%, maka sampel per petani karet

berdasarkan proporsi populasi dalam penelitian ini adalah:

Keterangan :

( )

( )

Penentuan jumlah Sampel dengan menggunakan Metode Slovin dan dijaring

dengan menggunakan Metode Purposive Sampling.


42

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis data

kuantitatif yang diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positifisme dan digunakan untuk meneliti populasi sampel tertentu. 40

Dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh oleh

peneliti secara langsung. Data primer yang bersumber dari wawancara

langsung kepada responden dengan menggunakan kuesioner mengenai

pendapatan dan pengeluaran petani karet di Desa Seri Bandung. Data tersebut

berguna untuk melihat seberapa besar tingkat pendapatan dan pengeluaran

terhadap kesejahteraan keluarga petani karet di Desa Seri Bandung.

F. Variabel-Variabel Penelitian

1. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel Bebas atau (Independent Variable) adalah merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya varibel dependen (terikat).41 Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah pendapatan dan pengeluaran petani karet.

b. Variabel Dependen ( Dependent Variable)

Variabel Dependen atau ( Dependent Variable) merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. 42

40
Prof.DR.Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( Bandung : Penerbit ALFABETA, 2010),
hlm 13
41
Prof.Dr.Sugiyono , “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D” ( Bandung, Penerbit ALFABETA, 2013), hlm 61
42
Ibid
43

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kesejahteraan Kabupaten Ogan

Ilir

2. Identifikasi Variabel

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

pendapatan dan pengeluaran petani karet terhadap kesejahteraan keluarga di

Kabupaten Ogan Ilir. Bertolak dari hal tersebut, maka variabel dalam

penelitian ini adalah :

Tabel 3.1
Identifikasi Variabel dan Indikator Penelitian

No Variabel Dimensi Indikator Skala

Pengukuran

1. Pendapatan 1. On Farm 1) Usaha Skala


(X1) yaitu, Pertanian Likert
Pendapatan pendapatan Sendiri (On-
petani adalah yang diterima Farm)
pendapatan dari hasil 2) Usaha Diluar
yang berasal usaha tani Pertanian
dari bidang sendiri, (Off-Farm)
pertanian atau seperti seperti (buruh
yang berasal menjadi bangunan,
dari usaha tani petani karet buruh angkut,
sendiri (on- 2. Off-Farm buruh pabrik)
farm), yaitu, 3) Usaha Diluar
pendapatan pendapatan Sektor
yang berasal usaha tani Pertanian
dari luar yang diterima (Non-Farm)
pertanian (non- dari hasil seperti
farm) dan diluar usaha (pedagang,
pendapatan tani sendiri tengkulak,
yang seperti warung,
bersumber dari menjadi pedagang
berburuh tani buruh keliling)
(off-farm) bangunan
buruh
angkut,dan
buruh pabrik
44

3. Non-Farm
yaitu,
pendapatan
usaha tani
yang diterima
dari luar
sektor
pertanian
seperti
perdagangan.
Baik
perdagangan
tengkulak,
warung, dan
pedagang
keliling)

2. Pengeluaran
K 1. Pengeluaran 1) Kebutuhan Skala
Petani
e Karet Pangan, yaitu Pokok Likert
(X2) pengeluaran (Pangan
yang seperti
Pengeluaran digunakan beras,mie,telur,
masyarakat untuk daging, dll)
terdiri dari memenuhi
pengeluaran kebutuhan
pangan dan pangan
non pangan. seperti beras,
Pengeluaran mie, daging,
pangan telur, ikan,
merupakan sayur-
salah satu sayuran, dan
variabel yang lain
dapat sebagainya.
digunakan 2. Pengeluaran 2) Sandang
untuk Non Pangan, (pakaian,
menganalisis yaitu pendidikan,
tingkat pengeluaran Kesehatan)
kesejahteraan yang 3) Papan(rumah,
masyarakat, digunakan listrik, air)
dengan melihat untuk
pangsanya pakaian,
terhadap pendidikan,
pengeluaran kesehatan,
total. Semakin listrik, air,
rendah pangsa kegunaan
45

pengeluaran sosial, dan


pangan berarti lain
tingkat sebagainya
kesejahteraan
masyarakat
semakin baik

3. Kesejahteraan 1. Materi yaitu 1) Sandang Skala


Keluarga sandang, pangam, (Pakaian, Likert
Petani Karet papan, pendidikan, kesehatan,
(Y) jaminan hidup pendidikan
dll)
Terpenuhinya 2) Pangan (beras,
kebutuhan mie, telur, dll)
materil dan 3) Papan
spiritual. (Rumah, listrik
Kebutuhan air)
materil seperti 4) Pendidikan
sandang, 5) Jaminan
pangam, Hidup(BPJS
papan, Kesehatan,
pendidikan, asuransi)
jaminan hidup.
Sedangkan 2. Spiritual yaitu 1) Ketaatan
kebutuhan ketaatan bergama, Beragama
spiritual terdiri ketaatan kepada 2) Kehidupan
ketaatan Allah Beragama
bergama, (sedekah,
ketaatan berinfak)
kepada Allah 3) Ketentraman
Hidup
(Kehidupan
sosial)

G. Metode Pengumpulan Data

a. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada


46

responden untuk dijawabnya.43 Metode kuesioner atau angket ini digunakan

untuk memperoleh data primer yaitu data tentang besarnya tingkat

pendapatan dan pengeluaran masyarakat. Langkah-langkah dalam metode

angket atau kuesioner adalah sebagai berikut :

1) Menentukan jenis kuesioner atau angket

Pada penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang

sifatnya tertutup berupa sejumlah daftar pernyataan dengan pilihan jawaban

dari beberapa alternatif yang sudah disediakan, sehingga responden tinggal

memilih jawaban yang sesuai dengan fakta-fakta yang dikuasai oleh

responden.

2) Kisi-kisi Angket

Dalam penelitian ini, kisi-kisi angket yang digunakan sebagai

instrumen penelitian mencakup dua variabel yaitu tingkat besarnya

pendapatan dan tingkat besarnya pengeluaran.

3) Item Angket

Menyusun item-item angket sebagai alat ukur berdasarkan atas kisi-

kisi angket yang telah dibuat sebelumnya. Setelah indikator-indikator

ditetapkan kemudian dituangkan ke dalam item-item angket yang disusun

sesuai tujuan penelitian.

H. Teknik Analisis Data

Suatu data yang dikumpulkan dapat bermanfaat, maka harus diolah

dan dianalisis terlebih dahulu, sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan

43
Prof.Dr.Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2013) hlm 199
47

keputusan. Tujuan metode analisis data adalah untuk menginterprestasikan

dan menarik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul. Pengelolahan

data dalam penelitian ini dengan menggunakan program SPSS.

Setelah semua data diperoleh, maka dilanjutkan pengolahan data atau analisis

data. Adapun teknik analisis data dengan langkah sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau

pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dengan membandingkan

nilai r hitung (correlated item-total correated) dengan nilai r table. Jika r

hitung > r table dan nilai positif maka butir atau pertanyaan tersebut

dinyatakan valid.44

2. Uji Realibilitas

Uji realibitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang menyangkut ke

konsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda. SPSS

memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji statistik

44
Prof.Dr.Sugiyono, Metode Bisnis,(Bandung: Alfabeta, 2010) hlm 455
48

cronbach Alpha (a). Suatu kontrak atau variabel dikatakan realibilitas jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6.45

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dominasi variabel

independen yaitu pendapatan dan pengeluaran dengan variabel dependen

dalam hal ini adalah kesejahteraan keluarga, maka digunakan uji statistik atau

tidaknya hubungan lebih dari dua variabel melalui regresinya. Dimana regresi

berganda yaitu linear yang melibatkan lebih dari dua variabel, yaitu satu

variabel terikat (Y) dan lebih dari dua variabel bebas (X).

Sistematika matematika yang dapat dinyatakan dalam bentuk umum

fungsi, dimana kesejahteraan keluarga (Y) merupakan fungsi dari pendapatan

(X1) dan pengeluaran (X2). Model persamaannya dapat digambarkan sebagai

berikut:

Y=f(X1,X2)....................(1)

Selanjutnya persamaan (1) diatas ditransformasikan kedalam regresi

linier bergana serta diestimasi dengan menggunakan metode estimasi

ordinary least square, maka persamaan diatas dapat ditulis sebagai berikut:

Y=α+β1X1+β2X2..............(2)

Keterangan :

Y = Kesejahteraan Keluarga Petani Karet

X1 = Pendapatan

X2 = Pengeluaran

45
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Dengan Program SPPS Edisi Ketiga, (Semarang :
Penerbit Universitas Diponegoro), hlm 23
49

α = Konstanta

β1,β2 = Koefisien Variabel Bebas

e = Eror Term

4. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel

terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel terikat.

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien adalah bias terhadap

jumlah variabel terikat yang dimasukkan ke dalam model. Oleh karena itu

banyak paneliti yang manganjurkan untuk mengajukan nilai Adjusted R 2 pada

saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Untuk memperoleh

model regresi berganda yang terbaik maka model regresi yang diajukan

dilakukan uji hipotesis yaitu menggunakan uji F, untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat

(Suparanto, 2000)

Rumus uji F :
50

( )
( ) ( )

Keterangan :

R² = Koefisien Determinasi

n = Banyaknya Sampel

k = Banyaknya Variabel

Apabila dari hasil perhitungan Fhitung >Ftabel maka H0 ditolak,

sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model regresi dapat

menerangkan variabel terikat serentak. Sebaliknya, Fhitung <Ftabel maka H0

diterima dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel bebas model

regresi linear berganda tidak mampu menjelaskan variabel terikatnya.

