Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Penguasa
Alam, karena berkat rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktik lapanganini yang berjudul
“Laporan Praktik Lapangan Geologi Struktur Desa Lubuk Bernai, Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, Kecamatan Tungkal Hilir, Provinsi Jambi”. Laporan ini
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Praktikum Geologi Struktur.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian laporan ini. Oleh
karena itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Magdalena Ritonga S.T, M.T, selaku dosen pembimbing.
2. Para Asisten Laboratorium Geologi Struktur.
3. Rekan-Rekan Teknik Pertambangan 2014
Semoga bantuan, bimbingan dan petunjuk yang bapak/ibu dosen dan
rekan- rekan berikan menjadi amal ibadah dan mendapatkan balasan yang berlipat
ganda dari Allah SWT.
Tetapi penulis menyadari bahwa di dalam laporan ini masih terdapat
kekurangan dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.
Oleh karena itu penulis terbuka untuk menerima tanggapan dan masukan demi
kesempurnaan dari laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Bentuk – bentuk muka bumi tidak lepas dari dinamika yang dialami oleh
permukaan bumi itu sendiri. Dinamika permukaan bumi tersebut tidak lepas dari
faktor gaya - gaya eksogen maupun gaya - gaya endogen yang menyebabkan
perubahan bidang muka bumi. Adapun faktor gaya - gaya eksogen meliputi erosi
dan abrasi, sedangkan faktor gaya - gaya endogen meliputi aktivitas tektonik dan
vulkanik. Faktor – faktor gaya eksogen dan endogen itulah yang menyebabkan
terbentuknya morfologi suatu daerah seperti adanya deretan pegunungan, sungai,
delta, dataran rendah dan sebagainya. Adanya morfologi suatu daerah akan erat
kaitannya dengan struktur geologi seperti lipatan, kekar, dan sesar.
Struktur geologi merupakan bagian dari bentukan dari gaya - gaya eksogen
maupun endogen, yang sangat menarik untuk diamati serta direkonstruksi proses
keterjadian suatu struktur geologi tersebut, sedangkan bagi praktisi yang
berkecimpung didunia pertambangan merupakan hal yang perlu dianalisis secara
objektif dalam berbagai kegiatan yang erat kaitannya dengan pertambangan mulai
dari eksplorasi hingga ekploitasi. Karena struktur geologi ini adalah suatu indikasi
akan adanya bahan galian yang nantinya akan ditambang. Untuk itulah betapa
pentingannya dalam mengenali serta menganalisi struktur – struktur geologi.
Dalam Kunjungan Ke Desa Lubuk Bernai, Yaitu tepatnya pada Desa Air Terjun
Ratu Kelana Calista yang ada di Tanjung Jabung Barat ini Kami terjun langsung
ke lapangan untuk Pengambilan data strike and dip dari 2 tempat yang
berbeda.Laporan ini dibuat sebagai bahan untuk Menjelaskan data yang kami
dapat ke dalam bentuk Diagram Kipas,Diagram Roset dan Diagram kontur dari
hasil Terjun langsungnya kami ke lapangan.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan diadakannya praktik lapangan ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui jenis struktur geologi yang terdapat di daerah Air
Terjun Ratu Kelana Calista Desa Lubuk Bernai.
2. Untuk mengetahui mekanisme pembentukan struktur geologi yang
terdapat di daerah Air Terjun Ratu Kelana Calista Desa Lubuk Bernai.
3. Untuk menentukan arah umum struktur geologi yang terdapat di daerah
Air Terjun Ratu Kelana Calista Desa Lubuk Bernai.
4. Untuk mengetahui jenis longsoran yang terjadi pada daerah Air Terjun
Ratu Kelana Calista Desa Lubuk Bernai.
Praktik lapangan ini dilakukan pada hari Minggu tanggal 27 Maret 2016.
Praktik ini dilakukan selama satu hari.
BAB II
KERANGKA GEOLOGI REGIONAL
Kawasan ini berbeda dengan tiga kawasan yang tersebut di atas yang
terangkai dalam sistem DAS. Pada kawasan Gondwana yang berada di
Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat, merupakan bentang
kawasan dari lempeng Gondwana pada Pegunungan Bukit Tiga Puluh. Kawasan
ini sebenarnya berbatasan dengan Kabupaten Tebo Provinsi Jambi dan Kabupaten
Indragiri Hilir Provinsi Riau. Kawasan ini sebagian besar merupakan kawasan
nasional habitat dari fauna besar seperti gajah maupun jenis primata seperti orang
hutan dan berbagai jenis kera.
