Anda di halaman 1dari 119

NAMA PERUSAHAAN : PT.

ANDOR PANO GUNA


NAMA PEKERJAAN :PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar
NO. PAKET :
TUAN KERJA :
LOKASI :
SUMBER DANA : .3
TAHUN ANGGARAN : 2015
WAKTU KERJA : HARI KALENDER

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. DIREKSI KEET DAN B EDENG KERJA

METODE PELAKSANAAN

 Pekerjaan ini dilaksanakan untuk menunjang kinerja tenaga ahli ataupun sebagai ruang
rapat sementara pada saat pelaksanaan pekerjaan sehingga pengawasan serta
pengecekan proyek selalu terkondisi.

 Kantor sementara ditempatkan didekat lokasi pekerjaan, sehingga dapat dijangkau para
pekerja dalam pelaksanaan pekerjaan.

 Direksi keet dibuat ditempat sekitar bangunan yang akan dikerjakan atau sewa di daerah
yang dekat dengan lokasi pekerjaan .

 Barak Kerja ditempatkan didekat lokasi pekerjaan, sehingga dapat dijangkau pekerja-
pekerja dalam pelaksanaan pekerjaan.

 Barak Kerja dibuat ditempat sekitar bangunan yang akan dikerjakan atau sewa di daerah
yang dekat dengan lokasi Pekerjaan

 Bahan-bahan utama atau bahan-bahan tambahan yang seharusnya mendapat


perlindungan, harus disimpan didalam gudang yang cukup menjamin perlindungan.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

 Pekerjaan Direksi Keet/Barak Kerja ini akan mulai dilaksanakan pada hari 3 pelaksanaan
pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 7 dari masa pelaksanaan proyek.
Bangunan Direksi Keet ini akan dipergunakan selama masa pelaksanaan proyek
konstruksi berlangsung yaitu selama 120 hari.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

 Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
orang Pekerja dengan kapasitas produksi kerja sebesar 0.05 per hari .

 Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu Ukur Waterpass, alat Ukur
Meteran sesuai dengan kebutuhan serta alat pertukangan lainnya seperti Palu, Gergaji
dan lain-lain.
2. PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK

METODE PELAKSANAAN

 Papan Nama Proyek Harus Tersedia Di Lapangan Dan Dipasang Di Lokasi Yang Gampang
Terlihat Dan Terbaca.
 Papan Nama Proyek Mencantumkan Nama Proyek, Pemilik Proyek, Nama
KontraktorPelaksana, Nama Konsultan Pengawas Dsb.
 Pelaksanaan Pekerjaan Ini Dimulai Pada Hari Ke – 1 (Satu) Minggu Pertama Dan Akan
Dipergunakan Selama Masa Umur Pelaksanaan Proyek Konstruksi.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Pagar Pengaman Proyek akan mulai dilaksanakan pada hari ke 3 pelaksanaan
pekerjaan dan akan berlangsung selama 4 hari atau direncanakan selesai pada hari ke 2
masa pelaksanaan konstruksi dan akan dipasang selama 120 hari.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 2 orang
Pekerja dengan kapasitas produksi kerja sebesar 0.25 per hari .

Peralatan yang diperrlukan antara lain adalah alat bantu Ukur Watterpass, alat Ukur
Meteran sesuai deng an kebutuhan serta alat pertukangan lainnya se perti Palu, Gergaji dan
lain-lain.

4. PAGAR PENGAMAN PROYEK

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan ini bertujuan untuk menutupi area proyek agar tidak mengganggu aktivitas pekerja
ataupun masyarakat di sekitar proyek dan sebagai pembatas area kerja proyek. Pemasangan pagar
pengaman dikerjakan melingkari area proyek konstruksi. Pagar pengaman proyek dibutuhkan
selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 4

Sebelum pagar pengaman dibuat, terlebih dahulu dilakukan pengukuran untuk batas-batas area
pekerjaan.
Pagar pengaman dibuat dengan menggunakan penutup Seng dan tiang Kayu Kaso. Untuk sirkulasi
keluar masuk, pada bagian depan pagar pengaman proyek dibuat pintu lengkap dengan pengunci.

Pagar pengaman proyek dapat dibongkar setelah pelaksanaan pekerjaan proyek selesai.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Pagar Pengaman Proyek akan mulai dilaksanakan pada hari ke 3 pelaksanaan pekerjaan
dan akan berlangsung selama 5 hari atau direncanakan selesai pada hari ke 7 masa pelaksanaan
konstruksi dan akan dipasang selama 120 hari.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 6 orang Pekerja
dengan kapasitas produksi kerja sebesar 0.03 per hari .

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu Ukur Waterpass, alat Ukur Meteran sesuai
dengan kebutuhan serta alat pertukangan lainnya seperti Palu, Gergaji dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN

5.

LINGKUP PEKERJAAN

6. KEAMANAN & P3K

METODE PELAKSANAAN

Untuk menjaga kea manan dalam proyek dapat dilakukan denga n mempekerjakan tenaga untuk
penjagaan (security). Jumlah personil security disesuaikan dengan kebutuhan dan siste m pergantian
jaga diatur dengan shift siang dan malam. Untuk keamanan proyek juga dilakukan koordinasi dengan
keamanan di sekitar lokasi proyek. Untuk memberikan p ertolongan pertama seandainya terjadi
kecelakaan-kecelakaan kecil pada saat berlangsungnya

kegiatan konstruksi, maka pihak pelaksana akan menyediakan


perlengkapan

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di lokasi proyek. Selain itu, untuk men ambah tingkat
keamanan dan Keselamatan kerja, pada lokasi proyek juga akan

dipasang tanda-tanda dan rambu-rambu yang berhubungan dengan keamanan dan keselamatan
kerja.

Para pekerja juga ak an dilengkapi dengan safety tools standar ses uai dengan yang dipersyaratkan.
JANGKA WAKTU PELAKSANNAAN

Semua item Keamana n & P3K ini akan dipergunakan selama masa peelaksanaan proyek konstruksi
berlangsu ng yaitu selama 120 hari untuk menjamin terlak sananya Program K3 sebagaimana yang
telah ditentukan.

LINGKUP PEKERJAAN

7. ADMINISTRASI

METODE PEKERJAAN

Photo dokumentasi yang dibuatkan dan diserahkan kepada pemilik proyek dan ke pihak - pihak
terkait secara periodik.

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 6

Photo dokumentasi dibuat sebanyak 3 (tiga) lembar kondisi pekerjaan yaitu pada saat sebelum
dimulai, sedang dalam pelaksanaan, dan setelah selesai pekerjaan.

Photo dokumentasi tersebut dilakukan pada pandangan yang sama 4 (empat) arah muka, belakang,
samping kiri dan samping kanan.

Laporan dan dokumentasi dibuatkan dan diserahkan kepada pemilik proyek dan ke pihak-pihak
terkait secara periodik.

Laporan dokumentasi berupa laporan harian, mingguan dan bulanan yang dilengkapi foto-foto
proyek.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Laporan dan Dokumentasi sudah dilaksanakan sejak awal pelaksanaan hingga selesai pekerjaan yaitu
selama 120 hari.

TENAGA KERJA DAN PERALATAN

Pelaksanaan pekerjaan ini merupakan tanggung jawab Site Manager dibawah pengawasan Project
Manager.

ii. PEKERJAAN LANTAI 1

A. Pekerjaan tanah

LINGKUP PEKERJAAN

1. GALIAN TANAH PONDASI

METODE PELAKSANAAN

Galian dilakukan pada titik lokasi pondasi.

Dimensi galian dan kedalaman sesuai dengan gambar.

Galian harus bebas dari air dengan menyediakan pompa untuk pengering.

Dasar galian rata dan elevasi dasar sesuai dengan rencana.

Penggalian tanah pondasi dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan Lay Out, titik as pondasi
tersebut dan ditentukan dengan teliti sesuai gambar dan disetujui Direksi. Pemeriksaan tiap galian
pondasi dilaksanakan terhadap kebenaran penempatannya, kedalaman, besaran, lebar, letak dan
kondisi dasar galian.

Sebelum pemasangan pondasi dimulai izin dari Direksi mengenai hal tersebut harus didapat secara
tertulis.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jalan

Hal. 7

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Galian Tanah Pondasi akan dilaksanakan selama 4 hari yang dimulai pada hari ke 13
pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 16 dari masa pelaksanaan proyek
konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Galian Tanah Pondasi adalah 2 unit
alat dengan kapasitas produksi 70 kubik per hari.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
Pekerjaan Galian misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN

Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan Galian Pondasi
ini antara lain :

- Para pekerja terkena peralatan kerja luka ringan/berat


- Para pekerja terjatuh ke dalam lubang galian luka
- Tanah longsor/runtuhnya dinding galian luka ringan/berat

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan kerja
tersebut antara lain :

- Para pekerja terkena peralatan kerja menggunakan peralatan kerja

dengan benar (APD)

- Para pekerja terjatuh ke dalam lubang galian memasang pagar pengaman

serta penjaga jarak antara para

pekerja pada jarak yang aman

- Tanah longsor/runtuhnya dinding galian menggunakan rambu & turap

LINGKUP PEKERJAAN

2. URUGAN KEMBALI BEKAS GALIAN

METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan urugan tanah dilakukan pada saat Pengecoran Pondasi Tapak yang meliputi Pekerjaan
Beton Cor Tapak dan Pekerjaan Beon Cor Kolom Pedestal telah selesai dikerjakan. Dengan begini
proses kerja akan menjadi lebih cepat dan efisien.

Kegiatan urugan tanah harus dilakukan dengan disertai pemadatan dengan menggunakan
Compaction Machine/Stamper.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 8

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Urugan Kembali Bekas Galian akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai pada hari ke
34 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 35 dari masa pelaksanaan proyek
konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Urugan Kembali Bekas Galian
adalah 1 unit alat berat secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 70 M3 per
hari.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Compaction Machine/Stamper dan alat bantu
pertukangan standar misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat Ukur dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN

3. PASIR URUG BAWAH PONDASI

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan Urugan Pasir dilaksanakan setelah Pekerjaan Galian Tanah Pondasi selesai dikerjakan
dengan sempurna dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Urugan Pasir dilakukan sampai
elevasi rencana sesuai gambar.
Urugan dilakukan secara merata dan padat.

Pada lokasi urugan tidak boleh terdapat genangan air.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Pasir Urug Bawah Pondasi akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 17
pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Pasir Urug Bawah Pondasi
adalah 15 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 3.33 kubik
per hari.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
Pekerjaan Galian misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong dan lain-lain.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 9

LINGKUP PEKERJAAN

4. TANAH URUG BAWAH LANTAI

METODE PELAKSANAN

Urugan tanah bawah lantai dikerjakan setelah semua Pekerjaan Pondasi, Pasangan Batu Gunung,
Pekerjaan Sloof dan Pas. Bata 1 : 2 Bawah Lantai (Trasram) selesai dikerjakan. Tanah yang diurug
didatangkan dari luar lokasi pekerjaan atau sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Pemadatan tanah dilakukan dengan menggunakan alat compaction machine dengan ketebalan
padatan 30 cm (ATAU DITENTUKAN LAIN SESUAI GAMBAR RENCANA) dan dengan luasan yang
banyak.

Pekerjaan urugan tanah dari luar dilaksanakan untuk peninggian level.

Tanah diurug secara merata lapis demi lapis dengan ketinggian sesuai yang ditentukan.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan ini dimulai pada hari ke 43 dan direncanakan selesai pada hari ke 46 atau dilaksanakan
selama 4 hari dari keseluruhan waktu pelaksanaan pekerjaan.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 2 unit alat berat
keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 200 M3 per-hari. Peralatan yang
diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan Pekerjaan Tanah
misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong dan lain-lain, serta alat bantu pemadatan Compaction
Machine Stamper.

LINGKUP PEKERJAAN

5. PASIR URUG BAWAH LANTAI

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Lantai dilaksanakan setelah Pekerjaan Urugan Tanah Bawah Lantai
selesai dilaksanakan.

Urugan Pasir dilakukan sampai elevasi rencana sesuai gambar.

Urugan dilakukan secara merata dan dan dipadatkan dengan Compaction Machine.

Pada lokasi urugan tidak boleh terdapat genangan air.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan ini dimulai pada hari ke 47 dan direncanakan selesai pada hari yang sama atau
dilaksanakan selama 1 hari dari keseluruhan waktu pelaksanaan pekerjaan.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 10

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 1 unit alat berat
keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 200 kubik per-hari. Peralatan yang
diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan Pekerjaan Tanah
misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong dan lain-lain, serta alat bantu pemadatan Compaction
Machine/Stamper (apabila diperlukan).

B. Pekerjaan PONDASI

LINGKUP PEKERJAAN

1. PASANGAN AANSTAMPING BATU KALI

METODE PELAKSANAAN

Fungsi dari Pasangan Batu Kosong (Aanstamping) adalah untuk meluaskan daerah beban, sehingga
pondasi bisa menerima beban yang lebih besar dengan biaya yang lebih murah. Dengan melihat
fungsi Aanstamping diatas, maka dalam pekerjaan Aanstamping diperhatikan hal-hal seperti :

• Untuk memadatkan pasir urug dicelah-celah batu kosong, harus disiram dengan air, sampai
pasir betul-betul mengisi celah-celah batu kosong.

• Pemakaian ukuran batu kosong variatif.

• Susunan batu dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 10 cm dan dikunci dengan batu yang
ukurannya lebih kecil.

• Memakai batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar permukaan batu

lebih luas.

Pekerjaan ini dimulai sebelum Pekerjaan Pondasi Pondasi Tapak ataupun Pondasi) Batu Gunung
diatasnya dikerjakan. Batu Kosong dikerjakan diatas Pasangan Pasir Urug.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai pada hari ke 21 pelaksanaan pekerjaan
dan direncanakan selesai pada hari ke 22 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 18 Orang Pekerja
secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 1.28 kubik per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer/Molen dan alat bantu pertukangan
standar untuk melaksanakan pekerjaan pengecoran misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong,
Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 11

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN

Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan Pasangan Batu
Kosong ini antara lain :

- Tangan para pekerja terjepit luka ringan/berat

- Para pekerja tertimpa batu luka ringan/berat

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko

kecelakaan kerja tersebut antara lain menggunakan pakaian dan

peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar (APD).

LINGKUP PEKERJAAN

2. PASANGAN PONDASI BATU KALI

METODE PELAKSANAAN

Pondasi batu kali tersusun dari pasangan batu gunung yang di rekatkan dengan mortar/spesi, syarat
pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

Material batu gunung yang keras, bermutu baik dan tidak cacat atau retak.

Batu berpenampang bulat/berpori besar dan tidak terbungkus lumpur.

Adukan yang dipakai untuk pas. pondasi sesuai rencana dan syarat kerja
Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia yang dapat merusak pondasi,
asam alkali atau bahan organik.

Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat, kotoran organik dan bahan-bahan
yang dapat merusak pasangan, untuk itu pasir yang akan dipakai harus terlebih dahulu diayak
dengan diameter lubang sebesar 10 mm.

Setiap batu yang telah dibasahi dengan air diletakkan pada posisi sesuai profil yang telah terpasang
dan diberi bagian atasnya dengan adukan mortar. Demikian juga halnya dengan sambungan dan
setiap celah diantara batu diisi padat dengan adukan mortar. Pemasangan batu dilakukan sesuai
tebal dan elevasi rencana. Pekerjaan pasangan ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga saling
mengikat dan terkunci. Pekerjaan ini tidak boleh dilakukan pada saat hujan lebat dan berintensitas
tinggi.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 5 hari yang dimulai pada hari ke 23 pelaksanaan pekerjaan
dan direncanakan selesai pada hari ke 27 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 12

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 40 Orang Pekerja
secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.67 kubik per hari.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer/Molen dan alat bantu pertukangan
standar untuk melaksanakan pekerjaan pengecoran misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong,
Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN


Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan Pasangan Batu
Kosong ini antara lain :

- Tangan para pekerja terjepit luka ringan/berat

- Para pekerja tertimpa batu luka ringan/berat

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko

kecelakaan kerja tersebut antara lain menggunakan pakaian dan

peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar (APD).

LINGKUP PEKERJAAN

3. PASANGAN PONDASI SUMURAN Ø 100 CM

METODE PELAKSANAAN

Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang,
digunakan apabila tanah dasar terletak pada kedalaman yang relatif dalam.

Pondasi Sumuran merupakan jenis pondasi dalam yang dicor ditempat dengan menggunakan
komponen beton dan batu belah sebagai pengisinya.

Pasangan harus lurus (waterpassing) dan mencapai kedalaman yang telah ditentukan. Pekerjaan ini
dilaksanakan setelah semua pekerjaan yang berhubungan dengan Pondasi Sumuran selesai
dikerjakan dengan sempurna. Yang meliputi pekerjaan pasir urug dan pasangan lantai kerja, serta
pembesian dan bekisting.

Pekerjaan ini dilaksanakan setelah semua pekerjaan yang berhubungan dengan Pondasi Sumuran
selesai dikerjakan dengan sempurna. Yang meliputi pekerjaan pasir urug dan pasangan lantai kerja,
serta pembesian dan pemasangan bekisting.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 5 hari yang dimulai pada hari ke 8 pelaksanaan pekerjaan
dan direncanakan selesai pada hari ke 12 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 13

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 40 Orang Pekerja
secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.42 kubik per hari.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer/Molen dan alat bantu pertukangan
standar untuk melaksanakan pekerjaan pengecoran misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong,
Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

BETON CYCLOPEN PENGISI PONDASI CINCIN SUMURAN

Beton Cyclopen adalah beton normal/beton biasa yang menggunakan ukuran agregat yang relatif
besar. Ukuran agregat kasar dapat mencapai 20 cm, namun proporsi agregat yang lebih besar ini
sebaiknya tidak lebih dari 20 % agregat seluruhnya.

Beton Cyclopen dikerjakan setelah Pasangan Pondasi Cincin Sumuran telah selesai dilaksanakan.

Beton Cyclopen dituangkan dengan hari – hati ke dalam pasangan pondasi cincin sumuran sampai
mencapai ketebalan yang dipersyaratkan.

Pekerjaan ini dilaksanakan pada beberapa titik sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam
Gambar Bestek.

LINGKUP PEKERJAAN

4. CERUCUK BAMBU BAWAH PONDASI SUMURAN

METODE PELAKSANAAN

Bambu harus mempunyai diameter yang seragam yaitu antara 10 cm, dimana pada ujung terkecil
dan pada ujung terbesar tidak melebihi 10 cm dengan Panjang 3 mater. Bambu harus dalam bentang
yang lurus untuk kemudahan penancapan dan juga daya dukung yang makin besar.

Jenis Bambu harus merupakan Bambu yang tidak mudah busuk jika terendam air, Bambu tidak
dalam kondisi busuk dan tidak dalam keadaan mudah patah jika ada pembebanan.

Adapun Metode Pelaksanaan adalah sebagai berikut :

- Pondasi cerucuk ditanamkan pada kedalam tertentu dimana sebelumnya terlebih dahulu
telah dilakukan penggalian tanah asli sesuai dengan kedalaman yang direncanakan, dan setelah itu
baru dilakukan penancapan cerucuk bambu.

- Untuk pelaksanaan pemancangan cerucuk bambu dapat dilakukan secara manual (tenaga
manusia) dan dapat juga dilakukan dengan mekanik atau alat mesin yang sering disebut mesin
pancang (back hoe). Pada prinsipnya kedua cara tersebut adalah melakukan pemberian tekanan ke
kepala bambu (yang sebelumnya telah diberikan
PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 14

cap/lapisan pelindung) sehingga bambu akan tergeser secara vertikal kedalam tanah yang
ditumbukkan.

