I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn K
Umur : 20 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : jl kecak no 1
Tanggal Masuk : 30 oktober 2018
Tanggal Pengkajian : 31 oktober 2018
No. Register : 11235
Diagnosa Medis : Otitis media akut
h. Pola Peran-Hubungan
pasien mengatakan anak tunggal, hubungan pasien dengan keluarganya sangat baik
orang tuanya selalu mengerti keadaan anaknya
i. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit :
Tidak dikaji
Saat sakit :
Tidak dikaji
j. Pola Toleransi Stress-Koping
pasien mengatakan setiap ada masalah selalu dibicarakan dengan orang tauanya dan
pasien mengatakan keluar dengan keluarga untuk refresing
k. Pola Nilai-Kepercayaan
pasien mengatakan sembahyang di merajan setiap sore hari
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : lemas
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS : verbal: 5 Psikomotor: 6 Mata : 4
b. Tanda-tanda Vital : Suhu = 39oC , TD = 120/80 mmHg , HR = 102x/mnt
c. Keadaan fisik
a. Kepala dan leher :
Kepala : I = rambut Nampak bersih warna hitam, persebaran rambut
merata
P = tida teraba benjolan dan tidak ada nyeri tekan
Mata : I = konjungtiva ananemis, sekrela aninterik, pupil miosis
P = Tidak ada nyeri tekan
Hidung : I = hidung Nampak simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung
P = tidak ada nyeri tekan
Telinga : I = telinga kanan bengkak, warna merah, Nampak adanya otore
P = nyeri pada telinga skla nyeri 6
Mulut : I = tidak ada sianosis, mukosa bibir kering
Leher : I = tidak ada luka
P = nyeri saat menoleh ke kiri
b. Dada :
Paru
I : Bentuk dada normochaeste, tidak ada lesi
P : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan
Per: Suara sonor
A : suara vesikuler
Jantung
I : ictus cordis terlihat tidak ada lesi
P : tidak teraba tril
Per: suara dulnes
A : s1 s2 tunggal reguler
c. Payudara dan ketiak :
I : tidak ada luka
P : tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan
d. abdomen :
I : tidak ada luka
A : bising usus terdengar 20x/mnt
Per : suara timpani
P : tidak ada nyeri tekan
e. Genetalia :
tidak terkaji
f. Integumen :
I : kulit sawo mateng, tidak ada lesi
P : turgor kulit elastis, akral hangat, tidak ada nyeri tekan
g. Ekstremitas :
Atas
Simetris kanan dan kiri, persebaran rambut merata
Bawah
Simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi, tidak ada varises
h. Neurologis :
Status mental da emosi :
pasien sedikit marah dengan penyakitnya karena mengganggu lingkungan sekitar,
pasien malu dengan bau telinganya
Pengkajian saraf kranial :
Tidak dikaji
Pemeriksaan refleks :
Respon membuka mata spontan, respon verbal komunikasi, respon motoric
dengan perintah
b. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
-
2. Pemeriksaan radiologi
-
3. Hasil konsultasi
-
4. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain
-
5. ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
DATA Etiologi MASALAH
Ds : Obstruksi secret pada Nyeri akut
- pasien mengatakan nyeri Telinga tengah
dibagian telinga kanan dengan
skala 6
- pasien mengatakan nyeri
saat menoleh ke kiri Penekanan pada
Membran timpani
Do :
- P (problem) : otitis media
aku
- q (quality) : nyeri dirasakan
seperti di tusuk-tusuk Membran timpani
- r (region) : telinga kanan ruptur
- s (skala) : 6 dari 0-10
- t (time) : nyeri hilang timbul
TTV : 120/80 mmHg
HR : 102x/mnt
S : 39oC Otalgia
Nyeri
IL 2
Suhu tubuh
Meningkat
Demam
Hipertermi
5. kolaborasi
dengan dokter
untuk pemberian 5. analgetik memblock
analgetik lintasan nyeri sehingga
nyeri akan berkurang
3. Mengurangi panas
dengan pemindahan
panas secara
konduksi
4. Anjurkan klien
untuk banyak
minum
4. Untuk mengganti
cairan tubuh yang
hilang akibat
evaporasi
5. Anjurkan klien
untuk memakai
baju tipis dan
menyerap 5. Memberikan rasa
keringat nyaman dan tidak
merangsang
peningkatan suhu
6. Kolaborasi tubuh.
pemberian cairan
intravena dan
pemberian obat 6. Pemberian cairan
anti piretik sangat penting pada
klien dengan suhu
tubuh tinggi. Obat
khususnya untuk
menurunkan suhu
tubuh klien.
1. Observasi
ketajaman
31 3 pendengaran,catat
oktober Setelah dilakukan kedua telinga 1. Mengetahui
2018 tindakan asuhan terlibat. tingkat
keperawatan selama ketajaman
3x24 jam diharapkan pendengaran
ketajaman pendengaran pasien dan untuk
pasien meningkat dengan menentukan
kriteria hasil : 2. Berikan intervensi
- pasien dapat mendengar lingkungan yang selanjutnya
dengan baik tanpa alat tenang dan tidak
bantu kacau,jika 2. Membantu untuk
pendengaran,mampu diperlukan music menghindari
menentukan letak suara lembut masukan sensori
dan sisi paling keras dari pendengaran
garputala,membedakan yang berlebihan
suara jam dengan dengan
gesekan tangan mengutamakan
- pasien tidak meminta 3. Anjurkan pasien kualitas tenang
mengulang setiap dan keuarganya
pertanyaan yang diajukan untuk mematuhi
kepadanya program terapi 3. Mematuhi
yang diberikan program terapi
akan
mempercepat
4. Kolaborasi proses
dengan ahli saraf penyembuhan.
4. Dapat
mengurangi
penyembuhan
D. Implementasi Keperawatan
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi
E. Evaluasi Keperawatan
1. Nyeri akut
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
O : pasien tidak meringis
A : Malasah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
2. Hipertermi
S : Pasien mengatakan tidak menggigil
O : suhu tubuh dalam batas rentang normal
A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi pasien