DISUSUN OLEH :
P1337420616026
2019
TINJAUAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Pengertian
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Faktor Prediposisi
Menurut Stuart (2007), faktor predisposisi terjadinya halusinasi adalah:
a. Biologis
Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan respon
neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami. Ini ditunjukkan oleh
penelitian-penelitian yang berikut:
1) Penelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan otak yang lebih
luas dalam perkembangan skizofrenia. Lesi pada daerah frontal, temporal
dan limbik berhubungan dengan perilaku psikotik.
2) Beberapa zat kimia di otak seperti dopamin neurotransmitter yang
berlebihan dan masalah-masalah pada system reseptor dopamin dikaitkan
dengan terjadinya skizofrenia.
3) Pembesaran ventrikel dan penurunan massa kortikal menunjukkan
terjadinya atropi yang signifikan pada otak manusia. Pada anatomi otak
klien dengan skizofrenia kronis, ditemukan pelebaran lateral ventrikel,
atropi korteks bagian depan dan atropi otak kecil (cerebellum). Temuan
kelainan anatomi otak tersebut didukung oleh otopsi (post-mortem).
b. Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon dan
kondisi psikologis klien.Salah satu sikap atau keadaan yang dapat
mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan
kekerasan dalam rentang hidup klien.
c. Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti:
kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana alam) dan
kehidupan yang terisolasi disertai stress.
2. Faktor prespitasi
Secara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan setelah
adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak berguna, putus asa
dan tidak berdaya.Penilaian individu terhadap stressor dan masalah koping dapat
mengindikasikan kemungkinan kekambuhan (Keliat, 2006). Menurut Stuart (2007),
faktor presipitasi terjadinya gangguan halusinasi adalah:
a. Biologis
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur proses
informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang
mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi stimulus
yang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.
b. Stress lingkungan
Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap stressor
lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
c. Sumber koping
Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi stressor.
D. RINGKASAN TEORI
Halusinasi adalah persepsi klien melalui panca indera terhadap
lingkungan tanpa ada stimulus atau rangsangan yang nyata.
Faktor Predisposisi terjadinya halusinasi yaitu :
- Biologis
Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan
respon neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami.
- Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon
dan kondisi psikologis klien.Salah satu sikap atau keadaan yang dapat
mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan
kekerasan dalam rentang hidup klien.
- Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti:
kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana alam) dan
kehidupan yang terisolasi disertai stress.
E. RINGKASAN KASUS
Nn. M dibawa ke RSJD Amino Gondohutomo tanggal 21 Maret 2019
karena klien selama kurang lebih 2 minggu mengamuk , merusak kamar , sulit
makan , tidak mau bicara, dan klien kurang lebih 8 bulan tidak pernah kontrol
dan tidak minum obat. Klien merasa ada yang mau menyantet sehingga menutup
wajahnya dengan kain ,mendengar suara-suara saat diolok-olok teman sekolah
sehingga pasien tidak mau sekolah dan melihat bayangan seperti setan. Klien
tinggal bersama kedua orang tua nya serta kakak wanita nya di Kaliwungu ,
Kendal. Klien sudah 2 kali di rawat di RSJD Amino Gondohutomo.
LAPORAN KASUS RESUME
1. Identitas klien
Nama : Nn. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 19 tahun
Tanggal masuk : 25 maret 2019
Alamat : Kendal, Jawa Tengah
2. Alasan masuk RS
Klien selama kurang lebih 2 minggu mengamuk , merusak kamar , sulit makan , tidak
mau bicara, dan klien kurang lebih 8 bulan tidak pernah kontrol dan tidak minum obat.
Klien sudah dua kali di rawat di RSJ
3. Predisposisi dan presipitasi
a. Predisposisi : klien selalu menyendiri di kamar , dan teman teman menjauhi
nya .
b. Presipitasi : Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena klien tidak
control.
4. Analisa Data
5. Diagnosa Keperawatan
Perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
6. Rencana Tindakan Keperawatan
7. Catatan keperawatan
Diagnosa keperawatan
P : lanjutkan SP keluarga
Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
pendengaran