- Penancapan Cerucuk Bambu, dilakukan dengan menancapkan bambu terhadap lokasi


pondasi yang akan dikerjakan, pelaksanakan disesuaikan dengan jarak antar titik bambu dan
kedalaman yang direncanakan.

- Pemasangan kepala bambu cerucuk, dilakukan dengan menyatukan ujung kepala bambu
yang sudah ditanamkan dengan membuat ikatan antar kepala bambu dan dibuat bidang datar
sebagai penempatan pondasi konstruksi yang direncanakan.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 3 hari yang dimulai pada hari ke 5 pelaksanaan pekerjaan
dan direncanakan selesai pada hari ke 7 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan adalah 4 Orang Pekerja secara
keseluruhan volume pekerjaan dan kapasitas produksi 0.10 per hari. Peralatan yang diperlukan
antara lain adalah Palu dengan berat tertentu sebagai pemukul dan alat bantu pertukangan standar
lainnya misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

c. Pekerjaan pasangan dan plesteran

LINGKUP PEKERJAAN

1. PASANGAN ½ BATA CAMPURAN 1 SP : 2 PP

2. PASANGAN ½ BATA CAMPURAN 1 SP : 4 PP

METODE PELAKSANAAN
PERSYARATAN BAHAN BATA

Bentuk standar batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut siku-siku dan tajam,
permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Bata merah dibuat
dari tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga
tidak hancur bila direndam air. Batu bata dengan daya serap air lebih dari 20 % berat sendiri setelah
pembenaman dalam air selama 24 jam tidak dapat dipakai.

Ukuran bata nominal yang digunakan adalah 23 x 11 x 5 cm dengan toleransi.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 15

Pembongkaran batu bata dari kenderaan pada saat pemasukan barang harus dilakukan dengan
tangan dan ditumpuk dengan rapi di tempat yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

PASIR

Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus bersifat kekal, artinya tidak
pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh
melebihi 5 % berat.

Semen dan air, untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah
digariskan pada pasal beton bertulang.

LANGKAH KERJA

Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah panjang bata. Bata
setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.

Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak
bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-
kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.

Pengukuran (uit-zet) harus dilakukan oleh kontraktor secara teliti dan sesuai gambar, dengan
syarat. Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran harus dilakukan dengan
benang. Pengukuran pasangan benang antara satu gunung menaikkan benang tidak boleh melebihi
30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai.
Adukan yang digunakan pada pasangan bata ini adalah 1 PC : 4 PS dan Adukan 1 PC : 2 PS untuk
Pasangan Trasram dan Area Pasangan Keramik Dinding Kamar Mandi.

Khusus untuk Pasangan Bata Tombak Layar akan dikerjakan bersamaan dengan Pengecoran Kolom
Tombak Layar.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Pasangan ½ Bata Campuran 1 SP : 2 PP ini akan dilaksanakan selama 8 hari yang dimulai
pada hari ke 55 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 62 dari masa
pelaksanaan proyek konstruksi.

Sementara Pekerjaan Pasangan ½ Bata Campuran 1 SP : 4 PP ini akan dilaksanakan selama 12 hari
yang dimulai pada hari ke 63 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 74 dari
masa pelaksanaan proyek konstruksi.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 16

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Pasangan Pasangan ½ Bata
Campuran 1 SP : 2 PP adalah 25 Orang Pekerja keseluruhan volume kerja dengan kapasitas produksi
1.67 luas per hari.

Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Pasangan
Pasangan ½ Bata Campuran 1 SP : 4 PP adalah 25 Orang Pekerja keseluruhan volume kerja dengan
kapasitas produksi 1.67 luas per hari.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat Lansekap, Waterpass, Alat Ukur
dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN
3. PLESTERAN BATA CAMPURAN 1 SP : 2 PP

4. PLESTERAN BATA CAMPURAN 1 SP : 4 PP

METODE PELAKSANAAN

PLESTERAN

PERSYARATAN BAHAN

Sesuai dengan Bahan Pasir, Semen dan Air yang digunakan untuk Pekerjaan Pasangan Dinding Bata.

Adukan yang dipakai adalah 1 SP : 4 PP dan Campuran 1 SP : 2 PP untuk Plesteran Trasram.

LANGKAH KERJA

Sebelum plesteran dilakukan, maka :

Pasangan bata terlebih dahulu dibersihkan dari semua kotoran.

Pasangan bata yang telah dibersihkan kemudian dibasahi dengan air.

Semua siar permukaan pasangan batu bata dikorek sedalam 0,5 cm.

Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat merekat dengan
baik.

Adukan Plesteran Pasangan Bata Kedap air dipakai campuran 1 SP : 2 PP, sedangkan Plesteran Bata
lainnya dipergunakan campuran 1 SP : 4 PP.

Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak diperbolehkan
plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal.

Ketebalan yang diperbolehkan berkisar antara 1,00 cm sampai 1,50 cm.

Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus diusahakan memperbaikinya secara
keseluruhan. Bidang-bidang yang yang harus diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat
bongkaran berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 17

ACIAN TEMBOK dan BETON BERTULANG

PERSIAPAN KERJA

Persiapan pekerjaan meliputi persiapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas bekas zak
semen dan bahan-bahan lainnya sesuai kebutuhan.

Selain itu persiapkan juga tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, bekas tempat cat
/tempat lainnya yang dapat digunakan untuk menampung air acian.

LANGKAH KERJA

Taburkan Semen secara perlahan-lahan kedalam Air, cukup ditaburkan saja dan tidak boleh diaduk
karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering sehingga tidak dapat digunakan
untuk bahan acian dinding.

Siram bagian dinding atau beton yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini bertujuan agar
nantinya permukaan yang diaci tidak banyak menyerap air semen.

Kemudian laburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan bidang beton dengan
menggunakan cetok.

Selanjutnya haluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan benar-
benar rata dan halus.

Usahakan agar hasil acian tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram air, karena pengeringan
yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan permukaan bidang aci.

Setelah selesai, biarkan kering selama beberapa lama sebelum dilanjutkan ke pengerjaan
pengecatan.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Plesteran Bata Campuran 1 SP : 2 PP akan dilaksanakan selama 4 hari yang dimulai pada
hari ke 75 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 78 dari masa pelaksanaan
proyek konstruksi.

Sedangkan Pekerjaan Plesteran Bata Campuran 1 SP : 4 PP akan dilaksanakan selama 12 hari yang
dimulai pada hari ke 79 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 90 dari masa
pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Plesteran Bata Campuran 1
SP : 2 PP adalah 25 Orang Pekerja keseluruhan volume kerja dengan kapasitas produksi 3.33 meter
luas per hari.

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Plesteran Bata Campuran 1
SP : 4 PP adalah 25 Orang Pekerja keseluruhan volume kerja dengan kapasitas produksi 3.33 meter
luas per hari.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 18

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat Lansekap, Waterpass, Alat Ukur
dan lain-lain.

UNTUK SEMUA PEKERJAAN PASANGAN BATA DAN PLESTERAN RESIKO K3 dan RENCANA
PENANGANAN

Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan antara lain :

- Tangan para pekerja terkena mesin pemotong luka ringan/berat

- Gangguan paru-paru akibat debu pasir/semen luka ringan

- Terjatuh pada saat pemasangan bekisting luka ringan/berat

- Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah

luka ringan/berat

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan kerja
tersebut antara lain :

Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar
(APD).

Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.


Memeriksa seluruh papan bekisting dan perancah sebelum dimulainya pengecoran.

Membatasi daerah pekerjaan pengecoran dengan pagar atau rambu yang informatif.

Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.

Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst). d.
Pekerjaan PENUTUP lantai dan DINDING
LINGKUP PEKERJAAN

1. LANTAI BETON TUMBUK

METODE PELAKSANAAN

Sebelum Pasangan Keramik Lantai dikerjakan, terlebih dahulu dilakukan Pekerjaan Beton Tumbuk
dengan Campuran 1 : 3 : 5 (atau sesuai Gambar Kerja). Komposisi adukan harus terdiri dari Semen
Portland, Agregat Halus dan Air dengan komposisi tertentu untuk menghasilkan beton yang cocok
untuk digunakan secara Pneumatik.

Pekerjaan Beton Cor dilaksanakan setelah Pekerjaan Timbunan Tanah dan Pekerjaan Urugan Pasir
selesai dikerjakan.

Campuran diaduk dengan menggunakan Concrete Mixer sampai rata dan kemudian dihamparkan
pada area kerja, lalu diratakan dengan ketebal pasangan adalah 10 cm.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 19
JANGKA WAKTU PELAKSANNAAN

Pekerjaan ini dimulai pada hari ke 48 dan direncanakan selesai pada hari ke 49 atau dilaksanakan
selama 2 hari dari keseluruhan waktu pelaksanaan pekerjaan.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerj aan ini adalah 20 orang Pekerja
keseluruhan volume pekerjaan dan kapasitas produksi 0.83 kubik perhari. Peralatan yang diper lukan
antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan Pekerjaan Pasangan
misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat Lansekap, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN

2. LANTAI KERAMIK 40 40 CM

3. LANTAI KERAMIK 25 25 CM

METODE PELAKSANAAN

PASANGAN KERAMIK

BAHAN

Permukaan lantai dilaapisi oleh bahan Keramik 40 × 40 cm untuk sel uruh ruangan dan Keramik 25
25 untuk Lantai Kamar Mandi.

Sebagai pengikat lapisan keramik digunakan spesi campuran 1 PC : 3 PS (atau ditentukan lain sesuai
Gambar Kerja).

PEMERIKSAAN

Sebelum lantai dipassang, terlebih dahulu diperiksa pipa-pipa, saluran-saluran dan lain sebagainya
yang ha rus sudah terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantai dimulai.

LANGKAH PELAKSANAA N

Rendam keramik di dalam air. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan lebih mudah
menemp el pada saat pemasangan.

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 20

Kualitas keramik har us diperhatikan. Keramik kualitas rendah akan susah dipasang secara presisi.
Untuk itu, nat keramik harus dipasang secara longgar karena setiap keramik memiliki selis ih 0.2–0.5
mm hingga tidak saling bertubrukan.

Oleskan air semen. Biilaskan semen yang sudah dicampur air sedikit k e bawah keramik.

Hal ini membuat daya rekat keramik ke-adukan benar-benar lengket.

Bersihkan dari lantai dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari
kerikil, batu/ganjalan lain yang akan membuat rongga di b awah.

Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastika n tidak ada yang kopong atau
bagian dasar berongga karena itu akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Perik sa
ketinggiannya apakah sudah sama rata den gan benang yang ditarik untuk menent ukan ketinggian
lantai.

Nat keramik dipasan g belakangan. Jangan pasang semen oker at au nat pada sisi keramik saat itu
juga . Biarkan selama dua atau tiga hari. Hal ini akan membuat sisa udara yang mengend ap akan
keluar melalui nat yang belum ditutup . Setelah itu baru diberi semen nat dan jangan lupa
membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran yang mengendap.

Jangan diinjak-injak. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama 2–3
hari. Kera mik akan ambles karena adukan di bawahnya masih belum kuat untuk dibebani.

Periksa kembali. Dal am sebuah areal pemasangan 3 × 3 m biasanya terdapat 3–5 keramik yang
kopong. Untuk itu segera bongkar dan ulangi pemasangannya.

PERLINDUNGAN DAN PE MELIHARAAN

Keramik yang terpasa ng harus dihindarkan dari sentuhan/beban lain minimal selama 1 × 24 jam dan
dilindunngi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pasangan K eramik Lantai 40 cm 40 cm akan dikerjakan s elama 4 hari, yang dimulai
pada hari ke 105 dan direncanakan selesai pada hari ke 108.
Sedangkan Pekerjaan Pasangan Keramik Lantai 25 cm 25 cm akan dikerjakan selama 1 hari, yang
dimulai pa da hari ke 104 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 21

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Pasangan Keramik Lantai 40
cm 40 cm adalah 12 orang Pekerja keseluruhan volume perkerjaan dengan kapasitas produksi 1.43
meter luas per-hari.
Sedangkan jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Pasangan Keramik
Lantai 25 cm 25 cm adalah 12 orang Pekerja keseluruhan volume perkerjaan dengan kapasitas
produksi 1.43 meter luas per-hari.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat Lansekap, Waterpass, Alat Ukur
dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN

4. PEMASANGAN KERAMIK DINDING 25 40 CM

5. PEMASANGAN PLINT DINDING 10 40 CM

METODE PELAKSANAAN

PASANGAN KERAMIK BAHAN

Permukaan dinding dilapisi oleh bahan Keramik 25 cm × 40 cm.

Warna Keramik sesuai Spesifikasi atau ditentukan kemudian.

Sebagai pengikat lapisan keramik digunakan spesi campuran 1 PC : 3 PS.


PEMERIKSAAN

Sebelum Keramik Dinding dipasang, terlebih dahulu diperiksa pipa-pipa, saluran-saluran dan lain
sebagainya yang harus sudah terpasang dengan baik sebelum pemasangan keramik dimulai.

LANGKAH PELAKSANAAN

Rendam keramik di dalam air. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan lebih mudah
menempel pada saat pemasangan.

Kualitas keramik harus diperhatikan. Keramik kualitas rendah akan susah dipasang secara presisi.
Untuk itu, nat keramik harus dipasang secara longgar karena masing-masing keramik memiliki selisih
0.2–0.5 mm sehingga tidak saling bertubrukan.

Oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah dicampur air sedikit ke bawah keramik. Hal ini akan
membuat daya rekat keramik ke adukan benar-benar lengket.

Bersihkan dari dinding dari kerikil. Adukan dan dasar dinding yang akan dipasang harus bersih dari
kerikil, batu/ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah keramik.

Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau
bagian dasar berongga karena itu akan membuat keramik lepas di

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 22

kemudian hari. Perik sa ketinggiannya apakah sudah sama rata den gan benang yang ditarik untuk
menent ukan ketinggian kerataan pasangan keramik.

Nat keramik dipasan g belakangan. Jangan pasang semen oker at au nat pada sisi keramik saat itu
juga . Biarkan selama dua atau tiga hari. Hal ini akan membuat sisa udara yang mengend ap akan
keluar melalui nat yang belum ditutup. Setelah itu baru diberi semen nat dan jangan lupa
membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran yang mengendap.

Periksa kembali. Dala m sebuah areal pemasangan 3×3 m biasanya ter dapat 3–5 keramik yang
kopong. Untuk itu segera bongkar dan ulangi pemasangannya.

Hasil pemasangan dinding keramik harus merupakan bidang permukaan yang benar-benar rata dan
tidak bergelombang.
Pemasangan kerami k untuk dinding ini harus memperhatikan pe rletakan features sanitair yang ada
sep erti diperlihatkan dalam gambar.

Pola, arah, dan awal pemasangan dinding keramik harus sesuai g ambar detail atau sesuai petunjuk
pengawas.

Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu samal lain (siar-siar), harus sama lebarnya,
maksimum 5 mm yang berbentuk garis-gais sejajar dan lurus yang sama lebarnya sama dalamnya
untuk siar-siar yang berpotongan harus berbentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus
sesamanya

Siar-siar diisi bahan pengisi dengan warna yang (hampir) sama denga n warna keramik. Keramik yang
sudah terpasang harus dibersihkan dari segala m acam noda pada permukaan keramik h ingga betul-
betul bersih.

Dinding dengan peng akhiran keramik, minimum 3 mm dan maksimum 6 mm.

PEMELIHARAAN DAN PEMERIKSAAN

Keramik yang terpasa ng harus dihindarkan dari sentuhan/beban lain selama minimal 1 × 24 jam dan
dilindunngi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Pasangan Keramik Dinding 25 cm 40 cm akan dikerjakan selama 4 hari, yang dimulai
pada ha ri ke 100 dan direncanakan selesai pada hari ke 103 selama masa pelaksanaan proyek b
erlangsung.

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 23
Pekerjaan Pasangan Plint Dinding 10 cm 40 cm akan dikerjakan selama 1 hari, yang dimulai pada
hari ke 109 dan direncanakan selesai pada hari yang sama selama masa pelaksanaan proyek
berlangsung.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Keramik Dinding 25 cm 40
cm ini adalah 12 orang Pekerja keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 1.11 meter
luas per-hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Plint Dinding 10 cm 40 cm
ini adalah 12 orang Pekerja keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 11.11 meter
luas per-hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Waterpass, Alat Ukur, Alat Sekam, dan
lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN

6. LANTAI BETON TULANGAN WIREMESH t = 12 CM

METODE PELAKSANAAN

Tulangan Baja Wiremesh umumnya berdiameter 8 cm (ATAU DITENTUKAN LAIN SESUAI GAMBAR
KERJA), dianyam dengan menggunakan kawat beton dan/atau dilas dengan jarak sengkang 15 cm
(ATAU DITENTUKAN LAIN SESUAI GAMBAR KERJA), dengan lebar penulangan 350 cm dan ketebalan
pengecoran 12 cm.

Pekerjaan Pemasangan Wiremesh dilaksanakan sebelum pekerjaan Pengecoran Beton dikerjakan.


Pasangan Wiremesh dikerjakan di atas pasangan Beton Tahu (decking)dan setiap sambungan
lempengan diikat dengan menggunakan kawat beton.

Penggunaan jenis Wiremesh dan Kawat Beton harus sesuai dengan Spesifikasi Teknik dan telah
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

Setelah Pasangan Wiremesh dikerjakan, kemudian dilanjutkan dengan Pekerjaan Bekisting yang
terbuat dari Material Tripleks dengan ketebalan minimal 3 mm dan rangka yang kokoh yang terbuat
dari kayu yang keras.

Bekisting harus rapat dan kedap air, terutama pada sambungan-sambungan. Pada saat pengecoran
beton dilaksanakan, tidak boleh ada cairan atau adukan beton yang mengalir keluar karena bocor.

Material dicampur dalam wadah pengaduk sesuai dengan komposisi tiap fraksi, kemudian diaduk
dan diberi air hingga homogen dengan menggunakan Concrete Mixer. Proporsi campuran dilakukan
dalam Baching Plan dengan takaran perbandingan berat terhadap volume semen Portland, agregat
halus, agregat kasar dan air. Mortar
PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 24

beton dituangkan dan ditempatkan dalam lubang galian sebagai alas pembesian lantai dengan
ketebalan sesuai rencana.

Sekurang-kurangnya 7 (Tujuh) hari sebelum periode pengecoran dilakukan, kontraktor akan


melakukan percobaan campuran dari mutu beton spesifikasi di bawah pengawasan direksi dan
dilakukan pengambilan sampel untuk diuji pada umur 7 (Tujuh) hari di laboratorium.

Setelah pengadukan beton, dilakukan pengujian nilai Slump untuk mendapatkan kadar air semen
yang diharapkan berdasarkan nilai Slump yang disyaratkan dalam spesifikasi. Kontraktor akan
menyampaikan prosedur konstruksi yang menunjukkan metode penempatan beton cor yang
digunakan sesuai elemen konstruksi yang akan dilaksanakan kepada direksi. Prosedur ini akan
dilakukan paling kurang 3 (Tiga) hari sebelum kegiatan pengecoran.

