Anda di halaman 1dari 12

S U R A T K E P U T U S AN

Nomor : 001/SK//LSP SMKN 2 Jkt/VI/2017

T E N T A NG
PENETAPAN PERSYARATAN UMUM PERSONIL LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
SMK NEGERI 2 JAKARTA

Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi


Menimbang :
a. Bahwa dalam program LSP SMK Negeri 2 Jakarta terdapat rancangan program
Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi di SMK Negeri 2 Jakarta.
b. Bahwa Lembaga Sertifikasi Profesi SMK Negeri 2 Jakarta memerlukan Sumber
daya manusia yang profesional guna melaksanakan fungsi sertifikasi profesi.
c. Bahwa untuk penetapan persyaratan personil LSP sebagaimana yang dimaksud
dalam butir b perlu ditetapkan dengan surat keputusan Kepala Lembaga Sertifikasi
Profesi SMK Negeri 2 Jakarta.
Mengingat :
1. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
2. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi (BNSP)
4. Peraturan pemerintah No. 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
5. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kwalifikasi Nasional
Indonesia
6. Peraturan BNSP No. 3 Tahun 2014 tentang Pedoman Ketentuan Umum Lisensi
LSP.
7. Peraturan BNSP 201/2014 klausul 6.1 tentang persyaratan umum Personil LSP

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Keputusan kepala Lembaga Sertifikasi Profesi SMK Negeri 2 Jakarta tentang
Penetapan Persyaratan personil LSP SMK Negeri 2 Jakarta
Kedua : Persyaratan umum personil Lembaga Sertifikasi Profesi SMK Negeri 2
Jakartaadalah sebagaimana yang tercantum dalam lampiran ini.
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 1 Juni 2017
Lembaga Sertifikasi Profesi

Drs. Deky Noviar, MM


Ketua LSP
Langkah Kerja :

1. Proses cetak menggunakan mesin Cetak Offset Rolland Favorite.


2. Mempersiapkan perlengkapan mencetak (alat dan bahan)
3. Mempersiapkan seluruh komponen mesin diantaranya; Unit Pemasukan, Unit Pembasahan,
Unit Penintaan, Unit Pencetakan, Unit Pengeluaran.
4. Siapkan kertas cetak, tempatkan pada meja penumpuk kertas di unit pemasukan

 Penempatan kertas kiri dan kanan di stel, posisi kertas berada di tengah meja penumpuk kertas.
 Balok penahan kertas, sikat pemisah kertas, pelat pemisah kertas, angin penghembus kertas, staple tester / kaki
penginjak kertas disetel sesuai dengan posisi kertas pada meja penumpuk kertas di unit pemasukan
 Menyetel Double Sheet Detector dengan cara mengatur jarak antara 2 roda dan kemudian di sesuaikan dengan kertas
yang akan di cetak dalam kondisi dilipat menjadi 2.
 Menyetel ban hantar kertas, bilah – bilah penahan kertas, roda sikat dan roda karet di meja aparat.
 Setel penepat depan dan samping
 Lakukan percobaan transportasi kertas

5. Pasang rol – rol air pada unit pembasahan, isikan air pembasah dengan PH 5-6,5
6. Pemasangan rol harus memperhatikan ketentuan sbb : rol ke-1 (arah serat ke kiri), rol ke-2
(arah serat ke kanan), rol ke-3 (arah serat ke kanan).
7. Pelat cetak dipasang pada slinder pelat

 Posisi kepala pelat dipasang pada klem penjepit pelat bagian kepala pada slinder pelat.
 Sisipkan lembar bantalan berupa astralon di belakang pelat
 Putar slinder plat secara perlahan dengan tombol inching, sehingga pelat masuk dan keluar pada bagian ekor yang kita
pegang
 Kunci plat bagian ekor pada klem penjepit plat bagian ekor di slinder plat
 Cuci plat dengan plat cleaner / wash bensin menggunakan spon
 Cuci blanket dengan air menggunakan spon

8. Mempersiapkan tinta cetak dan memasukannya ke bak tinta pada unit penintaan
9. Meratakan tinta pada rol – rol unit penintaan dengan cara menjalankan mesin
10. Atur skala perputaran rol bak tinta sesuai kebutuhan tinta
11. Menyetel pisau bak tinta sesuai kebutuhan tinta
12. Jalankan mesin, unit pembasahan diaktifkan hingga terjadi pembasahan pada plat (bagian
tidak mencetak),atur skala perputaran rol bak air sesuai kebutuhan
13. Aktifkan unit penintaan sehingga terjadi kontak antara rol plat tinta dan plat pada slinder plat.
14. Nyalakan kompresor mesin
15. Aktifkan aparat unit pemasukan untuk transportasi kertas, amati jalannya kertas pada saat berhenti di penepat samping dan
penepat depan.
16. Lakukan cetak coba

