BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
daya alam yang cukup besar, dimana sektor pertanian memegang peranan yang
sangat penting karena menyediakan lapangan kerja bagi sebagian besar penduduk,
meningkat secara konsisten, sektor pertanian berperan besar dalam menjaga laju
keadaan sarana dan prasarana cukup mendukung, serta adanya kemauan dukungan
melimpah, jumlah tenaga kerja yang besar, dan pasar yang besar) sebaiknya
mengenalkan teknologi baru yang tepat guna dan tepat sasaran; (3) memberikan
nilai tambah (value added) produk akhir; (4) meningkatkan cadangan devisa
(Gumbira, 2001).
35% dari total luas tanaman perkebunan yang ada di Sulawesi Tenggara. Hal ini
produksinya, antara lain berada pada daerah 20ᴼ LU - 20ᴼ LS, cahaya matahari
penuh, suhu optimum 21ᴼC - 35ᴼ C, curah hujan 2000 mm - 3500 mm pertahun,
ketinggian tempat antara 0,300 m dpl, tanah cukup subur dan gembur, pH tanah
Tabel 1.1
Luas dan Produktifitas Cengkeh
Kecamatan Tanggetada Tahun 2010-2015.
Tahun TBM (Ha) TM (Ha) Total (Ha) Produktifitas (Kg/Ha)
2010 93.00 12.50 105.50 253.00
2011 107.00 49.00 156.00 422.00
2012 93.00 71.00 164.00 580.00
2013 372.50 76.00 448.50 762.50
2014 427.50 724.25 1,151.75 789.55
2015 608.00 760.00 1,368.00 788.00
Sumber data : Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Kolaka 2016.
Berdasarkan data pada Tabel 1.1 bahwa perbandingan luas lahan dan hasil
berjumlah1.55 kg/ha.
Tabel 1.2
Luas dan Produktifitas Cengkeh
di Desa Pewisoa Jaya Tahun 2010-2015.
Tahun TBM (Ha) TM (Ha) Total (Ha) Produktifitas (Kg/Ha)
2010 57.50 9.50 67.00 275.00
2011 49.00 27.00 76.00 420.00
2012 47.00 32.00 79.00 585.00
2013 177.00 32.00 209.00 725.00
2014 166.00 121.00 287.00 785.00
2015 215.00 144.00 359.00 745.00
Sumber data : Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Kolaka 2016.
Pada Tabel 1.2 luas dan produktifitas cengkeh pada tahun 2010-2015
ini berdasarkan data dari tahun 2010 – 2015 luas lahan yang menghasilkan 365.5
Kolaka.
B. Permasalahan Penelitian
permasalahan penelitian yaitu “Apakah harga jual, jumlah produksi, dan jumlah
5
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
menggunakan model analisis regresi linear berganda, diperoleh hasil bahwa biaya
oleh koefisien regresi biaya pupuk yaitu sebesar 0.058327.Artinya setiap kenaikan
biaya pupuk 1 persen maka pendapatan petani jagung berkurang sebesar 0.06
pula hasil produksinya, namun tetap ada batasan maksimal penggunaan pupuk,
jika tetap digunakan melewati batas tersebut akan menjadi mengurangi hasil
jagung.Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi tenaga kerja yaitu sebesar
pendapatan petani jagung.Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi luas lahan
pendapatan padi menunjukkan bahwa produktifitas padi organik, harga urin sapi
dan upah tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani Padi organik
Kakao (Theobroma cacao L).di Desa Latu. Dengan menggunakan model analisis
usahatani kakao di Desa Latu per tahun sebesar Rp. 6.210.320 atau setara dengan
disebabkan karena hasil produksi biji kakao kering belum mencapai produksi rata-
rata dalam satu siklus hidup (25 tahun) yaitu sejumlah 1.000 kg biji kakao
Berganda, faktor umur, pendidikan, luas lahan, tenaga kerja, dan biaya produksi,
produksi dan harga jual secara serempak memberikan pengaruh nyata terhadap
Latu layak untuk dikembangkan lebih lanjut, karena nilai BCR sebesar 3,89 (lebih
dari satu).
bersama-sama variabel bebas (luas lahan, harga jual, dan biaya usahatani)
lahan, harga jual dan biaya usaha tani berpengaruh terhadap tinggi rendahnya
jumlah produksi padi sawah.Variabel bebas (luas lahan, harga jual, biaya usaha
kota Padang Panjang, artinya semakin besar luas lahan, semakin tinggi harga jual,
semakin besar biaya usaha tani dan semakin tinggi jumlah produksi maka semakin
tinggi pendapatan yang diperoleh oleh petani padi sawah di kota Padang Panjang.
