Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PATOLOGI KLINIK

“GAGAL GINJAL KRONIK”

DISUSUN OLEH :

MERISKA PURNAMA DEPI : 1604015359


KELAS : 3F
DOSEN : dr. ENDANG RAHMAWATI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA


FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah pada mata
kuliah Patologi Klinik yang berjudul “Gagal Ginjal Akut”. Adapun makalah pada mata kuliah
Patologi Klinik yang berjudul “Gagal Ginjal Akut” ini telah penulis usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada penulis sehingga dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis mengharapkan semoga dari makalah pada mata kuliah Patologi Klinik yang
berjudul “Gagal Ginjal Akut” ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 23 Desember 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 LATAR BELAKANG 1

1.2 RUMUSAN MASALAH 2

1.3 TUJUAN 2

BAB II ISI 3

2.1 Definisi Gagal Ginjal Akut 3

2.2 Etiologi 3

2.3 Patofisiologi 5

2.4 Komplikasi pada penderita gagal ginjal akut 6

2.5 Penyebab gagal ginjal akut 7

2.6 Pengobatan 7

BAB III PENUTUP 8

3.1 Kesimpulan 8

DAFTAR PUSTAKA 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gagal ginjal akut merupakan suatu sindrom klinis yang secara cepat (biasanya
dalam beberapa hari) yang menyebabkan azotemia yang berkembang cepat, lalu filtrasi
glomerlurus yang menurun dengan cepat menyebabkan kadar krestin serum meningkat
sebanyak 0,5mg/dl/hari dan kadar nitrogen urea darah sebanyak 10mg/dl/hari dalam
beberapa hari. ARF (acute renal failure) biasanya disertai oleh oliguria (keluaran urine <
400 ml/hari). Kriteria ologuria tidak mutlak tapi berkaitan dengan fakta bahwa rata-rata
diet orang amerika mengandung sekitar 600 mOssm zat terlarut. Jika kemampuan
pemekatan urine maksimum sekitar 1200 mOssm/L air, maka kehilangan air obligat
dalam urune adalah 500ml. Oleh karena itu, bile keliran urine hingga kurang drai
400ml/hari penambahan zat terelarut tidak bisa dibatasi dengan kadar BUN serta
kreatinin meningkat. Namun oliguria bukan merupakan gambaran penting pada ARF.

Dampak pada pasien yang menderit menderita gagal ginal akut jadi lebih jelas dan
muncul gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila kira-kira fungsi ginjal telah hilang 80% -
90%.Pada tingkat ini fungsi renal yang demikian nilai kreatinin clearance turun sampai
15 ml/menit atau lebih rendah it
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat rumusan masalah yaitu
sebagai berikut :
1. Definisi Gagal Ginjal Akut ?
2. Jenis-jenis dari Gagal Ginjal Akut?
3. Patofisiologi penyakit Gagal Ginjal Akut?
4. Komplikasi dari penyakit Gagal Ginjal Akut?
5. Penyebab gagal ginjal akut ?
6. Faktor-faktor resiko menderita gagal ginjal akut ?

1.3. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah menjawab pertanyaan yang telah dijabarkan pada
rumusan masalah agar penulis ataupun pembaca mendapat kan informasi tentang gagal
ginjal akut
BAB II
ISI

2.1. Definisi
Gagal ginjal akut adalah suatu keadaan penurunan fungsi ginjal seccara
mendadak akibat kegagalan sirkulasi renal, serta gangguan fungsi tubulus dan
glomerulus dengan manifestasi penurunan produksi urine dan terjadi ​azotemia
(peningkatan kadar nitrogen darah, peningkatan kreatiniin serum, dan retensi
produk metabolik yang harus diekresikan oleh ginjal)
2.2. Etiologi
a. Gagal ginjal akut Prerenal.
Gagal ginjal akut prerenal adalah keadan yang paling ringan yang dengan
cepat dapat reversibel, jika perfusi ginjal segera diperbaiki. Gagal ginjal akut
prerenal merupakan kelainan fungsional, tanpa adanya kelainan
histologik//morfologik pada nefron. Namun bila hipoperfusi ginjal tidak segera
diperbaiki, akan menimbulkan trjadinya nekrosis tubular akut (NTA). Etiologi :
- Penurunan Volume Vascular
1. Kehilangan darah/plasma karena perdarahan, luka bakar.
2. Kehilangan cairan ekstraselular karena muntah, diare.
- Kenaikan Kapasitas Vascular
1. Sepsis
2. Blokade ganglion
3. Reaksi anafilaksis
- Penurunan Curah Jantung/kegagalan pompa jantung
1. Renjatan kardiogenik
2. Payah jantung kongesti
3. Tamponade jantung
4. Distritmia
5. Emboli paru
6. Infark jantung
b. Gagal ginjal akut renal.
- GGA renal sebagai akibat penyakit ginjal primer seperti :
1. Glumerulonefritis
2. Nefrosklerosis
3. Penyakit kolagen
4. Angitis hepersensitif
5. Nefritis interstitialis akut karena obat, kimia, atau kuman
- Nefrosis Tubular Akut (NTA)
Nefropati vasomotorik akut terjadi karena iskemia ginjal sebagai
kelanjutan GGA. Prerenal atau pengaruh bahan nefrotoksik. Bila iskemia ginjal
sangat berat dan berlngsung lama dapat menaakibatkan terjadinya nekrosis
kartikol akut (NKA) dimana lesi pada umumnya difus pada seluruh korteks yang
bersifat reversibel. Bila lesinya tidak difus (patchy) akan ada kemungkinan
reversibel.

