Nama Kelompok
Pujadi Andriansah (16.02.00073)
Saskia Baby Valentine (16.02.00078)
PRODI S1 FARMASI
STIKES PAGUWARMAS MAOS CILACAP
2018/2019
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
>Untuk mengkaji dan menganalisa bagaimana proses pemeliharaan ikan air tawar pada
kolam.
PEMBAHASAN
Pada kali ini kelompok kami menjelakan cara budidaya peternaka perikaan air tawar
yang berada di DINAS PETERNAKAN DAN PERIKAAN. UNIT PELAKSANA TEKNIK
BALAI BENIH IKAN ( UPTBBI ). WILAYAH KERJA SIDABOWA. JL.RAYA
SIDABOWA NO.14 DESA SIDABOWA KEC.PATIKRAJA KAB. BANYUMAS. Luas
kolam yang berada disitu seluas 1,2 hektar.
Cara budidaya ikan air tawar yang baik yaitu sebagai berikut:
1.Pemilihan Tempat
Tanah yang kita pilih sebagai tempat pembuatan kolam pemeliharaan ikan air tawar
haruslah tanah yang subur atau setidaknya tanah yang dapat disuburkan dan dekat dengan
sumber air, sedangkan tanah – tanah yang terdiri dari cadas atau tanah berpasir tidak baik
dibuat sebagai tempat memelihara ikan air tawar dan di usahakan matahari masuk ke kolam.
2.Pembuatan kolam
Perlu diperhatikan bahwa permukaan kolam harus dibuat sedikit miring kearah pintu
pengeluaran air dengan maksud agar kolam mudah dikeringkan pada saat memungutan hasil
nanti.
3. suplai air
Mempunyai sumber air yang baik,dan air pasok terhindar dari cemaran.
Salah satu factor yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu usaha
pemeliharaan ikan adalah tergantung dari baik dan tidak baiknya bibit ( benih ) yang
ditebarkan. Oleh sebab itu sebelum kita lakukan pembibitan sebaiknya kita harus pastikan
bahwa bibit ikan yang akan kita sampaikan adalah bibit ikan yang sehat, adapun cara
menentukan bibit ikan yang masih sehat adalah salah satunya adalah dengan cara
mengejutkan bibit ikan tersebut yaitu dengan cara menepukkan tangan di atas air setelah itu
kita perhatikan ikan – ikan yang terkejut dan bergerak dengan gesit itulah bibit ikan yang
masih sehat dan begitu juga sebaliknya.
5. Penebaran Bibit ikan
Kolam ikan yang akan kita tebari dengan bibit – bibit ikan harus kita keringkan
dahulu sampai tanah dasar kolam itu benar – benar kering dan pecah – pecah, hal ini
bertujuan agar kuman – kuman penyakit yang terdapat pada kolam yang akan kita jadikan
tempat penebaran bibit ikan yang akan kita pelihara mati secara keseluruhan. Setelah itu
baru masukan bibit ikan ke kolam
6. Pakan ikan
1). Pakan ikan yang digunakan memiliki nomor pendaftaran / sertifikat yang dikeluarkan oleh
Direktur Jenderal atau surat jaminan dari institusi yang berkompeten
2). Pakan ikan disimpan dengan baik dalam ruangan yang kering dan sejuk untuk menjaga
kualitas serta digunakan sebelum tanggal kadaluarsa.
3). Pakan buatan sendiri tidak dicampur dengan bahan-bahan terlarang (antibiotik,
pestisida, logam berat.
EM4 mengandung mikroorganisme fermentasi dan sintetik yang terdiri dari bakteri
Asam Laktat (Lactobacillus Sp), Bakteri Fotosentetik (Rhodopseudomonas
Sp),Actinomycetes Sp, Streptomyces SP dan Yeast (ragi) dan Jamur pengurai
selulose
Alat : ember
Cara membuat:
Siapkan bahan
Masukkan campuran larutan EM4, tetesan/persaan tebu,dan air ke dalam ember
Kemudian biarkan 3-7 hari
Setelah selesai proses fermentasinya, kemudian campurkan EM4 + tetesan tebu ke
dalam pakan dan diamkan selama 15 menit
Pakan siap di berikan
7. Pemanenan
1). Perlengkapan dan peralatan mudah dibersihkan dan dijaga dalam kondisi bersih dan higienis
2). Panen dipersiapkan dengan baik untuk menghindari pengaruh temperatur yang tinggi pada ikan
3). Pada saat panen dilakukan upaya untuk menghindari terjadinya penurunan mutu dan
kontaminasi ikan
4). Penanganan ikan dilakukan secara higienis dan efisien sehingga tidak menimbulkan kerusakan
fisik.