 Pancing cetakan pertama dengan kertas cetak coba +/- 10 lembar dan mencetak 1 kertas bahan
 Menganalisa hasil cetak coba, perubahan – perubahan apa saja yang perlu dilakukan
 Untuk register cetak lakukan penyetelan dari penepat samping dan depan atau dari posisi penarik plat pada slinder
plat(jika jarak tidak melebihi 5mm) jika jarak yang akan dicapai sudah melebihi dari 5mm maka perubahan dilakukan
dengan cara mengubah posisi slinder plat.
 Untuk kestabilan warna perhatikan proof cetak atau color key yang ada apakah warna sudah mencapai sesuai
dengan hasil yang diinginkan, lakukan penyetelan pada unit penintaan atau pada unit pembasahan.
 Perhatikan kebersihan cetakan karena cetakan akan dicetak bolak balik (4/4)

17. Pencetakan dimulai dari warna cyan , magenta , yellow , dan black (CMYK)
18. Untuk pencetakan cyan, posisi atau register cetak adalah dimana cetakan atau image harus
berada pada posisi tengah kertas.
19. Untuk warna magenta , yellow , dan black hanya tinggal di paskan dengan pass crist warna
cyan atau warna harus masuk dan menumpuk pada warna sebelumnya.
20. Setelah proses cetak plat dibersihkan dengan wash bensin menggunkan spon.
21. Plat yang sudah di cetak di berikan lapisan gom agar tidak teroksidasi.
22. Blanket dicuci dengan wash bensin menggunakan spon.
23. Untuk pergantian warna maka dilakukan pencucian mesin,angkat sisa – sisa tinta pada bak
tinta, rakel dipasang pada tempatnya, jalankan mesin perlahan sambil memberikan wash
bensin pada rol – rol tinta, matikan unit pembasahan saat pencucian plat.
24. Mencuci rol – rol pembasah dengan wash bensin dengan cara melepas rol – rol pembasah
pada unit penintaan.
25. Melakukan analisa hasil cetakan dan menyortir hasil cetakan
26. Membuat laporan hasil produksi.

Cara Menjahit Benang untuk Finishing Hardcover


July 31, 2015 | Posted by : dimensi | Artikel | 0 Comment»

Jahit benang pada buku adalah cara yang dilakukan agar buku tidak mudah terlepas atau
rontok, caranya dengan menjahit beberapa halaman menjadi satu bendel sebelum di lem
panas.
Teknik Menjahit Benang,
teknik ini sangat berkaitan erat dengan buku hardcover karena tekniknya yang banyak
digunakan dalam pembuatan buku hardcover. Jahit buku merupakan salah satu teknik
penjilidan pada buku selain jilid kawat, spiral dan perfect binding (lem panas)
Untuk jumlah halaman yang di jahit bisa berapa saja tapi biasanya dihitung berdasarkan
jenis dan gramatur bahan, ada pula jumlahnya terdiri dari per8, per16, per24 dan
per32 halaman.
Maksudnya adalah semakin besar gramatur bahan maka semakin sedikit halaman yang di
jahit, hal ini dikarenakan terkadang jika terlalu tebal, jahitannya jadi kurang bagus dan
membuat buku terlihat kurang rapi setelah di lem panas.

Jilid Benang Hardcover Bahan HVS


Untuk bahan HVS dengan gramatur dibawah 90 gram biasa digunakan per24 dan per32 halaman, dan untuk gramatur
90gram sampai 100gram bisa menggunakan per16 dan per24 halaman,
ART PAPER
Untuk bahan Artpaper biasanya dengan ketebalan kertas mulai 100gr keatas biasa menggunakan per16 sampai per 32
halaman
ART KARTON
untuk bahan ART CARTON dengan ketebalan 210 gram ke atas biasa menggunakan per8 dan per16 halaman.
Untuk menentukan mana yang akan kita gunakan karena semua ada dua pilihan, kita bisa perkirakan jika jumlah bendel
jahitan terlalu banyak akan mempengaruhi biaya produksi dan ketebalan punggung buku pun bertambah, tapi jika kita
paksakan jumlah halaman satu bendel di perbanyak apakah jarum sanggup menembus ketebalan kertas.
Incoming search terms:
 cara menjilid buku dengan benang
 cara menjahit buku
 cara jilid jahit benang
 jahit buku
 benang untuk jahit buku
 Cara menjahit buku tebal
 menjahit buku
 mesin jahit buku benang
 cara jilid jahit buku
 cara jahit buku

