Anda di halaman 1dari 3

LKK 3 BLOK XVIII

SPSS: ANALISIS BIVARIAT (VARIABEL NUMERIK)

A. Tujuan pembelajaran
1. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan uji hipotesis variabel numerik tidak berpasangan
menggunakan program komputer SPSS.
2. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan uji hipotesis variabel numerik berpasangan
menggunakan program komputer SPSS.

B. Landasan Teori
Analisis bivariat adalah analisis secara simultan dari dua variabel. Hal ini dilakukan untuk melihat
apakah satu variabel terkait dengan variabel lain. Penelitian terhadap dua variabel biasanya mempunyai
tujuan untuk meguji perbedaan (komparatif) dan mengukur hubungan (korelatif) antara dua variabel
yang diteliti.

Uji hipotesis variabel numerik untuk meguji perbedaan (komparatif) dan mengukur hubungan
(asosiasi) antara dua variabel yang diteliti, dilakukan :
1. Uji t-tidak berpasangan (independent t-test)
Syarat:
 Data harus berdistribusi normal
 Jika data berdistribusi normal, maka dipilih uji t tidak berpasangan
 Jika data tidak terdistribusi normal dilakukan transformasi data variabel baru
 Jika variabel baru berdistribusi normal, maka dipakai uji t tidak berpasangan
 Jika variabel baru tidak berdistribusi normal dipilih uji mann whitney.
2. Uji t-berpasangan (paired t-test)
Syarat:
 Data harus berdistribusi normal
 Jika data berdistribusi normal, maka dipilih uji t tidak berpasangan
 Jika data tidak terdistribusi normal dilakukan transformasi data variabel baru
 Jika variabel baru berdistribusi normal, maka dipakai uji t berpasangan
 Jika variabel baru tidak berdistribusi normal dipilih uji wilcoxon

C. Media pembelajaran
1. Komputer yang sudah memiliki program SPSS
2. Data mentah
D. Langkah kerja
1. Memasukkan data mentah ke dalam Microsoft Excell (terlampir).
2. Membuka program SPSS di komputer.
3. Memasukkan data dari Microsoft Excell ke dalam program SPSS.
4. Memastikan data sudah dalam bentuk numerik untuk mempermudah analisis.
5. Melakukan analisis data
Uji hipotesis variabel numerik dua kelompok
5.1. Uji t-tidak berpasangan (independent t-test)
Syarat:
1. data harus berdistribusi normal
2. jika data berdistribusi normal, maka dipilih uji t tidak berpasangan
3. jika data tidak terdistribusi normal dilakukan transformasi data variabel baru
4. jika variabel baru berdistribusi normal, maka dipakai uji t tidak berpasangan
5. jika variabel baru tidak berdistribusi normal dipilih uji Mann Whitney
a. Buka analyze  compare means  independent sample t
b. Masukkan score ke dalam kotak test Variable
c. Masukkan variabel yang akan diperiksa ke dalam grouping variable
d. Aktifkan kotak define group
e. Masukkan angka 1 untuk kotak group 1
f. Masukkan angka 2 untuk kotak group 2
g. Klik continueklik OK.
h. Interpretasi hasil  buka output  lihat baris uji t-tidak berpasangan  lihat kolom Asymp.
Sig. (2-sided). Bila nilai signifikansinya <0,05 (p <0,05) maka terdapat perbedaan bermakna
antara kedua variabel. Bila nilai p >0,05 maka tidak terdapat perbedaan bermakna antara
kedua variabel.
5.2.Uji t-berpasangan (paired t-test)
Syarat:
data harus berdistribusi normal
jika data berdistribusi normal, maka dipilih uji t tidak berpasangan
jika data tidak terdistribusi normal dilakukan transformasi data variabel baru
jika variabel baru berdistribusi normal, maka dipakai uji t berpasangan
jika variabel baru tidak berdistribusi normal dipilih uji wilcoxon
a. Buka analyze  compare means  paired sample t
b. Masukkan score ke dalam kotak test paired Variable
c. Klik continue klik OK
d. Interpretasi hasil  buka output  lihat baris uji t-berpasangan  lihat kolom Asymp.
Sig. (2-sided). Bila nilai signifikansinya <0,05 (p <0,05) maka terdapat perbedaan
bermakna antara kedua variabel. Bila nilai p >0,05 maka tidak terdapat perbedaan
bermakna antara kedua variabel.

Uji Mann-Whitney
a. Buka analyze  non parametric test  2 independent sample
b. Masukkan variabel 1 ke dalam kotak test Variable
c. Masukkan variabel 2 ke dalam kotak grouping Variable
d. Klik uji mann whitney
e. Klik kotak define group
f. Masukkan angka 1 pada kotak group 1
g. Masukkan angka 2 pada kotak group 2
h. Klik continue klik OK
i. Interpretasi hasil  buka output  lihat baris uji mann whitney  lihat kolom Asymp. Sig.
(2-tailed). Bila nilai signifikansinya <0,05 (p <0,05) maka terdapat perbedaan bermakna
antara kedua variabel. Bila nilai p >0,05 maka tidak terdapat perbedaan bermakna antara
kedua variabel.

Uji Wilcoxon
a. Buka analyze  non parametric test  2 related sample
b. Masukkan nilai pre dan post ke dalam kotak test paired list
c. Klik uji wilcoxon
d. Klik continue klik OK
e. Interpretasi hasil  buka output  lihat baris uji mann whitney  lihat kolom Asymp. Sig.
(2-tailed). Bila nilai signifikansinya <0,05 (p <0,05) maka terdapat perbedaan bermakna
antara kedua variabel. Bila nilai p >0,05 maka tidak terdapat perbedaan bermakna antara
kedua variabel.

Anda mungkin juga menyukai