Beton yang telah dicor akan dilindungi dari efek benturan, pengeringan secara mendadak,
pembebanan dini, guncangan atau getaran hingga beton benar-benar mengeras dan telah mampu
menerima pengaruh beban di atas. Proses perawatan ini akan dilakukan selama tujuh hari dengan
cara dibasahi dengan air atau ditutup dengan membran plastik.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Beton Tulangan Wiremesh t = 12 cm akan dilaksanakan selama 4 hari yang dimulai pada
hari ke 50 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 53 dari masa pelaksanaan
proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 20 Orang Pekerja
secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer/Molen dan alat bantu pertukangan
standar untuk melaksanakan pekerjaan pengecoran misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong,
Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN

Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan Beton Cor Alas
Pondasi ini antara lain :
a. Gangguan Paru-paru akibat debu yang tmbul dari Pasir dan Semen

luka ringan/berat

b. Para pekerja terkena peralatan kerja luka ringan/berat

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 25

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko

kecelakaan kerja tersebut antara lain menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan
dan sesuai dengan standar (APD).

LINGKUP PEKERJAAN

7. ACIAN LANTAI

METODE PELAKSANAAN

Lantai Acian umumnya tidak hanya terbuat dari campuran semen dan pasir saja, tetapi belakangan
terbuat dari Portland Cement biasa atau bisa juga memakai semen putih. Taburkan Semen secara
perlahan-lahan kedalam Air, cukup ditaburkan saja dan tidak boleh diaduk karena dapat
menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan
acian dinding.

Siram bagian dinding atau beton yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini bertujuan agar
nantinya permukaan yang diaci tidak banyak menyerap air semen. Kemudian laburkan bahan acian
semen yang sudah jadi ke permukaan bidang beton dengan menggunakan cetok.

Selanjutnya haluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan benar-benar
rata dan halus.

Usahakan agar hasil acian tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram air, karena pengeringan
yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan permukaan bidang yang diaci.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 4 hari yang dimulai pada hari ke 110 pelaksanaan pekerjaan
dan direncanakan selesai pada hari ke 113 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 30 Orang Pekerja
secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 50 meter luas per-hari.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer/Molen dan alat bantu pertukangan
standar untuk melaksanakan pekerjaan pengecoran misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong,
Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 26

e. Pekerjaan PASANGAN BETON BERTULANG

LINGKUP PEKERJAAN

1. BETON BERTULANG PONDASI TAPAK UK. 150 150 CM

2. BETON BERTULANG PONDASI TAPAK UK. 110 110 CM

3. BETON BERTULANG PONDASI TAPAK UK. 80 80 CM

METODE PELAKSANAAN

Pondasi Tapak ditempatkan pada titik-titik tertentu sesuai dengan perencanaan dengan type yang
berbeda-beda.

Pekerjaan Pondasi Tapak dikerjakan setelah galian mencapai kedalaman sesuai dengan
perencanaan, dan sebagai alas pondasi terlebih dahulu telah diurug dengan Pasir dan Lantai Kerja
dengan Baton Cor Campuran 1 : 2 : 3 dan Pasangan Batu Kosong dengan Ketebalan 10 cm dan telah
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Bentuk, jenis dan ukuran tulangan dibentuk sesuai dengan ketentuan gambar. Umumnya pembesian
dikerjakan di bengkel kerja dan akan dipasang pada titik pondasi pada waktu pengecoran akan
berlangsung (Untuk menjaga mutu struktur yang direncanakan, umumnya pekerjaan pembesian
dikerjakan secara berkesinambungan dengan pekerjaan pembesian Pedestal dan pembesian Kolom).

Setelah pabrikasi pembesian selesai dipasangan dengan benar, selanjutnya adalah pemasangan
bekisting sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Gambar Kerja. Setelah semua Pasangan
Bekisting dan Pembesian selesai dikerjakan dengan benar dan telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas, makan dapat dilanjutkan dengan Kegiatan Pengecoran. Pengecoran dilakukan dengan
berpedoman pada ketentuan yang berlaku sampai mencapai ketebalan pengecoran sesuai dengan
Gambar Kerja.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Beton Bertulang Pondasi Tapak Uk. 150 150 cm akan dilaksanakan selama 3 hari yang
dimulai pada hari ke 18 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 20 dari masa
pelaksanaan proyek konstruksi.

Sedangkan Pekerjaan Beton Bertulang Pondasi Tapak Uk. 110 110 cm akan dilaksanakan selama 1
hari yang dimulai pada hari ke 21 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari yang
sama.

Sementara Pekerjaan Beton Bertulang Pondasi Tapak Uk. 80 80 cm akan dilaksanakan selama 1
hari yang dimulai pada hari ke 22 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari yang
sama.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 27

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Beton Bertulang Pondasi
Tapak Uk. 150 150 cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Sedangan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Beton Bertulang
Pondasi Tapak Uk. 110 110 cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan
dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.

Sementara Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Beton Bertulang
Pondasi Tapak Uk. 80 80 cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan
dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer/Molen dan alat bantu pertukangan
standar untuk melaksanakan pekerjaan pengecoran misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong,
Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain serta Perlatan Untuk melaksanakan Pekerjaan Kayu (Bekisting)
antara lain Alat Pemotong Kayu, Palu dll.

LINGKUP PEKERJAAN

4. SLOOF BETON BERTULANG Uk. 25 40 CM

5. SLOOF BETON BERTULANG Uk. 20 40 CM

6. SLOOF BETON BERTULANG Uk. 20 30 CM

METODE PELAKSANAAN

Sloof adalah sebuah struktur balok yang terletak persis diatas pondasi batu kali.

Fungsi utama sloof adalah untuk meratakan gaya/tekanan akibat beban dari atas suatu bangunan ke
pondasi dibawahnya.

Dengan adanya sloof ini diharapkan tidak terjadi penurunan pondasi pada suatu tempat, sehingga
keretakan dinding bangunan diatas pondasi dapat dihindari.

Sloof juga berfungsi sebagai pengikat antar pondasi sehingga tiap tiap pondasi bisa saling membantu
ketika terjadi penurunan bangunan.

Disamping untuk meratakan beban, sloof sering kali ditempatkan tepat pada level tanah dan dinding
bata diatas lantai bangunan. pada posisi ini sloof berguna untuk mencegah merembesnya air melalui
pori-pori bata (gaya kapileritas) yang dapat mengakibatkan dinding menjadi lembab.

Pekerjaan ini dimulai dengan Pekerjaan Pembesian yang umumnya dikerjakan langsung di atas
pasangan Pondasi Batu Gunung dengan pemberian Beton Tahu pada titik-titik tertentu guna
menjaga agar Selimut Beton Sloof tetap seragam. Selain itu, Pembesian Sloof juga diikatkan pada
pasangan Besi Stik yang telah dipasang sebelumnya dengan jarak tertentu pasa Pasangan Pondasi
Batu Gunung.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jalan

Hal. 28

Pemasangan Bekisting dikerjakan langsung di atas pasangan Pondasi Batu Gunung yang telah
dikerjakan sebelumnya. Pemasangan Bekisting dilaksanakan umumnya pada sisi kanan dan sisi kiri
Pekerjaan Sloof saja, hal ini dilakukan karena sisi bawah Pekerjaan Sloof telah ditumpu oleh
Pasangan Pondasi Batu Gunung.

Setelah semua pembesian, pasangan bekisting selesai dikerjakan dengan sempurna dan sesuai
perencanaan, maka langkah terakhir adalah pelaksanaan Pengecoran.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Sloof Beton Bertulang Uk. 25 40 Cm akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai pada
hari ke 28 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 29 dari masa pelaksanaan
proyek konstruksi.

Sedangkan Pekerjaan Sloof Beton Bertulang Uk. 20 40 Cm akan dilaksanakan selama 3 hari yang
dimulai pada hari ke 30 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 32 dari masa
pelaksanaan proyek konstruksi.

Sementara Pekerjaan Sloof Beton Bertulang Uk. 20 30 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang
dimulai pada hari ke 33 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Sloof Beton Bertulang Uk. 25
40 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi
0.52 kubik per hari.

Sementara jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Sloof Beton
Bertulang Uk. 20 40 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Sedangkan jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Sloof Beton
Bertulang Uk. 20 30 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Kereta Sorong,
Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis, Kakaktua, Palu,
Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN

7. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 35 60 CM

8. BETON BERTULANG KOLOM K2


9. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 35 35 CM

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 29

10. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 30 30 CM

11. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 13 13 CM

12. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 13 40 CM

METODE PELAKSANAAN

Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom
merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan,
sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya
(collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur.

Kolom ditempatkan pada titik – titik tertentu sesuai dengan Gambar Bestek dan dikerjakan terus
menerus dari lantai 1 samapai dengan lantai 2, artinya letak kolom harus berada pada 1 titik yang
sama dari lantai 1 sampai lantai 2 dan tidak boleh bergeser karena akan mengganggu kekuatan dan
kekakuan struktur portalnya.

Pekerjaan Kolom biasanya dikerjakan secara menerus dari Pekerjaan Kolom Pedestal dengan
penulangan yang berasal dan bersatu dengan Pekerjaan Pondasi Tapak.

Dalam Pelaksanaan Proyek ini, Kolom dikerjakan mulai dari titik Pondasi Tapak yang disebut dengan
Kolom Pedestal (pada beberapa titik merupakan sambungan dengan kolom baru) sampai dengan
ketinggian sesuai dengan Gambar Rencana.

Setelah penulangan dikerjakan sesuai dengan Gambar Rencana, dilanjutkan dengan Pemasangan
Bekisting dan Perancah lainnya untuk memastikan Kolom berdiri dengan tegak dan lurus.

Pekerjaan ini dimulai dengan Pekerjaan Pembesian yang umumnya dikerjakan di Bengkel Kerja yang
terdapat dalam Lokasi Proyek. Pembesian dilaksanakan sesuai dengan Detail dan Ukuran Dimensi
yang terdapat dalam Gambar Rencana.
Produk Pembesian yang telah selesai dikerjakan diangkat dengan hati-hati untuk kemudian dipasang
pada titik yang telah ditentukan sesuai dengan Gambar Kerja. Umumnya Pemasangan Pembesian
Kolom diikatkan dengan Pembesian Stik yang dikerjakan pada saat Pekerjaan Sloof.

Pada sebagian besar pelaksanaan proyek konstruksi, untuk Pekerjaan Pembesian Kolom dikerjakan
langsung secara menerus dari Pembesian Pondasi Plat Beton (untuk Bangunan Gedung yang
menggunakan Pondasi Plat Beton atau sering disebut Pondasi Tapak).

Untuk menjaga agar selimut beton tetap seragam mulai dari titik bawah kolom sampai dengan titik
tertinggi (posisi penulangan setelah pengecoran tetap ditengah kolom), maka pada pembesian
diikatkan Beton Tahu dengan jarak dan jumlah tertentu sebelum dipasangi Bekisting Kolom.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 30

Pekerjaan Bekisting yang telah dikerjakan di Bengkel Kerja, kemudian dipasang pada titik Kolom
dengan rapi, seimbang (waterpassing), tegak lurus yang diperkuat dengan tiang perancah. Pasangan
Bekisting harus kuat benar untuk mencegah terjadinya kehancuran (pecahnya bekisting) pada saat
Pengecoran Kolom berlangsung.

Setelah semua pembesian, pasangan bekisting selesai dikerjakan dengan sempurna dan sesuai
perencanaan, maka langkah terakhir adalah pelaksanaan Pengecoran. Pengecoran dengan perlahan-
lahan dengan ketinggian tidak lebih dari 1.50 meter.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 35 60 Cm akan dilaksanakan selama 3 hari yang dimulai pada
hari ke 34 dan direncanakan selesai pada hari ke 36 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

Pekerjaan Beton Bertulang Kolom K2 akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 37
dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 35 35 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada
hari ke 38 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 30 30 Cm akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai pada
hari ke 39 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 40 dari masa pelaksanaan
proyek konstruksi.
Sedangkan Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 13 13 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang
dimulai pada hari ke 41 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

Sementara Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 13 40 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang
dimulai pada hari ke 42 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 35
60 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi
0.52 kubik per-hari.
Sementara Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton Bertulang
Kolom K2 adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi
0.52 kubik per-hari.

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 35
35 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi
0.52 kubik per-hari.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 31

Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton Bertulang
Kolom Uk. 30 30 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.
Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton Bertulang
Kolom Uk. 13 13 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.
Sementara Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton Bertulang
Kolom Uk. 13 40 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Kereta Sorong,
Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis, Kakaktua, Palu,
Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN
13. BALOK BETON BERTULANG Uk. 13 15 CM

14. BALOK BETON BERTULANG Uk. 20 25 CM

15. BALOK BETON BERTULANG Uk. 20 30 CM

16. BALOK BETON BERTULANG Uk. 30 60 CM

17. BALOK BETON BERTULANG Uk. 25 40 CM

METODE PELAKSANAAN

Agar dalam penggambaran konstruksi beton bertulang untuk balok sesuai dengan persyaratan yang
telah ditentukan perlu memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam konstruksi
beton bertulang.

Menggambar penulangan balok agak sedikit berbeda dengan menggambar penulangan pelat
atap/lantai, karena dalam menggambar penulangan balok, tulangannya harus dibuka satu persatu
(harus digambarkan bukaan tulangan) agar kelihatan jelas susunan tulangan-tulangan yang
digunakan dan bentuknya.

Tulangan yang dipilih luasnya harus desuai dengan luas tulangan yang dibutuhkan serta memenuhi
persyaratan konstruksi beton bertulang.

Setiap sudut balok harus ada 1 (satu) batang tulangan sepanjang balok.

Diameter tulangan pokok minimal Ø 12 mm

Jarak pusat ke pusat (sumbu ke sumbu) tulangan pokok maksimal 15 cm dan jarak bersih 3 cm pada
bagian-bagian yang memikul momen maksimal.

Pekerjaan Balok dikerjakan setelah semua Pekerjaan Kolom selesai dilaksanakan.

Penulangan untuk Balok dikerjakan dengan acuan pada Gambar Rencana.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 32
Untuk Pekerjaan Balok dan Balok Reng, umumnya Pemasangan Beksiting dikerjakan hanya pada
bagian sisi bawah dan sisi kanan dan kiri saja. Pasangan Bekisting diperkuat dengan Kayu Perancah
dan Pasangan Formile untuk menjaga jarak Kayu Perancah agar tetap stabil dan kaku, sehingga tidak
mengganggu proses pengecoran yang akan dilaksanakan kemudian.

Pekerjaan ini dimulai dengan pekerjaan pemasangan bekisting kemudian pembesian dipasang sesuai
dengan ketentuan. Setelah semua selesai, dilanjutkan dengan pengecoran.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 13 15 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada
hari ke 43 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

Pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 20 25 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada
hari ke 44 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 20 30 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada
hari ke 45 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 30 60 Cm akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai pada
hari ke 46 dan direncanakan selesai pada hari ke 47.

Pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 25 40 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada
hari ke 48 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 13
15 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi
0.52 kubik per hari.
Sementara Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Balok Beton
Bertulang Uk. 20 25 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.

Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Balok Beton
Bertulang Uk. 20 30 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 30
60 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi
0.52 kubik per hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 25
40 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi
0.52 kubik per hari.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jalan

Hal. 33

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Kereta Sorong,
Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis, Kakaktua, Palu,
Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

METODE PELAKSANAAN BALOK LATAI

Pekerjaan Beton Bertulang Balok Latai umumnya akan dikerjakan bersamaan dengan Pelaksanaan
Pekerjaan Pasangan Dinding Bata dan/atau dimulainya Pekerjaan Pasangan Kusen. Biasanya
Pembesian dikerjakan terlebih dahulu di bengkel kerja yang kemudian diikatkan dengan Pembesian
Kolom Utama atau Kolom Praktis yang telah dikerjakan sebelumnya, dan Pengecoran akan
dilaksanakan secara perlahan-lahan tegantung kebutuhan pelaksanaan pekerjaan lain yang
bergantung dengannya.

Sedangkan proses pelaksanaan lainnya adalah sama dengan proses pelaksanaan pekerjaan beton
bertulang balok.

LINGKUP PEKERJAAN

18. PLAT LANTAI t = 12 CM

19. PLAT LANTAI KARIVABEL t = 12 CM

20. PLAT DACK TERAS t = 10 CM

METODE PELAKSANAAN

Plat Lantai/Dak adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, yang merupakan lantai
tingkat pembatas antara tingkat yang satu dan tingkat yang lain. Plat Lantai/Dak didukung oleh balok
yang bertumpu pada kolom bangunan.

Plat Lantai/Dak dikerjakan dengan permukaan yang kaku, rata dan lurus serta waterpas (mempunyai
ketinggian yang sama dan tidak miring).

Plat Lantai dikerjakan setelah semua pekerjaan tulangan dan pemasangan bekistingnya selesai
100%.

Untuk menjaga agar hasil pengecoran selimut beton Plat Lantai tetap seragam dan mencegah
terjadinya ekspose penulangan plat lantai, maka dibawah pembesian di atas pasangan bekisting plat
lantai, diberikan pasangan decking/beton tahu dengan jumlah dan jarak pasangan sesuai dengan
kebutuhan.
Pelaksanaan Plat Lantai sudah termasuk Penulangan, Pemasangan Bekisting dan diakhiri dengan
Pengecoran sampai dengan mencapai umur beton sesuai dengan persyaratan sehingga Pasangan
Bekisting sudah boleh dibuka.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 34

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Plat Lantai t = 12 cm akan dilaksanakan selama 4 hari yang dimulai pada hari ke 49
pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 52 dari masa pelaksanaan proyek
konstruksi.

Pekerjaan Plat Lantai Karivabel t = 12 cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke
53 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari yang sama. Pekerjaan Plat Dack Teras
t = 10 cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 54 pelaksanaan pekerjaan dan
direncanakan selesai pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Plat Lantai t = 12 cm adalah
28 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per
hari.

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Plat Lantai Karivabel t = 12 cm
adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik
per hari.

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Plat Dack Teras t = 10 cm
adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik
per hari.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Kereta Sorong,
Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis, Kakaktua, Palu,
Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.
LINGKUP PEKERJAAN

21. PLAT LANTAI BETON BERTULNG TANGGA

22. PLAT LANTAI BORDES t = 12 CM

METODE PELAKSANAAN

Tangga dikerjakan sebagai penghubung antara lantai 1 dengan lantai 2.

Pekerjaan Tangga dilaksanakan setelah pekerjaan penulangan dan pasangan bekistingnya telah
selesai.

Penulangan dikerjakan bersamaan dengan proses penulangan balok lantai, hal ini berguna untuk
menjaga struktur tangga agar lebih kuat, karena pada saat pengecoran akan menyatu dengan hasil
pengecoran balok.

Selain itu untuk penulangan Plat Bordes juga akan disatukan dengan Balok Latai.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 35

TAHAP PEMBUATAN K ONSTRUKSI TANGGA

PEMBUATAN PONDASI TANGGA

- Pondasi Tangga berfungsi sebagai dasar tumpuan landasan agar tangga tidak mengalami
penuruunan, pergeseran.

- Pondasi tangga bisa dari pasangan batu kali, beton bertulang at au kombinasi dari kedua
bahan dan pada bagian bawah pangkal tangga harus diberi balok anak sebagai pengaku pelat lantai,
agar lantai tidak menahan beban terp usat yang besar.
BEKISTING BORDES D AN BADAN TANGGA

- Sebelum memulai pekerjaan Bekisting Bordes Tangga, hal yang perlu diperhatikan adalah
elevasi/ketinggian dari lantai dibawahnya sehingga diketah ui kombinasi alat yang diperlukan,
apakah menggunakan perancah kayu saja atau dengan scaffolding.

- Bekisting ini tidak perlu dipabrikasi secara khusus, karena bisa dipabrikasi pada saat
penyetelan langs ung, yang perlu dipersiapkan adalah posisi kemiringan badan tangga. Pada bagiian
bawah bekisting ini didukung oleh perancah untuk menahan beban serta memp ertahankan posisi
kemiringan tangga.

