TINJAUAN TEORETIS
http://ml.scribd.com/doc/93551131/asuhan-keperawatan-cholelitiasis
A. Pengertian
duanya.(Syamsuhidayat 2001)
a. Anatomi Hati
Hati dan kandung empedu terletak di perut kanan bagian atas, dan
keduanya
lain.Hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh manusia.
fungsi vital, mulai dari mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh sampai
darah. Kandung empedu berbentuk seperti buah pir dan merupakan tempat
merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh manusia. Hepar pada manusia
kuadran atas, yang sebagian besar terdapat pada sebelah kanan. Beratnya 1200 –
erat oleh tekanan intra abdominal dan dibungkus oleh peritoneum kecuali di
mengadakan kontak langsung dengan diafragma. Bagian yang tidak diliputi oleh
Macam-macam ligamennya:
ini terdapat Arteria hepatica, vena porta dan ductus choledocus communis.
Wislow.
diafragma ke hepar.
coronaria anterior dan posterior dan tepi lateral kiri kanan dari hepar.
cavum toraks dan bahkan pada orang normal tidak dapat dipalpasi (bila
alpukat yang
menerus oleh hati masuk ke saluran empedu yang kecil di dalam hati.
saluran yang lebih besar yang keluar dari permukaan bawah hati
kali lipat daripada cairan empedu hati. Secara berkala kandung empedu
dari empedu hati karena sebagian besar anion anorganik, klorida dan
asam empedu 12%, lesitin dan fosfolipid lain 4%, dan kolesterol yang
tidak diesterifikasi 0,7%.unsur pokok lain termasuk bilirubin
lain yang dimetabolisme dalam hati), elektrolit, mucus dan seiring obat
a. Lapisan empedu
kental.
2) Getah empedu adalah cairan yang di hasilkan oleh sel-sel hati jumlah
c. Duktus sistikus
keduodenum.
d. Sterkobilin
Memberi warna feses dan sebagian di absorpsi kembali oleh darah dan
f. Getah empedu
Suatu cairan yang disekresi setiap hari oleh sel hati yang di
K+ mEq/liter 12 mEq/liter.
1) Garam-garam empedu.
2) Elektrolit
4) Kolesterol
5) Lemak.
pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta
Hemoglobin
yang berasal dari penghancuran sel darah merah dirubah menjadi bilirubin
(pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam empedu. Berbagai protein
yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi dalam
empedu. Batu kandung empedu bisa menyumbat aliran empedu dari kandung
empedu, dan menyebabkan nyeri ( kolik bilier ) atau peradangan kandung empedu
( kolesistitis ). Batu juga bisa berpindah dari kandung empedu ke dalam saluran
C. Etiologi.
kandung empedu dan gangguan aliran darah dan limfe, bakteri komensal
2. Cedera kimia (empedu) dan atau mekanik (batu empedu) pada mukosa
Infeksi bakteri.
Kolelitiasis dapat terjadi dengan atau tanpa faktor resiko dibawah ini.
antara lain :
kandungempedu.
2. Usia.
bertambahnya usia. Orang dengan usia > 60 tahun lebih cenderung untuk
Orang dengan Body Mass Index (BMI) tinggi, mempunyai resiko lebih
maka kadar kolesterol dalam kandung empedu pun tinggi, dan juga
kandung empedu.
4. Makanan.
Intake rendah klorida, kehilangan berat badan yang cepat (seperti setelah
empedu.
5. Riwayat keluarga.
6. Aktifitas fisik.
E. Klasifikasi
pigmen – pigmen empedu dan kolesterol, selain itu juga tersusun oleh
c. Obesitas.
d. Wanita.
infeksi.
kanan atas yang menjalar kepunggung atau bahu kanan. Rasa nyeri ini
oleh batu.
2. Ikterus
terjadi peningkatan kadar empedu dalam darah. Hal ini membuat kulit
sangat gelap. Feses yang tidak diwarnai oleh pigmen empedu akan
4. Defisiensi vitamin
2. Kolik bilier
3. Kolesistis akut
4. Peradangan pancreas
5. Perforasi
H. Tes Diagnostik
2. Ultrasonografi
cepat serta akurat dan dapat digunakan pada penderita disfungsi hati dan
ikterus.
ini kemudian diambil hepatosit dan dengan cepat disekresikan kedalam sistem
4. Kolesistografi
Kandung empedu yang normal akan terisi oleh bahan radiopaque ini. Jika
5. Pemeriksaan Laboratoriuma.
I. Penatalaksanaan
a. Farmakologis
transnasal.
disisipkan lewat saluran T tube atau lewat fistula yang terbentuk pada
saat insersi T tube atau lewat fistula yang terbentuk pada saat insersi T
2. Pembedahan
a) Kolesistektomi
Dalam prosedur ini, kandung empedu diangkat setelah arteri dan duktus
b) Minikolesistektomi
selebar 4cm.
c) Kolesistektomi lapaskopik
Dilakukan lewat insisi yang kecil atau luka tusukan melalui dinding
d) Koledokostomi
untuk drainase getah empedu sampai edema mereda. Kateter ini dihubungkan
3. Manajemen diet
dimasukkan kedalam saluran empedu dan saluran pankreas. Keuntungan lain pada
pemeriksaan ini ialah sekaligus dapat menilai apakah ada kelainan pada muara
mungkin timbul pada pemeriksaan ini ialah bila muara papila tidak dapat
dimasuki kanul.
J. PROSES KEPERAWATAN
meliputi :
A. Identitas
B. Riwayat Kesehatan
utama melalui metode PQRST, paliatif atau provokatif (P) yaitu focus
kemana, Safety (S) yaitu posisi yang bagaimana yang dapat mengurangi
nyeri/gatal atau klien merasa nyaman dan Time (T) yaitu sejak kapan
C. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum
a. Penampilan Umum
c. Kesadaran
d. Tanda-tanda Vital
a. Kelemahan
b. Gelisah
3. Sirkulasi : tachikardi,berkeringat
4. Eliminasi :
b. Distensi abdomen
e. Feses steatorea
5. Makanan atau cairan :
d. Nyeri lepas otot tegang atau kaku apabila kuadaran kanan atas di tekan :
7. Pernafasan :
8. Keamanan :
a. Demam, menggigil
(kekurangan vitamin K)
Rasional: nyeri berat yang tidak hilang dengan tindakan rutin dapat
NGT.
nafsu makan.
5) Konsultasi pada ahli gizi untuk menetapkan diit yang tepat.
abdomen,
pengobatan.
Rencana intervensi :
resikoterjadinya colesistitis7)
Evaluasia.
Nyeri berkurang.b.
danpengobatan