Anda di halaman 1dari 12

Facebook1TwitterEmailLagi...

TRANSCRIPT
RENCANA KERJA DAN SYARAT PEKERJAAN PERBAIKAN TURAP DAN PENGAMANAN
KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH P.U. BALIKPAPAN
I. UMUM
1.1. Ketentuan Umum
1. Apabila terjadi perubahan gambar sehubungan dengan pelaksanaan,sebelum pekerjaan dimulai harus
mendapat persetujuan tertulis dari Pengawas.
2. Proses mendapatkan persetujuan tertulis dari Pengawas harus melalui mekanisme yang disepakati kedua
belah pihak,misal dengan pengajuan
proposal tertulis tentang alternatif yang diusulkan.
3. Apabila terjadi perbedaan ukuran dalam gambar makaPelaksanaan harus menanyakan terlebih dahulu
kepada Pengawas.Ukuran yang tertulis menjadi acuan dibanding ukuran dalam skala.
4. Apabila terjadi perbedaan antara RKS dan gambar kerja,maka Pelaksana segera harus melaporkannya
kepada Pengawas untuk mendapat
penyelesaian.
5. Segala perubahan gambar yang disetujui Pengawas dan berdampak kepada besarnya pembiayaan ,harus
diperhitungkan atas pekerjaan tambah kurang.
6. Kesalahan pelaksanaan yang berakibat pada penabamhan biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan,maka
seluruh biaya tanggungan Pelaksana. tsb sepenuhnya menjadi
1.2. Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan ini meliputi:
1. Pekerjaan tanah
2. Pekerjaan tiang pancang
3. Pekerjaan beton 4. Pekerjaan drainage
1.3. Standard Rujukan1. Rujukan Utama :
1. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung (PPIUG) 1987
2. Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 031726 2002)Spesifikasi
3. Tata cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03- 28472002),beserta seluruh
acuan yang dirujuknya.
4. Tata cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI 03-17292002).
2. Rujukan Tambahan : Apabila ada hal-hal yang tidak termuat dalam SNI tetapi harus dikerjakan maka
dapat dipakai Standard/Peraturan/ Pedoman yang sebelum lahirnya SNI tersebut seperti SK SNI T-15-
1991-03, bahkan bisa dari PBI 1971 NI-2 selama tidak
bertentangan dengan SNI . Standard lain yang banyak digunakan masyarakat konstruksi juga bisa dipakai
asal tidak bertentangan dengan SNI tersebut diatas,
missal seperti ACI318-99 ,UBC 1977,AISC 1994dsb, atas persetujuan Pengawas.
II. PEKERJAAN TANAH 2.1. Pekerjaan GalianA. Uraian 1. Pekerjaan ini harus mencakup penggalian,
pembuangan tanah atau material lain bila ada dari tempat kerja atau sekitarnya yang perlu untuk
penyelesaian yang memuaskan dari pekerjaan dalam kontrak ini. 2. Pekerjaan ini umumnya diperlukan
untuk pembuatan pondasi, pembuangan material yang tidak terpakai atau humus, dan untuk pembentukan
secara umum dari tempat kerja sesuai dengan spesifikasi ini dan yang memenuhi garis, ketinggian
penampang yang ditunjukkan dalam gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi / Pengawas. B.
Toleransi Dimensi
1. Kelandaian akhir, arah dan formasi sesudah galian tidak boleh bervariasi dariyang ditentukan lebih dari
2 cm dari tiap titik.
2. Permukaan galian yang telah selesai yang terbuka terhadap aliran airpermukaan harus cukup rata dan
harus memiliki cukup kemiringan untuk menjamin drainase yang bebas dari permukaan ini tanpa terjadi
genangan.
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
2
C. Perbaikan Dari Pekerjaan Galian Yang Tidak Memuaskan Pekerjaan galian yang tidak memenuhi
toleransi yang diberikan, harus diperbaiki oleh Kontraktor sebagai berikut : - Material yang berlebihan
harus dibuang dengan menggali lebih lanjut. - Daerah dimana digali lebih, atau daerah retak atau lepas,
harus diurug kembali dengan timbunan pilihan atau lapis pondasi agregat seperti yang diperintahkan oleh
Direksi / Pengawas. D. Pelaporan Dan Pencatatan 1. Untuk setiap pekerjaan galian, Kontraktor harus
menyerahkan kepeda Direksi / Pengawas, sebelum memulai pekerjaan, gambar perincian potongan
melintang atau memanjang yang menunjukkan kondisi awal dari pada tanah sebelum operasi pembabatan
dan penggamgan dilakukan. 2. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi / Pengawas gambar
perincian dari seluruh struktur sementara yang diusulkannya atau yang diperintahkan untuk digunakan,
seperti skor, turap, cofferdam, dan tembok penahan dan harus memperoleh persetujuan Direksi / Pengawas
sebelum melaksanakan pekerjaan galian yang dimaksudkan untuk dilindungi oleh struktur yang diusulkan
tersebut. 3. Setelah masing-masing galian untuk tanah dasar, formasi atau pondasi selesai, Kontraktor
harus memberitahu Direksi / Pengawas. Bahan landasan atau material lain tidak boleh dipasang sebelum
kedalaman galian disetujui oleh Direksi / Pengawas. E. Prosedur Penggalian
a. Penggalian harus dilaksanakan hingga garis ketinggian dan elevasi yangditentukan dalam gambar atau
ditunjukkan oleh Direksi / Pengawas dan harus mencakup pembuangan seluruh material dalam bentuk
apapun yang dijumpai, termasuk tanah, padas, batu bata, batu, beton dan lain-lain.
b. Pekerjaan galian harus dilakukan dengan seminimal mungkin gangguanterhadap material dibawah dan
diluar batas galian.
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
3
F. Kondisi Tempat Kerja Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan Kontraktor harus
menyediakan seluruh material yang diperlukan, perlengkapan dan buruh untuk pengeringan, penggalian
saluran air dan pembangunan saluran sementara, tembok ujung dan cofferdam. Pompa agar siap ditempat
kerja pada setiap saat untuk menjamin tak ada gangguan dalam prosedur pengeringan dengan pompa. G.
