Koloid
Kelompok 4
Aisyah khumairoh
Aviani rafifah
Fitriani
Hasniar said
Inayah tazkiyah
Nurul wahidah
Sucianti
XI IPA B3
Bahan kimia banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari, entah itu bahan kimia yang
berguna bagi tubuh maupun yang berbahaya bagi tubuh. Bahan kimia tersebut memiliki
berbagai bentuk, salah satunya adalah dalam bentuk campuran. Bahan kimia dalam bentuk
campuran ini juga memiliki beberapa bentuk, yakni koloid, suspensi maupun larutan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Percobaan
Mengelompokkan campuran ke dalam suspensi, koloid, dan larutan dari beberapa bahan
yang telah disiapkan.
D. Teori Dasar
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana
partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara
merata di dalam zat lain. Dimana di antara campuran homogen dan heterogen terdapat sistem
pencampuran yaitu koloid, atau bisa juga disebut bentuk (fase) peralihan homogen menjadi
heterogen. Campuran homogen adalah campuran yang memiliki sifat sama pada setiap bagian
campuran tersebut, contohnya larutan gula dan hujan. Sedangkan campuran heterogen sendiri
adalah campuran yeng memiliki sifat tidak sama pada setiap bagian campuran, contohnya air
dan minyak.
Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa
diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid
adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain
tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.
Larutan didefinisikan sebagai campuran dua atau lebih zat yang membentuk satu macam
fasa (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang membentuk larutan tidak berubah. Arti
homogen menunjukkan tidak ada kecenderungan zat-zat dalam larutan terkonsentrasi pada
bagian-bagian tertentu, melainkan menyebar secara merata di seluruh campuran. Sifat-sifat
fisika zat yang dicampurkan dapat berubah atau tidak, tetapi sifat-sifat kimianya tidak
berubah. Ada dua komponen yang berhubungan dengan larutan, yaitu pelarut dan zat terlarut.
Pelarut adalah zat yang digunakan sebagai media untuk melarutkan zat lain.
Umumnya, pelarut merupakan jumlah terbesar dari sistem larutan. Zat terlarut adalah
komponen dari larutan yang memiliki jumlah lebih sedikit dalam sistem larutan. Selain
ditentukan oleh kuantitas zat, istilah pelarut dan terlarut juga ditentukan oleh sifat fisikanya
(struktur). Pelarut memiliki struktur tidak berubah, sedangkan zat terlarut dapat berubah.
Sedangkan Suspensi bersifat heterogen, tidak kontinu, sehingga merupakan sistem dua
fase. Ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari 100 nm. Suspensi dapat dipisahkan dengan
penyaringan.
F. Praktikum
b) Langkah Pengerjaan
1) Siapkan semua alat dan bahan.
2) Isilah 3 gelas kimia masing-masing dengan kira-kira 150 mL air.
3) Siapkan teh sachet, susu cair atau bubuk, dan juga pasir.
4) Tambahkan :
o Teh sachet ke dalam gelas ke-1
o Susu bubuk/cair ke dalam Gekas ke-2
o Pasir ke dalam gelas ke-3
5) Aduklah setiap campuran dengan batang pengaduk. Perhatikan dan catat apakah
zat yang “dilarutkan” larut atau tidak larut.
6) Diamkan campuran-campuran itu. Perhatikan dan catat apakah campuran stabil
atau tidak stabil; bening atau keruh.
7) Siapkan kertas saring dan masukkan ke dalam corong untuk menyaring campuran
8) Saring campuran pada setiap gelas masing-masing ke dalam gelas kimia yang
bersih. Perhatikan dan catat, campuran manakah yang dapat tersaring dan tidak
dapat tersaring.
c) Hasil Pengamatan
Setelah melakukan percobaan dapat dilihat, ketika mencampurkan air dan teh ke
dalam air, keduanya larut dalam air. Setelah didiamkan campuran itu tidak memisah. Saat
disaring, tidak dapat tersaring karena tidak mempunyai endapan. Campuran ini bersifat
homogen.
Jika mencampurkan air dengan susu bubuk ataupun cair, ternyata susu larut tetapi
larutan itu tidak bening melainkan keruh. Jika didiamkan campuran itu tidak akan memisah
dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaring. Hasil penyaringan tetap keruh. Secara
makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, secara mikroskopis partikel-
partikel susu yang tersebar di dalam air masih dapat dibedakan. Campuran seperti inilah yang
dinamakan koloid.
Pada campuran susu dengan air, fase terdispersinya adalah lemak, sedangkan medium
pendispersinya adalah air. Saat mencampurkan air dengan pasir, pasir tidak larut dalam air.
Walaupun campuran ini diaduk, lambat laun pasir akan memisah dan mengendap di dasar
gelas. Campuran ini bersifat heterogen dan merupakan sistem dua fase. Campuran ini dapat
dipisahkan dengan penyaringan.
G. Jawaban Pertanyaan
H. Kesimpulan
Meskipun ketiganyanya berupa campuran dua zat atau lebih, ternyata dari ketiga
campuran dalam percobaan memiliki perbedaan dari segi bentuk, sifat, ukuran, serta
fasenya yang dikelompokan ke dalam tiga macam jenis dispersi, yaitu dispersi halus
(larutan), dispersi koloid, dan dispersi kasar (suspensi).
Campuran air dengan teh merupakan larutan, karena memiliki sifat larut, bening,
mengalami satu fase (homogen), stabil, tidak dapat disaring.
Campuran air dengan pasir merupakan suspensi, karena larutan tersebut memiliki
sifat tidak larut meskipun diaduk dan didiamkan, keruh, mengalami dua fase, tidak stabil,
larutannya heterogen, dan dapat dipisahkan dengan penyaring.
Campuran air dengan susu merupakan koloid, karena memiliki sifat larut dalam air,
keruh, mengalami dua fase, tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan, hasil
penyaringan tetap keruh. Secara pengelihatan makroskopis, campuran ini tampak
homogen, tetapi sebenarnya bersifat heterogen.