Secara keseluruhan kawasan geopark merangin Jambi berikut keletakan
formasi cakupan sub dan elemen masing-masingnya terlihat pada peta wilayah
yang tertera dibawah ini (anonim.2010):
Gambar 2.2. Peta Kawasan Geopark Merangin
BAB III
Arah Presentase
Notasi Jumlah
N .0
N.. E (%)
0–5 181 – 185
6 – 10 186 – 190
11 – 15 191 -195
16 – 20 196 -200 II 2 6
21 – 25 201 -205 I 1 3
26 – 30 206 -210
31 – 35 211 – 215 I 1 3
36 – 40 216 – 220 II 2 6
41 – 45 221 – 225 I 1 3
46 – 50 226 – 230 III 3 10
51 – 55 231 – 235 IIII 5 16
56 – 60 236 – 240 II 2 6
61 – 65 241 – 245 IIII 4 13
66 – 70 246 – 250 II 2 6
71 – 75 251 – 255
76 – 80 256 – 260 III 3 10
81 – 85 261 – 265
86 – 90 266 – 270 I 1 3
91 – 95 271 – 275
96 – 100 276 – 280 I 1 3
101 – 105 281 – 285 I 1 3
106 – 110 286 – 290
111 – 115 291 – 295 I 1 3
116 – 120 296 – 300
121 – 125 301 – 305
126 – 130 306 – 310
131 – 135 311 – 315
136 – 140 316 - 320
141 – 145 321 – 325
146 – 150 326 – 330
151 – 155 331 – 335
156 – 160 336 – 340
161 – 165 341 – 345
166 – 170 346 – 350
171 – 175 351 – 355
176 – 180 356 – 360
Tabel3.4. Tabulasi Data Diagram Roset – Lokasi 1
Arah Arah
Notasi Jumlah % Notasi Jumlah %
N N...0E
0–5 181 – 185
6 – 10 186 – 190
11 – 15 191 -195
16 – 20 196 -200 II 2 6
21 – 25 201 -205 I 1 3
26 – 30 206 -210
31 – 35 211 – 215 I 1 3
36 – 40 216 – 220 II 2 6
41 – 45 221 – 225 I 1 3
46 – 50 226 – 230 III 3 10
51 – 55 231 – 235 IIII 5 16
56 – 60 236 – 240 II 2 6
61 – 65 241 – 245 IIII 4 13
66 – 70 246 – 250 II 2 6
71 – 75 251 – 255
76 – 80 256 – 260 III 3 10
81 – 85 261 – 265
86 – 90 266 – 270 I 1 3
91 – 95 271 – 275
96 – 100 276 – 280 I 1 3
101 – 105 281 – 285 I 1 3
106 – 110 286 – 290
111 – 115 291 – 295 I 1 3
116 – 120 296 – 300
121 – 125 301 – 305
126 – 130 306 – 310
131 – 135 311 – 315
136 – 140 316 – 320
141 – 145 321 – 325
146 – 150 326 – 330
151 – 155 331 – 335
156 – 160 336 – 340
161 – 165 341 – 345
166 – 170 346 – 350
171 – 175 351 – 355
176 - 180 356 – 360
Tabel3.5. Tabulasi Data Diagram Kipas – Lokasi 2
Arah Presentase
Notasi Jumlah
N .0
N.. E (%)
0–5 181 – 185
6 – 10 186 – 190
11 – 15 191 -195
16 – 20 196 -200
21 – 25 201 -205 I 1 7
26 – 30 206 -210 I 1 7
31 – 35 211 – 215
36 – 40 216 – 220
41 – 45 221 – 225
46 – 50 226 – 230
51 – 55 231 – 235
56 – 60 236 – 240
61 – 65 241 – 245
66 – 70 246 – 250
71 – 75 251 – 255
76 – 80 256 – 260
81 – 85 261 – 265
86 – 90 266 – 270
91 – 95 271 – 275
96 – 100 276 – 280
101 – 105 281 – 285
106 – 110 286 – 290
111 – 115 291 – 295
116 – 120 296 – 300
121 – 125 301 – 305
126 – 130 306 – 310 II 2 15
131 – 135 311 – 315
136 – 140 316 - 320
141 – 145 321 – 325
146 – 150 326 – 330 IIII 4 30
151 – 155 331 – 335 II 2 15
156 – 160 336 – 340
161 – 165 341 – 345 I 1 7
166 – 170 346 – 350 I 1 7
171 – 175 351 – 355 I 1 7
176 – 180 356 – 360
Tabel3.6. Tabulasi Data Diagram Roset – Lokasi 2
Arah Arah
Notasi Jumlah % Notasi Jumlah %
N N...0E
0–5 181 – 185
6 – 10 186 – 190
11 – 15 191 -195
16 – 20 196 -200
21 – 25 201 -205 I 1 7
26 – 30 206 -210 I 1 7
31 – 35 211 – 215