2. ikan gurameh
3. ikan nila
Cara Pembudidayaan ikan di UPTBBI wilayah kerja Sidabowa itu berbeda beda
1. IKAN TAWES
Ordo : Ostariophysi
Famili : Cyprinidae
Genus : Puntius
Spesies : Puntius javanicus
Ikan Tawes (Puntius Javanicus) adalah salah satu jenis ikan air tawar yang digunakan
sebagai ikan konsumsi. Nama daerah ikan tawes ini yaitu Ikan Wader atau Ikan Putihan.
Ikan ini berukuran sedang dengan panjang total sekitar 330 mm. Ikan Tawes ini banyak
ditemukan di sungai-sungai, anak sungai, hingga waduk. Penyebaran ikan ini terdapat di
Sungai mekong, Chao Phraya, semenanjung Malaya, dan Indonesia(Sumatera dan Jawa).
Terdapat beberapa jenis ikan tawes/wader/putihan ini yaitu ikan tawes biasa (berwarna
kelabu) Tawes bule (bersisik albino), Tawes silap (berwarna putih kelabu), dan Tawes
kumpay(berwarna putih kelabu).
Makanan ikan tawes ini yaitu tumbuhan air seperti Hydrilla verticillata Plesl dan juga
Ceratophylum demersum L dan lainnya. Namun dalam budidaya ikan ini diberi pakan
berupa pelet atau pakan daun.
B. Pembibitan
Untuk mendapatkan benih yang berkualitas dan jumlah yang banyak dalam
pembenihan Tawes perlu dipilih induk yang baik dengan ciri-ciri :
1. Letak lubang dubur terletak relatif lebih dekat ke pangkal ekor
2. Kepala relatif lebih kecil dan meruncing
3. Sisik-sisiknya besar dan teratur
4. Pangkal ekor lebar dan kokoh
5. Gerakan lincah
C.Pemeliharaan induk
Proses pemijahan satu banding satu,artinya satu betina satu jantan. Pada
umumnya ikan tawes jantan mulai dipijahkan pada umur kurang lebih 1 tahun, dan
induk tawes betina pada umur kurang lebih 1,5 tahun. Untuk
mengetahui bahwa induk ikan tawes telah matang dan siap untuk dipijahkan dengan
tanda-tanda sebagai berikut :
1.Induk betina
- Perutnya mengembang kearah genetal (pelepasan) bila diraba lebih lembek
- Lubang dubur berwarna agak kemerah-merahan
- Tutup insang bila diraba lebih licin
-Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan kehitam-hitaman.
2.lnduk jantan
-Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan berwarna keputih-
putihan (sperma)
-Tutup insang bila diraba terasa kasar
D. Pembenihan
Induk ikan dimasukan dalam kolam pada sore hari. pemasukan air kedalam kolam
dip erbesar untuk memberikan rangsangan alami pada ikan tawes ini, biasanya pada
saat itu induk sudah mulai berkejar-kejaran didalam kolam.
Ikan akan kawin pada malam hari. Ikan tawes yang telah selesai memijah tetap di
biarkan di dalam kolam pemijahan bersama dengan telur-telurnya, telur ikan tawes ini
akan menetas dalam tempo yang relatif singkat sekitar 13 jam, pada suhu antara 24-23oc .
penetasan yang relatif singkat ini dimungkinkan karena telur ikan tawes berdinding
sangat tipis. Makanan tambahan bagi induk diberikan dedak, daun singkong, kangkung,
dan sebagainya. Anak-anak ikan yang sudah bersama –sama induknya tersebut juga
diberikan makanan tambahan dedak halus. Setelah terjadi proses pemijahan pada indukan
tawes, proses berikutnya adalah penetasan telur. Hal-hal yang perlu dicermati pada
tahapan penetasan telur yaitu : Setelah induk ikan tawes bertelur, air yang masuk ke
kolam diperkecil agar telur-telur tidak terbawa arus, penetasan dilakukan di kolam
pemijahan juga,Pagi hari diperiksa bila ada telur-telur yang rnenumpuk di sekitar kolam
atau bagian lahan yang dangkal disebarkan dengan mengayun-ayunkan sapu lidi di dasar
kolam, Pada umumnya, telur ikan tawes menetas semua setelah 2-3 hari,Dari ikan hasil
penetasan dipelihara di kolam tersebut selama kurang lebih 21 hari.