Analisis jalur sub struktural III biaya usahatani tidak berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan petani padi sawah yang mana semakin besar biaya yang
dikeluarkan, akan semakin sedikit pendapatan yang diperoleh petani padi sawah di
kota Padang Panjang.Variabel (luas lahan, harga jual, biaya usahatani dan jumlah
biaya usahatani, sementara variabel luas lahan, harga jual dan jumlah produksi
variabel biaya usaha tani karet.Pengaruh sebesar -0,489, jenis bibit karet.Pengaruh
Sijunjung. Hal ini berarti semakin meningkat produksi, harga karet, umur karet,
tingkat pendidikan, dan jenis bibit karet maka pendapatan yang diperoleh juga
akan meningkat. Begitu juga dengan biaya usaha terhadap pendapatan, jika biaya
Harga jual, jumlah produksi dan jumlah modal berpengaruh nyata terhadap
yang diperoleh dengan tingginya harga jual, banyaknya produksi dan jumlah
2. Pendapatan
Pendapatan berasal dari kata dasar “dapat”. Menurut Kamus Besar Bahasa
Pengertian pendapatan menurut Ilmu Ekonomi adalah nilai maksimum yang dapat
sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian pendapatan menurut
konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain, pengertian pendapatan menurut
Ilmu Ekonomi adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan
hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi.
penerimaan dan semua biayanya, atau dengan kata lain pendapatan meliputi
10
pendapatan kotor atau penerimaan total dan pendapatan bersih. Pendapatan kotor
dengan mengurangi pendapatan kotor dengan biaya alat-alat luar dan dengan
adalah biaya alat-alat luar ditambah upah tenaga kerja keluarga sendiri yang
membayar bunga modal yang dipakai dalam usahatani tersebut, baik modal
3). Usahatani harus dapat menghasilkan pendapatan untuk membayar upah tenaga
kerja petani dan keluarganya yang dipergunakan di dalam usahatani secara layak.
4). Usahatani harus dapat membayar tenaga petani sebagai manajer yang harus
dan bagaimana.
11
1). Memperhitungkan keadaan keuangan usahatani dan petani pada suatu waktu.
2). Memperhitungkan besarnya biaya dan pendapatan usahatani selama satu tahun.
3). Memperhitungkan hubungan antara biaya dan pendapatan usahatani pada akhir
tahun.
Gambar 2.1
Dampak Kenaikan Pendapatan pada Kuantitas Pembelian Barang X dan Y
Kuantitas
Y per
tahun
Y1
U3
Y2
U2
Y3I1U1 I2 I3
Keterangan :
akanbergeser secara pararel karena slopenya (yang ditentukan oleh rasio harga
tidak berubah, kita mungkin mengharapkan kuantitas yang dibeli untuk setiap
12
barang juga akan meningkat. Situasi ini diilustrasikan pada gambar diatas. Jika
lalu Y3. Garis anggaran I1,I2, dan I3 secara keseluruhannya adalah sejajar karena
perubahan hanya terjadi pada pendapatan bukan pada harga relatif X dan Y.
Ingatlah, slope kendala anggaran ditentukan oleh rasio harga kedua barang
tersebut, dan harga-harga ini tidak berubah sepanjang analisis ini. Namun
naik tersebut untuk mengomsumsi lebih banyak. Kenaikan daya beli ini
keseluruhan utilitas.
B. Landasan Teori
1. Usahatani
Usahatani pada dasarnya adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang
yang masih primitiv bukanlah corak yang paling produktif apabila sudah tersedia
daya yang dimiliki sebaik-baiknya dan dikatakan efisien bila pemanfaatan sumber
Soekartawi (2002).
yang langsung diperlukan oleh keluarga petani, karenanya maka umumnya jenis-
jenis tanaman yang diusahakan adalah jenis tanaman pangan. (b), Usahatani niaga
luas tanah garapannya, lambat laun akan menjual hasil bumi yang berlebihan.