Besarnya persentase pengaruh semua pengaruh independen terhadap nilai

variabel dependen dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi (R 2)

persamaan regresi.

Besarnya koefisien determinasi dari 0 sampai dengan 1. Semakin

mendekati 0 (nol) besarnya koefesien determinasi suatu persamaan regresi,

maka semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen terhadap nilai

variabel dependen. Sebaliknya semakin mendekati 1 (satu) besarnya

koefesien determinasi maka semakin besar pula pengaruh semua variabel

independen terhadap variabel dependen.

b. Uji Simultan (F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh semua

variabel X secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel Y. Harga uji

statistik yang digunakan untuk pengujian ini menggunakan Uji F.


51

a. Perumusan Hipotesis Nihil (H0) dan Hipotesis alternatif (H1)

H0 = β1 = 0, Tidak ada pengaruh yang positif dari masing-masing variabel

bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat Y.

H0 ≠ β1 = 0, Ada pengaruh yang positif dari masing-masing variabel bebas

(X1, X2, X3) terhadap variabel terikat Y.

b. Kesimpulan yang diambil

Pengujian ini dengan menggunakan taraf signifikansi 5 % (0,05)

1. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak, berarti masing-masing

variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif

terhadap variabel terikat.

2. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima, berarti masing-masing

variabel bebas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang

positif terhadap variabel terikat.

c. Uji Parsial (t)

Untuk menguji masing-masing variabel bebas (X) dengan variabel

terikat (Y) menggunakan uji t. Pengujian dengan uji t digunakan untuk

mengetahui seberapa jauh masing-masing variabel pendapatan dan

pengeluaran petani terhadap kesejahteraan keluarga Kabupaten Ogan Ilir.

Kriteria pengujian hipotesis terdiri dari :

1. thitung > ttabel maka H1 diterima

2. thitung > ttabel maka H2 diterima


52

I. Teknik Anilisis Deskriptif Kuantitatif

Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisis data

yang bersifat kuantitatif. Menurut Seoratno dan Lincolin (2003:126) analisis

kuantitatif adalah suatu analisis yang digunakan untuk memecahkan masalah

yang ada dengan menggunakan angka-angka. Sedangkan untuk mengestimasi

dan mendapatkan model penelitian, maka dalam analisi kuantitatif pada

penelitian ini diperlukan bebarapa uji, yaitu :

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika distribusi

data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya

akan mengikuti garis diagonalnya. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi

dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau

dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan

keputusannya:

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola disribusi normal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.


53

b. Multikolinearitas

Pengujian multikolenearitas dilakukan untuk mengetahui adanya

korelasi antar variabel independen, jika terjadi korelasi, maka dinamakan

terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi tiada variabel bebas. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai

tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika kedua nilai ini

menunjukkan berkisara 1 maka dapat dikatakan terbebas dari asumsi

multikolinearitas. Tolerance mengukur variabelitas variabel bebas terpilih

yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel lainnya.

Untuk menganalisis adanya multikolinearitas, didapat dengan cara :

(1) Besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance

Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah :

- Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1

- Mempunyai angka tolerance mendekati 1

(2) Besaran korelasi antar variabel independen

- Koefesien korelasi antat variabel independen haruslah dibawah

(dibawah 0,8). Jika korelasi kuat, maka terjadi masalah

multikolinearitas.

c. Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam

regresi linear kesalahan pengganggu (e) mempunyai varian yang sama atau

tidak dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji

Heteroskedastisitas dapat diketahui dari nilai signifikan korelasi Rank


54

Spearman antara masing-masing variabel independen dengan residualnya.

Jika nilai signifikan lebih besar dari α (5%) maka tidak terdapat

Heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika lebih kecil dari α (5%) maka terdapat

Heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas dalam penelitian dapat juga

dari diagram scatterplot dari varian residual.

d. Autokorelasi

Autokorelasi merupakam hubungan atau korelasi yang terjadi antara

anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu

dan rangkaian ruang atau dapat juga dikatakan bahwa Uji Autokorelasi

digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear terdapat

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada

periode t-1 (sebelumnya). Untuk menganalisis adanya autokorelasi yang

dipakai adalah dengan menggunakan Uji Durbin-Watson, dengan kriteria

penelitian :

A. Angka Durbin-Watson dibawah dLdan dU berarti ada autokorelasi positif.

B. Angka Durbin-Watson diantara dL dan dU dengan 4 – dU dan 4 – dL,

berarti tidak ada autokorelasi.

C. Angka Durbin-Watson diatas 4 – dU dan 4 – dL ada autokorelasi negatif.

e. Uji Linieritas

Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang akan

dianalisis berhubungan secara linier atau tidak. Uji ini biasanya digunakan

sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada

SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan pada taraf signifikansi
55

0,05. Menurut Hadi, sebuah data dikatakan linier jika taraf signifikansi <

0,05. Hal ini berarti variabel bebas bekorelasi linier dengan variabel terikat.

Sebaliknya, jika nilai signifikansinya ≥ 0,05, maka variabel bebas tidak

berkorelasi linier dengan variabel terikat.


56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

1. Karakteristik Responden

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang cara penelitian

informasi atau data-data yang dibutuhkan peneliti mengenai tanggapan

responden adalah dengan menggunakan kuesioner tertutup. Teknik yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling yaitu

pengambilan sampel dari responden yang dilakukan secara acak. Kuesioner

ini kemudian disebarkan kepada seluruh warga Desa Seri Bandung

Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. Jumlah warga Desa Seri

Bandung Kecamatan Tanjung Batu berjumlah 150 Kepala Keluarga, dan di

dapat sampel untuk penyebaran kuesioner sebanyak 60 responden.

Pengambilan sampel ini menggunakan rumus slovin.

2. Deskripsi Responden

Penelitian ini memerlukan data deskriptif responden yang akan

digunakan untuk menggambarkan keadaan responden. Penyajian data

deskriptif ini berguna untuk melihat profil dari data penelitian yang ada

hubungan antar variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam point

deskriptif responden menyajikan 4 informasi pada kuesioner untuk melihat

karakteristik responden.
57

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Adapun data mengenai usia responden yang berada di Desa Seri

Bandung Kabupaten Ogan Ilir Kecamatan Tanjung Batu yaitu adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
1 6 10,0 10,0 10,0
2 10 16,7 16,7 26,7
3 17 28,3 28,3 55,0
Valid
4 12 20,0 20,0 75,0
5 15 25,0 25,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat diketahui tentang usia responden

Desa Seri Bandung Kecamatan Tanjung Batu. Dimana dari tabel diatas

menunjukkan bahwa rata-rata usia responden 31-35 tahun yaitu 17 responden

atau jika dipersentasekan sebesar 28,3%. Dilihat pada tabel di atas, bahwa

responden yang berusia 20-25 sebanyak 6 orang atau 10,0%, responden yang

berusia 26-30 sebanyak 10 orang atau 16,7%, responden yang berusia 36-40

sebanyak 12 orang atau 20,0% dan responden yang berusia <41 sebanyak 15

orang atau 25,0%.


58

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Adapun data mengenai jenis kelamin responden yang berada di Desa

Seri Bandung Kabupaten Ogan Ilir Kecamatan Tanjung Batu yaitu adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.2
KarakteristikResponden Berdasarkan Jenis Kelamin
JenisKelamin
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
1 36 60,0 60,0 60,0
Valid 2 24 40,0 40,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dapat diketahui tentang jenis kelamin

responden warga Desa Seri Bandung Kecamatan Tanjung Batu, dimana dari

tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata responden berjenis kelamin laki-

laki dengan jumlah sebanyak 36 orang dengan persentase 60,0% dan

responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 24 orang dengan

persentase 40,0%. Hal ini menujukkan bahwa petani karet di Desa Seri

Bandung Kecamatan Tanjung Batu didominasi oleh laki-laki.


59

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Adapun data mengenai usia responden yang berada di Desa Seri

Bandung Kabupaten Ogan Ilir Kecamatan Tanjung Batu yaitu adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
1 2 3,3 3,3 3,3
2 1 1,7 1,7 5,0
3 35 58,3 58,3 63,3
Valid
4 18 30,0 30,0 93,3
5 4 6,7 6,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Bedasarkan tabel 4.3 diatas, karakteristik responden juga dilihat dari

tingkat pendidikan. Responden yang memiliki tingkat pendidikan tertinggi

yaitu S1 hanya ada 1 orang dengan persentase 1,7%. Responden yang

memiliki tingkat pendidikan SD yaitu sebanyak 4 orang dengan persentase

6,7%, responden dengan tingkat pendidikan SMP yaitu sebanyak 18 orang

dengan persentase 30,0%, responden dengan tingkat pendidikan SLTA

sebanyak 35 orang dengan persentase sebanyak 58,3,0% dan responden

dengan tingkat pendidikan D3 sebanyak 2 orang dengan persentase 3,3%.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata pendidikan responden adalah

SD dan SMA, dengan tingkat pendidikan terbanyak ada pada tingkat

pendidikan pada jenjang pertama (SMA).


60

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan

Adapun data mengenai penghasilan responden yang berada di Desa

Seri Bandung Kabupaten Ogan Ilir Kecamatan Tanjung Batu yaitu adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan
Penghasilan
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
1 6 10,0 10,0 10,0
2 7 11,7 11,7 21,7
3 15 25,0 25,0 46,7
Valid
4 24 40,0 40,0 86,7
5 8 13,3 13,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, menunjukkan bahwa tingkat penghasilan

petani karet di Desa Seri Bandung Kecamatan Tanjung Batu rata adalah

sebesar Rp.1,5juta-Rp.2juta dengan jumlah responden sebanyak 24 dengan

persentase sebesar 40,0%. Responden yang berpenghasilan <Rp.1juta

sebanyak 6 orang dengan persentase 10,0%, yang berpenghasilan Rp.2,5-

Rp.3juta sebanyak 15 orang dengan persentase 25,0% dan yang

berpenghasilan >Rp.3juta sebanyak 8 orang dengan persentase 13,3%.

B. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Analisis deskriptif dilakukan agar dapat memberikan gambaran

terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini


61

menggunakan satu variabel independen (Y) yaitu kesejahteraan keluarga

dengan butir pertanyaan sebanyak 8, sedangkan variabel dependen (X) dari

penelitian ini adalah pendapatan (X1) dengan butir pertanyaan sebanyak 3

dan pengeluaran (X2) dengan butir pertanyaan sebanyak 6.

a. Pendapatan Petani Karet (X1)

Variabel pendapatan memiliki tiga indikator yaitu usaha pertanian

sendiri (On-Farm), usaha diluar pertanian (Off-Farm), dan usaha diluar

sektor pertanian (Non-Farm).Berdasarkan hasil dari seluruh jawaban

responden dapat disimpulkan sebagai berikut:

Tabel 4.5
Deskriptif Variabel Pendapatan Petani Karet (X1)
Jawaban Responden Jumlah Jumlah Rata-
Pernyataan
5 4 3 2 1 Jawaban Responden Rata
1 24 28 6 2 0 254 60 42,3
2 17 28 8 7 0 235 60 3,91
3 15 33 9 3 0 240 60 4
Jumlah rata-rata Jawaban
729 180 4,05
Responden
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.5 diatas, terlihat bahwa rata-rata jawaban responden untuk

variabel pendapatan petani karet (X1) adalah 4,05%. Dan rata-rata jawaban

yang diberikan responden adalah setuju. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa dari hasil jawaban responden terhadap pernyataan

kuesioner responden yang dalam hal ini adalah petani karet setuju dengan

pernyataan pada kuesioner nomor 3 bahwa pendapatan petani karet diterima

dari luar sektor pertanian (Non-Farm) yaitu pedagang tengkulak, warung,

pedagang keliling
62

Variabel pengeluaran memiliki tiga indikator yaitu pangan, sandang,

papan. Berdasarkan hasil dari seluruh jawaban responden dapat disimpulkan

sebagai berikut:

Tabel 4.6
Deskriptif Variabel Pengeluaran Petani Karet (X2)
Jawaban Responden Jumlah Jumlah Rata-
Pernyataan
5 4 3 2 1 Jawaban Responden Rata
1 20 32 7 1 0 251 60 4,18
2 18 30 9 3 0 243 60 4,05
3 15 31 11 3 0 238 60 3,96
4 4 24 27 5 0 207 60 3,45
5 22 33 4 1 0 256 60 4,26
6 3 24 21 12 0 198 60 3,3
Jumlah rata-rata Jawaban
1,393 360 3,86
Responden
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.6 diatas terlihat bahwa, jawaban responden terhadap

variabel pengeluaran petani karet (X2) menunjukkan rata-rata jawaban

3,86%.Dan responden yang dalam hal ini adalah petani karet memberikan

jawaban setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa responden

setuju terhadap pernyataan pada kuesioner yang menyatakan bahwa

pengeluaran petani karet digunakan untuk kebutuhan seluruh anggota

keluarga dalam hal ini yaitu kebutuhan sandang, pangan, papan, kebutuhan

sosial, pendidikan, dan kesehatan terlihat jawaban responden pada pernyataan

nomor 5 pada variabel pengeluaran petani karet (X2).

Variabel kesejahteraan keluarga memiliki delapan indikator yaitu,

pangan, sandang, papan, pendidikan, jaminan hidup, ketaatan kepada Allah,

kehidupan beragama, dan ketentraman hidup


63

Berdasarkan hasil dari seluruh jawaban responden dapat disimpulkan sebagai

berikut:

Tabel 4.7
Deskriptif Variabel Kesejahteraan Keluarga Petani Karet (Y)
Jawaban
Jumlah Jumlah Rata-
Pernyataan Responden
Jawaban Responden Rata
5 4 3 2 1
1 20 28 10 2 0 241 60 4,1
2 19 35 5 1 0 252 60 4,2
3 11 24 22 2 1 222 60 3,7
4 15 33 11 1 0 242 60 4,03
5 3 27 15 11 4 194 60 3,23
6 26 31 2 0 1 261 60 4,35
7 22 30 6 1 1 251 60 4,28
8 20 32 5 3 0 249 60 4,15
Jumlah rata-rata Jawaban
1,917 480 3,99
Responden
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.7 diatas terlihat bahwa, jawaban responden terhadap

variabel kesejahteraan keluarga petani karet (Y) menunjukkan rata-rata

jawaban 3,99% . Dan jawaban yang diberikan oleh responden adalah setuju.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa responden dalam penelitian ini

adalah petani karet setuju atas pernyataan pada kuesioner, bahwa pendapatan

tersebut di dapat untuk memenuhi kesejahteraan keluarga dalam hal ini

sandang, pangan, papan, pendidikan, jaminan hidup, kehidupan bergama, dan

ketentraman hidup.

2. Uji Validitas

Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung

(correlated item-total correated) dengan nilai r table. Jika r hitung > r table

bernilai positif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Dan
64

sebaliknya apabila r hitung < dari r tabel maka setiap item pernyataan

dinyatakan tidak valid. Setelah itu, apabila terdapat item-item pernyataan

yang tidak memenuhi kriteria validitas (tidak valid) maka item tersebut akan

dikeluarkan dari kuesioner. Nilai r tabel yang digunakan untuk populasi (N)

sebanyak 60 mengikuti ketentuan df = N-2, berarti 60-2 = 58 dengan

menggunakan taraf signifikan 0,1, maka diperoleh r tabel 0,2144. Hasil uji

validitas untuk setiap masing-masing variabel penelitian dapat diihat pada

tabel 4.8 dibawah ini.

Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas
Variabel Item Corrected r table Ket
Pertanyaan Item
Pertanyaan
Total
Correlation

Usaha 0,677 0,2542 Valid


Pertanian
Sendiri (on-
Pendapatan farm)
Petani Karet Usaha 0,848 0,2542 Valid
(X1) Diluar
Pertanian
(off-farm)
Usaha 0,768 0,2542 Valid
Diluar
Sektor
Pertanian
(non-farm)
Kebutuhan 0,600 0,2542 Valid
Pokok
(Pangan)
Pengeluaran Sandang 0,814 0,2542 Valid
Petani Karet
(X2) Papan 0,724 0,2542 Valid

Kegunaan 0,496 0,2542 Valid


Sosial
65

Pendidikan 0,361 0,2542 Valid

Jaminan 0,301 0,2542 Valid


Hidup
Sandang 0,537 0,2542 Valid

Pangan 0,603 0,2542 Valid

Papan 0,527 0,2542 Valid

Pendidikan 0,665 0,2542 Valid


Kesejahteraan Jaminan 0,277 0,2542 Valid
Keluarga Hidup
(Y) Ketaatan 0,331 0,2542 Valid
Kepada
Allah
Kehidupan 0,537 0,2542 Valid
Beragama
Ketentraman 0,603 0,2542 Valid
Hidup
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Dari hasil tabel diatas, dapat diketahui bahwa setiap masing-masing r

hitung > r tabel (0,2144) dan bernilai positif. Dengan demikian setiap item

pernyataan dinyatakan valid.

3. Uji Reabilitas

Setelah diketahui tingkat validitas dari variabel pendapatan dan

pengeluaran petani karet dengan tingkat kesejahteraan keluarga, maka item

pernyataan tersebut diuji dengan menggunakan teknik Alpha Croncbach

dengan bantuan SPSS for windows versi 2.1. Teknik ini merupakan salah satu

formula untuk menghitung koefisien reabilitas dengan diperoleh lewat

penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya satu kali saja pada

sekelompok responden (Single Trial Administration). Dengan menyajikan

skala hanya satu kali, maka masalah yang mungkin terjadi pada pendekatan
66

reabilitas ulang dapat dihindari. Skala yang akan diestimasi reabilitasnya

dibelah menjadi dua atau lebih. Setiap belahan berisi item

bagian.46Ketentuan-ketentuan dalam mengukur reabilitas juga perlu

diperhatikan yaitu sebagai berikut:

1. Uji reabilitas dapat dilihat pada nilai Cronbach Alpha, jika nilai Cronbach

Alpha > 0,60 kontruk pernyataan dimensi variabel adalah reabel

2. jika nilai Cronbach Alpha < 0,60 kontruk pernyataan dimensi variabel

adalah tidak reabel.47

Tabel 4.9
Hasil Uji Reabilitas
Variabel Reliabilitas Cronbach Keterangan
Coefficient Alpha

Pendapatan 3 0,811 Reliabel


Petani Karet Pertanyaan
(X1)

Pengeluaran 6 0,715 Reliabel


Petani Karet Pertanyaan
(X2)

Kesejahteraan 8 0,701 Reliabel


Keluarga (Y) Pertanyaan
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Dari keterangan tabel diatas, dapat diketahui bahwa masing-masing

variabel memiliki Cronbach Alpha > 0,60. Dengan demikian setiap item

pernyataan pada variabel pendapatan (X1), pengeluaran (X2), dan

kesejahteraan keluarga (Y) dapat dikatakan realibel.

