Anda di halaman 1dari 1

Reseptor glukokortikoid adalah protein yang sebagian besar berada di dalam sitoplasma

(90% di sitoplasma, 10% di nukleus) dan dapat berikatan dengan hormon/ligan yang bersifat
lipofilik. Reseptor glukokortikoid ini dijumpai hampir di semua jaringan. Glukokortikoid
secara langsung bekerja pada sel epithelia, sel otot, dan eosinofil pada sistem imun.
Pada kondisi basal, reseptor gulukokortikoid (GR) berada di sitoplasma dalam bentuk
kompleks bersama dengan suatu protein chaperone, yaitu heat shock protein Hsp90. Jika
suatu glukokortikoid berikatan dengan reseptor ini, GR terdisosiasi dari chaperon-nya dan
bertranslokasi ke nukleus yang selanjutnya berfungsi sebagai faktor transkripsi.
Sel target untuk glukokortikoid yaitu suatu membran yang bersifat lipid atau lemak.
Sehingga glukokortikoid dapat menembus membran sel tersebut dan dapat masuk ke dalam
sitoplasma. Setelah masuk maka glukokortikoid akan berikatan dengan reseptornya yaitu
Glukokortikoid Reseptor (GR) yang akan membentuk suatu kompleks glukokortikosteroid
reseptor.
Kompleks glukokortikosteroid reseptor akan menghasilkan efek jika berikatan dengan suatu
protein aktivasi yaitu AP-1. Efek dari AP-1 yakni menghambat respon sel terhadap pesan
kimiawi sehingga dapat mengurangi respon inflamasi. Setelah itu kompleks masuk ke dalam
inti sel (nukleus) dan langsung mengikatkan diri dengan Glukokortikoid Respon Elements
(GRE). Ikatan GR dengan GRE akan meregulasi transkripsi gen yang selanjutnya mengatur
sintesis protein tertentu yang akan menimbulkan respons biologis yaitu :
 menurunkan produksi sitokin proinflamasi
 meningkatkan protein anti inflamasi.
Mekanisme ini akan meningkatkan sintesis protein-protein antiinflamasi seperti lipocortin,
IL-10, dan berbagai protein regulator lainnya dan disebut sebagai transaktivasi.

Anda mungkin juga menyukai