The Effect of Lavender Aromatherapy on Sleep Quality of Third Trimester Pregnant Women at Ngrowo
and Salen Villages Mojokerto Regency
ABSTRAK
Semakin tua usia kehamilan maka akan terjadi perubahan psikologis diantaranya kekhawatiran ibu
bila bersalin prematur, anaknya cacat, dan diperparah dengan kondisi fisik ibu diantaranya posisi tidur yang
tidak nyaman, gerakan janin di malam hari yang dapat menyebabkan kualitas tidur ibu terganggu. Kualitas
tidur yang tidak terpenuhi dapat diperbaiki dengan aromaterapi, dalam penelitian ini peneliti memilih
aromaterapi lavender. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan pengaruh aromaterapi lavender terhadap
kualitas tidur ibu hamil trimester III. Desain penelitian ini adalah pre eksperimental dengan pendekatan
pretest-post test one group design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III di Desa
Ngrowo dan Desa Salen Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto pada tanggal 6-27 Maret 2019 sebanyak
19 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling didapatkan sampel yang memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi sebanyak 15 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan Pittsburg Sleep Quality Index
(PSQI) yang memiliki komponen kualtias tidur subyektif, latensi tidur, durasi tidur, efisiensi kebiasaan tidur,
gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan disfungsi pada siang hari. Penelitian ini menggunakan
aromaterapi semprot dengan durasi semprot tiap 10 menit selama 7 hari. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan
bahwa pvalue=0,000 atau ≤α 0,05 yang artinya bahwa kualitas tidur dapat diperbaiki dengan aromaterapi
lavender dimana 12 dari 15 (80%) responden terjadi perbaikan kualitas tidur. Lavender mempunyai
kandungan minyak atsiri yang mempunyai efek memperpanjang durasi tidur. Linalool dan linalil asetat
dalam minyak lavender akan merangsang pelepasan serotonin yang merupakan neurotransmitter yang
mengatur permulaan untuk tidur.
Kata Kunci: aromaterapi lavender, kualitas tidur, ibu hamil trimester III
ABSTRACT
The older the gestational age, there would be psychological changes, including the concern of the
mother if premature labor, her child was disabled, and aggravated by mother’s physic conditions including
an uncomfortable sleeping position, fetal movements at night which could cause the quality of mother's sleep
disturbed. Poor sleep quality could be overcome with aromatherapy, one of which was lavender. The
purpose of this study was to determine the effect of lavender aromatherapy on the sleep quality of third
trimester pregnant women. The design of this study was pre-experimental with pretest-post test one group
design approach. The population in this study were all third trimester pregnant women in Ngrowo Village
and Salen Village, Bangsal Subdistrict, Mojokerto Regency, on March 6-27th 2019 as many as 19 people who
were taken by purposive sampling technique with 15 people meeting the inclusion and exclusion criteria..
The sampling technique of this study was purposive sampling. Samples that met the inclusion and exclusion
criteria were 15 people. The instrument of this study used the Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI) which
has a component of subjective sleep quality, sleep latency, sleep duration, efficiency of sleep habits, sleep
disorders, use of sleeping pills, and dysfunction during the day. This study used aromatherapy spray with a
duration of spray every 10 minutes for 7 days. The Wilcoxon test results suggested that pvalue = 0,000 or ≤α
0.05, which meant that the quality of sleep could be improved with lavender aromatherapy where 12 of 15
(80%) respondents improved sleep quality. Lavender had essential oils which had effect to extend sleep
duration. Linalool and linalil acetate in lavender oil would stimulate serotonin release which was a
neurotransmitter that regulated the beginning of sleep.
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan suatu hal yang 52% ibu hamil trimester III mengalami kualitas
sangat diimpikan oleh pasangan suami istri, tidur buruk. Hasil penelitian Atika (2013)
namun di dalam suatu kehamilan ada kondisi menunjukkan bahwa terdapat 70% ibu hamil
dimana ibu mengalami perubahan fisik dan trimester III mengalami kualitas tidur yang buruk.
psikologis yang pesat terutama pada saat trimester Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
ke III. Ibu hamil mengalami kekhawatiran proses pada tanggal 27 Desember 2018 di Desa Ngrowo
persalinan, posisi tidur yang tidak nyaman, dan Desa Salen Kecamatan Bangsal Kabupaten
gerakan janin di malam hari membuat ibu Mojokerto pada 6 ibu hamil trimester III dengan
mengalami insomnia dan gangguan tidur cara wawancara menunjukkan 6 (100%) orang ibu
mencapai puncaknya pada trimester ini (Prasadja, mengalami gangguan tidur diantaranya yaitu tidak
2009). Ibu merasa khawatir bahwa bayinya lahir bisa memulai tidur lebih awal dikarenanakan 2
sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu (33%) orang ibu merasa takut kelahirannya; 3
meningkatkan kewaspadaannya timbulnya tanda (50%) orang ibu khawatir bayinya; 1 (17%) orang
dan gejala terjadinya persalinan, takut rasa sakit ibu sering terbangun terlalu dini, ibu khawatir
dan bahaya fisik yang timbul pada saat bayinya lahir sewaktu-waktu karena menurut
melahirkan, khawatir keselamatannya, khawatir perkiraan bidan bayinya lahir dalam waktu dekat.
