Anda di halaman 1dari 16

BAB 5

ANALISIS HASIL

5.1 Kondisi Lingkungan Bangunan rumah sakit


5.1.1 Lantai
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap lantai Rumkital Dr.
Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan. Lantai Rumkital Dr. Mintohardjo kuat, bersih, pertemuan lantai
conus, kedap air,dan mudah dibersihkan. Namun masih terdapat pertemuan
lantai yang tidak konus di beberapa ruangan termasuk R. Tunggu Obat, R.
UGD, R.Perawatan P. Sangeang, R. Dapur dan R. Hemodialisa sehingga sulit
untuk dibersihkan. Masih terdapat lantai yang tidak rata di koridor jalan dekat
dengan P.salawati sehingga mengganggu petugas pendistribusian gizi dan
perawat yang melewati jalur menggunakan kereta dorong dan memindahkan
pasien tersebut dan masih terdapat lantai yang licin di koridor jalan antara Pav.
Anggrek dan R. Radiologi, tidak terdapat alas karet di permukaan lantai yang
menurun.

5.1.2 Dinding
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap dinding Rumkital Dr.
Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan. Ditemukannya dinding yang retak di R. Hemodialisa, R.
Perawatan Anak dan Bayi P.Laut, R. Perawatan Sangeang, R. Perawatan P.
Salawati dapat memungkinkan terjadinya infeksi nosokomial. Sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NO 1204 tahun 2004,
Ruang Perawatan, Ruang Isolasi dan Ruang Pencucian Darah termasuk zona
dengan tingkat risiko tinggi terjadinya penularan penyakit. Sehingga untuk
mengurangi terjadinya infeksi nosokomial, pemeliharaan ruang dan bangunan
perlu diperhatikan.

Laporan Praktik Terpadu Di RSAL Dr.Mintohardjo Page 39


5.1.3 Ventilasi
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap ventilasi Rumkital
Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004. Ventilasi sekitar Rumkital Dr.
Mintohardjo gabungan ventilasi alam dan menggunakan ventilasi mekanis
yaitu Ac. Namun kami tidak melakukan pengukuran ventilasi yang 15 % dari
luas lantai.

5.1.4 Atap
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap atap Rumkital Dr.
Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004. Atap sekitar Rumkital Dr.
Mintohardjo mempunyai kontruksi bebas serangga dan tikus serta berwarna
terang. Namun pada beberapa lokasi seperti pada koridor masih terdapat
kebocoran serta atap pada bangunan di koridor jalan tidak mudah dibersihkan
karena bentuk yang tudung dan atap menggunakan fiber. Sehingga dapat
menyulitkan petugas kebersihan dalam membersihkan atap yang memiliki
bentuk tudung dan menggunakan fiber.

5.1.5 Langit-Langit
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap langit- langit
Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004. Langit – langit di Rumkital
Dr. Mintohardjo mempunyai tinggi ± 3 M dari lantai, kuat, berwarna terang.
Namun masih ada atap yang tidak bersih karena masih ada bekas rembesan
air sehingga menyebabkan langit - langit menjadi lapuk dan tidak cukup kuat
untuk waktu yang lebih lama seperti di koridor jalan belakang R. Radiologi dan
di toilet pengunjung. Ada salah satu langit-langit yang diberi lubang berfungsi
untuk saluran pipa hydrant yang ukuran lubangnya terlalu besar sehingga
memungkinkan serangga dan tikus bisa masuk ke dalam ruangan dari atap
melalui lubang tersebut.

Laporan Praktik Terpadu Di RSAL Dr.Mintohardjo Page 40


5.1.6 Kontruksi Balkon beranda, dan Talang.
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap Kontruksi Balkon
beranda, dan Talang Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004.
Kontruksi Balkon beranda, dan Talang sekitar Rumkital Dr. Mintohardjo
Kontruksi balkon beranda dan talang di Rumkital Dr. Mintohardjo mempunyai
kontruksi yang tidak ada genangan air, tidak ada jentik dan mudah
dibersihkan.

