Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 2, Hal 78- 82, November 2018 e-ISSN 2548-7051

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah


Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 2, Hal 78 - 82, November 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

PENGELOLAAN PASIEN HIV/AIDS


Yulia Ardiyanti1, Livana PH2
1
STIKES Muhammadiyah Kendal
2
Program studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
liardiyanti1976@gmail.com

Abstrak
Perawat pelaksana merupakan kunci keberhasilan dalam pengelolaan pasien HIV/AIDS untuk
mewujudkan pelayanan keperawatan yang bermutu dan profesional. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran pengelolan pasien HIV/AIDS di RSUD dr. H. Soewondo Kendal. Penelitian
dengan sampel 58 orang ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan uji
normalitas data hasil penelitian menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Pengelolaan pasien HIV/AIDS oleh perawat pelaksana di RSUD dr. H. Soewondo Kendal
sebagian besar berada pada kriteria baik yaitu sebanyak 53,4%. Perlu ditingkatkan pengetahuan perawat
tentang Universal Precaution dan pengendalian penyakit infeksi serta lebih meningkatkan rasa caring
pada pasien dari pasien HIV/AIDS.

Kata kunci: HIV/AIDS, pengelolaan pasien

Abstract
The management of HIV / AIDS patients. Advocation nurses are the key to success in the management
of HIV / AIDS patients to realize quality and professional nursing services. The purpose of this study was
to determine the description of the management of HIV / AIDS patients in RSUD dr. H. Soewondo
Kendal. The study with a sample of 58 people used a descriptive design with a cross sectional approach
and the normality test of the results of the study using the Kolmogorov Smirnov test. The results of the
study showed that the management of HIV / AIDS patients by implementing nurses in RSUD dr. H.
Soewondo Kendal is mostly in good criteria, namely 53.4%. Nurses need to improve their knowledge
about Universal Precaution and control of infectious diseases and further increase the sense of caring in
patients from HIV / AIDS patients.

Keywords: HIV/AIDS, Management of patients

Pendahuluan jumlah penderita HIV di mana pada tahun


Perawat sebagai petugas paling 2013 kasus HIV sebanyak 21.511 orang.
banyak berinteraksi dan kontak langsung Penderita yang dilakukan perawatan di
dengan pasien memliki risiko terjadinya pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit
penularan penyakit lebih tinggi dibanding atau Puskesmas pada tahun 2014 terdapat
petugas kesehatan lainnya. Penggunaan 12.527 orang. Jumlah kasus HIV di Jawa
alat pelindung diri yang baik merupakan Tengah dari bulan Januari sampai
salah satu upaya pencegahan penularan September 2014 terdapat 2.069 orang,
penyakir menular. Penyakit menular adalah sedangkan penderita AIDS terdapat 428
penyakit infeksi yang didapat dari orang orang ( Yayasan Spiritia. Data Statistik
atau hewan sakit, dari benda-benda yang Kasus HIV/AIDS Di Indonesia. Diakses
mengandung bibit penyakit lainnya ke pada tanggal 30 Juni 2015 from
manusia yang sehat. Salah satu jenis http://spiritia.or.id/dokumum.php).
penyakit menular diantaranya adalah Penderita HIV AIDS di RSUD dr. H.
HIV/AIDS. Soewondo Kendal tahun 2014 untuk rawat
Berdasarkan data Kemenkes tentang jalan sebanyak 430 orang, sedangkan yang
angka kejadian HIV/AIDS, dari bulan dirawat inap sebanyak 87 orang (Rekam
Januari sampai September tahun 2014 medic RSUD H. Dr. Soewondho Kendal,
kasus HIV di Indonesia terdapat 22. 869 2015).
orang, sedangkan kasus AIDS sebanyak Risiko penularan HIV/AIDS
1876 orang. Data statistik yang ada dari terhadap tenaga kesehatan khususnya
tahun sebelumnya menunjukkan kenaikan perawat sangat besar. Penelitian yang
78
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 2, Hal 78-82, November 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