dilakukan oleh petani dan keluarganya atau badan usaha lainnya dengan bercocok
secara efektif dan efisien untuk memperoleh produksi tertentu serta keuntungan
2. Pendapatan
Mengukur kondisi ekonomi seseorang atau rumah tangga, salah satu konsep
menunjukkan seluruh uang atau hasil material lainnya yang tercapai dari
penggunaan kekayaan atau jasa yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga
selama jangka waktu tertentu pada suatu kegiatan ekonomi (Winardi, 1998).
pekerja, buruh atau rumah tangga, baik berupa fisik maupun non fisik selama ia
bekerja atau berusaha. Setiap orang yang bekerja akan berusaha untuk
Pendapatan yang dimaksud dalam hal ini adalah pendapatan uang yang
diserahkan, yaitu berupa pendapatan dari pekerja, pendapatan dari profesi yang
diterima sendiri, usaha perseorangan dan pendapatan dari kekayaan, serta dari
15
sektor subsisten, yaitu untuk bertahan hidup secara wajar dan didapatkannya suatu
yaitu: ada yang disektor formal (gaji atau upah yang diterima secara bertahap),
sektor informal (sebagai penghasilan tambahan dagang, tukang, buruh dan lain-
lain) dan di sektor subsisten (hasil usaha sendiri berupa tanaman, ternak, dan
pemberian orang lain).Pelopor ilmu ekonomi klasik, Adam Smith dan David
Ricardo, distribusi pendapatan digolongkan dalam tiga kelas sosial yang utama:
pekerja, pemilik modal, dan tanah. Penghasilan yang diterima setiap faktor
Teori mereka meramalkan bahwa begitu masyarakat makin maju, para tuan tanah
akan relatif lebih baik keadaannya dan para kapitalis (pemilik modal) menjadi
negara.
keuntungan atau profit maximization. Yaitu suatu usaha yang dilakukan untuk
16
dengan cara marketing mix, yaitu kombinasi dari empat variabel atau kegiatan
yang merupakan inti dari sistem pemasaran pengusaha yaitu produk, struktur
menciptakan alokasi biaya yang akan lebih efisien atau lebih dibandingkan
dengan alokasi biaya yang sebelumnya. Biaya alokasi turun dan mempunyai
pengaruh tetap profit atau laba, misalnya jumlah alokasi biaya pada suatu bidang
kerja tertentu yang selama ini dikerjakan oleh banyak orang dapat dikerjakan oleh
lebih sedikit orang. Ini berarti ada penggunaan biaya untuk gaji atau upah
karyawan. Total biaya berkurang dengan turunya total biaya ini cateris paribus,
berikut (Kadariah,1994).
Ԉ = TR – TC . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.1)
Keterangan:
Ԉ = profit
TR = Total Revenue (TR + P x C)
TC = Total Cost (TC = FC + VC)
Untuk mengetahui besarnya pendapatan usahatani dapat juga
Pd = TR-TC . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.2)
17
Keterangan :
Pd = Pendapatan (Rupiah)
TR = Total Revenue atau Total Penerimaan (Rupiah)
TC = Total Cost atau Total Biaya (Rupiah)
3. Faktor-Faktor Pendapatan
a. Harga Jual
Harga jual adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau
barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi
seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Istilah harga
digunakan untuk memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau
terhadap nilai tukar mata uang yang menunjukkan tinggi rendahnya nilai suatu
kualitas barang atau jasa.Dalam ilmu ekonomi harga dapat dikaitkan dengan nilai
jual atau beli suatu produk barang atau jasa sekaligus sebagai variabel yang
memperhatikan tingkat harga pasar dengan melihat kompetisi dan target market.
b. Jumlah Produksi
cengkeh dalam satu kali musim panen (Kg).Adapaun cara peningkatan mutu dan
membudidayakan cengkeh, pada lahan yang masih kosong ditanami juga palawija.
(d), Rasionalisasi adalah usaha meningkatkan mutu dan hasil produksi dengan
tenaga kerja dan efektivitas produksi, maka digunakan tenaga kerja mesin dan
c. Modal
yaitu:Modal adalah uang atau barang secara yang besar-besaran dengan faktor-
faktor produksi lainnya (tanah dan tenaga kerja) menghasilkan barang-barang baru
(Mubyarto, 1983).Meskipun modal selalu dinyatakan dalam bentuk uang, ada juga
penciptaan modal tanpa uang.Uang masih merupakan alat tukar dan pengukur
meliputi persediaan bahan mentah dan bahan setengah jadi yang digunakan dalam
sektor industri.
