Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA ANAK DENGAN AUTISME

Autisme merupakan istilah untuk sekumpulan gejala / masalah gangguan perkembangan pervasif pada
3 tahun pertama kehidupan karena adanya abnormalitas pada pusat otak, sehingga terjadi gangguan
dalam interaksi sosial, gangguan komunikasi dan gangguan perilaku.
Autisme merupakan anak yang mengalami gangguan perkembangan pervasif yang ditandai dengan
gangguan kualitatif dalam interaksi sosial, komunikasi dan adanya suatu pola yang dipertahankan dan
diulang-ulang dalam perilaku minat dan kegiatan yang terjadi pada anak sebelum umur 3 tahun.

Keracunan logam

Neutropin dan
neuropeptida

Etiologi Kebocoran usus


Penyebab kelainan ini masih dan tidak sempurna
belum diketahui secara pasti pencernaan kasein
dan masih dalam tahap dan gluten
penelitian (Dr. M elly Abnormalitas
Gangguan
Budhiman, 2002) : pertumbuhan
keseimbangan Protein terpecah
 Lingkungan yang terpapar sel saraf
serotonin dan sampai polipeptida
oleh organisme atau bahan dopamin
beracun seperti virus, jamur,
Kasein dan gluten
rubella, herpes toxoplasma
Gangguan terserap kedalam
dalam vaksin imunisasi MMR
otak kecil darah
(Mums, Measles, Rubella),
zat aditif yaitu MSG, Menimbulkan efek
Reaksi atensi
pewarna, ethil mercury morfin pada otak
lebih lambat
(Thimerosal) dalam pengawet
makanan, serta beberapa Perubahan persepsi
logam berat seperti Arsen sensori
(As), Cadmium (Cd), Raksa AUTIS
(Hg), Timbal (Pb), alergi
berat, obat-obatan, jamu
peluntur, muntah hebat, Hambatan Gangguan persepsi
perdarahan berat. komunikasi
 Kelainan otak Ansietas sensori
 Faktor genesis atau keturunan
Risiko Cedera Hambatan
(yang diperkirakan menjadi
Interaksi sosial
penyebab utama) dan Penatalaksanaan
Pemeriksaan
kelainan gen Penunjang  Melalui program pendidikan dan latihan
- Pemeriksan neurologis  Pengasuh dan orangtua
- Tes neuropsikologi  Terapi medikamentosa
- MRI (Magnetic Resonance Imaging)  Terapi niomedis
- EEG (Electro Encephalogram)
 Terapi Wicara
- Pemeriksaan sitogenetik untuk
 Terapi Perilaku
abnormalitas kromosom
 Terapi Okupasi
Diagnosa 1 :Hambatan komunikasi verbal
Peningkatan komunikasi, defisit pendengaran Membantu menerima dan mempelajari metode alternatif untuk
hidup dengan penurunan pendengaran
Peningkatan komunikasi, defisit wicara : Membantu menerima dan mempelajari metode alternatif untuk
hidup dengan gangguan bicara
Peningkatan komunikasi, defisit penglihatan : Membantu menerima dan mempelajari metode alternatif untuk
hidup dengan gangguan penglihatan

Diagnosa 2 : Gangguan Persepsi sensori


Mempertahankan fungsi optimal indera penglihatan, ajarkan klien denagn pamflet tulisan besar dan kontras,
pendengaran, perasa, sentuhan, pembau

Diagnosa 3 : Gangguan interaksi sosial


Peningkatan komunikasi, defisit wicara : Membantu menerima dan mempelajari metode alternatif untuk
hidup dengan gangguan bicara
Peningkatan komunikasi, defisit penglihatan : Membantu menerima dan mempelajari metode alternatif untuk
hidup dengan gangguan penglihatan
Pelatihan memori : Memfasilitasi daya ingat

Diagnosa 4 : Risiko Cedera


Manajemen lingkungan : Memantau dan memanipulasi lingkungan fisik untuk memfasilitasi keamanan
Identifikasi risiko : Menganalisis faktor risiko potensial, menentukan risiko kesehatan, dan memprioritaskan
strategi penurunan risiko untuk individu atau kelompok
Edukasi kesehatan : Mengembangkan dan memberikan bimbingan dan pengalaman belajar untuk
memfasilitasi adaptasi secara sadar perilaku yang kondusif untuk kesehatan individu, keluarga, kelompok
dan komunitas

Diagnosa 5 : Ansietas
Bimbingan antisipasi : Mempersiapkan pasien menghadapi kemungkinan krisis perkembangan dan/atau
situasional
Penurunan ansietas : Meminimalkan kekhawatiran, ketakutan, prasangka, atau perasaan tidak tenang yang
berhubungan dengan sumber bahaya yang diantisipasi dan tidak jelas
Teknik menenangkan diri : Meredakan kecemasan pada pasien yang mengalami distres akut
Peningkatan koping : Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stresor, perubahan, atau ancaman
yang menghambat pemenuhan tuntutan dan peran hidup
Dukungan emosi : Memberikan penenangan, penerimaan, dan bantuan/dukungan selama masa stres
DAFTAR PUSTAKA
Handojo. 2013. Auits. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer.

Huda. N & Hardi. K. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan NANDA, NIC. NOC. Jilid 1.
Yohyakarta; Mediaction

Wilkinson, Judith M & Ahern, Nancy R. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC

http://elyrahmawatidianhusada.blogspot.co.id/p/asuhan-keperawatan-terkait-dengan.html
Banjarmasin, 28 Desember 2018
Ners Muda,

(Lutia Normawati)

Perseptor Klinik,

( Wiwik Winarsih, S.Kep.,Ns)

Anda mungkin juga menyukai