Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

HUKUM OHM

Disusun oleh :

Kelompok 1

Ahmad Koimam Ines Poppy Carolina


NIM:1841150032 NIM:1841150007

Alfina Putri Nureiny Mahardika Bagus Adi W.


NIM:1841150051 NIM:1841150100

Awaludin Ramadhan Riswan Agung Prasetyo


NIM:1841150036 NIM:1841150042

cover

PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
A. TUJUAN
1. Membuktikan kebenaran dari hukum kirchoff tentang (KCL) tentang arus pada
rangkaian listrik
2. Membuktikan kebenaran dari hukum kirchoff tentang tegangan (KVL) pada
rangkaian listrik
3. Menyelesaikan suatu persoalan pada suary rangkain listrik dengan menggunakan
hukum kirchoff

B. DASAR TEORI

Hukum Kirchoff ditemukan oleh Gustav Robert Kirchoff yang merupakan


ahli fisika asal Jerman. Kirchoff menjelaskan hukumnya ke dalam dua bagian yaitu
Hukum I Kirchoff dan Hukum II Kirchoff. Hukum ini pada dasarnya menjelaskan
rangkaian sederhana yang terdiri dari lampu, baterai dan saklar yang terhubung satu
sama lain. Saat sakelar dalam keadaan terbuka, arus listrik belum mengalir dan
lampu tetap padam. Saat sakelar dalam keadaan disambungkan, arus listrik akan
mengalir dari kutub positif ke kutub negatif baterai sehingga lampu akan menyala.
Hukum Kirchhoff I menyatakan :
“Jumlah aljabar kuat arus yang menuju suatu titik cabang rangkaian listrik = jumlah
aljabar arus yang meninggalkan titik cabang tersebut.” Atau :
S I menuju titik cabang = S I meninggalkan titik cabang

Pada gambar di bawah arus I1 , I2 , dan I3 menuju titik cabang A, sedangkan arus
I4 dan I5 meninggalkan titik cabang A. Maka pada titik cabang A tersebut berlaku
persamaan :

∑Imenuju titik cabang = ∑Imeninggalkan titik cabang

I1 + I2 + I3 = I4 + I5

Gambar
Arus-arus pada titik cabang Hukum II
Kirchhoff menyatakan :
“Jumlah aljabar penurunan tegangan (voltage drop) pada rangkaian tertutup (loop)
menuruti arah yang ditentukan = jumlah aljabar kenaikan tegangan (voltage rise)
nya.” Atau :
S Vdrop = S Vrise
Pada gambar di bawah, arah pembacaan mengikuti arah jarum jam seperti yang
ditunjukkan panah melingkar, jadi mengikuti arah a-b-c-d-e-f-a. Pada baterei, arah
pembacaan dari a ke b atau dari – ke +, sehingga dari a ke b terjadi voltage rise sebesar
E1, sebaliknya dari d ke e terjadi voltage drop sebesar E2. Pada resistor R1 arah
pembacaan dari b ke c dan arus mengalir dari b ke c juga, oleh karena arus mengalir
dari tegangan tinggi ke rendah, maka tegangan b lebih besar dari tegangan c sehingga
dari b ke c terjadi voltage drop sebesar I R1. Dengan penalaran yang sama maka dari
c ke d, e ke f, f ke a berturut-turut terjadi voltage drop sebesar I R2, I R4, dan I R3.

Gambar Voltage drop dan rise pada loop


Maka pada loop berlaku persamaan :
S V drop = S V rise
I R1 + I R2 + E2 + I R4 + I R3 = E1
I ( R1 + R1 + R1 + R1 ) = E1 - E2
Pada waktu menggunakan hukum tersebut, jika dari perhitungan diperoleh harga
arus bertanda aljabar -, maka arah arus yang benar adalah berlawanan dengan arah
yang telah ditentukan secara sembarang pada langkah awal.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Power Supply DC (1 buah)


2. Avometer (1 buah)
3. Protoboard (1 buah)
4. Resistor (1200Ω, 1500Ω, 3300Ω)
5. Kabel Penghubung

D. RANGKAIAN PERCOBAAN
a. Hukum Kirchoff I (KCL)
R2 = 1200 Ω
I1 R1 = 3300 Ω
A
A I2

A
I3
Vs R3 = 1500 Ω
V

b. Hukum Kirchoff II (KVL)

E. DATA PERCOBAAN
a. Hukum Kircoff I (KCL)

• Tabel Percobaan
TEGANGAN ARUS (mA)
(V) KETERANGAN
R1 R2 R3
3 0,75 0,43 0,375
7 2 0,975 0,8
11 3 1,5 1,25
15 4 2,05 1,675
• Tabel Hitungan
TEGANGAN ARUS (mA)
(V) R TOTAL (Ω) KETERANGAN
1 2 3
3 0,76 0,42 0,34
7 1,8 1 0,8
11 3966,67 2,8 1,56 1,24
15 3,8 2,1 1,7

b. Hukum Kirchoff II (KVL)

• Tabel Percobaan
TEGANGAN TEGANGAN V)
SUMBER (V) ( KETERANGAN
R1 R2 R3
5 1,1 1,4 3 Vtotal = 5,4 V
9 2 2,4 5,2 Vtotal = 9,3 V
13 2,75 3,5 7,5 Vtotal = 11 V
17 3,75 4,75 9,75 Vtotal = 17,5 V

Pada Saat Polaritas Baterai + -


TEGANGAN
TEGANGAN BEBAN (V)
SUMBER (V) KETERANGAN
V1 V2 R1 R2 R3
5 9 0,7 0,875 1,875 Vtotal = 5,4 V
9 9 0,1 0,125 0,25 Vtotal = 9,2 V
13 9 1 1,25 2,75 Vtotal = 11 V
17 9 2 2,25 5 Vtotal = 17,5 V