Penjilidan buku adalah proses terotomatisasi. Coats merekomendasikan benang corespun polyester
berbungkus kapas dengan finishing glacé sebagai standar penjilidan buku, sementara linen dapat digunakan
secara khusus dalam pekerjaan restorasi buku atau kasus-kasus yang sulit. Penggunaan benang corespun
polyester berbungkus kapas atau linen dikarenakan kemampuannya untuk menahan panas jarum.
Sederhanakan panduan Anda
Kami dapat menyesuaikan panduan pemakaian benang agar Anda mendapatkan informasi yang Anda
butuhkan, silakan pilih opsi yang sesuai dari filter di bawah ini.
Berikut adalah rekomendasi tipe jahitan untuk item penggunaan akhir ini.

https://id.wikihow.com/Menjilid-Buku

Apakah Anda ingin membuat buku tempel (scrapbook), jurnal, atau buku harian? Anda tentu saja
bisa membeli buku yang Anda inginkan di toko buku, tetapi jika Anda ingin benar-benar membuat
buku sendiri, maka inilah saatnya untuk mengenal kembali seni menjilid buku yang mungkin sudah
lama diabaikan. Ada banyak cara untuk menjilid buku, dari menyatukannya dengan staples, lem,
hingga bahkan menjahitnya. Cara yang Anda pilih akan ditentukan oleh buku yang Anda jilid, juga
waktu, serta keahlian yang Anda miliki. Artikel ini akan memberikan Anda panduan cara
merekatkan atau menjahit buku untuk menghasilkan jilidan berkualitas tinggi yang bisa Anda
gunakan pada buku dengan ukuran apa pun, baik untuk membuat buku baru atau memperbaiki
buku lama Anda.
Untuk Masa Depan Industri Grafika, ditinjau dari aspek mata teknik penjilidan buku dan barang cetakan, berikut ini adalah
beberapa hal yang perlu diperhatikan

Pengertian Grafika adalah segala pengungkapan, ide, pengalaman, perasaan orang, banyak orang yang dituangkan bentuk
huruf (typografi), gambar (ilustrasi), warna dibuat acuan guna diperbanyak/digandakan dan diberi bentuk/wujud
disebarluaskan kepada khalayak ramai sebagai media massa.

Pengertian Buku

Buku adalah hasil karya tulisan seorang penulis tentang suatu topik yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, sastra
dan lainnya yang lebih dikenal dengan fiksi dan non fiksi, atau sebagai sarana di tulisi, di tempel, dan setelah melalui proses
grafika, menjadi bentuk tertentu. Buku sesuai dengan tujuan dan penggunaannya.

Bagi seorang pembaca, buku yang bagus diartikan bahwa isinya bagus untuk di baca atau karena kulit
bukunya yang menarik.

- Tetapi bagi seorang yang ahli dalam bidang grafika, penilaian bagus dilihat dari topik/judul, segi
desain, typografi, ilustrasi, kwalitas, bahan-bahan, pencetakan dan penyelesaiannya/penjilidan.

- Sedangkan buku yang kurang menarik, bagi dari segi materi maupun segi penampilan fisik akan
menjadi mubazir dan merugikan penerbit. Secara teknik grafika buku yang baik kualitasnya sangat
dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain: [1] desain/perwajahan, [2]ilustrasinya, [3]typografi, [4] teknik
pencetakannya, [5] system penjilidan, dan [6] ukuran yang di inginkan; 7[ bahan-bahannya.

Dengan diketemukan kertas, maka tulisan dibuat di atas kertas kemudian digulung dan dimasukkan kedalam tabung. Dari
kertas gulungan, (web paper) akhirnya sampai pada kertas lembaran (sheet paper) yang disatukan untuk dijilid.

Pengertian Penjilidan

Penjilidan merupakan proses lanjutan dari hasil cetakan. Setelah selesai dicetak, dilanjutkan dengan melipat, menjahit dan
proses lainnya sehingga menjadi bentuk buku, majalah dan hasil lainnya.

