SD KELAS I
Diterbitkan oleh:
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin
tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
ii
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 akan diterapkan di
semua sekolah pada tahun 2014. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum
sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan tantangan internal dan eksternal.
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola
kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian
beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang
dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal,
nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan
tantangan internal dan eksternal pada bidang pendidikan pendidikan. Oleh karena itu, implementasi
Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan
masyarakat Indonesia masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar
kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar
kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata
pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta
didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata
pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses
pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial
dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik. Akhirnya, kepada
semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam mempersiapkan Kurikulum 2013, saya
mengucapkan banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
Muhammad Nuh
iii
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Materi Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013. Materi pelatihan ini merupakan bahan ajar wajib dalam rangka pelatihan calon
Narasumber Nasional, instruktur Nasional, dan Guru Sasaran untuk memahami Kurikulum 2013 dan
kemudian dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan
terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran
2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan bertahap menyeluruh untuk Kelas I, II, IV dan V, Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI), Kelas VII, VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X, XI Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan
Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya
sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas. Modul ini diharapkan dapat membantu semua pihak
menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di
jajaran BPSDMPK dan PMP, widyaiswara, dosen perguruan tinggi, konsultan, pengawas, kepala
sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.
Syawal Gultom
NIP 196202031987031002
iv
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
DAFTAR ISI
SAMBUTAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum 2013
1.1 Rasional Pengembangan dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 2
1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013 11
1.3 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu, Pendekatan Saintifik, Model-model 15
Pembelajaran, dan Penilaian Autentik pada Kurikulum 2013
A. Pembelajaran Tematik Terpadu 15
B. Pendekatan Saintifik 18
C. Model-model Pembelajaran (Project Based Learning, Problem Based 22
Learning, Discovery Learning)
D. Penilaian Autentik 34
Materi Pelatihan 2 : Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa
2.1 Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa 42
A. Kedudukan dan Fungsi Buku Siswa dan Buku Guru 42
B. Struktur dan Hubungan Fungsional Buku Siswa dan Buku Guru 44
C. Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa 46
D. Proses Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 48
Materi Pelatihan 3: Perancangan Pembelajaran dan Penilaian
3.1 Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-model Pembelajaran dalam 64
Pembelajaran Tematik Terpadu
3.2 Perancangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Tematik Terpadu 74
3.3 Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran 87
Materi Pelatihan 4 : Praktik Pembelajaran Terbimbing
4.1 Analisis Video Pembelajaran 102
4.2 Penyusunan RPP 106
4.3 Peer Teaching 128
v
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 1
KONSEP KURIKULUM 2013
1.1 RASIONAL PENGEMBANGAN DAN ELEMEN PERUBAHAN
KURIKULUM
1.2 SKL, KI, KD,DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM
2013
1.3 KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU,
PENDEKATAN SAINTIFIK, MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN AUTENTIK PADA
KURIKULUM 2013
1
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-1.1
1. Tantangan Internal
a. Pemenuhan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Pengelolaan,
Standar Biaya, Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar Kompetensi Lulusan.
b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. SDM
usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi
modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi
dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan
masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi.
b. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih
dan kritis, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan
mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki
kesiapan untuk bekerja.
c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa
terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi, Observation
based [discovery] learning dan Collaborative learning.
e. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan
kecurangan dalam ujian.
2
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
3
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema
untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah
sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan
kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu
semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam
Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan
satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk
tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan
kelas tersebut.
D. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran
ekstrakurikuler.
1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan mata
pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat.
b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan
SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai
Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted).
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu
pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung
(direct teaching), keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat
developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching),
sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan
yang tidak langsung (indirect teaching).
e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmental dilaksanakan
berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnya dan saling memperkuat
antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi
di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan
kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses
pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.
g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan
mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis
(menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-
kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).
h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi
yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan
4
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta
didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan
hasil analisis jawaban peserta didik.
i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya
segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi
pada tingkat memuaskan.
2. Pembelajaran ekstrakurikuler.
Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang
sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan
ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler
wajib. Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung
kegiatan intrakurikuler.
Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem
belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten
dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester
sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran
per semester.
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester.
Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan
VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit. Struktur Kurikulum
SD/MI adalah sebagai berikut.
ALOKASI WAKTU BELAJAR
MATA PELAJARAN PER MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36
Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada keterdekatan makna dari konten
Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III, sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi
Dasar IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema yang ada untuk
kelas IV, V dan VI.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki
keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi peserta didik
aktif. Proses pembelajaran peserta didik aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses
pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati,
menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
6
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan
pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
7
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya
keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard
skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano
(1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan
dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah
8
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft
skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan
ranah skills dan attitude.
Berdasarkan gambar 4, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian
kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan lintasan
taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan
(knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana
saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif. Terdapat beberapa
perkembangan pemahaman tentang kreativitas. Pemahaman lama terhadap istilah kreatif hanya
berlaku untuk dunia seni, kini berkembang untuk bidang yang lain termasuk pendidikan. Menurut
Dyers, 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal
dari genetik. Hal tersebut menunjukkan bahwa kreativitas terbentuk bukan hanya karena bakat
namun dapat dipelajari.
Terdapat beberapa hukum dalam kreativitas, yakni (1) kreativitas itu menular (Einstein Law), (2)
kretivitas itu benda gas (Nathan Law), (3) kreativitas hanya dibatasi oleh ambisi dan imajinasi, (4)
berlaku hukum universal pengetahuan (Wiener). Pada kreativitas juga tidak berlaku hukum
kekekalan massa, tidak berlaku hukum kekekalan energi, tidak berlaku hukum beda potensial.
Hukum tersebut menjelaskan bahwa kreativitas merupakan sesuatu aktivitas yang bisa dipelajari
bersama. Kegiatan yang dilakukan secara kolaboratif akan menularkan kreativitas dalam
kelompoknya. Pada pelaksanaan pembelajaran guru juga perlu menyediakan “ruang” pada anak
untuk mengembangkan kreativitasnya seluas mungkin karena kreativitas memiliki hukum layaknya
gas yang menempati ruangnya. Untuk itu aktivitas pembelajaran hendaknya dirancang agar peserta
didik bisa bebas mengeksplorasi ide-ide dan kemampuannya dalam mengerjakan tugas. Tampunglah
semua ide-ide tersebut, kemudian diskusikan bersama untuk menetapkan ide mana yang bisa
diwujudkan. Dengan demikian peserta didik akan terbiasa untuk menggali potensi dan kreativitasnya
dalam proses belajar.
9
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Berdasarkan gambar 5 menjelaskan ruang lingkup keterpaduan dan prosesnya yang mencakup: a)
keterpaduan dalam mapel (integrasi vertikal) bersifat intradisipliner, b) keterpaduan antarmapel
(integrasi horizontal) yang bersifat multidisipliner dan interdisipliner, dan c) keterpaduan luar mapel
(transdisipliner) yang bersifat berbasis konteks melalui observasi.
Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian. Penguatan pada proses
pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a) menggunakan pendekatan saintifik melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan
karakteristik siswa, b) menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk
semua mata pelajaran, c) menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery
learning), dan d) menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa
pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan kreatif. Penguatan pada penilaian pembelajaran
karakteristik penguatannya mencakup: a) mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai tinggi,
b) menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan),
c) mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa, dan d) menggunakan portofolio
pembelajaran siswa.
Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: a) perancangan RPP, b) pelaksanaan
pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan d) budaya mutu sekolah.
a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran, mengalir
secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan aktivitas belajar, sumber dan media,
output/produk siswa, dan penilaian.
b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan indeks
kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.
c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi, pelaksanaan, eksekusi
rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan pasca supervisi.
d. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan
terhadap standar, dan proses pembudayaan (penguatan dan penghargaan).
10
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-1.2
11
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam tabel di bawah
ini.
Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara Holistik
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
SIKAP pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam
sekitar, serta dunia dan peradabannya
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisis +
Mengevaluasi
PENGETAHUAN
pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar +
Mencipta
KETERAMPILAN
pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret
Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai berikut:
a. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya.
Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan.
b. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, dan mengevaluasi.
c. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan
Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret.
Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengamati; menanya; mencoba dan
mengolah; menalar; mencipta; menyajikan dan mengkomunikasikan
12
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
B. KOMPETENSI INTI
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui
kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan Kompetensi inti menggunakan notasi berikut ini.
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV adalah
sebagai berikut.
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual denagn cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
C. KOMPETENSI DASAR
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan Kompetensi Dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari
suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1. Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
2. Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
3. Kelompok 3: kelompok kompetensi dasasr pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
4. Kelompok 4: kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
Penjabaran lengkap mengenai kompetensi dasar per jenjang kelas dan per mata pelajaran dapat
dilihat dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 67 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
13
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2. Manajemen Implementasi
a. Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah
provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
b. Pemerintah bertanggung jawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk
melaksanakan kurikulum.
c. Pemerintah bertanggung jawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum secara
nasional.
d. Pemerintah provinsi bertanggung jawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.
e. Pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab dalam memberikan bantuan profesional
kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota terkait.
3. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum dilaksanakan selama masa pengembangan ide (deliberation process),
pengembangan desain dan dokumen kurikulum, dan selama masa implementasi kurikulum.
Evaluasi dalam deliberation process menghasilkan penyempurnaan dalam Kompetensi Inti yang
dijadikan organising element dalam mengikat Kompetensi dasar mata pelajaran.
14
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO: 1.3
15
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
16
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
pendekatan tematik terpadu. Penyajian pembelajaran untuk kelas 1 memiliki alokasi waktu
kumulatif 30 JP per minggu. Namun demikian penjadwalan tidak terbagi secara kaku melainkan
diatur secara luwes.
17
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
c. Membuat Hubungan Pemetaan antara Kompetensi Dasar dan Indikator dengan Tema
Kompetensi Dasar dari semua muatan pelajaran telah disediakan dalam Kurikulum 2013.
Demikian juga sejumlah tema untuk proses pembelajaran selama satu tahun untuk Kelas 1
sampai dengan Kelas 6 telah disediakan. Namun demikian guru masih perlu membuat
indikator dan melakukan pemetaan Kompetensi Dasar dan indikator tersebut berdasarkan
tema yang tersedia. Hasil pemetaan dimasukkan ke dalam format pemetaan agar lebih
mudah proses penyajian pembelajaran. Indikator mana saja yang dapat disajikan secara
terpadu diberikan tanda cek (√).
d. Membuat Jaringan Kompetensi Dasar
Kegiatan berikutnya adalah membuat Jaringan KD dan indikator dengan cara menurunkan
hasil cek dari pemetaan ke dalam format Jaringan KD dan indikator.
e. Menyusun Silabus Tematik Terpadu
Setelah dibuat Jaringan KD dan Indikator, langkah selanjutnya adalah menyusun silabus
tematik untuk lebih memudahkan guru melihat seluruh desain pembelajaran untuk setiap
tema sampai tuntas tersajikan di dalam proses pembelajaran. Silabus tematik memberikan
gambaran secara menyeluruh tema yang telah dipilih akan disajikan berapa minggu dan
kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam penyajian tema tersebut.
Silabus tematik terpadu memuat komponen sebagaimana panduan dari Standar Proses yang
meliputi 1) Kompetensi Dasar mana saja yang sudah terpilih (dari Jaringan KD), 2) Indikator
(dibuat oleh guru, juga diturunkan dari Jaringan) 3) Kegiatan Pembelajaran yang memuat
perencanaan penyajian untuk berapa minggu tema tersebut akan dibelajarkan, 4) Penilaian
proses dan hasil belajar (diwajibkan memuat penilaian dari aspek sikap, keterampilan dan
pegetahuan) selama proses pembelajaran berlangsung 5) Alokasi waktu ditulis secara utuh
kumulatif satu minggu berapa jam pertemuan (misalnya 30 JP x 35 menit) x 4 minggu; 6)
Sumber dan Media.
f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu
Langkah terakhir dari sebuah perencanaan adalah dengan menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik Terpadu. Dalam RPP Tematik Terpadu ini diharapkan dapat tergambar
proses penyajian secara utuh dengan memuat berbagai konsep mata pelajaran yang
disatukan dalam tema. Di dalam RPP Tematik Terpadu ini peserta didik diajak belajar
memahami konsep kehidupan secara utuh. Penulisan identitas tidak mengemukakan mata
pelajaran, melainkan langsung ditulis tema apa yang akan dibelajarkan. (Untuk lebih jelasnya
akan dibahas pada submateri pelatihan 4.2 Penyusunan RPP)
B. PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013
mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini
sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih
mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif
(deductive reasoning).