46
Saifuddin Azwar, “Reabilitas dan Validitas”, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1997), hlm
78
47
Suharsmi Arikunto, “Prosedur Penelitian”, (Jakarta : Rineka Cipta Edisi Revisi Ke
Lima, 2002), hlm 154
67

4. Uji Linieritas

Cara yang paling mudah untuk menentukan linearitas adalah dengan

uji Sig. Linearity dan Sig. Deviation from linearity. Jika nilai sig. < α = 0,05

maka model regresi adalah linear dan sebaliknya.

Tabel 4.10
Hasil Uji Linieritas Pendapatan Petani Karet dan Kesejahteraan
Kelurga

ANOVA Table

Sum of Df Mean F Sig.


Squares Square
(Combined) 221,421 7 31,632 4,358 ,001
Between Linearity 112,459 1 112,459 15,494 ,000
Kesejahteraan Groups Deviation from 108,963 6 18,160 2,502 ,033
keluarga *
Linearity
pendapatan
Within Groups 377,429 52 7,258
Total 598,850 59
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh nilai Sig. Linearity sebesar 0,000 < α

= 0,05 artinya regresi linear dapat dipergunakan untuk menjelaskan pengaruh

antara variabel pendapatan petani karet dan kesejahteraan keluarga

Kabupaten Ogan Ilir


68

Tabel 4.11
Hasil Uji Linieritas Pengeluaran Petani Karet dan Kesejahteraan Keluarga
ANOVA Table

Sum of df Mean F Sig.


Squares Square
(Combined) 174,685 10 17,468 2,018 ,051
Linearity 99,686 1 99,686 11,516 ,001
Between
Kesejahteraan Groups Deviation 74,998 9 8,333 ,963 ,482
keluarga * from
pengeluaran Linearity
Within Groups 424,165 49 8,656
Total 598,850 59
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh nilai Sig. Linearity sebesar 0,001 < α

= 0,05 artinya regresi linear dapat dipergunakan untuk menjelaskan pengaruh

antara variabel pengeluaran petani karet dan kesejahteraan keluarga

Kabupaten Ogan Ilir

5. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui kenormalan distribusi sebaran skor

variabel. Uji normalitas ini menggunakan teknik Uji Kolmogrov Smirnov dan

Shpiro Wilk. Dan pengujiannya menggunakan SPSS 2.1 for windows, dengan

kaidah jika nilai signifikan > 0,05 maka distribusi sebaran skor variabel

normal. Cara yang ditempuh untuk menguji kenormalan data adalah dengan

menggunakan Grafik Normal P-Plot dengan melihat penyebaran datanya

mengikuti pola garis lurus, maka datanya normal. Adapun uji normalitas

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


69

Gambar 4.1
Grafik Histogram Uji Normalitas
Antara Variabel Pendapatan (X1) dan Variabel Pengeluaran (X2)
dengan Variabel Kesejahteraan Keluarga (Y)

Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan grafik histogram pada gambar 4.1 residual data

menunjukkan kurva normal berbentuk lonceng sempurna. Dapat disimpulkan

bahwa residual data yang didapat tersebut mengikuti distribusi normal dan

model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.


70

Gambar 4.2
Normal Probability Plot
Antara Variabel Pendapatan (X1) dan Variabel Pengeluaran (X2)
dengan Variabel Kesejahteraan Keluarga (Y)

Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil Normal P-Plot pada gambar 4.2, residual

penyebaran data belum terlalu berbentuk garis normal (garis lurus). Untuk

lebih memastikan, maka residual akan kembali diuji dengan Uji Komolgrov

dibawah ini.
71

Tabel 4.12
Nilai Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov Untuk Kesejahteraan
Keluarga Petani Karet
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Mean ,0000000
a,b
Normal Parameters Std. 2,49227282
Deviation
Absolute ,071
Most Extreme
Positive ,071
Differences
Negative -,037
Kolmogorov-Smirnov Z ,554
Asymp. Sig. (2-tailed) ,919
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil Uji Komolgrov Smirnor pada Asymp. Sig diatas

adalah sebesar 0,919 yang artinya berdistribusi normal karena berada diatas

0,05

6. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent. Uji

multikolinearitas dengan SPSS dilakukan dengan uji rregresi, dengan nilai

VIF ( variance inflation factor ) dan koefisien korelasi antarvariabel bebas.

Kriteria yang digunakan adalah

a. Jika nilai VIF di sekitar angka>0,1 atau memiliki tolerance mendekati 1,

maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam model regresi;


72

b. Jika koefisien korelasi antarvariabel bebas< 0,5, maka tidak terdapat

masalah multikolinearitas.48

Tabel 4.13
Uji Multikolonieritas Antara Variabel Pendapatan (X1) dan Pengeluaran
(X2) dengan Kesejahteraan Keluarga
Coefficientsa
Model Collinearity
Statistics
Tolerance VIF
(Constant)
1Pendapatan ,992 1,008
Pengeluaran ,992 1,008
a. Dependent Variable: kesejahteraankeluarga
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.11, pada tabel

tersebut dapat dilihat nilai VIF untuk variabel pendapatan adalah sebesar

1,008. Untuk variabel pengeluaran nilai VIF adalah sebesar 1,008. Nilai VIF

untuk variabel pendapatan dan pengeluarandi sekitar angka 1. Dengan

demikian tidak terdapat masalah multikolinearitas pada model regresi.

48
Dr. Sumanto, M.A., “Statistik Terapan”, (Yogyakarta : CAPS. 2014), hlm. 166
73

7. Uji Autokorelasi

Tabel 4.14
Uji Autokorelasi Antara Variabel Pendapatan (X1) dan Variabel
Pengeluaran (X2) dengan Variabel Kesejahteraan Keluarga (Y)

Model Summaryb
Model R R Adjusted Std. Durbin-
Square R Square Error of Watson
the
Estimate
a
1 ,623 ,388 ,367 2,536 1,801
a. Predictors: (Constant), pengeluaran, pendapatan
b. Dependent Variable: kesejahteraankeluarga
Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dari hasil pengujian diatas dengan menggunakan uji Durbin-Watson

atas residual persamaan regresi diperoleh angka d-hitung (dilihat dari tabel

Durbin-Watson) sebesar 1,469 dan nilai Durbin Watson pada pengujian ini

adalah 1,801. Sebagai pedoman berkisar 0 dan 4. Jika nilai uji statistik

Durbin-Watson < dari satu arah atau lebih dari tiga, maka residuals atau eror

dari model regresi berganda tidak bersifat independen atau terjadi

autokorelasi.49 Jadi berdasarkan nilai uji statistik Durbin-Watson dalam

penelitian ini berada diatas satu dan dibawah tiga (1,469 dan 1,801) sehingga

tidak terjadi autokorelasi.

8. Uji Heteroskedastitas

Uji Heteroskedastitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

terjadi ketidaksamaan varians. Adapun hasil uji statistik Heteroskedastitas

yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

49
S.Uyanto, “Pedoman Analisis Data Dengan SPSS”, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2006), hlm 248
74

Gambar 4.3

Uji Heteroskedastitas Antara Variabel Pendapatan (X1) dan Variabel


Pengeluaran (X2) dengan Variabel Kesejahteraan Keluarga (Y)

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan grafik scatterplot menunjukkan bahwa terdapat pola yang

jelas serta titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 dan pada sumbu

Y. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastitas pada

model regresi.

9. Uji Simultan ( uji f)

Uji F (Simultan) pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen, yaitu pendapatan dan pengeluaran petani karet yang dimasukkan

dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

kesejahteraan keluarga Kriteria pengujiannya, bila tingkat signifikan lebih

besar daripada nilai signifikan (α = 0,05) dan fhitung lebih kecil dari ftabel, maka

seluruh variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Sebaliknya, bila tingkat

signifikan lebih kecil daripada signifikan (α = 0,05) dan f hitung lebih besar dari

ftabel, maka seluruh variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan


75

secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Deskripsi hasil uji F

(Simultan) dapat dilihat

Tabel 4.15
Hasil Uji Simultan (F)
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 232,376 2 116,188 18,071 ,000b
1Residual 366,474 57 6,429
Total 598,850 59
a. Dependent Variable: kesejahteraankeluarga
b. Predictors: (Constant), pengeluaran, pendapatan
Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.15 diatas deskriptif hasil uji F (simultan) di atas,

diperoleh nilai fhitung sebesar 18,071 dan nilai signifikan sebesar 0,000.

