Anda di halaman 1dari 3

RESUME FETAL MATURATION : SISTEM HEMATOPOETIC, HEPATIC,

RESPIRASI, SIRKULASI

BLOK SEXUALITY AND REPRODUCTION

KELOMPOK 3

DISUSUN OLEH :

NIMAS MUTIARA I1B015034


ANGGI RIASTUTI I1B015047
YOGI ADITYA I1B015056
NURUL ISNAENI YUNELY I1B015057

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS NEGERI JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2019
SISTEM HEMATOPOETIC

Hematopoiesis merupakan proses pembentukan komponen sel darah merah, dimana


terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak. Proliferasi sel
menyebabkan peningkatan atau pelipatgandaan jumlah sel dari satu sel hematopoietik
pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah. Maturasi merupakan proses pematangan sel
darah, sedangkan diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat
khusus yang berbeda-beda (Best, 2006) . Sistem hematopoetik memiliki karakteristik berupa
pergantian sel yang konstan untuk mempertahankan populasi leukosit, trombosit dan eritrosit.
Sistem hematopoetik dibagi menjadi tiga, yaitu sistem sel (progenitor awal), colony forming
unit (CFU), dan faktor regulator. Sistem sel ini berfungsi untuk menyokong hematopoesis,
kemudian colony foeming unit ini berkembang dan berdiferensiasi dalam memproduksi sel,
sedangkan faktor regulator ini berfungsi sebagai yang mengatur agar sistem berlangsung
teratur.
Sistem sel merupakan satu sel induk yang mempunyai kemampuan berdeferensiasi
menjadi beberapa turunan, membelah diri dan memperbaharui populasi sistem sel itu sendiri
dibawah pengaruh faktor pertumbuhan hematopoetik. Hematopoetik membutuhkan
perangsang untuk memicu pertumbuhan koloni granulosit dan makrofag yang disebut Colony
Stimulating Factor (CSF) yang merupakan glikoprotein. Dalam proses selanjutnya diketahui
regulasi hematopoesis sangat kompleks dan banyak faktor pertumbuhan yang berfungsi
tumpang tindih serta banyak tempat yang memproduksi faktor- faktor tersebut termasuk organ
hematopoetik. Dikenal sejumlah sitokin yang mempunyai peranan dalam meningkatkan
aktifitas hematopoetik diantaranya IL-3 (interleukin), IL-4, GM-CSF (Granulosit Macrophage
Colony Stimulating Factor). Saat bayi lahir, nilai rata-rata Hb, hematokrit, dan RBC lebih
tinggi dari nilai normal orang dewasa. Hb BBL berkisar antara 14,5-22,5 g/dl. Hematokrit
bervariasi dari 44%-72% dan hitung RBC berkisar antara 5-7,5 juta/ mm3. Secara berturut-
turut, Hb dan hitung RBC menurun sampai mencapai kadar rata-rata 11-17 g/dl dan 4,2-5,2/
mm3 pada akhir bulan (Best, 2006).

SISTEM HEPATIK
Hati adalah organ pertama yang menerima bahan makanan seperti oksigen, gluosa,
asam amino. Sistem hepatika ini berfungsi penyimpanan zat besi, pembentukan dan
metabolisme bilirubin. Hati janin yang berfungsi sebagai produksi hemoglobin setelah lahir
mulai menyimpan besi sejak masih dalam kandungan. Apabila ibu mendapat cukup asupan
besi selama hamil, bayi akan memiliki simpanan besi yang dapat bertahan sampai bulan ke 5
kehidupannya di luar rahim. Bilirubin merupakan hasil katabolisme heme yang berasal dari
hemoglobin, mioglobin, enzim citocrom, katalase dan pirrolase. Bilirubin dihasilkan dari
penghancuran hemoglobin yang berasal dari eritrosit. Katabolisme 1 gr Hb menghasilkan 34
mg bilirubin. Katabolisme terjadi di RES (retikulo endotel sistem) masuk ke darah secara
difusi. Kemudian akan berikatan dengan albumin, lalu masuk ke hepar. Bilirubin yang terikat
albumin tidak dapat melewati blood brain barier dan tidak bersifat toksin. Di dalam sel hati,
bilirubin berikatan dengan protein glutation transferase, protein Z, yang kemudian ditranspor
ke smooth retikulo endotel untuk konjugasi. Bilirubin yang terkonjugasi masuk ke kandung
empedu dan kemudian masuk ke intestine bercampur dengan bakteri flora normal dan berubah
menjadi urobilin yang dapat ditemui dalam feses.
DAFTAR PUSTAKA

Best, M.A, 2006, Hematopoetic system cell transplantation. http://www.leukemia


lymphoma.org/attachments/National/br_1131734519.pdf. 11 Mei 2006.

Anda mungkin juga menyukai