19
Menurut Purba (2012), modal adalah segala sesuatu yang diberikan dan
dialokasikan kedalam suatu usaha atau badan yang gunanya pondasi untuk
menjalankan apa yang di inginkan, yang dimana modal tersebut adalah dapat
berupah modal yang langsung dapat digunakan dan atau modal tidak langsung dan
juga modal itu dapat dari internt atau ekstern dari perusahaan.
perusahaan. (2). Modal eksternal peruusahaan adalah segala sesuatu modal yang
perusahaan yang dimana modal eksternal biasanya didapat dari persetujuan atau
pasar modal.
(1996), adalah nilai dari suatu masukan ekonomik yang diperlukan, yang dapat
Biaya tetap yaitu biaya yang sifatnya tidak dipengaruhi oleh besarnya
produksi seperti pajak, penyusutan alat produksi, sewa tanah dan lain-
produksi yang dikehendaki seperti bibit, pakan ternak, biaya pembelian sarana
petani untuk usahataninya seperti pupuk, pakan ternakupah tenaga luar keluarga,
penggunaan tenaga kerja keluarga, bunga modal sendiri, dan penyusutan modal.
proses produksi seperti pembelian pupuk, obat-obatan, bibit, pajak, upah tenaga
kerja luar, makanan ternak, makanan tenaga kerja luar. Biaya tidak tidak langsung
adalah biaya yang secara tidak langsung digunakan dalam proses produksi seperti
meliputi :
1). Biaya alat-alat luar adalah semua pengorbanan yang diberikan dalam usahatani
dipergunakan dan biaya untuk kegiatan si pengusaha dan upah tenaga kerja
keluarga sendiri.
2). Biaya mengusahakan adalah biaya alat-alat dari luar ditambah dengan tenaga
3). Biaya menghasilkan adalah biaya mengusahakan ditambah dengan bunga dari
Tenaga kerja yaitu sejumlah penduduk yang dapat digunakan dalam proses
produksi, tetapi termasuk juga kemahiran yang mereka miliki yang merupakan
suatu kombinasi energi fisik dan intelegensia bagi suatu proses produksi. Tenaga
kerja adalah kapasitas buruh untuk bekerja bukannya dalam arti keahlian yang
menjalani perubahan ekonomi. Faktor tenaga kerja ini akan berperan dalam
membantu membuka sumber yang cukup besar dalam kuantitas, tetapi rendah
dalam kualitas karena untuk menampung jumlah tenaga kerja yang besar
penduduk dapat dikelompokkan menjadi tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
Tenaga kerja dikatakan juga sebagai penduduk usia kerja, yaitu penduduk usia 15
tahun atau lebih, seiring dengan program wajib belajar 9 tahun. Selanjutnya,
tenaga kerja dibedakan menjadi angkatan kerja dan bukan angkatan kerja
kedalam dua kelompok, yaitu penduduk yang bekerja (sering disebut pekerja) dan
1. Harga jual yaitu jumlah uang yang harus dibayar oleh pedagang untuk
2. Jumlah Produksi yaitu jumlah atau hasil petani cengkeh dalam satu kali musim
panen (Kg).
C. Kerangka Pikir
maksimal dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : harga jual yaitu jumlah
uang yang harus dibayar oleh pedagang untuk memperoleh cengkeh dari petani
yang membudidayakan cengkeh (Rp/kg), jumlah produksi yaitu jumlah atau hasil
petani cengkeh dalam satu kali musim panen (Kg), jumlah modal yaitu seluruh
modal yang digunakan dalam membudidayakan cengkeh baik modal tetap dan
jumlah produksi dan X3 jumlah modal). Yang akan mempengaruhi dari tingkat
Usahatani Cengkeh
23
Faktor Pendapatan
X1= Harga Jual
X2= Jumlah Produksi
X3= Jumlah Modal
(P) Pendapatan
Rekomendasi
D. Hipotesis
harga jual, jumlah produksi dan jumlah modal berpengaruh nyata terhadap
Kabupaten Kolaka.
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai dari bulan Januari 2016 sampai
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah sebagian petani yang berusahatani
2. Sampel Penelitian
n
N=
N (d)² + 1
Keterangan:
n = sampel
N= populasi
d = Nilai presisi95% atau sig = 0.05 dengan tingkat kesalahan 5%.