Diketahui jumlah sampel (n) = 60 dan jumlah variabel = 2, maka diperoleh

nilai df1 = 2-1 = 1, df2 = 60-2 = 58, sehingga ftabel = 4,01. Hal ini

menunjukkan bahwa nilai fhitung lebih besar dari ftabel dan Sig. < 0,05, artinya

pendapatan dan pengeluaran petani karet secara simultan berpengaruh

terhadap kesejahteraan keluarga. Jadi dalam hal ini, maksud dari mempunyai

pengaruh positif yaitu semakin besar pendapatan, dan minimalnya

pengeluaran dapat mempengaruhi kesejahteraan keluarga.

10. Uji Partial ( uji t)

Uji t yaitu pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen mempengaruhi variabel dependen maka digunakan uji t,

dimana df= n-k-1 = 60-1-1 = 58 Berdasarkan data-data yang diperoleh dari

60 responden di dapat hasil sebagai berikut:


76

a. Hipotesis H1 yang berbunyi : Ada pengaruh signifikan antara pendapatan

petani karet dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.

b. Hipotesis H2 yang berbunyi : Ada pengaruh signifikan antara

pengeluaran petani karet dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.

c. Hipotesis H0 yang berbunyi : Tidak ada pengaruh signifikan antara

pendapatan dan pengeluaran petani karet terhadap kesejahteraan

keluarga.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05

(α= 5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria:

a. Jika nilai signifikan > 0,05 dan thitung< ttabel, maka hipotesis ditolak

(koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti secara parsial variabel

independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen.

b. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 dan thitung> ttabel, maka hipotesis diterima

(koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel

independentersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen.
77

Tabel 4.16
Hasil Uji T Hipotesis Pertama
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 9,269 3,860 2,401 ,020
1Pendapatan ,784 ,173 ,473 4,543 ,000
Pengeluaran ,567 ,131 ,449 4,319 ,000
a. Dependent Variable: kesejahteraankeluarga
Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dari hasil tabel 4.16 diatas, dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis dari

variabel independen terhadap variabel dependen adalah nilai t hitung untuk

variabel pendapatan terhadap kesejahteraan keluarga menunjukkan 4,543 dengan

konstanta sebesar 9,269 , berarti t hitung > t tabel ( 4,543> 1, 67155) , memiliki

tingkat signifikan 0,000 lebih kecil daripada taraf signifikasi (α) 0,05 (0,000<

0,05) maka H1 diterima dan H0 ditolak.

Tabel 4.17
Hasil Uji T Hipotesis Kedua
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 9,269 3,860 2,401 ,020
1Pendapatan ,784 ,173 ,473 4,543 ,000
Pengeluaran ,567 ,131 ,449 4,319 ,000
a. Dependent Variable: kesejahteraankeluarga
Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dari hasil tabel 4.17 diatas, dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis dari

variabel independen terhadap variabel dependen adalah nilai t hitung untuk

variabel pengeluaran terhadap kesejahteraan keluarga menunjukkan 4,319, berarti


78

t hitung > t tabel ( 4,319> 1, 67155) , memiliki tingkat signifikan 0,000lebih kecil

daripada taraf signifikansi (α) 0,05 (0,000 < 0,05) maka H2 diterima dan H0

ditolak.

11. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Uji koefisien determinasi (R²) berguna untuk mengetahui persentase

sumbangan pengaruh variabel independen (X) terhadap variabe dependen (Y)

koefisien ini menunjukkan seberapa besar kemampuan model dalam

menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determonasi adalah

antara 0 dan 1 (0 < R < 1). Semakin besar koefisien determinasinya maka

semakin besar variasi variabel di independennya mempengaruhi variabel

dependennya.

Tabel 4.18
Uji Koefisien Determinasi (R²)
Model Summaryb
Model R R Adjusted Std. Error of Durbin-
Square R Square the Estimate Watson

1 ,623a ,388 ,367 2,536 1,801


a. Predictors: (Constant), pengeluaran, pendapatan
b. Dependent Variable: kesejahteraankeluarga
Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.18 diatas, pada kolom R Square, diperoleh nilai

koefisien determinasi 0,388 hal ini menunjukkan 38,8% perubahan variabel

pendapatan dan pengeluaran dijelaskan oleh perubahan variabel kesejahteraan

keluarga, sedangkan 61,2% dijelaskan oleh variabel diluar penelitian ini yaitu

variabel konsumsi dan variabel pengelolaan pendapatan


79

12. Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara

dua variabel independen (X) dan satu variabel dependen (Y). Analisis ini

bertujuan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai

variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk

mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen apakah positif atau negatif. Variabel independen dalam penelitian

ini adalah pendapatan dan pengeluaran petani karet. Sedangkan variabel

dependen dalam penelitian ini adalah kesejahteraan keluarga. Berdasarkan

hasil SPSS 2.1 for windows untuk analisis regresi linier berganda diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 4.19
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 9,269 3,860 2,401 ,020
1Pendapatan ,784 ,173 ,473 4,543 ,000
Pengeluaran ,567 ,131 ,449 4,319 ,000
a. Dependent Variable: kesejahteraankeluarga
Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.19 diatas, dapat disimpulkan bahwa persamaan

regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan koefisien beta tidak

standar (unstandardized coefficient). Hal ini disebabkan karena masing-

masing variabel memiliki satuan dan berfungsi untuk menjelaskan besarnya


80

koefisien regresi masing-masing variabel bebas dalam menerangkan variabel

terikatnya, dengan rumus regresi :

Y = 9,269 + 0,784X1 (Pendapatan) + 0,567X2 (Pengeluaran)

Interprestasi sebagai berikut:

a. Apabila variabel pendapatan dan pengeluaran dianggap konstan = 0 ( tidak

mengalami penambahan atau pengurangan), maka persentase nilai

kesejahteraan keluarga sebesar 9,269

b. Koefisien pendapatan sebesar 0,784 menunjukkan besarnya pengaruh

pendapatan terhadap kesejahteraan keluarga. Pengaruh positif

menunjukkan hubungan searah antara kesejahteraan keluarga dengan

pendapatan. Jika pendapatan meningkat sebesar 1% maka frekuensi

kesejahteraan keluarga akan naik sebesar 0,784% dan sebaliknya, jika

pendapatan turun sebesar 1% maka kesejahteraan keluarga akan turun

menjadi 0,784.

c. Koefisien pengeluaran sebesar 0,567 menunjukkan besarnya pengaruh

pengeluaran terhadap kesejahteraan keluarga. Pengaruh positif hubungan

yang searah antara pengeluaran dengan kesejahteraan keluarga. Jika

pengeluaran meningkat sebesar 0,567 maka kesejahteraan keluarga akan

naik sebesar 0,567 dan sebaliknya, jika pengeluaran turun sebesar 0,567

maka kesejahteraan keluarga akan turun 0,567


81

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Pendapatan Petani Karet Terhadap Kesejahteraan

Keluarga

Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 2.1 for windows

melalui uji t hipotesis yang menunjukkan nilai t hitung untuk variabel

pendapatan terhadap kesejahteraan keluarga menunjukkan 4,543 dengan

konstanta sebesar 9,269 , berarti t hitung > t tabel ( 4,543 > 1, 67155),

memiliki tingkat signifikan 0,000lebih kecil daripada taraf signifikansi (α)

0,05 (0,000> 0,05) maka H1 diterima dan H0 ditolak. Artinya bahwa ada

pengaruh signifikan antara pendapatan petani karet terhadap kesejahteraan

keluarga. Hal ini dibuktikan pula pada hipotesis H1 yang menunjukkan

bahwa “ada pengaruh signifikan antara pendapatan petani karet terhadap

kesejahteraan keluarga”

Pendapatan merupakan salah satu faktor utama penentu tingkat

kesejahteraan rumah tangga. Jika pendapatan yang tinggi, maka secara

otomatis tingkat kesejahteraan rumah tangga ikut meningkat. Pendapatan

yang diterima sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga, mulai

dari untuk konsumsi, pendidikan, dan kesehatan. Dilihat dari hasil uji diatas

menujukkan bahwa pendapatan sebesar 0,784 mempengaruhi tingkat

kesejahteraan keluarga.
82

2. Pengaruh Pengeluaran Petani Karet Terhadap Kesejahteraan Keluarga

Dari hasil uji data menggunakan SPSS 2.1 for windows dan dari hasil

uji t hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk variabel pengeluaran

terhadap kesejahteraan keluarga menunjukkan 4,319, berarti t hitung > t tabel

( 4,319 > 1,67155), memiliki tingkat signifikan 0,000lebih kecil daripada

taraf signifikansi (α) 0,05 (0,567> 0,05) maka H2 diterima dan H0 ditolak.

Artinya ada pengaruh positif antara pengeluaran terhadap kesejahteraan

keluarga. Hal ini dibuktikan pada hipotesis H2 yang menyatakan bahwa “ada

pengaruh signifikan antara pengeluaran terhadap kesejahteraan keluarga”.

Selain pendapatan, pengeluaran juga merupakan faktor utama yang

mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga. Pengeluaran yang digunakan

untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan yang tidak bisa

dikira-kira. Selain untuk kebutuhan sandang, pangan, dan papan pengeluaran

tersebut juga digunakan untuk kebutuhan sosial lain seperti kesehatan,

hajatan, kehidupan beragama dan ketaatan kepada sang pecipta. Hal ini

terlihat dari hasil pengujian menggunakan hasil uji hipotesis dimana 0,567,

yang artinya jika pendapatan lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran

maka kesejahteraan keluarga tersebut sudah terwujud.