Jaminan Keselamatan Pekerjaan Galian 1. Kontraktor harus memikul seluruh tanggung jawab untuk
menjamin
keselamatan pekerja yang melaksanakan pekerjaan galian. 2. Selama masa pekerjaan galian, Kontraktor
harus menjaga setiap saat suatu lereng yang stabil yang mampu menahan pekerjaan sekitarnya. Bila
diperlukan, Kontraktor harus menahan atau menyangga struktur di sekitarnya yang jika tidak dilakukan
dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian itu. 3. Pada setiap saat di mana kedalaman
galian melebihi ketinggian di atas kepala, Kontraktor harus menempatkan pengawas keamanan pada
tempat kerja yang tugasnya hanya memonitor kemajuan dan keamanan. Pada setiap saat peralatan galian
cadangan serta perlengkapan P3K harus tersedia ditempat kerja galian. 4. Seluruh tepi galian terbuka diberi
harus diberi penghalang yang cukup untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya dan
setiap galian terbuka pada badan jalan atau bahu harus ditambah dengan bambu pada malam hari dengan
drum dicat putih atau lampu kuning sesuai dengan ketentuan Direksi / Pengawas. H. Penggunaan dan
Pembuangan Material Galian 1. Seluruh material yang dapat dipakai yang digali dalam batas-batas dan
cakupan proyek dimana memungkinkan harus digunakan secara efektif untuk formasi timbunan atau
urugan kembali, maupun lime treatment. 2. Material galian yang mengandung tanah organis tinggi,
sejumlah besar akar atau benda tetumbuhan yang lain dan tanah yang komprensif yang menurut Direksi /
Pengawas akan menyulitkan pemadatan dari material atau yang mengakibatkan kerusakan atau penurunan
yang tidak dikehendaki, harus diklasifikasikan tidak memenuhi untuk digunakan sebagai timbunan
dalamSpesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
4
pekerjaan permanen. 3. Setiap material galian yang berlebih untuk kebutuhan timbunan, atau setiap
material yang tidak disetujui oleh Direksi / Pengawas Teknik sebagai bahan timbunan harus dibuang dan
diratakan dalam lapis yang tipis oleh Kontraktor di luar tempat kerja sesuai petunjuk Direksi / Pengawas.
4. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk seluruh pengaturan dan biaya untuk pembuangan material
yang berlebih atau tidak memenuhi syarat, termasuk pengangkutan dan perolehan ijin dari pemilik tanah di
mana pembuangan dilakukan. I. Pembuangan Material Pekerjaan Sementara dan Perapihan Tempat Bekas
Galian 1. Terkecuali diperintahkan oleh Direksi / Pengawas, seluruh struktur sementara seperti cofferdam
atau skor dan turap harus dibongkar oleh Kontraktor setelah selesai pekerjaan struktur permanen atau
pekerjaan lain untuk mana galian telah dilakukan. Pembongkaran harus dilakukan sedemikian sehingga
tidak mengganggu atau merusak struktur atau formasi yang telah selesai. 2. Material galian yang sementara
waktu diijinkan untuk ditempatkan dalam saluran air harus dibuang seluruhnya setelah pekerjaan selesai
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu saluran air. 3. Seluruh tempat bekas galian bahan atau
sumber bahan yang digunakan oleh Kontraktor harus ditinggalkan dalam keadaan rapih dengan tepi dan
lereng yang stabil.
2.2. Pekerjaan TimbunanA. Umum 1. Uraian Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan,
penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui dalam konstruksi pengurugan,
untuk urugan kembali galian dan untuk urugan umum yang dibuat untuk membuat bentuk dimensi
timbunan antara lain ketinggian yang sesuai dengan persyaratan atau penampang sesuai gambar kerja.
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
5
2. Toleransi Dimensi a. Permukaan dan ketinggian akhir setelah pemadatan, tidak boleh terjadi perbedaan
tinggi lebih besar dari 2 cm. b. Seluruh permukaan akhir urugan yang terbuka harus cukup rata dan harus
memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran yang bebas dari air permukaan. c. Permukaan
akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari garis profil yang ditentukan. d. Urugan
tidak boleh dipasang dalam lapis yang lebih dari 25 cm tebal padat, kecuali ditentukan lain oleh Direksi /
Pengawas. 3. Pelaporan Untuk setiap pekerjaan urugan, Kontraktor diharuskan meyerahkan laporan
dibawah ini kepada Direksi / Pengawas sebelum ijin memulai pekerjaan disetujui : a. Gambar detail
penampang melintang atau memanjang yang menunjukkan permukaan yang dipersiapkan untuk
menempatkan urugan. b. Hasil pengujian kepadatan yang membuktikan kepadatan yang cukup dari
permukaan yang dipersiapkan dimana urugan ditempatkan. c. Kontraktor harus mengirim contoh-contoh
bahan urugan kepada Direksi / Pengawas minimal 7 hari sebelum tanggal yang diusulkan untuk
penggunaannya pertama kali sebagai bahan urugan. d. Kontraktor harus menyiapkan hal-hal sebagai
berikut dalam bentuk tertulis kepada Direksi / Pengawas segera setelah selesainya satu bagian dari
pekerjaan dan sebelum mendapat persetujuan dari Direksi / Pengawas, tidak diperkenankan material lain
dipasang diatas urugan yang
bersangkutan : Hasil dari pengujian kepadatan seperti yang disyaratkan dipenuhi. Hasil dari pengukuran
permukaan dan data survey yang menunjukkan bahwa toleransi permukaan yang ditentukan dipenuhi.
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
6
4. Kondisi Tempat Kerja
a. Kontraktor harus menjamin bahwa pekerjaan tetap kering sebelum danselama pekerjaan pemasangan
dan pemadatan berlangsung, untuk itu bahan urugan selama konstruksi harus memiliki kemiringan yang
cukup untuk membantu drainase dari aliran air hujan dan harus menjamin bahwa pekerjaan air mempunyai
drainase yang baik. Bilamana mungkin, air dari tempat kerja harus dibuang kedalam sistem drainase
permanen. Cara yang memadai untuk menjebak lumpur harus diadakan pada bagian darurat yang mengalir
dalam sistem drainase permanen.
b. Kontraktor harus menjamin di tempat kerja tersedia air yang cukup untukmengendalikan kelembaban
timbunan selama operasi pemasangan dan pemadatan. 5. Perbaikan dari Urugan yang Tidak Memuaskan
dan Tidak Stabil
a. Urugan akhir yang tidak memenuhi penampang yang dinyatakan ataudisetujui atau tidak memenuhi
toleransi permukaan yang disyaratkan harus diperbaiki dengan menggaru permukaan dan membuang atau
menambah material sebagaimana yang diperlukan yang dilanjutkan dengan membentuk dan memadatkan
kembali.
b. Urugan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal kadar airnya kurangmemenuhi syarat atau tidak
sesuai yang diperintahkan oleh Direksi / Pengawas, harus diperbaiki dengan menggaru material, disusul
dengan penyiraman air secukupnya dan dicampur dengan menggunakan "motor grader" atau peralatan lain
yang disetujui.
c. Urugan yang terlalu basah untuk pemadatan, dimana kadar airnyamelampaui kadar air yang disyaratkan
atau sebagaimana yang diperintahkan Direksi / Pengawas Teknik, harus diperbaiki ulang dengan menggaru
material, disusul dengan menggunakan motor grade berulang-ulang oleh alat lainnya dengan selang waktu
istirahat setelah penanganan, dalam cuaca yang kering. Cara lain, atau jika pengeringan tidak dapat dicapai
dengan cara mengaduk atau membiarkan tanah gembur tersebut, Direksi / Pengawas Teknik dapat
memerintahkan untuk mengeluarkan bahan tersebut dari pekerjaan dan menggantikannya dengan bahan
kering yang lebih
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
7
cocok.
d. Urugan yang menjadi jenuh akibat hujan atau banjir atau hal lain setelahdipadatkan dalam batasan
persyaratan ini biasanya tidak memerlukan pekerjaan lainnya asal sifat material dan kerataan permukaan
masih memenuhi persyaratan spesifikasi ini.
e. Perbaikan urugan yang tidak memenuhi kepadatan atau persyaratan sifatmaterial dari spesifikasi ini
harus seperti yang diperintahkan Direksi / Pengawas dan dapat meliputi tambahan pemadatan, penggaruan
yang disusul dengan pengaturan kadar air dan pemadatan kembali, atau pembuangan dan penggantian
material.
f. Perbaikan dari urugan yang rusak akibat gerusan banjir atau menjadilembek setelah pekerjaan selesai
dan diterima oleh Direksi / Pengawas haruslah seperti apa yang ditentukan dalam spesifikasi ini. 6.
Pengembalian Bentuk Pekerjaan Setelah Pengujian Seluruh lubang pada pekerjaan akhir yang dibuat
dengan pengujian kepadatan atau yang lainnya harus diurug kembali oleh Kontraktor secepatnya dan
dipadatkan hingga mencapai kepadatan dan toleransi permukaan yang disyaratkan oleh spesifikasi. 7.
Pembatasan Oleh Cuaca Urugan tidak boleh dipasang, dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan, dan
pemadatan tidak boleh dilaksanakan setelah hujan atau lainnya bila kadar air material diluar rentang yang
ditentukan. B. Material 1. Bahan yang dipergunakan harus : - Memenuhi spesifikasi dan standart yang
berlaku. 2. Pelaporan - Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi / Pengawas contoh bahan untuk
disetujui dari pesanan atau dan rencana tempat galian bahan, bersama dengan perincian data dan lokasi
tempat sumber bahan dan ayat spesifikasi untuk mana contoh-contoh tersebut akan dicocokkan.
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
8
- Pihak Kontraktor harus mengatur seluruh penempatan, pemilihan dan pengelolaan bahan alami tersebut
dengan spesifikasi dan data yang diserahkan harus lengkap dengan usulan lokasi dari sumber bahan paling
lambat 7 hari di muka sebelum pekerjaan dimulai. Persetujuan tertulis oleh Direksi / Pengawas atas bahan-
bahan tersebut tak dapat diartikan bahwa seluruh material dari lokasi tersebut telah disetujui untuk dipakai.
3. Penyediaan Material - Direksi / Pengawas dapat mengidentifikasikan lokasi sumber-sumber material
yang dapat digunakan, tetapi hal ini hanya merupakan bahan informasi saja untuk Kontraktor. Adalah
menjadi tanggung jawab pihak Kontraktor untuk mengidentifikasikan ulang dan memeriksa kembali
apakah bahan tersebut cocok untuk dapat digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. - Pemesanan material
tidak boleh dilakukan sebelum mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Pengawas sesuai dengan
penggunaan yang dimaksud. Material tidak boleh digunakan untuk maksud lain selain dari pemakaian
yang disetujui. - Jika ukuran butir dan mutu dan material yang dikirim ke tempat kerja tidak sesuai dengan
ukuran butir atau mutu yang sebelumnya diamati atau diuji, maka material tersebut akan ditolak dan harus
disingkirkan dari lapangan dalam jangka waktu 48 jam, kecuali ada persetujuan lain dari Direksi /
Pengawas. 4. Penyimpanan dan Penumpukan - Material harus disimpan sedemikian rupa sehingga
mencegah terjadinya degradasi dan agar gradasi terjamin dan tepat serta tidak berkadar air berlebihan.
Tinggi maksimum timbunan tersebut harus dibatasi sampai 5 meter. C. Urugan 1. Urugan yang
diklasifikasikan dalam pekerjaan ini meliputi dan tidak terbatas pada seluruh detail yang ditunjukkan
dalam gambar, di antaranya : - Urugan kembali bagian belakang abutmen jembatan - Urugan untuk
pembentukan profil memanjang dan melintang jalan yangSpesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP
dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH
9
menuju jembatan. 1. Urugan yang dispesifikasikan harus terdiri dari bahan tanah yang memenuhi
persyaratan untuk memenuhi sifat tertentu, seperti diperintahkan dan disetujui oleh Direksi / Pengawas
Teknik. Dalam segala hal, seluruh urugan harus, bila diuji sesuai AASHTO T 193, memiliki CBR yang
sesuai untuk konstruksi jalan menurut aturan yang berlaku. 2. Bahan yang digunakan untuk urugan harus
memenuhi persyaratan kelas B atau C. Bahan tersebut terdiri dari campuran bata, kerikil pecah dengan
pasir, hams bebas dari kotoran, bahan organik dan bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki. 3. Bila
digunakan dalam keadaan dimana kepadatan dalam keadaan jenuh atau banjir tidak dapat dihindari, urugan
pilihan haruslah pasir atau kerikil atau bahan berbutir bersih lainnya dengan Indeks Plasitistas maksimum
6 %. D. Penghamparan dan Pemadatan Urugan 1. Penyimpanan Tempat Kerja Sebelum penghamparan
tanah urugan pada suatu tempat, semua bahan tidak memenuhi harus telah dibuang sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi / Pengawas sesuai spesifikasi. Bila tinggi urugan lebih satu meter, dasar
pondasi dari urugan harus dipadatkan benar-benar (termasuk penggaruan dan pengeringan atau
pembasahan bila diperlukan) sehingga 15 cm bagian atas memenuhi persyaratan kepadatan yang
ditentukan untuk urugan yang dipasang diatasnya. 2. Penghamparan Urugan
Material urugan harus dibawa ke permukaan yang telah disiapkan dandihampar merata dalam lapis yang
bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang disyaratkan dalam spesifikasi ini. Bila lebih
dari satu lapis akan dipasang, lapis-lapis tersebut sedapat mungkin harus sama tebalnya.
Urugan tanah umumnya harus diangkut langsung dari lokasi sumber materialke tempat permukaan yang
telah dipersiapkan sewaktu cuaca kering danSpesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan
PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH
10
disebar merata.
Urugan kembali di belakang struktur harus dilaksanakan secara sistematismenyusul pembuatan struktur.
Periode minimal 28 hari harus diberikan sebelum pengurugan di belakang dan di sekitar struktur abutmen.
Bila timbunan akan diperlebar, lereng dari timbunan yang ada harusdisiapkan dengan membuang selumh
tetumbuhan permukaan dan dibuat tangga sehingga urugan yang baru terkunci kepada timbunan yang lama
sampai memuaskan Direksi / Pengawas. Selanjutnya urugan yang diperlebar dapat digunakan oleh lalu
lintas secepatnya yang memungkinkan
pembangunan dilanjutkan disisi jalan lainnya jika diperlukan. 3. Pemadatan Urugan Langsung setelah
penghamparan. masing-masing lapis harus dipadatkan benarbenar dengan peralatan pemadat yang
memadai yang disetujui oleh Direksi / Pengawas hingga mencapai kepadatan yang ditentukan. Masing-
masing lapis dari urugan harus dipadatkan sesuai yang ditentukan, diuji untuk kepadatan dan diterima oleh
Direksi / Pengawas sebelum lapisan berikutnya dipasang. Bila bahan urugan akan dipasang pada kedua sisi
dari struktur, maka operasi harus dilakukan agar urugan selalu kira-kira sama tingginya pada kedua sisi
struktur. Urugan pada lokasi yang tidak dicapai dengan peralatan pemadat mesin gilas, harus dipasang
dalam lapisan horisontal yang tidak lebih dari 15 cm tebal gembur dan secara menyeluruh dipadatkan
dengan penumbuk loncat mekanis (Tamping Rammer) minimum seberat 10 kg. 4. Persyaratan Kepadatan
Untuk Urugan Tanah
Lapisan yang lebih dari 30 cm di bawah elevasi tanah dasar harusdipadatkan sampai 95 % dari kepadatan
kering maksimum yang ditetapkan oleh AASHTO T 99. Untuk tanah yang mengandung lebih dari 10 %
bahan yang tertahan dalam saringan 3/4 inci, kepadatan kering maksimum yang diperoleh harus diadakan
penyesuaian untuk bahan yang terlalu besar tersebut sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi /
Pengawas.Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI
GEDUNG SQUASH
11
Lapis pada kedalaman 30 cm atau kurang dari elevasi tanah dasar harusdipadatkan sampai 100 % dari
kepadatan kering maksimum yang ditetapkan oleh AASHTO T 99.
Pengujian kepadatan harus dilakukan pada masing-masing lapis dari uruganyang dipadatkan sesuai dengan
AASHTO T 99 dan jika hasil dari suatu pengujian menunjukkan kepadatan kurang dari disyaratkan maka
Kontraktor harus memperbaiki pekerjaannya. E. Pengendalian Waktu 1. Pengendalian Waktu Bahan
Jumlah dari data pendukung hasil uji yang diperlukan untuk persetujuanawal dari mutu bahan akan di
tetapkan oleh Direksi / Pengawas, akan tetapi akan mencakup seluruh pengujian yang disyaratkan paling
sedikit tiga contoh yang mewakili sumber bahan yang diusulkan.
Menyusul persetujuan dari mutu bahan urugan yang diusulkan, pengujianbahan selanjutnya akan diulangi
atas dasar pertimbangan Direksi / Pengawas, dalam hal diamati pembahan dalam bahan atau sumbernya.
Program untuk pengendalian pengujian bahan secara rutin akan dilakukanuntuk mengendalikan perubahan
yang ada dalam bahan yang dibawa ke tempat kerja.
III. PEKERJAAN TIANG PANCANG DAN SHEETPILE 3.1. PersiapanA. Kondisi Peralatan Sebelum
memulai pekerjaan pemancangan, kesiapan peralatan beserta
kelengkapannya harus bisa diyakini berfungsi sebagaimana mestinya,dan mendapat persetujuan tertulis
Pengawas. B. Identifikasi Sebelum dipindahkan dari tempat penyimpanan/gudang, tiang dalam bentuk pipa
dan sheet-pile harus diberi tanda-tanda/identifikasi. Sebelum dipancang tiang harus diperiksa terlebih
dahulu untuk mendapat persetujuan untuk dipancang.
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
12
Untuk mengetahui masuknya tiang kedalam tanah maka setiap tiang harus diberi tanda dengan cat
minimum pada setiap meternya.
3.2. ToleransiA. Posisi Kepala Tiang. Toleransi kesalahan pemancangan setiap tiang maksimum 100mm.
Melampaui batasan toleransi ini harus diperhitungkan terhadap dampak strukturnya,dan penambahan biaya
sebagai akibatnya ditanggung Pelaksana. B. Kemiringan Tiang. Penyimpangan arah vertikal atau
kemiringan tiang yang disyaratkan tidak boleh lebih besar dari 2 mm dalam 100 mm (1:50). Untuk
menjaga kedudukan tiang selalu sesuai rencana, maka selama pemancagan harus diikuti dengan pesawat
ukur, dari dua arah ,tegak lurus satu terhadap yang lain.
3.3. Urutan PemancanganSebelum pemancangan dilaksanakan, Pelaksana harus mendiskusikan terlebih
dahulu urutan pemancangan yang akan dilakukan. Pergeseran kepala tiang akibat urutan pemancangan
harus dapat diprediksi sebelumnya sehingga perlu antisipasi.
3.4. Penghentian pemancangan sementara.Pada dasarnya pemberhentian pemancangan sebelum mencapai
kedalaman yang direncanakan tidak diijinkan, kecuali ada pertimbangan khusus atas jalannya
pemancangan dan mendapat persetujuan tertulis Pengawas.
3.5. Jenis / tipe TiangTiang pancang yang digunakan adalah tiang pancang dari pipa baja dengan
mutu BJ37 setara KS, berdiameter D = 500mm, dengan tebal 9mm dan sheetpile baja dengan mutu
minimum BJ37 setara KS. Apabila dipandang perlu oleh Pengawas, pelaksana harus bisa menunjukan
sertifikat dari pabrik pembuatnya,menyangkut karakteristik yang diperlukan. Pemakaian tiang pancang
jenis/type lain dapat dilakukan asal mempunyai kemampuan setara secara teknis dan ekonomis , serta
mendapat persetujuan tertulis Pengawas. Seluruh bajaSpesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan
PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH
13
yang dipergunakan harus memenuhi SNI atau standar lainya yang sederajat atau lebih tinggi ( lengkap ).
Sebelum mulai dengan mendatangkan bahan-bahan, kontraktor diwajibkan untuk memberikan keterangan
detail-detail seperlunya mengenai bahanbahan baja yang akan dipakai kepada Pengawas untuk mendapat
persetujuan. Seluruh bahan-bahan baja ini harus lurus dan tanpa cacat sebelum dikerjakan. Bahan-bahan
baja yang sudah ada cacatnya dan tidak dapat diperbaiki harus diganti / tidak dipergunakan.
3.6. Kedalaman Tiang .Penetapan kedalaman tiang pancang sesuai gambar (berkisar 4s/d12 meter )
mencapai tanah keras dengan konus minimum 150kg/cm dan dikontrol dengan kalendering. Besaran
kalendering untuk penetapan kemampuan kedalaman tiang disesuaikan (dovel. dengan jenis/tipe mesin
pancang yang dipakai,setelah mendapat
persetujuan tertulis Pengawas. Tiang dalam struktur ini berfungsi sebagai cerucuk
3.7. Kalendering.Setiap menjelang akhir pemancangan harus dilakukan pencatatan atas
masuknya tiang kedalam tanah untuk 10 kali pukulan, untuk
menetapkan besaran
kalenderingnya. Ketentuan pelaksanaan kalendering ini harus dituangkan dalam suatu dokumen (standar
opration prosedur/SOP) pelaksanaan yang belah pihak antara pengawas dan Pelaksana. sudah disepakati
kedua
3.8. Pemotongan dan Penutupan Kepala TiangA. Tiang pancang Untuk keseragaman tampak, kepala tiang
harus dipotong pada level yang ditentukan, dengan memperhitungkan pemasangan penutup tiang dengan
beton. Mutu beton sebagai penutup harus kedap air dengan semen minimum 300kg/m beton, dengan syarat
tambahan bahwa beton boleh menyusut minimum. Sebelum ditutup tiang-tiang harus diisi dengan pasir
sampai level tertentu,dengan memperhitungkan tebalnya penutup.Tujuan penutupan adalah mencegah
adanya sirkulasi udara dalam pipa, agar proses oxydasi yang dapat menimbulkan karat dapat dicegah.
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
14
B. Sheet-pile Bagian atas sheet-pile akan dirangkai oleh balok beton,seperti gambar. Proteksi terhadap
karat diperlakukan sama dengan tiang pancang. Agar kepala sheet-pile dapat menyatu dengan baik dengan
balok pengikat,dibeberapa bagian diberi shear conector,seperti terlihat dalam gambar.