PEMASANGAN TULA NGAN BADAN DAN SENGKANG BADAN TANGGA

- Pekerjaan pemasangan tulangan tangga dilakukan setelah bekisting terpasang,

Tulangan utama dipasang terlebih dahulu, kemudian dirangkai dengan tulangan sengkang.

- Bagian bawah tulangan tangga diberi beton tahu/beton decking, Pemasangan beton
decking pada bagian bawah tulangan dengan ketebalan ± 2 cm.

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jalan
Hal. 36

PEMASANGAN TULA NGAN ANAK TANGGA

- Pemasangan tulan gan anak tangga disesuaikan dengan gambar t eknis, tulangan ini harus
dihubungk an dengan tulangan badan tangga den gan cara diikat menggunakan kawat, kemudian
dipasang tulangan memanjan g yang berfungsi untuk memperkuat anak tangga.
- Beton decking juga dipasang pada sisi yang

akan dipasang bek isting dengan ketebalan

± 2 cm. Sebelum p roses pemasangan, bekisting dipasang di salah satu sisi dinding tangga agar
tidak terjadi kesalahan dalam pemasangan tulangan.

PEMASANGAN BEKIS TING DINDING TANGGA, BORDES dan TRAP E/DINDING ANAK TANGGA

- Setelah pekerjaa n pemasangan tulangan bordes dan badan tangga selesai, kemudian
dipasang dinding tangga pada sisi yang lainnya dan din ding bordes diatas badan tangga. Bek isting
dinding tangga dipaku pada bekisting bad an tangga.

- Trade/dinding ana k tangga dipasang diantara dinding badan tang ga sesuai dengan yang
telah digambar pada dinding badan tangga dan dipaku dari dinding tangga kearah dalam. Untuk
memudahkan pemasangan dapat dilakukan dari bawah keatas. Setelah semua terpasang, kemudian
antar anak tangga dirangkai dengan kayu 5/7 memanjang dari atas ke bawah. Sama halnya dengan
dinding badan tangga, dinding anak tangga inipu n telah dipabrikasi sebelumnya.

PENGECORAN

- Setelah bekisting tangga terpasang kuat maka akan segera dilakukan pengecoran tangga,
pengecora n dilakukan merata di seluruh bagian tangga.
PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 37

PEMBONGKARAN

- Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah beton berumur 12
jam, sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan setelah tujuh hari atau setelah mendapat
ijin dari Pihak Konsultan Pengawas/Direksi. Untuk pembongkaran balok bordes, cara dan urutannya
dilaksanakan seperti pada pembongkaran balok pada umumnya.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Plat Lantai Beton Bertulang Tangga akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada
hari ke 53 pelaksanaan dan direncanakan selesai pada hari yang sama. Pekerjaan Plat Lantai Bordes t
= 12 cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 54 pelaksanaan pekerjaan dan
direncanakan selesai pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan struktur tangga ini
adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik
per hari.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Kereta Sorong,
Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis, Kakaktua, Palu,
Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

UNTUK SEMUA PEKERJAAN BETON BERTULANG TERMASUK STRUKTUR TANGGA RESIKO K3 dan
RENCANA PENANGANAN

Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan Beton Bertulang
antara lain :

a. Tangan para pekerja terkena bar bender luka ringan/berat


b. Gangguan paru-paru akibat debu pasir/semen luka ringan
c. Terjatuh pada saat pemasangan bekisting luka ringan/berat
d. Robohnya bekisting pada saat pengecoran luka ringan/berat

e. Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah

luka ringan/berat

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan kerja
tersebut antara lain :

a. Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar
(APD).

b. Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 38

c. Memeriksa seluruh papan bekisting dan perancah sebelum dimulainya pengecoran.

d. Pengoperasian Mixer Machine dan Vibrator Concrete harus dilaksanakan oleh tenaga
terampil.

e. Membatasi daerah pekerjaan pengecoran dengan pagar atau rambu yang informatif.

f. Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.

g. Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

KETENTUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON BERTULANG

PERSYARATAN BAHAN

SEMEN PORTLAND

Semen portland harus memenuhi persyaratan standard international atau NI–8 untuk butir pengikat
awal, kekekalan bentuk, kekuatan tekan aduk & susunan kimia.
Semen yang cepat mengeras hanya boleh digunakan jika atas petunjuk pengawas. Semen yang
digunakan untuk seluruh pekerjaan pondasi dan beton harus dari satu merk saja yang disetujui
pengawas.

AGREGAT HALUS (PASIR)

Jenis dan syarat campuran agregat harus memenuhi syarat-syarat dalam PBI–1971.

butir-butir tajam, keras, bersih dan tidak mengandung lumpur/bahan-bahan organis.

sisa di atas ayakan 4 mm harus minimal 2 % berat ; sisa di atas ayakan 2 mm harus minimal 10%
berat; sisa di atas ayakan 0,25 mm berkisar antara 80% - 90% berat.

AGREGAT KASAR (KERIKIL)

MUTU

Butir-butir keras, bersih dan tidak berpori, jumlah butir-butir pipih maksimal 20% berat ; tidak pecah
atau hancur serta tidak mengandung zat-zat reaktif alkali.

UKURAN

Sisa di atas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90 % - 98 % berat, selisir antara sisa-sisa kumulatif di
atas dua ayakan yang berurutan, adalah maksimal 60 % dan minimal 10 % berat.

PENYIMPANAN

Pasir dan kerikil atau batu pecah harus disimpan sedemikian rupa sehingga terlindung dari
pengotoran oleh bahan-bahan lain.

AIR

Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, garam-
garam, bahan organis atau bahan lain yang dapat merusak beton serta

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 39

baja tulangan atau jaringan kawat baja. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat
diminum.
Pengawas dapat memerintahkan untuk diadakan pengujian contoh air di lembaga pemeriksaan
bahan-bahan yang diakui apabila terdapat keragu-raguan mengenai mutu air tersebut. Biaya
pengujian contoh air tersebut untuk keperluan pelaksanaan proyek ini adalah sepenuhnya menjadi
tanggungan pemborong.

PEMBESIAN/PENULANGAN

Baja tulangan harus memenuhi persyaratan PBI NI – 2 1971, dengan tegangan leleh ( =
3200kg/cm2) atau baja u – 32.
Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa sehingga bebas dari
hubungan langsung dengan tanah lembab ataupun basah. Juga besi penulangan harus disimpan rata
(round bars) harus sesuai dengan persyaratan dalam NI–2 pasal 3.7.
Besi yang akan digunakan harus bebas dari karat dan kotoran lain.

Pengawas dapat memerintahkan untuk diadakan pengujian terhadap beton cor di tempat yang akan
digunakan dan bahan yang diakui serta yang disetujui pengawas.

KAWAT PENGIKAT

Kawat pengikat harus berukuran minimal diameter 1 mm seperti yang disyaratkan dalam PBI NI–2
pasal 3.7.

BEKISTING/CETAKAN

Cetakan/acuan untuk pekerjaan beton harus memenuhi persyaratan dalam PBI– 1971, NI – 2.

Acuan harus direncanakan agar dapat memikul beban-beban konstruksi dan getaran-getaran yang
ditimbulkan oleh peralatan penggetar. Defleksi maksimal dari cetakan dan acuan antara
tumpuannya harus dibatasi sampai 1/400 bentang antara tumpuan tersebut.

Pembongkaran cetakan dan acuan harus dilaksanakan sedemikian agar keamanan konstruksi tetap
terjamin dan disesuaikan dengan persyaratan PBI–1971, NI - 2. Cetakan beton dapat dibongkar
dengan persetujuan tertulis dari pengawas, atau jika umur beton telah melampaui waktu sebagai
berikut :

- Bagian sisi balok 48 jam


-Balok tanpa beban konstruksi 7 hari
-Balok dengan beban konstruksi 21 hari
- Pelat beton 21 hari

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jalan
Hal. 40

Pembongkaran cetakan harus dilaksanakan dengan hati-hati menyebabkan cacat pada permukaan
beton. Dalam hal terjadi bentuk beton yang tidak sesuai dengan gambar rencana, pemborong wajib
mengadakan perbaikan /pembetulan kemb ali.

Cetakan untuk pekerjaan kolom dan pekerjaan beton lainnya harus menggunakan papan tebal
minimal 2,5 cm atau multipleks 18 mm, balok 5/7, 6/10, 8/10 dan dolken diameter 8-12 cm, dapat
digunakan mutu Kayu Klas II.

PROPORSI

Kecuali disebut lain, maka campuran dari beton harus sedemikian se hingga mencapai kekuatan
kubus 28 haari sebesar yang disyaratkan PBI–1971 yaitu untuk beton Mutu K-225 dan Mutu K-250.

PENYAMBUNGAN BETO N DAN GROUTING

Sebelum melanjutk an pengecoran pada beton yang telah mengeras, maka permukaanya harus
dibersihkan dan dikasarkan terlebih dahulu . Cetakan harus dikencangkan kemba li dan permukaan
sambungan disiram dengan bahan “bonding agent” untuk maksud tersebut dengan persetujuan
Konsultan Pengawas.

PENUTUP BETON

Bila tidak disebutkan lain, tebal penutup beton minimal adalah 2,5 cm.

Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutu p beton, untuk itu tulangan
harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama
dengan mutu beton yang akan dicor.

Penahan-penahan jar ak dapat berbentuk blok-blok persegi atau gelang-gelang yang harus dipasang
sebanyak minimal 4 (empat) buah setiap meter persegi cetakan atau lantai kerja. Penahan-penahan
jarak tersebar merata.

PENGANGKUTAN ADUK AN DAN CORAN


Beton harus dicor sesuai dengan persyaratan dalam PBI 1971. Bila tidak disebutkan lain atau
persetujuan pengawas, tinggi jatuh beton yang dicor tidak melebihi 1,5 m.

Sebelum pengecoran dimulai, semua bagian-bagian yang akan dicor harus bersih dan bebas dari
kotoran daan bagian beton yang lepas.

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 41

Bagian-bagian yang a kan ditanam dalam beton sudah harus terpasang (pipa-pipa untuk instalasi
listrik, plumbing dan perlengkapan lainnya).

Bidang-bidang beton lama yang akan dicor harus dibuat kasar terlebih dahulu dan kemudian
dibersihka n dari segala kotoran yang lepas.

Waktu pengangkuta n harus diperhitungkan dengan cermat, sehin gga waktuantara pengadukan dan
pen gecoran tidak lebih dari 1 (satu) jam dan tidak terjadi perbedaan pengikatan yg menco lok
antara beton yang sudah dicor dan akan dico r.

Apabila waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan melebihi waktu yang telah ditentukan, maka
harus dipakai bahan-bahan penghambat pen gikatan (retarder) dengan persetujuan p engawas.

Adukan tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampur air pada semen dan agregat telah melampaui
1,5 jam; dan waktu ini dapat berkurang, bila pengawas menganggap perlu berdasarkan ko ndisi
tertentu.

Pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa untuk menghin darkan terjadinya pemisahan material (
segresi) dan perubahan letak tulangan. Cara p enuangan dengan alat-alat bantu seper ti talang, pipa,
chute dan sebagainya harus men dapat persetujuan pengawas dan alat- alat tersebut harus bersih
dan bebas dari sisa -sisa beton yang mengeras.

PEMADATAN BETON

Pemborong bertangg ung jawab untuk menyediakan peralatan guna p engangkutan dan penuangan
beton de ngan kekentalan secukupnya agar didapat beton yang padat tanpa perlu penggetaran
secara berlebihan.

Pemadatan beton seluruhnya hars dilaksanakan dengan mechanical vibrator dan dioperasikan oleh
ora ng yang berpengalaman. Penggetaran dilakukan secukupnya agar tidak terjadi over vib ration
dan tidak diperkenankan melakukan pen ggetaran dengan maksud untuk mengalirkan beton. Hasil
beton harus merupakan massa yang utuh, bebas dari lubang-lu bang segresi atau keropos.

Pada daerah penula ngan yang rapat, penggetaran dilakukan denga n alat penggetar yang
mempunyai fre kuensi tinggi untuk menjamin pengisian beto n dan pemadatan beton yang baik. Alat
penggetar tidak boleh disentuh pada tulangan yang telah masuk pada beton yang telah mulai
mengeras.

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 42

BENDA-BENDA YANG TERTANAM DI DALAM BETON

Tidak diperkenankan untuk menanam pipa dan lain-lain dalam bagia n-bagian struktur beton bila
tidak ditu njukkan secara detail dalam gambar. Dalam bet on perlu dipasang selongsong pada tem
pat-tempat yang dilewati pipa.

Bila tidak ditentukan secara detail atau ditunjukkan dalam gambar/p etunjuk pengawas tidak
dibenarkan unt uk menanam saluran listrik dalam struktur beton.

Semua bagian atau peralatan yang ditanam dalam beton seperti an gkur-angkur, kait dan pekerjaan
lain yang ada hubungannya dengan pekerjaan beto n, harus sudah di pasang sebelum penggecoran
beton dilaksanakan.

Bagian-bagian atau peralatan tersebut harus dipasang dengan tepat pada posisinya dan diusahakan
agar tidakk bergeser selama pengecoran beton dilakukan.
PERAWATAN BETON

Secara umum harus m emenuhi persyaratan dalam pbi–1971, Ni - 2 Pa sal 6.6.

Beton setelah dicor harus dilindungi terhadap preoses pengeringan yang belum saatnya dengan cara
mempre tahankan kondisi dimana kehilangan kelembaba n adalah minimal dan suhu yang kons tan
dalam jangka waktu yang diperlukan unt uk proses hydrasi semen serta pengera san beton.

Perawatan beton seg era dimulai setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan harus
berlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 (dua) minggu jika tidak ditentukan lain. Suhu
beton pada awal pengecoran harus dipertahannkan supaya tidak melebihi 30 c.

Dalam jangka waktu tersebut cetakan dan acuan beton pun harus tet ap dalam keadaan basah.
Apabila cetaka n dan acuan beton dibuka sebelum selesai mas a perawatan maka selama sisa waktu
tersebut pelaksanaan perawatan tetap dilakukan d engan membasahi permukaan beton te rus
menerus dengan menutupinya dengan karung basah/dengan cara lain yang disetuj ui pengawas.

Cara pelaksanaan p erawatan serta alat dipergunakan harus mend apat persetujuan terlebih dahulu
dari K onsultan Pengawas.

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 43

f. Pekerjaan KAYU DAN PENGGANTUNGAN

LINGKUP PEKERJAAN dan JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


SEMUA ITEM PEKERJAAN YANG TERMASUK DALAM LINGKUP PEKERJAAN INI, AKAN

DILAKSANKAN SELAMA :
1. PEKERJAAN KUSEN 4 hari, dimulai pada hari ke 75 s/d. 78.
2. PINTU BESI TYPE P1 1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 79.
3. PINTU KAYU KELAS I TYPE PJ1 2 hari, dimulai pada hari ke 80 s/d. 81.
4. JENDELA KACA KELAS I TYPE PJ1 1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 82.
5. PINTU KAYU KELAS I TYPE P3 5 hari, dimulai pada hari ke 83 s/d. 87.
6. PINTU ALLUMUNIUM TYPE P4 2 hari, dimulai pada hari ke 88 s/d. 89.
(AKSESORIS LENGKAP TERPASANG)
7. JENDELA KACA KELAS I TYPE J1 7 hari, dimulai pada hari ke 90 s/d. 96.
8. JENDELA KACA KELAS I TYPE J2 2 hari, dimulai pada hari ke 97 s/d. 98.
9. KACA BENING TEBAL 5 MM 1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 99.
10. KUNCI PINTU TANAM 2 SLAAG 1 hari, yang dikerjakan pd hari ke 100.
11. ENGSEL PINTU 1 hari, yang dikerjakan pd hari ke 101.
12. ENGSEL JENDELA 1 hari, yang dikerjakan pd hari ke 102.
13. HAK ANGIN JENDELA 1 hari, yang dikerjakan pd hari ke 103.
14. TARIKAN JENDELA 1 hari, yang dikerjakan pd hari ke 104.
15. PACOK JENDELA 1 hari, yang dikerjakan pd hari ke 105.

PINTU

Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen dipasang tetap atau mati di dalam
tembok, sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat
berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan.

Kedudukan daun pintu pada saat ditutup melekat dengan sponing pada kusen pintu, kecuali pada
bagian bawah, kedudukannya dibuat beberapa cm di atas lantai.

METODE PELAKSANAAN

Hal penting dalam proses pembuatan sebuah pintu adalah kesesuaian antara kusen dengan daun
pintu yang akan dipasang, baik ukuran lebar, maupun tinggi serta tebalnya daun pintu.

Ketebalan Daun Pintu sangat berperan untuk pembuatan alur skonengan pada kusen yang nantinya
akan dirapatlan pada kusen sehingga Daun Pintu tidak mumbul dari kusen penggantungnya.

Kusen dan Daun Pintu dibuat dengan menggunakan kenis kayu yang berasal dari kelas yang sama
sehingga tekstur dan warna yang dihasilkan bisa lebih seragam.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jalan

Hal. 44

Kusen dipasang dengan kedua ujung kaki tidak menyentuh Keramik Lantai atau dibuatkan “Sepatu”
berupa lapisan bat atau campuran semen/beton setinggi 5 – 10 cm dari level lantai yang terlebih
dahulu telah ditancapkan besi atau paku di bagian bawah kusen untuk penguat.

Pemasangan Kusen dikerjakan setelah Pekerjaan Pondasi dan Pengecoran Sloof, pemasangan
dilakukan bersamaan dengan Pelaksanaan Pemasangan Batu Bata dan Pengecoran Kolom.

Bouwplank yang ada di sekeliling pondasi tidak boleh dibongkar dulu, karena titik tengah pondasi
akan dijadikan sebagai pedoman Pemasangan Kusen dan Dinding. Pada lokasi yang telah ditentukan,
ketinggian kusen diukur untuk memastikan ketinggian “sepatu” kusen.

Dengan berpedoman pada ketinggian Daun Pintu, maka dibuatkan “sepatu” pada bagian sisi kedua
kaki kusen menggunakan papan. Pasang paku 5 Inchi sebanyak 2 buah pada masing-masing sisi kaki
kusen. Pada bagian belakang yang nantinya akan bersentuhan dengan Dinding Batu Bata, dipasang
paku 3 Inchi dengan jarak pasangan sekitar 50 cm. Paku yang ditancapkan tersebut dinamakan
angkur yang berfungsi sebagai pengikat dan penguat kusen dengan pasangan dinding batu bata.

Kemudian, kusen diletakkan pada posisi yang telah ditentukan dengan posisi tegak. Ukur posisi tegak
lurus dengan menggunakan Alat Penegak Lurus (Lot). Semua bagian baik sisi kanan atau sisi kiri
harus tegak lurus.

Periksa kedua sudut kusen menggunakan garis siku, jika sudutnya 90º, maka dapat disimpulkan
bahwa pasangan kusen sudah baik dan benar.

Pasang penopang atau skur pada kusen agar kusen tidak bergerak sehingga semua ukuran berubah.
Pasang semua kusen yang ada sebelum melakukan Pemasangan Dinding Batu Bata.

Sebagai langkah akhir, lakukan pengecekan dengan menggunakan selang kecil yang diisi air sebagai
waterpass. Caranya dapat dilakukan dengan menarik meteran ukur pada bagian atas kusen pada
kedua sisi kaki kusen, misalnya 1 meter, tandai dengan pensil. Jika posisi air yang ada dalam selang
sama tingginya dengan tanda garis pensil, maka kedua kaki kusen telah sama dan tegak lurus.