Buku menurut penjilidannya dibagi 4 golongan

1 Buku yang dibaca

2 Buku yang ditulisi

3 Buku temple

Pelaksanaan Proses Penjilidan

1. Persyaratan penyelesaian grafika (penjilidan)

Pekerjaan meliput dilakukan apabila mesin cetak yang digunakan adalah jenis cetak offset lembaran (sheet offset)

a. Persyaratan mesin lipat : [1] Untuk mesin cetak setengah plano, minimal ukuran mesin
lipat untuk setengah plano dan dapat melipat 3 kali atau 3 slah, [2] Untuk mesin cetak plano, minimal
ukuran mesin lipat untuk ukuran plano dan dapat melipat 4 kali atau 4 slah, [3] Dapat untuk melipat
secara silang, lipatan wiru, lipatan bungkus, lipatan parallel dan lipatan kombinasi, [4] Kecepatan
mesin lipat minimal 6.000 vel/lembar cetakan perjam, [5] Jenis mesin lipat full otomatis atau semi
otomatis, dan [6] mesin lipat dilengkapi dengan alat perforator dan pisau.

b. Persyaratan kualitas hasil lipatan : [1] Hasil lipatan harus siku, karena margin-margin
halaman-halamannya supaya sama dan [2] Lipatan tidak boleh terbalik, karena nomor halaman tidak
akan berurutan.
1. Mengkomplit

Mengkomplit menyatukan katern/kuras dengan urut nomor halaman, bisa dibuat tanda kolasi pada punggung
kuras/katern.

1. Persyaratan mesin komplit : [1] Kecepatan mengkomplit memadai, [2] Bisa otomatis maupun semi otomatis cara
kerjanya, dan [3] Akurasi cukup tinggi.
2. Persyaratan hasil komplitan : [1] Katern lengkap untuk satu judul buku, [2] katern/kuras yang terkomplit tidak ada
yang salah atau tidak sesuai dengan kulitnya, [3] Urutan katernnya benar sehingga urutan nomor halaman
bukunya benar, dan [4] kerapihan komplitan terjamin.
3. Menjilid/jahit kawat

a) Persyaratan mesin jahit/jilid hawat : [1] Kecepatan seimbang dengan kecepatan mesin cetaknya, dan [2]
Mudah pengaturannya dan mudah penggunaannya, [3] Stabil pada saat penggunaan/pengoperasiannya, dan [4]
Rapih hasil jahitannya dan akurasinya terjamin.

b) Persyaratan hasil penjilidan dengan kawat : [1] Jarak jahitan sisi kepala 4,5 cm dan 4,5 cm sisi ekor untuk
buku A5 (konstan), [2] Jarak jahitan sisi kepala 7 cm dan 7 cm sisi ekor untuk buku A4 (konstan) [3] Jahitannya
rapih, [4] Jenis kawat yang digunakan anti karat, [5] Diameter kawat sesuai dengan ketebalan bukunya.

c) Persyaratan kawat jahit : [1] Tidak mudah patah karena tekanan kepala jahit, [2] Mempunyai sifat anti karat,
[3] Diameternya standard, [4] Harga relatif murah, [5] Kawat pipih digunakan untuk kemasan/doose/karton
gelombang, [6] Kawat bulat digunakan untuk buku, majalah, brosur, dll.

1. Persyaratan hasil penjilidannya

1) rapih hasil pengeliman tidak belepotan

2) kuat hasil pengeleman tidak mudah lepas

3) ketebalan lem cukup memadai ( maksimal 2 mm )

Menjilid dengan benang

Menjahit dengan benang dimana kuras/katern buku disatukan satu demi satu menjadi blok buku dengan urut nomor
halaman dengan tarikan benang tegangan

Yang sama diantara jahitan satu dengan lainnya.

1. Persyaratan mesin jahit benang

1) kecepatan mesin kerja memadai

2) kerapihan hasil kerja terjamin

3) panjang pendek benang bisa diatur

4) kekuatan jahitan terjamin

1. Persyaratan hasil penjilidan buku dengan benang

1) hasil jahitan rapih dan teratur

2) benang yang digunakan tidak terlalu besar dimeternya

3) hasil jahitannya padat seimbang pada sisi kepala dan sisi ekor

1. Persyaratan benang jahit

1) tidak mudah putus karena tarikan mesin jahit


2) harga relative murah

Demikian langkah-langkah penjilidan buku yang kiranya bermanfaat bagi para pengusaha dalam menyiapkan buku
pelajaran murid sekolah di berbagai tingkatan dan daerah di seluruh Indonesia.