c. Gagal ginjal akut postrenal


GGA postrenal adalah suatu keadaan dimana pembentukan urin cukup, namun
alirannya dalam saluran kemih terhambat. Penyebab tersering adalah obstruksi,
meskipun dapat juga karena ekstravasasi.
Etiologi:
- Obstruksi
1. Saluran kencing: batu, pembekuan darah, tumor, krista,dll
2. Tubuli ginjal: kristal, pigmen, protein (miolema)
- Ekstravsasi
2.3. Patofisiologi
Beberapa kondisi berikut yang menyebabkan pengurangan aliran darah renal dan
ganggun fungsi ginjal : hipovelemia, hipotensi, penurunan curah jantung dan gagal
jantung kongestif, obstruksi ginjal atau traktus urinarius bawah akibat tumor, bekuan
darah atau ginjal, obstryksi vena atau arteri bilateral ginjal. Jika kondisi itu ditangani dan
diperbaiki sebelum ginjal rusak secara permanen, peningkatan BUN, oliguria dan
tanda-tanda lain yang berhubungan dengan gagal ginjal akut dapat ditangani.
Terdapat 4 tahapan klinik dari gagal ginjal akut yaitu :
a. Stadium awal dengan awitan awal dan diakhiri dengan terjadinya oliguria.
b. Stadium oliguria.
Volume urine 75% jaringan yang berfungsi telah rusak. Kadar BUN baru
mulai meningkat diatas batas normal. Peningkatan konsentrasi BUN ini
berbeda-beda, tergantung dari kadar dalam diit. Pada stadium ini kadar kreatinin
serum mulai meningkat melebihi kadar normal. Azotemia biasanyaringan kecualibila
penderita mengalami stress akibat infeksi, gagal jntung/dehidrasi. Pada stadium ini
pula mengalami gejala nokturia (akibat kegagalan pemekatan) mulai timbul.
Gejala-gejala mulai timbul sebagai respon terhadap stress dan perubahan makanan
dan minuman yang tiba-tiba. Penderita biasanya tidak terrlalu memperhatikan gejala
ini. Gejala pengeluaran kemih waktu malam hari yang menetap sampai sebanyak
700ml atau penderita terbangun untuk berkemihbeberapa kali pada waktu malam hari.
Dalam keadaan normal perbandingan jumlah kemih siang hari dan malam hari
adalah 3:1 atau 4:1. Sudah tentu nokturia kadang-kadang terjadi juga sebagai respon
terhadap kegelisahan atau minum yang berlebihan. Poliuria akibat gagal ginjal
biasanya lebih besar pada penyakit yang terutama menyerang tubulus, meskipun
poliuria bersifat sedang dan jarang lebih dari 3 liter/hari. Biasanya ditemukan anemia
pada gagal ginjal dengn faal ginjal diantara 5%-25%. Faal ginjal jelas sangat menurun
dan timbul gejala-gejala kekurangan farahm tekanan darah nakan naik, terjadi
kelebihan, aktifitas penderita mulai terganggu.
c. Stadium III
Semua gejala semua sudah jelas dan penderita masuk dalam keadaan dimana
tak dapat melakukan tugas sehari-hari sebagaimana mestinya. Gejala-gejal yang
timbul antara lain mual, muntah, nafsu makan berkurang, kurang tidur, kejang-kejang
dan akhrirnya terjadi penurunan kesadaran sampai koma. Stadium akhir timbul pada
sekitar 90% dari masa nefron telah hancur. Nilai GFR nya 10% dari kadaaan normal
dan kadar kreatinin mungkin sebesar 5-10ml/menit atau kurang.
Pada keadaan ini kreatinin serum dan kadar BUN akan meningkat dengan
sangat mencolok sehingga penurunan. Pada stadium akhir gagal ginjal, penderita
merasakan gejala yang cukup parah karena ginjal tidak sanggup lagi mempertahankan
hemeostatis cairan dan elektrolit dalam tubuh. Penderita biasanya menjadi oliguria
(pengeluaran kemih) kurang dari 500ml/hari karena kegagalan glomerulus meskipun
proses penyakit mula-mula menyerang tubulus ginjal. Kompleks menyerang tubulus
ginjal, kompleksperubahan biokimia dab gejala-gejala yang dinamakan sindrom
uremik mempengaruhi setiap sistem dalam tubuh. Pada stadium akhir gagal ginjal,
penderita pasti akan meninggal kecuali ia mendapat pengobatan dalam bentuk
transplantasi ginjal/dialisis.

