Kerjasama Lintas Program 1
Kerjasama Lintas Program 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kerja sama lintas program merupakan kerja sama yang dilakukan antara
beberapa program dalam bidang yang sama untuk mencapai tujuan yang sama.
Kerja sama lintas program yang diterapkan di puskesmas berarti melibatkan
beberapa program terkait yang ada di puskesmas. Tujuan khusus kerja sama
lintas program adalah untuk menggalang kerja sama dalam tim dan selanjutnya
menggalang kerja sama lintas sektoral. (WHO,1998)
Komitmen memerlukan pembagian visi dan tujuan serta penetapan
kepercayaan yang lebih tinggi dan tanggung jawab timbal balik untuk tujuan
bersama. Peran dan tanggung jawab menunjuk masalah siapa yang akan
melakukan keseluruhan kerja sama. Semua kerja sama memerlukan struktur dan
proses untuk memperjelas tanggung jawab dan bagaimana tanggung jawab
tersebut dikerjakan. (Renstra Depkes 2005-2009)
B. Kemitraan
1. Pengertian Kemitraan
2
b. Kemitraan adalah proses pencarian/perwujudan bentuk-bentuk
kebersamaan yang saling menguntungkan dan saling mendidik secara
sukarela untuk mencapai kepentingan bersama.
c. Kemitraan adalah upaya melibatkan berbagai komponen baik sektor,
kelompok masyarakat, lembaga pemerintah atau non-pemerintah untuk
bekerja sama mencapai tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan,
prinsip, dan peran masing-masing.
2. Prinsip Kemitraan
3
c. Prinsip Azas manfaat bersama (mutual benefit)
Individu, organisasi atau institusi yang telah menjalin kemitraan
memperoleh manfaat dari kemitraan yang terjalin sesuai dengan
kontribusi.
4
3) Pokja
4) Forum Komunikasi
5) Kontrak Kerja/perjanjian kerja
5
dapat dicapai, realistis dan tepat waktu. Sedangkan pengembangan indikator
melalui pendekatan manajemen program yaitu: (Kuswidanti, 2008)
6
evaluasi terhadap output dinilai berhasil, apabila tolok ukur tersebut
diatas terbukti ada.
d. Indikator Outcome
Tolok ukur keberhasilan outcome adalah menurunnya angka
kesakitan dan kematian karena penyakit.
7. Kemitraan Kesehatan
7
(2) Pemerintah membina, mendorong, dan menggerakkan
swadaya masyarakat yang bergerak di bidang keschatan agar
dapat lebih berdayaguna dan berhasilguna.
(3) Ketentuan mengenai syarat dan tata cara peran serla
masyarakat di bidang keschatan ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
72 (1) Peran serta masyarakat untuk memberikan pertimbangan
dalam ikut menentukan kebijaksanaan pemerintah pada
penyelenggaraan keschatan dapat dilakukan mclalui Badan
Pertimbangan Kesehatan Nasional, yang beranggotakan
tokoh masyarakat dan pakar lainnya.
(2) Ketentuan mengenai pembentukan, tugas pokok, fungsi, dan
tata kerja Badan Pertimbangan Kesehatan Nasional
ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
8
a. Insidental : sifat kerja sesuai dengan kebutuhan sesaat, misalnya Safari
KB (Manunggal-KB-Kes)
b. Jangka pendek : pelaksanaan proyek dalam kurun waktu tertentu,
skreening anak sekolah (Juli-Agt)
c. Jangka panjang : pelaksanaan program tertentu misalnya imunisasi,
posyandu, pemberantasan TB paru, PJB
Menurut Notoadmodjo (2007), dalam pengembangan kemitraan di
bidang kesehatan terdapat tiga institusi kunci organisasi atau unsur pokok
yang terlibat di dalamnya, yaitu:
a. Unsur pemerintah, yang terdiri dari berbagai sektor pemerintah yang
terkait dengan kesehatan, antara lain; kesehatan sebagai sektor kunci,
pendidikan, pertanian, kehutanan, lingkungan hidup, industri dan
perdagangan, agama, dan sebagainya.
b. Unsur swasta atau dunia usaha (private sector) atau kalangan bisnis,
yaitu dari kalangan pengusaha, industriawan, dan para pemimpin
berbagai perusahaan.
c. Unsur organisasi non-pemerintah atau non-government organization
(NGO), meliputi dua unsur penting yaitu Lembaga swadaya Masyarakat
(LSM) dan Organisasi Masyarakat (ORMAS) termasuk yayasan di
bidang kesehatan.