Pada Saat Polaritas Baterai - +


TEGANGAN
TEGANGAN BEBAN (V)
SUMBER (V) KETERANGAN
V1 V2 R1 R2 R3
5 9 2,8 2,7 7,6 Vtotal = 5,3 V
9 9 3,6 4,5 9,8 Vtotal = 9,4 V
13 9 4,5 5,75 12 Vtotal = 11 V
17 9 5,25 6,75 14,5 Vtotal = 17,5 V
• Tabel Hitungan
TEGANGAN TEGANGAN V)
KETERANGAN
SUMBER (V) (
R1 R2 R3
5 1 1,25 2,75 Itotal = 0,00083 A
9 1,8 2,25 4,95 Itotal = 0,0015 A
13 2,60 3,25 7,15 Itotal = 0,00217 A
17 3,4 4,25 9,35 Itotal = 0,00283 A

Pada Saat Polaritas Baterai + -


TEGANGAN
TEGANGAN BEBAN (V)
SUMBER (V) KETERANGAN
V1 V2 R1 R2 R3
5 9 0,8 1 2,2 Itotal = 0,00067 A
9 9 0,06 0,075 0,165 Itotal = 0,00005 A
13 9 0,8 1 2,2 Itotal = 0,00067 A
17 9 1,6 2 4,4 Itotal = 0,0013 A

Pada Saat Polaritas Baterai - +

TEGANGAN
TEGANGAN BEBAN (V)
SUMBER (V) KETERANGAN
V1 V2 R1 R2 R3
5 9 2,8 3,5 7,7 Itotal = 0,0023 A
9 9 3,6 4,5 9,9 Itotal = 0,003 A
13 9 4,4 5,5 12,1 Itotal = 0,00367 A
17 9 5,2 6,5 14,3 Itotal = 0,0043 A

F. ANALISIS

1. Mengapa ketika sumber V2 dibalik polaritasnya menyebabkan berubahnya


penunjukan tegangan pada setiap tahanan?
Jawab :
Karena pada saat posisi polaritas kutub + v2 di atas maka akan terjadi
subctractive polarity (polaritas pengurangan) disebabkan karena arah tegangan
pada v1 berlawanan terhadap arah tegangan v2 , dan pada saat posisi polaritas
kutub - v2 di atas maka terjadi additive polarity (penambahan polaritas)
disebabkan karena tegangan pada v1 searah terhadap arah tegangan v2

2. Hitung besarnya arus yang mengalir pada gambar percobaan 3,5 (ada dua
jawaban) Jawab :
- Pada Saat Vsumber = 5 volt dan Vbaterai = 9 volt , polaritasnya - +
= = = 0,0023 = 2,3 = = =

0,00067 = 0,67 = = = 0,0003 =3


- Pada Saat Vsumber = 5 volt dan Vbaterai = 9 volt , polaritasnya + -
- Pada Saat Vsumber = 9 volt dan Vbaterai = 9 volt , polaritasnya - +
- Pada Saat Vsumber = 9 volt dan Vbaterai = 9 volt , polaritasnya + -

= = = 0,00005 = 0,05 = = =
0,00367 = 3,67
- Pada Saat Vsumber = 13 volt dan Vbaterai = 9 volt , polaritasnya - +

- Pada Saat Vsumber = 13 volt dan Vbaterai = 9 volt , polaritasnya + -

= = = 0,00067 = 0,67 = = =

0,0043 = 4,3 = = = 0,0013 = 1,3


- Pada Saat Vsumber = 17 volt dan Vbaterai = 9 volt , polaritasnya - +
- Pada Saat Vsumber = 17 volt dan Vbaterai = 9 volt , polaritasnya + -

3. Apa kesimpulan anda tentang percobaan ini?


Jawab :
1) Berdasarkan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan nilai Arus masuk
dan Arus keluar sama. Hukum Kirchoff 1 (KCL) yang menyatakan aljabar
dari arus yang menuju suatu titik cabang sama dengan nol.
2) Berdasarkan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan terdapat perbedaan
nilai tegangan,disebakan human error atau kesalahan penunjukkan jarum alat
ukur. Maka, hukum kirchoff II (KVL) tidak berlaku.
3) Apabila ada 2 sumber atau lebih yang arah polaritasnya berlawanan akan
menyebabkan subctraktive polarity dan apabila arah polaritasnya searah akan
menyebabkan addictive polarity sehingga akan timbul perbedaan tegangan

G. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum hukum kirchoff I dan II dapat disimpulkan :


1) Berdasarkan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan nilai Arus masuk
dan Arus keluar sama. Hukum Kirchoff 1 (KCL) yang menyatakan aljabar
dari arus yang menuju suatu titik cabang sama dengan nol.
2) Berdasarkan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan terdapat perbedaan
nilai tegangan,disebakan human error atau kesalahan penunjukkan jarum alat
ukur. Maka, hukum kirchoff II (KVL) tidak berlaku.
3) Apabila ada 2 sumber atau lebih yang arah polaritasnya berlawanan akan
menyebabkan subctraktive polarity dan apabila arah polaritasnya searah akan
menyebabkan addictive polarity sehingga akan timbul perbedaan tegangan
LAMPIRAN

- Pada Saat Praktikum Hukum Kirchoff I


- Pada Saat Praktikum Hukum Kirchoff II
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8914158/JOB_10_-_HUKUM_KIRCHOFF

Anda mungkin juga menyukai