5.1.7 Pintu
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap pintu Rumkital Dr.
Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004 yaitu pintu sekitar Rumkital Dr.
Mintohardjo memiliki pintu yang kuat, namun tidak dapat mencegah masuknya
serangga dan tikus karena ada beberapa pintu yang tidak selalu dalam
keadaan tertutup sehingga dapat memungkinkan terjadinya penyebaran
penyakit oleh vektor. Seperti beberapa ruangan seperti R. URJ dan
R.Hemodialisa yang sering kali pintunya dibiarkan terbuka sehingga dapat
memungkinkan masuknya serangga dan tikus dan dapat terjadinya
penyebaran penyakit oleh vektor. Pada pintu darurat di gedung VK tidak
terdapat pintu tahan api sehingga apabila terjadi kebakaran akan mengganggu
jalur evakuasi karena api dapat masuk kedalam pintu darurat.

5.1.8 Pagar
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap pagar Rumkital Dr.
Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004. Lahan bangunan rumah sakit
dibatasi dengan pemagaran yang memiliki konstruksi yang kuat dan aman dan
dilengkapi dengan akses/pintu yang jelas.

Laporan Praktik Terpadu Di RSAL Dr.Mintohardjo Page 41


5.1.9 Taman dan Tempat Parkir
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap taman dan tempat
parkir Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004. Luas tempat
parkir kurang memadai untuk menampung mobil dan motor karyawan juga
pengunjung sehingga tempat parkir terlihat lebih padat dan tidak teratur.
Tempat parkir sudah dilengkapi dengan rambu parkir.

5.1.10 Jaringan Instalasi


Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap jaringan instalasi
Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004. Pemasangan pipa air
minum di Rumkital Dr. Mintohardjo tidak bersilangan dengan pipa air limbah
sehingga dapat menghindari pencemaran air minum serta pemasangan
jaringan instalasi air minum, air bersih, air limbah, gas, listrik, sistem
penghawaan, sarana komunikasi dan lain-lain sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 24 tahun 2016 tentang persyaratan teknis
bangunan dan prasarana rumah sakit.

5.1.11 Saluran Air Limbah


Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap saluran air limbah
Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004. Saluran air limbah
domestik dan limbah medis di Rumkital Dr. Mintohardjo dalam keadaan
tertutup dan terpisah, masing-masing saluran dihubungkan langsung dengan
instalasi pengolahan air limbah. Saluran air limbah yang tertutup dapat
mengurangi risiko penularan penyakit yang diakibatkan oleh vektor dan
binatang pengganggu.

Laporan Praktik Terpadu Di RSAL Dr.Mintohardjo Page 42


5.2 Ruang Bangunan Rumkital Dr. Mintohardjo
5.2.1 Ruang Perawatan
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap ruang perawatan di
Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004. Pada ruang perawatan
P.Sangeang kamar 5 ruang penyakit dalam memiliki suhu lebih panas
dikarenakan ada AC di ruangan perawatan yang kurang layak sehingga dapat
mengurangi kenyamanan pasien. Namun pada ruang perawatan kami tidak
melakukan pengukuran kadar debu dikarenakan ketidaksediaan alat.
Sehingga kami tidak dapat mendapatkan data kadar debu di ruang perawatan.
Pengukuran pencahayaan yang dilakukan di Ruang Perawatan P. Sangeang,
P. Salawati dan P. Laut sudah memenuhi syarat kesehatan menurut Peraturan
Menteri Kesehatan No. 24 tahun 2016. Pengukuran kebisingan hanya
dilakukan di Ruang Perawatan P. Sangeang. Dari hasil pengukuran
kebisingan di Ruang Perawatan P. Sangeang, didapatkan hasil yang tidak
memenuhi persyaratan kesehatan dikarenakan padatnya aktifitas/kegiatan di
meja administrasi ruangan pada saat sampling kebisingan tersebut sehingga
mempengaruhi hasil pengukuran.

5.2.2 Lingkungan Rumkital Dr. Mintohardjo


Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap lingkungan Rumkital
Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang persyaratan Kesehatan
Lingkungan yaitu lingkungan sekitar Rumkital Dr. Mintohardjo adalah kawasan
bebas rokok sudah ada himbauan dan himbauan disekitar Rumkital Dr.
Mintohardjo Penerangan cukup dalam keadaan bersih, tertata rapi serta
memiliki pagar yang kuat tidak berkarat serta berfungsi dengan baik. Akan
tetapi di lingkungan Rumkital Dr. Mintohardjo masih terdapat binatang
pengganggu yaitu kucing yang kemungkinan dapat menimbulkan penyakit
terhadap pekerja ataupun pengunjung yang berada di lokasi Rumkital Dr.
Mintohardjo.