Pengembangan kemitraan di bidang kesehatan secara konsep terdiri
3 tahap yaitu tahap pertama adalah kemitraan lintas program di lingkungan
sektor kesehatan sendiri, tahap kedua kemitraan lintas sektor di lingkungan
institusi pemerintah dan yang tahap ketiga adalah membangun kemitraan
yang lebih luas, lintas program, lintas sektor (Promkes Depkes RI).
Untuk mengatasi keterbatasan sumberdaya serta diperolehnya hasil
yang optimal, penyelenggaraan setiap upaya puskesmas harus
diselenggarakan secara terpadu, jika mungkin sejak dari tahap perencanaan.
Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan, yakni: (Kepmenkes,
2004)
9
C. Keterpaduan dan Kegiatan Lintas Program
10
9) Program upaya peningkatan gizi masyarakat: penimbangan bayi
balita, pelacakan dan perawatan gizi buruk, stimulasi dan deteksi
dini tumbuh kembang anak, penyuluhan gizi.
10) Program kesehatan reproduksi dan keluarga berencana: pelayanan
kesehatan pedulu remaja (PKPR), pelayanan KB pasangan usia
subur(PUS), penyuluhan KB.
11) Program sanitasi dan kesehatan lingkungan: pengawasan kesehatan
lingkungan: SPAL(Saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA
(sumber air minum- jamban keluarga). Pemeriksaan sanitasi:
institusi perkantoran dan rumah sakit, survey jentik nyamuk.
12) Program pelayanan kesehatan komunitas: kesehatan mata,
kesehatan jiwa, kesehatan lansia, perawatan kesehatan masyarakat
(paskesmas), upaya kesehatan sekolah(UKS).
Pemeriksaan sanitasi: TTU(tempat-tempat umum), institusi
perkantoran, survey jentik nyamuk.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerja sama lintas program merupakan kerja sama yang dilakukan antara
beberapa program dalam bidang yang sama untuk mencapai tujuan yang sama.
Kemitraan pada esensinya adalah dikenal dengan istilah gotong royong
atau kerjasama dari berbagai pihak, baik secara individual maupun kelompok.
Kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara individu-individu, kelompok-
kelompok atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan
tertentu.
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia,Yesi. 2011. Kerjasama Lintas Sektoral. http:// www. scribd. com/ doc/
79736393/9/ Sistem-Kerjasama-Lintas Sektoral. di akses 2 februari 2017
Pontianak.
Anonim. 2010. Kemitraan. http:// www. sieradproduce. com/ ID/ peluang/ Pages/
Kemitraan. aspx. diakses 2 februari 2017 Pontianak.
Anonim. 2012. Kemitraan Sector Kesehatan. http:// www. wiziq. com/
tutorial/147960-KEMITRAAN-BIDANG-KESEHATAN. di akses 2
februari 2017 Pontianak.
Anonim. 2010. Pengertian Keitraan Kesehatan. http:// syehaceh. wordpress. com/
2008/05/12/kemitraa -dalam-kesehatan/. di akses 2 februari 2017
Pontianak.
Anonim. 2011. Usaha Usaha Kesehatan Masyarakat. http:// sehat jasmani dan
rohani. blogspot. com/ 2011/ 01/usaha-usaha-kesehatan-masyarakat. html.
di akses 2 februari 2017 Pontianak.
Kuswidanti. Gambaran Kemitraan dan Organisasi di Bidang Kesehatan. Diunduh
dari : www.lontar.ui.ac.id Diakses tanggal 6 April 2013.
Rencana Strategis Departemen Kesehatan RI Tahun 2005-2009
Notoadmojo, S. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/Sk/Ii/2004 Tanggal 2 februari
2017 Pontianak.
13