Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri diantaranya bertumbuh dan berkembang. Pertumbuhan
dan perkembangan berjalan dengan seiring waktu, contohnya pada tanaman. Tanaman
merupakan bagian besar dari alam yang ada di bumi kita ini. Selain itu keberadaan tanamann di
bumi ini sebagai produsen terbesar sangatlah penting, karena ia merupakan satu kesatuan dari
rantai makanan yang terdapat dalam ekosistem.
Ekosisitem terdiri dari dua macam komponen yaitu biotik ,yang terdiri dari tumbuhan,
hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain udara, gas, angin, air, dan
sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan
memerlukan air untuk berimbisisi atau mengaktifkan biji yang sedang dalam masa
dorman(istirahat). Dengan latar belakang tersebut kami bermaksud melakukan penelitian guna
menyelidiki “Pengaruh Kadar Air Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Kacang
Hijau”
1.2 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ilmiah ini, masalah dibatasi pada pengaruh kadar air dalam pertumbuhan
dan perkembangan biji kacang hijau.

1.3 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang digunakan dalam masalah ini adalah sebagai berikut:
a. Apakah kadar air berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau?
b. Bagaimana pengaruh kadar air pada pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau?

1.4 Hipotesis
Perbedaan kadar air yang diberikan kepada 3 tanaman berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan masing-masing tanaman.

1.5 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk:

1
a. Mengetahui apakah kadar air berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau.
b. Mengetahui bagaimana pengaruh kadar air pada pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau.

1.6 Manfaat Penelitian


Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu
a. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh jumlah air yang diberikan terhadap
pertumbuhan kacang hijau.
b. Jika ada, untuk mengetahui apa saja pengaruh jumlah air terhadap pertumbuhan kacang
hijau.
c. Untuk mengetahui jumlah air yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau.
d. Sebagai pengetahuan dalam pembudidayaan kacang hijau bagi petani dan masyarakat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Achyad dan Rasyidah (2006) dalam Atman (2008) kacang hijau (Vigna radiata L.)
merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dimakan rakyat
Indonesia, seperti: bubur kacang hijau dan isi onde-onde, dan lain-lain.Kecambahnya dikenal
sebagai tauge. Tanaman ini mengandung zat-zat gizi, antara lain: amylum, protein, besi, belerang,
kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, niasin, vitamin (B1, A, dan E). Manfaat lain dari
tanaman ini adalah dapat melancarkan buang air besar dan menambah semangat hidup. Selain itu
juga dapat digunakan untuk pengobatan hepatitis,terkilir, beri-beri, demam nifas, kepala
pusing/vertigo, memulihkan kesehatan,kencing kurang lancar, kurang darah, jantung mengipas,
dan kepala pusing.
Kacang hijau dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk beberapa penyakit. Kandungan asam
amino dan protein dapat membantu dalam pembentukan sel-sel baru. Kacang hijau selain
digunakan sebagai obat dapat pula digunakan sebagai bahan kosmetik. Selain itu juga dapat

2
digunakan untuk pengobatan hepatitis, terkilir, beri-beri, demam nifas, kepala pusing/vertigo,
memulihkan kesehatan, kencing kurang lancar, kurang darah, jantung mengipas, dan kepala pusing
(Shaheen, 2012).
Pada pertanaman kacang hijau tidak diperlukan lagi pemupukan apabila pada musim
pertanman sebelumnya telah melakuakn pemupukan yang baik, utamanya penggunaan pupuk N.
Pada daerah panas dan kelembaban rendah penyiraman dilakukan pada 21 HST dan 36 HST,
namun pada daerah sedang cukup melakukan penyiraman pada 21 HST (Balitkabi, 2005).
Kesesuaian suatu jenis tanaman dengan tanaman yang lain di-tentukan oleh sifat agronomi
tanaman itu sendiri yang saling berinteraksi dengan lingkungan, sehingga untuk memperoleh
pertumbuhan yang baik dari suatu jenis tanaman diperlukan lingkungan yang op-timum. Dalam
hal ini waktu tanam suatu jenis tanaman optimum untuk suatu pola tumpangsari, artinya bahwa
terdapat waktu tanam tertentu yang memberikan produksi yang baik pada suatu pola tum-pangsari
(Syaifuddin, 2011).

2.1 Air
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain.Manfaat air bagi tumbuh-tumbuhan
yaitu untuk mempertahankan ketegakantumbuhan, untuk transportasi bahan makanan dari akar ke
seluruh bagian pohon, unti proses fotosintesis.
Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan
lebih tinggi dari pada siang hari.