Laporan Praktik Terpadu Di RSAL Dr.Mintohardjo Page 43


5.2.3 Ruang Operasi
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap ruang operasi di
Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004 yaitu pada ruang OK 6
Rumkital Dr. Mintohardjo dinding terbuat dari porselyn dan berbentuk conus,
tinggi ruangan 3,1 m dari lantai, suhu ruangan 19 – 250C, pencahayaan
setempat pada meja operasi didapatkan hasil 13.240 lux, pencahayaan umum
pada ruang operasi di dapatkan hasil pengukuran yaitu 85 lux. Ruang operasi
dilengkapi dengan tempat sampah infeksius.
Namun pada dinding ruang OK 6 masih ditemukan adanya keretakan.
Sehingga dapat memungkinkan terjadinya infeksi nosokomial diruang OK 6.

5.2.4 Ruang Laboratorium


Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap ruang laboratorium
di Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004 yaitu pada
ruang Laboratorium di Rumkital Dr. Mintohardjo memiliki tinggi langit-langit
yang memenuhi syarat yaitu 3 m dari lantai, dinding terbuat dari porselyn atau
keramik dengan tinggi yang sesuai. Laboratorium dilengkapi dengan dapur,
kamar mandi serta toilet. Namun pada ruang laboratorium kami tidak
melakukan pengukuran kebisingan dan debu dikarenakan perijinan yang sulit
dan padatnya kegiatan di ruang tersebut. Sehingga kami tidak dapat
mendapatkan data kebisiangan dan debu di ruang laboratorium.

5.2.5 Ruang Sterilisasi


Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap ruang sterilisasi di
Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004. Tidak terdapat R.
Dekontaminasi di R. Sterilisasi. Namun, di setiap unit di Rumkital Dr.
Mintohardjo melakukan desinfeksi alat dan bahan nya masing-masing
sebelum memasuki ruang sterilisasi. Setelah peralatan kesehatan yang sudah

Laporan Praktik Terpadu Di RSAL Dr.Mintohardjo Page 44


didesinfeksi akan didistribusikan ke ruang sterilisasi dengan menggunakan
container yang tertutup. Peralatan tersebut akan di sterilisasi dengan
pemanasan menggunakan udara kering, alat yang digunakan adalah oven.

5.2.6 Ruang Radiologi


Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap ruang radiologi di
Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004 yaitu pada ruang radiologi
di RUMKITAL Dr. Mintoharjdo dinding, daun pintu dan kaca jendela dilapisi
dengan timah hitam, tinggi langit-langit memenuhi persyaratan yaitu 3 m dan
kebisingan tidak melebihi 45 dBA. Di atas pintu masuk ruangan radiologi
dipasang lampu merah. Namun di ruang radiologi tidak terdapat ruang gelap
dikarenakan sudah di ganti dengan teknologi yang lebih modern yaitu
komputer CR.

5.2.7 Ruang Penyimpanan Makanan


Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap ruang mayat di
Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004 yaitu pada ruang
penyimpanan makanan di Rumkital Dr. Mintohardjo bebas dari tikus dan kecoa
ruang penyimpanan juga dilengkapi dengan rak untuk menyimpan makanan
dengan tinggi 20cm - 25cm dari lantai. Namun suhu di ruang penyimpanan
makanan sangat tinggi mencapai 30,20C sehingga dapat mempercepat
perkembangbiakan bakteri dan jamur pada makanan.

5.2.8 Ruang Mayat


Berdasarkan h asil observasi yang kami lakukan terhadap ruang mayat di
Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004 yaitu pada ruang mayat di
RUMKITAL Dr. Mintoharjdo dinding dilapisi dengan keramik. Ruangan
dilengkapi dengan ruang ganti pakaian, toilet, serta dilengkapi dengan

Laporan Praktik Terpadu Di RSAL Dr.Mintohardjo Page 45


perlengkapan dan bahan pemulasaraan jenazah dan meja memandikan
mayat. Namun tidak mudah dicapai dari beberapa ruang perawatan,UGD dan
ruang operasi. Sehingga sulit untuk di jangkau pada saat pemindahan mayat.
Dan di ruang mayat Rumkital Dr. Mintohardjo tidak terdapat Lemari Pendingin
Mayat.

5.2.9 Toilet dan Kamar Mandi


Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap toilet dan kamar
mandi di Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004 yaitu pada toilet
untuk pengunjung dan toilet untuk karyawan terpisah serta terdapat
pemisahan untuk laki-laki dan perempuan, letaknya tidak berhubungan
langsung dengan dapur, ruang operasi dan ruang khusus lainnya, dilengkapi
dengan saluran air limbah yang tertutup. Namun konstruksi langit-langit toilet
yang rusak sehingga dapat menyebabkan langit-langit beresiko runtuh. Dan
toilet di samping lift ruang perawatan P. Laut tidak sesuai standar karena tidak
memiliki lubang penghawaan langsung ke udara luar dan tidak terdapat
petunjuk antara toilet untuk pria dan wanita.

5.3 Penyehatan Makanan dan Minuman


5.3.1 Bahan Makanan dan Makanan Jadi
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap Instalasi gizi di
Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004 yaitu pada kondisi bahan
makanan dan makanan jadi memenuhi persayaratan fisik (tidak terdapat
cemaran fisik seperti rambut, semut, streples, dll), kualitas biologi makanan
memenuhi persyaratan dan sudah diperiksa secara periodik.

5.3.2 Tempat Penyimpanan Bahan Makanan dan Makanan Jadi


Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap Instalasi gizi di
Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan

Laporan Praktik Terpadu Di RSAL Dr.Mintohardjo Page 46


Menteri Kesehatan Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004 yaitu
tempat penyimpanan dalam keadaan bersih, bebas dari debu, bebas dari
gangguan serangga dan tikus, bahan makanan kering dan bahan makanan
basah (segar) disimpan secara terpisah. Untuk bahan makanan kering
disimpan dalam suhu gudang pada rak dengan ketinggian yang sesuai dan
cukup bersih, serta pengambilan bahan makanan sudah secara First In First
Out sedangkan untuk bahan makanan basah (segar) disimpan pada freezer
khusus untuk ayam,daging dan ikan serta pemisahan pada tempat sayur -
sayuran namun tempat penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi tidak
sepenuhnya terlindung dari debu dan tidak bebas dari gangguan serangga
atau tikus, serta bahan makanan dan makanan jadi masih ada yang tidak
terpisah. Sehingga tidak menjamin kebersihan dan terjadinya kontaminasi
silang pada makanan tersebut.

5.3.3 Penyajian Makanan


Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap Instalasi gizi di
Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang persyaratan
Kesehatan Lingkungan yaitu dalam penyajian makanan tidak menyajikan
makanan yang sudah menginap, namun lalu lintas makanan tidak melalui jalur
khusus melainkan melalui jalur umum serta kereta dorong yang tidak tertutup
namun makanan yang dibawa diwadahi dan ditutup dengan menggunakan
plastik wrap. Sehingga tidak menjamin kebersihan makanan dan menimbulkan
terkontaminasinya bakteri udara terhadap makanan yang akan di sajikan ke
pasien.

5.3.4 Tempat Pengolahan Makanan


Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap Instalasi gizi di
Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang persyaratan
Kesehatan Lingkungan yaitu pada tempat pengolahan makanan, lantai dapur

Laporan Praktik Terpadu Di RSAL Dr.Mintohardjo Page 47


tempat pengolahan makanan selalu dilakukan pembersihan sebelum dan
sesudah melakukan pengolahan dengan menggunakan antiseptic, dan tempat
pengolahan di lengkapi dengan sungkup dan cerobong asap. Namun
pencahayaan di Tempat Pengolahan Makanan (dapur) tidak lebih dari 200 lux
sehingga tidak memenuhi persyaratan.