3. Pengaruh Pendapatan dan Pengeluaran Petani Karet Terhadap

Kesejahteraan Keluarga

Dari hasil uji data menggunakan SPSS 2.1 for windowsdan hasil uji t

hipotesis menujukkan bahwa memang benar pendapatan dan pengeluaran

petani karet memiliki pengaruh signifikan terhadap kesejahteraan keluarga.


83

Diantara kedua variabel pendapatan dan pengeluaran petani karet masing

masing memiliki nilai t hitung yang lebih besar dibandingkan dengan t tabel

yaitu 4,543 untuk variabel pendapatan dengan nilai t tabel 1,67155 dan nilai t

hitung untuk variabel pengeluaran sebesar 4,319 dengan nilai t tabel 1,67155.

Artinya, dapat dinyatakan kedua variabel memiliki nilai positif terhadap

tingkat kesejahteraan keluarga.

Dengan demikian, dari hasil pembahasan yang memperlihatkan bahwa

kesejahteraan keluarga relatif dipengaruhi oleh pendapatan dan pengeluaran

yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Baik itu yang

bersifat materil kebutuhan materi meliputi sandang, pangan, papan,

pendidikan, transportasi, jaminan hidup, serta harta benda yang memadai dan

semua barang dan jasa yang membantu memberikan kenyamanan dan

kesejahteraan riil. Sedangkan kebutuhan spiritual mencakup ketaatan kepada

Allah, kedamaian pikiran (budi pekerti), kebahagiaan batin, keharmonisan

keluarga, dan masyarakat.

Sedangkan pendapatan yang diperoleh rumah tangga petani tersebut

digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari baik

kebutuhan pangan dan kebutuhan non pangan. Secara garis besar kebutuhan

rumah tangga tani dapat dikelompokkan menjadi dua kategori besar, yaitu

kebutuhan akan pangan dan kebutuhan non pangan. Pada tingkat pendapatan

tertentu, rumah tangga petani karet mengalokasikan pendapatannya untuk

memenuhi kedua kebutuhan tersebut.


84

Dan untuk pengeluaran sendiri terdiri dari pengeluaran pangan dan

non pangan pengeluaran pangan merupakan salah satu variabel yang dapat

digunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan masyarakat, dengan

melihat pangsanya terhadap pengeluaran total.


85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang sudah diuraikan,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis menggunakan bantuan SPPS 2.1 for

windowsterlihat bahwa pendapatan memiliki pengaruh terhadap

kesejahteraan keluarga hal ini dibuktikan dengan uji hipotesis yang sudah

diuji menggunakan uji partial (t)

2. Berdasarkan hasil analisis menggunakan bantuan PSS 2.1 for windows

terlihat bahwa pengeluaran memiliki pengaruh terhadap kesejahteraan

keluarga hal ini dibuktikan dengan uji hipotesis kedua yang juga diuji

menggunakan uji partial (t)

3. Berdasarkan hasil analisis menggunakan bantuan SPSS 2.1 for windows

terlihat bahwa kedua variabel bebas yaitu tingkat pendapatan dan

pengeluaran memiliki pengaruh terhadap kesejahteraan keluarga. Hal ini

terlihat dari uji hipotesis yang menunjukkan bahwa kedua variabel bebas

tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan

keluarga. Indikator yang paling berpengaruh adalah sandang, pangan, dan

papan menurut penelitian ini, responden memiliki kebutuhan yang sangat

besar terhadap sandang, pangan, dan papan.


86

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan juga masih dimiliki oleh penelitian ini. Meskipun

demikian, keterbatasan justru harus menjadi referensi bagi perbaikan untuk

penelitian-penelitian lain di masa yang akan datang. Keterbatasan itu yakni, :

1. Objek penelitian ini adalah petani karet di Desa Seri Bandung Kabupaten

Ogan Ilir Kecamatan Tanjung Batusehingga tidak dapat digeneralisasikan

untuk petani karet yang bukan bertempat tinggal di Desa Seri Bandung.

2. Jumlah responden masih belum bisa menggambarkan kondisi riil yang

sesungguhnya.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap variabel-variabel lain

selain pendapatan, pengeluaran petani karet dan kesejahteraan keluarga.

Hal ini mengingat bahwa di dalam penelitian ini, variabel-variabel

tersebut hanya mampu menjelaskan variasi yang ada dalam variabel

dependen sebagian saja. Sedangkan, sisanya dijelaskan oleh variabel lain

di luar penelitian ini.

C. Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya yang didasarkan pada hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Objek yang digunakan untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya tidak hanya

di Desa Seri Bandung saja melainkan dapatobjek yang lainnya. Karena

objek dan karakteristik yang dipilih akan mempengaruhi pola persebaran

informasi yang menyebabkan ada atau tidaknya pengaruh pada


87

kesejahteraan keluarga. Sehingga akan mempengaruhi hasil penelitian

dilakukan.

2. Penelitian selanjutnya dapat melanjutkan penelitian dengan menambahkan

variabel baru yang berpengaruh pada kesejahteraan keluarga, sepertipola

konsumsi,manajemen keuangan keluarga. Penambahan variabel ini

bertujuan untuk mengembangkan penelitian yang telah dilakukan,

sehingga akan menambah ilmu pengetahuan baik bagi penulis maupun

yang membaca.
88

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman Al-Jaziri t.th, “Al-Fiqh ‘Ala Madzahib al Ar-ba’ah”, Beirut: Al-


Qalam.1969

Aedy Hasan, “Teori dan Aplikasi Ekonomi Pembangunan Perspektif Islam


Sebuah Studi Komprasi”,Yogyakarta: Graha Ilmu.2011

Arikunto Suharsmi, “Prosedur Penelitian”, Jakarta: Rineka Cipta Edisi Revisi


ke-5.2002

Ashari dan Septana, “Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Melalui Kemitraan


Usaha”, Jurnal,Litbang Pertanian.2007

Asy-Shaddieqy, Hasbi, “Pengantar Figh Muamalah”, Jakarta: Raja Penerbit


Bulan Bintang.1984

Azwar Saifuddin, “ Reabilitas dan Validitas”, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.1997

Dumairy, “Perekonomian Indonesia”, Jakarta: Erlangga.1999

Faidzal Adriez Mohammad, “Analisis Kualitas Karet Rakyat Kaitannya Dengan


Kesejahteraan Petani Karet Rakyat Di Kecamatan Umpu Kabupaten Way
Kanan”, Skripsi, Way Kanan : Universitas Unila.2010

Firdaus, Achmad, “Kajian Islam Tentang Pengelolaan Keuangan


Keluarga”,Artikel.2006

Gazalba, Sidi, “Asas Agama Islam”,Jakarta: PT. Bulan Bintang Cerakan ke-
2.1985

Hadi, Sutrisno, “Metodelogi Penelitian Research”,Yogyakarta: Andi Offset.1991

Retningtyas, “Gambaran Umum Tingkat Kesejahteraan Penenun Ala Tenun


Bukan Mesin (ATBM) Di Dusun Gamplong IV, Sumber Rahayu Moyudan,
Sleman.Skripsi Sarjana S1 Program Studi Ilmu Ekonomi Pembangunan.
Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya.Yogyakarta 2012.

Setyowati Novi, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Pengairan Sawah Di


Dusun Sindet Desa Trimulyo Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul”, Jogjakarta.
Fakultas Syari’ah Dan Hukum UIN Sunan Kalijaga.2013.Skripsi

Sukma Anggoro Rindi, “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Impor Beras


Di Indonesia. Skripsi Sarjana Program S1 Program Studi Ilmu Ekonomi
89

Pembangunan.Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.


Semarang.2012

Surjano, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan


Dibupaten Langkat’,Thesis,Medan,Sumatra Utama: Universitas USU.2008

Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dam


R&D”,Bandung: Alfabeta.2013

Suhendi Hendi, “Figh Muamalah”,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010

Suryabrata dan Sumadi,”Pengembangan Alat Ukur Psikologi”,Yogyakarta: Andi


Offset.2000

Soekartawi, “Ilmu Usaha Tani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani


Kecil”, Jakarta: Ul-Press 1986
Mardiana, Reny, “Analisis Pendapatan dan Kesejahteraan Petani Karet Rakyat
di Kecamatan Bumi Agung di Kabupaten Way Kanan”, Universitas
Lampung.2014

Uyanto, Stanislaus S,”Pedoman Analisis Data Dengan SPSS”,Yogyakarta: Graha


Ilmu.2009
90

Hasil Perhitungan Karakteristik Responden

No Jenis
Usia Pendidikan Penghasilan
Responden Kelamin
1 5 1 4 4
2 5 1 4 4
3 5 1 3 3
4 4 1 5 3
5 3 1 4 3
6 3 1 4 4
7 3 1 1 2
8 3 1 4 5
9 3 1 3 4
10 2 1 3 4
11 2 1 4 3
12 2 1 3 5
13 1 1 3 5
14 1 1 4 5
15 1 1 3 4
16 1 1 3 4
17 1 1 3 3
18 3 1 5 5
19 3 1 3 4
20 3 1 3 2
21 4 1 4 4
22 4 1 4 4
23 4 1 4 5
24 5 1 3 4
25 5 1 1 2
26 5 1 3 4
27 4 1 5 2
28 4 1 3 4
29 3 1 3 3
30 2 1 3 4
31 2 1 3 3
32 1 1 3 3
33 5 1 3 3
34 5 1 3 3
35 5 1 3 5
91

