Pada praktikum kali ini dilakukan penetapan indeks pengembangan (Swelling
Index). Indeks pengembangan merupakan volume dalam mL yang diambil dari
pengembangan 1 gram bahan dalam kondisisi tertentu. Indeks pengembangan pada dunia farmasi digunakan sebagai penghancur tablet. Contoh bahan yang mengandung bahan pengembang yaitu rumput laut, cincau dan agar-agar. Metabolit primer adalah senyawa-senyawa yang terdapat pada semua sel dan memegang peranan sentral dalam metabolisme dan reproduksi sel-sel tersebut. Contoh dari metabolit primer yaitu protein, karbohidrat, lipid, asam amino, nukleotida, dan asetil CoA (Hanson, 2011) Pengembangan ini terjadi karena simplisia uji mengandung gom, musilago, pektin, dan hemiselulosa yang merupakan komponen mayoritas dinding sel primer dari simplisia uji. Karakteristik dari senyawa tersebut adalah ketika senyawa kontak dengan air, maka air akan memasuki rongga-rongga di dalam struktur senyawa sehingga menyebabkan senyawa mengembang, mengental atau bahkan memadat. Simplisia yang digunakan dalam percobaan indeks pengembangan ini yaitu simplisia pati beras (Amylum oryzae). KLASIFIKASI PATI BERAS Amylum oryzae ( pati beras) adalah amylum yang diperoleh dari biji Oryza sativa L yang berupa serbuk sangat halus dan putih. Klasifikasi Tanaman Nama Simplisia : Amylum Oryzae Tanaman Asal : Oryza sativa Divisi : Magnoliophyta Sub Divisi : Spermatophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Poales Famili : Poaceae Genus : Oryzae Spesies : Oryza Sativa L Kandungan : Amilosa dan amilosa perkati, air, abu Khasiat : Bahan penolong untuk sediaan obat dan zat tambahan Makroskopis : Berupa serbuk berwarna putih dan sangat halus Mikroskopis : Terlihat butiran persegi banyak, tunggal atau majemuk, hilus tidak terlihat jelas dan tidak ada lamella konsentrasi. Morfologi: Tanaman padi termasuk tanaman setahun atau semusuim yang berbentuk herba. Tinggi tanaman mencapai 120 cm. Bagian tanaman secara garis besar terdapat bagian vegetatif dan generatif. Sistem perakarnya merupakan sistem perakaran serabut (radyx adventica), letak susunn akarny tidak dalam kira kira pada kedalaman 30 cm. Karena itu akar banyak mengambil makanan dari tanah yang berada di atas. Batang pada Oryza sativa tersusn dalam rangkaian beruaas-ruas (internodus), dan diantara ruas satu dengan lainnya dipisahkan oleh buku (nodus). Ruas batang didalamnya beronga rongga dan berbentuk bulat (teres), dari atas kebwah ruas batang semakin pendek dan ruas paling pendek berada pada bagian batang palin bawah. Daun termasuk daun tunggal terdiri dari helaian daun (lamina) dan pelepah daun (vagina) yang menyelubungi batang. Bangun daun berbentuk garis (linearis), pada berbatasan antara daun dan pelepah daun terdapat lidah daun (ligula). Didalam ketiak daunterdapat kuncup yang tumbuh menjadi batang. Tulang daun sejajar (rectinervis). Bunganya, termaksud bunga majemuk dalam karanga bunga malai (panicula). Tiap panicula terdiri dari kumpulan bunga yang disebut spica, setiap spica terdiri dari satu atau lebih bunga disebut flosculus. Sumbu utama tempat melekatnya spicula disebut rachis, sumbu dari spicula disebut rachilla. Bunga bisexualis, flosculu mempunyai 2 sekat kelopak yang besar disebut lemma dan ukuran yang lebih kecil disebut palea. Dibawah lemma terdapat gluma I dan gluma II. Alat kelaminterdiri dari benang sari sebanyak 6 buah, tangkai sariny endek dan tipis. Putik mempunyai 2 buah tangkai dengan epala putik yang berbentuk seperti bulu, letak ovulum seperum dan carpellum 2 buah. Termasuk kedalam buah cariopsis yang sehari hari disebut biji padi atau bulir, gabah sebenarnya bukan bijimelainkan buah padi . Praktikum kali ini bertujuan untuk memahami cara, mengetahui manfaat dari penetapan indeks pengembangan dari suatu simplisia dan untuk melihat suatu senyawa metabolit primer yang dapat mengembang di dalam simplisia. Parameter dari penetapan indeks ini yaitu volume dan kekentalannya. Pada praktikum ini, simplisia pati beras sebanyak 1 gram dimasukan ke dalam gelas ukur lalu ditambahkan 25 mL aquadest hangat dan dikocok selama 1 menit dengan menggunakan vortex. Penambahan aquadest hangat dan dikocok dengan vortex bertujuan untuk mempercepat terdistribusinya antara sir dan simplisia sehingga kandungan kimia yang terdapat dalam simplisia dapat mudah tertarik. Simplisia dimasukan terlebih lalu ditambahkan air panas karena ditakutkan jika air panas terlebih dahulu sebagian simplisia berada dipermukaan air panas. Kemudian setelah dikocok, didiamkan selama 10 menit dan diukur volume campuran tersebut. Pendiaman simplisia ini bertujuan karena simplisia perlu waktu utntuk mengembang sehingga dapat dilihat indekS pengembangannya (adanya perubahan volume). Pengukuran ini dilakukan setiap interval waktu 10 menit selama satu jam sehingga pengocokan campuran dilakukan sebanyak 6 kali. Dari hasil pengamatan yang diperoleh, volume campuran yang di dapat tidak mengalami perubahan volume (volume campuran tetap 26 mL). Seharusnya volume menjadi berkurang karena simplisia pati beras menjadi mengembang dan mengental. Hal ini dikarenakan dalam pati beras terdapat senyawa yang memiliki sifat mengembang yaitu amilosa. Sifat amilosa ini apabila kontak dengan air akan mengembang, mengental atau bahkan memadat sehingga terjadi proses pengembangan. Proses pengembangan ini ditandai dengan perubahan fasa cair menjadi lebih kental. Sehingga volume yang diperoleh setelah pengocokan seharusnya berkurang. Volume campuran tidak mengalami perubahan, dapat dikarenakan kesalahan teknis sewaktu melakukan praktikum. Hal ini bisa karena simplisia yang ditambahkan terlalu sedikit dan penambahan aquadest yang terlalu banyak. Atau waktu yang terlalu cepat ketika campuran dikocok dengan vortex sehingga campuran (simplisia pati beras) tidak mengembang/mengental secara maksimal. Berdasarkan hasil pengamatan, rata-rata volume indeks pengembangan setiap tabung yaitu tabung 1 sebesar 25,989 mL/g, tabung 2 sebesar 25,984 mL/g, dan tabung 3 sebesar 25,97 mL/g.