dilakukan di RS Mumbai India melaporkan yang diperoleh terdapat 58 orang yang


bahwa 32,75% tenaga kesehatan terpapar memenuhi criteria inklusi yang terbagi 29
HIV melalui darah dan cairan tubuh perawat pelaksana ruang Cempaka dan 29
pasien, dan prosentase terbesar (92,21%) perawat pelaksana ruang Flamboyan.
adalah perawat. Pemaparan virus HIV Instrument penelitian dilakukan uji
oleh darah dan cairan tubuh pasien validitas dengan tujuan untuk mendapatkan
sebagian besar disebabkan melalui jarum data yang akurat dan objektif. Validitas isi
suntik pada saat perawat melakukan (Content Validity) telah dilakukan oleh Dr.
tindakan perawatan pada pasien (Singru dr. Muchlis Achsan Udji Sofro, Sp.PD-
and Benerjee 2008). Penelitian Ibrahim KPTI, Finasm. Staf RSUP dr. Karyadi
tahun 2007 menunjukkan sebagian besar Semarang yang dilakukan pada tanggal 5
perawat melaporkan pernah mengalami dan 6 April 2016 dengan hasil Pada
kecelakaan kerja cedera benda tajam kuesioner nomor 17 dan 27 terdapat revisi
dengan jenis cedera terbanyak berupa kalimat dan terdapat tambahan satu item
tertusuk jarum suntik, diikuti tergores pertanyaann.
pecahan ampul, dan teriris pisau. Kuesioner penelitian telah diuji
Kecelakaan cedera yang paling sering cobakan di ruang rawat inap RSI Kendal
terjadi ketika menutup kembali jarum dengan jumlah anggota sampel 30 orang
suntik, membuka obat ampul, dan saat pada tanggal 8-10 April 2016. Hasil uji
menusukkan jarum suntik ke botol obat. validitas instrumen menunjukkan pada
Risiko penularan HIV/AIDS instrumen pengelolaan pasien HIV/AIDS
terhadap perawat dapat dicegah dengan sebanyak 35 pernyataan menunjukkan ada
memperluas pengetahuan dan perilaku 10 pernyataan yaitu nomor
yang baik bagi pasien yang terinfeksi 13,20,21,23,25,26,27,29,34 dan 35 nilai
HIV/AIDS. Perilaku perawat yang tidak r<0,361 berkisar antara -0,16 sampai
membedakan saat memberikan perawatan 0,297. Peneliti membuang pernyataan yang
antara pasien yang terinfeksi maupun tidak tidak valid tersebut dengan alasan
terinfeksi HIV/AIDS dapat memberikan pernyataan valid masih dapat mewakili
arti yang cukup besar bagi kesembuhan pernyataan yang terbuang. Item pernyataan
pasien (Nursalam dan Ninuk 2018). menjadi 25 pernyataan. Langkah
Pelayanan asuhan keperawatan yang selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dan
diberikan kepada pasien merupakan bentuk memperoleh nilai Alpha Cronbach’s=
pelayanan professional yang bertujuan 0,967. dimana nilai tersebut lebih besar
untuk memulihkan dan meningkatkan dari r tabel (0,361) sehingga pernyataan
kemampuan diri pasien. Berdasarkan pada kuesioner C dinyatakan reliable. Uji
uraian diatas perlunya penelitian mengenai normalitas data hasil penelitian
pengelolaan pasien HIV/AIDS di RSUD menggunakan uji Kolmogorov Smirnov
dr. H. Soewondo Kendal. dan didapatkan hasil data berdistribusi
tidak normal ( nilai p value 0,00 jadi <
Metode 0,05) sehingga menggunakan nilai median
Jenis penelitian ini adalah penelitian (Hidayat, 2009).
deskriptif dangan pendekatan cross
sectional. Penelitian dilakukan pada Hasil
perawat pelaksana yang bekerja di ruang Pengelolaan pasien HIV/ AIDSoleh
rawat inap yang pernah mengelola pasien perawat disajikan pada tabel 1. Sedangkan
HIV/AIDS. Pengambilan sampel penelitian Distribusi frekuensi pengelolaan pasien
ini adalah total populasi dengan kriteria HIV/ AIDS disajikan pada tabel 2 beikut
inklusi pendidikan minimal D3 ini.
Keperawatan dan pernah mengelola pasien
HIV/AIDS dakam 3 bulan terakhir. Sampel

79
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 2, Hal 78 - 82, November 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Tabel 1.
Pengelolaan pasien HIV/AIDS oleh perawat pelaksana (n=58)

Variabel Mean Median S.D Min-Max 95% (CI)


Pengelolaan pasien HIV/AIDS 62,36 64 5,884 39-70 60,81-63,91

Tabel 2.
Distribusii frekuensi pengelolaan pasien HIV/AIDS (n=58)
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Pengelolaan pasien HIV/AIDS
 Baik 31 53,4
 Kurang baik 27 46,6

Pembahasan Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal.


Perawat memegang peranan penting Perawat memberikan penjelasan
dalam proses pengobatan, perawatan, dan pentingnya melakukan tindakan
dukungan pasien HIV/AIDS. Pelaksanaan pencegahan penularan penyakit pada
tindakan perawatan didasarkan pada keluarga (98,3%) yang bertujuan agar
pedoman asuhan keperawatan pasien dalam melaksanakan asuhan keperawatan
HIV/AIDS yang dilakukan secara terpadu, dapat berjalan berkesinambungan sesuai
meliputi upaya-upaya promotif, preventif, dengan rencana keperawatan. Perawat pada
kuratif, dan rehabilitatif. (Brunner and saat membuang sampah sudah disendirikan
Suddarth’s 2002). Pengelolaaan pasien antara sampah non medis dan sampah
HIV/AIDS meliputi kegiatan dari proses medis 100%), hal tersebut bertujuan untuk
pengkajian sampai dengan evaluasi. Hasil mencegah terjadinya infeksi nosokomial di
penelitian menunjukkan bahwa Rumah Sakit.
pengelolaan pasien HIV/AIDS oleh Proses evaluasi 98,3% perawat
perawat di RSUD dr. H.Soewondo Kendal melakukan kegiatan tersebut dengan
sebagian besar lebih berada pada kriteria menanyakan respon pasien dan keluarga
baik yaitu 53,4%. Hal tersebut mengenai asuhan keperawatan yang telah
ditunjukkan dengan hasil sebaran diberikan selama perawatan di RS,
kuesioner dari pernyataan perawat kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan
pelaksana bahwa perawat telah melakukan respon pasien dan keluarga setelah
pengkajian pada status respiratori, dilakukan asuhan keperawatan. Jadi
nutrisi,tanda-tanda infeksi oportunistik dan pengelolaan pasien dengan HIV/AIDS oleh
pengetahuan pasien dan keluarga pasien perawat pelaksana di RSUD dr. H.
tentang penyakit dan cara penularan Soewondo Kendal sebagian besar lebih
(93,1% - 98,3%). Hasil temuan tersebut sudah dilakukan dengan baik. Menurut
menunjukkan bahwa tahapan proses peneliti hal tersebut di karenakan Rumah
pengkajian mayoritas sudah dilakukan oleh Sakit Umum Kendal saat ini sedang
perawat pelaksana. berbenah diri untuk meningkatkan
Perawat merumuskan diagnosa pengetahuan perawat dengan cara
keperawatan pasien HIV/AIDS pemaparan intensif mengenai pengendalian
berdasarkan hasil pengkajian yang penyakit infeksi dimana salah satunya
dilakukan (98,3%), hal ini menunjukkan adalah penyakit HIV/AIDS. Pendapat
tahapan kedua merumuskan diagnosa tersebut sesuai dengan penelitian yang
keperawatan mayoritas perawat sudah dilakukan oleh Waluyo dkk bahwa sikap
dilakukan. Pada saat mengelola pasien terhadap pasien HIV/AIDS berbeda antara
HIV/AIDS perawat berkoordinasi dengan perawat yang memiliki pelatihan HIV dan
tim kesehatan lain yaitu dengan petugas tidak. Perawat yang belum pernah

80
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 2, Hal 78-82, November 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

mendapatkan pelatihan HIV stigma Simpulan dan Saran


terhadap ODHA lebih tinggi sehingga Pengelolaan pasien HIV/AIDS oleh
mempengaruhi dalam pemberian asuhan perawat pelaksana di RSUD dr. H.
keperawatan dikarenakan terdapa perilaku Soewondo Kendal sebagian besar berada
diskriminatif dan membedakan dengan pada kriteria baik yaitu sebanyak 53,4%.
pasien lain ( Waluyo, 2011). Perawat diharapkan selalu meningkatkan
Hasil penelitian juga menunjukkan pengetahuan tentang Universal Precaution
bahwa pengelolan pasien HIV/AIDS di dan pengendalian penyakit infeksi
RSUD dr. H. Soewondo Kendal yang misalnya tentang recapping jarum,
berada pada kategori kurang baik pembuangan spuit, linen kotor dan lain-
sebanyak 46,6%. Berdasarkan sebaran lain. Di samping itu pelayanan yang
jawaban responden terhadap instrumen diberikan harus berfokus pada pasien
pengelolaan pasien HIV/AIDS sebagian khususnya pasien HIV/AIDS, dengan lebih
besar responden (90%) terdapat perasaan meningkatkan rasa caring pada pasien,
cemas dan enggan ketika melakukan menjaga aspek psikologis pasien supaya
pengkajian pada pasien HIV/AIDS. lebih percaya diri, menghormati nilai–nilai
Penelitian di Afrika Selatan oleh Delobelle dari pasien HIV/AIDS.
dkk juga menyatakan bahwa sebagian
besar responden (58,6%) merasa khawatir Daftar Pustaka
tertular ketika merawat pasien HIV/AIDS Brunner & Suddarth’s. Medical Surgical
dan menularkannya kepada keluarga dan Nursing (10th ed). Philadelphia.
orang-orang terdekat, sehingga bisa Lippincott & Wilkins. 2002
mempengaruhi kualitas pemberian asuhan
keperawatan (Delobelle,Peter. Dkk Delobelle,Peter. Dkk HIV/AIDS.
HIV/AIDS. Knowledge, Attitudes, Knowledge, Attitudes, Practices And
Practices And Perceptions Of Rural Nurses Perceptions Of Rural Nurses In
In South Africa Article In Journal Of South Africa Article In Journal Of
Advanced Nursing. from Advanced Nursing. from
Http://Www.Researchgate.Net/Publication/ Http://Www.Researchgate.Net/Publi
24366978 2009 diakses tanggal 16 April cation/24366978 2009 diakses
2016). tanggal 16 April 2016
Hasil sebaran kuesioner berikutnya
69% menyatakan perawat dalam Hidayat, A.Aziz Alimul. Metodologi
mengelola pasien HIV/AIDS berada di Penelitian Keperawatan Dan Teknik
ruangan pasien ketika ada panggilan dari Analisis Data. Jakarta: Salemba
pasien atau keluarga dan waktu Medika. 2009
memberikan injeksi saja, di samping itu
84,5% reponden menyatakan ketika Nursalam dan Ninuk Dian. Asuhan
merawat pasien dengan HIV/AIDS fokus Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi
pada penanganan gejala klinis dan infeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba
oportunistik, sedangkan peningkatan rasa Medika. 2013
percaya diri pasien tidak termasuk
penanganan perawatan. Perawat pelaksana Rekam Medik RSUD dr. H. Soewondo
65,5% ketika meletakkan linen kotor Kendal diperoleh pada tanggal 5 Juli
bekas pasien infeksius dan non infeksius 2015
dijadikan satu dalam satu tempat /kantong,
ketika injeksi,86,2% jarum bekas pasien Singru, S.A; Banerjee, A. Occupational
HIV/AIDS masih ditutup kembali dengan exposure to blood and body fluids
dua tangan baru dibuang. among health care workers in a
teaching hospital in Mumbai, India.

81
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 2, Hal 78 - 82, November 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Indian Journal of Community Yayasan Spiritia. Data Statistik Kasus


Medicine. 2008 HIV/AIDS Di Indonesia. Diakses pada
tanggal 30 Juni 2015 from
Waluyo, Agung Dkk. Perilaku Perawat http://spiritia.or.id/dokumum.php
Terhadap Orang Dengan HIV/AIDS
Di Rumah Sakit Dan Puskesmas.
Jurnal Keperawatan Indonesia Volume
14 No 2 Juli 2011

82

Anda mungkin juga menyukai