36 – 40 216 – 220
41 – 45 221 – 225
46 – 50 226 – 230
51 – 55 231 – 235
56 – 60 236 – 240
61 – 65 241 – 245
66 – 70 246 – 250
71 – 75 251 – 255
76 – 80 256 – 260
81 – 85 261 – 265
86 – 90 266 – 270
91 – 95 271 – 275
96 – 100 276 – 280
101 – 105 281 – 285
106 – 110 286 – 290
111 – 115 291 – 295
116 – 120 296 – 300
121 – 125 301 – 305
126 – 130 306 – 310 II 2 15
131 – 135 311 – 315
136 – 140 316 – 320
141 – 145 321 – 325
146 – 150 326 – 330 IIII 4 30
151 – 155 331 – 335 II 2 15
156 – 160 336 – 340
161 – 165 341 – 345 I 1 7
166 – 170 346 – 350 I 1 7
171 – 175 351 – 355 I 1 7
176 - 180 356 – 360
Gambar 3.1. Proyeksi Diagram Kipas Lokasi 1
= 23 %
Jumlah titik
Segienam II = × 100
Banyak Data
6
= × 100
30
= 20 %
Jumlah titik
Segienam III = × 100
Banyak Data
5
= × 100
30
= 16 %
Jumlah titik
Segienam IV = × 100
Banyak Data
4
= × 100
30
= 13 %
Jumlah titik
Segienam V = × 100
Banyak Data
3
= × 100
30
= 10 %
Jumlah titik
Segienam VI = × 100
Banyak Data
2
= × 100
30
=6%
Jumlah titik
Segienam VII = × 100
Banyak Data
1
= × 100
30
=3%
Gambar 3.3. Proyeksi Kontur Lokasi 1
Gradasi Warna :
A. Lokasi 1
Pada lokasi 1 yang berada di atas didapat data strike and dip nya sebanyak 30
kurang dari target yang di capai seharusnya yaitu 60 karena factor cuaca yang
hujan.Dari beberapa gambar yang dilakukan untuk mendapatkan arah umum nya
pada diagram kipas arah umumnya 51-55 Derajat,Sedangkan Arah umum untuk
diagram roset adalah 231-235 Derajat.Penentuan arah umum itu berdasarkan pada
arah dari warna arsira yang condong menuju kea rah sudut tersebut.
Proyeksi Kontur yang kami lakukan pada lokasi 1 mendapatkan arah umum
ke 2290E/450.Bisa dilihat dari gambar dimana Lokasi titik terbanyak mengarah ke
sudut 2290E dan dip yang didapatkan adalah 450.
Pada proyeksi Setreografis untuk lokasi 1 kami mendapatkan data sebagai
berikut:
Shear 1 : N 2500 E / 540
Shear 2 : N 2280 E / 440
Ekstension joint : N 2390 E / 480
Release joint : N 1260 E / 720
𝜎1 = 220 / N 380 E
𝜎2 = 400 / N2880 E
𝜎3 = 440 / N 1450 E
B. Lokasi 2
Untuk lokasi 2 kami membuat diagram kipas dan diagram roset dari 13
data yang telah didapat, kami mendapatkan arah umum dari dua diagram
tersebut.Untuk Diagram kipas, Arah umumnya mengarah ke 326-330.Bisa dilihat
dari warna arsiran gambar yang mengarah pada arah itu.Sedangkan arah umum
untuk diagram roset yang kami buat hasilnya juga sama mengarah ke sudut 326-
330 derajat.
BAB IV
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum lapangan ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui jenis struktur geologi yang terdapat di daerah Air
Terjun Ratu Kelana Calista Desa Lubuk Bernai
2. Untuk mengetahui mekanisme pembentukan struktur geologi yang
terdapat di daerah Air Terjun Ratu Kelana Calista Desa Lubuk Bernai
3. Untuk menentukan arah umum struktur geologi yang terdapat di daerah
Air Terjun Ratu Kelana Calista Desa Lubuk Bernai
4. Untuk mengetahui jenis longsoran yang terjadi pada daerah Air Terjun
Ratu Kelana Calista Desa Lubuk Bernai
DAFTAR PUSTAKA