2.4. Komplikasi pada penderita gagal ginjal akut yaitu :


a. Hiperkalemia
b. Hipertensi
c. Anemia
d. Asidosis metabolik
e. Kejang
f. perikarditis
2.5. penyebab gagal ginjal akut :
Mengerti penyebab gagal ginjal akut dapat membantu mencegah dan mengobati
penyakit ini secara efektif. Gagal ginjal akut dapat terjadi karena aliran darah menuju
ginjal lambat, atau terjadi penyumbatan saluran yang mengangkut urin dari ginjal yang
menyebabkan penumpukan racun dan kotoran. Kasus seperti ini bisa saja disebabkan
infeksi saluran kemih akut, kerusakan ginjal, gagal jantung bawaan, diabetes, atau
tekanan darah tinggi.

Penyebab lainnya secara tak langsung adalah tekanan darah rendah, gangguan ginjal
bawaan, serta secara langsung melalui obat dan pewarna saat menggunakan X-ray, infark
myokardia, infeksi, dan gagal hati. Aspirin, ibuprofen, naproxen, atau obat-obatan sejenis
lainnya mungkin juga mengakibatkan gagal ginjal akut.

2.6. Pengobatan
Gagal ginjal akut yang masih tergolong ringan bisa disembuhkan melalui rawat
jalan. Sebaliknya, pasien gagal ginjal akut yang tergolong berat harus menjalani rawat
inap. Durasi pengobatan tiap pasien tergantung dari penyebab gagal ginjal akut dan
rentang waktu pemulihan ginjal itu sendiri.

Jika dapat menjalani rawat jalan, maka dokter akan menyarankan pasien
gagal ginjal akut untuk :

a. Memperbanyak konsumsi air putih untuk mencegah terjadinya dehidrasi.


b. Menghentikan obat-obatan yang dapat memicu atau memperparah gagal ginjal akut.
c. Mengobati infeksi yang mendasari terjadinya gagal ginjal akut apabila ada.
d. Monitor kadar kreatinin dan elektrolit untuk melihat kesembuhan.

Pasien gagal ginjal akut akan diminta untuk menjalani rawat inap jika mengalami
kondisi sebagai berikut:​.

a. Adanya risiko penyumbatan saluran urine.


b. Kondisi pasien memburuk.
c. Terdapat komplikasi.
BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gagal ginjal akut (GGA) adalah suatu keadaan fisiologik dan klinik yang di tandai
dengan pengurangan glamerular filtration rate (GFR) dan perubahan kemampuan
fungsional ginjal untuk mempertahankan eksresi air yang cukup untuk keseimbangan
dalam tubuh. Atau sindroma klinis akibat kerusakan metabolik atau patologik pada ginjal
yang di tandai dengan penurunan fungsi ginja serta terjadinya azotemia.

Gagal ginjal akut dapat terjadi karena aliran darah menuju ginjal lambat, atau
terjadi penyumbatan saluran yang mengangkut urin dari ginjal yang menyebabkan
penumpukan racun dan kotoran

Komplikasi pun dapat terjadi jika orang terkena peyakit gagal ginjal akut seperti
anemia,hipertensi,kejang,hiperkalemia,asidosis metabolik dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

1. Bradley, Wayne.dkk. 2005. Kedokteran Klinis. Jakarta. Erlangga.


2. Waspadji, A. Soeparman. 1990. Ilmu Penyakit Dalam jilid II. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
3. Rahayu, Sri. 2013. Anatomi dan Fisiologi. Bogor: Universitas Ibn Khaldun.
4. Dewanto, Rudi. 2009. Gagal Ginjal. Teknomobi.

Anda mungkin juga menyukai