3.9. Proteksi bagian luar tiang/sheet-pile terhadap phenomena korosi.Setiap tiang harus diproteksi dengan
lapisan anti karat, masuk kedalam tanah minimal sedalam 2(dua) meter. Ketentuan lebih detail harus
disesuaikan dengan
produk yang akan dipakai dan harus mendapat persetujuan Pengawas. Ketentuan lapisan anti karat juga
berlaku untuk tiang yang sebagin permukaannya tampak dan berpotensi kena pengaruh korosi.
3.10. Pekerjaan LasKontraktor yang melakukan pengelasan pada dasarnya harus memperhatikan sifat
mampu las ( weldability ) material baja dengan berdasarkan 3 aspek pokok : - Sifat-sifat kimia, metalurgi
dan fisik material. - Keamanan hasil las sesuai tujuan desain konstruksi. - Cara-cara produksi sehubungan
metode pengelasan yang dipakai. Semua pekerjaan yang berhubungan dengan las harus memenuhi standar
JIS, AWS atau DIN. Adapun penyambungan Las pada dasarnya metode pengelasan yang dipakai adalah
las listrik ( arc welding ). Batang elektroda yang dipakai harus sesuai dengan standar AWS : E70xx
IV.PEKERJAAN STRUKTUR BETON 4.1. Ketentuan BahanA. Mutu beton Selain untuk tiang
pancang,semua beton untuk struktur bemutu fc=25 MPa, dengan tambahan ketentuan bahwa semua unsur
struktur yang berhubungan dengan
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
15
air, campuran betonnya harus kedap air seperti pelat untuk kamar mandi dan wc, pelat atap dsb. B.
Pengujian 1. Pengawas lapangan berhak memerintahkan diadakan pengujian pada setiap bahan yang
digunakan pada pelaksanaan konstruksi beton ini untuk
menentukan apakah bahan yang dipakai mempunyai mutu sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan. 2.
Pengujian bahan dan beton harus dilakukan sesuai SNI 03-2847-2002 3. Tempat pengujian bahan dan
beton harus dilakukan di Laboratorium independent yang memenuhi syarat, dan mendapat persetujuan
tertulis Pengawas 4. Laporan lengkap pengujian bahan dan pengujian beton harus selalu tersedia di
lapangan (on site) untuk pemeriksaan selama pekerjaan berlangsung, dan tersimpan selama 2(dua) tahun
setelah selesainnya pekerjaan pembangunan.
C. Semen 1. Semen yang dipakai adalah semen Portland type satu,sesuai SNI 03-2847-2002 2. Merek
semen yang akan dipakai harus mendapat persetujuan Pengawas.Untuk mendapat persetujuan, kontraktor
sertifikat tentang semen yang diusulkan tertulis dari
harus dapat menunjukan
untuk dipakai. Sertifikat ini bisa
diproleh dari pabrik semen yang bersangkutan atau dari laboratorium yang mempunyai kewenangan.. 3.
Pengawas berhak menolak semen yang dikirim ke Proyek ,jika atas dasar pemeriksaan tidak memenuhi
persyaratan . 4. Penyimpanan Semen harus memenuhi syarat : Terlindung dari pengaruh iklim dan
kelembaban; Semen harus disimpan sedemikian rupa, sehingga semen yang dating / diproduksi lebih dulu
terpakai lebih awal Semen yang mempunyai gejala membatu / terkontaminasi digunakan. bahan yang
dapat merusak tidak boleh
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
16
Pemakaian semen lebih dari satu merek tidak diijinkan, kecuali ada alasan khusus dan mendapat
persetujuan tertulis Pengawas D. Agregat. 1. Agregat untuk beton harus memenuhi syarat ASTM C 33 2.
Agregat kasar dapat berasal langsung dari alam(agregat alam), atau agregat yang berasal dari batu pecah. 3.
Ukuran maximum nominal agregat kasar harus tidak melebihi: Seperlima(1/5) jarak terkecil sisi-sisi
cetakan; Sepertiga (1/3) ketebalan pelat lantai .
4. Penyimpanan agregat kasar dan halus harus terpisah agar memudahkan tugas Pengawasan,tidak
terintrusi bahan yang dapat merusak/menggangu. 5. Barang yang telah terkontaminasi bahan yang merusak
tidak dapat digunakan E. A i r Air pencampur beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang dapat
merusak beton, seperti : oli, asam, alkali, garam, bahan organik. Kecuali air yang berasal dari PDAM,
maka sebelum dipakai harus diuji kelayakannya, seperti yang ditentukan dalam SNI 03-2847-2002 PASAL
5.4. F. Baja Tulangan 1. Semua baja tulangan yang dipakai harus baru,bebas dari karat. 2. Semua tulangan
dari jenis baja ulir(BJTD) dan polos harus memenuhi
ketentuan SNI 03-2487-2002 pasal 5.5. 3. Baja ulir dipakai untuk seluruh elemen strutur, dengan mutu fy=
390 MPa 4. Baja polos dipakai hanya untuk elemen non structural dengan mutu fy=240MPa 5. Sambungan
las baja tulangan tulangan tidak diijinkan, kecuali ada
pertimbangan khusus dan harus mendapat persetujuan tertulis Pengawas. G. Bahan Tambahan 1.
Penggunaan bahan tambahan untuk pembuatan beton harus mendapat persetujuan tertulis Pengawas.
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
17
2. Untuk keseluruhan pekerjaan, bahan tambahan yang digunakan harus mampu secara konsisten
menghasilkan komposisi dan kinerja yang sama dengan yang dihasilkan oleh produk yang digunakan
dalam menentukan komposisi beton diawal penentuan campuran.
4.2. Ketentuan Teknik Pelaksanaan Pekerjaan BetonTermasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah
pekerjaan-pekerjaan yang menunjang terealisasinya pekerjaan struktur beton yaitu : a. Persiapan b.
Toleransi c. Cetakan,pipa tertanam,dan siar pelaksanaan. d. Penulangan e. Pelindung beton f. Campuran
beton g. Pengecoran h. Perawatan i. Evaluasi dan penerimaan mutu beton A. Pekerjaan Persiapan. 1.
Pengajuan rencana pelaksanaan. Untuk mendapat persetujuan pelaksanaan suatu pekerjaan, Pelaksana
harus menyampaikan usulannya terlebih dahulu mencakup gambar gambar
pelaksanaan, daftar personel, kelengkapan peralatan beserta kondisinya. 2. Keamanan Proyek Pelaksana
harus melengkapi Proyek dengan system pengamanan yang semestinya, harus atas persetujuan
Pengawas.Penempatan penangkal petir, pemakaian sabuk pengaman dsb, sesuai ketentuan berlaku. 3.