2.1.1 Pengertian Air


Air (H2O) adalah cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau yang terdapat
dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan, yang secara kimiawi air
terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi
kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh
senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air
minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri.
Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh
dehidrasi. Karenanya orang dewasa perlu meminum minimal sebanyak 1,5 – 2 liter air sehari untuk

3
keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme (Slamet, 2007 ). Di dalam tubuh
manusia, air diperlukan untuk transportasi zat – zat makanan dalam bentuk larutan dan melarutkan
berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh. Misalnya untuk melarutkan oksigen sebelum memasuki
pembuluh-pembuluh darah yang ada disekitar alveoli (Mulia, 2005).

2.1.2 Fungsi Air


Dalam fisiologi tumbuhan air merupakan hal yang sangat penting sehingga menjadi hal
utama yang diperhatikan pada budidaya pertanian. Fungsi air bagi tanaman dalam fese
pertumbuhan dan perkembangannya, yaitu :
a. Air bagi tanaman merupakan bahan penyusun utama dari pada protoplasma.
b. Kandungan air yang tinggi aktivitas fisiologis tinggi sedang kandungan air rendah
aktivitas fisiologisnya rendah.
c. Air merupakan reagen dalam tubuh tanaman, yaitu pada proses fotosintesis.
d. Air merupakan pelarut substansi (bahan-bahan) pada berbagai hal dalam reaksi-reaksi
kimia.
e. Air digunakan untuk memelihara tekanan turgor. Sebagai pendorong proses respirasi,
sehingga penyediaan tenaga meningkat dan tenaga ini digunakan untuk pertumbuhan.
f. Secara tidak langsung dapat memelihara suhu tanaman.
Kekurangan air akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil, perkembangannya menjadi
abnormal. Kekurangan yang terjadi terus menerus selama periode pertumbuhan akan
menyebabkan tanaman tersebut menderita dan kemudian mati. Sedang tanda-tanda pertama yang
terlihat ialah layunya daun-daun. Peristiwa kelayuan ini disebabkan karena penyerapan air tidak
dapat mengimbangi kecepatan penguapan air dari tanaman. Jika proses tranpirasi ini cukup besar
dan penyerapan air tidak dapat mengimbanginya, maka tanaman tersebut akan mengalmi kelayuan
sementara (transcient wilting), sedang tanaman akan mengalami kelayuan tetap, apabila keadaan
air dalam tanah telah mencapai permanent wilting percentage. Tanaman dalam keadaan ini sudah
sulit untuk disembuhkan karena sebagaian besar sel-selnya telah mengalami plasmolisia.
Air merupakan salah satu faktor yang mempercepat perkecambahan dan menghentikan
masa dormansi biji. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji
baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran

4
biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah
maupun udara. Proses ini murni fisik.
Air berperan penting untuk mengaktifkan sel-sel yang bersifat embrionik di dalam biji,
melunakkan kulit biji dan menyebabkan mengembangnya embrio dan endosperm, fasilitas untuk
masuknya oksigen ke dalam biji, mengencerkan protoplasma dan media angkutan makanan dari
endospenn atau kotiledon ke daerah titik-titik tumbuh. Rasio panjang akar seminal:panjang tunas
padi dan gandum pada fase perkecambahan meningkat pada saat kekurangan air akibat terbatasnya
pasokan air dan nutrien untuk tunas dan adanya sinyal hormonal yang diinduksi di akar sebagai
respons terhadap kekurangan air. Studi berbagai indikator toleransi kekeringan pada tumbuhan
pada fase perkecambahan akan memperkaya wawasan tentang adaptasi tumbuhan terhadap
kekurangan air dan akan mendukung program pemuliaan tanaman di daerah yang megalami
kekeringan.

2.2 Kacang Hijau


Tumbuhan ini berasal dari Amerika Serikat. Tanaman baru dapat diperoleh dari biji.
Tumbuhan ini berbunga setelah berumur 4-7 hari. Bunganya berwarna hija dan berbentuk kupu-
kupu. Mahkota bunganya terdiri dari satu helai bendera dua helai sayap dan dua helai tunas yang
bersatu. Dibagian dalam tunas terdapat bagian pembiakannya. Benang sarinya dua tukal.
Batangnya meninggi setelah itu daunnya mekar setelah sehari. Penyerbukannya biasanya
penyerbukan sendiri. Setelah penyerbukan dasar daun bertambah dan memanjangsehingga akar
menuju cawan petiridan masuk kedalamnya.
Biji kacang hijau banyak mengandung vitamin B dan Protein. Selain itu vitamin B
berfungsi proses oksidasi tubuh untuk memperoleh energi. Sedangkan dari protein ini dibuat susu
kedelai. Bungkilnya atau ampasnya dibuat makanan tempe atau tahu. Di lampung bungkilnya yg
masih mengandung protein dicampurkan dengan ragih. Setelah beberapa hari gumpalan tersebut
menjadi makanan yaitu “tempe”. Tempe merupakan makanan khas lampung. Selain itu daun
kacang hijau dijadikan makanan ternak. Masih banyak lagi makanan dari “kacang hijau”.