36 3 1 2 3
37 2 2 4 3
38 2 2 4 4
39 4 2 3 4
40 4 2 3 3
41 4 2 3 4
42 5 2 3 3
43 5 2 3 5
44 5 2 4 5
45 5 2 5 5
46 5 2 4 4
47 3 2 4 5
48 3 2 3 3
49 3 2 3 4
50 3 2 4 5
51 4 2 3 4
52 4 2 4 4
53 4 2 4 3
54 2 2 3 3
55 2 2 3 4
56 2 2 3 4
57 5 2 3 4
58 3 2 3 4
59 3 2 3 4
60 3 2 3 4
Jumlah 200 84 201 227
92

Hasil Jawaban Responden Terhadap Variabel Pendapatan (X1)

Variabel Pendapatan
(X1) Total
1 2 3 X1
5 5 5 15
3 2 4 9
5 2 4 11
4 4 3 11
5 4 4 13
5 5 5 15
3 3 3 9
4 4 4 12
5 4 2 11
4 4 4 12
4 4 4 12
5 5 5 15
4 4 4 12
5 5 4 14
4 4 5 13
5 5 5 15
4 4 5 13
3 3 4 10
5 5 5 15
5 5 5 15
5 4 3 12
4 4 3 11
4 4 4 12
3 4 4 11
4 4 4 12
4 4 3 11
2 3 3 8
4 2 4 10
4 3 4 11
3 5 3 11
5 3 4 12
4 2 4 10
4 3 3 10
4 4 5 13
4 4 5 13
5 2 3 10
4 4 4 12
93

5 5 5 15
5 5 4 14
4 5 4 13
5 5 4 14
5 5 5 15
4 4 4 12
3 3 4 10
4 4 4 12
5 4 4 13
4 4 4 12
5 2 2 9
2 4 4 10
5 4 4 13
5 5 5 15
5 5 5 15
5 5 4 14
4 4 4 12
4 4 4 12
4 3 4 11
4 2 2 8
4 4 4 12
5 5 5 15
4 4 4 12
254 235 240 729
94

Hasil Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengeluaran (X2)

Variabel Pengeluaran (X2) Total


1 2 3 4 5 6 X2
4 4 4 4 4 3 23
4 4 3 3 5 3 22
5 5 5 3 5 2 25
3 4 5 5 2 2 21
4 4 4 3 4 4 23
5 5 3 4 4 4 25
4 4 4 5 5 3 25
5 5 5 4 4 3 26
4 4 4 4 4 3 23
5 5 5 4 5 4 28
5 5 5 4 5 5 29
5 5 5 4 5 4 28
5 5 5 4 5 4 28
4 4 4 4 4 2 22
3 3 4 4 5 2 21
5 5 5 4 5 4 28
3 3 3 4 4 4 21
4 4 4 5 5 4 26
4 4 4 3 5 4 24
4 4 4 3 3 3 21
4 3 3 3 4 3 20
5 4 2 2 3 5 21
4 4 4 3 4 4 23
5 5 5 4 4 3 26
3 2 2 2 5 2 16
4 4 4 3 4 3 22
4 3 4 4 4 4 23
4 4 4 4 4 4 24
5 5 4 4 4 4 26
5 5 4 3 4 4 25
4 4 4 3 4 3 22
2 4 4 3 4 5 22
4 5 4 3 5 4 25
4 3 4 4 4 4 23
95

4 3 4 4 4 4 23
5 4 3 2 4 3 21
4 4 4 3 3 4 22
4 4 4 3 4 2 21
4 2 2 2 4 4 18
4 4 4 3 5 2 22
4 4 3 3 4 4 22
4 4 5 3 5 3 24
4 4 4 3 5 4 24
4 4 4 3 3 3 21
5 5 5 3 4 2 24
4 3 3 3 4 4 21
4 4 4 4 4 3 23
5 5 3 4 4 4 25
3 4 4 2 5 3 21
3 4 5 5 5 2 24
4 4 4 3 5 2 22
4 4 4 4 4 3 23
4 3 3 3 4 4 21
5 5 5 4 5 2 26
4 4 4 4 4 3 23
5 2 3 4 4 2 20
5 5 5 3 4 3 25
5 5 5 3 5 3 26
3 3 3 3 5 3 20
5 5 4 3 4 3 24
251 243 238 207 256 198 1393
96

Hasil Jawaban Responden Terhadap Variabel Kesejahteraan Keluarga (Y)

Variabel Kesejahteraan Keluarga (Y) Total


1 2 3 4 5 6 7 8 Y
5 5 5 5 2 5 4 4 35
4 4 4 3 2 4 3 4 28
5 5 5 5 2 4 4 4 34
3 3 4 4 3 5 5 5 32
4 4 3 4 4 4 4 4 31
4 4 3 5 3 5 5 5 34
5 5 4 3 3 4 5 5 34
4 4 4 5 4 5 3 5 34
4 4 3 4 4 4 4 4 31
5 5 5 5 4 5 5 5 39
5 5 5 5 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 5 5 5 35
5 5 5 5 4 4 4 4 36
4 4 3 4 4 4 4 4 31
3 3 4 4 5 5 5 3 32
4 4 4 4 4 5 5 5 35
5 5 3 3 3 4 4 5 32
3 2 3 3 3 4 4 5 27
4 4 4 4 4 4 4 3 31
4 3 2 4 4 4 5 5 31
4 4 3 4 4 5 5 5 34
5 5 2 3 4 1 4 4 28
4 4 4 4 3 3 3 3 28
4 4 3 4 3 4 4 4 30
3 3 3 3 4 4 4 2 26
4 4 4 3 3 5 4 5 32
3 4 4 4 4 4 4 4 31
4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 3 4 3 4 4 4 32
5 4 3 4 4 4 4 4 32
4 4 4 3 2 5 5 4 31
4 4 4 4 1 4 4 4 29
3 4 4 4 1 4 4 5 29
5 4 3 4 3 5 4 4 32
5 4 3 4 3 5 4 4 32
3 5 3 4 2 5 5 5 32
97

4 4 3 3 4 5 4 4 31
4 4 4 4 4 5 5 5 35
5 5 3 3 3 5 5 4 33
4 4 4 5 3 4 4 4 32
4 4 3 4 2 4 4 4 29
5 5 5 5 2 4 4 4 34
5 4 5 4 2 3 3 4 30
3 3 4 4 1 5 3 2 25
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 3 4 5 4 4 4 32
5 5 5 5 5 4 4 4 37
2 4 1 3 4 4 5 4 27
4 4 3 2 4 5 1 3 26
4 4 4 4 4 5 5 3 33
5 5 5 5 3 5 5 5 38
5 5 4 4 2 4 5 4 33
4 4 3 4 2 4 4 4 29
5 5 5 5 2 5 5 4 36
5 5 5 5 4 4 5 5 38
2 4 4 4 4 5 2 2 27
4 4 4 4 1 4 3 4 28
4 5 4 5 4 5 5 5 37
3 5 3 5 3 5 5 5 34
3 4 3 4 4 5 5 5 33
246 252 222 242 194 261 251 249 1917
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
USIA
Frequen Percent Valid Cumulative
cy Percent Percent
1 6 10,0 10,0 10,0
2 10 16,7 16,7 26,7
Va 3 17 28,3 28,3 55,0
lid 4 12 20,0 20,0 75,0
5 15 25,0 25,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

LAMPIRAN 2
KarakteristikResponden Berdasarkan Jenis Kelamin
JenisKelamin
Freque Percen Valid Cumula
ncy t Percent tive
Percent
1 36 60,0 60,0 60,0
2 24 40,0 40,0 100,0
Valid
Tot 60 100,0 100,0
al
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016
LAMPIRAN 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Frequen Perce Valid Cumulative
cy nt Percent Percent
1 2 3,3 3,3 3,3
2 1 1,7 1,7 5,0
3 35 58,3 58,3 63,3
Vali
4 18 30,0 30,0 93,3
d
5 4 6,7 6,7 100,0
Tot 60 100,0 100,0
al
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

LAMPIRAN 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan
Penghasilan
Freque Percent Valid Cumulati
ncy Percent ve
Percent
1 6 10,0 10,0 10,0
2 7 11,7 11,7 21,7
3 15 25,0 25,0 46,7
Val
4 24 40,0 40,0 86,7
id
5 8 13,3 13,3 100,0
Tot 60 100,0 100,0
al
LAMPIRAN 5
Deskriptif Variabel Pendapatan Petani Karet (X1)
Jawaban Responden Jumlah Jumlah Rata-
Pernyataan
5 4 3 2 1 Jawaban Responden Rata
1 24 28 6 2 0 254 60 42,3
2 17 28 8 7 0 235 60 3,91
3 15 33 9 3 0 240 60 4
Jumlah rata-rata Jawaban
729 180 4,05
Responden
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

