Anda di halaman 1dari 3

 (Pembacaan Gugatan) Setelah pembacaan gugatan, Majelis Hakim

menanyakan apakah ada perubahan gugatan? Jika iya, maka pihak penggugat
disuruh ke depan untuk memperbaikinya. Selanjutnya Majelis Hakim
memerintahkan kepada tergugat untuk maju untuk menyerahkan gugatan
penguugat agar diperbaiki oleh penggugat.
 Apabila salah tulisan (identitas dll), majelis hakim mencoret kemudian diberi
tulisan “SC (Sah Coret)” kemudian diberi paraf oleh majelis.
 (Jawaban gugatan) Untuk membacakan jawaban gugatan, sebelum itu
majelsi hakim menanyakan apakah penggugat sudah mendapatkan salinan
jawaban. Jika belum, maka majelis hakim memerintahkan kepada tergugat
untuk menyerahkan jawaban gugatan kepada majelis hakim. Kemudian majelis
menginstruksikan kepada penggugat untuk mengambil salinan jawaban dari
tergugat.
 Kemudian ditanyakan apakah ada perubahan (renvoi). Jika tidak, maka
selanjutnya adalah penyampaian replik.
 Selanjutnya Majelis Hakim menanyakan kepada penggugat apakah akan
mengajukan replik atas jawaban tergugat (secara lisan; pada hari iru juga,
secara tulisan; minta ditunda).
 (Replik) Agenda sidang selanjutnya adalah penyampaian replik. Replik tidak
perlu dibacakan, melainkan cukup diserahkan kepada Majelis Hakim.
Kemudian Majelis Hakim memerintahkan kepada tergugat untuk maju
mengambil salinan replik dari penggugat. Setelah tergugat menerimanya,
Majelis Hakim menanyakan kepada penggugat apakah ada perubahan
terhadap repliknya. Jika tidak, maka selanjutnya agenda sidang berikutnya
adalah penyampaian duplik dari tergugat. Namun sebelum sidang ditutup
Majelis Hakim menanyakan kepada para pihak apakah ada hal-hal yang akan
disampaikan.
 (Duplik). Tidak perlu dibacakan, melainkan cukup diserahkan kepada Majelis
Hakim. Kemudian Majelis Hakim memerintahkan kepada penggugat untuk
maju mengambil salinan duplik dari tergugat. Setelah penggugat menerimanya,
Majelis Hakim menanyakan kepada tergugat apakah ada perubahan terhadap
dupliknya.
 Namun sebelum sidang ditutup Majelis Hakim menanyakan kepada para pihak
apakah ada hal-hal yang akan disampaikan
 (Pembuktian; Bukti Tertulis) Agenda sidang pembuktian pertama adalah
“Bukti tertulis” dari penggugat. Selanjutnya, Majelis Hakim beserta tergugat
memeriksa keabsahan surat-suratnya. Setelah para pihak (P &T) menyerahkan
bukti suratnya, Majelis Hakim menanyakan kembali apakah ada bukti tertulis
yang akan disampaikan. Ketika bukti tertulis sudah cukup, selanjutnya Majelis
Hakim memerintahkan kepada para pihak untuk mempersiapkan saksi-
saksinya.
 (Pembuktian; Saksi-saksi). Majelis Hakim menanyakan kepada penggugat
siapa dan berapa saksi yang akan dihadirkan ke persidangan. Selanjutnya Juru
Sita memanggil para saksi dari para pihak.
 Setelah para saksi mengahadap di persidangan, Majelis Hakim memerintahkan
kepada para saksi untuk menunjukkan kartu identitasnya. Selanjutnya Majelis
Hakim membacakan identitasnya.
 Majelis Hakim menanyakan apakah kenal dengan penggugat. Dan apakah
memiliki hubungan keluarga atau tidak (Lihat pasal 88). Jika saksi tersebut
adalah saudaranya, maka Majelis Hakim memberikan kesempatan untuk
mengundurkan diri.
 Selanjutnya disumpah menurut agama dan keyakinannya masing-masing. Jika
agamanya sama, maka pengambilan sumpah dilakukan sekaligus.
 Pemeriksaan saksi harus satu persatu.
 Selanjutnya pihak penggugat mengenalkan mengenai kapasitas saksi yang
hadirkan di persidangan.
 Untuk pemeriksaan saksi, dapat ditanya terlebih dahulu oleh pihak yang
menghadirkan atau ditanya terlebih dahulu oleh majelis hakim.
 (Kesimpulan) kesimpulkan tidak dipertukarkan antara kesimpulan
penggugat dan kesimpulan tergugat dan juga tidak dibacakan, hanya cukup
diserahkan kepada Majelis Hakim.
 (Putusan) yang dibacakan Majelis Hakim pada saat putusan : Nomor Putusan,
Irah-Irah, pihak siapa saja (pembacaan identitas diringkas), tanggal
pembacaan gugatan, pertimbangan hukum, dan Amar Putusan.
 Untuk ketukan palu dilakukan setiap pembacaan amar putusan serta dapat
juga dilakukan sekali setelah amar putusannya dibacakan.
 Kemudian diberitahukan kepada para pihak apabila tidak puas dengan putusan
hakim, para pihak memiliki hak untuk mengajukan banding dalam jangka waktu
14 hari sejak putusan dibacakan
 Kemudian perkara dinyatakan selesai dan ditutup. Ketuk palu.

Anda mungkin juga menyukai