5
2.2.1 Klasifikasi
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih
60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-
tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini.
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiates

2.2.2 Morfologi
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60
cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan
berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup
panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta
batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya
berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau
coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya
kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan
hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.

2.2.3 Kandungan Gizi


Kacang hijau mempunyai nilai gizi yang cukup baik, mengandung vitamin B1 cukup tinggi
(150 – 400 i.u) dan vitamin A (9 i.u). Kacang hijau yang sudah menjadi kecambah kaya kandungan
vitamin E (tokoferol) yang penting sebagai anti oksidan, dalam mencegah penuaan dini, dan anti

6
sterilitas. Kandungan protein kacang hijau mencapai 24 %, dengan kandungan asam amino
esensiai seperti isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin. Kacang
hijau mengandung karbohidrat sekitar 58 %. Pemanfaatan sifat fungsional dari patinya dapat
dibuat sebagai tepung bahan berbagai bentuk makanan bayi sampai orang dewasa. Pati kacang
hijau terdiri dari amilosa 28,8 %, dan amilopektin 71,2 %.
Kandungan gizi yang terdapat dalam kacang hijau, antara lain ; dalam 110 gram kacang
hijau mengandung 345 kalori, 22,2 gram protein, 1,2 gram lemak, vitamin A, B1, 1,157 IU, mineral
berupa fosfor, zat besi, dan Mg.

2.2.4 Manfaat
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber
mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam
lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang.
Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin
menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan
bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh.
Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak
jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas pria.
Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang baru
menikah.
Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan
membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin
dianjurkan untuk mengkonsumsinya.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sasaran Penelitian

7
Sasaran penelitian ini adalah pengaruh pemberian kadar air yang berbeda terhadap
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.
3.2 Metode Penelitian
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Studi Pustaka, yaitu pengambilan data–data sekunder dari berbagai literatur yang terdapat
dalam buku maupun internet yang dapat menunjang pembuatan penelitian ini.
b. Observasi, yaitu dengan melakukan langkah-langkah atau pengamatan langsung untuk
mengetahui pengaruh pemberian kadar air yang berbeda terhadap pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang hijau.

3.3 Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Jombang, Jl.Dr.Wahidin Sudirohusodo No.1
Jombang.

3.4 Periode Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan selama 7 hari, yaitu mulai tanggal 26 Juli 2018 sampai 1
Agustus 2018.

3.5 Teknik Analisis Data


a. Analisis kuantitatif, dilakukan dengan cara pengukuran kuantitatif, yaitu pengaruh
kadar air terhadap pertumbuhan biji kacang hijau (tinggi batang kacang hijau).
b. Analisis kualitatif, dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap warna
daun dan keadaan batang.

3.6 Variabel Penelitian


a) Variabel terikat : Varietas biji kacang hijau, media (jenis dan jumlah tanah)
b) Variabel bebas : Volume air
c) Variabel respon : Tinggi batang tanaman kacang hijau, warna daun, keadaan batang

3.7 Instrumen Penelitian


a. Bahan:

8
- 24 Biji kacang hijau
- Tanah
- Air
- Kertas stiker
b.Alat
- 1 buah gelas ukur
- 1 buah botol bekas
- 3 buah polybag
- Cetok
- Penggaris
- Spidol permanen hitam
- Isolasi
- Gunting

3.8 Langkah Kerja


1) Menyiapkan alat dan bahan.
2) Merendam biji kacang hijau selama ± 8 jam.
3) Memilih 24 biji kacang hijau terbaik untuk ditanam.
4) Menyiapkan tanah dan menaruhnya di 3 polybag dengan jumlah yang sama. Sebelumnya,
masing-masing polybag diberi label A, B, dan C menggunakan kertas stiker, spidol, dan
lakban.
5) Menanam biji kacang hijau masing-masing 8 biji di setiap polybag.
6) Menyiram biji kacang hijau tersebut secara rutin dengan kadar air yang berbeda, yaitu
200 ml untuk polybag A, 100 ml untuk polybag B, dan 500 ml untuk polybag C.
Penyiraman dilakukan setiap pukul 06.30 dan 15.00.
7) Mengamati dan mengukur pertumbuhan panjang batang tumbuhan kacang hijau setiap
hari pada pukul 15.00 dengan menggunakan penggaris.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