LAMPIRAN 6
Deskriptif Variabel Pengeluaran Petani Karet (X2)
Jawaban Responden Jumlah Jumlah Rata-
Pernyataan
5 4 3 2 1 Jawaban Responden Rata
1 20 32 7 1 0 251 60 4,18
2 18 30 9 3 0 243 60 4,05
3 15 31 11 3 0 238 60 3,96
4 4 24 27 5 0 207 60 3,45
5 22 33 4 1 0 256 60 4,26
6 3 24 21 12 0 198 60 3,3
Jumlah rata-rata Jawaban
1,393 360 3,86
Responden
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016
LAMPIRAN 7
Deskriptif Variabel Kesejahteraan Keluarga Petani Karet (Y)
Jawaban
Jumlah Jumlah Rata-
Pernyataan Responden
Jawaban Responden Rata
5 4 3 2 1
1 20 28 10 2 0 241 60 4,1
2 19 35 5 1 0 252 60 4,2
3 11 24 22 2 1 222 60 3,7
4 15 33 11 1 0 242 60 4,03
5 3 27 15 11 4 194 60 3,23
6 26 31 2 0 1 261 60 4,35
7 22 30 6 1 1 251 60 4,28
8 20 32 5 3 0 249 60 4,15
Jumlah rata-rata Jawaban
1,917 480 3,99
Responden
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

LAMPIRAN 8
Uji Validitas Variabel Pendapatan (X1)
Correlations
x1 x2 x3 totalx
** * **
Pearson Correlation 1 ,355 ,255 ,677

x1 Sig. (2-tailed) ,005 ,050 ,000

N 60 60 60 60
** ** **
Pearson Correlation ,355 1 ,529 ,848
x2 Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,000
N 60 60 60 60
* ** **
Pearson Correlation ,255 ,529 1 ,768
x3 Sig. (2-tailed) ,050 ,000 ,000
N 60 60 60 60
** ** **
Pearson Correlation ,677 ,848 ,768 1

Totalx Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

LAMPIRAN 9
Uji Validitas Variabel Pengeluaran (X2)
Correlations

x1_1 x2_2 x3_3 x4_4 x5_5 x6_6 totalx2


** **
Pearson 1 ,580 ,252 -,009 ,039 ,105 ,600
Correlation
x1_1
Sig. (2-tailed) ,000 ,050 ,946 ,767 ,423 ,000

N 61 61 61 61 60 60 60
** ** **
Pearson ,580 1 ,654 ,098 ,133 ,101 ,814
Correlation
x2_2
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,454 ,312 ,444 ,000
N 61 61 61 61 60 60 60
** * **
Pearson ,252 ,654 1 ,257 ,209 -,184 ,724
Correlation
x3_3
Sig. (2-tailed) ,050 ,000 ,046 ,109 ,159 ,000
N 61 61 61 61 60 60 60
* **
Pearson -,009 ,098 ,257 1 ,028 -,056 ,496
Correlation
x4_4
Sig. (2-tailed) ,946 ,454 ,046 ,835 ,670 ,000
N 61 61 61 61 60 60 60
**
Pearson ,039 ,133 ,209 ,028 1 -,085 ,361
Correlation
x5_5
Sig. (2-tailed) ,767 ,312 ,109 ,835 ,521 ,005
N 60 60 60 60 60 60 60
*
Pearson ,105 ,101 -,184 -,056 -,085 1 ,301
Correlation
x6_6
Sig. (2-tailed) ,423 ,444 ,159 ,670 ,521 ,019
N 60 60 60 60 60 60 60
** ** ** ** ** *
Pearson ,600 ,814 ,724 ,496 ,361 ,301 1
Correlation
totalx2
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,005 ,019

N 60 60 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

LAMPIRAN 10
Uji Validitas Variabel Tingkat Kesejahteraan Keluarga (Y)
Correlations
y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 totaly
** ** **
Pearson Correlation 1 ,608 ,386 ,136 -,070 -,213 ,076 ,194 ,537

y1 Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,295 ,594 ,102 ,564 ,137 ,000

N 61 61 61 61 60 60 60 60 60
** ** **
Pearson Correlation ,608 1 ,341 ,186 -,070 -,080 ,184 ,238 ,603
y2 Sig. (2-tailed) ,000 ,007 ,152 ,596 ,544 ,160 ,067 ,000
N 61 61 61 61 60 60 60 60 60
** ** ** **
Pearson Correlation ,386 ,341 1 ,357 -,185 ,146 -,041 -,008 ,527
y3
Sig. (2-tailed) ,002 ,007 ,005 ,156 ,267 ,757 ,955 ,000
N 61 61 61 61 60 60 60 60 60
** **
Pearson Correlation ,136 ,186 ,357 1 -,011 ,144 ,253 ,205 ,665
y4 Sig. (2-tailed) ,295 ,152 ,005 ,935 ,271 ,051 ,116 ,000
N 61 61 61 61 60 60 60 60 60
*
Pearson Correlation -,070 -,070 -,185 -,011 1 ,026 ,130 -,002 ,277
y5 Sig. (2-tailed) ,594 ,596 ,156 ,935 ,847 ,322 ,987 ,032
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
**
Pearson Correlation -,213 -,080 ,146 ,144 ,026 1 ,240 ,149 ,331
y6 Sig. (2-tailed) ,102 ,544 ,267 ,271 ,847 ,065 ,255 ,010
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
** **
Pearson Correlation ,076 ,184 -,041 ,253 ,130 ,240 1 ,546 ,586
y7 Sig. (2-tailed) ,564 ,160 ,757 ,051 ,322 ,065 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
** **
Pearson Correlation ,194 ,238 -,008 ,205 -,002 ,149 ,546 1 ,557
y8 Sig. (2-tailed) ,137 ,067 ,955 ,116 ,987 ,255 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
** ** ** ** * ** ** **
Pearson Correlation ,537 ,603 ,527 ,665 ,277 ,331 ,586 ,557 1

totaly Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,032 ,010 ,000 ,000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016
LAMPIRAN 11
Uji Reabilitas Variabel Pendapatan (X1)
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,811 4
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

LAMPIRAN 12
Uji Reabilitas Variabel Pengeluaran (X2)
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,715 7
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

LAMPIRAN 13
Uji Reabilitas Variabel Tingkat Kesejahteraan Keluarga (Y)
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,701 9

Sumber: Data Primer yang diolah, 2016


LAMPIRAN 14
Uji Grafik Normalitas

Sumber: Data Primer yang diolah, 2016


LAMPIRAN 15
Hasil Uji Probability Plot

Sumber: Data Primer yang diolah, 2016


LAMPIRAN 16
Uji Normalitas Tabel One Sample Kolmogrov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 60

Mean ,0000000
a,b
Normal Parameters
Std. Deviation 2,49227282

Absolute ,071

Most Extreme Differences Positive ,071

Negative -,037

Kolmogorov-Smirnov Z ,554

Asymp. Sig. (2-tailed) ,919

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.


Sumber: Data Primer yang diolah, 2016
LAMPIRAN 17
Uji Multikolonieritas Antara Variabel Pendapatan, Pengeluaran dan Kesejahteraan Keluarga
a
Coefficients

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

(Constant)
,992 1,008
1Pendapatan

Pengeluaran ,992 1,008

a. Dependent Variable: kesejahteraankeluarga Sumb

er: Data Primer yang diolah, 2016

LAMPIRAN 18
Uji Autokorelasi
b
Model Summary

Model R R Adjusted Std. Error Durbin-


Square R of the Watson
Square Estimate
a
1 ,623 ,388 ,367 2,536 1,801

a. Predictors: (Constant), pengeluaran, pendapatan


b. Dependent Variable: kesejahteraankeluarga
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016
LAMPIRAN 19
Uji Heteroskedastitas

Sumber : Data primer yang diolah, 2016


LAMPIRAN 20

a
Coefficients
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
(Constant) 9,269 3,860 2,401 ,020
1Pendapatan ,784 ,173 ,473 4,543 ,000
Pengeluaran ,567 ,131 ,449 4,319 ,000
a. Dependent Variable: kesejahteraankeluarga
Sumber : Data primer yang diolah, 2016

LAMPIRAN 21
Uji Hipotesis Kedua

a
Uji
Coefficients
Hipote
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients sis
B Std. Beta Perta
Error ma
(Constant) 9,269 3,860 2,401 ,020
1Pendapatan ,784 ,173 ,473 4,543 ,000
Pengeluaran ,567 ,131 ,449 4,319 ,000
b. Dependent Variable: kesejahteraankeluarga
Sumber : Data primer yang diolah, 2016

LAMPIRAN 22
Uji Linieritas
ANOVA Table

Sum of df Mean F Sig.


Squares Square
(Combined) 221,421 7 31,632 4,358 ,001
Between Linearity 112,459 1 112,459 15,494 ,000
Kesejahteraan Groups Deviation from 108,963 6 18,160 2,502 ,033
keluarga *
Linearity
pendapatan
Within Groups 377,429 52 7,258
Total 598,850 59

Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

LAMPIRAN 23
Uji Simultan (F)
ANOVAa
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

Data Pribadi
Nama : Givari Zakawali
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat, Tanggal Lahir : Seri Bandung, 9 April 1994
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jln. Pesantren Dusun II Seri Bandung Kec. Tanjung Batu Kab.
Ogan Ilir Sumatera Selatan
Nomor Telp/Hp : 082175727512
Email : Givarizakawali@gmail.com

Data Orang Tua


Nama Ayah : Abdul Basith
Pekerjaan Ayah : Karyawan BUMN
Nama Ibu : Asmarah
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Menerangkan dengan sebenarnya :
PENDIDIKAN
1. Tamatan SD Negeri 02 Seri Bandung (2006)
2. Tamatan MTS PP. Nurul Islam Seri Bandung (2009)
3. Tamatan MA PP. Nurul Islam Seri Bandung (2012)
4. Tamatan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang (2016)

Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat
dipertanggung jawabkan.

Palembang, 3 November 2016

Givari Zakawali

Anda mungkin juga menyukai