Anda di halaman 1dari 5

UCOK SALAK

Tokoh Pemeran : Adhy Marpaung sebagai Ucok


Elisabeth Siagian sebagai Omak
Agustiawati Saragih sebagai Butet
Andri Humendru sebagai Bonar
Venesia Napitupulu sebgai Tiur
Ester Pangaribuan sebagai Uli
Watak
Ucok: pintar, pekerja keras, sombong, dan anak durhaka pada orang tua
Omak: sabar, penyayang,baik hati dan penyayang
Butet: baik hati dan penyayang
Tiur: mudah terpengaruh dengan orang lain
Uli: mudah cemburu terhadap saudaranya sendiri
Bonar: suka menolong,baik hati dan bijaksana
Pesan moral
1. Jangan mudah terpangaruh dengan harta
2. Jangan melupakan jasa seorang ibu yang telah melahirkan dan
membesarkan kita karna ucapan ibu adalah doa

Babak 1 Di desa terpencil terdapat sebuah keluarga nelayan di pesisir danau Toba
wilayah Sumatra Utara. Dikarenakan kondisi keuangan yang
memprihatinkan, sang Bapak pun memutuskan tuk mencari nafkah di
negeri sebrang dengan mengarungi lautan yang luas. namun, Bapak Ucok
tidak pernah kembali ke kampung halamannya sehingga Omaknya
pun harus menggantikan posisi Bapak Ucok untuk mencari nafkah.
1. Omak : Ucok! Dimana kamu?
2.Butet : Bang Ucok baru mencari kayu dihutan Omak. Sebentar pula pastilah
Bang Ucok kembali.
3.Omak : Ini sudahlah malam, kenapa Ucok tak segera pulang , bukankah Jika
malam hutan itu menakutkan.
4.Ucok : (dengan tergesa-gesa) Ucok pulang Omak.
5.Omak : Darimana saja kamu Ucok?
6.Ucok : Mencari kayu, menjualnya dan Inilah hasilnya (sambil memberikan
uangnya)
7.Omak : Jika hari menjelang malam kamu harus pulang Ucok.
8.Butet : Sudahlah Omak. Yang penting kan bang Ucok sudah sampai dirumah
ini.
Babak 2 Ucok adalah orang yang pintar, dan pekerja keras. Tetapi Malin
juganakal. Pagi – pagi sekali Ucok pergi ke danau untuk menangkap
kecebong. Biasanya dia bersama temannya yang bernama Bonar.
Sedangkan Ibu dan adiknya mencari kayu dan menjualnya di penduduk
desa atau pesara.
1.Bonar : Hei Ucok!
2.Ucok : Ya? (sambil menoleh ke arah Bonar)
3.Bonar : Aku akan pulang ke kota. Aku sudah rindu kepada keluargakudisana.
4.Ucok : Wahh, kota kah? Aku ingin sekali ke kota.
5.Bonar : Ehm, sepertinya kalau kamu ikut aku ke kota bisa ,. Mau tidakkau?
6.Ucok
: Boleh saja : Disana banyak pekerjaan bukan?
7.Bonar : tentu saja. Nanti aku kenalkan pada kedua adikku. Mereka elok-elok.
8.Ucok : baiklah. Kapan kita berangkat?
9.Bonar : Secepatnya. Bagaimana kalau esok hari? Aku tunggu kau di sini.
10.Ucok : baiklah.
Babak3 Sesampainya dirumah, Ucok pun bercerita dan meminta restu pada
Omaknya.
11.Ucok : Omak,Ucok ingin merantau ke kota dengan Bonar.
12.Omak : Omak tak setuju cok! Bagaimana bisa kau meninggalkan ku dan Butet?
Apa kau tak ingat apa yang telah terjadi pada Bapakmu
13.Ucok : tak bisa Ucok akan tetap pergi esok Omak!
14.Butet : (menghapiri) iya bang Ucok?
15.Ucok :Aku akan merantau besok dengan Bonar. Dia akan pulang ke kota
16.Butet : Tapi bang, apakah bang Ucok tak memikirkan kami ?
17.Ucok : Aku tak peduli, aku tetap akan pergi ke kota dengan atau tanpa ijin
kalian!
Akhirnya Omak setuju. Meski berat namun ia rela melepaskan Ucok
pergi merantau
Babak 4 Dalam beberapa jam setelah dari pejalanan ke luar kota Ucok dan Bonarr
pun telah sampai di kota,mereka terkejut melihat hal yang berbeda dari
desa Ucok dengan kota ini
18.Ucok : waaahhh ini yang namanya kota
19.Bonar : iya, sudahlah ayo kita kerumahku
20.Ucok : Baiklah
Beberapa menit mereka tiba dirumah Ucok
21.Bonar : inilah rumahku , cukup sederhana bukan
22.Ucok : bagus sekali (dengan rasa kagum di wajah nya)
23.Bonar :Cok kau bisa tinggal disini sampai kau berhasil mendapatkan uang yang
banyak
24.Ucok : terimakasih,kau memang sahabatku
Bonar pun memanggil kedua adiknya untuk diperkenalkan kepada Ucok

25.Bonar : Ti , Li kemarilah
26.Tiur&Uli : Bang Ucok kembali,ada apakah? (sambil menghampiri)
27.Ucok :siapa gerangan ini nar? (terkejut melihat perempuan nan elok itu)
28.Bonar : inilah adik-adikku ,aku kan berjanji padamu akan memperkenalkan
mereka sesampainya di kota
29.Ucok : ini mereka, Wah benar katamu tan. Mereka sangat elok (dengan mata
melotot)
30.Bonar : Ini Ucok, teman abang. Cok, ini Tiur dan Uli
31.Tiur : (dengan wajah malu) Senang bertemu dengan kau.
32.Uli : Hai ( sambil tersenyum)
33.Bonar : berkedip cok, sedari tadi melotot terus
34.Ucok : ah kau ini
Babak 5 Setelah beberapa bulan Ucok tinggal di kota dan bekerja di tempat
ayahnya Bonar ,Ucok dan Tiur pun saling menaruh hati,namun Uli
tampak cemburu dengan Tiur.
Ketika Ucok dan Tiur bebicara di ruang tamu
35.Ucok :Tiur kau amat cantik,tak adakah yang menginginkanmu
36.Tiur : terimakasih , aku bukanlah tak mau ataupun tak ada,namun aku tak ingin
di kecewakan
37.Ucok : lelaki seperti apa yang kau inginkan ti?
38.dewi : Aku hanya ingin lelaki yang sungguh mencintaiku dan mampu
menafkahiku,tak menelantarkanku
Sebelum Ucok melanjutkan tiba-tiba datanglah Uli

39.Uli : ehm ehm,rupanya sedang berbicara serius kalian,kak Tiur dipanggil bg


Bonar di dalam! (sambil bermuka sinis)
40.Tiur : ada apa Li? Kok sepertinya penting
41.Uli : mana aku mengerti kak,sudahlah sana
Tiur pun menghampiri Bonar di dalam rumah,Bonar tampaknya akan
berbicara serius
42.Tiur : ada apa gerangan abg?
43.Bonar : apa kau mencintai Ucok Ti,kulihat kalian dekat sekali?
44.Tiur : kenapa pertanyaannya seperti itu?
45.Bonar : kalaupun iya tak apa,ayah pun setuju,aku tlah berbicara kepada
ayah,Ucok seorang lelaki baik,tangguh,pekerja keras
46.Tiur : Mungkin bg, Tiur takut Ucok tak sama perasaannya denganku
47.Bonar : baiklah,aku akan berbicara kepada Ucok esok hari,sudah sana
kembali (Tiur pun keluar dan dia melihat Uli menguping di balik pintu)
48.Tiur : kenapa kau disini?
49.Uli : apakah kakak akan dijodohkan dengan Ucok?
50.Tiur : sssttttt.....berbicara apa kau Uli,tak lah ! (dengan muka marah dan suara
agak keras)
51.Uli : sudahlah kakak tak usah berbohong,aku mendengarnya di balik pintu
tadi,
(Tiur tak berkata apa-apa dan langsung meninggalkan Uli)
BABAK 6 Keesokan harinya sultan menemui Ucok
52.Bonar : Cok ada yang ingin ku bicarakan pada kau
53.Ucok : apa itu Bonar ?
54.Bonar : Bapakku telah menjodohkanmu dengan tiur,apakah kau bersedia?
55.Ucok : apa kau tak salah mengucap,aku akan menikah dengan Tiur?
56.Bonar : iya cok,aku bersungguh-sungguh
57.Ucok : aku bersedia Nar,aku memang sudah lama menaruh hati pada adikmu
itu.
Dan setelah Bonar mendengar jawaban Ucok,Bonar pun mengatakan ke
bapaknya dan kedua adiknya,Tiur merasa bagia namun tak dengan Uli ,
Uli kecewa,patah hati,namun tak ada yang bisa Uli lakukan selain
menerima,dan hari pernikahan Ucok dan Tiur pun ditetapkan dan
pernikahan itupun terlaksana dengan meriah,setelah pernikahan itu Ucok
diberi rumah dan harta yang banyak sehingga dia menjadi orang kaya.
BABAK 7 Sebermula,Tiur dan Ucok berlayar ke sebuah pulau,yang mungkin
ternyata malapetaka baginya Malin,sesampainya di pulau itu
58.Tiur : Begitu indah pulau ini,apa nama pulau ini Cok?
59.Ucok : aku tak tahu,aku tak pernah singgah di pulau ini (dengan suara
ketakutan)
Ucok hanya berharap tak ada yang melihatnya disini,namun sepertinya itu
tak mungkin,dari kejauhan teryata ada yang melihatnya,sesosok
perempuyn tak asing baginya,perempuan itupun berlari dan mendekatinya
60.Butet : Baaaaaaannnggggg Ucoooooookkkkkk......
61.Tiur : sepertinya ada yang memanggilmu Cok
62.Ucok : ah tak ada,kau salah mendengarnya (keringat dingin bercucuran
dikeningnya)
63.Butet : Bang Ucok ,ini benarkah Bang Ucok?
64.Tiur : dia mengenalmu Cok,siap dia sebenarnya? (dengan muka kaget)
65.Ucok : aku tak mengenalnya,sungguh
66.Butet : ini aku Butet bang ,kenapa kau tak mengingatku,aku adikmu (menangis)
67.Omak : Tet ada apa?
68.Butet : bang Ucok kembali Omak
Omak pun terkejut dan langsung menghampiri mereka bertiga
69.Omak : ini anakku Ucok?(sambil menangis senang)
70.Ucok : tidak!!! Kau siapa mamak mamak tua bangka,aku tak mengenalmu !
71.Omak : aku omakmu nak,aku yang telah mengandung dan melahirkan Ucok ,apa
kau tak ingat?
72.Ucok : Tak mungkin,tak usah mengarang cerita tua bangka,Omakku telah lama
mati
73.Butet : bang Ucok telah lupa kepada kita Omak (sambil menangis)
74.Tiur :Ucok ! siapa sebenarnya mereka?
75.Ucok : aku tak tahu,aku tak mengenalnya
76.Omak : dasar kau anak durhaka Ucok ! aku omakmu !
Ucok hanya diam
77.Omal : terkutuk kau Ucok,hatimu telah jadi batu !
Seketika itu mendungpun datang,petir-petir menyambar,dan petir yang
besarpun menyambar Ucok dan akhirnya malin menjadi batu salak.

Anda mungkin juga menyukai