Penentuan titik titik tetap (uitset) Untuk pelaksanaan pekerjaan ini Pelaksana harus mendapat persetujuan
tertulis dari Pengawas. ketenaga kerjaan yang
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
18
4. Perlindungan cuaca. Perlu dipersiapkan atas kemungkinan adanya gangguan cuaca, lingkungan
terhadap bahan, yang dapat mengganggu mutu beton. B. Toleransi. 1. Dimensi Untuk panjang sampai
dengan 10 meter Untuk panjang keseluruhan lebih 10 meter 2. Kedudukan (dari titik patokan) Kedudukan
permukaan horizontal Kedudukan permukaan vertical 3. Alinemen Vertical Alinement vertical
listplang/sirip 4. Penutup/selimut beton Selimut beton tebal sampai dengan 30mm 5. Dimensi balok
Ukuran sampai dengan 500mm Ukuran lebih besar 500mm 6. Lain-lain Apabila ada toleransi yang belum
disebutkan akan ditetapkan kemudian atas persetujuanPengwas. C. Cetakan,pipa tertanam,dan siar
pelaksanaan. 1. Cetakan. Cetakan harus mampu menghasilkan struktur akhir yang memenuhi bentuk, garis
dan dimensi komponen struktur seperti yang disyaratkan seperti dalam gambar. Cetakan harus mantap,
kaku dan kuat untuk mencegah kebocoran perubahan posisi dan perubahan bentuk elemen struktur.
Pemasangan cetakan tidak boleh merusak struktur yang sudah terpasang sebelumnya.Spesifikasi Teknik
DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH
10mm 15mm
10mm 10mm
10mm
5mm
5mm 10mm
mortar,
19
Perencanaan cetakan harus mempertimbangkan factor-faktor sebagai berikut: o Kecepatan dan methode
pengecoran o Beban selama konstruksi o Kemudahan dan kecepatan pembongkaran,
Waktu pembongkaran cetakan harus berdasarkan analisa bahwa akibat pembongkaran ini tidak
mengakibatkan kerusakan pada elemen struktur atau dapat mengurangi kemampuanya. Sebelum
dimulainya pekerjaan konstruksi pelaksana harus mem buat prosedur dan jadwal pelaksanaan pemasangan,
pembongkaran cetakan untuk mendapat persetujuan Pengawas. 2. Saluran dan pipa yang ditanam dalam
beton. Bahan saluran dan pipa yang ditanam tidak boleh membahayakan beton dalam waktu umur
struktur,missal seperti aluminium kecua li diambil tindakan
pengamannya.Keberadaan saluran atau pipa tidak boleh dianggap mempunyai kekuatan secara structural.
Saluran dan pipa yang dipasang tidak boleh menurukan kekuatan struktur.Pipa atau saluran yang ditanam
dalam kolom tidak boleh penampang yang diperlukan untuk kekuatan melebibihi 4% luas
atau untuk perlindungan
terhadap korosi atau kebakaran. Dimensi maksimum pipa/saluran tidak boleh lebih besar dari 1/3
(sepertiga) tebal pelat,dinding ,balok ataupun kolom,Pemasangannya tidak boleh berjarak sumbu ke sumbu
kurang dari 3(tiga) diameter/lebar 3. Siar pelaksanaan. Penempatan siar pelaksanaan harus dirancang
sebelum pekerjaan pengecoran dilaksanakan,dengan pertimbangan tidak mengurangi kekuatan struktur.
Perangkat untuk menyalurkan geser atau gaya lain melalui siar pelaksanaan harus melalui analisa sebagai
mana mestinya. dari serpihan
Sebelum pengecoran,permukaan beton harus dibersihkan dari
dan kotoran,dibasahi sampai jenuh dan dibebaskan dari kemungkinan air yang menggenang.
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
20
Siar pelaksanaan pada system pelat lantai harus ditempatkan dalam daerah sepertiga bentang tengah pelat
dan balok. Siar pelaksanaan balok induk harus diletakan pada jarak minimum sebesar dua kali lebar balok
yang memotongnya dari posisi muka perpotongan tsb.
Siar pelaksanaan tidak boleh ditempatkan pada struktur yang harus kedap air, seperti di daerah kamar
mandi dan kamar kecil (KM/WC) atau pada pelat atap. D. Penulangan 1. Pemotongan tulangan Semua
pemotongan tulangan tidak diperkenankan memakai mesin las atauyang sejenis. 2. Pengiriman tulangan .
Semua tulangan saat pengiriman tidak boleh ditekuk kecuali untuk tulangan berdiameter lebih kecil 19
mm. 3. Pembengkokan tulangan. Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali
disetujui
dengan cara lain oleh Pengawas.Tulangan yang sudah tertanam dalam beton tidak boleh dibengkokkan
dilapangan. 4. Permukaan tulangan. Pada saat beton di cor,keadaan permukaan tulangan harus bersih,
bebas dari lumpur, minyak, atau segala jenis zat /benda pelapis bukan logam yang dapat mengurangi
lekatan beton terhadap tulangan. 5. Penempatan tulangan. Semua tulangan harus ditempatkan/disetel sesuai
gambar. Tulangan ditempatkan sedemikian rupa agar tetap terjamin ditempatnya, tidak mudah tergeser
akibat adanya pekerjaan pengecoran. 6. Batasan spasi tulangan. Jarak bersih antara dua tulangan sejajar
dalam lapis yang sama tidak kurang dari diameter tulangan yang besangkutan dengan minimal 25mm. Bila
tulangan sejajar tersebut diletakan dalam dua lapis atau lebih,tulangan pada lapis bawah harus tepat
dibawah tulangan diatasnya,dengan spasi bersih minimal 25mm.
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
21
7. Sambungan /pengangkuran tulangan. Sambungan lewatan tulangan yang menerus dan pengangkuran
tulangan yang berakhir pada pertemuan kolom balok harus dilindungi dengan sengkang pengikat.Sengkang
ini dapat berupa sengkang spiral tertutup. pengikat tertutup internal atau
E. Pelindung beton. 1. Tahu beton Tahu-tahu beton yang dipakai sebagai penahan tulangan sementara
untuk mendapatkan tebal pelindung beton yang disyaratkan harus sama dengan betonnya sendiri. 2. Tebal
pelindung beton secara umum ditetapkan sebagai berikut. Poer Sloof Kolom = 75mm = 50mm = 40mm
Pelat Dinding Balok = 20mm = 20mm = 40m mempunyai mutu
Catatan: Untuk keadaan lingkungan khusus harus disesuaikan sesuai ketentuan SNI F. Campuran beton 1.
Rencana campuran (mixt design) Rencana campuran/mixt design harus dilakukan dengan methode yang
disetujui oleh Pengawas sebelum keputusan komposisi ditetapkan, untuk
mendapatkan beton dengan kelecakan dan konsistensi mudah untuk dicor tanpa terjadi segregasi. 2.
Komposisi campuran
yang menjadikan beton
Komposisi campuran harus berdasarkan atas perbandingan berat. 3. Cara mencampur Beton harus
dicampur dengan menuangkan seluruh unsur pembentuknya
kedalam satu wadah pengaduk,dengan proses pengadukan secara terus menerus selama sekurang-
kurangnya 1,5 menit,setelah seluruh bahan dimasukan.