5.3.5 Penjamah Makanan


Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap Instalasi gizi di
Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang persyaratan
Kesehatan Lingkungan yaitu pada penjamah makanan secara umum
memenuhi persyaratan yang di tetapkan. Namun pada saat melakukan
pengolahan makanan petugas pengolah makanan tidak menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) pengolah makanan secara lengkap, seperti sarung
tangan, masker, penutup kepala, dan celemek. Petugas pengolah makanan
hanya menggunakan penutup kepala dan celemek. Sehingga meningkatkan
risiko terjadinya kontaminasi silang akibat petugas penjamah makanan yang
tidak menggunakan APD lengkap.

5.3.6 Peralatan Masak


Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap Instalasi gizi di
Rumkital Dr. Mintohardjo telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia NO 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang persyaratan
Kesehatan Lingkungan yaitu pada peralatan selalu dibersihkan dengan
desinfektan setelah digunakan, peralatan yang digunakan tidak berkarat dan
tidak mengandung zat beracun, setelah digunakan peralatan segera dicuci
dan disimpan dalam rak yang bebas dari vektor dan tikus. Namun berdasarkan
data sekunder pengujian peralatan masak seperti piring, gelas tidak sesuai
dengan standar yang dipersyaratkan.

Laporan Praktik Terpadu Di RSAL Dr.Mintohardjo Page 48


5.4 Penyehatan Air
Berdasarkan data sekunder yang kami peroleh dari RUMKITAL Dr.
Mintoharjdo mengenai pemeriksaan kualitas air bersih di RUMKITAL Dr.
Mintoharjdo dinyatakan memenuhi syarat kesehatan menurut peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia NO. 416/MENKES/PER/IX/1990
Tentang syarat syarat dan pengawasan air sebagai berikut :
Secara Fisik : Jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa
Secara Kimia : Tidak mengandung secara berlebihan zat kimia
atau mineral yang berbahaya bagi manusia
Secara Bakteriologis: MPN bakteri golongan coliform kadar yang
diperbolehkan adalah 10/100 Mi untuk sampel air
bersih perpipaan dan 50/100 Mi untuk air bersih
non perpiaan.

5.5 Pengelolaan Limbah Padat


Berdasarkan hasil observasi yang kami peroleh dari RUMKITAL Dr.
Mintoharjdo, mengenai teknik pengelolaan sampah di RUMKITAL Dr.
Mintoharjdo sudah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan NO :
1204/MENKES/SK/X/2004 yaitu secara umum melakukan pengumpulan,
penampungan dan pengangkutan serta memiliki TPS dan incenerator untuk
memusnahkan limbah medis.
Sedangkan untuk limbah padat non medis di RUMKITAL Dr. Mintoharjdo
melakukan kerja sama dengan Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Dan untuk
limbah padat medis di Rumkital Dr. Mintohardjo dimusnahkan di dalam
incenerator kemudian sisa abunya Rumkital Dr. Mintohardjo melakukan kerja
sama dengan PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri untuk dibuang di
sanitary landfill. Namun berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan di
RUMKITAL Dr. Mintoharjdo pada saat pewadahan terdapat beberapa tempah
sampah yang tidak memiliki tutup dan di Rumkital Dr. Mintohardjo tempat
sampah untuk limbah padat nonmedis tidak terdapat pemisahan sampah
organik dan sampah anorganik.

Laporan Praktik Terpadu Di RSAL Dr.Mintohardjo Page 49


5.6 Pengolahan Limbah Cair .
Berdasarkan hasil observasi yang kami peroleh dari RUMKITAL Dr.
Mintoharjdo, mengenai teknik pengelolaan Limbah Cair, sistem pengolahan
limbah cair di RUMKITAL Dr. Mintoharjdo menggunakan sistem IPAL tertutup.
Kemudian dilakukan pemeriksaan hasil kegiatan pengelolaan limbah cair
dengan menggunakan IPAL setiap 3 bulan sekali yang dikirim ke Badan
Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah ( BPLHD) . Berdasarkan Peraturan
Gurbernur Provinsi DKI Jakarta No. 122 Tahun 2005 hasil pemeriksaan uji
sampel limbah cair di RUMKITAL Dr. Mintoharjdo semua parameter telah
memenuhi persyaratan tidak melebihi nilai baku mutu yang di tetapkan.