Pilih kertas yang akan Anda gunakan. Untuk membuat buku sendiri, Anda bisa memilih kertas
apa pun yang Anda suka. Kertas ukuran HVS biasa bisa Anda gunakan, juga beragam kertas atau
karton buatan tangan. Pastikan untuk menyiapkan jumlah kertas yang cukup, yaitu sekitar 50 - 100
lembar. Selanjutnya Anda akan melipat kertas menjadi setengahnya, sehingga jumlah akhir kertas
Anda akan menjadi dua kali lipat jumlah kertas yang Anda siapkan.

Satukan lipatan kertas. Buat kumpulan lipatan kertas dengan melipat beberapa lembar kertas
menjadi satu. Masing-masing kumpulan ini sebaiknya terdiri dari 4 lembar kertas yang dilipat
langsung di bagian tengahnya menjadi satu. Gunakanlah alat bantu lipat (bone folder) untuk
membuat lipatan yang merata, dan penggaris untuk memastikan bahwa Anda melipat kertas tepat
di bagian tengahnya. Buku Anda membutuhkan beberapa kumpulan lipatan, jadi buatlah sebanyak
yang Anda butuhkan hingga kertas Anda habis.

Kumpulkan hal yang Anda butuhkan. Ambil semua kumpulan lipatan kertas yang sudah Anda
buat, dan ketukkan seluruhnya terhadap permukaan halus yang keras hingga sejajar. Pastikan
bahwa seluruh bagian kertas sejajar, termasuk punggung kertas; seluruh kumpulan lipatan kertas
Anda ini harus menghadap ke arah yang sama.

https://d5kh2btv85w9n.cloudfront.net/1/18/Bind%20a%20Book%20Step%203%20Version%202.36
0p.mp4

Letakkan kumpulan kertas Anda di atas sebuah buku. Tujuannya adalah mengangkatnya di
atas meja sehingga lebih mudah direkatkan. Anda bisa juga menggunakan balok kayu, atau bahan
keras yang tebal lainnya jika tidak ada buku yang cukup tebal untuk digunakan. Letakkan kumpulan
kertas Anda sehingga sekitar 0,6 cm bagiannya menggantung di atas punggung buku di bawahnya;
berhati-hatilah agar tidak menggeser kumpulan kertas Anda sehingga tercerai berai.
Berikan beban di atas kumpulan kertas. Untuk mencegah kertas-kertasnya bergeser, tambahkan
beberapa buku atau benda berat di atasnya. Hal ini juga akan membuat punggung kumpulan kertas
Anda menjadi merata. Sekali lagi, berhati-hatilah untuk tidak menggeser kertas atau membuatnya
keluar dari tumpukannya.

1.

2.
Berikan lem. Gunakan lem batang PVA (PVAC) untuk merekatkan lembaran kertas Anda.
Menggunakan lem biasa, seperti lem kertas, lem tembak, lem super, atau lem karet tidak
akan bisa memberikan buku Anda kelenturan yang baik, sehingga akan menyebabkannya
retak setelah beberapa waktu. Gunakanlah kuas cat biasa untuk mengoleskan lem ke
sepanjang punggung buku, berhati-hatilah agar lem tidak merekat di halaman depan atau
belakang buku. Tunggu selama 15 menit, dan kemudian sapukan lapisan lem berikutnya.
Anda perlu memberikan 5 lapisan lem secara keseluruhan, dengan waktu jeda di antara
setiap pengolesannya.

Berikan tali perekat. Tali perekat yang lentur menyerupai kain ini digunakan untuk menjilid bagian
atas dan bawah punggung buku. Tali perekat ini akan memberikan perlindungan tambahan agar
bagian belakang punggung buku tidak terlepas dari kumpulan kertas. Potonglah secarik kecil kertas
(kurang dari 1,2 cm) kemudian rekatkan di bagian atas dan bawah kumpulan kertas Anda di dekat
punggung buku.[1]

https://d5kh2btv85w9n.cloudfront.net/2/2c/Bind%20a%20Book%20Step%208%20Version%202.360p.mp4