Populasi dalam penelitian berjumlah 125 orang maka untuk menentukan
analisis yaitu suatu data penelitian yang memfokuskan diri pada pemecahan
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
(Nasir,2005).
2. Sumber Data
a.Data Primer
Data primeradalah data yang diperoleh langsung daripara petani cengkeh
identitas petani cengkeh, masa produksi pertahun, harga jual, jumlah produksi,dan
jumlah modal.
b. Data Sekunder
diteliti.
2. Wawancara
3. Pencatatan
tertentu pula.
cengkeh.
27
3. Cengkeh adalah salah satu komoditi perkebunan yang cukup memberi harapan
petani cengkeh.
5. Harga jual yaitu jumlah uang yang harus dibayar oleh pedagang untuk
6. Jumlah Produksi yaitu jumlah atau hasil petani cengkeh dalam satu kali musim
panen (Kg).
dikeluarkan oleh petani dalam satu masa produksi yang meliputi: biaya tetap
9. Biaya tetap (Fixed Cost) adalah jenis biaya-biaya yang relatife tetap jumlahnya
atau biaya-biaya yang tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi
yang dihasilkan.
10. Biaya tidak tetap (Variabel Cost) adalah jenis biaya-biaya yang selalu
yang dihasilkan.
11. Hasil produksi adalah hasil cengkeh yang bernilai ekonomis (biji), yang
dihasilkan dalam satu musim produksi dan dinyatakan dalam satuan fisik (kg)
atau hasil produksi merupakan produk yang dihasilkan selama satu masa
Produksi usahatani adalah jumlah atau besarnya hasil yang diperoleh dari
13. Pendapatan petani cengkeh adalah pendapatan kotor (dalam rupiah per
panen) yang diterima petani cengkeh (hasil panen cengkeh kg X harga jual
cengkeh Rp).
14. Regresi adalah teknik statistika yang bertujuan menganalisis apakah ada
Pd = TR-TC. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3.1)
Keterangan :
Pd = Pendapatan (Rupiah)
TR = Total Revenue atau Total Penerimaan (Rupiah)
TC = Total Cost atau Total Biaya (Rupiah)
jumlah produksi, dan jumlah modal dilakukan uji regresi linear berganda (Cobb-
Keterangan :
menguji pengaruh harga jual, jumlah produksi dan jumlah modal secara bersama-
- Jika Fhit≤ Ftabpada taraf kepercayaan 95% (α=0.05), berarti harga jual, jumlah
produksi dan jumlah modal pada faktor pendapatan petani cengkeh tersebut
- Jika Fhit ≥ Ftab pada taraf kepercayaan 95% (α=0.05),berati harga jual, jumlah
produksi dan jumlah modal pada faktor pendapatan petani cengkeh tersebut
berpengaruh nyata.
jumlah produksi dan jumlah modal dilakukan uji-t dengan kriteria sebagai berikut
- Jika thit ≤ ttab pada taraf kepercayaan 95% (α=0.05), berarti bahwa penggunaan
harga jual, jumlah produksi dan jumlah modal tersebut secara parsial
- Jika thit≥ ttab pada taraf kepercayaan 95% (α=0.05), berarti bahwa penggunaan
harga jual, jumlah produksi dan jumlah modal tersebut secara parsial
berpengaruh nyata.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PERTANYAAN
Isilah titik-titik dibawah ini (khusus pertanyaan mengisi) atau pilihlah salah satu
jawaban yang dianggap paling tepat (khusus pilihan ganda) sesuai keadaan
Bapak/Ibu alami dalam membudidayakan cengkeh.Jika tidak ada jawaban yang
harus Bapak/Ibu berikan atau harus diisi, maka beri saja tanda – (kosongkan saja).
1. Umur : . . . . . . . . . . . . . . . . . tahun
2.Tamat SD
3.Tamat SLTP/SMP
4.Tamat SLTA/SMA/SMK
5.Tamat Akademik
5. Berapa jumlah produksi cengkeh dalam satu kali panen yang bapak/ibu peroleh:
. . . . . . . . . . .Kg
6. Berapa jumlah modal untuk biaya tenaga kerja yang diperlukan dalam :
34
7. Berapa jumlah modal untuk biaya yang diperlukan untuk membeli pupuk dalam
d. ZA = . . . . . kg/sak (@ 50 Kg) = Rp . . . . . . . . . .
(Nama Responden)