Anda di halaman 1dari 9

MAULANA SAPUTRA

022335428
TUGAS II
UPBJJ PURWOKERTO
TUGAS II

1. Mengapa Polstranas merupakan suatu kebijakan nasional dalam menentukan cita cita, dan tujuan,
bangsa untuk mewujudkan dan menjalankan/ mengawal pembangunan bangsa jelaskan ?
Jawab: Karena dalam politik strategi nasional (Polstranas) terdapat asas,haluan,kebijaksanaan,
dan usaha negara tentang pembinaan ( perencanaan, pengembangan, pemeliharaan dan
pengendalian) serta penggunaan secara totalitas dari potensi yang efektif untuk mencapai
tujuan nasional (cita-cita nasional). Poltranas berfungsi sebagai pedoman yang memberikan
arah atau haluan(pola umum) dan tata cara pelaksanaannya.
Di dalam strategi yang baik juga terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi
faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional,
efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Dasar penyusunan Polstranas adalah bersumber kepada:
geopolitik Indonesia, geostrategi indonesia, wawasan nusantara, ketahanan nasional, dan tata
bina nasional.

2. Apakah ada perbedaan strategi Polstranas dari tiap pimpinan pemerintahan pada setiap pergantian
jabatan pemerintahan, misalnya orde lama ke orde baru, orde reformasi jelaskan kalau ada. tiap tiap
periode menekankan pada bidang apa jelaskan ?
Jawab: ada, prinsip-prinsip strategi mengalami banyak variasi dari masa ke masa yang tentunya
juga mengalami pembaharuan dengan datangnya abad kesejagatan ini. Perkembangan dan
permasalahan yang akan dihadai senantiasa meningkat dan kompleks.
Hingga saat ini Indonesia telah mengalami pergantaian masa dari masa Orde Lama yaitu
pemerintahan Soekarno (1945-1965), masa Orde Baru yaitu kepemimpinan Soeharto (1966-
1998), masa Reformasi (1999-2003) dan masa Pasca Reformasi (2004-sekarang)
Pada awal-awal Republik Indonesia terbentuk, tahun 1945-1965 adalah periode kepemimpinan
Soekarno dengan demokrasi terpimpin. Kedudukan Presiden Soekarno menurut UUD 1945
adalah Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan (presidensiil/single executive), namun
pada masa revolusi kemerdekaan (November 1945) berubah menjadi semi-presidensiil/double
executive dengan Sutan Syahrir sebagai Kepala Pemerintahan/Perdana Menteri. Polstranas
pada masa-masa ini sangat kental dengan unsur-unsur kediktatoran, karena politik dan strategi
nasional hanya berpusat pada satu orang, tanpa kontrol yang memadai dari pihak manapun.
Efek dari kediktatoran ini adalah perekonomian menjadi tidak maju, partisipasi masa sangat
dibatasi, penghormatan terhadap HAM rendah dan masuknya militer ke dalam tubuh
pemerintahan. Proses pemerintahan menjadi tidak sehat dan pada akhirnya masyarakat yang
merasakan imbas keterpurukan dari sistem ini.

