Anda di halaman 1dari 10

A.

STRUKTUR TULANG
Tulang terdiri atas lapisan-lapisan yang jika disebutkan dari arah luar ke dalam, yaitu
periosteum, tulang kompak, tulang spons, endosteum, dan sumsum tulang.
1. Periosteum, adalah lapisan terluar tulang yang terdiri atas dua lembar jaringan ikat.
Lembaran luar berupa jaringan ikat fibrosa rapat, sedangkan lembaran dalam berupa satu
lapis osteoblast (sel pembentuk jaringan tulang).
2. Tulang kompak, membentuk lapisan luar semua tulang dan sebagian besar struktur “tulang
panjang”. Tulang kompak berisi beberapa ruang dan memberikan perlindungan dan
dukungan kepada tulang dan sekitar lapisan luar tulang. Unit dasar dari Tulang kompak
adalah “osteon”, yang juga dikenal sebagai ” Sistem Haversian”.
3. Tulang spons, tidak termasuk osteon. Sebaliknya, tulang spons terdiri dari kisi teratur
kolom tipis tulang yang disebut trabekula, yang mengandung lamellae, osteosit, lakuna dan
kanalikuli. Ruang antara trabekula dan beberapa tulang spons diisi dengan sumsum tulang
merah.
4. Endosteum, adalah jaringan ikat areolar vaskuler yang melapisi rongga sumsum.
5. Sumsum tulang, merupakan lapisan paling dalam yang berbentuk jeli, berfungsi untuk
memproduksi sel darah merah, darah putih, dan keping darah.

Gambar 13. Struktur tulang.

Menurut jaringan penyusun dan sifat-sifatnya, tulang dibedakan menjadi tulang rawan
dan tulang keras.
a. Tulang Rawan
Tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan yang disebut kondroblas. Sel-sel ini
mengeluarkan matriks yang disebut kondrin. Lama-kelamaan kondroblas akan terkurung oleh
matriksnya sendiri dalam ruangan yang disebut lakuna. Di dalam lakuna terdapat kondroblas
yang bersifat tidak aktif disebut kondrosit (sel tulang rawan). Tulang rawan pada anak-anak
berbeda dengan tulang rawan pada orang dewasa.

Tulang rawan pada anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim.
Sedangkan pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium.
Jaringan tulang rawan (kartilago) terdiri dari tiga macam yaitu hialin, fibrosa, dan elastis.
1. Tulang rawan hialin adalah tulang rawan yang
mengandung kondroblas dan kolagen. Warnanya putih
kebiruan dan transparan. Tulang rawan hialin merupakan
bagian terbesar dari kerangka embrio dan terdapat di
laring, trakea, dan tulang dada. Fungsinya adalah untuk
memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik, dan
membantu pergerakan.
Gambar 14. Tulang rawan
hialin
2. Tulang rawan elastis adalah tulang rawan yang
strukturnya lebih lentur. Fungsi utama tulang rawan
elastis adalah sebagai pemberi fleksibilitas dan
penyokong. Tulang ini terdapat pada embrio, laring, daun
telinga, epiglotis, dan bagian luar telinga.
Gambar 15. Tulang rawan
elastis
3. Tulang rawan fibrosa adalah tulang rawan yang lebih
kokoh dan fleksibel. Jaringan ini berfungsi untuk
memberikan proteksi dan penyokong. Warnanya gelap
dan keruh. Tulang rawan fibrosa merupakan tulang
rawan yang paling kuat. Tulang rawan fibrosa terdapat
pada tulang belakang dan tendon. Gambar 16. Tulang rawan
fibrosa
b. Tulang Keras
Tulang adalah penyokong tubuh paling utama bagi sebagian besar hewan. Sel tulang disebut
osteosit yang dibentuk oleh osteoblas. Osteoblas saling terhubung dengan kanalikuli. Matriks
osteoblas mengandung kalsium fosfat yang mengakibatkan matriks mengeras. Tulang dapat
dibagi menjadi dua macam yaitu tulang padat (tidak memiliki rongga seperti tulang pipa) dan
tulang spons (memiliki rongga seperti tulang pendek).

1. Tulang kompak: matriksnya tersusun rapat dan padat


yang mengandung zat kapur dan fosfor. Tulang kompak
pada sel-sel tulangnya (osteosit) tersusun membentuk
sistem havers. Pada bagian tengah tulang kompak
contohnya tulang pipa pada bagian tengahnya terdapat
saluran pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf, yang
dikelilingi oleh sel tulang.
Gambar 17. Tulang kompak
2. Tulang spons: matriksnya berongga dan tersusun oleh
anyaman trabeculae yang pipih dan mengandung serat
kolagen. Rongga yang terdapat pada tulang spons diisi
oleh jaringan sumsum tulang.

Gambar 18. Tulang spons


Pembentukan dan Perkembangan Tulang
Substansi di sekitar tulang disebut matriks tulang, tersusun atas senyawa protein.
Selanjutnya terjadi pengisian kapur dan fosfor sehingga matriks tulang menjadi keras.
Pengerasan tulang disebut osifikasi. Osifikasi dibedakan menjadi 2 macam sebagai berikut:
a. Osifikasi kondral, yaitu pembentukan tulang dari tulang rawan. Terjadi pada tulang pipa dan
tulang pendek.
b. Osifikasi desmal, yaitu pembentukan tulang dari membran jaringan mesenkim. Terjadi pada
tulang pipih.
Proses pertumbuhan tulang manusia dimulai sejak janin berusia delapan minggu sampai
umur kurang lebih 25 tahun, bahkan lebih dari itu masih terjadi pembentukan tulang. Urutan
proses pembentukan tulang (osifikasi) sebagai berikut:
a. Tulang rawan pada embrio mengandung banyak osteoblas, terutama pada bagian tengah
epifisis dan bagian tengah diafisis, serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan.
b. Osteosit terbentuk dari osteoblas, tersusun melingkar membentuk sistem Havers. Di tengah
sistem Havers terdapat saluran Havers yang banyak mengandung pembuluh darah dan
serabut saraf.
c. Osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang. Setelah mendapat
tambahan senyawa kalsium dan fosfat tulang akan mengeras.
d. Selama terjadi penulangan, bagian epifisis dan diafisis membentuk daerah antara yang tidak
mengalami pengerasan, disebut cakraepifisis. Bagian ini berupa tulang rawan yang
mengandung banyak osteoblas.
e. Bagian cakraepifisis terus mengalami penulangan. Penulangan bagian ini menyebabkan
tulang memanjang.
f. Di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoblas yang merusak tulang sehingga tulang
menjadi berongga kemudian rongga tersebut terisi oleh sumsum tulang.

Anda mungkin juga menyukai