Tes 1 MP-MRI
MP-MRI merupakan dasarnya dari segala bentuk pencitraan fungsional yang digunakan untuk
pencitraan pembobotan T1 dan T2 standar anatomi. MRI prostat biasanya disebut dengan MRI
multi-parametik karena menggabungkan antara fungsional dan anatomi dari nadi. Pasien
diperbolehkan dilakukan MP-MRI jika ada bukti penyakit T4 atau jika volume prostat lebih
besar dari 100 mL karena TPM-biopsi tidak mungkin tidak mungkin diterapkan pada prostat
ukuran besar tersebut. Semua pemindaian MRI baik yang digunakan oleh situs maupun individu
harus menjani pengontrolan kualitas oleh organisasi penelitian klinis pencitraan komersial. Hasil
pemindaian MRI dilaporkan pada pusat ahli radiologi yang memiliki pengalaman dalam
melaporkan prostat MP-MRI. laporan radiologi memiliki 5 poin penilaian yang digunakan untuk
memunjukkan adanya kanker protat, (1) sangat tidak mungkin, (2) tidak mungkin, (3) samar-
samar, (4) mungkin, (5) sangat mungkin, MP-MRI dengan skor 3 atau lebih dicurgai adanya
prostat.
158 pria (27%) dari 576 pria tidak ditemukan kanker yang signifikan pada MP-MRI dan
ada 17 pria yang memiliki kanker signifikan secara klinis pada TPM-biopsi. MP-MRI
lebih akurat sensitivitasnya daripada THUS-biopsi ( 93% vs 48%) dan nilai duga negative
(89 % vs 74%). Sedangkan pada THUS-biopsi lebih akurat pada spesivisitasnya
dibandingkan MP-MRI (41% vs 96%) dengan nilai duga negative ( 51% vs 90% ).
Penggunaan THUS-biopsi dilakukan jika nilai dari MP-MRI ≥3, tetapi pada kasus yang
sangat buruk maka standar THUS-biopsi bisa dilakukan tanpa harus melalui MP-MRI
terlebih dahulu.