Anda di halaman 1dari 1

Plastik merupakan produk anorganik yang sangat susah terurai oleh mikroorganisme.

Meskipun
begitu, banyak yang menganggap sepele hal tersebut dan tetap menggunakannya secara eksesif
sehingga terbentuk limbah plastik yang nanti akan dibuang ke lautan karena tidak dapat digunakan
lagi atau hal lain.
Untuk itu, terpikirkanlah suatu solusi dimana kita tak perlu menggunakan sampah plastik yang
susah terurai itu, yaitu menggunakan plastik organik berbahan alami yaitu singkong. Plastik
organik memiliki keuntungan besar bagi lingkungannya, salah satunya yaitu dapat terurai oleh
mikroorganisme dengan mudah dan cepat. Dengan begitu, kita dapat mengurangi jumlah limbah
susah terurai yang terdapat pada lingkungan.
Hal-hal itu dilakukan secara sistematis oleh pakar-pakar dengan bidang tersendiri, dimana terdapat
pada fakultas SITH-R, yaitu :
a. Rekayasa pertanian : mengoptimalkan sistem pertanian atau budidaya tanaman singkong
untuk menghasilkan tanaman singkong yang berkualitas dan dapat digunakan sebagai
bahan baku produksi.
b. Rekayasa kehutanan : mencari cara agar hutan-hutan dapat digunakan sebagai pendukung
budidaya singkong tanpa harus menebang hutan secara total menjadi lahan singkong.
c. Teknologi pasca panen : menggunakan teknologi untuk mengawetkan bahan mentah, yaitu
singkong, agar kualitas singkong dapat terjaga hingga saatnya untuk digunakan sebagai
bahan baku untuk produksi plastik organik.
d. Rekayasa hayati : Mencari cara efektif dan efisien untuk mengubah singkong tersebut
menjadi produknya, yaitu plastik organik, dengan menggunakan teknologi atau mesin
terkini.

Anda mungkin juga menyukai