bayi dilahirkan dalam keadaan tidak normal, 2 (33%) orang ibu sering menguap ketika di
bermimpi yang mencerminkan perhatian dan wawancara dan 3 (50%) orang ibu terlihat ada
kekhawatirannya, hal ini dapat menyebabkan lingkar hitam di area mata.
kualitas tidur ibu buruk (Sulistyawati, 2013). Banyak faktor yang menyebabkan
Kualitas tidur yang buruk berdampak pada buruknya kualitas tidur pada ibu hamil. Perubahan
obesitas ibu, hipertensi/preeklampsia kehamilan, fisiologis normal selama kehamilan seperti
diabtetes gestasional, dan hambatan pertumbuhan peningkatan ukuran uterus dan ketidaknyamanan
janin intrauteri (Zaky, 2015). fisik, serta peningkatan hormon progesteron
Menurut Dement et al (2017) 40% wanita berkontribusi pada kualitas tidur yang buruk pada
hamil mengeluhkan masalah kualitas tidur pada ibu hamil trimester III. Progesteron yang
trimester I dan II, dan meningkat menjadi 57% meningkat mempunyai efek melemaskan otot,
pada trimester III . Menurut Jamalzehi et al termasuk kandung kemih. Akibatnya, dalam tidur
(2017) 25% dari ibu hamil mengeluhkan pun bisa terganggu oleh dorongan untuk kencing
gangguan tidur pada trimester pertama dan lebih di malam hari sehingga menyebabkan kualitas
meningkat hampir 75% memasuki trimester III. tidur buruk (Jordan et al., 2018). Rasa sakit dan
Hasil penelitian Agustina et al (2018) di RSUD ketidaknyamanan yang lebih tinggi selama
Idaman Banjarbaru 70% ibu hamil trimester III persalinan, tingkat kelahiran prematur yang lebih
memiliki kualitas tidur buruk, didapatkan tanda tinggi, kemungkinan kelahiran caesar dan depresi
dari responden yang memiliki kualitas tidur buruk pascapersalinan yang lebih tinggi. Gangguan
antara lain lingkar hitam disekitar mata, sering tidur, termasuk tidur pendek dan fragmentasi
menguap ketika mengisi kuesioner penelitian dan tidur, telah muncul sebagai penentu utama
tampak lelah. Hasil penelitian Sukorini (2017) di kesehatan metabolik, berat badan independen, dan
Wilayah Kerja Puskesmas Gading Kota Surabaya, itu adalah terlibat dalam kontrol glukosa yang
buruk dan kemungkinan diabetes gestasional. 2015). Lavender merupakan aromaterapi yang
Gangguan tidur, termasuk kualitas tidur yang paling dianjurkan bagi ibu hamil karena efeknya
buruk, berdampak buruk pada implantasi plasenta yang menenangkan (Andriana, 2011).
yang mengarah ke hipertensi gestasional/ Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti
preeklampsia (Zaky, 2015). tertarik untuk meneliti tentang pengaruh
Kualitas tidur yang buruk dapat diatasi aromaterapi lavender terhadap kualitas tidur pada
dengan aromaterapi, salah satunya adalah ibu hamil trimester III di Desa Ngrowo dan Desa
lavender. Penggunaan aromaterapi bunga lavender Salen Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto.
