Anda di halaman 1dari 1

Untuk ranah psikomotor,

ada baiknya kita mengikuti pendapat Gagne (1977), yang mengatakan “ada dua kondisi yang
dapat mengoptimalkan hasil belajar keterampilan, yaitu kondisi internal dan kondisi eksternal”.
Untuk kondisi internal, Anda dapat menggunakan dua cara, yaitu mengingatkan kembali sub-sub
keterampilan yang sudah dipelajari dan mengingatkan langkah-langkah gerakan yang telah dikuasai.
Untuk kondisi eksternal, Anda dapat menggunakan instruksi verbal, gambar, demonstrasi, praktik, dan
umpan balik.

Cara Memberi Skor Untuk Domain Psikomotor

Dalam domain psikomotor, pada umumnya yang diukur adalah penampilan atau kinerja. Untuk
mengukurnya, Anda dapat menggunakan tes tindakan melalui simulasi, unjuk kerja atau tes
identifikasi. Salah satu instrumen yang dapat Anda gunakan adalah skala penilaian yang terentang
dari sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2) sampai dengan tidak baik (1).

Contoh :

Pak Galih, seorang guru agama ingin mengetahui bagaimana seorang peserta didik melaksanakan sholat
yang baik dan benar. Untuk itu, Pak Galih meminta seorang peserta didik A untuk menunjukkan gerakan-
gerakan sholat. Alat ukur yang digunakan adalah skala penilaian sebagai berikut :

Jika peserta didik A memperoleh skor 6 (6 x 1) berarti peserta didik tersebut

gagal (tidak baik), dan bila memperoleh skor 30 (6 x 5) berarti peserta didik

tersebut berhasil (sangat baik). Dengan demikian, mediannya adalah (30 + 6) / 2

= 18. Jika dibagi menjadi empat kategori, maka akan diperoleh tingkatan nilai

sebagai berikut :

Skor 06 – 12 berarti tidak/kurang baik (gagal)

Skor 13 – 18 berarti cukup baik (cukup berhasil)

Skor 19 – 24 berarti baik (berhasil)

Skor 25 – 30 berarti sangat baik (sempurna)

Anda mungkin juga menyukai