Buat lubang di kumpulan kertas. Ambil setiap


kumpulan kertas dan buka sehingga Anda bisa
melihat lipatan tengahnya. Gunakan pembolong
kertas untuk membuat lubang di sisinya, atau
gunakan jarum sulam dengan ujung yang
ditusukkan ke gabus sebagai pengganti pembolong
kertas jika Anda tidak memilikinya. Buatlah lubang
pertama secara langsung dekat dengan lipatan
tepat di tengah kertas. Kemudian ukur 6 cm ke atas
dan ke bawah lubang ini, dan buat lubang kembali
(sehingga secara keseluruhan terdapat 3 lubang).
Jahitkan masing-masing kumpulan kertas. Potong benang sepanjang 0,8 m dan
masukkan ke dalam jarum. Masukkan jarum dan benang melalui lubang bagian tengah dari
belakang. Sisakan beberapa cm benang di luar sehingga Anda bisa mengikatkan simpul
nantinya.
 Masukkan jarum melalui lubang bagian bawah, sehingga benang keluar dari buku. Tarik
erat benang ini.
 Masukkan kembali benang melalui lubang paling atas dari belakang. Kemudian ambil
benang dan tarik melalui lubang bagian tengah. Kemudian ikatkan sisa benang di belakang
untuk mempertahankan simpul, lalu potong helai benang yang tersisa.

Jahitkan kumpulan kertas menjadi satu. Gunakan 30 cm benang untuk setiap kumpulan
kertas yang ingin Anda jahit. Mulailah dengan menjahitkan dua kumpulan kertas terlebih
dahulu, kemudian tambahkan kumpulan kertas lagi setelah keduanya menyatu. Sejajarkan
dua kumpulan kertas, dan masukkan jarum dari luar lubang yang paling atas salah satu
kumpulan kertas. Buat simpul dengan beberapa cm benang yang tersisa di ujungnya, agar
benang tidak bergeser.
 Setelah Anda menarik benang melalui lubang paling atas, masukkan benang dari dalam ke
lubang bagian tengah. Kemudian tarik, lalu masukkan benang ke lubang ke dua dari
kumpulan kertas berikutnya.
 Bawa benang dari lubang kedua dalam kumpulan kertas yang kedua, dan masukkan ke
dalam lubang ketiga. Tarik benang seluruhnya sehingga berada di luar lubang ketiga
kumpulan kertas yang kedua.
 Tambahkan kumpulan kertas lagi dengan membawa benang dari lubang ketiga kumpulan
kertas yang kedua, dan memasukkannya ke dalam lubang ketiga pada kumpulan kertas
yang ketiga. Gunakan langkah yang sama untuk mengerjakan punggung kumpulan kertas
yang ketiga.
 Saat Anda selesai menambahkan kumpulan kertas, ikat ujung benang dengan ujung
benang pada simpul yang pertama, lalu potong helaian benang yang tersisa.

Berikan sedikit lem untuk memperkuatnya. Saat Anda telah selesai menjahit seluruh kumpulan
kertas Anda, gunakanlah sedikit lem untuk memastikannya tidak terpisah di sepanjang punggung
buku. Sapukan lem apa saja (idealnya lem penjilid buku) di sepanjang punggung buku. Letakkan
beberapa buku tebal yang berat di atasnya untuk mempertahankan posisinya sementara lem
mengering. [2]

Ukur papan sampul buku. Anda bisa menggunakan karton untuk membuat sampul tipis, atau
papan penjilid buku untuk membuat sampul yang lebih kuat. Letakkan kumpulan kertas Anda di
atas papan dan gambarkan ukurannya. Kemudian, tambahkan 0,6 cm pada tinggi dan lebar
sampul. Potong lembaran papan ini, dan gunakanlah sebagai cerakan untuk sampul belakang buku
Anda.

Ukur punggung buku Anda. Pegang pengggaris sepanjang punggung kumpulan kertas Anda dan
ukur lebar tumpukan kertas. Kemudian gunakan ukuran ini bersama dengan seluruh tebal kertas
untuk memotong lembaran karton panjang sebagai punggung buku.

https://id.wikihow.com/Menjilid-Buku
Potong kain Anda. Anda bisa menggunakan kain katun yang tidak lentur apa saja yang
Anda suka. Lapiskan dua sampul dan punggung buku Anda di atas kain. Beri jarak di
antaranya sekitar 0,6 cm. Kemudian gambarkan keliling ketiga potongan papan/karton ini,
tambahkan 2,5 cm lagi di semua sisinya. Potong selembar kain berdasarkan ukuran ini.
 Pada sudut kain Anda, potong bentuk segita dengan sudut yang sejajar dengan sudut
papan sampul Anda. Hal ini akan membuat Anda bisa melipat kain tanpa berkerut di
sudutnya.

Anda mungkin juga menyukai