E. Pemberian pakan
pemberian pakan dilakukan 2x sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari.
Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian
punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan/ keperak-
perakan. Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae, keturunan Helostoma dan bangsa
Labyrinthici. Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia), dan
menyebar ke Malaysia, Thailands, Ceylon dan Australia. Pertumbuhan ikan gurame agak
lambat dibanding ikan air tawar jenis lain. Di Indonesia, orang Jawa menyebutnya gurami,
Gurameh, orang Sumatra ikan kalau, kala, kalui, sedangkan di Kalimantan disebut Kalui.
Orang Inggris menyebutnya “Giant Gouramy”, karena ukurannya yang besar sampai
mencapai berat 5 kg.
Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya: gurami angsa, gurami
jepun, blausafir, paris, bastar dan porselen. Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa
Barat, khususnya Bogor. Dibanding gurame jenis lain, porselen lebih unggul dalam
menghasilkan telur. Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan
2000-3000 butir telur, porselen mampu 10.000 butir. Karena itu masyarakat menyebutnya
sebagai top of the pop, dan paling banyak diunggulkan.
B. Pembibitan
Jantan
Sirip sebelah depan apabila polos
Fisik kepala menonjol
Betina
D.Pembenihan
cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut:
Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan dasar kolam.
Lakukan pengapuran dan pemupukan. Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dan
biarkan selama 3 hari.
Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang.
Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan,biarkan selama 1 minggu kemudian
isikan air hingga kedalaman 75 cm.
Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10
ekor jantan. Setelah pemijahan berlangsung, perkawinan pada malam hari 1-2 hari induk
betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang.dan beberapa hari kemudian telur
akan menetas. hasil penetasan dipelihara di kolam tersebut selama kurang lebih satu
bulan.
E. Pemberian pakan
pemberian pakan dilakukan 2x sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari.
Secara umum klasifikasi ikan nila menurut Suyanto (2013), adalah sebagai berikut :
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Percomorphy
Famili : Cichilidae
Genus : Oreochromis
Ikan nila( Tilopia nilotica L.) berasal dari benua afrika. Ikan ini termasuk famili
Cichlidae dan dapat hidup dengan baik serta berkembangbiak di perairan tawar maupun
perairan payau.Pada tahun 1969 ikan nila dibawa ke Indonesia dan di teliti oleh Lembaga
Penelitian Perikanan Darat (LPPD). Dari hasil penelitian tersebut akhirnya diperbanyak
dan pada tahun 1971 disebarluaskan ke berbagai propinsi di seluruh Indonesia.
b. Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk
mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh
pengeringan.
B. Pembibitan
a. Mampu memproduksi benih dalam jumlah yang besar dengan kwalitas yang tinggi.
e. Dapat hidup dan tumbuh baik pada lingkungan perairan yang relatif buruk.
f. Ukuran induk yang baik untuk dipijahkan yaitu 120-180 gram lebih per ekor dan
berumur sekitar 4-5 bulan.
a) Betina
· Terdapat 3 buah lubang pada urogenetial yaitu: dubur, lubang pengeluaran telur
dan lubang urine.
b) Jantan
· Pada alat urogenetial terdapat 2 buah lubang yaitu: anus dan lubang sperma
merangkap lubang urine.
Perbandingan pemijahan ikan nila yaitu tiga banding satu artinya tiga betina dan satu
jantan.Untuk mengetahui bahwa induk ikan nila telah matang dan siap untuk dipijahkan
dengan tanda-tanda sebagai berikut :
Jantan
Betina
. jika di urat akan keluar sel telur berwarana kuning, jika belum matang berwarana
hijau.
D. Pembenihan
E. Pemberian pakan
Pakan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pemeliharaan larva
ikan nila karena dapat mempengaruhi pertumbuhan larva Ikan Nila. Benih berumur sehari
belum perlu diberi makanan tambahan karena masih mempunyai cadangan makanan
berupa yolk sac atau kuning telur. Pakan tambahan di berikan pada larva ikan pada saat
berumur 7-10 hari, pakan tambahan dapat berupa pelet yang di haluskan dengan cara di
gerus kemudian di saring tujuannya agar larva dapat mencerna dengan mudah, Selama
pemeliharaan larva ikan nila, pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi
hari dan sore hari.