5.7 Pengelolaan Linen RUMKITAL Dr. Mintoharjdo


Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan di RUMKITAL Dr. Mintoharjdo
mengenai pengelolaan linen di RUMKITAL Dr. Mintoharjdo sudah sesuai
dengan Keputusan Menteri Kesehatan NO : 1204/MENKES/SK/X/2004.
Kegiatan pengelolaan linen di RUMKITAL Dr. Mintoharjdo telah dilakukan
secara baik, terdapat pemisahan jalur masuk dan jalur keluar antara linen
bersih dan linen kotor , terdapat pemisahan antara linen infeksius dan linen
non infeksius. Namun berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan di
RUMKITAL Dr. Mintoharjdo dari pengukuran pencahayaan setempat
didapatkan hasil sebesar 21,1 lux maka pencahayaan di R. pengelolaan linen
di Rumkital Dr. Mintohardjo tidak sesuai standar yang di persyaratkan.

5.8 Penyehatan Udara di RUMKITAL Dr. Mintoharjdo


Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan di RUMKITAL Dr. Mintoharjdo
mengenai penyehatan udara di RUMKITAL Dr. Mintoharjdo sudah sesuai
dengan Keputusan Menteri Kesehatan NO : 1204/MENKES/SK/X/2004.

Laporan Praktik Terpadu Di RSAL Dr.Mintohardjo Page 50


5.8.1 Pengukuran Kebisingan
Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan di RUMKITAL Dr. Mintoharjdo pada
lokasi koridor utama Rumkital Dr. Mintohardjo didapatkan hasil 69,35 dBA
dengan Nilai Ambang Batas menurut Keputusan Menteri Kesehatan NO :
1204/MENKES/SK/X/2004 adalah maksimal 40 dBA. Berarti tingkat
kebisingan di lokasi koridor utama Rumkital Dr. Mintohardjo tidak memenuhi
syarat menurut Keputusan Menteri Kesehatan NO :
1204/MENKES/SK/X/2004
Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan di RUMKITAL Dr. Mintoharjdo pada
lokasi perawatan pasien ruang sangeang RUMKITAL didapatkan hasil 65,81
dBA dengan Nilai Ambang Batas menurut Keputusan Menteri Kesehatan NO
: 1204/MENKES/SK/X/2004 adalah maksimal 45 dBA untuk ruang pasien saat
tidak tidur. Berarti tingkat kebisingan di lokasi ruang perawatan pasien
RUMKITAL tidak memenuhi syarat menurut Keputusan Menteri Kesehatan
NO : 1204/MENKES/SK/X/2004
Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan di RUMKITAL Dr. Mintoharjdo pada
lokasi Ruang ICU didapatkan hasil 63,95 dBA dengan Nilai Ambang Batas
menurut Keputusan Menteri Kesehatan NO : 1204/MENKES/SK/X/2004
adalah maksimal 40 dBA. Berarti tingkat kebisingan di lokasi di ICU tidak
memenuhi syarat menurut dengan Keputusan Menteri Kesehatan NO :
1204/MENKES/SK/X/2004.
Hasil pengukuran tersebut menggunakan metode sampling dengan waktu
pengukuran selama 15 menit per Hasil pengukuran tersebut menggunakan
metode sampling dengan waktu pengukuran selama 15 menit per 30 detik,
menurut Keputusan Menteri Kesehatan NO : 1204/MENKES/SK/X/2004
menetapkan Nilai Ambang Batas untuk kebisingan Ruang Perawatan adalah
45 dBA dengan waktu pemaparan 8 jam. Jadi dibutuhkan penelitian lanjutan
untuk mengetahui hasil pengukuran yang lebih akurat .

