NIM : 116210422
FEB/ AKUNTANSI ( B )
BAB 11
VALUE FOR MONEY AUDIT
C. Audit Efektivitas
Audit efektivitas (audit program) bertujuan untuk menentukan: 1) tingkat pencapaian hasil
atau manfaat yang diinginkan 2) kesesuaian hasil dengan tujuan ditetapkansebelumnya 3) apakah
entitas yang diaudit telah mempertimbangkan alternatif lain yang memberikan hasil yang sama
dengan biaya yang paling rendah.
Efektivitas berkenaan dengan dampak suatu output bagi pengguna jasa (konsumen). Untuk
mengukur efektivitas suatu kegiatan harus didasarkan pada criteria yang telah ditetapkan
(disetujui) sebelumnya. Jika hal ini belum tersedia, auditor bekerja sama dengan top management
dan badan pembuat keputusan untuk menghasilkan criteria tersebut dengan berpedoman pada
tujuan pelaksanaan suatu program
Value for money audit secara umum mempunyai tiga kategori kegiatan yaitu:
1. By-produck’ VFM work
2. An’Arrangement Review’
3. Performance Review
D. Standar Audit Pemerintahan (SAP) Tahun 1995
Sejauh ini, audit kinerja terhadap lemabaga-lembaga pemerintahan di Indonesia
dilakukan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang dikeluarkan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 1995. SAP tersebut merupakan buku standar untuk
melakukan audit atas semua kegiatan pemerintah yang meliputi pelaksanaan APBN, APBD, dan
pelaksanaan anggaran tahunan BUMN dan BUMD atau badan hukum lain yang di dalamnya
terdapat kepentingan keuangan negara atau yang yang menerima bantuan pemerintah.
1. Standar Umum
a. Staf yang ditugasi untuk melaksanakan audit harus secara kolektif memiliki kecakapan
professional yang memadai untuk tugas yang disyaratkan.
b. Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan audit, organisasi/lembaga audit dan auditor,
baik pemerintah maupun akuntan publik, harus independen (secara organisasi maupun
secarapribadi), bebas dari gangguan independensi yang bersifat pribadi dan yang di luar pribadinya
(ekstern), yang dapat mempengaruhi independensinya, serta harus dapat mempertahankan sikap
danpenampilan yang independen.
c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusutan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran
profesionalnya secara cermat danseksama.
d. Setiap organisasi/lembaga audit yang melaksanakan audit yangberdasarkan SAP ini
harus memiliki sistem pengendalian intern yangmemadai, dan sistem pengendalian mutu
tersebut harus di-reviewoleh pihak lain yang kompeten (pengendalian mutu ekstern).
2. Standar pekerjaan Lapangan Audit Kinerja
Standar pekerjaan lapangan untuk audit kinerja terdiri atas tiga hal,yaitu:
a. Perencanaan
b. Supermisi
c. Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan
d. Pengendalian Manajemen
3. Standar Pelaporan Audit Kinerja
Standar pelaporan audit kinerja berisi lima hal, yaitu:
a. Bentuk
b. Ketepatan Waktu
c. Isi Laporan
d. Penyajian Laporan
e. Distribusi Laporan
E. Audit Kinerja Pemerintah Daerah Dalam Konteks Otonomi Daerah
Terdapat tiga aspek utama yang mendukung terciptanya ke pemerintahan yang baik
(good governance), yaitu pengawasan, pengendalian, dan pemeriksaan. Ketiga hal tersebut pada
dasarnya berbeda baik konsepsimaupun aplikasinya. Pengawasan mengacu pada tindakan atau
kegiatan yang dilakukan oleh pihak luar eksekutif (yaitu masyarakat dan DPR/DPRD) untuk
mengawasi kinerja pemerintahan. Pengendalian (control) adalah mekanisme yang dilakukan oleh
eksekutif (pemerintah) untuk menjamin dilaksanakannya sistem dan kebijakan manajemen
sehingga tujuan organisasi tercapai. Pemeriksaan (audit) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pihak yang memiliki independensi dan memiliki kompetensi professional untuk memeriksa apakah
hasil kinerja pemerintah telah sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan.