Anda di halaman 1dari 6

Key Movement Dalam era Modernisme di Eropa, dua gerakan yang dapat dibilang menjadi

pergerakan utama ialah Bauhaus di Jerman dan de Stijl di Belanda. Bauhaus yang dalam
bahasa Jerman berarti “Architecture House ” ialah sekolah seni dan arsitektur yang berdiri di
Jerman dari tahun 1919 s/d 1933 sebelum pindah ke Amerika, gaya desain Bahaus menjadi
salah satu gaya paling berpengaruh dalam gaya arsitektur serta interior era Modernisme di
eropa.

Beberapa tokoh terkenal dari Bauhaus ialah Gropius, Adolf Meyer, Mart Sam dan Marcel
Breuer lewat karya karyanya yaitu “Wasilly Chair”, “Chicago Tribune Tower” dan “Cantilever
Chair”. Pergerakan lainnya adalah de Stijl di Belanda, de stijl ialah pergerakan seni di
Belanda yang dimulai tahun 1917 belakangan gaya de Stijl-lah yang akan banyak
mempengaruhi gaya desain dari Bauhaus

dua dimensi dan tiga dimensi, arsitektur, dan juga tipografi.

Pada dasarnya aliran de Stijl hanya bergerak dalam dunia lukis. Sebab bagaimanapun
konsep de Stijl adalah abstraksi secara ideal komposisi warna dalam bentuk dua dimensi,
walaupun kemudian juga menghasilkan kesan ruang. Pemanfaatannya sangat banyak di
dalam interior dan arsitekrur. Dalam kebanyakan karya seni, garis vertikal dan horisontal
tidak secara langsung bersilangan, tetapi saling melewati satu sama lain. Hal ini bisa dilihat
dari lukisan Mondrian, Rietveld Schröder House, dan Red and blue chair.

namun seperti yang ditulis oleh Piet Mondrian bahwa de Stijl tetaplah sebuah konsep ideal
dalam dua dimensi. Meskipun Theo van Doesburg berusaha keras memperjuangkan
pengaplikasiannya dalam dunia arsitektur, de Stijl tetaplah hanya menjadi bahan
pertimbangan dalam pengolahan bidang-bidang warna, bukan arsitekturnya sendiri

De Stijl Dan Perkembangannya

Gerakan De Stijl juga menjadi gerakan yang mengawali logo design.

Istilah Neo-Plasticism digunakan oleh Mondrian pada tahun 1920 dan tampak dalam karya-
karyanya, salah satunya yang terkenal adalah Composition with Red, Yellow, Blue and Black
(1921). Ia mengundurkan diri dari majalah De Stijl pada tahun 1923 setelah van Doesburg
melukis dengan mengadopsi elemen-elemen diagonal di dalamnya. Van Doesburg
melanjutkan penerbitan De Stijl hingga tahun 1931

Seorang Arsitek Belanda yang mendapat ilham dari gaya lukisan Mondrian adalah Gerrit
Thomas Rietveld. Rietveld merancang rumah, interior dan furniturnya untuk seseorang
bernama Truus Schroeder dengan mengikuti gaya lukisan Mondrian. Rumah tersebut,
Schroeder’s House (1924) dan kursi di dalamnya Red/Blue Chair (1918-1923) menjadi hasil
karya yang terkenal dan merupakan contoh dari yang disebut juga gaya modern minimalis.

Schroeder’s House dibuat dengan tampilan luar yang asimetris, dengan dinding-dinding
pemisah yang moveable di dalamnya menggambarkan kedinamisan dan ide Neo-Plasticism
tentang objek yang melayang dalam ruang. Panel-panel bergerak ini memungkinkan
penghuni untuk memilih menjadikan rumahnya sebagai satu ruang yang luas atau ruang-
ruang yang terpisah.

Awalnya pelukis yang bernama asli Pieter Cornelis Mondriaan (1872-1944) merupakan
seorang pelukis natural, kemudian banyak dipengaruhi oleh Kubisme Picasso. Namun
Kubisme tidak mengembangkan abstraksi secara optimal sebagaimana yang diinginkan oleh
Mondrian: “the expression of pure reality” (fachereau, 1994:20). Oleh karena itu,
dikembangkanlah abstraksi penuh yang kemudian disebut Neo-Plasticism.

Neo-Plasticism

Neo-Plasticism adalah nama lain gerakan De Stijl. Menekankan kelenturan bidang dengan
cara memanfaatkan garis vertikal-horisontal. Warna yang dipakai adalah warna-warna
primer (biru-merah-kuning) dan hitam, putih, dan abu2. Pandangannya bahwa kanvas
adalah permukaan yang datar, harus berisikan elemen-elemen yang datar saja yang
menyebabkan dia menghilangkan semua garis lengkung dan memakai garis lurus saja.

Neo-Plasticism memanggil mereka yang percaya perlu adanya pembangunan ulang dalam
seni dan budaya dengan cara menghancurkan hal-hal yang menghambat perkembangannya.
Mereka menghilangkan batasan-batasan dalam bentuk natural dan apa saja yang
menghadang the expression of pure reality. Karya-karyanya dimaksudkan untuk
mengekspresikan suatu masa depan dari dunia yang mengalami perubahan besar dalam
politik dan sains. Karena itu, sesuai dengan dunia yang semakin terpengaruh oleh sains dan
matematika, elemen-elemen kompleks yang natural (garis-garis lengkung dan diagonal,
tekstur, dan warna) ditiadakan hingga tersisa garis vertikal-horisontal dan warna-warna
primer pada bidang datar.
Intinya adalah merepresentasikan dunia dengan disimplifikasi (minimalis). Mengekspresikan
“pure reality”, essence of the subject dengan cara yang paling sederhana tanpa
menampilkan detil dan imej aktualnya, melainkan hanya komposisi yang seimbang (tetapi
harus terbentuk dari bagian-bagian yang asimetris). Mondrian melihat batas-batas asimetris
dari komposisinya sebagai perbandingan dari keseimbangan dari kekuatan yang
berlawanan: Manusia dan alam, individu dan masyarakat, dan seterusnya. Balance dan
ritme ditingkatkan dengan hubungan antara proporsi-lokasi dan melalui penggunaan
oposisi. Dengan niat membuat karyanya terlihat tidak subjektif dan seperti mesin, seniman
De Stijl yang diwakili para cubist dan futurist berharap sebuah komunitas bisa terbentuk
dengan menolak individualitas dan mendukung keinginan bersama..

Orang-orang yang berjasa dalam mengembangkan De Stijl

Konsep de Stijl banyak dipengaruhi filosofi matematikawan M. H. J. Schoenmaekers. Piet


Mondrian, kemudian mempublikasikan manifes seni mereka Neo-Plasticism pada tahun
1920,

meskipun istilah ini sebenarnya sudah digunakan olehnya pada 1917 di Belanda dengan
frase Nieuwe Beelding. Pelukis Theo van Doesburg kemudian mempublikasikan artikel De
Stijl dari 1917 hingga 1928, menyebarkan teori-teori kelompok ini.

Perupa de Stijl antara lain pematung George Vantongerloo, dan arsitek J.J.P. Oud dan Gerrit
Rietveld Aliran De Stijl mempengaruhi aliran Bauhaus melalui Theo van Doesburg yang
mengajar pada sekolah Bauhaus
Contoh De Stijl

Anda mungkin juga menyukai