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik.
Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik
simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke
dalam relasi ide yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan
kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk
18
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh
pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya.
Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti
dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang
spesifik. Metode ilmiah pada umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui
observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi,
dan menguji hipotesis.
2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri atas lima
pengalaman belajar pokok yaitu:
a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi/eksperimen;
d. mengasosiasikan/mengolah informasi; dan
e. mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana
tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 2: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
19
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
20
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK- 1.3
Langkah Kegiatan :
1. Amatilah video pembelajaran yang ditayangkan fasilitator.
2. Tuliskanlah aktivitas guru dan siswa pada pembelajaran tersebut.
3. Identifikasilah pendekatan saintifik yang tampak pada aktivitas pembelajaran dan tuliskan di
kolom kegiatan.
Tema :
Subtema :
Pembelajaran ke- :
Menanya
Mengumpulkan
informasi/eksperimen
Mengasosiasikan/mengolah
informasi
Mengkomunikasikan
21
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
C. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
a. Konsep/Definisi
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah model pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang
untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan
insvestigasi dan memahaminya.
Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding
question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang
mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab,
secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip
dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBLmerupakan investigasi mendalam tentang
sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka
Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk
menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan
melakukan eksperimen secara kolaboratif. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan investigasi
mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha
peserta didik.
Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik berikut ini.
1) peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja;
2) adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik;
3) peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau
tantangan yang diajukan;
4) peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola
informasi untuk memecahkan permasalahan;
5) proses evaluasi dijalankan secara kontinyu;
6) peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan;
7) produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif; dan
8) situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyek sebaiknya sebagai fasilitator, pelatih,
penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan daya imajinasi,
kreasi dan inovasi dari siswa.
Beberapa hambatan dalam implementasi metode Pembelajaran Berbasis Proyek antara lain
berikut ini.
1) Pembelajaran Berbasis Proyek memerlukan banyak waktu yang harus disediakan untuk
menyelesaikan permasalahan yang komplek.
2) Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan, karena menambah biaya untuk
memasuki sistem baru.
3) Banyak guru merasa nyaman dengan kelas tradisional, dimana guru memegang peran
utama di kelas. Ini merupakan suatu transisi yang sulit, terutama bagi guru yang kurang
atau tidak menguasai teknologi.
22
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
sedikit masalah disiplin di kelas. Siswa juga menjadi lebih percaya diri berbicara dengan kelompok
orang, termasuk orang dewasa.
Pelajaran berbasis proyek juga meningkatkan antusiasme untuk belajar. Ketika anak-anak
bersemangat dan antusias tentang apa yang mereka pelajari, mereka sering mendapatkan lebih
banyak terlibat dalam subjek dan kemudian memperluas minat mereka untuk mata pelajaran
lainnya.
c. Langkah-langkah Operasional
Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dijelaskan dengan diagram
sebagai berikut.
1
2
PENENTUAN 3
MENYUSUN PERECANAAN
PERTANYAAN MENYUSUN JADWAL
PROYEK
MENDASAR
6 5 4
EVALUASI PENGALAMAN MENGUJI HASIL MONITORING
24
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress
of the Project)
Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik
selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta
didik pada setiap roses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas
peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat
merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
5) Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar,
berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan
balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu guru
dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan
baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan
peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama
proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new
inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama
pembelajaran.
1) Penilaian Proyek
a) Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak
dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta
didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
(1) Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu
pengumpulan data serta penulisan laporan.
(2) Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
(3) Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek
peserta didik.
25
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2) Penilaian Produk
a) Pengertian
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk
teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar),
barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian
yaitu:
(1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan,
menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
(2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
(3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta
didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
26
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
27
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
3) PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif peserta didik dalam
bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan mengembangkan hubungan interpersonal dalam
bekerja kelompok.
28
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
29
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
proses belajar, pekerjaan hasil tes, piagam penghargaan, atau bentuk informasi lain yang terkait
kompetensi tertentu dalam suatu mata pelajaran.
3) Penilaian potensi belajar
Penilaian yang diarahkan untuk mengukur potensi belajar peserta didik yaitu mengukur
kemampuan yang dapat ditingkatkan dengan bantuan guru atau teman-temannya yang lebih
maju. PBL yang memberi tugas-tugas pemecahan masalah memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan dan mengenali potensi kesiapan belajarnya.
4) Penilaian usaha kelompok
Menilai usaha kelompok seperti yang dlakukan pada pembelajaran kooperatif dapat dilakukan
pada PBL. Penilaian usaha kelompok mengurangi kompetisi merugikan yang sering terjadi,
misalnya membandingkan peserta didik dengan temannya. Penilaian dan evaluasi yang sesuai
dengan model pembelajaran berbasis masalah adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan oleh
peserta didik sebagai hasil pekerjaan mereka dan mendiskusikan hasil pekerjaan secara
bersama-sama.
Penilaian proses dapat digunakan untuk menilai pekerjaan peserta didik tersebut, penilaian ini
antara lain: 1) assesmen kerja, 2) assesmen autentik dan 3) portofolio. Penilaian proses bertujuan
agar guru dapat melihat bagaimana peserta didik merencanakan pemecahan masalah, melihat
bagaimana peserta didik menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya.
Penilaian kinerja memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dapat mereka lakukan dalam
situasi yang sebenarnya. Sebagian masalah dalam kehidupan nyata bersifat dinamis sesuai dengan
perkembangan zaman dan konteks atau lingkungannya maka di samping pengembangan kurikulum
juga perlu dikembangkan model pembelajaran yang sesuai tujuan kurikulum yang memungkinkan
peserta didik dapat secara aktif mengembangkan kerangka berpikir dalam memecahkan masalah
serta kemampuannya untuk bagaimana belajar (learning how to learn).
Dengan kemampuan atau kecakapan tersebut diharapkan peserta didik akan mudah beradaptasi.
Dasar pemikiran pengembangan strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan pandangan
kontruktivis yang menekankan kebutuhan peserta didik untuk menyelidiki lingkungannya dan
membangun pengetahuan secara pribadi pengetahuan bermakna.
Tahap evaluasi pada PBM terdiri atas tiga hal: 1) bagaimana peserta didik dan evaluator menilai
produk (hasil akhir) proses; 2) bagaimana mereka menerapkan tahapan PBM untuk bekerja melalui
masalah; 3) bagaimana peserta didik akan menyampaikan pengetahuan hasil pemecahan akan
masalah atau sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka belajar menyampaikan hasil-hasil
penilaian atau respon-respon mereka dalam berbagai bentuk yang beragam, misalnya secara lisan
atau verbal, laporan tertulis, atau sebagai suatu bentuk penyajian formal lainnya. Sebagian dari
evaluasi memfokuskan pada pemecahan masalah oleh peserta didik maupun dengan cara
melakukan proses belajar kolaborasi (bekerja bersama pihak lain).
30
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa
konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,
penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri
adalah the mental process of assimilatig conceps and principles in the mind (Robert B. Sund dalam
Malik, 2001:219).
Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry). Tidak ada perbedaan yang
prinsipil pada kedua istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya
konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa
pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh
guru, sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan
seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu
melalui proses penelitian.
Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal
dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar perlu lingkungan
memfasilitasi rasa ingin tahu siswa pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan Discovery
Learning Environment, yaitu lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-
penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui.
Lingkungan seperti ini bertujuan agar siswa dalam proses belajar dapat berjalan dengan baik dan
lebih kreatif.
Untuk memfasilitasi proses belajar yang baik dan kreatif harus berdasarkan pada manipulasi bahan
pelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa. Manipulasi bahan pelajaran bertujuan
untuk memfasilitasi kemampuan siswa dalam berpikir (merepresentasikan apa yang dipahami)
sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh
bagaimana cara lingkungan, yaitu: enactive, iconic, dan symbolic. Tahap enaktive, seseorang
melakukan aktivitas-aktivitas dalam upaya untuk memahami lingkungan sekitarnya, artinya, dalam
memahami dunia sekitarnya anak menggunakan pengetahuan motorik, misalnya melalui gigitan,
sentuhan, pegangan, dan sebagainya. Tahap iconic, seseorang memahami objek-objek atau
dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal. Maksudnya, dalam memahami dunia
sekitarnya anak belajar melalui bentuk perumpamaan (tampil) dan perbandingan (komparasi).
Tahap symbolic, seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan abstrak yang sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. Dalam memahami dunia sekitarnya
anak belajar melalui simbol-simbol bahasa, logika, matematika, dan sebagainya.
Komunikasinya dilakukan dengan menggunakan banyak simbol. Semakin matang seseorang dalam
proses berpikirnya, semakin dominan sistem simbolnya. Secara sederhana teori perkembangan
dalam fase enactive, iconic dan symbolic adalah anak menjelaskan sesuatu melalui perbuatan (ia
bergeser ke depan atau kebelakang di papan mainan untuk menyesuaikan beratnya dengan berat
temannya bermain) ini fase enactive. Kemudian pada fase iconic ia menjelaskan keseimbangan pada
gambar atau bagan dan akhirnya ia menggunakan bahasa untuk menjelaskan prinsip keseimbangan
ini fase symbolic (Syaodih, 85:2001).
Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus
dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan (Sardiman,
2005:145). Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented
menjadi student oriented.
Dalam metode Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, siswa dituntut
untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan,
menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan.
31
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
32
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
33
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
5) Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil
data processing (Syah, 2004:244). Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar
akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai
dalam kehidupannya.
Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis
yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah
terbukti atau tidak.
6) Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat
dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan
prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan siswa harus
memperhatikan proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan pelajaran atas
makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta
pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.
D. PENILAIAN AUTENTIK
1. Pengertian Penilaian Autentik
Penilaian autentik adalah suatu istilah/terminologi yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai
metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya
dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah. Sekaligus, mengekspresikan
pengetahuan dan keterampilannya dengan cara mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam
dunia nyata di luar lingkungan sekolah (Hymes, 1991). Dalam hal ini adalah simulasi yang dapat
mengekspresikan prestasi (performance) siswa yang ditemui di dalam praktik dunia nyata.
Dalam American Library Association, penilaian autentik didefinisikan sebagai proses evaluasi untuk
mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam
pembelajaran. Dalam Newton Public School, penilaian autentik diartikan sebagai penilaian atas
produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik. Wiggins
(1993) mendefinisikan penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang
mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran,
seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis moral terhadap
peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.
Penilaian autentik ada kalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer untuk
menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang
mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian
autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada
umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran.
34
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Penilaian autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunakan standar tes berbasis
norma, pilihan ganda, benar–salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat. Tentu saja, pola
penilaian seperti ini tidak diantikan dalam proses pembelajara, karena memang bisa digunakan dan
memperoleh legitimasi secara akademik.
Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan
peserta didik. Dalam penilaian autentik, seringkali pelibatan siswa sangat penting. Asumsinya,
peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan
dinilai. Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam
rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong
kemampuan belajar yang lebih tinggi. Pada penilaian autentik guru menerapkan kriteria yang
berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari
luar sekolah.
Penilaian autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar,
motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. Karena penilaian itu merupakan
bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria
kinerja. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan
atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan.
Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik karena
berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek.
Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang
sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya,
dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.
Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk
materi apa pula kegiatan remedial harus dilakukan.
35
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
pada tugas. Penilaian autentik pun mendorong peserta didik mengonstruksi, mengorganisasikan,
menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian
mengubahnya menjadi pengetahuan baru.
Penilaian autentik memandang penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua hal yang saling
berkaitan. Penilaian autentik harus mencerminkan masalah dunia nyata. Menggunakan berbagai
cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap).
Berikut contoh-contoh tugas autentik: pemecahan masalah matematika, melaksanakan percobaan,
bercerita, menulis laporan, berpidato, membaca puisi, dan membuat peta perjalanan.
Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru autentik.”
Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa
melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu seperti disajikan
berikut ini.
a. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain
pembelajaran.
b. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan
mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumberdaya
memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.
c. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan
pemahaman peserta didik.
d. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan
menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.
36
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
b. Penilaian Pengetahuan
Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut ini.
1) Tes tulis
Meski konsepsi penilaian autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis yang
lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap
bisa dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih
jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-
salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau
melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan
sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin
bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya
sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang
sama.
2) Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral) sehingga
peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan
keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf yang diucapkan.
3) Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan
rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.
c. Penilaian Keterampilan
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:
1) Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas
pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi,
bermain peran, menari.
Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan partisipasi peserta didik, khususnya dalam
proses dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para
peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk
menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru dapat
memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik baik dalam bentuk laporan naratif
maupun laporan kelas.
