FILSAFAT PENDIDIKAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
BONATUA SIHOMBING(5181121004)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
IDENTITAS BUKU UTAMA
Judul : FILSAFAT PENDIDIKAN
Pengarang : DRS. H. SOEGIONO, M. M & DR. TAMSIL MUIS
Penerbit : PT. REMAJA ROSDAKARYA
Kota terbit : Bandung
Tahun terbit : 2012
Tebal halaman : 134
Ukuran buku : 24 x 10 cm
DAFTAR ISI...................................................................................... i
BABI PENDAHULUAN................................................................... .. 1
1.1 Latar Belakang..................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................. 1
1.3 Manfaat................................................................................ 1
BAB IV PENUTUP................................................................................. 14
4.1 Kesimpulan.............................................................................. 14
4.2 Saran........................................................................................ 14
BAB I
PENDAHULUAN
6. Filsafat estetika
Filsafat estetika adalah kemampuan manusia untuk membedakan perilaku yang baik
dan yang tidak baik, dan kemampuan manusia untuk membedakan sesuatu yang indah dan
yang tidak indah.
1. Memahami bahwa manusia memiliki potensi yang berupa perasaan yang dapat
membedakan sesuatu yang indah dan tidak indah
2. Memahami bahwa kriteria keindahan lebih bersifat subjektif di samping ada segi
objektifnya.
3. Memahami bahwa setiap manusia berhak memilih aliran-aliran yang terjadi dalam
filsafat estetika.
4. Bagi guru/pendidik pemahaman tentang filsafat estetika dapat dipakai sebagai titik
tolak untuk mengembangkan kemampuan estetika siswa.
7. Filsafat manusia
Filsafat manusia adalah cabang filsafat yang menelaah tentang eksistensi manusia,
kemampuan dasar manusia, struktur kepribadian manusia, perilaku manusia, dan asal muasal,
serta arah hidup manusia.
Manfaat memahami filsafat manusia adalah :
1. Orang tahu keududkan., hak, dan kewajibannya ditengah-tengah makhluk yang ada du
dunia ini.
2. Orang tahu kemampuan dasar yang dimilikinya.
3. Orang memahami kewajiban hidupnya.
4. Orang dapat mengontrol hidupnya agar dapat mencapai tujuan hidupnya.
5. Untuk pemikiran dna kegiatan pendidikan pemahaman tentang manusia dapat dipakai
sebagai acuan untuk menetapkan kebijakan dan praktik pendidikan.
8. Filsafat ilmu
Filsafat ilmu adalah salah satu cabang filsafat yang menelaah ilmu dari sudut pandang
filsafat, dan di pandang sebagai induk sari dari semua ilmu yang berkembang sesudah
filsafat. Filsafat ilmu mengevaluasi informasi-informasi, prosedur pencarian kebenaran, ide-
ide dasar yang dipakai, dan kriteria kebenaran yang dipaparkan setiap ilmu yang ada.
Manfaat memahami filsafat ilmu adalah :
1. Penggunaan ilmu bukan tanpa batas, tetapi dibatasi oleh nilai-nilai yang ada dan
yanng tumbuh dalam masyarakat.
2. Bahwa ilmu memiliki keterbatasan, yaitu hanya dapat menelaah apa yang dapat
ditangkap oleh indra manusia.
3. Bahwa ilmu selalu berkembang dan manusia mampu mengembangkan ilmunya
dengan kemampuan bernalarnya.
4. Bahwa bekerja dengan prinsip-prinsip ilmiah, seperti yang dikemukakan Sarjiyo “
manusia akan memiliki sifat dan sikap kritis, selalu berupaya
mempertanggungjawabkan bahan, prosedur dan hasil kegiatan ilmiahnya.
5. Filsafat ilmu bermanfaat antara klain sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan
materi pendidikan dalam hal upaya pengembangan kemampuan dan sikap ilmiah
peserta didik.
9. Filsafat pendidikan
Materi filsafat yang diperlukan dalam pemikiran dan praktik pendidikan adalah ;
Isi Buku :
Buku Utama : Buku Utama :
Dalam buku ini dibahas tentang Kelemahan dalam buku ini yaitu
pengertian filsafat. Pengertian terdapat singkatan yang tidak
tersebut tidak hanya ditinjau dari dimengerti pembaca, seperti
asal kata, tetapi juga ditinjau dari pada halaman 12, bagian c,
pendapat para filsuf, penulis buku, paragraf pertama. Kemudian,
dan menurut kamus. Kemudian terdapat pengertian beberapa
dibahas juga tentang eksistensi ahli yang memakai bahasa asing
filsafat, apa yang dilakukan orang kyang tidak diberikan penjelasan
yang berfilsafat, apa yang nya, seperti pada halaman 6
difilsafatkan, apa tujuan orang point c.