9
4.1 Data Hasil Penelitian
a. Analisis Kuantitatif
Biji berkecambah pada hari ke – (cm)
Label Biji Kacang Hijau
1 2 3 4 5 6 7
1 0 0.5 3.8 5 6 8.8 11
A 2 0 1 3 6 7 9.5 12
(200ml) 3 0 0.8 2.5 6 8.5 9.7 13.5
4 0 1 2.5 5.5 6.5 8 10
5 0 1 3 5 7.5 8.5 11.8
6 0 1.6 3.5 7 8 9 12.5
7 0 0 1.5 5 6.5 8.2 11.5
8 0 0 1.8 4 5 8 10.5
Tinggi maksimal 0 1.6 3.8 7 8.5 9.7 13.5
Rata-rata 0 0.7375 2.7 5.4375 6.875 8.7125 11.6
1 0 0 2 5.5 6.5 8.7 10
2 0 0.1 1.5 4.7 6 9 11.5
B 3 0 0 1.9 4 6 7.8 10.5
(100ml) 4 0 0.5 2 6 7.5 9 12.5
5 0 0.3 1.3 2 8 9 11
6 0 0 2 5.7 7 8 12
7 0 0.1 1 6.5 7.5 8.8 10.5
8 0 0 1.5 4 5.8 8 11.3
Tinggi maksimal 0 0.5 2 6.5 8 9 12.5
Rata-rata 0 0.125 1.65 4.8 6.7875 8.5375 11.1625
1 0 0.1 1 3 4.5 6 8.5
C 2 0 0.1 1.2 3 4 7.5 9
(500ml) 3 0 0 2 4 5 6.1 7.5
4 0 0 2 3.5 4 6.5 8
5 0 0 1.8 4.5 5.5 8.5 11
6 0 0 1.6 5 5.5 7 9.5
7 0 0 1.7 4 6 8.5 10.5
8 0 0 0.9 3.5 4 5.5 7
Tinggi maksimal 0 0.1 2 5 6 8.5 11
Rata-rata 0 0.025 1.525 3.8125 4.8125 6.95 8.875

b.Analisis Kualitatif

10
Analisis kualitatif yang kami lakukan pada penelitian ini meliputi warna daun dan keadaan
batang dari tanaman kacang hijau.
Untuk warna daun, baik tanaman A, B, maupun C, tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan. Semuanya menunjukkan warna daun hijau segar.
Untuk keadaan batang pada tanaman A dan B tidak ada perbedaan yang signifikan,
keduanya memiliki batang yang tegak, lurus, dan cenderung kokoh. Sedangkan tanaman C
memiliki batang yang tidak bisa berdiri tegak atau cenderung menelungkup ke bawah dan tidak
kokoh.

4.2 Grafik Hasil Penelitian


Berdasarkan tabel pada analisis kuantitatif, kami membuat grafik pertumbuhan tanaman
kacang hijau yang diberi label A (200 ml), B (100 ml), dan C (500 ml).

Grafik Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau


35
30
tinggi rata-rata (cm)

25
20
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7
hari ke-

Tinggi rata-rata (A) Tinggi rata-rata (B) Tinggi rata-rata (C)

4.3 Analisis Data Hasil Penelitian


Tanaman kacang hijau A pada hari pertama belum tumbuh (belum muncul ke atas
permukaan tanah). Pada hari kedua, sudah muncul beberapa tunas-tunas kecil meskipun belum
seluruh biji tumbuh, hanya 6 biji yang sudah menjadi tunas, beberapa sudah terdapat daun-daun
kecil. Pada hari ketiga, semua biji sudah tumbuh dengan rata-rata tinggi 3.7 cm dan terus