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
22
4. Penambahan air. Penambahan air pada beton yang sudah selesai proses pengadukannya tidak diijinkan
G. Pengecoran. 1. Persetujuan terulis pengecoran oleh Pelaksana harus sudah selesai lambat 24 jam
sebelum waktu pelaksanaan.Pengecoran paling
tidakdapat
dilaksanakan apabila tidak dihadiri oleh Pengawas. 2. Sebelum pengecoran dimulai,cetakan harus dibasahi
air atau bahan bahan lain untuk menghindari hilangnya air dalam campuran dan sekaligus untuk
mengantisipasi kemudahan pembukaan cetakan dan untukmemproleh kwalitas permukaan beton yang
disyaratkan. 3. Selama pengecoran sampai dengan proses pengerasan selesai,beton harus tetap terlindungi
oleh kemungkinan adanya gangguan external maupun internal (hujan,getaran, tumbukan dsbnya) 4.
Adukan beton harus selesai dicorkan paling lambat sebelum waktu
pengerasan (setting time berakhir).Waktu setting time harus ditetapkan secara tertulis terlebih dahulu oleh
Pengawas atas usul Pelaksana. 5. Pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
segregasi. Penuangan beton harus sedekat mungkin, tinggi jatuh bebas beton tidak boleh melampaui 1,5 m.
6. Pemberhentian pengecoran (siar pelaksanaan) sesuai rencana yang telah mendapat pesetujuan pengawas.
7. Tebal pengecoran harus mempertimbangkan adanya proses pemadatan, pengaruh panas hydrasi (dengan
maximum beda panastertinggi didalam beton dan dipermukaan sebesar 20 derajat Celsius). 8. Khusus pada
pemberhentian pengecoran elemen vertical misal olom, sebelum dilakukan pengecoran sambungan
berikutnya, bagian atas beton harus dikepras setebal minimal 50mm,untuk mendapatkan mutu beton yang
sesuai. 9. Selama proses pengecoran harus dijaga agar tidak terjadi perubahan letak penulangan, antisipasi
terhadap hal ini harus diambil sebelum persetujuan pengecoran dikeluarkan.
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
23
H. Perawatan (Curing). 1. Perawatan biasa. Segera setelah pengecoran ,beton harus dilindungi terhadap
pengeringnan dini, temperature terlalu panas,dan gangguan mekanis. Beton harus berada dalam kondisi
lembab terus menerus sekurang-kurangnya selama 7 hari
setelah pengecoran selesai, kecuali menggunakan perawatan dipercepat. 2. Perawatan dipercepat/khusus.
Metode perawatan ini harus mendapat persetujuan tertulis pihak Pengawas. Perawatan dipercepat ( missal
dengan uap bertekanan tinggi ) dapat dilaksanakan asal dengan perawatan ini beton yang dihasilkan
sekurang kurangnya mempunyai mutu sama dengan yang disyaratkan, baik kekuatan dalam jangka pendek,
jangka panjang, maupun yang menyangkut tingkat keawetannya. Proses perawatan khusus dengan
mengganti kehadiran air dengan material tertentu(misal seperti curring compound), harus tetap juga
memenuhi syarat seperti pada perawatan yang dipercepat diatas yaitu beton yang dihasilkan minimum
mutunya tidak lebih rendah Pengawas dapat menambah jumlah benda uji dari jumlah yang disyaratkan
untuk evaluasi mutu beton,untuk menjamin bahwa proses perawatan yang dilakukan memenuhi
persyaratan. Selama cuaca panas maka perhatian harus lebih diberikan sejak dimulainya proses, seperti
perlindungan terhadap bahan dasar, cara produksi, serta penangan pengecoran. Perlindungan yang
merupakan bagian dari perawatan harus dapat mencegah temperature beton melebihi yang seharusnya,
sehingga dapat memberi pengaruh negative pada mutu beton yang dihasilkan atau kemampuan layan
komponen struktur. I. Evaluasi dan Penerimaan Mutu Beton. Evaluasi dan penerimaan Mutu Beton sesuai
dengan SNI 03-2487-
2002 ( butir 7.6 :Evaluasi dan Penerimaan Mutu Beton), kecuali pasal 7.6.2) butir (1) diganti menjadi
(diambilkan dari NI-2) yaitu: Peraturan Beton Indonesia 1971 /PBI 71
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
24
1. Frekwensi pengambilan benda uji. Selama pelaksanaan mutu beton harus diperiksa secara kontinu dari
hasil pemeriksaan benda uji.Untuk masing-masing mutu beton harus dibuat 1(satu) benda uji setiap 1 truk
mixer beton dengan volume 6(enam) m3. 2. Hal-hal lain perlu diperhatikan: a. Tenaga . Tenaga pengujian
/Teknisi lapangan yang memenuhi syarat harus melakukan pengujian beton segar di lokakasi kualifikasi,
konstruksi,
menyiapkan contoh uji silinder yang diperlukan dan mencatat segala sesuatunya yang diperlukan seperti
suhu beton segar pada saat
menyiapkan contoh uji untuk pengujian tekan. Pengujian di Laboratorium harus dilakukan oleh tenaga
Teknisi yang memenuhi persyaratan atas
persetujuan Pengawas. b. Laboratorium. Semua benda uji harus dites sesuai persyaratan di Laboratorium
Independen yang memenuhi kwalifikasi baik personel maupun peralatannya, atas persetujuan tertulis
Pengawas. Saat pengujian harus disaksikan oleh Pengawas. c. Pengujian tambahan. Pengawas berhak
memerintahkan Pelaksana untuk melakukan pengujian tambahan apabila ada hal - hal yng
meragukan.Pengujian ini harus sesuai ketentuan yang berlaku. J. Siar Pelaksanaan. Siar pelaksanaan
adalah ( siar yang terpaksa diadakan atas dasar )
alasanketerbatasan
pengecoran
pemberhentian
pengecoran
sementara
harusmemenuhi ketentuan sebagai berikut : Permukaan beton pada siar pelaksamaan, harus dibersihkan
dari serpihan dan kotoran lainnya. Sesaat sebelum beton baru di cor,semua siar pelaksanaan harus dibasahi,
dan jika ada air yang tergenang harus dibersihkan.
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
25
Siar pelaksanaan pada sistim pelat harus ditempatkan dalam daerah sepertiga bentang tengah
pelat,balobalo,balok induk.Siar pelaksanaan pada balok induk harus diletakan pada jarak minimum sebesar
dua kali lebar balok yang memotongnya dari posisi muka perpotongan tersebut.
Balok, balok induk, atau pelat yang ditumpu oleh kolom atau dinding tidak boleh di cor atau dipasang
hingga beton pada komponen struktur vertikal penumpu tidak lagi bersifat plastis.
Balok, balok induk dan kepala kolom harus dicor monolit sebagai bagian sistim pelat lantai.
K. Kegagalan Pengecoran. Yang dimaksud dengan kegagalan pengecoran disini antara lain : 1. Diproleh
mutu beton lebih rendah dari yang dipersyaratkan. Apabila hal semacam in terjadi ,maka penyelesiannya
merujuk pada pasal 7.6.butir 5 ( Penyelidikan untuk hasil uji kuat tekan beton rendah) 2. Terjadi keropos
(sarang tawon), dimana untuk menyelesaikan masalah ini harus mendapat persetujuan Pengawas.
Penyelesaian dengan cara mechanical grouting dengan menggunakan produk sejenis Embeco Grout,
Materfloow Grout , Sika dan yang sejenisnya harus dilakukan. Kuat tekan hasil grouting harus mencapai
mutu minimal sama dengan mutu beton yang dipersyaratkan .