salah satunya dengan cara inhalasi untuk
mendapatkan manfaat langsung kedalam tubuh. METODE PENELITIAN
Aromaterapi bunga lavender ini mengandung Penelitian ini menggunakan rancangan
linalool yang berfungsi sebagai efek sedatif penelitian analitik eksperimental jenis pre
sehingga ketika seseorang menghirup aromaterapi eksperimental dengan pendekatan pretest-post test
bunga lavender maka aroma yang dikeluarkan one group design. Populasi dalam penelitian ini
menstimulasi reseptor silia saraf olfactorius yang adalah semua ibu hamil trimester III di Desa
berada di epitel olfactory untuk meneruskan Ngrowo dan Desa Salen Kecamatan Bangsal
aroma tersebut ke bulbus olfactorius melalui saraf Kabupaten Mojokerto pada tanggal 6-27 Maret
olfactorius. Bulbus olfactorius berhubungan 2019 yang berjumlah 19 orang. Tekhnik
dengan sistem limbik. Sistem limbik menerima pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
semua informasi dari sistem pendengaran, sistem non probability sampling jenis purposive
penglihatan, dan sistem penciuman. Limbik sampling. Sampel yang digunakan dalam
adalah struktur bagian dalam dari otak yang penelitian ini adalah sebagian ibu hamil trimester
berbentuk seperti cincin yang terletak di bawah III di Desa Ngrowo dan Desa Salen Kecamatan
korteks serebri. Bagian terpenting dari sistem Bangsal Kabupaten Mojokerto pada tanggal 6-27
limbik yang berhubungan dengan aroma adalah Maret 2019 yang berjumlah 15 orang yang
amygdala dan hippocampus. Amygdala memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, karena 2
merupakan pusat emosi dan hippocampus yang orang melahirkan, dan 2 orang tidak bersedia
berhubungan dengan memori (termasuk terhadap diteliti. Uji statistik yang digunakan adalah uji
aroma yang dihasilkan bunga lavender) kemudian Wilcoxon, serta diolah dengan menggunakan
melalui hipotalamus sebagai pengatur maka SPSS 20.0 for Windows.
aroma tersebut dibawa kedalam bagian otak yang
kecil tetapi signifikannya yaitu nukleus raphe.
Efek dari nukleus raphe yang terstimulasi yaitu
terjadinya pelepasan serotonin yang merupakan
neurotransmitter yang mengatur permulaan untuk
tidur (Ramadhan & Zettira, 2017).
Salah satu cara untuk mengatasi
berkurangnya kualitas tidur adalah dengan
aromaterapi. Aromaterapi merupakan salah satu
terapi penyembuhan yang melibatkan pemakaian
minyak atsiri murni yang disuling dari berbagai
bagian tanaman, bunga, maupun pohon yang
masing-masing mengandung sifat terapi yang
berlainan. Aromaterapi memiliki banyak manfaat
untuk kesehatan (Julianto, 2016). Kelebihan
lavender adalah bahwa lavender memiliki bau
yang kuat dan harum sehingga banyak digunakan
sebagai aromaterapi. Lavender mempunyai
kandungan minyak atsiri yang mempunyai efek
memperpanjang durasi tidur (Supriyatna et al.,
HASIL PENELITIAN Karakteristik responden berdasarkan gangguan
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden memulai tidur menunjukkan bahwa sebagian
Berdasarkan Data Umum di Desa besar (73,3%) responden mengalami gangguan
Ngrowo dan Desa Salen Kecamatan memulai tidur karena gerakan janin yaitu 11
Bangsal Kabupaten Mojokerto pada orang.
bulan Maret 2019
Data Umum F % Data Khusus
Umur 1. Kualitas Tidur Sebelum Diberi Aromaterapi
< 20 tahun 4 26,7 Lavender
20-35 tahun 11 73,3 Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
> 35 tahun 0 0 Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester
Total 15 100,0 III Desa Ngrowo dan Desa Salen
Kebiasaan Olahraga Kecamatan Bangsal Kabupaten
Tidak pernah 13 86,7 Mojokerto pada bulan Maret 2019
Seminggu sekali 2 13,3 Kualitas Pretest Posttest
Seminggu 2-3 kali 0 0 tidur F % F %
Seminggu 4-6 kali 0 0 Baik 0 0 12 80,0
Setiap hari 0 0 Buruk 15 100,0 3 20,0
Total 15 100,0 Total 15 100,0 15 100,0
Kebiasaan Konsumsi Kopi Sumber: Data primer penelitian tahun 2019
Ya 5 33,3 Tabel 2 menunjukkan bahwa seluruh
Tidak 10 66,7 (100%) responden mempunyai kualitas tidur
Total 15 100,0 buruk sebelum diberikan aromaterapi
Kebiasaan Sebelum Tidur lavender yaitu 15 orang, dan hampir seluruh
Mandi 0 0 (80%) responden mempunyai kualitas tidur
Minum susu 2 13,3 baik sesudah diberikan aromaterapi lavender
Membaca 3 20,0 yaitu 12 orang.
Cuci muka/wudhu 10 66,7 1.9
2
Total 15 100,0 Pretest
Gangguan Memulai Tidur 1.5 1.2 1.1 1.1 1.1
Nyeri 4 26,7 1 0.8 0.9 Posttest
Gerakan janin 11 73,3 0.60.6
Sesak nafas 0 0 0.5
0.1 0.1 00
Total 15 100,0 0.1
0
Sumber: Data primer tahun 2019 K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7