JENDELA dan VENTILASI

METODE PELAKSANAAN

Teknis Pelaksanaan Pemasangan Kusen Jendela sama dengan Teknis Pemasangan Kusen Pintu.

Hal yang harus diperhatikan adalah bagian sisi atas kusen jendela harus memiliki ketinggian yang
sama dengan Kusen Pintu.

Biasanya Kusen Jendela dipasang setelah terdapat beberapa pasangan batu di bawahnya.

Jikapasangan bata telah kering, kusen dapat dipasang seperti teknis yang telah diuraikan di atas.
PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 45

Ruang Pemasangan Daun Pintu harus diletakkan di possi sebelah dalam rumah dan Pemasangan
Daun Jendela diletakkan di sebelah luar rumah.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan Pekerjaan Kusen Kayu (Kusen Pintu,
Kusen Jendela dan Kusen ventilasi) ini adalah 4 orang Pekerjan dengan kapasitas produksi 0.14 kubik
per hari yang dihitung secara keseluruhan volume kerja.

Perlatan yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini dalah peralatan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Kayu misalnya Gergaji, Palu, Alat Ukur, Waterpass, Mesin Penghalus
(Gerinda), Bor Listrik, Obeng, dan lain-lain.

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN DAUN PINTU KAYU

Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.

Ukur lebar dan tinggi daun pintu.

Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 – 5
mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.

Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal) dengan
jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (pintu dengan 2 engsel), dan pada
bagian tengah (pintu dengan 3 engsel)

Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian beri
tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu.

Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya, kemudian
pasang/tanam pada tiang kusen

Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya, lalu masukkan pennya
sampai pas, hingga daun pintu terpasang pada kusen. Coba daun pintu dengan cara membuka dan
menutup.
Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dng cara melepaskan pen.

Stel kembali sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan
kusen.

Setelah Daun Pintu terpasang dengan rapi dan sempuran rata, dapat dilanjutkan dengan
pemasangan aksesoris pendukung termasuk Kunci dan Aksesoris pelengkap lainnya.

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN DAUN PINTU ALLUMUNIUM

Pasang kedua Engsel pada Daun Pintu terlebih dahulu.

Kemudian letakkan daun pinTu pada posisi Sponing Pintu, diatur sedemikian rupa agar keempat
sisinya (atas, bawah, kanan dan kiri) pas. Lalu dengan menggunakan spidol

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 46

atau pensil, tandai p osisi engsel di Sponing Pintu tersebut, sekaligus dengan posisi lubang sekrup
engselnya.

Untuk penyekrupan e ngsel pada Dinding Keramik sebaiknya menggunakan Sekrup dan Fischer (6
mm). Caran ya Dinding Keramik terlebih dahulu di bor deng an menggunakan Mesin Bor (memakai
mata bor ukuran 6 mm). Pengeboran dilakukan pada titik engsel yang telah ditandai sebelumnya.
Setelah dibor, masukkan Fischer 6 mm tadi ke dalam lubang tersebut.

Gantung/pasangkan Daun Pintu pada posisi yang telah ditentuk an tadi, lakukan penyekrupan pada
semua lubang engsel.

Langkah terakhir adalah pemasangan Gerendel Pintu bagian dal am, juga dengan menggunakan
Fischer.
METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN DAUN PINTU BESI

Tentukan titik pemas angan dan ukur terlebih dahulu panjang area yang akan diberi Pintu Besi.

Desain Pintu sesuai d engan Gambar Rencana.

Lakukan pemotongan besi sesuai dengan bentuk dan motif rencana. Untuk besi tempa yang akan
diukir, sete lah pemotongan dilakukan pembentukan motif a tau gambar. Lakukan pengelasan a ntar
besi untuk menyambung agar kuat dan kokoh.

Lakukan pengampela san besi setelah pengelasan, hal ini bertujuan agar permukaan Pintu Besi lebih
halus.

Finishing berupa pen gecatan, cara atau metode mengecat bisa mengg unakan teknik cat semprot
tekanan tinggi atau menggunakan kuas.

Setelah selesai semua pengelasan Pintu, maka Pintu dibawa ke lok asi pekerjaan dan

dipasang pada lokasi yang telah ditentukan.

Kemudian periksa ukuuran opening pintu.

Cek garis elevasi padaa kedua frame.

Tentukan elevasi gari s finishing lantai dan tentukan juga center line serta titik-titik posisi angkur.

Bobok atau dengan menggunakan Mesin Bor, buat lubang pada Kolom Praktis/shear wall pada posisi
titik- titik angkur sehingga terlihat pembesiannya.

Tegakkan Frame , ses uaikan dengan ketentuan elevasi, center line & g aris pinjaman.

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 47

Pastikan posisi frame ditanam sedalam 20 mm.

Las angkur frame dengan besi tulangan Kolom Praktis.


Kemudian lakukan Grouting pada celah disekeliling Frame (gunakan Grouting yang telah
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas/Direksi).

Setelah Grouting keras dan pekerjaan Plesteran di sekitar frame berumur minimal 1 hari, maka
selanjutnya dapat dilakukan pemasangan daun pintu besinya.

Proses Pemasangan Daun Pintu Besi dikerjakan sebagaimana Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Pasangan Daun Pintu Allumunium.

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KUNCI PINTU TANAM 2 SLAAG

Ukur lebar dan tinggi pintu untuk menentukan letak titik pemasangan kunci yang disesuaikan
dengan tinggi pengguna pintu. Umumnya tinggi pemasangan titik kunci adalah 90 – 100 cm dari
dasar pintu sisi terbawah. Tandai titik pemasangan kunci dengan pensil.

Buat lubang pada titik yang telah ditandai sebelumnya dengan menggunakan pahat kayu, rapikan
kemudian pasanglah kunci dalam posisi yang pas dan tepat.

Langkah selanjutnya adalah pemasangan kunci bagian akhir, gunakan skrup untuk
mengencangkannya.
PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 48

Pada posisi yang sama dan seimbang sejajar dengan titik pemasangan kunci pada daun pintu, buat
juga lubang pada batang kusen pintu dengan pahat kayu sebagai tempat striking plate-nya.

Pasang badan kunci dan pastikan posisi lidah pengait (latch bolt) sudah benar dan sesuai dengan
arah b ukaan pintu, kemudian pasang plat lawan pada kusen.

Setelah semua instala si telah terpasang, kemudian lakukan pengujian agar kunci dapat berfungsi
dengan sem purna.

Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Penga was.

JANGKA WAKTU PELAKSANNAAN

Pekerjaan Pacok Pint u ini akan dikerjakan selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek. Pekerjaan ini
dimulai pada hari ke 114 dan direncanakan selesai pad a hari yang sama dari masa berlangsungnya
pelaksanaan proyek.

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN PACOK PINTU dan PACOK JENDELA

Pada posisi yang tela h ditentukan, tandai titik pemasangan pacok den gan pensil. Dengan
menggunaka n obeng atau skrup, kencangkan baut pacok p ada lubang yang telah ditentukan.

Pada sisi yang berhadapan langsung dengan pemasangan pacok, pa sang juga bagian terkahir pacok
denga n menggunakan skrup.
Setelah semua instala si telah terpasang, kemudian lakukan pengujian agar pacok dapat berfungsi
dengan sem purna.

Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Penga was.

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN ENGSEL PINTU

Tentukan jumlah pasangan engsel (sesuai dengan tinggi pintu dan k etentuan Gambar Kerja).

Tandai titik-titik pemaasangan dengan menggunakan pensil.

Berdirikan pintu, dan dalam keadaan yang rata seimbang, tandai juga pasangan engsel pada bagian
kusen tempat akan digantungkannya daun pintu (posi si titik pada daun pintu dalam keadaan
seimbang dengan posisi titik pada bagian kusen) .

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 49

Kencangkan dengan menggunakan skrup semua perangkat keras engsel, dan pastikan bahwa posisi
engsel telah rapi dan benar.

Tambahkan pin terakhir yang melekat pada bagian engsel pintu ke bagian dinding, dan pastikan
bahwa pintu dapat terbuka dan tertutup dengan bebas. Sebagai langkah terakhir, lumasi engsel
dengan pelumas.

Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

METODE PELAKSANAAN HANDLE PINTU

UMUMNYA PEGANGAN PINTU DIKERJAKAN BERSAMAAN DENGAN PEKERJAAN PASANGAN KUNCI.

Tanda posisi handle/pegangan pintu pada daun pintu, serta pelat lawan (striking plate) pada kusen
dengan menggunakan pensil.

Lubangi daun pintu dan kusen sesuai dengan tanda yang telah dibuat sebelumnya.

Pasang silinder dan baut hingga rapat, kemudiAn pasang handle/pegangan pintu.
Lakukan pengujian dengan menekan handle dan memutar kunci (pekerjaan pasangan kunci telah
diuraikan diatas).

Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

PERALATAN

Perlatan yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini dalah peralatan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Kayu misalnya Gergaji, Palu, Alat Ukur, Waterpass, Mesin Penghalus
(Gerinda), Bor Listrik, Obeng, dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN

Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan antara lain :

a. Tangan para pekerja terkena mesin pemotong luka ringan/berat

b. Tertimpa kayu kusen luka ringan/berat

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan kerja
tersebut antara lain :

1. Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar
(APD).

2. Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.

3. Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 50

g. Pekerjaan ATAP DAN plafond


LINGKUP PEKERJAAN

1. PLAFOND GYPSUM t = 9 MM

2. LIST PROFIL PALFONDD GYPSUM

METODE PELAKSANAAN

Sebelum pekerjaan r angka plafond dilakukan, terlebih dahulu seluru h item pekerjan di atas plafond
harus sudah diselesaikan.

Langkah pertama da n terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur garis ketinggian plafond
sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka. Dapat menggunakan pengu kur waterpas pada
beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar garis untuk menyatuk an titik-titik tersebut.

Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal) sebagai penyangga metal furing.

Tempatkan siku metal pada tanda garis. Selalu mulai dengan din ding dengan luas terpanjang. Bor
siku metal dengan jarak antar baut/sekrup 40 cm. Pastikan siku dibaut dengan kencang agar kuat
menyangga metal furing.

LINGKUP PEKERJAAN

PLAFOND GYPSUM t = 9 MM

METODE PELAKSANAAN

Tentukan marking ele vasi plafon dan buat garis sipatan serta titik paku kait.

Pasang paku kait.

Pasang penggantung rangka plafond (hanger dan clip adjuster) dgn p osisi tegak lurus. Pasang rangka
tepi plafon (steel hollow dan wall angle profil) sebagai list tepi pada garis sipatan.
PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 51

Tentukan jarak penem patan kait penggantung.

Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafond.

Pasang rangka utama (top cross rail).

Pasang rangka pemb agi (furing channel) dengan menggunakan locking clip.

Pasang dan kencangkan clip /rod.

Pasang panel gypsum pada rangka plafon dengan sekrup ceiling me nggunakan screw driver dan
setiap sambungan harus tepat pada rangka.
LINGKUP PEKERJAAN

3. LIST PROFIL PLAFONDD

METODE PELAKSANAAN

Pasangan List Profil d ikerjakan setelah semua pasangan plafond selesai dikerjakan atau disesuaikan
dengan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan.

Ukuran dan dimensi pasangan berdasarkan ketentuan yang terdapat d alam gambar.

JANGKA WAKTU PELAKSANNAAN

Seluruh Item Pekerja an Plafond ini akan dilaksanakan selama 7 hari y ang dimulai pada hari ke 91
pelaksana an pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 97 dari masa pelaksanaan proyek
konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerj aan seluruh item Pekerjaan
Plafond adalah 12 Orang Pekerja keseluruhan volume kerja dengan kapasitas produksi 10 meter
luaas per hari.

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 52

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
Pekerjaan Kayu misalnya Alat Pemotong, Palu, Gergaji, Bor Listrik, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN

a. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan

antara lain :
1. Tangan para pekerja terkena mesin pemotong luka ringan/berat
2. Gangguan paru-paru akibat debu Gypsum luka ringan
3. Terjatuh pada saat pemasangan Plafond luka ringan/berat

4. Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah

luka ringan/berat

b. Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan
kerja tersebut antara lain :

Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar (APD).

Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.

Memeriksa seluruh papan bekisting dan perancah sebelum dimulainya pemasangan.

Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.

Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

h. Pekerjaan pengecatan

LINGKUP PEKERJAAN

1. PENGECATAN DINDING 2 L/D

Pengecatan dilakukan untuk melapisi dan melindungi permukaan dinding dari terpaan sinar
matahari langsung dan air hujan yang dapat mengurangi dan merusak pasangan dinding. Selain itu,
juga berfungsi untuk memberikan pandangan yang lebih menarik dan sebagai pertahanan terhadap
pengaruh destruktif cuaca.

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan Pengecatan Dinding Beton dilaksanakan setelah semua pasangan Dinding Bata dan
Plesteran selesai dikerjakan 100%.

Pengecatan harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :

1. Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap dengan
kain basah hingga bersih.

2. Melapis dinding dengan plamir tembok, dipoles sampai rata.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 53

3. Setelah betul-bet ul kering digosok dengan amplas halus dan d ilap dengan kain kering yang
bersih.

4. Pengecatan denga n cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) gunung.

5. Pekerjaan cat tem bok harus menghasilkan warna merata sama d an tidak terdapat belang-
belang atau noda-noda mengelupas.

JANGKA WAKTU PELAKSANNAAN

Pekerjaan Pengecatan Dinding ini akan dikerjakan selama 5 hari yang dimulai pada hari ke 103 dan
akan diselesaikan pada hari ke 107 masa pelaksanaan proyek.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerj aan ini adalah 10 Orang Pekerja
yang dihitung secara keseluruhan volume dengan kapasitas produksi adalah 10 meter luas per-hari.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
Pekerja an Pengecatan misalnya Kuas Kecil, Kuas Roll, W adah Adukan Cat, dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN

2. PENGECATAN PLAFO ND dan LIST PLAFOND

3. PENGECATAN KUSEN KAYU

4. PENGECATAN DAUN PINTU, JENDELA dan VENTILASI

METODE PELAKSANAAN

Bidang kayu dicat de ngan menggunakan kuas roll atau kuas biasa.
Kuas dibersihkan dari debu dan kotoran yang masih menempel.

Proses pengecatan dimulai dari bagian pinggir bidang dengan menggunakan kuas ukuran sedang. Hal
in i bertujuan agar hasil pengecatan lebih rapi. Setelah itu dilapisi ca t pada bagian tengah dengan
menggunakan roll.

Pekerjaan diusahakan agar ketebalan cat rata dan sama dan tidak belang.

Pengecatan dilakuka n secara berulang-ulang sampai seluruh permukaan plafond mempunyai warna
yang seragam dan merata.

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 54

JANGKA WAKTU PELAKSANNAAN

Pekerjaan Pengecata n Plafond dan List Plafond akan dikerjakan selama 2 hari yang dimulai pada hari
ke 98 dan akan diselesaikan pada hari ke 99 pelaksa naan proyek. Sementara Pekerjaan Pengecatan
Kusen Kayu akan dikerjakan selama 2 hari yang dimulai pada hari ke 100 dan akan diselesaikan pada
hari ke 101 pelaksanaan proyek. Sedangkan Pekerjaan Pengecatan Daun Pintu, Jendela dan Ventilasi
akan dikerjakan selama 1 hari yang di mulai pada hari ke 102 dan akan diselesaikan pad a hari yang
sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Pengecatan Plafond dan List
Plafond adalah 4 orang Pekerja.

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Pengecatan Kusen Kayu dan
Daun Pintu adalah 8 orang Pekerja.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
Pekerja an Pengecatan misalnya Kuas Kecil, Kuas Roll, W adah Adukan Cat, dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN

a. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangs ungnya Pekerjaan antara
lain :

1. Tangan para pekerrja terkena mesin pemotong luka ringan/ber at


2. Gangguan paru-p aru akibat debu Gypsum luka ringan
3. Terjatuh pada saat pengecatan Plafond luka ringan/ber at

4. Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu peranca h

luka ringan/ber at

b. Hal yang dapat dit empuh sebagai langkah pencegahan dan pe ngurangan resiko kecelakaan
kerja terse but antara lain :

Menggunakan pak aian dan peralatan kerja dengan benar dan dan s esuai dengan standar (APD).

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 55

Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.

Memeriksa seluruh perancah sebelum dimulainya pemasangan.

Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.

Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).
i. PEKERJAAN SANITAsI air

KETENTUAN MATERIAL

Pekerjaan meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi didalam bangunan,

penyambungan yang bersumber dari bangunan yang telah ada, penyediaan bahan-bahan
kelengkapan, pipa-pipa PVC, dsb. sehingga instalasi berfungsi dengan baik. Pipa-pipa pvc digunakan
dari beberapa ukuran.

Sebagai alat sambung digunakn sock drat, elbow dan tee yang sesuai dengan spesifikasi dan ukuran
bahan yang direkatkan dengan mengunakan lem PVC. Kran air yang digunakan harus berkualitas
baik.

Floor Drain yang digunakan harus berkualitas baik.

Kloset jongkok menggunakan bahan keramik dan berkulitas baik

Pelaksanaan secara umum mengacu kepada gambar detail dan persyaratan yang standar, atau
ditentukan lain sesuai keadaan di lapangan.

KETENTUAN PELAKSANAAN

Pipa yang digunakan harus berkuaitas baik dengan tekstur yang lentur tetapi kuat. Gunakan pipa
ukuran ½” untuk menyuplai air dan pipa ukuran ¾” atau 1” untuk menarik air dari sumber air.

Semua pipa harus disambung dengan rapat (menggunakan lem/penyambungan drat dengan
menggunakan sealtape), sehingga tidak ada resiko kempos atau angin keluar. Seluruh Item
Pekerjaan Instalasi ini akan dikerjakan selama 1 hari yaitu pada hari ke 107.

LINGKUP PEKERJAAN

1. KLOSET DUDUK SETARA TOTO + AKSESORIS (LENGKAP TERPASANG)

KETENTUAN PELAKSANAAN

Adanya pipa air berukuran minimal 4 inchi yang menjadi saluran pembuangan air kotor menuju
Septicktank.

Adanya saluran bersih yang terletak di dinding di belakang kloset duduk untuk mengisi tangki kloset
serta saluran air bersih di samping kloset untuk shower bidet. Lantai Kamar Mandi sudah dipasang
keramik.
PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 56

METODE PELAKSANAAN

Buat lubang pada lan tai kamar mandi yang mengarah pada saluran pipa pembuangan yang ada
dibawahnya. Sambungkan saluran pipa bawah tanah deng an pipa tikungan toilet.

Siapkan tempat pem asangan dudukan kloset (toilet flange) agar coc ok dengan ukuran dan posisi
pada luban g yang merupakan saluran pembuangan air koto r (closet bend). Pasang dudukan kloset.
Gunakan lem agar menempel pada pipa pemb uangan. Kemudian bor lubang dudukan kloset dan
lakukan pemasangan baut. Pasang head dan sea l karet.

Pasang secara menempel stop valve, kawat tembaga dan perangk atnya di dinding kamar mandi.

Pasang Kloset Duduk dan sesuaikan posisinya dengan seal karet deng an menggunakan pedoman
baut yang terpasang.

Kencangkan baut. Ha l yang perlu diperhatikan adalah jangan mema sang baut terlalu kencang
karena akan menyebabkan bagian bawah kloset duduk akan menjadi retak. Sebelum memasang
tangki di atas kloset duduk, gunakan karet pennahan tangki (bila ada). Pasang Tangki d an
kencangkan bautnya. Kemudian pasang tutup tangki.

Lakukan penyambun gan saluran air bersih menuju tangki deng an menggunakan flexible.

JANGKA WAKTU PELAKSANNAAN

Pekerjaan Pasangan Kloset Duduk + Aksesoris Lengkap Terpasang akan dikerjakan selama 3 hari yang
d imulai pada hari ke 108 dan akan diselesaikan pada hari ke 110 pelaksanaan proyek.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan ini adalah 3 orang Pekerja
yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.30 buah p asangan
per-hari .

Peralatan yang diperllukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar Alat Bor Listrik, Alat
Pemotong Keramik, Palu dan lain-lain.

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 57

LINGKUP PEKERJAAN

2. BAK AIR FIBER LENGKAP TERPASANG

METODE PELAKSANAAN

Pemasangan Keramik Bak Mandi saling mempunyai keterkaitan dengan kegiatan Pemasangan Batu
Bata untuk bak mandi. Jika pemasangan batu-bata telah selesai, kemudian dikerjakan juga
pemasangan saluran pembuangan. Kemudian aci secara merata dan tebal keseluruh bagian
permukaan dinding bak, baik sisi luar maupun sisi dalam. Lakukan hal ini secara hati-hati dan penuh
kecermatan.

Setelah itu, lanjutkan Pekerjaan Plesteran dengan menggunakan adukan 1 PC : 3 Pasir Kasar.
Plesteran harus agak tebal, kira-kira 1,5 – 2 cm. Gosok secara merata menggunakan tapak kayu, dan
tidak perlu dihaluskan. Hal yang terpenting adalah plesteran harus tegak lurus, sehingga ketebalan
adukan pemasangan keramik bak nantinya akan relatif sama.

Setelah pekerjaan ini selesai, biarkan selama 2 hingga 3 hari, kemudian isi dengan air untuk menguji
apakah bak mandi bocor atau tidak. Jika tidak bocor, berarti bak dapat dipasang keramik pada hari
berikutnya, setelah air dikeringkan.

Jika pemasangan bak mandi dilakukan setelah memasang keramik dinding kamar mandi, maka nat
keramik sebaiknya sama tinggi dengan nat keramik bak mandi. Gunakan selang air sebagai
waterpass.

Alat dan proses pemasangan keramik bak sama dengan memasang keramik dinding, namun agak
lebih sulit, karena tukang harus masuk ke dalam ruang bak yang kadangkala terlalu sempit untuk
ukuran badan.
Pasang benang pada setiap sisi yang telah diukur dengan lot dan waterpass. Siapkan adukan 1 PC : 2
PS. Pasang satu persatu dari atas, sisi kanan-kiri, pasang paku sebagai penopang sementara agar
keramik tidak melorot, namun pemasangan paku beton tidak boleh terlalu dalam. Gunakan semen
kering untuk membantu mempercepat proses pengeringan dan perekatan keramik pada bagian
adukan yang menempel pada sisi keramik dan dinding.
Potong pada bagian sudut bak menggunakan gunting keramik atau angel grinder.

Potongan harus rapi dan rata.

Pada sisi atas keramik yang bersinggungan dengan lantai bibir bak, dapat dipasang kuku,
menggunakan aci seperti pasta.

Bersihkan seluruh permukaan keramik menggunakan spoons atau lap kering.

Setelah selesai, biarkan selama 1 hari kemudian bersihkan sisa nat yang menempel pada keramik
dengan hati-hati dan rapi. Periksa kembali secara berualang-ulang sehingga dipastikan semua nat
telah diisi dengan grout.

Pada bagian pangkal pipa saluran pembuangan air bak, olesi dengan grout hingga rata dan padat.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 58

Biarkan selama beberapa hari, kemudian bak mandi boleh diisi dengan air.

Pekerjaan ini dikerjakan bersamaan dengan Pemasangan Waterbalt yaitu selama 2 hari yang dimulai
pada hari ke 108 dan rencana selesai pada hari ke 109.

JANGKA WAKTU PELAKSANNAAN


Pekerjaan Pasangan Bak Air Fiber Lengkap Terpasang akan dikerjak an selama 1 hari yang dimulai
pada hari ke 111 dan akan diselesaikan pada hari yang saama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan ini adalah 2 orang Pekerja
yang diihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

Peralatan yang diperllukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar Alat Bor Listrik, Alat
Pemotong Keramik, Palu dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN

3. FLOOR DRAIN

METODE PELAKSANAAN

Floor Drain dikerjakan bersamaan dengan Pekerjaan Pasangan Kerami k Lantai KM.

Pada titik yang telah ditentukan, dipersiapkan lubang untuk floor drain, yang telah terhubung
dengan pi pa pembuangan yang telah dipersiapkan sebelum nya.

Buat adukan semen-p asir, dan dengan menggunakan sendok semen, t empelkan adukan ke seputar
bibir luban g saluran pembuangan.

Ambil bagian man gkok floor drain dan masukkan bagian bawahnya ke
lubang

pembuangan. Tekan dan rekatkan ke adukan semen. Sebelumnya, singkirkan dulu

kertas penghalang m aterial tadi.

Tutup bagian

pinggir floor drain

dengan adukan semen.

Rapikan. Sewaktu se men setengah kering, taburkan semen kering ke atasnya. Tunggu hingga semen
betul-betul kering.

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jalan
Hal. 59

JANGKA WAKTU PELAKSANNAAN

Pekerjaan Pasangan i ni akan dikerjakan selama 1 hari yang dimulai pa da hari ke 112 dan akan
diselesaikan pad a hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan ini adalah 2 orang Pekerja
yang diihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

Peralatan yang diperllukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar Alat Bor Listrik, Alat
Pemotong Keramik, Palu dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN

4. KRAN AIR

METODE PELAKSANAAN

Hal yang harus di perhatikan dalam pemasangan kran adalah tekanan air.

Dalam proyek konstruksi ini, bangunan adalah gedung berlantai 3 dan memiliki ketinggian tandon
sekitar 15 meter. Sehingga tekanan air berkisar antara 1 sampai 1.5 kg/cm2.

Pada titik yang telah ditentukan, dibuat lubang pada dinding sebagai tempat pemasangan kran yan g
mana pipa instalasi telah terpasang sebelumny a.

Langkah berikutnya adalah menentukan gate valve induk. Agar lebih mudah, tutup terlebih dahulu
valve (kran putar) yang berada di instalasi tangki tan don di bagian out bow (Biasanya terletak pada
sisi bawah tandon/tangki air ya ng berfungsi sebagai pipa pennyup lai air ke seluruh bangunan).

Selanjutnya lilitkan s eal tape pada kran tersebut searah jarum jam. Jumlah lilitan antara 7 sampai 12
lilit (atau menyesuaikan kerapatan kran tersebut).
JANGKA WAKTU PELAKSANNAAN

Pekerjaan Pasangan ini akan dikerjakan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 113 dan akan
diselesaikan pada hari yang sama.

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 60

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan ini adalah 2 orang Pekerja
yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar Alat Bor Listrik, Alat
Pemotong Keramik, Palu dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN

5. WASHTAFEL + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG

METODE PELAKSANAAN

Pasangan dikerjakan pada posisi yang telah ditentukan sesuai dengan gamber.

Pada saat Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Batu Gunung atau paling lambat pada saat Pelaksanaan
Pekerjaan Lantai, terlebih dahulu telah dipersiapkan posisi pipa antara lain sebagai pipa input dan
output.

Jika letak westafel telah ditentukan, kemudian dipersiapkan peralatan pendukung lainnya seperti
reducer elbow, faucet socket, long elbow, tee 90°, lem pipa, pipa PVC dengan ukiran yang sesuai,
pipa PVC ukuran 1 inchi untuk saluran pembuangan air kotor.

Pasang pipa saluran air bersih dan saluran air pembuangan di bawah lantai, pasangkan reducer
elbow untuk mengarahkan pipa ke atas sebanyak 2 buah. Tanamkan seperempat bata di bawah
plesteran. Dan pasang long elbow ke arah luar dinding untuk disambungkan dengan Washtafel.
Yang perlu diperhatikan adalah pemasangan Washtafel dilakukan setelah dinding diplester atau
telah dicat, karena alat ini menempel pada dinding.

Tentukan secara jelas ketinggian Washtafel dan pasang lobang input setinggi 95 cm atau ukuran lain
yang disesuaikan dengan tinggi badan/sesuai standar. Pada bagian bawahnya sediakan lobang
output sekitar 15 atau 20 cm dari lobang input. Ingat semua lobang harus dipasang faucet socket.

Periksa peralatan dan kelengkapan lainnya yang disertakan dalam kotak Washtafel bawaan pabrik.
Biasanya setiap merek produk westafel berbeda dalam jarak faucet socket saluran air bersih dan
saluran air pembuangan.

Periksa dan cari lobang sekrup bawaan Washtafel, biasanya terletak pada sisi kanan dan kiri di
bawah westafel. Pasang sementara untuk mencocokkan posisi paling pas lobang faucet socket
dengan sock drat pada bagian bawah westafel. Tandai dengan pensil lobang sekrup yang nantinya
akan dipasang sekrup fischer pada dinding.

Turunkan Washtafel secara hati-hati, lubangi tanda pensil tadi menggunakan bor, mata bor yang
disesuaikan dengan ukuran sekrup fischer.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 61

Pasang kembali Washtafel lobang sekrup diletakkan pada kedua lobang pengeboran tadi, masukkan
nut driver ke dalam lobang bor, kencangkan dengan screw driver. Pastikan westafel dalam posisi
kendang dan tidak bergerak-gerak.

Pasang pipa pada bagian bawah Washtafel, sambungkan dengan faucet socket.

Kencangkan dengan tangan searah jarum jam.

Jika semua tahapan ini telah dilakukan dengan baik, berarti Washtafel telah siap untuk digunakan.
Sebelumnya periksa dan dicoba apakah ada kebocoran pipa, rembesan. Jika hal tersebut terjadi
segera perbaiki dan mungkin ada beberapa sambungan yang masih kendor atau cara pengeleman
yang kurang baik.

Di atas Washtafel dapat dipasang kaca bayang (cermin) dan wadah sabun cair sebagai kelengkapan
penggunaan.
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Pasangan ini akan dikerjakan selama 2 hari yang dimulai pada hari ke 114 dan akan
diselesaikan pada hari ke 115 masa pelaksanaan konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan ini adalah 2 orang Pekerja
yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

Peralatan yang digunakan antara lain Palu, Sekop, Kereta Sorong, Gergaji, Alat Sekam, Alat Ukur,
Waterpass dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN

6. SEPTICKTANK + RESAPAN

METODE PELAKSANAAN

Ukuran kedalaman dan lebar galian disesuaikan dengan Gambar Rencana.

Bagian bawah atau Plat Dasar Septicktank harus terbuat dari Beton Bertulang dengan ketebalan
antara 15 cm.

Pembuangan air bekas cucian tidak boleh dimasukan ke dalam septictank. Jadi saluran air cucian
harus di alirkan menuju got/selokan kota.

Pada bagian pipa rembesan harus dibuatkan bak beton pembatas/bak isolasi dengan ukuran 20 x 20
x 20 cm.

Pipa rembesan menggunakan pipa PVC 4” dan dibuatkan lobang-lobang pada bagian bawah atau ½
dari diameter pipa. Besarnya lobang dengan dia. antara 15 mm – 20 mm. Bisa dibuat memanjang
dengan memakai gergaji besi, dengan lebar 15 – 20 mm Penempatan didalam lobang galian dibuat
miring kearah akhir tepi galian dengan kemiringan 5 – 10 %.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 62
Pada pasangan pipa usahakan seminimal mungkin terjadinya belokan atau penggunaan elbow, agar
kotoran d apat mengalir dengan lancar bebas hambatan p ada saat didorong oleh air siraman.

Sediakan saluran udara agar tidak “meledak”, dan saluran pembuangan air tidak melimpah pada
ruang resapan septicktank, sehingga jika cairan ata u resapan penuh dapat mengalir kelua r dan
mengurangi tekanan udara yang tersumbat.

Pada bagian keliling atau sebagai dinding menggunakan Plat Beton Bertulang dengan ketebalan 10
cm.

Setelah pengecoran Dinding Plat Beton Bertulang selesai dikerjakan, sisakan sekitar 12 cm dari
permukaan ta nah untuk tempat pengecoran Plat Atas.

Persiapkan Besi untu k Sengkang (dimensi ukuran diameter dan jumlah sesuai Gambar Rencana),
kemudian potong sesuai dengan ukuran lebar dan pan jang Septicktank, susun dengan jarak seesuai
ketentuan, kemudian ikat dengan kawat ikat.

Pasang Papan Bekisting pada bagian atas Plat Dinding, kemudi an letakkan hasil anyaman besi tadi,
tutup sisi luar dengan papan setebal 10 cm.

Lakukan pengecora n dengan campuran sesuai dengan kete ntuan. Ketebalan pengecoran adalah 1 0
cm. Sediakan lubang pada bagian atas ruan g limbah cair dan pasang dengan tutup yang terbuat dari
pipa PVC.

Tahap selanjutnya ad alah menyambung semua pipa pembuangan limbah padat dari kloset ke
septicktank. Kemudian timbun dengan tanah.

Usahakan agar letak kloset lebih tinggi daripada Septicktank ag ar kotoran dapat dengan mudah
masu k ke dalam septicktank.

Pipa dibungkus deng an ijuk, lalu di beri tumpukan batu karang. Ke mudian di timbun dengan tanah.

JANGKA WAKTU PELAKSANNAAN

Pekerjaan Pasangan ini akan dikerjakan selama 9 hari yang dimulai pada hari ke 108 dan akan
diselesaikan pada hari ke 116 masa pelaksanaan konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan ini adalah 4 orang Pekerja
yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.
Peralatan yang digunakan antara lain Perlatan untuk Pekerjaan Tana h, Peralatan untuk Pekerjaan
beton Bert ulang dan Peralatan untuk Pekerjaan Kayu.

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 63

LINGKUP PEKERJAAN dan JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

7. PIPA PVC DIA. 3” (AIR KOTOR DARI KLOSET)

Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 1 hari yang dikerjakan pada hari ke 104 dan direncanakan
selesai pada hari yang sama dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak 2 Orang Pekerja
dengan kapasitas produksi 12.35 meter per-hari.

8. PIPA PVC DIA. 2.5” (AIR KOTOR DARI FLOOR DRAIN)

Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 1 hari yang dikerjakan pada hari ke 105 dan direncanakan
selesai pada hari yang sama dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak 2 Orang Pekerja
dengan kapasitas produksi 12.35 meter per-hari..

9. PIPA PVC. DIA. ¾” (AIR BERSIH)

Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 1 hari yang dikerjakan pada hari ke 106 dan direncanakan
selesai pada hari yang sama dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak 2 Orang Pekerja
dengan kapasitas produksi 12.35 meter per-hari..

10. BAK KONTROL

Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 4 hari yang dikerjakan pada hari ke 117 dan direncanakan
selesai pada hari ke 120 dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak 4 Orang Pekerja
dengan kapasitas produksi 0.13 unit per-hari..

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN

a. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan

antara lain :
1. Tangan para pekerja terkena mesin pemotong luka ringan/berat
2. Gangguan paru-paru akibat debu semen luka ringan
3. Terjatuh dalam lubang galian resapan luka ringan/berat

b. Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan
kerja tersebut antara lain :

Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar (APD).

Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.

Memeriksa seluruh perancah sebelum dimulainya pemasangan.

Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.

Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 64

j. Pekerjaan listrik

LINGKUP PEKERJAAN dan JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. BOX ZAKERING

Mulai dilaksanakan pada hari ke 98 dan rencana selesai pada hari yang sama atau dikerjakan selama
1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

2. LAMPU TL RM 2 45 WATT + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG

Mulai dilaksanakan pada hari ke 99 dan rencana selesai pada hari yang sama atau dikerjakan selama
1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
3. LAMPU DOWNLIGHT HE 36 WATT + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG

Mulai dilaksanakan pada hari ke 100 dan rencana selesai pada hari yang sama atau dikerjakan
selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

4. LAMPU HE 45 WATT + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG

Mulai dilaksanakan pada hari ke 101 dan rencana selesai pada hari yang sama atau dikerjakan
selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

5. LAMPU HE 26 WATT + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG

Mulai dilaksanakan pada hari ke 102 dan rencana selesai pada hari yang sama atau dikerjakan
selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

6. SAKLAR GANDA

Mulai dilaksanakan pada hari ke 103 dan rencana selesai pada hari yang sama atau dikerjakan
selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

7. SAKLAR TRIPLE

Mulai dilaksanakan pada hari ke 104 dan rencana selesai pada hari yang sama atau dikerjakan
selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

8. STOP KONTAK

Mulai dilaksanakan pada hari ke 105 dan rencana selesai pada hari yang sama atau dikerjakan
selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

9. INSTALASI TITIK PENERANGAN, INSTALASI TERMASUK KABLE NYA 2.5 MM DALAM PIPA PVC
FITTING LAMPU DAN KELENGKAPAN INSTALASI TERPASANG

Mulai dilaksanakan pada hari ke 91 dan rencana selesai pada hari ke 95 atau dikerjakan selama 5
hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

10. INSTALASI TITIK STOP KONTAK, INSTALASI TERMASUK KABLE NYA 2.5 MM DALAM PIPA PVC,
KOTAK KONTAK DAN KELENGKAPAN INSTALASI TERPASANG

Mulai dilaksanakan pada hari ke 96 dan rencana selesai pada hari ke 97 atau dikerjakan selama 2
hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 65

LINGKUP PELAKSANAAN

Pekerjaan Elektrikal atau Pekerjaan Instalasi Listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi
didalam bangunan, penyambungan arus yang bersumber dari bangunan yang telah ada, penyediaan
bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa PVC sesuai gambar kerja dan sebagainya sehingga listrik menyala.

MATERIAL YANG DIGUNAKAN

1. Kabel NYA dengan kualitas baik

2. Pipa kabel dari PVC HIC khusus untuk instalasi listrik diameter 3/4".

3. Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonit kualitas baik.

4. Lampu HE, Lampu TL dan armaturnya Box Sekering (MCB) sesuai dengan gambar.

5. Panel box yang dilengkapi fuse, switch untuk pembagian group pemasangan instalasi listrik,
produksi dalam Negeri (nasional) atau sekualitas, dengan arde (pentanahan) dari kabel B.C.

KETENTUAN PELAKSANAAN

Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta jenis armatur lampu yang
dipakai harus sesuai dengan gambar instalasi listrik.

Sedangkan sistem pemasangan pipa-pipa listrik pada dinding maupun beton harus ditanam (sistem
inbouw) dan penarikan kabel (jaringan kabel) diatas plafond diikat dengan isolator khusus dengan
jarak 1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel diatas plafon tersebut dimasukkan dalam pipa PVC.

Khusus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabel arde (pentanahan) sesuai dengan
peraturan yang berlaku (mencapai dan terendam air tanah).

Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan/komponen-komponennya harus


disesuaikan dengan sistem tegangan lokal 220 Volt.

Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan direksi, pemborong boleh menunjuk pihak ketiga
(instalatur) yang telah memiliki izin usaha instalasi listrik atau izin sebagai instalatur yang masih
berlaku dari Perum Listrik Negara (PLN).
Kontraktor Pelaksana tetap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini sampai listrik tersebut
menyala (siap digunakan), termasuk biaya pengujian dengan pihak P.L.N.

Pengujian instalasi listrik harus dilakukan kontraktor pada beban penuh selama 1 x 24 jam secara
terus menerus. Semua biaya yang timbul akibat pengujian ini menjadi tanggung jawab kontraktor.

Dalam hal dilokasi pekerjaan belum ada jaringan listrik, kontraktor tetap harus melaksanakan
pemasangan instalasi listrik dan lampu-lampunya sesuai gambar instalasi yang beersangkutan dan
bertanggung jawab sampai dengan tingkat pengujian dari P.L.N.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 66

METODE PELAKSANAAN CONDUIT OUTBOW

Marking jalur instalasi pada titik dan posisi yang telah ditentukan.