berfilsafat, dan bagaimana berpikir Dan pada buku ini seharusnya
berfilsafat. Untuk membantu juga dijelaskan mengenai
pembaca lebih muda memahami isi pengertian pendidikan dan juga
bab, maka terdapat beberapa pengertian filsafat pendidikan,
contoh dan juga terdapat beberapa karena buku ini membahas
kata penting yang penulisan tentang filsafat pendidikan.
hurufnya dipertebal. Selain itu, pada buku ini terdapat
Pada halaman 22, terdapat kesalahan penempatan tanda
penegasan bahwa ilmu filsafat tidak baca seperti titik koma dalam
sama dengan ilmu-ilmu lain beberapa kalimat. Ini dapat
meskipun terdapat beberapa dilihat pada bab pertama dan
persamaan. bab juga pada bab keempat.
Meskipun filsafat berbeda dengan Selanjutnya, terdapat kesalahan
ilmu lain, namun saling memiliki mengetik judul buku seperti
keterkaitan, saling mempengaruhi pada halaman 76, dimana judul
ilmu lain seperi agama, politik, buku yag dicantumkan adalah
ekonomi, sosial, budaya, hukum dan ImuFilsafat. Judul buku yang
pendidikan atau biasa disingkat sebenarnya adalah Ilmu Filsafat.
dengan POLEKSOSBUDHANKAM Dan terakhir, isi buku ini tidak
serta pengaruh terhadap teknologi. dilengkapi dengan adanya
Selanjutnya, pada halaman 37, gambar pendukung sehingga
dibahas secara lengkap, jelas dan pembaca kurang tertarik untuk
padat tentang aliran-aliran filsafat, membaca ataupun juga mudah
seperti idealisme, empirisme, bosan membaca buku ini. Ada
positivisme, pragmatisme, baiknya, buku ini dilengkapi
materialisme, naturalisme, dan dengan gambar – gambar
sekularisme. Buku yang membahas sederhana dan menarik.
Filsafat Pendidikan ini juga
memaparkan berbagai cabang dan
aliran filsafat pendidikan secara
singkat dan spesifik. Meskipun judul
buku ini adalah Filsafat Pendidikan,
namun buku ini juga membahas
tentang filsafat metafisika, logika,
filsafat etika, filsafat estetika,
filsafat manusia, filsafat ilmu untuk
mendukung pembahasan tentang
filsafat pendidikan. Pada halaman
108, dibahas secara jelas hubungan
antara filsafat dan pendidikan.
Hubungan tersebut dapat dilihat
pada dua hal. Pertama, bagaimana
kebutuhan pandangan filsafat untuk
menetapkan komponen –
komponen pendidikan seperti
pemikiran filsafat yang menyangkut
penetapan tujuan pendidikan,
pemikiran filsafat yang menyangkut
peserta didik, pandangan filosofis
tentang pendidik, pandangan
filosofis tentang keimbangan
hubungan antara pendidik dan
peserta didik, pandangan filosofis
tentang materi pendidik, pandangan
filosofis terkait manajemen
pendidikan, pandangan filosofis
terkait lingkungan pendidikan, dan
pandangan filsafat tentang belajar.
Kedua, aliran – aliran filsafat yang
berkaitan dengan pendidikan seperti
aliran progresivisme, aliran
esensialisme, dan aliran
perenialisme. Setelah menjelaskan
tentang filsafat pendidikan secara
umum, pada bab terakhir halaman 6
dibahas tentang filsafat pendidikan
secara khusus di Indonesia. Filsafat
pendidikan tersebut dapat dilihat
pada terminologi filsafat pendidikan
dalam pemikiran dan praktik
pendidikan di Indonesia, Pancasila
sebagai landasan kebijakan
pendidikan di Indonesia dimana
Pancasila merupakan filsafat bangsa,
dasar filsafat pendidikan di
Indonesia, Pancasila dalam tinjauan
terminologis filsafat pendidikan dan
beberapa kebijakan pendidikan
terkait pandangan filosofisnya.
SARAN:
Setelah saya melakukan critical book report terhadap kedua buku ini, saya
menyarankan perlunya sedikit revisi pada penjelasannya, seperti penambahan contoh-contoh
yang jelas, serta perbaikan pada kualitas cover buku yakni pada perekat nya agar buku dapat
semakin maksimal digunakan oleh pembaca dan kaum pendidik.