Laporan Praktik Terpadu Di RSAL Dr.Mintohardjo Page 51


5.8.2 Pencahayaan di Rumkital Dr. Mintohardjo
Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan di RUMKITAL Dr. Mintoharjdo
pada lokasi Ruang Tindakan Kemoterapi (P. Salawati) didapatkan hasil
255.335 Lux dengan Nilai Ambang Batas menurut Keputusan Menteri
Kesehatan NO : 1204/MENKES/SK/X/2004 adalah maksimal 100-200 lux .
Berarti pencahyaan di lokasi di Ruang Tindakan Kemoterapi (P. Salawati)
tidak memenuhi syarat menurut Keputusan Menteri Kesehatan NO :
1204/MENKES/SK/X/2004.
Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan di RUMKITAL Dr. Mintoharjdo
pada lokasi Ruang perawatan P. Sangeang (kamar 5) didapatkan hasil
243.165 Lux dengan Nilai Ambang Batas menurut Keputusan Menteri
Kesehatan NO : 1204/MENKES/SK/X/2004 adalah maksimal 100 – 200 lux .
Berarti pencahayaan di lokasi di Ruang perawatan P. Sangeang (kamar 5)
tidak memenuhi syarat menurut Keputusan Menteri Kesehatan NO :
1204/MENKES/SK/X/2004. Karena saat melakukan pengukuran Jendela yang
letaknya hampir sejajar dengan tempat tidur pasien .
Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan di Rumkital Dr. Mintohardjo pada
lokasi Ruang Isolasi P. Laut didapatkan hasil 89.5 Lux dengan Nilai Ambang
Batas menurut Keputusan Menteri Kesehatan NO : 1204/MENKES/SK/X/2004
adalah maksimal 100 – 200 lux . Berarti pencahayaan di lokasi di Ruang
Isolasi P. Laut memenuhi syarat menurut Keputusan Menteri Kesehatan NO :
1204/MENKES/SK/X/2004.

5.8.3 Suhu dan Kelembaban di Ruang Perawatan Rumkital Dr.


Mintohardjo
Dari hasil perbandingan antara hasil pengukuran dengan NAB dapat
disimpulkan bahwa hasil pengukuran suhu dan kelembaban pada lokasi
ruang perawatan P. memenuhi persyaratan kesehatan menurut KEPMENKES
NO.1204/MENKES/SK/X/2004.

Laporan Praktik Terpadu Di RSAL Dr.Mintohardjo Page 52


5.8.4 Suhu dan Kelembaban di Ruang Dapur Rumkital Dr. Mintohardjo
Dari hasil perbandingan antara hasil pengukuran dengan NAB dapat
disimpulkan bahwa hasil pengukuran suhu dan kelembaban pada lokasi
ruang dapur belum memenuhi persyaratan kesehatan menurut KEPMENKES
NO.1204/MENKES/SK/X/2004.

5.8.5 Suhu dan Kelembaban di Ruang Linen Rumkital Dr. Mintohardjo


Dari hasil perbandingan antara hasil pengukuran dengan NAB dapat
disimpulkan bahwa hasil pengukuran suhu pada ruang pencucian dan ruang
penyetrikaan belum memenuhi persyaratan sedangkan pengukuran
kelembaban pada ruang pencucian dan penyetrikaan memenuhi persyaratan.

5.9 Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu


Dalam pengendalian vektor dan binatang pengganggu yang dilakukan pihak
RUMKITAL Dr.Mintohardjo sudah cukup baik.
- Untuk pengendalian jentik pihak Rumkital Dr.Mintohardjo melakukan
satu bulan sekali.
- Untuk pengendalian Kucing pihak Rumkital Dr.Mintohardjo melakukan
satu minggu 2 kali yaiutu selasa dan jumat.
- Untuk pengendalian vektor di dalam ruang pihak Rumkital
Dr.Mintohardjo menggunakan lampu ultraviolet pest killer di R.ICU dan
memasang kawat kasa pada setiap ruang perawatan.
- Untuk pengendalian vektor di luar ruang pihak Rumkital Dr.Mintohardjo
melakukan pengendalian berupa fogging atau pengasapan yang
dilakukan rutin setiap 3 bulan sekali.
- Untuk Pengendalian tikus pihak Rumkital Dr. Mintohardjo
menggunakan cara pengendalian secara mekanik dan kimiawi yaitu
dengan memasang perangkap, melakukaan pemberian racun dan
melakukan pemberian lem pada lokasi yang teridentifikasi akan
keberadaan tikus.

Laporan Praktik Terpadu Di RSAL Dr.Mintohardjo Page 53


5.10 Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
Telah dilakukan penyuluhan kesehatan lingkungan secara langsung maupun
tidak langsung kepada semua karyawan di Rumkital Dr. Mintohardjo, pasien,
pedagang makanan dilingkungan Rumkital Dr. Mintohardjo dan pengunjung.

Laporan Praktik Terpadu Di RSAL Dr.Mintohardjo Page 54

Anda mungkin juga menyukai