Tandai lokasi klem.

Bor lokasi klem.

Pasang conduit.

CONDUIT INBOW

Marking jalur instalasi pada titik dan posisi yang telah ditentukan.

Tandai lokasi tee dos.

Kerjakan pembesian Layer 1

Pasang conduit.

Kerjakan pembesian Layer 2

Ikat conduit pada Layer 2

SAKLAR dan STOP KONTAK


Marking jalur instalasi pada titik dan posisi yang telah ditentukan di dinding.

Bobok dinding bata dengan menggunakan Bor Listrik, jangan lupa gunakan cutter.

Pasang conduit & Inbow dos.

Tunggu sampai dinding di finish plesteran.

Sambung saklar, stop kontak dengan instalasinya.

Pasang saklar dan stop kontak, gunakan Waterpass agar rata seimbang.

ARMATURE dan TITIK LAMPU

Marking jalur instalasi pada plafond dengan menggunakan kapur/spidol.

Lubangi plafond sesuai markingan, untuk pasangan akustik sesuaikan dengan pekerjaan rangka
plafond.

Pasang kawat gantungan.

Pasang lampu dengan melepas kap lampu.

Kencangkan kawat gantungan.

Sambung ke instalasi.

Setelah instalasi lengkap terpasang secara sempurna, lakukan pengujian bola lampu.

Setelah dilakukan pengujian, lampu dilepas kembali dan akan dipasang secara permanen pada saat
akan dilakukan kegiatan serah terima proyek untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan, misalnya pencurian.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 67
PERALATAN

Peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini antara lain : Bending Conduit, Bor
Tangan, Tang, Obeng, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN

a. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan

antara lain :

Tangan para pekerja terkena mesin pemotong luka ringan/berat

Tersengat arus listrik luka ringan/berat

Gangguan paru-paru akibat debu semen luka ringan

Terjatuh pada saat pemasangan bekisting luka ringan/berat

Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah luka ringan/berat

b. Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan
kerja tersebut antara lain :

Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar (APD).

Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.

Memeriksa seluruh perancah sebelum dimulainya pemasangan.

Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.

Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

iii. PEKERJAAN LANTAI II

A. Pekerjaan PASANGAN DAN PLESTERAN

LINGKUP PEKERJAAN

1. PASANGAN ½ BATA CAMPURAN 1 SP : 2 PP

2. PASANGAN ½ BATA CAMPURAN 1 SP : 4 PP


METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pasangan Bata sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang Pekerjaan Lantai 1.

Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 68

Mobilisasi material dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan bantuan alat
katrol atau lift cor.

Untuk area kerja yang tinggi, dapat dikerjakan dengan menggunakan alat bantu berupa scaffolding
atau dengan menggunakan kayu perancah.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Pasangan ½ Bata Campuran 1 SP : 2 PP ini akan dilaksanakan selama 4 hari yang dimulai
pada hari ke 61 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 64 dari masa
pelaksanaan proyek konstruksi.

Sementara Pekerjaan Pasangan ½ Bata Campuran 1 SP : 4 PP ini akan dilaksanakan selama 10 hari
yang dimulai pada hari ke 65 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 74 dari
masa pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Pasangan Pasangan ½ Bata
Campuran 1 SP : 2 PP adalah 8 Orang Pekerja keseluruhan volume kerja dengan kapasitas produksi
1.67 luas per hari.

Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Pasangan
Pasangan ½ Bata Campuran 1 SP : 4 PP adalah 34 Orang Pekerja keseluruhan volume kerja dengan
kapasitas produksi 1.67 luas per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat Lansekap, Waterpass, Alat Ukur
dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN

3. PLESTERAN BATA CAMPURAN 1 SP : 2 PP

4. PLESTERAN BATA CAMPURAN 1 SP : 4 PP

METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pasangan Bata sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang Pekerjaan Lantai 1.

Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2. Mobilisasi material
dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan bantuan alat katrol atau lift cor.

Untuk area kerja yang tinggi, dapat dikerjakan dengan menggunakan alat bantu berupa scaffolding
atau dengan menggunakan kayu perancah.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 69

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Plesteran Bata Campuran 1 SP : 2 PP akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai pada
hari ke 75 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 76 dari masa pelaksanaan
proyek konstruksi.

Sedangkan Pekerjaan Plesteran Bata Campuran 1 SP : 4 PP akan dilaksanakan selama 10 hari yang
dimulai pada hari ke 77 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 86 dari masa
pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Plesteran Bata Campuran 1 SP
: 2 PP adalah 10 Orang Pekerja keseluruhan volume kerja dengan kapasitas produksi 3.33 meter luas
per hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Plesteran Bata Campuran 1 SP
: 4 PP adalah 34 Orang Pekerja keseluruhan volume kerja dengan kapasitas produksi 3.33 meter luas
per hari.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat Lansekap, Waterpass, Alat Ukur
dan lain-lain.

UNTUK SEMUA PEKERJAAN PASANGAN BATA DAN PLESTERAN RESIKO K3 dan RENCANA
PENANGANAN

Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan antara lain :

- Tangan para pekerja terkena mesin pemotong luka ringan/berat

- Gangguan paru-paru akibat debu pasir/semen luka ringan

- Terjatuh pada saat pemasangan bekisting luka ringan/berat

- Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah

luka ringan/berat

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan kerja
tersebut antara lain :

Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar
(APD).

Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.

Memeriksa seluruh papan bekisting dan perancah sebelum dimulainya pengecoran.

Membatasi daerah pekerjaan pengecoran dengan pagar atau rambu yang informatif.

Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.

Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 70

b. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING

LINGKUP PEKERJAAN

1. LANTAI KERAMIK 40 40 CM

2. LANTAI KERAMIK 25 25 CM

METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pasangan Keramik Lantai sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang Pekerjaan Lantai
1.

Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2. Mobilisasi material
dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan bantuan alat katrol atau lift cor.

Untuk area kerja yang tinggi, dapat dikerjakan dengan menggunakan alat bantu berupa scaffolding
atau dengan menggunakan kayu perancah.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Pasangan Keramik Lantai 40 cm 40 cm akan dikerjakan selama 12 hari, yang dimulai
pada hari ke 91 dan direncanakan selesai pada hari ke 102.

Sedangkan Pekerjaan Pasangan Keramik Lantai 25 cm 25 cm akan dikerjakan selama 2 hari, yang
dimulai pada hari ke 96 dan direncanakan selesai pada hari ke 97.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Pasangan Keramik Lantai 40
cm 40 cm adalah 30 orang Pekerja keseluruhan volume perkerjaan dengan kapasitas produksi 1.43
meter luas per-hari.
Sedangkan jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Pasangan Keramik
Lantai 25 cm 25 cm adalah 10 orang Pekerja keseluruhan volume perkerjaan dengan kapasitas
produksi 1.43 meter luas per-hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat Lansekap, Waterpass, Alat Ukur
dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN

3. PEMASANGAN KERAMIK DINDING 25 40 CM


4. PEMASANGAN PLINT DINDING 10 40 CM

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 71

METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pasangan Keramik Dinding sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang Pekerjaan
Lantai 1.

Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2. Mobilisasi material
dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan bantuan alat katrol atau lift cor.

Untuk area kerja yang tinggi, dapat dikerjakan dengan menggunakan alat bantu berupa scaffolding
atau dengan menggunakan kayu perancah.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Pasangan Keramik Dinding 25 cm 40 cm akan dikerjakan selama 5 hari, yang dimulai
pada hari ke 91 dan direncanakan selesai pada hari ke 95 selama masa pelaksanaan proyek
berlangsung.

Pekerjaan Pasangan Plint Dinding 10 cm 40 cm akan dikerjakan selama 1 hari, yang dimulai pada
hari ke 103 dan direncanakan selesai pada hari yang sama selama masa pelaksanaan proyek
berlangsung.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Keramik Dinding 25 cm 40
cm ini adalah 10 orang Pekerja keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 1.11 meter
luas per-hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Plint Dinding 10 cm 40 cm
ini adalah 10 orang Pekerja keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 11.11 meter
luas per-hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Waterpass, Alat Ukur, Alat Sekam, dan
lain-lain.

c. PEKERJAAN PASANGAN BETON BERTULANG

LINGKUP PEKERJAAN

1. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 35 60 CM

2. BETON BERTULANG KOLOM K2

3. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 35 35 CM

4. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 30 30 CM

5. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 13 13 CM

6. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 13 40 CM

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 72

METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Beton
Bertulang sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang Pekerjaan Lantai 1.

Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2. Mobilisasi material
dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan bantuan alat katrol atau lift cor.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 35 60 Cm akan dilaksanakan selama 3 hari yang dimulai pada
hari ke 53 dan direncanakan selesai pada hari ke 55 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

Pekerjaan Beton Bertulang Kolom K2 akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 56
dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 35 35 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada
hari ke 57 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 30 30 Cm akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai pada
hari ke 58 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 40 dari masa pelaksanaan
proyek konstruksi.

Sedangkan Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 13 13 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang
dimulai pada hari ke 59 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

Sementara Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 13 40 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang
dimulai pada hari ke 60 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 35
60 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi
0.52 kubik per-hari.
Sementara Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton Bertulang
Kolom K2 adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi
0.52 kubik per-hari.

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 35
35 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi
0.52 kubik per-hari.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 73

Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton Bertulang
Kolom Uk. 30 30 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.
Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton Bertulang
Kolom Uk. 13 13 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.
Sementara Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton Bertulang
Kolom Uk. 13 40 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Kereta Sorong,
Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis, Kakaktua, Palu,
Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN

7. BALOK BETON BERTULANG Uk. 13 15 CM

8. BALOK BETON BERTULANG Uk. 20 30 CM

9. BALOK BETON BERTULANG Uk. 13 20 CM

METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Beton
Bertulang sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang Pekerjaan Lantai 1.

Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2. Mobilisasi material
dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan bantuan alat katrol atau lift cor.

METODE PELAKSANAAN BALOK LATAI

Pekerjaan Beton Bertulang Balok Latai umumnya akan dikerjakan bersamaan dengan Pelaksanaan
Pekerjaan Pasangan Dinding Bata dan/atau dimulainya Pekerjaan Pasangan Kusen. Biasanya
Pembesian dikerjakan terlebih dahulu di bengkel kerja yang kemudian diikatkan dengan Pembesian
Kolom Utama atau Kolom Praktis yang telah dikerjakan sebelumnya, dan Pengecoran akan
dilaksanakan secara perlahan-lahan tegantung kebutuhan pelaksanaan pekerjaan lain yang
bergantung dengannya.

Sedangkan proses pelaksanaan lainnya adalah sama dengan proses pelaksanaan pekerjaan beton
bertulang balok.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 74
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 13 15 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada
hari ke 61 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 20 30 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada
hari ke 62 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 13 20 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada
hari ke 63 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 13
15 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi
0.52 kubik per hari.

Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Balok Beton
Bertulang Uk. 20 30 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 13
20 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi
0.52 kubik per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Kereta Sorong,
Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis, Kakaktua, Palu,
Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN

10. RING BALOK BETON BERTULANG Uk. 30 40 CM

11. RING BALOK BETON BERTULANG Uk. 13 15 CM

12. RING BALOK BETON BERTULANG Uk. 20 40 CM

13. RING BALOK BETON BERTULANG Uk. 20 30 CM

14. RING BALOK BETON BERTULANG Uk. 15 20 CM

METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Beton
Bertulang sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang Pekerjaan Lantai 1.

Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2. Mobilisasi material
dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan bantuan alat katrol atau lift cor.
PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 75

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Ring Balok Beton Bertulang Uk. 30 40 Cm akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai
pada hari ke 64 dan direncanakan selesai pada hari ke 65.
Pekerjaan Ring Balok Beton Bertulang Uk. 13 15 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai
pada hari ke 66 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Ring Balok Beton Bertulang Uk. 20 40 Cm akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai
pada hari ke 67 dan direncanakan selesai pada hari ke 68.

Pekerjaan Ring Balok Beton Bertulang Uk. 20 30 Cm akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai
pada hari ke 69 dan direncanakan selesai pada hari ke 70.
Pekerjaan Ring Balok Beton Bertulang Uk. 15 20 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai
pada hari ke 71 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Ring Balok Beton Bertulang
Uk. 30 40 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas
produksi 0.52 kubik per hari.
Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Ring Balok Beton
Bertulang Uk. 13 15 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Ring Balok Beton Bertulang
Uk. 20 40 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas
produksi 0.52 kubik per hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Ring Balok Beton Bertulang
Uk. 20 30 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas
produksi 0.52 kubik per hari.

Sementara Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Ring Balok Beton
Bertulang Uk. 15 20 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Kereta Sorong,
Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis, Kakaktua, Palu,
Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.
PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 76

LINGKUP PEKERJAAN

15. PLAT DACK SUNWEARING t = 7 CM

METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Beton
Bertulang sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang Pekerjaan Lantai 1.

Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2. Mobilisasi material
dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan bantuan alat katrol atau lift cor.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Plat Dack Sunwearing t = 7 cm akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai pada hari ke
72 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 73 dari masa pelaksanaan proyek
konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 14 Orang Pekerja
secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Kereta Sorong,
Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis, Kakaktua, Palu,
Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

UNTUK SEMUA PEKERJAAN BETON BERTULANG TERMASUK STRUKTUR TANGGA RESIKO K3 dan
RENCANA PENANGANAN
Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan Beton Bertulang
antara lain :

a. Tangan para pekerja terkena bar bender luka ringan/berat


b. Gangguan paru-paru akibat debu pasir/semen luka ringan
c. Terjatuh pada saat pemasangan bekisting luka ringan/berat
d. Robohnya bekisting pada saat pengecoran luka ringan/berat

e. Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah

luka ringan/berat

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan kerja
tersebut antara lain :

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 77

a. Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar
(APD).

b. Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.

c. Memeriksa seluruh papan bekisting dan perancah sebelum dimulainya pengecoran.

d. Pengoperasian Mixer Machine dan Vibrator Concrete harus dilaksanakan oleh tenaga
terampil.

e. Membatasi daerah pekerjaan pengecoran dengan pagar atau rambu yang informatif.

f. Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.

g. Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

d. PEKERJAAN KAYU DAN PENGGANTUNGAN

LINGKUP PEKERJAAN dan JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


SEMUA ITEM PEKERJAAN YANG TERMASUK DALAM LINGKUP PEKERJAAN INI, AKAN

DILAKSANKAN SELAMA :
1. PEKERJAAN KUSEN 3 hari, dimulai pada hari ke 75 s/d. 77.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 6
Orang Pekerja.
2. PINTU PANEL KAYU KELAS I TYPE P2 3 hari, dimulai pada hari ke 78 s/d. 80.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
3. PINTU KAYU KELAS I TYPE PJ1 1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 81.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
4. JENDELA KACA KELAS I TYPE PJ1 1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 82.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
5. PINTU KAYU KELAS I TYPE P3 3 hari, dimulai pada hari ke 83 s/d. 85.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
6. PINTU ALLUMUNIUM TYPE P4 1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 86.
(AKSESORIS LENGKAP TERPASANG)
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
7. JENDELA KACA KELAS I TYPE J1 4 hari, dimulai pada hari ke 87 s/d. 90.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 78

8. JENDELA KACA KELAS I TYPE J2 2 hari, dimulai pada hari ke 91 s/d. 92.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
9. KACA BENING TEBAL 5 MM 1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 93.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
10. KUNCI PINTU TANAM 2 SLAAG 1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 94.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
11. ENGSEL PINTU 1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 95.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
12. ENGSEL JENDELA 1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 96.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
13. HAK ANGIN JENDELA 1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 97.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
14. TARIKAN JENDELA 1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 98.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
15. PACOK JENDELA 1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 99.

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4 Orang Pekerja.

METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Kusen
dan Pintu sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang Pekerjaan Lantai 1.

Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2. Mobilisasi material
dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan bantuan alat katrol atau lift cor.

PERALATAN

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
Pekerjaan Kayu misalnya Bor Listrik, Gergaji, Alat Pemotong Kayu, Waterpass, Alat Ukur, dan lain-
lain.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 79

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN

Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangs ungnya Pekerjaan antara lain :

a. Tangan para pekerrja terkena mesin pemotong luka ringan/ber at

b. Tertimpa kayu kusen luka ringan/ber at


Hal yang dapat dit empuh sebagai langkah pencegahan dan pe ngurangan resiko kecelakaan kerja
terse but antara lain :

a. Menggunakan pa kaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar
(APD).

b. Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.

c. Menyediakan peneerangan apabila harus bekerja pada malam hari.

e. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND

LINGKUP PEKERJAAN

1. RANGKA ATAP KUDA-KUDA BAJA RINGAN

KETENTUAN PELAKSANAA N

Rangka kuda-kuda ba ja ringan di pasang sesuai dengan gambar rencana.

Pemasangan antara r eng dengan rangka kuda-kuda disesuaikan deng an bahan penutup atap yang
di pakai.

Pemasangan reng b iasanya berdasarkan tarikan benang diagon al, vertikal dan horizontal untuk
mendapatkan bidang atap yang rata.

Pada waktu pelaksanaan pekerjaan pengecoran balok reng, terlebih dahulu telah dipersiapkan
pasangan besi-besi stik dengan penempatan tertent u yang berfungsi sebagai pengikat dan penguat
pasangan rangka atap baja ringan ini.
PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 80

METODE PELAKSANAAN

Terlebih dahulu dibua t Rangka Kuda-kuda Baja Ringan di pasang sesuai dengan gambar rencana.

a. Sambungan Atas B aja Ringan (Top Chord)

b. Tumpuan Baja Ringan pada Dinding/Balok Reng (Pitching Point) c. Skor Pengaku (Web)

Baja Ringan yang telah disiapkan, kemudian diletakkan/didudukkan pa da Dinding/Balok Reng


dengan memakai Bracket L. Bracket L dipasang pada daera h Pitching Point. Produk Bracket L da pat
menggunakan produk pabrikan maupun da pat dibuat sendiri dengan menggunaka n Profil C.
Bracket tersebut dipasang pada Di nding/Balok Reng dengan menggunakan Dynabolt.
Setelah semua Kuda- kuda Baja Ringan terpasang, selanjutnya adalah pemasangan Reng Baja Ringan
diatas Pasangan Kuda-kuda Baja Ringan. Jarak Pemasa ngan disesuaikan dengan Jenis Penutup Atap
yang akan dipakai (sesuai Gambar Kerja).

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 81

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan ini akan dikerjakan selama 3 hari yang dimulai pada hari ke 74 dan akan diselesaikan pada
hari ke 76 masa pelaksanaan konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah sebanyak 22 orang
Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan. Peralatan yang diperlukan antara lain
adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan Pekerjaan Besi atau Baja misalnya Bor
Listrik, Gergaji, Alat Pemotong Besi, Waterpass, Alat Ukur, dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN

2. ATAP SENG GENTENG METAL

3. PERABUNG SENG GENTENG METAL

METODE PELAKSANAAN
Hal yang harus diperhatikan adalah bagian atas dan bagian bawah atap tidak bisa terbalik
pemasangannya karena ada soknya, sehingga pemasangan lembaran pada sayap kanan berbeda
dengan pemasangan lembaran pada sayap kiri. Pemasangan Sayap Kanan dan Sayap Kiri dikerjakan
dalam arah terbalik.

Pemasangan paku dilakukan dengan arah horizontal mengikuti gording.