V. PEKERJAAN GEOTEXTILE 5.1. UmumA. Uraian Pada pekerjaan geotekstil ini, Kontraktor
menyediakan bahan geotekstil, tenaga kerja, peralatan, serta perlengkapan lainnya untuk melaksanakan
pemasangan geotekstil sesuai dengan persyaratan yang diuraikan berikut ini. Geotekstil yang digunakan
harus merupakan jenis Non Woven. B. Penerbitan Detil Pelaksanaan Detil pelaksanaan Geotekstil, yang
tidak dimasukkan dalam Dokumen Kontrak pada saat pelelangan akan disediakan oleh Direksi Pekerjaan
setelah Kontraktor menyerahkan hasil survei lapangan.Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan
PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH
26
C. Pekerjaan Lain Yang Berkaitan 1. Rekayasa Lapangan 2. Galian 3. Timbunan D. Toleransi Dimensi 1.
Angkur samping kiri dan kanan minimum sebesar 100 cm. 2. Overleaping pada tepi material sambungan
minimum 10 cm sebagai tempat jahitan. E. Standar Rujukan ASTM : ASTM D 4751-95 ASTM D 4595-94
: Metode Pengujian Pore Size O95 : Metode Pengujian Strip Tensile Strength & Elongation at Max. Load
ASTM D 4632-91 : Metode Pengujian Grap Tensile Strength & Elongation at Max. Load ASTM D 4533-
91 : Metode Pengujian Trapezoidal Tear Strength
F. Pengajuan Kesiapan Kerja Paling lambat 14 hari sebelum tanggal yang diusulkan untuk pemasangan
setiap bahan, contoh yang mewakili harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan. Kontraktor diharuskan
mengajukan contoh geotekstil yang akan digunakan dengan ukuran minimum 20 cm x 15 cm beserta
brosur dan spesifikasi teknis yang dikeluarkan oleh pabrik. Kontraktor diharuskan menunjukkan semacam
Surat Referensi Kerja dengan menyebutkan merek dan tipe geotekstil serta nama Proyek yang
menggunakannya di Indonesia. Kontraktor diharuskan mengajukan metoda pelaksanaan pemasangan
geotekstil dengan menyertakan rencana Gambar Kerja, format-format Laporan Pekerjaan, rencana Bagan
Organisasi, rencana kapasitas produksi, perkiraan volume
pemasangan, dan sebagainya untuk dievaluasi oleh Direksi Pekerjaan.
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
27
Kontraktor harus memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertulis bilamana pemasangan bahan telah selesai
dan sebelum pekerjaan tersebut ditimbun kembali dengan bahan atau pekerjaan lainnya. Pemberitahuan
akan selesainya pekerjaan harus disertai laporan hasil pekerjaan pemasangan berdasarkan Gambar Kerja
yang telah disetujui. G. Jadwal Kerja Fabrikasi sambungan dimulai minimal 3 hari sebelum dipasang atau
langsung saat dihamparkan pada lahan. Geotekstil dipasang segera setelah lahan dibersihkan (land
clearing).
5.2. Bahan1. Geotekstil yang digunakan merupakan suatu bahan berbentuk lembaran tipis (Non Woven)
dari bahan sintetis yang tembus air (porous). 2. Geotekstil jenis yang dianyam atau woven berfungsi
terutama untuk menahan tarik (gaya tarik) di dalam tanah, dan dapat juga sebagai lapisan pemisah.
Geotekstil diidentifikasikan terutama berdasarkan berat parameter persegi luas lembaran. Geotekstil non
woven tipe 300 yanhg artinya (umumnya) memiliki berat 300 gr/m2 dengan ketebalan sesuai produksinya.
Selain beratnya, geotekstil juga dibedakan spesifikasinya, antara lain berdasarkan berat tarik bahan, batas
ulur, ketahanan terhadap coblosan (penetrasi), kemempuan dirembesi air. Geotekstil ini dari pabriknya
didatangkan dalam bentuk gulungan.
5.3. Pemasangan Geotextile Untuk Perkuatan TanahPekerjaan geotekstil meliputi penghamparan bahan
geotekstil secara teratur pada permukaan tanah yang telah diratakan dengan menghampar bahan secara
tersusun sejajar, dengan arah memanjang bahan selalu disamakan dengan arah kemungkinan terjadinya
daya tarik yang terbesar dalam tanah. Setelah satu lapisan geotekstil terhampar, di atas geotekstil diurug
dengan tanah lapis demi lapis dan dipadatkan sesuai spesifikasi pemadatan tanah. Kemudian diangkur pada
kiri dan kanan lahan sesuai dengan toleransi dimensi sesuai spesifikasi. Pemasangan awal lembaran
geotekstil harus dibuat dalam kondisi kencang tertarik, tidak boleh kendor sebelum bahan geotekstil diurug
oleh tanah. SambunganSpesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN
KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH
28
geotekstil tidak diperbolehkan searah dengan gaya tarik. Sambungan geotekstil dijahit dengan ketentuan
sebagai berikut : Jahitan tidak untuk menahan gaya tarik, hanya sebagai penutup saja, misalnya jahitan
antara sisi overleap dari satu lajur geotekstil dengan lajur geotekstil di sebelahnya. Jahitan hanya untuk
menutup bagian-bagian yang tidak struktural dan tidak untuk menahan tarik. Penyambunan geotekstil
dilakukan dengan overleap yang sudah ditentukan toleransi dimensinya dan dijahit dengan benang khusus
untuk geotekstil. Pemasangan geotekstil harus dipastikan tidak terusakkan oleh benda-benda tajam dalam
tanah dangkal dan sisa-sisa akar-akar pepohonan yang tajam menyembul dalam tanah, kecuali bila potensi
kerusakan tersebut sudah diantisipasi sebelumya dan sudah diperhitungkan dalam perhitungan kekuatan
dan ketahanan bahan.
5.4. Pemasangan Geotextile Selimut Pipa DrainGeotextile yang dipasang untuk penutup pipa drain
difungsikan sebagai penyaring partikel tanah agar tidak masuk ke dalam pipa drain. Geotextile tersebut
harus diselimutkan keseluruh permukaan luar pipa drain yang akan dimasukkan ke dalam tanah.
Pemasangan geotextile tersebut harus dilingkarkan dan dijahit sehingga tidak terlepas dari permukaan luar
pipa drain.
5.5. Pengukuran dan PembayaranPengukuran Pengukuran hasil pekerjaan geotekstil dilakukan berdasarkan
luas geotekstil yang telah terpasang dihitung seluas hamparan lahan yang dipasang geotekstil ditambah
tinggi uncompacted material serta panjang angkur kanan dan kiri pada sepanjang ruas jalan yang dipasang
geotekstil. Pengukuran luas pemasangan geotekstil hanya berlaku pada Gambar Kerja yang telah disetujui.
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
29
Dasar Pembayaran Pekerjaan yang diukur seperti yang disyaratkan di atas haruslah dibayar menurut Harga
Satuan Kontrak. Harga pembayaran tersebut telah merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerja,
bahan, peralatan, dan biaya tambahan lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang
memenuhi ketentuan seperti yang diuraikan dalam Seksi ini.
Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG
SQUASH
30

Anda mungkin juga menyukai