Anda di halaman 1dari 2

A. Judul Percobaan Menentukan Keberlakuan Azas Black B.

Latar Belakang Ketika 2 benda


yang memiliki perbedaan suhu saling bersentuhan, kalor akan mengalir dari benda yang bersuhu
tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. kalor adalah energi yang berpindah. Apabila benda‐
benda yang bersentuhan berada dalam sistem yang tertutup, maka energi akan berpindah
seluruhnya dari benda yang memiliki suhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah.
Sebaliknya apabila benda yang bersentuhan tidak berada dalam sistem tertutup, maka tidak
semua energi dari benda bersuhu tinggi berpindah menuju benda yang bersuhu rendah. Menurut
azas black, jumlah kalor yang dilepaskan oleh benda yang bersuhu lebih tinggi kepada benda
yang bersuhu lebih rendah sama dengan jumlah kalor yang diserap oleh benda yang bersuhu
yang lebih tinggi tersebut. Misalnya kita mencampur air panas (suhu tinggi) dengan air dingin
(suhu rendah). Apabila air panas dan air dingin dicampur dalam sebuah wadah terbuka
(misalnya ember), maka tidak semua energi air panas berpindah menuju air dingin. Demikian
juga air dingin tidak menerima semua energi yang disumbangkan oleh air panas. Sebagian
energi air panas pasti berpindah ke udara. Jika kita ingin agar semua energi air panas
dipindahkan ke air dingin maka kita harus mencampur air panas dan air dingin dalam sistem
tertutup. Sistem tertutup yang dimaksudkan di sini adalah suatu sistem yang tidak
memungkinkan adanya pertukaran energi dengan lingkungan. Contoh sistem tertutup adalah
termos air panas. Dinding bagian dalam dari termos air panas biasanya terbuat dari bahan
isolator (untuk kasus ini, isolator = bahan yang tidak menghantarkan panas. Temannya isolator
tuh konduktor. Konduktor = bahan yang menghantarkan panas). Apabila benda‐benda yang
memiliki perbedaan suhu saling bersentuhan dan benda‐benda tersebut berada dalam sistem
tertutup, maka ketika mencapai suhu yang sama, energi yang diterima oleh benda yang memiliki
suhu yang lebih rendah = energi yang dilepaskan oleh benda yang bersuhu tinggi. Karena energi
yang berpindah akibat adanya perbedaan suhu = kalor, maka kita bisa mengatakan bahwa
dalam sistem tertutup, kalor yang dilepaskan = kalor yang diterima. secara matematis bisa ditulis
sebagai berikut : Q i = Q m dengan Qi : jumlah kalor yang dilepas oleh benda yang bersuhu
lebih tinggi. Qm : jumlah kalor yang dilepas oleh benda yang bersuhu lebih rendah. Bila kalor
yang dilepas atau yang diterima oleh sebuah benda hanya menyebabkan perubahan suhu
benda tersebut, maka jumlah kalor tersebut adalah Q : kalor yang diserap atau dilepaskan (J) m :
massa zat (gram) ΔT : perubahan suhu (0C) C : kalor jenis zat (kalori/gram. 0C) Prinsip dasar ini
yang akan digunakan untuk menentukan kapasitas kalor dan kalor jenis calorimeter aluminium.
B. Hipotesis Percobaan Saat air panas dicampurkan dengan air dingin, maka suhu awal air
panas semakin berkurang. C. Rumusan Masalah Bagaimanakah hubungan antara massa air
dingin dengan suhu campuran? Apakah Azas Black berlaku pada percobaan ini? D. Tujuan
Percobaan Untuk mengenathui apa hubungan antara massa air dingin dengan suhu campuran.
Untuk mengetahui apakah Azas Black berlaku pada percobaan ini. E. Variabel
Percobaan Variabel Kontrol : waktu : waktu dalam percobaan adalah tidak di tentukan karena di
sesuaikan dengan keadaan suhu ruangan. Variabel Bebas : Massa air dingin : Massa air dingin
yang digunakan di dalam percobaan adalah bersifat bebas, dikarenakan proses memasukkan
nilai massa air dingin dalam percobaan adalah tergantug dari orang yang melakukan praktek
tersebut. Jadi nilai besar kecilnya massa yang ingin dilakukan oleh penguji bersifat bebas dan
tidak terikat. Variabel Terikat : Suhu Campuran : Suhu Campuran adalah hasil pengukuran dari
massa air dingin yang dimasukkan dalam percobaan. Suhu campuran bersifat terikat karena
hasil dari pengukuran bergantung pada massa air dingin yang dimasukkan. Semakin banyak air
dingin yang dimasukkan maka semakin menurun pula suhu campuran. F. Alat dan
Bahan Cairan spirtus Pembakaran spirtus Kaki tiga Gelas ukur Termometer Air G. Prosedur
Percobaan Siapkan alat dan bahan Masukkan air dingin sebanyak 100 gram ke dalam gelas
ukur Ukur suhu air dingin tersebut Bakar sumbu pada pembakaran spirtus yang telah diisi oleh
cairan spirtus Letakkan pembakaran spirtus dibawah kaki tiga Letakkan termometer di dalam
gelas ukur Tunggu sampai suhu air 80 derajat Masukkan air dingin sebanyak 25 gram lalu ukur
suhu campurannya Lakukan langkah ke-9 secara terus menerus sebanyak 4 kali H. Tabel Data
Hasil Pengamatan J. Analisis Data dan Pembahasan Percobaan menguji keberlakuan azas
black dilakukan untuk membuktikan bahwa apakah hasil dari praktek adalah sama dengan teori
yang digunakan. Setelah praktikum dilakukan, di uji juga dengan dasar rumus teori. Yakni Q
Lepas = Q Terima (M1 X C1) (T1-Ta) = (M2 X C2) (Ta-T2) Daalam pengukuran, digunakan
massa air adalah 100 gram, suhu panas 80◦c dan suhu dingin 22◦c, maka dari 4 kali percobaan
di dapatkan, saat di tambahkan 25 gramnya air maka suhu akan terus menerus menurun. Hasil
dari praktek benar tidak sama dengan hasil teori yang di dapatkan karena kesalahan
pengukuran. Saat praktek menyatakan suhu 72◦ c dari dasa teori menyatakan 68◦c. Dari
pembandingan ini presentasi kesalahan pengukurannya mencapai 4%-5%. Perbedaan ini
kemungkinan muncul dari kurang persisnya alat dalam mengukur seperti thermometer dan
pengukuran sumber tegangan yang di ukur dengan angka pendekatan. Namum dari percobaan
sangat jelas terlihat bahwa hipotesis percobaan dapat di terima. L. Kesimpulan. Hubungan
massa air dengan suhu campuran yakni, semakin di tambahkan massa air dinginnya, semakin
rendah pula suhu campuran tersebut. Azas Black berlaku pada percobaan ini. Karena kalor jenis
yang di lepas sama dengan kalor jenis yang di terima

Sumber: http://www.ahmaddahlan.net/2016/03/laporan-praktikum-fisika-sma.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Ahmaddahlan.net

Anda mungkin juga menyukai