Hasil dari praktikum uji endap apung yang dilakukan ialah menghasilkan tabel berat
hasil pencucian Batubara dan perbandingan densitas dengan berat yang dihasilkan. Hasil
percobaan proses uji endap apung ini adalah sebagai berikut:
1,4 96,17
1,5 1,68
1,6 0,29
1,4 92,77
1,5 3,46
1,6 0,46
1
Grafik Berat Hasil Pencucian Batubara Produk
Oversize
120
100
80
Berat (gram)
60
40
20
0
1,4 1,5 1,6 Sink 1,6
Densitas
60
50
40
30
20
10
0
1,4 1,5 1,6 Sink 1,6
Densitas
2
Grafik Berat Hasil Pencucian Batubara
Produk Oversize dan Undersize
120
100
80
Berat (gram)
60
40
20
0
1 2 3 4
1,4 1,5 1,6 Sink 1,6
Densitas
4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang pencucian Batubara dengan metode uji endap
apung. Metode ini memiliki prinsip berdasarkan perbedaan densitas larutan dan batubara.
Batubara dengan kualitas yang baik akan mengapung sedangkan zat pengokotormya
(impurities anorganik) akan mengendap dibawah permukaan larutan. Proses pencucian
batubara dilakukan sebanyak tiga kali pada masing-masing densitas larutan yang digunakan
yaitu sebesar 1,4; 1,5 dan 1,6. Pada proses ini batubara yang digunakan yaitu batubara
produk oversize dan undersize dari hasil sieving yang telah dilakukan. Batubara oversize dari
hasil sieving yang dilakukan sebesar 100,18 gram sedangkan batubara undersize dari hasil
sieving yang dilakukan sebesar 100,14 gram.
Bahan yang digunakan dalam proses pencucian ini adalah larutan PCE dan wash
bensin. Larutan PCE biasanya digunakan untuk mencuci kain. Pada percobaan dengan
densitas larutan sebesar 1,4, larutan PCE dan wash bensin dicampurkan dan menghasilkan
conto batubara oversize yang terapung sebesar 96,17 gram sedangkan untuk undersizenya
sebesar 92,77 gram. Dari hasil percobaan tersebut, dapat diketahui bahwa sebanyak 96,17
gram dan 92,77 gram batubara memiliki densitas yang lebih besar dibandingkan dengan
densitas larutan 1,4. Pada larutan dengan densitas 1,5 dimana larutan PCE dan larutan wash
bensin dicampurkan dan menghasilkan conto batubara oversize yang mengapung sebesar
1,68 gram dan batubara undersize yang mengapung sebesar 3,46 gram. Hal tersebut
3
membuktikan bahwa conto batubara sebanyak 1,68 gram dan 3,46 gram memiliki densitas
lebih besar dibandingkan dengan densitas larutan yang digunakan. Sedangkan pada larutan
dengan densitas 1,6 menghasilkan conto batubara oversize yang mengapung sebesar 0,29
gram dan batubara undersize yang mengapung sebesar 0,46 gram. Dari tiap produk batubara
baik itu oversize dan undersize menghasilkan sink 1,6 sebesar 0,40 gram dan 0,69gram.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa jika
larutan PCE yang digunakan semakin banyak dan larutan wash bensin sedikit, maka akan
menghasilkan conto batubara yang mengapung karena larutan PCE memiliki densitas yang
lebih kecil dibandingkan dengan batubara dan larutan wash bensin memiliki densitas yang
lebih besar dari batubara sehingga ketika larutan wash bensin yang digunakan sedikit maka
conto batubara akan mengapung.