Presiden Soeharto diangkat menjadi Presiden oleh MPRS pada tahun 1966 dan lengser pada
tahun 1998. Pada 32 tahun kekuasaannya, Soeharto menggunakan GBHN sebagai acuan politik
dan strategi nasional yang sebelumnya telah disusun oleh MPR. Sebagian besar anggota MPR
pada masa itu adalah orang-orang pilihan Soeharto sehingga dapat dipastikan bahwa polstranas
pada saat itu adalah polstranas pesanan Soeharto. Pemerintahan yang dipimpinnya memang
sukses dalam memajukan ekonomi makro, namun ekonomi mikro sangat lemah. Pembangunan
cenderung berpusat di pemerintahan pusat.
Pada tahun 1998-1999 Presiden B. J. Habibie, tahun 1999-2001 Abdurrahman Wahid, kemudian
tahun 2001-2004 menjabat Megawati Soekarno Putri sebagai Presiden Republik Indonesia.
Masa-masa ini merupakan masa euphoria reformasi. Indonesia seperti dilahirkan kembali,
menjadi sebuah bangsa yang terbebas dari berbagai macam ketidakadilan pemerintah.
Reformasi dipublikasikan di segala bidang. Selama kurang lebih enam tahun masa reformasi ini
polstranas Indonesia masih mengacu kepada GBHN yang dibuat dan ditetapkan oleh MPR. Pada
kurun waktu ini bangsa Indonesia mengalami perubahan hampir di seluruh aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara. Merupakan masa-masa transisi dari orde baru milik Soeharto
menuju pemerintahan yang demokratis di seluruh aspek kehidupan.
Terpilihnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pemilihan umum secara langsung tahun
2004 menandai pula perubahan dalam perumusan polstranas. Pada masa ini polstranas disusun
berdasarkan visi dan misi langsung Presiden dalam pidato kenegaraan di hadapan segenap
anggota MPR, DPR dan anggota lembaga tinggi negara lainnya. Visi dan misi inilah yang
dipergunakan sebagai politik strategi nasional dalam menjalankan pemerintahan dan
melaksanakan pembangunan selama lima tahun. Sampai pada akhirnya terpilih kembali pada
tahun 2009.
Meskipun pada saat ini polstranas tidak disusun langsung oleh MPR, lembaga ini tidak bisa
lepas tangan terhadap realisasi politik dan strategi nasional berdasarkan visi dan misi Presiden.
MPR dan DPR adalah pengawal segala kebijakan yang berkaitan dengan hajat hidup
masyarakat. Mengaspirasikan kepentingan masyarakat. Membuat undang-undang yang
bertujuan mensejahterakan masyarakat luas, dan menjaga kestabilan pemerintan. Antara
eksekutif, legislatif dan yudikatif tidak dapat berdiri sendiri. Ketiga unsur ini diharapkan mampu
bekerjasama dalam kaitannya dengan mewujudkan tujuan negara Indonesia.
Tiap-tiap periode menekankan pada bidang seperti orde lama menekanan ke bidang politik,
orde baru ke bidang pembangunan infrastruktur, orde reformasi ke bidang kebebasan pers,
orde pasca refomasi menekankan ke bidang sektor hukum dan politik etnis, bidang hubungan
international,bidang swasembada dan kedaulatan hukum.

3. Apakah negara luar dapat mempengaruhi Polstranas, kalo ada contohkan dan jelaskan.
Jawab: ya mempengaruhi, contoh dalam bidang ekonomi Tentu saja negara lain dapat
mempengaruhi politik dan strategi nasional. misalakan dengan banyaknya produk luar yang
masuk ke dalam negeri ini membuat pemerintah harus bisa memutar otak untuk menstabilkan
ekonomi indonesia agar produk dalam negeri dapat bersaing dengan produk luar. bagaimana
membentuk strategi agar produk dalam negeri tetap menjadi pilihan sebagai produk kebutuhan
pokok yang tidak tergantikan dengan produk luar. bagai mana beras impor dapat berkurang
penjualannya dengan adanya beras dalam negeri dengan harga yang lebih rendah tapi tetap
memiliki kualitas yang baik. pemerintah perlu menyusun strategi agar hal tersebut dapat
terwujud. itu adalah salah satu contoh bahwa negara luar dapat mempengaruhi polstranas.
Dalam bidang pertahanan dan keamanan contohnya adalah dengan gencarnya terorisme di
barat, mempengaruhi strategi nasional untuk mengkondisikan dan memilih strategi yang tepat
agar kita tidak terjebak dengan terorisme yang dasarnya adalah sebuah propaganda. melaluil
terorisme, politik akan menjadi kacau dan ketahanan nasional akan diuji. bagaimana sikap
pemerintah dalam menyikapi hal tersebut merupakan pengaruh negara luar dalam menyusul
politik dan strategi nasonal.
Dalam bidang sosial budaya pengaruh kebudayaan barat yang sangat kuat di Indonesia dapat
membuat kita menjadi kebarat-baratan. Tanpa selektif jati diri kita sebagai bangsa Indonesia
akan hilang. Contohnya: di negara luar ,umumnya mereka memakai gaun pada saat acara
pernikahan atau acara – acara resmi negara mereka . Di negara kita (Indonesia) kebaya adalah
ciri khas bangsa kita, dahulu selalu dipakai pada saat acara besar seperti pernikahan,acara
kenegaraan dsb nya. Tetapi sekarang sudah banyak masyarakat kita yang mulai mengikuti
budaya barat yaitu dengan berpikir lebih praktis jika menggunakan gaun daripada kebaya. Itu
menunjukan secara perlahan kebudayaan kita akan tergeser dengan kebudayaan asing yang
masuk ke negara kita.