37
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja, antara lain
sebagai berikut.
- Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur
tertentu dari indikator atau subindikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa atau
tindakan.
- Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan cara guru
menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik
selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa
baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan.
- Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan menggunakan skala numerik
berikut predikatnya. Misalnya: 4 = baik sekali, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang.
- Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan cara mengamati
peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat catatan. Guru
menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah
berhasil atau belum. Cara seperti ini tetap ada manfaatnya, namun tidak cukup
dianjurkan.
- Rubrik: alat pengukuran yang mempunyai skala atau point yang tetap dan jelas untuk setiap
criteria penilaian. Sangat disarankan untuk menggunakan rubrik yang mempunyai 4 poin
skala (1-4) sehingga pemberian skor nilai tengah dapat dihindarkan (misalnya skala 1-3 akan
terjadi sebuah kecenderungan untuk memberikan skor 3 pada sebagian besar hasil)
38
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assesment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang
harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas
dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan
demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan,
penyelidikan, dan lain-lain. Penilaian proyek sangat dianjurkan karena membantu
mengembangkan keterampilan berpikir tinggi (berpikir kritis, pemecahan masalah, berpikir
kreatif) peserta didik.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan
untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Dengan demikian, pada
setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari
guru.
- Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data,
mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan
menulis laporan.
- Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
- Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta
didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek. Dalam
kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan
rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan
laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian,
atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus.
Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk
hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian
atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk, seperti makanan, pakaian, hasil
karya seni (gambar, lukisan, patung, dan lain-lain), barang-barang terbuat dari kayu,
kertas, kulit, keramik, karet, plastik, dan karya logam. Penilaian secara analitik merujuk
pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu.
Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas
produk yang dihasilkan.
3) Penilaian Portofolio
Penilaian dengan memanfaatkan portofolio merupakan penilaian melalui sekumpulan karya
peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun
waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara
terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang
tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh
tentang proses dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Portofolio merupakan bagian
terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui sedini mungkin kekuatan dan
kelemahan peserta didik dalam menguasai kompetensi pada suatu tema.
Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio.
- masing-masing peserta didik memiliki portofolio sendiri yang di dalamnya memuat hasil
belajar siswa setiap muatan pelajaran atau setiap kompetensi.
- menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulkan/disimpan.
39
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
- sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi komentar,
masukan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka
memperbaiki hasil kerja dan sikap.
- peserta didik dengan kesadaran sendiri menindak lanjuti catatan guru.
- catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal,
sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat terlihat.
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan
kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa
berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara
berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa
dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran
yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang relevan dengan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau muatan pelajaran tertentu.
Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik secara individu atau
kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh
guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Melalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar
peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan,
puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/literatur, laporan
penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik
dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.
- Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
- Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.
- Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru
menyusun portofolio pembelajaran.
- Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai,
disertai catatan tanggal pengumpulannya.
- Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
- Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen
portofolio yang dihasilkan.
- Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
40
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 2
ANALISIS BUKU GURU DAN BUKU SISWA
41
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-2.1
A. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BUKU SISWA DAN BUKU GURU
1. Kedudukan dan Fungsi Buku Siswa
Buku ini dipergunakan sebagai panduan aktivitas pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam
menguasai kompetensi tertentu. Buku ini juga digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
dalam proses pembelajaran (activities based learning) di mana isinya dirancang dan dilengkapi
dengan contoh-contoh lembar kegiatan agar siswa dapat mempelajari sesuatu yang relevan dengan
kehidupan yang dialaminya.
Buku Siswa diarahkan agar siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran melalui kegiatan
mengamati, menanya, menalar, mencoba, berdiskusi serta meningkatkan kemampuan
berkomunikasi baik antarteman maupun dengan gurunya. Guru dapat mengembangkan atau
memperkaya materi dan kegiatan lain yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Di bawah ini dijelaskan peran dan fungsi Buku Siswa yang dapat dirinci sebagai berikut.
a. Panduan bagi Siswa dalam Melaksanakan Kegiatan-Kegiatan Pembelajaran
Setiap subtema pada masing-masing buku memiliki beberapa
pembelajaran sesuai dengan tema.
Berbagai kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dibuat
ikon-ikon yang melambangkannya, misalnya
1) kegiatan mengamati sesuatu, di dalam buku tertulis “Ayo
Amati” artinya guru mengajak siswa untuk melakukan
pengamatan terhadap sesuatu;
2) kegiatan menceritakan di dalam buku tertulis “Ayo
Ceritakan” artinya guru mengajak siswa untuk
menceritakan sesuatu mungkin menceritakan hasil
pengamatan terhadap sesuatu atau menceritakan
pengalaman yang mereka alami;
3) kegiatan melakukan, dalam buku tertulis “Ayo Lakukan”
artinya guru mengajak siswa untuk melakukan suatu
kegiatan.
b. Penghubung antara Guru, Sekolah, dan Orang Tua
Pada setiap akhir pembelajaran ada bagian yang membutuhkan keterlibatan orang tua untuk
membimbing anak dalam melakukan aktivitas pembelajaran di rumah. Bagian ini bisa dilihat
pada Buku Siswa dengan ikon tulisan “Kerjasama dengan Orang Tua”. Diharapkan orang tua
berperan aktif mendukung siswa dalam meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran
yang dilakukan di sekolah.
c. Lembar Kerja Siswa
Buku Siswa dapat berfungsi sebagai lembar kerja siswa, misalnya pada Buku Siswa terdapat
kegiatan menulis, maka siswa dapat mengerjakan langsung pada Buku Siswa.
d. Penilaian dan Portofolio
Di dalam Buku Siswa terdapat halaman-halaman berisi format yang dapat digunakan sebagai
lembar kerja untuk dihimpun sebagai bahan portofolio yang dapat dijadikan sumber penilaian
hasil pembelajaran.
e. Media Komunikasi antara Guru dan Siswa
Melalui proses pembelajaran dengan menggunakan Buku Siswa, guru dapat mengenal siswa
lebih baik melalui pengamatan terhadap hasil kerja siswa yang telah dirancang sedemikian rupa
dalam setiap pembelajaran. Guru dapat melihat perkembangan pengetahuan, keterampilan dan
sikap siswa sesuai dengan kompetensi pembelajaran yang telah ditetapkan.
42
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
43
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
44
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2013 jenjang SD, jumlah jam pelajaran di kelas 1 adalah 30 jam pembelajaran/minggu.
Pembagian 30 jam/minggu dalam pembelajaran disesuaikan dengan kondisi sekolah. Pada buku
siswa dan buku guru, kegiatan pembelajaran dibagi menjadi 6 pembelajaran dalam seminggu.
Artinya, pembagian itu diasumsikan untuk 6 hari sekolah dalam seminggu. Sekolah yang
menerapkan 5 hari sekolah, kompetensi dasar pada pembelajaran 6 dapat disebar ke 5
pembelajaran yang lain. Uraian pembelajaran diawali dengan judul pembelajaran sesuai nomor
pembelajaran, misalnya Pembelajaran 1, Pembelajaran 2, Pembelajaran 3, dan seterusnya.
Berikut ini adalah bagian-bagian dari uraian pembelajaran adalah sebagai berikut.
1) Jaringan Pembelajaran
Jaringan pembelajaran memuat kompetensi dasar dan indikator muatan pelajaran yang
dipadukan pada kegiatan pembelajaran. Kompetensi Dasar yang dimuat adalah
Kompetensi Dasar dari KI 3 dan KI 4.
2) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dirumuskan sesuai dengan indikator muatan pelajaran yang akan
dibahas pada pembelajaran. Guru dapat menambahkan tujuan pembelajaran atau
mengoreksi tujuan pembelajaran bila ada perubahan muatan pelajaran dan indikator pada
jaringan pembelajaran tersebut.
3) Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Bagian ini memberikan informasi mengenai media dan alat pembelajaran yang dibutuhkan
dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah kegiatan yang
direncanakan. Guru harus memastikan bahwa media dan alat pembelajaran tersebut
tersedia/disiapkan. Guru diperkenankan untuk memperkaya media, alat, dan sumber
pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Selain itu, guru dapat
memanfaatkan media teknologi informasi (TI) dalam pembelajaran.
4) Kegiatan Pembelajaran
Sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran tematik di kelas
menerapkan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dilakukan melalui proses kegiatan
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen/mencoba,
mengasosiasi/mengolah informasi/menalar, dan menyajikan/mengkomunikasikan.
Pendekatan saintifikdiimplementasikan dalam pembelajaran bertujuan untuk melatih siswa
berpikir tingkat tinggi (high order thinking). Namun sangat dimungkinkan bagi guru untuk
memperkaya langkah-langkah kegiatan yang sudah ditawarkan di buku guru.
Kegiatan pembelajaran pada buku guru menjelaskan setiap ikon kegiatan pada buku siswa.
Misalnya, ikon pada buku siswa adalah “Ayo Menyanyi” dengan percaya diri, maka pada
buku guru dijelaskan langkah-langkah kegiatan yang ditempuh untuk membelajarkan
kegiatan tersebut. Pada buku guru juga terdapat penjelasan materi yang dapat digunakan
oleh guru sebagai tambahan referensi untuk memperkaya materi.
5) Pengayaan dan Remedial
Bagian ini menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan pengayaan
bagi siswa yang sudah mencapai kompetensi dan ingin lebih ditingkatkan kemampuannya.
Selain itu, juga menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan remedial
bagi siswa yang belum mencapai kompentesi.
6) Penilaian
Sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, penilaian pada pembelajaran tematik adalah
penilaian autentik. Oleh karena itu, pada buku guru dicantumkan teknik-teknik penilaian,
yang meliputi penilaian nontes dan tes. Sebagai panduan bagi guru, pada buku guru telah
disediakan instrumen penilaian dan rubrik penilaian sesuai dengan proses pembelajaran
yang dilakukan. Guru dimungkinkan untuk memperbaiki instrumen penilaian dan
menambah instrumen penilaian sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
45
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
46
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kelas :I
Tema : 1. Pengalamanku
Subtema : I (Pengalaman di rumah)
Urutan Penggunaan
Langkah Penggunaan Kegiatan Pengayaan
Pembelajaran Media/Alat/Sumber
Buku Materi
dalam Buku Belajar
Pembelajaran a. Pastikan guru a. Pada saat kegiatan a. Lagu Bunda Piara.
1 membaca tujuan membaca wacana b. Gambar burung
pembelajaran yang tentang pengalaman garuda Pancasila.
terdapat di Buku Guru masa kecilku, guru c. 10 set kartu
halaman 5. dapat bertanya jawab bergambar simbol-
b. Perhatikan langkah- tentang pengalaman simbol dari Pancasila
langkah kegiatan yang masa kecilnya. (terlampir di dalam
terdapat pada Buku b. Guru harus buku guru).
Guru halaman 5 memerhatikan d. Buku siswa.
sampai halaman 6. pendekatan scientific e. Gambar-gambar
c. Langkah-langkah pada proses berbagai alat musik.
pembelajaran pada pembelajaran. Apabila
Buku Guru halaman 5 di Buku Guru kurang,
sampai 6 dikaitkan maka guru harus
dengan Buku Siswa menambuahkannya.
Tema Pengalamanku Misalnya, di dalam
halaman 1 sampai pembelajaran
halaman 7. ditambahkan kegiatan
d. Manfaatkan rubrik mencoba
penilaian yang menyanyikan lagu
terdapat pada Buku dengan menggunakan
Guru Tema berbagai alat musik
Pengalamanku ritmik atau benda-
halaman 7. benda pengganti alat
musik ritmik, seperti
mengetuk meja dan
atau bertepuk tangan.
Lagu Bunda Piara juga
dapat dicoba
dinyanyikan dengan
tempo cepat dan
lambat.
c. Pada saat kegiatan
menyanyikan lagu Hari
Merdeka, siswa dapat
diperkenalkan lagu
wajib yang lain,
misalnya lagu Garuda
Pancasila, sehubungan
dengan kegiatan
mengamati gambar
Burung Garuda
Pancasila.
47
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Urutan Penggunaan
Langkah Penggunaan Kegiatan Pengayaan
Pembelajaran Media/Alat/Sumber
Buku Materi
dalam Buku Belajar
d. Pada akhir
pembelajaran, guru
dapat mendiskusikan
jawaban pertanyaan-
pertanyaan yang
dilakukan di awal
pembelajaran. Hal itu
bertujuan agar siswa
dapat merefleksikan
dan menganalisis
jawaban yang telah
dikemukakan.
Buku Guru dan Buku Siswa saling berhubungan sehingga proses analisis dapat dilakukan secara
simultan. Berikut akan dijelaskan mengenai proses analisis tersebut.
1. Pemetaan Kompetensi Dasar (KD) dari Kompetensi Inti (KI) 1 dan 2
Pada buku guru, pemetaan KD dari KI 1 dan 2 disiapkan setiap
subtema. Namun dalam jaringan KD harian (tiap PB) KD dari KI 1
dan 2 tidak dimunculkan karena ketercapaiannya diperoleh dari
pembelajaran tidak langsung (indirect learning). Harapannya guru
bisa memilih aspek spiritual (KI 1)
maupun aspek sosial (KI 2) sesuai
dengan aktivitas pembelajaran
harian yang sedang dilakukan.
Berikut ini contoh pemetaan
kompetensi dasar dari KI 1 dan 2.
48
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
hendaknya mengkaji apakah masih diperlukan KD tambahan pada pembelajaran hari itu.
Untuk kepentingan penyusunan RPP (harian), guru perlu menambahkan KD dari KI 1 dan 2
yakni sikap spiritual dan sikap sosial. Penambahan KD bisa melihat pada pemetaan KD dari
KI 1 dan 2 pada tiap subtema.
Contoh:
1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa
berupa bahasa Indonesia yang dikenal sebagai
bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah
keberagaman bahasa daerah
1.2 Menerima keberadaan Tuhan Yang Maha Esa
3.4 Mengenal teks cerita diri atau atas penciptaan manusia dan bahasa yang
personal tentang keberadaan beragam serta benda-benda di alam sekitar
keluarga dengan bantuan guru 2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu
atau teman dalam bahasa
terhadap keberadaan wujud dan sifat benda
Indonesia lisan dan tulis yang
melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan
dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu atau atau bahasa daerah
pemahaman 3.4 Mengenal teks cerita diri atau personal tentang
4.4 Menyampaikan teks cerita diri keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau
atau personal tentang keluarga teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
secara mandiri dalam bahasa yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
Indonesia lisan dan tulis yang untuk membantu pemahaman
dapat diisi dengan kosakata
4.4 Menyampaikan teks cerita diri atau personal
bahasa daerah untuk membantu
penyajian tentang keluarga secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu
penyajian.
c. Guru hendaknya mencermati indikator setiap KD. Untuk pembelajaran harian, setiap KD
minimal dijabarkan dalam satu indikator karena KD tersebut kemungkinan dibelajarkan lagi
pada subtema yang lain. Meskipun sudah ada contoh indikator pada buku guru, namun
guru perlu mengkaji ulang indikator tersebut. Contoh KD Bahasa Indonesia 3.4 Mengenal
teks cerita diri atau personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa
daerah untuk membantu pemahaman; indikator: Mendengarkan cerita guru tentang
pengalaman masa kecil. Indikator ini masih belum rinci, guru bisa memerinci indikator
seperti contoh berikut ini:
49
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
5. Tujuan Pembelajaran
Pada buku guru telah diberikan contoh tujuan pembelajaran sebagai panduan bagi guru apa
yang akan dicapai. Guru diperbolehkan untuk menambah atau merubah tujuan pembelajaran
sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan tempat belajar. Tujuan pembelajaran
idealnya memuat A (audience) yakni siswa; B (behavior) yakni kemampuan yang akan dicapai
(membedakan, menjelaskan, dll), C (condition) yakni kondisi atau kegiatan yang akan dilakukan
siswa (membaca teks, mengamati gambar, diskusi dll); D (degree) tingkatan (dengan benar,
sesuai prosedur, dengan santun, percaya diri, dll).
50
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Contoh:
Dengan menyimak cerita tentang kegiatan-kegiatan di rumah, siswa dapat menceritakan
pengalamannya dengan lancar.
Usulan Perbaikan:
a. Berdasarkan cerita guru, siswa dapat mengidentifikasi pengalaman masa kecil dalam
bahasa Indonesia lisan yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah dengan rasa ingin
tahu.
b. Dengan tanya jawab dan bantuan guru atau teman, siswa dapat menceritakan
pengalamannya sendiri dengan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan.
Demikian pula dengan sumber belajar, materi tidak terbatas pada buku siswa saja. Guru bisa
mengajak siswa mengamati lingkungan, membaca buku referensi lain, membaca berita di koran,
atau melihat tayangan tentang hewan di TV/video.
7. Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific yang
memuat kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen,
mengasosiasi/menalar, dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah pembelajaran tersebut telah
dituangkan dalam buku guru.
Pada Buku Guru tema Pengalamanku halaman 5 tertulis kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
1. Siswa mendengarkan guru membuka pelajaran dengan menyanyikan lagu Bunda Piara.
2. Siswa diajak membaca bersama-sama wacana yang terdapat pada Buku Siswa.
3. Siswa dipersilakan mengajukan pertanyaan tentang lagu dan wacana pada buku siswa.
4. Siswa diminta membentuk kelompok kecil dan berdiskusi mengenai pengalaman masa
kecil.
5. Setiap kelompok menceritakan kemballi hasil diskusi mereka.
51
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
52
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Dari keenam proses kognitif dalam taksonomi Bloom, tingkat analisis, evaluasi, dan menciptakan
merupakan tingkat berpikir yang lebih tinggi dibandingkan dengan tiga proses
lainnya. Kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) termasuk di dalamnya
yaitu berpikir kritis, logis, kreatif, reflektif, dan metakognitif (FJ King, Ludwika, Faranak Rohani).
Berpikir kritis, menurut Ennis, adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan
pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan.
Menurut Paul dan Elder (2006), berpikir kritis menunjukkan beberapa karakter berikut.
a. Skeptis (skeptycal)
b. Aktif, tidak pasif. Selalu bertanya, menganalisis, dan mampu mengkomunikasikan argumen.
c. Tidak egois, terbuka terhadap ide dan hal-hal baru, serta memiliki keinginan untuk saling adu
argumen.
Menurut Coleman & Hammen (1974) berpikir kreatif merupakan cara berpikir yang
menghasilkan sesuatu yang baru dalam bentuk konsep, penemuan, atau karya seni. Salah satu
cara mengembangkan dan menguatkan kemampuan kita untuk berpikir kreatif adalah percaya
bahwa sesuatu itu dapat dilakukan. Dengan demikian akan muncul adanya suatu dorongan yang
dapat menggerakkan pikiran untuk mencari dan melaksanakan sesuatu yang diinginkan.
Menurut de Bono dan Perkins, ciri-ciri orang yang berpikir kreatif antara lain memiliki ide atau
gagasan-gagasan baru, berani tampil beda atau melawan arus, memunculkan pemikiran yang
tidak atau belum popular, optimistik, tidak takut mencoba, tidak takut gagal, dan berani
menanggung resiko
Kemampuan berpikir untuk menilai kemampuan sendiri disebut dengan metakognisi.
Metakognisi meliputi kesadaran proses berpikir seseorang, self-monitoring, serta penerapan
pengetahuan dan langkah-langkah untuk berpikir.
Bagaimana mengembangkan HOTS? Berikut beberapa strategi pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
a. Membuat peta konsep
b. Mengajukan pertanyaan
c. Menyusun buku harian/jurnal pembelajaran
d. Pembelajaran kolaboratif berbasis TI
e. Menggunakan analogi
f. Eksperimen berbasis inkuiri
g. Metode proyek
h. Latihan –latihan membuat keputusan
i. Pemecahan masalah
Misalnya pada Tema 3 Kegiatanku Subtema Kegiatan Pagi Hari terdapat kegiatan percobaan
sederhana membedakan siang dan malam.
53
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
8. Penilaian Pembelajaran
Penilaian autentik mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pada buku guru telah
diberikan beberapa contoh penilaian.
Guru boleh menambah latihan-latihan untuk memperdalam pemahaman siswa terhadap
konsep yang sedang diajarkan pada siswa. Sedangkan untuk penilaian sikap, guru bisa
menambahkan dengan format pengamatan atau instrumen lain.
54
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK 2.1 (BG)
1. Bukalah halaman pada buku guru yang memuat Jaringan Subtema (Jaringan Kompetensi
Inti 1 – 2 dan Kompetensi Inti 3 - 4).
2. Cermatilah Jaringan tersebut, lakukan identifkasi adanya KI 1, KI 2, KI 3, Dan KI 4 pada
setiap subtema.
3. Tuliskan KD yang terdapat pada jaringan subtema atau Pemetaan Kompetensi Dasar KI 1
dan KI 2 serta Pemetaan Kompetensi Dasar KI 3 dan KI 4 pada Kolom KD sesuai Muatan
Pelajaran.
Tema : ......................................................
Subtema : ......................................................
MUATAN PEMBELAJARAN
KD KETERANGAN
MAPEL 1 2 3 4 5 6
BHS INDO
PPKn
MAT
SBDP
55
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MUATAN PEMBELAJARAN
KD KETERANGAN
MAPEL 1 2 3 4 5 6
PJOK
LK 2.1 (BS)
Buku Siswa
1. Bukalah halaman buku siswa. Cermati kegiatan pembelajaran di setiap subtema,
identifikasikan apakah kegiatan pembelajaran tersebut mengacu pada pencapaian
kompetensi inti 1 – 4 (tanpa memperhatikan muatan mapel).
2. Tuliskan pada halaman berapakah kegiatan tersebut ditemukan.
3. Apabila tidak ditemukan pada buku siswa, tuliskan saran pada kolom saran yang
disediakan.
56
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK 2.2a (BG)
LEMBAR KERJA ANALISIS INDIKATOR, TUJUAN PEMBELAJARAN, KEGIATAN
PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN
1. Bukalah halaman pada buku guru yang memuat jaringan KD – Indikator Pembelajaran.
Halaman ini terdapat pada halaman berjudul Pembelajaran 1, Pembelajaran 2, dan
seterusnya.
2. Cermatilah kompetensi dasar yang terdapat pada buku guru. Salinlah kompetensi dasar
setiap muatan pelajaran pada lembar kerja kompentensi dasar
3. Kompetensi dasar harus merupakan pasangan KD dari KI 3 dan KD dari KI 4. Ambillah
kompetensi dasar hasil analisis dari LK 3.1 Analisis KD.
4. Cermatilah indikator pada buku guru, salinlah pada indikator tersebut pada kolom Indikator
pada Buku.
5. Periksalah apakah perumusan indikator sudah sesuai dengan kompetensi dasar dan kaidah
yang berlaku pada perumusan indikator. Penjelasan kaidah perumusan indikator dapat
dilihat pada handout.
6. Tuliskan indikator hasil analisis pada kolom Indikator Hasil Analisis.
7. Kompetensi dasar yang belum terdapat pada buku guru, harus dirumuskan indikatornya.
Tuliskan indikator tersebut pada kolom Indikator Hasil Analisis.
KELAS : .........................................
TEMA : .........................................
SUBTEMA : .........................................
PEMBELAJARAN : .........................................
a. ANALISIS INDIKATOR
57
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK 2.2b (BG)
b. TUJUAN PEMBELAJARAN
58
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK 2.2c (BG)
c. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan
Pembelajaran
dengan
Kegiatan Kegiatan Menerapkan Kegiatan Keterangan dan Saran
Pembelajaran Pembelajara Model-Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
pada Buku n dengan Pembelajaran yang
menerapkan (Discovery Memunculkan
Pendekatan Learning, HOTS
Saintifik Projek, Problem
Based Learning)
Tidak Tidak Tidak
Ada Ada Ada
Ada Ada Ada
59
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK 2.2d (BG)
PETUNJUK PENGISIAN LK 2.2d PENILAIAN
d. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tidak
Penilaian Sesuai Keterangan Saran
Sesuai
Sikap
Keterampilan
Pengetahuan
60
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK 2.3a (BS)
LK Analisis Materi pada Buku Siswa
LK 2.3b (BS)
61
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK 2.3c (BS)
62
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 3
PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN
3.1 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL-
MODEL PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN
TEMATIK TERPADU
3.2 PERANCANGAN PENILAIAN AUTENTIK DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
3.3 PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN
63
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-3.1
1. Mengamati
Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah membaca, mendengar,
menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah melatih
kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull
learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara
nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan
mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama
dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan
makna serta tujuan pembelajaran.
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik,
sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi
peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan
materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah
berikut ini.
a. Menentukan objek apa yang akan diobservasi.
b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi.
c. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun
sekunder.
d. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi.
e. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data
agar berjalan mudah dan lancar.
f. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti menggunakan
buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Praktik observasi dalam pembelajaran akan lebih optimal jika peserta didik dan guru
melengkapi diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat lain, seperti (1) tape
recorder, untuk merekam pembicaraan; (2) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan
secara visual; (3) film atau video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan
(4) alat-alat lain sesuai dengan keperluan.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat
berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal
record), catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa
suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan
64
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut
tingkatannya. Catatan anekdotal berupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru
mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang
diobservasi.
Berikut contoh Tema 3 Kegiatanku pada subtema 1 Kegiatan Siang Hari. Peserta didik diajak
mengamati gambar kemudian mereka diajak mengidentifikasi tentang seorang kakak dan adik
membaca buku di rumah. Dengan mengamati gambar, peserta didik akan dapat secara
langsung dapat menceritakan kondisi sebagaimana yang dituntut dalam kompetensi dasar dan
indikator.
Pengamatan gambar dapat dikembangkan dan dikaitkan dengan pengetahuan awal dari siswa
sehinga proses pembelajaran dapat lebih menyenangkan dan membangkitkan rasa antusias
siswa karena dapat mengaitkan pengalaman belajarnya dengan kehidupan nyata. Gambar-
gambar yang diamati juga harus bervariasi dan dapat membangkitkan keingintahuan anak
sehingga dapat memancing anak untuk bertanya hal hal yang ingin diketahui dengan rasa ingin
tahu yang tinggi.
2. Menanya
Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam
bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan,
misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri
kalimat efektif!
a. Fungsi bertanya
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu
tema atau topik pembelajaran.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan rancangan
untuk mencari solusinya.
65
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
c. Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan
jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga
menggambarkan tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih
rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan
kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini.
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan
Kognitif Pengetahuan Apa...
yang lebih (knowledge) Siapa...
rendah Kapan...
Di mana...
Sebutkan...
Jodohkan atau pasangkan...
Persamaan kata...
Golongkan...
Berilah nama...
Pemahaman Terangkahlah...
(comprehension) Bedakanlah...
Terjemahkanlah...
Simpulkan...
Bandingkan...
Ubahlah...
66
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Beberapa contoh pertanyaan yang diharapkan muncul setelah pengamatan gambar pada
Tema 3 Kegiatanku pada subtema 1 Kegiatan Siang Hari:
1. Apa nama kegiatan dalam gambar yang diamati ?
2. Di mana lokasi tempat bermain tersebut?
3. Bagaimana perasaan anak saat bermain seperti terlihat pada gambar?
4. Apa keuntungannya jika melakukan kegiatan seperti pada gambar?
5. Apa saja yang dapat dilakukan ketika melakukan kegiatan seperti pada gambar
tersebut?
6. Bagaimana sikap yang harus dilakukan anak-anak ketika melakukan kegiatan seperti
pada gambar/foto? Berikan contohnya!
7. Apakah anak-anak pernah melakukan kegiatan yang sama seperti pada gambar/foto ?
67
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Pada saat siswa mengamati dan menjawab pertanyaan guru, maka sudah memadukan dan
mengakomodasi mata pelajaran Bahasa Indonesia, (untuk aspek mendengarkan, dan
berbicaranya, membaca gambar serta menulis hasil identifikasi kerukunan di rumah)
sehingga dari hasil pengamatan dan menanya diharapkan ada jawaban yang ilmiah dan
memberikan pemahaman yang baik pada siswa.
68
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
1 ini misalnya, peserta didik harus memahami perbedaan siang dan malam dengan melakukan
percobaan sederhana.
69
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Dengan tabel di atas siswa tidak hanya mencari jawaban tapi akan dituntut untuk berpikir
tingkat tinggi (Higher Order Thinking ) dan juga secara tidak langsung belajar mengontrol diri
dengan sikap yang posistif terhadap orang lain yang ada lingkungan sekitar. Bagaimana jika
keadaan tersebut dikaitkan dengan lingkungan sekitar rumah, yang sedang mereka diskusikan
Proses menalar juga bisa diasah dengan dorongan guru dalam bertanya jawab dan memancing
siswa untuk berpikir komplek misalnya seperti saat guru dan siswa membahas masalah anak
belajar, anak bermain, masyarakat membersihkan lingkungan bersama-sama dan sebagainya,
di suatu tempat dimana mereka dapat
mengamati. Akan lebih bermakna proses
pembelajarannya jika siswa dapat langsung
mencoba melakukan apa yang diamati,
ditanyakan dan dinalar secara ilmiah dalam
tindakan nyata.
Pada tahapan mengolah ini juga peserta didik
sedapat mungkin dikondisikan belajar secara
kolaboratif. Pada pembelajaran kolaboratif
70
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
kewenangan guru fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta
didiklah yang harus lebih aktif. Jika pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah
peribadi, maka ia menyentuh tentang identitas peserta didik terutama jika mereka
berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu,
peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan
atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga
memungkinkan peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tuntutan belajar secara
bersama-sama. Peserta didik secara bersama-sama, saling bekerjasama, saling membantu
mengerjakan hasil tugas terkait dengan materi yang sedang dipelajari.
5. Mengkomunikasikan
Kegiatan belajar mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetesi yang
dikembangkan dalam tahapan mengkomunikasikan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas,
dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Kegiatan menyimpulkan merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah, bisa dilakukan
bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok, atau bisa juga dengan dikerjakan sendiri
setelah mendengarkan hasil kegiatan mengolah informasi. Hasil tugas yang dikerjakan
bersama dalam satu kelompok kemudian dipresentasikan atau dilaporkan kepada guru.
Kegiatan ini sekaligus merupakan kesempatan bagi guru untuk melakukan konfirmasi terhadap
apa yang telah disimpulkan oleh siswa.
Hasil tugas yang telah dikerjakan bersama-sama secara kolaboratif dapat juga disajikan dalam
bentuk laporan tertulis dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk portofolio
kelompok dan atau individu, yang sebelumnya di konsultasikan terlebih dulu kepada guru.
Pada tahapan ini kendatipun tugas dikerjakan secara berkelompok, tetapi sebaiknya hasil
pencatatan dilakukan oleh masing-masing individu sehingga portofolio yang dimasukkan ke
dalam file atau map peserta didik terisi dari hasil pekerjaannya sendiri secara individu.
Tema : Kegiatanku
Subtema : Kegiatan Pagi Hari
Saat siswa belajar tentang tema Kegiatanku sub tema Kegiatan di Pagi Hari, ada Kompetensi
Dasar Bahasa Indonesia yang harus dikuasai yaitu “ Mengenal teks deskriptif tentang anggota
tubuh dan panca indra, wujud, dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan
bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosa
kata bahasa daerah untuk membantu pemahaman”. Maka untuk memahami kompetensi
tersebut dapat diterapkan model Discovery learning sederhana seperti berikut :
71
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Peranan Guru :
1. Instruksikan dan berikan waktu yang cukup pada siswa untuk membawa atau menyiapkan
media belajarnya berupa gambar suasana pagi hari, Globe atau bisa digantikan dengan
bola, senter, dan buku siswa. (semua media dapat disediakan oleh guru)
2. Guru menyampaikan pemahaman bahwa matahari menyinari bumi serta memberikan
cahaya dan panas bagi bumi
3. Bimbing siswa untuk memunculkan pertanyaan tentang perubahan dari siang menjadi
malam.
4. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Secara bergantian melakukan percobaan agar
siswa dapat menemukan hal-hal yang terjadi pada saat melakukan percobaan beri siswa
motivasi untuk cermat dalam melakukan percobaan.
Peranan Siswa :
1. Siswa mengamati gambar yang disajikan guru dan menjawab pertanyaan tentang suasana
pagi hari.
2. Siswa menjawab pertanyan guru tentang dari mana bumi menerima cahaya sehingga
menjadi terang.
3. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan menggunakan globe atau bola, senter
dan untuk melihat peristiwa terjadinya siang dan malam.
4. Siswa dengan bimbingan guru melakukan eksplorasi percobaan secara menyeluruh dengan
memanfaatkan media secara maksimal.
Aktivitas Pertama
1. Siswa mengamati gambar dan menyebutkan tanda tanda siang hari dan malam hari.
2. Siswa menyebutkan sebab-sebab terjadinya siang dan malam.
72
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Aktivitas Kedua
Mengenal Pagi melalui Percobaan.
Apabila guru membimbing dengan tepat maka dengan media yang disediakan seperti di atas
dan mempraktikkannya dengan benar bermakna guru telah melaksanakan model
pembelajaran discovery learning sesuai dengan teori yang telah dipaparkan sebelumnya.
Dalam hal ini guru bisa mengaplikasikan model-model tersebut di atas pada tema-tema yang
lain sehingga membuat pembelajaran lebih bermakna dan menarik. Proses penilaian dapat
dilakukan selama guru mendampingi siswa beraktivitas.
73
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-3.2
Penilaian sikap dilakukan secara tidak langsung melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang
dilakukan. Sikap yang akan dinilai terdapat pada KD dari KI 1 dan KI 2. Sikap tersebut tampak
dari kegiatan pembelajaran yang dirancang dari KD yang berasal dari KI 3 dan KI 4 yang
berpasangan. Misalnya, penilaian kegiatan pembelajaran Mengamati Gambar.
Pada kegiatan tersebut, guru dapat melakukan penilaian sikap ketika siswa mengamati
gambar. Sikap yang dinilai misalnya cermat dan mandiri.
74
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Selain sikap yang timbul dalam kegiatan pembelajaran, guru juga dapat melakukan penilaian
sikap secara langsung, yang terdiri atas sikap spiritual dan sikap sosial.
75
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
a. Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
instrumen yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Observasi langsung
dilaksanakan oleh guru secara langsung tanpa perantara orang lain. Sedangkan observasi
tidak langsung dengan bantuan orang lain, seperti guru lain, orang tua, peserta didik, dan
karyawan sekolah.
Bentuk instrumen yang digunakan untuk observasi adalah pedoman observasi yang berupa
daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Daftar cek digunakan
untuk mengamati ada tidaknya suatu sikap atau perilaku. Sedangkan skala penilaian
menentukan posisi sikap atau perilaku peserta didik dalam suatu rentangan sikap.
Pedoman observasi secara umum memuat pernyataan sikap atau perilaku yang diamati
dan hasil pengamatan sikap atau perilaku sesuai kenyataan. Pernyataan memuat sikap
atau perilaku yang positif atau negatif sesuai indikator penjabaran sikap dalam kompetensi
inti dan kompetensi dasar. Rentang skala hasil pengamatan antara lain berupa :
1) Selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah
2) Sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik
Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk penskoran. Rubrik
memuat petunjuk/uraian dalam penilaian skala atau daftar cek. Sedangkan petunjuk
penskoran memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi nilai akhir. Agar
observasi lebih efektif dan terarah hendaknya :
1) Dilakukan dengan tujuan jelas dan direncanakan sebelumnya. Perencanaan mencakup
indikator atau aspek yang akan diamati dari suatu proses.
2) Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian.
3) Pencatatan dilakukan selekas mungkin.
4) Kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakan.
Untuk menjaga otentivitas dari teknik penilaian ini maka, observasi hendaknya dilakukan di
sepanjang proses kegiatan (mengacu pada pemahaman bahwa KI1 dan KI 2 dititipkan pada
kegiatan yang didesain untuk mencapai KI 3 dan KI 4), oleh karena itu proses observasi
sikap ini tidak bisa dilakukan secara terpisah namun harus terintegrasi dengan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan siswa dalam mencapai KI 3 dan KI 4.
76
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Tidak nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan/tugas
2 Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya
orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas
3 Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa
adanya
4 Melaporkan data atau informasi apa adanya
5 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
Jumlah Skor
b. Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.
77
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala semantic differential.
Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena.
Sedangkan skala semantic differential yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya
bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana
jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif
terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya.
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data
interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik
tertentu yang dimiliki seseorang.
Contoh instrumen beserta rubrik penilaian
PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian
sehari-hari
No Pernyataan 1 2 3 4
1 Saya menyontek pada saat mengerjakan
Ulangan
2 Saya menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya pada saat
mengerjakan tugas
3 Saya melaporkan kepada yang berwenang
jika menemukan barang
4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya
dilakukan
5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat
jawaban teman yang lain
Keterangan :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering
tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
78
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
scale) dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Guru dapat menggunakan salah satu dari
keduanya atau menggunakan dua-duanya.
Contoh daftar cek penilaian antar peserta didik:
PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian
sehari-hari
Dilakukan/muncul
No Perilaku
YA TIDAK
1 Mau menerima pendapat teman
2 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3 Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4 Mau bekerjasama dengan semua teman
5 ......................................
d. Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap
dan perilaku.
Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera. Dengan
demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami peserta
didik dengan lebih tepat. Sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal adalah
reliabilitas yang dimiliki rendah, menuntut waktu yang banyak, perlu kesabaran dalam
menanti munculnya peristiwa sehingga dapat mengganggu perhatian dan tugas guru,
apabila pencatatan tidak dilakukan dengan segera, maka objektivitasnya berkurang.
Terkait dengan pencatatan jurnal, maka guru perlu mengenal dan memperhatikan perilaku
peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Aspek-aspek pengamatan
ditentukan terlebih dahulu oleh guru sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang
diajar. Aspek-aspek pengamatan yang sudah ditentukan tersebut kemudian
dikomunikasikan terlebih dahulu dengan peserta didik di awal semester.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:
1) Catatan atas pengamatan guru harus objektif
2) Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian /
peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.
3) Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)
79
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
1) Model Pertama
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
(a) Tulislah identitas peserta didik yang diamati
(b) Tulislah tanggal pengamatan.
(c) Tulislah aspek yang diamati oleh guru.
(d) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan
kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan
pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.
(e) Tulislah dengan segera kejadian
(f) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
(g) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik
Format:
Jurnal
Guru:
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
2) Model Kedua
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
(a) Tulislah Aspek yang diamati
(b) Tulislah identitas peserta didik yang diamati
(c) Tulislah tanggal pengamatan.
(d) Tulislah aspek yang diamati oleh guru.
80
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
(e) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan
kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan
pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.
(f) Tulislah dengan segera kejadian yang diamati
(g) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
(h) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik
B. Penilaian Pengetahuan
Aspek Pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut:
a. Tes tulis
Tes tulis adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda, isian, Benar-
salah, menjodohkan, dan uraian.
b. Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral) sehingga
peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan
keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun faragraf yang diucapkan.
c. Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan
rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.
Instrumen tes tulis uraian yang dikembangkan haruslah disertai kunci jawaban dan pedoman
penskoran. Pelaksanaan penilaian melalui penugasan setidaknya memenuhi beberapa syarat,
81
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
yaitu mengkomunikasikan tugas yang dikerjakan oleh peserta didik, menyampaikan indikator
dan rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang baik. Tampilan kualitas hasil tugas yang
diharapkan disampaikan secara jelas dan penugasan mencantumkan rentang waktu
pengerjaan tugas. Berikut ini akan disajikan contoh bentuk instrumen terkait dengan teknik
penilaian tes tulis, tes lisan, maupun penugasan.
82
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Muatan Indikator
Teknik Bentuk
No. Pembelajar Pencapaian Contoh Instrumen
Penilaian Instrumen
an Kompetensi
1 PKn 4.1.1 Lisan Daftar Coba sebutkan paling sedikit 2
Menceritakan Pertanyaan makna dari setiap simbol
secara lisan lambang negara “Garuda
makna simbol- Pancasila”
simbol
lambang
Negara
“Garuda
Pancasila”
83
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
C. Penilaian Keterampilan
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:
a. Kerja atau Praktik
Kerja atau praktik adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu
tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan
mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari.
Contoh Penilaian Praktik
Kelas/Semester : I/I
Tema/Subtema : Diriku/ Aku dan Teman Baru
Pembelajaran : 5
(1) Perlu
Aspek yang dinilai (4) Baik Sekali (3) Baik (2) Cukup
Bimbingan
Semangat
Kekompakan
Ketaatan pada aturan
Rekapitulasi Nilai:
Semangat Kekompakan Ketaatan pada aturan
NO Nama Siswa
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
1 Farid V V V
2 Raisa V V V
3 Azzam V V V
Deskripsi:
- Pada saat lari berpasangan Farid sangat semangat, tapi ketaatan pada
aturan perlu dibiasakan lagi.
- Pada saat lari berpasangan Raisa sangat semangat, kompak dan taat pada
aturan.
- Pada saat lari berpasanan Azzam taat pada aturan, tapi masih kurang
semangat dan kompak.
b. Projek
Penilaian Projek merupakan penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi dan
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pelaporan. Projek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman dan
pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengkomunikasikan
informasi.
Penilaian projek sangat dianjurkan karena membantu mengembangkan keterampilan
berpikir tinggi (berpikir kritis, pemecahan masalah, berpikir kreatif) peserta didik. Contoh
84
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kelas/Semester :I/I
Tema : Diriku
Subtema : Aku dan teman baru
Pembelajaran ke :1
No. Kriteria 1 2 3 4
Keterangan:
Penilaian dilakukan melalui pengamatan untuk menilai aspek keterampilan.
Skor 4: baik sekali; 3: baik; 2: cukup; 1: perlu bimbingan
Deskripsi:
Dalam membuat kartu nama sudah baik, namun dari jumlah warna yang
digunakan masih perlu ditingkatkan.
c. Portofolio
Penilaian dengan memanfaatkan portofolio merupakan penilaian melalui sekumpulan
karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan
selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk
memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta
didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran
secara menyeluruh tentang proses dan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui sedini
mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai kompetensi pada suatu
tema. Kumpulan karya anak sejak draf sampai hasil akhir berserta catatan catatan sebagai
masukan guru inilah, yang menjadi portofolio.
Di samping memuat karya-karya anak beserta catatan guru, portofolio juga bisa memuat
catatan hasil penilaian diri dan teman sejawat tentang kompetensi yang sama serta sikap
dan perilaku sehari hari peserta didik yang bersangkutan.
85
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Agar penilaian portofolio berjalan efektif guru beserta peserta didik perlu menentuan hal-
hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio sebagai berikut:
1) masing-masing peserta didik memiliki portofolio sendiri yang di dalamnya memuat
hasil belajar siswa setiap muatan pelajaran atau setiap kompetensi.
2) menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulan/disimpan.
3) sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi komentar,
masukkan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka
memperbaiki hasil kerja dan sikap.
4) peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru.
5) catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi
tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat terlihat.
Keterangan:
1: kurang; 2: cukup; 3: baik; 4: baik sekali
Portofolio berfungsi sebagai bukti autentik hasil belajar siswa yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari laporan hasil capaian kompetensi siswa yang
disampaikan kepada orang tua.
Guru memberi komentar/catatan tentang dokumen portofolio yang telah
dikumpulkan siswa dalam bentuk kalimat positif yang berisi motivasi, semangat,
juga usaha-usaha yang masih perlu ditingkatkan. Komentar/catatan tersebut
ditulis dan dimasukkan dalam file portofolio setiap siswa.
86
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-3.3
LAPORAN
HASIL PENCAPAIN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
SEKOLAH DASAR
(SD)
Nama : ---------------------------------------------------------------
NISN :-----------------------------------------------------------------
87
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
PETUNJUK
1. Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik, merupakan ringkasan hasil
penilaian terhadap seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan peserta didik dalam
kurun waktu tertentu. Laporan perkembangan dan hasil Pencapaian Kompetensi peserta
didik secara rinci, disajikan dalam portofolio yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini.
2. Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik dipergunakan selama peserta
didik yang bersangkutan mengikuti pelajaran di Sekolah Dasar;
3. Apabila pindah sekolah, buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini
dibawa oleh yang bersangkutan untuk dipergunakan di sekolah baru dengan
meninggalkan arsip/copy di sekolah lama;
4. Apabila buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini hilang, dapat
diganti dengan Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik pengganti yang
disahkan oleh Kepala Sekolah asal;
5. Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini harus dilengkapi dengan
pas foto(3 cm x 4 cm) dan pengisiannya dilakukan oleh Guru Kelas;
6. Laporan penilaian memuat hasil Pencapaian Kompetensi yang disajikan secara deskriptif
untuk masing-masing kompetensi inti.
7. Laporan perkembangan fisik diisi dengan data kondisi peserta didik berdasarkan hasil
pengukuran yang dilakukan guru bekerjasama dengan pihak lain yang relevan.
8. Laporan kondisi kesehatan diisi dengan deskripsi hasil pemeriksaan yang dilakukan guru,
bekerjasama dengan tenaga kesehatan atau puskesmas terdekat.
9. Kolom ketidakhadiran diisi dengan data akumulasi ketidakhadiran siswa, baik karena
sakit, izin, maupun tanpa keterangan dalam satu semester.
88
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
……………………., …………………….
Kepala Sekolah,
Pas Foto
ukuran
3 X 4 CM ................................................
NIP. ........................................
89
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no 66 tahun
2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa Hasil penilaian oleh pendidik
dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi
kepada orangtua dan Pemerintah.
Pada Standar Penilaian Pendidikan disebutkan bahwa Laporan hasil penilaian oleh pendidik
berbentuk: (1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian
kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-
terpadu (2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial (3)
Penilaian oleh masing-masing pendidik tersebut secara keseluruhan selanjutnya dilaporkan
kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk Laporan Hasil Belajar Peserta Didik.
Pengembangan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik pada dasarnya merupakan wewenang
sekolah. Untuk membantu sekolah mengembangkan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik,
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar menyusun Buku Raport untuk SD beserta Panduan
Pengisian Laporan Hasil Belajar Peserta Didik.
Buku Petunjuk Teknis Pengisian Laporan Hasil Belajar Peserta Didik pada jenjang Sekolah Dasar
diharapkan dapat membantu sekolah dalam mengisi format Laporan Hasil Belajar Peserta Didik
sesuai dengan Kurikulum 2013.
Penilaian oleh pendidik pada dasarnya digunakan untuk menilai pencapaian hasil belajar
peserta didik sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran, dan bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar peserta didik.
Proses pembelajaran dan penilaian difokuskan pada tiga ranah yaitu: sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Pada kurikulum 2013 tiga ranah tersebut dijabarkan menjadi empat kompetensi
inti yaitu kompetensi inti 1 (satu) sikap spiritual, kompetensi inti 2 (dua) sikap sosial,
kompetensi inti 3 (tiga) pengetahuan, dan kompetensi inti 4 (empat) keterampilan.
A. Sikap
Pada kolom deskripsi diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang:
1. Apa yang menonjol terkait dengan kemampuan pada aspek sikap anak dalam tiap muatan
pelajaran yang ada pada komptensi inti 1 dan 2 (KI-1 dan KI-2).
2. Usaha pengembangan kemampuan pada aspek sikap anak dalam tiap muatan pelajaran
untuk mencapai kompetensi inti 1 dan 2 (KI-1 dan KI-2) pada kelas yang diikutinya.
Pada aspek sikap, deskripsi menggambarkan prestasi siswa pada muatan mata pelajaran
pada kelas dan semester tertentu dari aspek sikap.
Berikutnya dari deskripsi yang dituangkan guru juga menggambarkan kompetensi-
kompetensi yang masih perlu ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian guru dan orang
tua, agar seorang siswa dapat mencapai kompetensi secara optimal.
Deskripsi tersebut merupakan ringkasan dan intisari dari penilaian yang sudah dilakukan
oleh guru dengan berbagai alat penilaian termasuk penilaian autentik setelah siswa
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran proyek (project based learning),
penemuan (discovery learning), dan pemecahan masalah (problem based learning).
Disamping itu juga memanfaatkan portofolio dan hasil observasi dan wawancara.
90
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Aspek Deskripsi
Menerima, menjalankan ajaran diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang
agama yang dianutnya apa yang menonjol terkait dengan kempuan
anak dalam tiap muatan mata pelajaran,
dan usaha-usaha apa yang perlu
dikembangkan untuk mencapai kompetensi
yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya
Menunjukkan perilaku jujur, diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang
disiplin, tanggung jawab, santun, apa yang menonjol terkait dengan kempuan
peduli, percaya diri, dalam anak dalam tiap muatan mata pelajaran,
berinteraksi dengan keluarga dan dan usaha-usaha apa yang perlu
guru dikembangkan untuk mencapai kompetensi
yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya
B. Pengetahuan
Pada kolom deskripsi diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang:
1. Apa yang menonjol terkait dengan kemampuan pada aspek pengetahuan anak
dalam tiap muatan pelajaran yang ada pada komptensi inti 3 (KI 3).
2. Usaha pengembangan kemampuan pada aspek pengetahuan anak dalam tiap
muatan pelajaran untuk mencapai kompetensi inti 3 (KI 3) pada kelas yang
diikutinya.
Deskripsi tersebut merupakan ringkasan dan intisari dari penilaian yang sudah
dilakukan oleh guru dengan berbagai alat penilaian termasuk penilaian autentik
setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran proyek (project
based learning), penemuan (discovery learning), dan pemecahan masalah (problem
based learning). Di samping itu juga memanfaatkan portofolio dan hasil penilaian
yang dilakukan melalui tes (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester).
Contoh pengisian aspek: Pengetahuan Kelas I semester 1 (satu)
Aspek Deskripsi
Mengingat dan memahami Mahir menyebut huruf-huruf hijaiyyah
pengetahuan faktual dan secara lengkap, tetapi masih perlu bimbingan
konseptual berdasarkan rasa untuk harakatnya secara benar.
ingin tahu tentang: Menguasai benar simbol-simbol sila
dirinya, Pancasila.
makhluk ciptaan Tuhan dan Mahir menyebut teks deskriptif tentang
kegiatannya anggota tubuh dan pancaindera dengan
benda-benda lain di sekitarnya kosakata bahasa Indonesia
Pandai membandingkan dengan
memperkirakan panjang suatu benda dengan
menggunakan istilah sehari-hari.
91
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
C. Keterampilan
Pada kolom deskripsi diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang:
1. Apa yang menonjol terkait dengan kemampuan pada aspek keterampilan anak
dalam tiap muatan pelajaran yang ada pada komptensi inti 4 (KI-4).
2. Usaha pengembangan kemampuan pada aspek keterampilan anak dalam tiap
muatan pelajaran untuk mencapai kompetensi inti 4 (KI-4) pada kelas yang
diikutinya.
Pada aspek keterampilan, deskripsi menggambarkan prestasi siswa pada muatan mata
pelajaran pada kelas dan semester tertentu dari aspek keterampilan.
Berikutnya dari deskripsi yang dituangkan guru juga menggambarkan kompetensi-
kompetensi yang masih perlu ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian guru dan
orang tua, agar seorang siswa dapat mencapai kompetensi secara optimal.
Deskripsi tersebut merupakan ringkasan dan intisari dari penilaian yang sudah dilakukan
oleh guru dengan berbagai alat penilaian termasuk penilaian autentik setelah siswa
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran proyek (project based learning),
penemuan (discovery learning), dan pemecahan masalah (problem based learning).
Disamping itu juga memanfaatkan portofolio dan hasil penilaian praktik dan proyek.
92
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
E. Perkembangan Fisik/Kesehatan
1. Perkembangan Fisik/Kesehatan
Aspek Yang Semester
No
Dinilai
1 2
1 Tinggi Diisi sesuai hasil pengukuran Diisi sesuai hasil
pada semester 1 pengukuran pada
semester 2
2 Berat Badan Diisi sesuai hasil pengukuran pada Diisi sesuai hasil
semester 1 pengukuran pada
semester 2
2. Kondisi Kesehatan
No Aspek Fisik Keterangan
1. Pendengaran Diisi sesuai hasil pemeriksaan bekerjasama dengan
tenaga kesehatan/Puskesmas
2. Penglihatan idem
3. Gigi idem
4. Lainnya idem
(diisi jika ada
aspek/kondisi kesehatan
lainnya)
3. Catatan Prestasi
No Jenis Prestasi Keterangan
Diisi dengan jenis Diisi dengan prestasi yang dicapai siswa dalam kejuaraan
prestasi akademik dan perlombaan dengan mencantumkan tingkat, waktu,
yang relevan, baik di dan tempat.
tingkat kelas, sekolah, Dapat juga dicantumkan kelebihan atau hal-hal lain yang
kabupaten/Kota menonjol.
maupun yang lebih
tinggi.
93
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MUATAN PEMBELAJARAN
KD KETR
MAPEL 1 2 3 4 5 6
3.1 3.1 3.1
3.4 3.4 3.4 3.4 3.4
BHS INDO
4.1 4.1 4.1
4.4 4.4 4.4 4.4 4.4
3.1 3.1 3.1 3.1 3.1
PPKn
4.1 4.1 4.1 4.1 4.1
3.1 3.1 3.1 3.1
3.2 3.2 3.2
MAT
3.4 3.4 3.4
4.1 4.1 4.1 4.1 4.1
3.2 3.2
3.4 3.4
SBDP
4.4 4.4
4.8 4.8
3.4 3.4
3.7 3.7
PJOK*)
4.4 4.4
4.7 4.7
Penilaian untuk ranah sikap dilakukan selama proses pembelajaran, sedangkan untuk ranah
pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan belajar sehari-hari diperoleh dari latihan maupun
penugasan. Untuk Ulangan disiapkan kisi-kisi ulangan subtema 1 seperti contoh berikut:
94
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
95
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
96
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KD TEMA 5 TEMA 6
UTS A. BAHASA INDONESIA
KD INDIKATOR NO SOAL KD INDIKATOR NO SOAL
3.1 3.1 3.1
3.2 3.2 3.2
3.3 - 3.3
3.4 3.4 3.4
B. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
3.1 3.1
3.2 3.2 3.2
3.3 3.3
3.4 3.4
C. MATEMATIKA
3.1 3.1 3.1
3.2 3.2 3.2
3.4 3.4 3.3
3.5 3.5 3.4
3.7 3.7 3.5
3.8 3.8 3.8
3.10 - 3.10
3.11 3.11 3.11
D. SENI BUDAYA DAN PRAKARYA
3.1 3.1 3.1
3.2 3.2 3.2
3.4 3.4 3.4
3.5 3.5
E. PJOK
3.1 3.1
3.2 3.2
3.3 3.3
3.4 3.4
3.7 3.7
97
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Proses penyusunan kisi-kisi UAS sama dengan proses ulangan maupun UTS, hanya jumlah tema
lebih banyak. Dengan demikian guru memiliki data tentang komptensi yang telah dikuasai oleh
siswa. Pentingnya memiliki data komptensi dasar adalah untuk membantu guru merumuskan
98
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
nilai rapor, yang dideskripsikan adalah hal-hal yang menonjol dan yang perlu ditingkatkan oleh
siswa.
Penjadwalan UAS
Tujuan penilaian adalah mengetahui ketercapaian kompetensi yang telah ditetapkan, sedangkan
dalam pelaksanaan pembelajaran, guru sudah memadukan berbagai mapel. Maka untuk UAS
pihak sekolah menggunakan jadwal ulangan tema. Penggunaan jadwal tema dimaksudkan agar
memudahkan siswa dan orang tua dalam membantu anaknya belajar. Meskipun demikian dalam
jadwal tema tersebut tetap bisa diidentifikasi kompetensi-kompetensi muatan mata pelajaran
yang akan diujikan pada tema tersebut.
Contoh data nilai pengetahuan yang diperoleh atas nama Della adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data rekap nilai pengetahuan, nilai Della untuk kompetensi Bahasa Indonesia KD 3.1
(mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta
peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulisan yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman)
mendapatkan nilai 90 (sangat menguasai), sedangkan KD 3.2 (mengenal teks petunjuk/arahan
tentang perawatan tubuh serta pemeliharaan kesehatan dan kebugaran tubuh dengan bantuan guru
dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu pemahaman) nilainya 65 (perlu bimbingan, maka deskripsi rapor atas nama Della
adalah sebagai berikut:
99
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
100
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 4
PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
4.1 ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN
4.2 PENYUSUNAN RPP
4.3 PEER TEACHING
101
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK-4.1
Langkah-langkah Kegiatan:
1. Amatilah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model
dalam video pembelajaran!
2. Berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai dengan kesesuaian dan
ketersediaan setiap aspek!
3. Pada kolom kesimpulan hasil analisis video, berikan catatan khusus atau saran perbaikan
pelaksanaan pembelajaran!
4. Presentasikan hasil analisis tayangan video yang Anda lakukan!
5. Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan Peer-Teaching!
102
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Tema : ................................................................................
Subtema : ................................................................................
Pembelajaran ke- : ................................................................................
103
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
104
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
105
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-4.2
PANDUAN PENYUSUNAN RPP JENJANG SD
A. HAKIKAT RPP
Menurut Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau
lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik
dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar.
Selanjutnya menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Lampiran IV tentang Implementasi
Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran (Kemdikbud, 2013: 37) tahapan pertama dalam
pembelajaran menurut Standar Proses adalah perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan
kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP adalah rencana pembelajaran
yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada
silabus.
Sementara itu menurut Panduan Teknis Penyusunan RPP di SD (Kemdikbud, 2013: 9) RPP adalah
rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan
secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien,
memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
siswa. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan
atau lebih.
Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran dengan
maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran.
Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara individu maupun berkelompok dalam
Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi oleh pengawas atau
dinas pendidikan. Kurikulum 2013 untuk SD menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik
Terpadu dari kelas I sampai kelas VI.
Kurikulum 2013 SD melaksanakan pembelajaran Tematik Terpadu dan prosesnya menerapkan
pendekatan saintifik. Penerapan pembelajaran Tematik Terpadu dengan pendekatan saintifik
membawa implikasi perubahan dalam pembelajaran di SD. Perubahan itu mengakibatkan perubahan
pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, sistem penilaian, buku siswa, buku
guru, program remedial serta pengayaan, dan sebagainya.
Panduan penyusunan RPP ini diperlukan agar semua pemangku kepentingan pendidikan dasar
memiliki persepsi yang sama dalam pelaksanakan Kurikulum 2013 SD, khususnya perencanaan
pembelajaran. Hal ini sangat mendukung proses dan hasil pembelajaran.
106
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yag dinyatakan dalam silabus dengan
kondisi pada satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar,
bakat, potensi, kemampuan emosi, maupun gaya belajar.
3. RPP mendorong partisipasi aktif peserta didik.
4. RPP sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai manusia
yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan
berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar, dan
kebiasaan belajar.
5. RPP mengembangkan budaya membaca dan menulis.
6. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
7. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,
remedi, dan umpan balik.
8. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasi pembelajaran tematik, keterpaduan
lintas mata pelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.
9. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasikan
secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
107
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KD-1 dan KD-2 dari KI1 dan KI2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya
dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya
untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (Rincian dari materi pembelajaran)
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/ Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan (….menit)
b. Inti (…menit)
c. Penutup (….. menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan
b. Inti (…menit)
c. Penutup (…..menit)
H. Penilaian
1. Jenis/ Teknik Penilaian
2. Bentuk Instrumen dan Instrumen
3. Pedoman Penskoran
Komponen-komponen RPP
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan.
2. Identitas tema/subtema.
3. Kelas/semester.
4. Materi pokok.
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan
KD yang harus dicapai.
108
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
6. Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari siswa untuk suatu jenjang
sekolah, kelas, dan matapelajaran.
7. Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian kompetensi.
a. Kompetensi Dasar; merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang terkait muatan pelajaran;
b. Indikator pencapaian merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
c. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, satuan pendidikan, dan potensi
daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Dalam
merumuskan indikator perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini.
1) Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata
kerja yang digunakan dalam KI-KD.
2) Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks,
dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).
3) Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan
melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan siswa.
4) Indikator harus menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
8. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan setiap
pertemuan. Tujuan pembelajaran yang dinyatakan dengan baik mulai dengan menyebut Audience
peserta didik untuk siapa tujuan itu dimaksudkan. Tujuan itu kemudian mencantumkan Behavior
atau kemampuan yang harus didemonstarsikan dan Condition seperti apa perilaku atau
kemampuan yang akan diamati. Akhirnya, tujuan itu mencantumkan Degree keterampilan baru itu
harus dicapai dan diukur, yaitu dengan standar seperti apa kemampuan itu dapat dinilai.
9. Materi pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang memuat fakta, konsep, prinsip,
dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi.
10. Metode pembelajaran merupakan rincian dari kegiatan pembelajaran, digunakan oleh pendidik
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai.
11. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
a. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi
pelajaran.
b. Alat pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran yang memudahkan memberikan
pengertian kepada siswa.
c. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber
belajar lain yang relevan.
12. Langkah –langkah Kegiatan Pembelajaran, mencakup:
a. Pertemuan pertama, berisi pendahuluan; kegiatan Inti, dan penutup.
b. Pertemuan kedua, berisi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
13. Penilaian
a. Berisi jenis/teknik penilaian.
b. Bentuk instrumen.
c. Pedoman perskoran.
109
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
110
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
111
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
E. PROSES PEMBELAJARAN
Tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan pembelajaran yang
meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikhis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait
dengan materi yang akan dipelajari;
c. mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan
untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan embelajaran atau KD yang akan
dicapai;
112
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
d. menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif
menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarya, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan
muatan pelajaran, yang meliputi: observasi, menanya, mengumpulkan informasi/ eksperimen,
mengasosiasi/ mengolah informasi, dan mengkomunikasikan.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau semdiri membuat
rangkuman/ simpulan materi pembelajaran, melalukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan, memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran, dan merencakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk program remedial,
program pengayaan, layanan konseling dan/ atau memberikan tugas secara individual atau
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
113
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Contoh RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD
Kelas/ Semester : I/ 2 (Dua)
Tema/ Subtema : Pengalamanku/ Pengalaman Masa Kecil
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (5 x 35 Menit)
1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang dikenal sebagai
bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah keberagaman bahasa daerah.
2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu terhadap keberadaan wujud dan sifat benda
melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah.
3.4 Mengenal teks cerita diri/personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa
daerah untuk membantu pemahaman.
4.4 Menyampaikan teks cerita diri/personal tentang keluarga secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu
penyajian.
Indikator:
114
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
PPKn
Kompetensi Dasar:
1.2 Menerima kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di
lingkungan rumah dan sekolah.
2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan nilai dan moral
Pancasila.
3.1 Mengenal simbol-simbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila.”
4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dan mengaitkannya
dengan pengenalannya terhadap salah satu simbol sila Pancasila dalam lambang
negara“Garuda Pancasila.”
Indikator:
1.1 Merasakan keindahan alam sebagai salah satu tanda-tanda kekuasaan Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa percaya diri untuk berlatih mengekspresikan diri dalam mengolah karya
seni.
3.2 Mengenal pola irama lagu bervariasi menggunakan alat musik ritmis.
4.8 Memainkan pola irama lagu bertanda birama dua dan tiga dengan alat musik ritmis.
Indikator:
3.2.1 Menirukan pola irama lagu bervariasi menggunakan alat musik ritmis.
3.2.2 Membedakan pola irama lagu bervariasi menggunakan alat musik ritmis.
4.8.1 Mengikuti pola irama lagu bertanda birama dua dengan menggunakan alat musik ritmis.
4.8.2 Mengikuti pola irama lagu bertanda birama tiga dengan menggunakan alat musik ritmis.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan menirukan guru menyanyikan lagu “Bunda Piara”, siswa dapat menyebutkan
pengalaman masa kecil dalam bahasa Indonesia lisan dengan percaya diri.
2. Dengan menyebutkan peristiwa masa kecil yang diingat, siswa dapat menceritakan
pengalamannya sendiri dengan percaya diri dan bahasa yang santun.
3. Dengan menceritakan pengalamannya sendiri, siswa dapat menulis cerita diri/personal
dengan EYD yang benar
4. Dengan mengamati gambar siswa dapat mengidentifikasi lambang negara“Garuda
Pancasila” dengan percaya diri
115
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
5. Tanpa membuka buku, siswa dapat menyebutkan simbol-simbol sila Pancasila lambang
negara“Garuda Pancasila” dengan percaya diri
6. Dengan mengamati gambar, siswa dapat memasangkan simbol-simbol simbol-simbol sila
Pancasila lambang negara“Garuda Pancasila” dengan percaya diri
7. Setelah memasangkan simbol-simbol sila Pancasila, siswa dapat menceritakan secara lisan
makna simbol-simbol lambang negara Pancasila dengan penuh tanggung jawab.
8. Dengan menceritakan makna simbol-simbol lambang negara Pancasila, siswa dapat
menampilkan perilaku sehari-hari di sekitar sekolah sesuai dengan sila Pancasila dengan
percaya diri
9. Dengan mendengarkan lagu Hari Merdeka, siswa dapat menirukan pola irama lagu
bervariasi menggunakan alat musik ritmis dengan percaya diri
10. Dengan menirukan, siswa dapat membedakan pola irama lagu bervariasi dengan berani.
11. Setelah membedakan pola irama lagu bervariasi, siswa dapat mengikuti irama lagu
bertanda birama dua dengan berani.
12. Dengan mengikuti irama lagu bertanda birama dua, siswa dapat menggunakan alat musik
ritmis dengan berani.
D. Materi Pembelajaran
1. Pengalaman diri waktu kecil (Buku siswa halaman 1-3)
2. Simbol-simbol Pancasila (Buku siswa halaman 4-6)
3. Pola irama lagu menggunakan alat musik ritmis (Buku siswa halaman 7)
116
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru kegiatan yang
akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari
kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan dapat
dipahami.
6. Guru melakukan kegiatan penyegaran untuk untuk membuat
siswa bersemangat dengan mengajak siswa bernyanyi lagu
“Hari Merdeka”.
Kegiatan Inti 1. Siswa mendengarkan guru membuka pelajaran dengan 145
menyanyikan lagu Bunda Piara (mengamati). Menit
2. Siswa dipersilakan mengajukan pertanyaan tentang lagu dan
wacana pada buku siswa (menanya).
3. Siswa diminta membentuk kelompok kecil dan berdiskusi
mengenai peristiwa masa kecil (mengumpulkan informasi).
4. Setiap kelompok menceritakan kembali hasil diskusi mereka
tentang peristiwa masa kecil (mengkomunikasikan) dan
menuliskan cerita tentang diri/personal dengan EYD yang
benar
5. Siswa dibimbing untuk menyimpulkan hasil presentasi tiap
kelompok (mengkomunikasikan).
6. Siswa mengamati dan mengajukan pertanyaan mengenai
gambar burung garuda pada buku siswa (mengamati dan
menanya).
7. Siswa dan guru berdiskusi mengenai gambar burung garuda
beserta simbol-simbolnya (menalar).
8. Siswa diminta untuk mengucapkan Pancasila secara lantang
dengan bimbingan guru (mengkomunikasikan)
9. Guru menunjukkan bahwa setiap simbol mewakili setiap sila
dari Pancasila (mengkomunikasikan).
10. Siswa berlomba memasangkan simbol sila-sila dalam
Pancasila secara berkelompok (eksperimen).
11. Guru menyebutkan sila-sila dalam Pancasila secara acak,
siswa di barisan pertama diminta untuk mencari simbol yang
dimaksud (mengkomunikasikan).
12. Peserta yang sudah mendapat giliran mundur ke barisan
paling belakang, peserta di barisan kedua maju untuk
menjawab soal berikutnya, kelompok yang mampu
mengumpulkan skor paling banyak menjadi pemenangnya
(mengkomunikasikan).
13. Siswa mengamati gambar bintang sebagai simbol sila
pertama dan diminta menyebutkan dengan lantang bunyi
dari sila pertama (mengamati dan mengkomunikasikan).
14. Siswa mengamati gambar bintang sebagai simbol sila kedua
117
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
dan diminta menyebutkan dengan lantang bunyi dari sila
kedua (mengamati dan mengkomunikasikan)
15. Siswa mengamati gambar bintang sebagai simbol sila ketiga
dan diminta menyebutkan dengan lantang bunyi dari sila
ketiga dan seterusnya (mengamati dan mengkomunikasikan)
16. Siswa menampilkan perilaku di sekitar sekolah yang sesuai
dengan sila Pancasila (mengkomunikasikan).
17. Siswa mendengarkan guru menyanyikan lagu Hari Merdeka
(mengamati).
18. Siswa dibimbing oleh guru untuk menyanyikan lagu Hari
Merdeka (mengkomunikasikan).
19. Siswa mengajukan pertanyaan seputar lagu Hari Merdeka
(menanya).
20. Siswa membandingkan lagu yang diiringi alat musik dan yang
dibacakan syairnya (menalar).
21. Siswa menyebutkan alat-alat musik yang mereka ketahui
(mengkomunikasikan).
22. Guru menjelaskan tentang alat musik ritmis (mengamati).
23. Siswa memilih kartu bergambar alat musik ritmis
(mengumpulkan informasi).
24. Siswa diminta untuk menyanyikan kembali lagu Hari Merdeka
(mengkomunikasikan).
25. Guru menjelaskan tanda birama dua pada musik
(mengumpulkan informasi).
26. Siswa mempraktikkan lagu Hari Merdeka melalui penggunaan
alat musik. Alat musik dapat diganti dengan menggunakan
peralatan dapur seperti panci, ember, dan botol kaca
(eksperimen).
27. Bagi siswa menjadi dua kelompok. Satu kelompok diminta
menyanyikan lagu Hari Merdeka, kelompok lainnya
mengiringi dengan alat musik (mengkomunikasikan). Lakukan
hal tersebut di atas secara bergiliran.
Penutup Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum 15 Menit
dipelajari. Dengan arahan guru siswa melakukan refleksi dari
kegiatan yang sudah dilakukan.
Guru mengajak siswa berdoa sebelum mengakhiri pelajaran dan
meminta salah seorang siswa memimpin doa.
118
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Percaya diri, santung, tanggung jawab, berani.
b. Unjuk Kerja: Keterampilan Bercerita dan menyanyikan lagu “Hari Merdeka.”
c. Penilaian Pengetahuan : Kuis
a. Penilaian Sikap
Lembar pengamatan terhadap siswa di kelas/sekolah
Minggu ke-……. Bulan …………2013 Subtema ………….
Perubahan Tingkah Laku
Santun Tanggung
Nama Peserta Percaya Diri Berani
No Jawab
Didik
BT T M BT T M BT T M BT T M
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Beni
2. Siti
3. Dayu
Keterangan :
BT : Belum Terlihat
T : Terlihat
M : Menonjol
Berilah dengan centang () pada kolom yang sesuai
b. Penilaian Pengetahuan
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Beni
2. Siti
3. Dayu
Keterangan : 1 : kurang; 2: cukup; 3: baik sekali
119
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Muatan PPKn
Bentuk soal
1. Pasangkanlah simbol-simbol lambang negara “ Garuda Pancasila”!
Simbol dalam Lambang
NO Sila-sila Pada Pancasila Negara “Garuda
Pancasila”
3 Persatuan Indonesia
120
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
c. Penilaian Keterampilan
1. Penilaian Unjuk Kerja Bercerita
Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan
No Kriteria
4 3 2 1
1. Kemampuan Siswa Siswa Siswa Siswa menceritakan
menceritakan menceritakan menceritakan menceritakan hasil diskusi dibantu
kembali hasil kembali hasil kembali hasil kembali hasil guru sepenuhnya
diskusi diskusi diskusi kelompok diskusi
(penilaian kelompok dengan menggunakan
kelompok) dengan menggunakan bahasa Indonesia
menggunakan bahasa Indonesia yang dibantu
bahasa dan sesekali dengan
Indonesia yang dibantu dengan penggunaan
baik penggunaan bahasa daerah
bahasa daerah
2. Kepercayaan Tidak terlihat Terlihat ragu-ragu Memerlukan Belum memiliki
diri dalam ragu-ragu bantuan guru keberanian
menceritakan menceritakan
pengalaman pengalaman masa
masa kecil kecil
121
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
a b c d
a a a a
e f g h
a a a a
i J k l
a a a
Pilihlah gambar perilaku di atas (sekitar sekolah dan di rumah) yang sesuai dengan
sila-sila pada Pancasila dengan cara menuliskan huruf yang tertera pada gambar di
tempat yang telah disediakan (soal dibacakan guru dan dengan arahan guru).
Perilaku
NO Sila-sila Pada Pancasila
Di Sekolah Di Rumah
1 Ketuhanan yang Maha Esa ….. E, g
2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradap ….. …..
3 Persatuan Indonesia ….. …..
4 Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijak-
….. …..
sanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia ….. …..
1 Beni
2 Siti
3 Dayu
............., .............2013
Kepala Sekolah Guru Kelas I
................................. ...................................
NIP. NIP.
122
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Refleksi:
* Hal-hal yang perlu menjadi perhatian
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
Remedial:
Memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai kompetensi yang ditetapkan.
Pengayaan:
Memberikan kegiatan pengayaan bagi siswa yang melebihi target pencapaian kompetensi.
123
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK- 4.2
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan telaah RPP, peserta mampu mengembangkan RPP menggunakan
pendekatan saintifik dan sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan RPP.
Langkah-langkah Kegiatan:
1. Pelajari dan diskusikan setiap aspek RPP yang harus ditelaah dalam format yang tersedia!
2. Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP!
3. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP!
4. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP pada kolom
yang tersedia!
124
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK-4.2
FORMAT TELAAH RPP
1. Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom
tersebut. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda!
2. Isilah Identitas RPP yang ditelaah.
Nama : .....................................................
Tema/Subtema : .....................................................
Pembelajaran ke : .....................................................
125
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
......................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
126
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝟗𝟎
PERINGKAT NILAI
Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100
Baik (B) 80 < B ≤ 90
Cukup (C) 70 < C ≤ 80
Kurang (K) ≤ 70
127
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
R-4.3
FORMAT PENGAMATAN PRAKTIK PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK (PEER TEACHING)
128
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
129
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
130
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan oleh pengamat untuk menilai kompetensi
guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat peerteaching.
Langkah-langkah Kegiatan:
1. Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda
terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran
2. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
3. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah nilai YA dan TIDAK
4. Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐘𝐀
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝟒𝟒
PERINGKAT NILAI
Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100
Baik (B) 80 < B ≤ 90
Cukup (C) 70 < C ≤ 80
Kurang (K) ≤ 70
131