11
bertambah tinggi hingga hari ketujuh dengan rata-rata tinggi 11.6 cm. Pada hari kedua hingga
ketujuh, pertumbuhan berlangsung cepat daripada tumbuhan B dan C. Dari grafik pertumbuhan
pun dapat dilihat bahwa pertumbuhan tanaman kacang hijau A adalah paling cepat di antara
tumbuhan B dan C. Bisa dikatakan bahwa pada penelitian ini, 200ml (2x1 hari) adalah volume
air optimal yang diperlukan tumbuhan kacang hijau.
Tanaman kacang hijau B pada hari pertama belum tumbuh (belum muncul ke atas
permukaan tanah). Pada hari kedua, sudah tumbuh 5 tunas kecil, sedangkan 3 biji lainnya belum
tumbuh. Pada hari ketiga seluruh biji (8 biji) sudah tumbuh dengan tinggi masing-masing biji
berbeda dengan rata-rata 1.65 cm dan terus bertambah pada hari selanjutnya hingga hari ketujuh
dengan tinggi rata-rata 11.1625 cm. Berdasarkan grafik, pertumbuhan tanaman B yang diberi air
100 ml (2x1 hari) ini pertumbuhannya kurang cepat jika dibanding dengan pertumbuhan tanaman
A.
Tanaman kacang hijau C pada hari pertama belum tumbuh (belum muncul ke atas
permukaan tanah). Pada hari kedua, hanya dua tunas yang baru muncul. Pada hari ketiga, semua
tunas sudah muncul dengan tinggi rata-rata 1.525 cm dan terus bertambah panjang hingga hari
ketujuh dengan tinggi rata-rata 8.875 cm. Dapat diketahui bahwa tanaman C yang diberi air
500ml (2x1 hari) ini pertumbuhannya sangat lambat dibanding tanaman A dan B. Dengan
volume penyiraman 500 ml (2x1 hari) tumbuhan kacang hijau tumbuh sangat tidak optimal,
bahkan batangnya pun tidak dapat berdiri kokoh dan tegak, serta cenderung menelungkup ke
bawah. Hal ini disebabkan oleh terlalu banyaknya volume air yang diberikan ke tanaman.
Dari segi warna daun, tidak ada perbedaan yang signifikan antara tumbuhan A, B, dan C.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian kami, terdapat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan
biji tanaman kacang hijau yang diberi kadar air yang berbeda setiap harinya. Kadar air yang
paling optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau adalah 200 ml pada
tanaman A, karena memiliki kecepatan pertumbuhan yang paling cepat dan kualitas daun serta
batang yang baik. Adapun hasil percobaan kami sesuai dengan hipotesis kami bahwa

12
perbedaan kadar air yang diberikan kepada 3 tanaman berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan masing-masing tanaman.

5.2 Saran

a. Bagi para pembaca yang ingin membudidayakan tanaman kacang hijau, hendaknya menyiram
tanaman kacang hijaunya dengan takaran air yang tepat agar mendapatkan hasil yang optimal.
b. Sebelum melakukan penanaman, pastikan kacang hijau yang dipilih dalam keadaan yang
benar – benar segar dan sehat (sesuai dengan standar penanaman yang baik).
c. Memastikan kesterilan air yang digunakan.
d. Usahakan agar tidak terjadi genangan di sekitar tanaman kacang hijau.
e. Hendaknya mengotrol faktor – faktor lain (suhu, sinar matahari,media tanam, pupuk dll) yang
mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau.

13
DAFTAR PUSTAKA

Baca, Area. 2015. Manfaat dan Fungsi Air Bagi Tumbuhan. Artikel. Diakses pada tanggal 28 Juli
2018. http://www.areabaca.com/2015/04/manfaat-dan-fungsi-air-bagi-tumbuhan.html.

Dwica, Affan. 2015. Pengaruh Air Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau. Artikel. Diakses pada
tanggal 28 Juli 2018. http://affandwica.blogspot.com/2015/11/katapengantar-pujisyukur-
kehadirat.html.

Karnain, Qanitazul. Pengaruh Jumlah Air terhadap Perkembangan Biji Kacang Hijau. Artikel.
Diakses pada tanggal 28 Juli 2018. http://qanitazulkarnain.blogspot.com/2014/11/tugas-biologi-
pengaruh-jumlah-air.html.

14
LAMPIRAN

Alat dan Bahan Percobaan

1. Polybag 2. Gelas Ukur 3. Label

4. Tanah 5. Biji Kacang Hijau 6. Air

Tanam biji kacang


Biji kacang hijau hijau dalam A = disiram dengan air 200 ml
direndam air polybag yang sudah B = disiram dengan air 100 ml
selama ±8 jam berisi tanah C = disiram dengan air 500 ml

15
Pertumbuhan tinggi kecambah (rata-rata)
Hari ke-1 Hari ke-2
A = 0 cm B = 0 cm C = 0 cm
A = 0,7375 cm B = 0,125 cm C = 0,025cm

Hari ke-4 Hari ke-3


C = 3,8125 cm A = 2,7 cm B = 1, 65 cm C = 1,525 cm
A = 5,4375 cm B = 4,8 cm

Hari ke-5 Hari ke-6


A = 6.875 cm B = 6.7875 cm C = 4.8125 cm A = 8,7125 cm B = 8,5375 cm C = 6,95 cm

Hari ke-7
A = 11,6 cm
B = 11,1625 cm
C = 8,875 cm

16

Anda mungkin juga menyukai