di Indonesia jumlahnya mencapai 22 juta jiwa. Selain itu, menurut survei yang dilaporkan
Herman Genie tahun 2014, Project Hope Indonesia dan Buana Kusuma Foundation
menemukan sebanyak 39 persen dari total 365 responden yang terdiri dari para wanita bekerja
di tiga daerah di Jawa Barat menderita anemia. Sedangkan 22 persen responden terindikasi
memiliki risiko terkena anemia.
Anemia memang menjadi penyakit paling banyak mengganggu kesehatan ibu dan anak di
negara berkembang. Anemia sendiri berarti kondisi tubuh yang kekurangan sel darah merah
(hemoglobin) Sel darah merah berfungsi untuk mengantarkan suplai oksigen ke seluruh bagian
tubuh. Karena suplainya berkurang, maka tubuh mudah lelah, letih dan lesu.
Penyakit anemia bisa terjadi disaat tubuh tidak bisa menghasilkan sel darah merah dengan
jumlah yang cukup yang diproduksi oleh sumsum tulang. Dan biasanya proses ini
membutuhkan asupan zat besi, asam folat, serta vitamin B12. Dan sel darah merah juga bisa
didapatkan dari eritropoiten atau EPO. EPO merupakan salah satu hormon yang dibuat didalam
ginjal. Penyebab yang lain bisa memicu terjadinya penyakit anemia atau kurang darah adalah:
1. Pendarahan saat sedang menstruasi
2. Pecahnya pembuluh darah
3. Mengalami kecelakaan
4. Kekurangan akan asupan zat besi
5. Kurang asupan vitamin C, vitamin B12
6. Kerusakan sel darah merah secara mekanik
7. Penyakit hemoglobin C dan hemoglobin S-C
8. Penyakit thalasemia
9. Reaksi dari autoimun pada sel darah merah
10. Kerusakan yang terjadi pada sumsum tulang atau juga pada ginjal
11. Penghancuran dari sel darah merah
Jangan anggap enteng anemia, selain bisa mengganggu kesehatan ibu dan anak bila tidak
segera ditangani bisa timbul aneka komplikasi seperti kelelahan kronik, gagal jantung, dan
bahkan kematian.
Link:
https://penyakitanemia.com/penyakit-anemia-dan-cara-mengatasinya/
https://www.futuready.com/artikel/health/penyebab-dan-cara-mengatasi-anemia/
Asuhan Keperawatan Anemia
A. Pengkajian
1. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan laboratorium dapat ditemui:
a) Jumlah Hb < dari normal (12-14 gr/dl)
b) Kadar Ht menurun (normal 37%-41%)
c) Peningkatan bilirubin total (pada anemia hemolitik)
d) Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi
e) Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemak (pada
anemia aplastik)
2. Data Fokus
a) Data subjektif: pasien mengatakan lemah, letih, lesu, nafsu makan
menurun, mual, sering haus
b) Data objektif: pasien tampak lemah, letih, lesu, mual-muntah, BB
menurun, pasien tidak mau makan, bibir tampak pecah-pecah, kulit
tampak kering.
3. Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama: paling utama pada penderita adalah lemah atau pusing
b) Riwayat kesehatan: keadaan pasien pada saat dikaji dan diperiksa
c) Riwayat kesehatan dahulu: Apakah pasien pernah mengalami penyakit
anemia sebelumnya?
d) Riwayat kesehatan keluarga: Apakah anggota keluarga pasien memiliki
riwayat penyakit keturunan seperti diabetes militus, penyakit jantung,
struk?
4. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum: pucat, keletihan, kelemahan, nyeri kepala, demam,
dispnea, vertigo, sensitif terhadap dingin, berat badan menurun.
b) Kulit: kulit kering, kuku rapuh.
c) Mata: penglihatan kabur, perdarahan retina.
d) Telinga: vertigo, tinitus.
e) Mulut: mukosa licin dan mengkilat, stomatitis.
f) Paru – paru: dispneu atau nyesak.
g) Kardiovaskuler: takikardi, hipotensi, kardiomegali, gagal jantung.
h) Gastrointestinal: anoreksia.
i) Muskuloskletal: nyeri pinggang, nyeri sendi.
j) System persyarafan: nyeri kepala, bingung, mental depresi, cemas.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko tinggi terhadap infeksi b.d tidak adekuatnya pertahanan sekunder
(penurunan hemoglobin leukopenia atau penurunan granulosit (respon
inflamasi tertekan).
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kegagalan untuk mencerna
atau ketidak mampuan mencerna makanan / absorpsi nutrisi yang diperlukan
untuk pembentukan sel darah merah.
3. Perubahan perfusi jaringan b.d penurunan komponen seluler yang diperlukan
untuk pengiriman oksigen /nutrisi ke sel.
D. Evaluasi
Evaluasi pada pasien dengan diagnose medis anemia adalah :
1. Infeksi tidak terjadi.
2. Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
3. Peningkatan perfusi jaringan.
Link: https://satujam.com/askep-anemia/