Pemotongan daun atap hanya dilakukan persis pada bagian atap yang dipasangi gording dan
dipotong dengan menggunakan gunting besi. Sudut kemiringan atap dikerjakan sebesar 20-30
derajat.

Untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan, pemasangan penutup atap dikerjakan dari kanan
bawah.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Atap Seng Genteng Metal ini akan dikerjakan selama 6 hari yang dimulai pada hari ke 78
dan direncanakan selesai pada hari ke 83.

Pekerjaan Perabung Seng Genteng Metal akan dikerjakan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 84
dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 82

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Penutup Atap ini adalah 22
orang Pek erja yang diitung secara keseluruhan volume pe kerjaan Atap Seng Genteng Metal dan P
erabung Seng Genteng Metal.
Peralatan yang diper lukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
pekerjaan kayu misalnya Palu, Gergaji, Mesin Poton g Kayu, Gerinda, Waterpass, Linggis, K akaktua,
Alat Ukur, Pahat Kayu dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN

4. LISTPLANK KAYU Uk. 3/30 CM

METODE PELAKSANAAN

Pemasangan papan listpank lurus, rata tidak bergelombang dan benar-benar horizontal sesuai
dengan gamba r perencanaan.

Pemasangan dilakukan setelah semua pasangan Rangka Atap telah selesai dikerjakan dengan
sempurna.

Listplank dipasang secara diagonal atau tegak lurus tehadap rangka atap.

Listplank dipasang m emanjang sesuai dgn kebutuhan atap.

Jarak antar sekrup un tuk mengikat listplank dengan rangka atap sebai knya tidak terlalu jauh (dibuat
antara 20 – 30 cm) agar listplank terkunci kuat. Sekrup dipasang seba nyak 2 baris pada setiap sisi
profil melintang.

JANGKA WAKTU PELAKSANNAAN

Pekerjaan Listplank K ayu Uk. 3/30 cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 77
dan akan selesai pada hari yang sama masa pelaksanaan.

TENAGA KERJA dan PERAL ATAN

Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Listpl ank Kayu Uk. 3/30 cm adalah
sebanyak 22 orang Pekerja secara keseluruhan volume pek erjaan.

Peralatan yang diper lukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
Pekerjaan Kayu misalnya Palu, Bor Listrik, Gergaji, Ala t Pemotong Besi, Waterpass, Alat Ukur, dan
lain-lain.
PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 83

LINGKUP PEKERJAAN

5. PLAFOND GYPSUM, t = 9 MM

6. LIST PROFIL PLAFOND GYPSUM

METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Atap
dan Plafond sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang Pekerjaan Lantai 1.

Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2. Mobilisasi material
dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan bantuan alat katrol atau lift cor.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Plafond ini akan dilaksanakan selama 5 hari yang dimulai pada hari ke 85 dan akan selesai
pada hari ke 89 masa pelaksanaan konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Plafond ini adalah sebanyak 22 orang
Pekerja secara keseluruhan pelaksanaan volume pekerjaan. Peralatan yang diperlukan antara lain
adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan Pekerjaan Kayu misalnya Palu, Bor
Listrik, Gergaji, Alat Pemotong Besi, Waterpass, Alat Ukur, dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN

a. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan

antara lain :
1. Tangan para pekerja terkena mesin pemotong luka ringan/berat
2. Gangguan paru-paru akibat debu Gypsum luka ringan
3. Terjatuh pada saat pemasangan Plafond luka ringan/berat

4. Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah

luka ringan/berat
b. Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan
kerja tersebut antara lain :

Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar (APD).

Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.

Memeriksa seluruh papan bekisting dan perancah sebelum dimulainya pemasangan.

Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.

Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 84

f. PEKERJAAN PENGECATAN

LINGKUP PEKERJAAN

1. PENGECATAN DINDING 2 L/D

Pengecatan dilakukan untuk melapisi dan melindungi permukaan dinding dari terpaan sinar
matahari langsung dan air hujan yang dapat mengurangi dan merusak pasangan dinding. Selain itu,
juga berfungsi untuk memberikan pandangan yang lebih menarik dan sebagai pertahanan terhadap
pengaruh destruktif cuaca.

METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Atap
dan Plafond sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang Pekerjaan Lantai 1.

Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2. Mobilisasi material
dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan bantuan alat katrol atau lift cor.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Pengecatan Dinding ini akan dikerjakan selama 5 hari yang dimulai pada hari ke 87 dan
akan diselesaikan pada hari ke 91 masa pelaksanaan proyek.
TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 10 Orang Pekerja
yang dihitung secara keseluruhan volume dengan kapasitas produksi adalah 50 meter luas per-hari.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
Pekerjaan Pengecatan misalnya Kuas Kecil, Kuas Roll, Wadah Adukan Cat, dan lain-lain.

LINGKUP PEKERJAAN

2. PENGECATAN PLAFOND dan LIST PLAFOND

3. PENGECATAN KUSEN KAYU

4. PENGECATAN DAUN PINTU, JENDELA dan VENTILASI

5. PENGECATAN LISTPLANK KAYU

METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Atap
dan Plafond sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang Pekerjaan Lantai 1.

Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 85

Mobilisasi material dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan bantuan alat
katrol atau lift cor.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Pengecatan Plafond dan List Plafond akan dikerjakan selama 1 hari yang dimulai pada hari
ke 90 dan akan diselesaikan pada hari yang sama.
Sementara Pekerjaan Pengecatan Kusen Kayu akan dikerjakan selama 1 hari yang dimulai pada hari
ke 100 dan akan diselesaikan pada hari yang sama.

Sedangkan Pekerjaan Pengecatan Daun Pintu, Jendela dan Ventilasi akan dikerjakan selama 1 hari
yang dimulai pada hari ke 101 dan akan diselesaikan pada hari yang sama. Pekerjaan Pengecatan
Listplank Kayu, Jendela dan Ventilasi akan dikerjakan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 102
dan akan diselesaikan pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Pengecatan Plafond dan List
Plafond adalah 6 orang Pekerja.

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Pengecatan Kusen Kayu dan
Daun Pintu adalah 6 orang Pekerja.

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Pengecatan Listplank Kayu
adalah 6 orang Pekerja.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
Pekerjaan Pengecatan misalnya Kuas Kecil, Kuas Roll, Wadah Adukan Cat, dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN

a. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan

antara lain :
1. Tangan para pekerja terkena mesin pemotong luka ringan/berat
2. Gangguan paru-paru akibat debu Gypsum luka ringan
3. Terjatuh pada saat pengecatan Plafond luka ringan/berat

4. Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah

luka ringan/berat

b. Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan
kerja tersebut antara lain :

Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar (APD).

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jalan

Hal. 86

Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.

Memeriksa seluruh perancah sebelum dimulainya pemasangan.

Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.

Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

g. PEKERJAAN SANITASI AIR

LINGKUP PEKERJAAN, JANGKA WAKTU PELAKSANAAN dan TENAGA KERJA

1. KLOSET DUDUK SETARA TOTO + AKSESORIS (LENGKAP TERPASANG)

Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 3 hari yang dimulai pada hari ke 98 dan direncanakan selesai
pada hari ke 100 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah sebanyak 3 Orang
Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

2. BAK AIR FIBER LENGKAP TERPASANG

Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 101 dan direncanakan selesai
pada hari yang sama masa pelaksanaan proyek konstruksi.

Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah sebanyak 3 Orang
Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

3. FLOOR DRAIN

Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 102 dan direncanakan selesai
pada hari yang sama masa pelaksanaan proyek konstruksi.

Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah sebanyak 3 Orang
Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

4. KRAN AIR

Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 103 dan direncanakan selesai
pada hari yang sama masa pelaksanaan proyek konstruksi.

Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah sebanyak 3 Orang
Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.
5. WASHTAFEL + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG

Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 104 dan direncanakan selesai
pada hari yang sama masa pelaksanaan proyek konstruksi.

Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah sebanyak 3 Orang
Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 87

6. PIPA PVC DIA. 3” (AIR KOTOR DARI KLOSET)

Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 91 dan direncanakan selesai
pada hari yang sama masa pelaksanaan proyek konstruksi.

Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah sebanyak 3 Orang
Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

7. PIPA PVC DIA. 2.5” (AIR KOTOR DARI FLOOR DRAIN)

Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 92 dan direncanakan selesai
pada hari yang sama masa pelaksanaan proyek konstruksi.

Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah sebanyak 3 Orang
Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

8. PIPA PVC DIA. 3” (AIR BERSIH)

Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 93 dan direncanakan selesai
pada hari yang sama masa pelaksanaan proyek konstruksi.

Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah sebanyak 3 Orang
Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

9. AKSESORIS INSTALASI AIR


Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 94 dan direncanakan selesai
pada hari yang sama masa pelaksanaan proyek konstruksi.

Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah sebanyak 3 Orang
Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Sanitasi
Air sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang Pekerjaan Lantai 1.

Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2. Mobilisasi material
dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan bantuan alat katrol atau lift cor.

PERALATAN

Peralatan yang digunakan antara lain Palu, Sekop, Kereta Sorong, Gergaji, Alat Sekam, Alat Ukur,
Waterpass dan lain-lain.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 88

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN

a. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan

antara lain :
1. Tangan para pekerja terkena mesin pemotong luka ringan/berat
2. Gangguan paru-paru akibat debu semen luka ringan

b. Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan
kerja tersebut antara lain :

Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar (APD).
Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.

Memeriksa seluruh perancah sebelum dimulainya pemasangan.

Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.

Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

h. PEKERJAAN LISTRIK

LINGKUP PEKERJAAN dan JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. LAMPU TL RM 2 45 WATT + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG

Mulai dilaksanakan pada hari ke 94 dan rencana selesai pada hari yang sama atau dikerjakan selama
1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

2. LAMPU DOWNLIGHT HE 36 WATT + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG

Mulai dilaksanakan pada hari ke 95 dan rencana selesai pada hari yang sama atau dikerjakan selama
1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

3. LAMPU HE 45 WATT + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG

Mulai dilaksanakan pada hari ke 96 dan rencana selesai pada hari yang sama atau dikerjakan selama
1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

4. LAMPU HE 26 WATT + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG

Mulai dilaksanakan pada hari ke 97 dan rencana selesai pada hari yang sama atau dikerjakan selama
1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

5. SAKLAR GANDA

Mulai dilaksanakan pada hari ke 98 dan rencana selesai pada hari yang sama atau dikerjakan selama
1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

6. SAKLAR TRIPLE

Mulai dilaksanakan pada hari ke 99 dan rencana selesai pada hari yang sama atau dikerjakan selama
1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 89

7. STOP KONTAK

Mulai dilaksanakan pada hari ke 100 dan rencana selesai pada hari yang sama atau dikerjakan
selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

8. INSTALASI TITIK PENERANGAN, INSTALASI TERMASUK KABLE NYA 2.5 MM DALAM PIPA PVC
FITTING LAMPU DAN KELENGKAPAN INSTALASI TERPASANG

Mulai dilaksanakan pada hari ke 85 dan rencana selesai pada hari ke 90 atau dikerjakan selama 6
hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

9. INSTALASI TITIK STOP KONTAK, INSTALASI TERMASUK KABLE NYA 2.5 MM DALAM PIPA PVC,
KOTAK KONTAK DAN KELENGKAPAN INSTALASI TERPASANG

Mulai dilaksanakan pada hari ke 91 dan rencana selesai pada hari ke 93 atau dikerjakan selama 3
hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

LINGKUP PELAKSANAAN

Pekerjaan Elektrikal atau Pekerjaan Instalasi Listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi
didalam bangunan, penyambungan arus yang bersumber dari bangunan yang telah ada, penyediaan
bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa PVC sesuai gambar kerja dan sebagainya sehingga listrik menyala.

METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Listrik
sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang Pekerjaan Lantai 1.

Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2.

Mobilisasi material dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan bantuan alat
katrol atau lift cor.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PASANGAN INSTALASI KABEL

Pasang batang arde ke dalam tanah. Sebaiknya pada saat batang arde/ground dipasang/ditanam ke
dalam tanah dilakukan sedemikian rupa yaitu hanya dengan menggunakan bantuan tangan saja dan
jangan dipalu. Hal ini untuk mencegah batang ground/arde menjadi bengkok, atau bahkan lapisan
tembaga tersebut terkelupas. Batang ground/arde terbuat dari besi/baja yang digalvanis atau
dilapisi tembaga yang sedikit banyak mempengaruhi tingkat konduktivitas dari batang arde tersebut.
Apabila pada saat penanaman terhambat bebatuan, maka penanaman dapat digeser ke tempat lain
dengan tetap memperhatikan panjang kabel B.C terhadap letak kotak pengaman.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 90

Pemasangan Box Zakering dilakukan secara bersamaan dengan pema sangan kebl NYM 3 × 4-nya.

Kotak pengaman dib uat sedikit lebih besar dari box zakering tersebut .

Buat juga jalur tempat kabel NYM 3×4 maupun jalur pipa saluran uta ma. Setelah selesai maka akan
terlihat seperti g ambar A (tampak depan).

(Dari gambar B dapat dilihat letak pemasangan dari arah samping, da ri gambar C dapat dilihat
dimana luban g dibuat tembus tembok untuk jalur kabel N YM 3×4. Apabila nantinya tembok
dirapikan, maka pipa maupun kabel NYM 3×4 ti dak akan terlihat sehingga harus dibuat kedalaman
jalur tersebut sedemikian rupa).

Seperti halnya pemasangan Box Zakering, maka pemasangan Box MC B juga tidak berbeda jauh.
Hanya saja kotak dudukan Box MCB dibuat sedikit lebih besar.

Setelah selesai, pasa ng kotak pengaman maupun kabel NYM terllebih dahulu dan perkuat dengan
bant uan paku.

Pekerjaan dilanjutkan denga membuat saluran utama instalasi dari ko tak pengaman ke titik
percabangan p ertama. Atur pipa instalasi sesuai jalur denah sampai ke titik percabangan pertam a.

Dari denah terlihat ada daerah lekukan dan disinilah digunakan api korek gas/api lilin seperti
disinggung pa da pembahasan persiapan memasang instalasi listrik.

Pergunakan korek g as/api lilin tersebut untuk membuat pola pada pipa sesuai jalur belokan
tersebut. Diusahakan jangan sampai pipa tersebut robek/berlubang. Jika sampai terjadi, gunakan
isolasi untuk menutupnya.

Masukkan kabel saluran utama (hitam, biru, kuningloreng) kedalam pipa tersebut dan jangan lupa
dilebihk an +/- 20cm kemudian atur pipa sesuai jalur dan gunakan klem untuk merapikannya. Pasang
juga kotak sambung (Kruis-doos) pada ujung dimana titik cabang pertama diletakkan.
Kita sampai pada titik cabang petama dimana terdapat jalur cabang menuju saklar 1, saklar 2 dan
stop ko ntak 1. Dari sini juga perlu ditinjau titik cabang 2 karena lampu 2 berasal dari saklar 2 dimana
saklar 2 tersebut jalur kabelnya berasal d ari titik cabang 1. Untuk lebih jelasany a, jalur kabel dari
kedua titik cabang terseb ut terlihat seperti gambar dibawah ini :

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 91

Untuk jalur kabel dari titik cabang 1 menuju saklar 1, sakla r 2, dan stop kontak 1 terlihat seperti
bagan dibawah ini.

Sedangkan pemasanggan pipa maupun tempat dari saklar 1, saklar 2, dan srop kontak 1, seperti
terlihat di sam ping berikut :

(Gambar A menjelaskan pembuatan jalur

hubungan antara tem pat saklar 2 dengan

tempat saklar 1 didal am tembok dengan

memodifikasi (melo bangi) masing-masing tempat dari saklar ter sebut, sedangkan gambar B
menjelaskan hubungan tempat saklar 1 dan tempat sto p kontak 1 yang dipasang bersebelaha n)
Sebagai catatan : un tuk In bow doos (tempat dari saklar maupun stop kontak) dalam
pemasangannya diusahakan agak dalam sehingga nantinya ketikaa dipasang saklar maupun stop
kontak akan rapi tertata alias rapat dengan tembok. Pemasangan titik cabang 3, seperti terlihat di
bawah ini :

Kemudian pada titik c abang 4 seperti terlihat pada gambar atas kanan

Untuk titik cabang 5 sebenarnya dibbuat berjaga-jaga bila suatu saat instalasi akan diperluas.
Penggun aannya bisa dihilangkan bila tidak diperl ukan, sedangkan pemasangan stop kontak 2 tentu
saja tergantung dari ada atau tidaknya titik cabang 5 (jika ada titik sambung 5 maka jalur
penyambungan stop kontak 2 berasal dari titik

PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 92

sambung 5 tersebut, tetapi jika titik sambung 5 dihilangkan maka penyambungan stop kontak 2
diambil dari titik sambung 4.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PASANGAN INSTALASI SAKLAR

Saklar mempunyai banyak jenis dan tipe yang mempunyai berbagai fungsi.
8. Cara pemasangan saklar tunggal dapat dilihat seperti di bawah ini :

9. Cara pemasangan saklar ganda dapat dilihat seperti di bawah ini

PERALATAN

Peralatan yang dipe rlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini antara lain : Bending Conduit, Bor
Tangan, Tang, Obeng, Waterpass, Alat Ukur, Alat Bantu Scaffolding atau Kayu perancah, dan la in-
lain.
PE MBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan

Hal. 93

i. PEKERJAAN LAIN-LAIN

LINGKUP PEKERJAAN

1. ORNAMEN DINDING

- Pasangan Bata ½ Campuran 1 PC : 4 PS

- Plesteran Dinding Bata Campuran 1 PC : 4 PS

- Relief Ornamen Dinding

2. ORNAMEN TERAS

- Pasangan Bata ½ Campuran 1 PC : 4 PS

- Plesteran Dinding Bata Campuran 1 PC : 4 PS

- Relief Ornamen Dinding & Kolom Teras

- Relief Papan Nama Gedung

METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pasangan dan Plesteran sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang Pekerjaan Lantai
1 yang telah diuraikan di atas.

Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2. Mobilisasi material
dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan bantuan alat katrol atau lift cor.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Ornamen Dinding akan dilaksanakan selama 13 hari yang dimulai pada hari ke 87 dan akan
direncakanan akan selesai pada hari yang ke 99 masa pelaksanaan. Sementara Pekerjaan Ornamen
Teras akan dilaksanakan selama 14 hari yang dimulai pada hari ke 100 dan akan direncakanan akan
selesai pada hari yang ke 113 masa pelaksanaan.
TENAGA KERJA dan PERALATAN

Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Ornamen Dinding adalah sebanyak
24 orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan berdasarkan koefisien analisa
harga satuan pekerjaan.

Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Ornamen Teras adalah sebanyak 28
orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan berdasarkan koefisien analisa
harga satuan pekerjaan.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan
Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Palu, Bor Listrik, Gergaji, Waterpass, Alat Ukur, Alat
Sekam dan lain-lain.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 94

LINGKUP PEKERJAAN

3. FINISHING PEKERJAAN

Sebelum pekerjaan di serah-terimakan, terlebih dahulu lapangan harus dibersihkan.

Pembersihan meliputi kotoran – kotoran akibat pekerjaan.

Kotoran dibuang di tempat yang sudah disetujui Konsultan Pengawas.

LINGKUP PEKERJAAN

4. DOKUMENTASI DAN PELAPORAN

Dilaksanakan seseuai ketentuan yang pada Pekerjaan Administrasi sebagaimana yang telah diuraikan
di ata s.

Demikian Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini dibuat untuk memastikan bahwa Pekerjaan yang
akan dila ksanakan dapat berjalan dengan Efektif dan Efisi en.
Banda Aceh, 29 Juli 2015

Kontraktor Penawar

PT. HARUM JAYA

MANSUR S.
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai