Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Produksi dan kebutuhan nikel dunia dari tahun ke tahun semakin meningkat

hingga saat ini berdasarkan hasil analisa INSG produksi nikel dunia mengalami

peningkatan hingga 6,3 % sekitar 1,69 juta ton dari tahun sebelumnya hanya 1,59 % .

Indonesia yang mempunyai potensi cadangan nikel sekitar 2,9% dari cadangan nikel

dunia berada pada urutan 8 dunia hingga saat ini baru mampu memproduksi nikel

sekitar 8,6% dan berada pada urutan ke 4 dunia.

Studi kelayakan tambang merupakan kegiatan untuk menghitung dan

mempertimbangkan suatu endapan bahan galian ditambang dan atau diusahakan

secara menguntungkan. Sebelum kegiatan perencanaan dan perancangan tambang

diperlukan kegiatan study kelayakan yang menyajikan beberapa informasi terkait

operasi penambangan dari awal hingga akhir. Berdasarkan SK Bupati No. 16 Tahun

2008 tentang Izin Kuasa Pertambangan Eksplorasi Perusahaan kami, PT GIO

RESOURCES yang bergerak dalam bidang pertambangan khususnya tambang mineral

logam melakukan studi kelayakan pada suatu endapan Nikel Laterit di Daerah

Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Indonesia.

Hasil kajian studi kelayakan terdapat dalam dokumen-dokumen berikut beserta

lampirannya.

Aspek geoteknik merupakan salah satu tahapan yang terdapat dalam kegiatan

feasibility study, Aspek geoteknik merupakan tahapan lanjutan dari tahapan eksplorasi

pada proses studi kelayakan. Jalan tambang dan geometri lereng didesain

menggunakan software Surpac 6.5.1. Jalan tambang diperoleh berdasarkan alat yang

yang digunakan dengan mempertimbangkan dimensi dari alat yang digunakan dan

1
jumlah jenjang yang di modelkan pada perencanaan pit kemudian menjadi parameter

dari suatu kajian teknis dari aspek geoteknik apakah penambangan layak untuk

ditambang dari segi kajian geoteknik.

1.2 Maksud dan Tujuan

Latar belakang dari penelitian yang dilakukan memiliki maksud dan tujuan pada

proses pelaksanaannya. Adapun maksud dan tujuan pelaksanaan penelitian sebagai

berikut:

1.2.1 Maksud

Maksud dari studi kelayakan tambang yang dilakukan Daerah Sorowako,

Kecamatan Nuha, kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Indonesia oleh PT. GIO

RESOURCES adalah untuk memodelkan sebaran sumber daya dan cadangan dengan

menggunakan software surpac 6.5.1, dan menentukan tonase endapan nikel laterit.

Studi kelayakan selain berguna dalam mengambil keputusan jadi atau tidaknya

rencana usaha penambangan itu dijalankan, juga berguna pada saat kegiatan itu jadi

dilaksanakan.

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari studi kelayakan ini adalah sebagai berikut:

1. Mengkaji model sebaran sumberdaya terukur dan cadangan nikel laterit.

2. Mengavaluasi dan menghitung volume cadangan nikel laterit.

3. Membuat keputusan kelayakan penambangan endapan.

1.3 Ruang Lingkup dan Metode Studi

Ruang lingkup dari penelitian feasibility study adalah :

1. Kajian non-teknis (sosial, hukum, lingkungan)

2
2. Kajian teknis terkait endapan nikel laterit

3. Perhitungan ekonomis endapan nikel laterit

Metode studi dari penelitian feasibility study endapan nikel laterit di Daerah

Sorowako, Kecamatan Nuha, kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Indonesia

oleh PT. GIO RESOURCES adalah:

a. Studi literatur melalui dokumen-dokumen terkait endapan nikel laterit

3
BAB II
PEMODELAN BLOK DAN PERHITUNGAN CADANGAN
ENDAPAN NIKEL LATERIT MENGGUNAKAN SURPAC 6.5.1

3.1 Pembuatan Blok Model Endapan Nikel Laterit

Blok model endapan nikel laterit di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan

dibuat menggunakan software Surpac 6.5.1. Data eksplorasi yang digunakan terdiri

dari empat data, yaitu daya collar, data assay, data survey, dan data geologi. Berikut

ini adalah tahapan estimasi cadangan dengan menggunakan block model

menggunakan software Surpac 6.5.1 :

a. Memasukan data titik bor

b. Mengolah data titik bor menjadi data DTM yang membagi endapan nikel laterit

berdasarkan profil litologinya.

4
c. Membuat block model dengan ukuran block x= 12,5 m, y= 12,5 m dan z= 1m.

Ukuran block ini berdasarkan jarak rata-rata antar titik bor dan dan interval

pengeboran lubang bor.

d. Membuat constrain block model berdasarkan data titik bor. Warna constrain

dibedakan atas kandungan kadar nikelnya.

e. Membuat constrain berdasarkan cut off grade (COG) yaitu 1,5%.

3.2 Perhitungan Cadangan Endapan Nikel Laterit

5
Langkah selanjutnya dalam estimasi cadangan adalah menentukan volume dan

tonase ore dan waste. Dalam estimasi ini diasumsikan bahwa densitas limonit 1,4

kg/m3, saprolit 1,6 kg/m3, dan bedrock 2 kg/m3 Hasil estimasi tonase serta volume ore

dan waste ditunjukkan pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.1 Perhitungan cadangan ore


Waste/ore Lithology Ni Volume Tonnes Ni

ORE BR 1.5 -> 2.0 215293 430586 1.71

2.0 -> 2.5 76289 152578 2.19

2.5 -> 3.0 15957 31914 2.72

3.0 -> 3.5 1328 2656 3.1

3.5 -> 4.0 0 0 0

Sub Total 308867 617734 1.88

ORE SAP 1.5 -> 2.0 857754 1372406 1.74

2.0 -> 2.5 437617 700188 2.2

2.5 -> 3.0 95723 153156 2.69

3.0 -> 3.5 10664 17063 3.14

3.5 -> 4.0 234 375 3.57

Sub Total 1401992 2243188 1.96

ORE LIM 1.5 -> 2.0 223984 313578 1.68

2.0 -> 2.5 47715 66801 2.18

2.5 -> 3.0 7090 9926 2.65

3.0 -> 3.5 566 793 3.2

3.5 -> 4.0 78 109 3.55

Sub Total 279434 391207 1.79

Grand Total 1990293 3252129 1.93

Tabel 3.2 Perhitungan cadangan waste

6
Ore/waste Lithology Ni Volume Tonnes Ni

WASTE BR 0.0 -> 0.5 206992 413984 0.09

0.5 -> 1.0 252988 505977 0.79

1.0 -> 1.5 405020 810039 1.24

Sub Total 865000 1730000 0.83

WASTE SAP 0.0 -> 0.5 87695 140313 0.02

0.5 -> 1.0 88164 141063 0.84

1.0 -> 1.5 556582 890531 1.3

Sub Total 732441 1171906 1.09

WASTE LIM 0.0 -> 0.5 161328 225859 0.27

0.5 -> 1.0 1501055 2101477 0.81

1.0 -> 1.5 1309414 1833180 1.19

Sub Total 2971797 4160516 0.95

Grand Total 4569238 7062422 0.94

Dari hasil perhitungan didapatkan volume total ore adalah 1.990.293 m3 dan volume

total waste sebesar 4.569.238 m3. Selain itu, tonase total ore adalah 3.152.129 ton dan

tonase total waste sebesar 7.062.422 ton.

7
BAB III
ANALISIS DATA

4.1 Perhitungan Striping Ratio

Striping Ratio merupakan perbandingan jumlah waste yang akan dikupas

terhadap jumlah ore yang akan dikupas.

SR = Volume Waste/Volume Ore

SR = 7.062.422 ton /3.152.129 ton

SR = 2,2:1

Berdasarkan nilai volume wate dan ore yang diperoleh didapatkan jumlah nilai

SR sebesar 2,2:1 yang menunjukkan bahwa jika menambang 1 m3 lapisan yang

mengandung ore maka jumlah waste yang dikupas adalah 2,2 kali dari volume ore.

4.2 Break Event Cut of Grade

CoG adalah batasan kadar terendah dari suatu endapan yang dapat ditambang.

CoG sendiri diperoleh dari beberapa faktor seperti biaya penambangan, biaya

pengolahan, admnistrasi, harga pasar dan sebagainya. Adapun formula dari CoG yang

dapat diperolah :

𝑂𝑛𝑔𝑘𝑜𝑠 (𝑚𝑖𝑛𝑒+𝑚𝑖𝑙𝑙+𝐺&𝐴)
BECoG = (ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎
𝑗𝑢𝑎𝑙−𝑆𝑅𝐹) 𝑥 𝑚𝑖𝑙𝑙𝑟𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 𝑥 𝑠𝑚𝑒𝑙𝑡𝑒𝑟 𝑟𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 𝑥 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟

237125.114 + 775687.11
BECoG =
88631802.85

BECoG = 0.01426 x 100

BECoG = 1.426 % = 1.5%

Perolehan cadangan dan nilai nisbah pengupasan sebesar 2,2:1 menunjukkan

bahwa nikel laterit yang berada pada Daerah Sorowako, Kecamatan Nuha, Luwu

8
Timur, Sulawesi selatan Indonesia oleh PT. GIO RESOURCES layak untuk ditambang

dengan tambang terbuka dan lanjut pada tahapan Feasibility Study.

9
BAB IV
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari studi ini adalah:

1. Geological modelling adalah representasi spasial dari distribusi sedimen dan

batuan di bawah permukaan. Model ini disajikan oleh penampang 2D, tetapi

semakin divisualisasikan sebagai model 3D digital. Blok model endapan nikel

laterit di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan dibuat menggunaka software

Surpac 6.5.1. Data eksplorasi yang digunakan terdiri dari empat data, yaitu

daya collar, data assay, data survey, dan data geologi.

2. Hasil perhitungan cadangan yang didapatkan didapatkan yakni volume total ore

sebesar 1.990.293 m3 dan volume total waste sebesar 4.569.238 m3. Selain itu,

tonase total ore sebesar 3.152.129 ton dan tonase total waste sebesar 7.062.422

ton.

3. Perolehan cadangan dan nilai nisbah pengupasan sebesar 2,2:1 menunjukkan

bahwa nikel laterit yang berada pada Daerah Sorowako, Kecamatan Nuha,

Luwu Timur, Sulawesi selatan Indonesia oleh PT. GIO RESOURCES layak untuk

ditambang dan lanjut pada tahapan Feasibility Study.

10

Anda mungkin juga menyukai