4.Landasan Polstranas adalah Pancasila, UUD 45, Wasantara, dan Tannas, kenapa? jelaskan satu satu. ?
Jawab :

a. Pancasila: dasar pemikiran polstranas Indonesia berbasis pada geopolitik Indonesia.


Geopolitik memberi arah kepada suatu pola tertentu bagi tujuan negara Republik
Indonesia dan aspirasi serta motivasi bangsa Indonesia. Geopolitik harus dijiwai falsafah
Pancasila, karena pandangan hidup bangsa Indonesia tersebut akan mengarahkan
geopolitik Indonesia tersebut akan kepada pencapaian kepentingan-kepentingan
nasional.
b. UUD 1945: selain geopolitik Indonesia, polstranas Indonesia mengandung konsep
geostrategi Indonesia. Geostrategi diartikan sebagai sebuah metode untuk mewujudkan
cita-cita bangsa Indonesia sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Geostrategi di
Indonesia memberikan arah tentang strategi pembangunan guna mewujudkan masa
depan yang lebih baik dan lebih aman. Geostrategi diperlukan untuk mewujudkan dan
mempertahankan integrasi dalam masyarakat majemuk dan heterogen berdasarkan
Pembukaan dan UUD 1945.
c. Wawasan Nusantara: Wawasan nusantara adalah wawasan nasional bangsa Indonesia
yang memanfaatkan konstelasi geografi Indonesia dimana diperlukan keserasian antara
wawasan buana, wawsan bahari, dengan wawasan dirgantara sebagai pengejawantahan
segala dorongan (motives) dan rangsangan (drives) di dalam usaha mencapaiaspirasi
bangsa dan tujuan negara Indonesia yang memungkinkan penitikberatan (pengambeg
paramartaan) pembinaan dan penggunaan di antara tiga wawasan tersebut, sehingga
daya dan hasil guna secara nasional maupun kematraan dapat dipertinggi mengingat
kondisi ruang dan waktu. Berdasarkan wawasan nasional itulah maka geostrategi harus
dapat kita rumuskan, suatu geosentris nasional yang di dalamnya secara tegas
merumuskan kepentingan-kepentingan nasional utama (the national interest) yang
merupakan suatu infrastruktur bagi penentuan politik dan strategi nasional serta seni
operasi, taktik, dan teknik selanjutnya.
d. Ketahanan Nasional: Ketahanan nasional suatu negara adalah syarat mutlak untuk dapat
survive dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, dan hambatan-hambatan yang
datangnya baik dari dalam maupun dari luar. Hanya dengan ketahanan nasional suatu
bangsa atau suatu negara akan mampu menghadapi bahaya-bahaya tersebut.

5. menurut anda pandangan anda menekankan pada Bidang apa Polstranas saat ini ( kepemimpinan
Presiden Jokowi ) silahkan ....
Jawab :
aspek positif itu meliputi : agresif membangun infrastruktur transportasi yang dilalaikan oleh
pemerintahan sebelumnya dengan target menurunkan ‘biaya logistik’ di Indonesia. Aktif
memulai pembangunan di Papua dan keberpihakan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla
terhadap daerah tertinggal lain di Indonesia. Agresif dan konsisten memberantas ilegal fishing.
“Kemudian, aktif membangun dan menyelesaikan berbagai bendungan dan irigasi untuk
membangun ketahanan pangan Indonesia. Berupaya nyata meningkatkan produktifitas petani
dan menekan impor pangan, kontras dengan pemerintahan sebelumnya yang sangat agresif
melakukan impor pangan,” ungkapnya.
Lalu, lanjutnya, ada upaya nyata dan itikad baik memberantas mafia BBM, jauh berbeda seperti
langit dengan bumi dengan masa pemerintahan SBY, walaupun masih menggantung dan belum
tuntas.
“Terakhir keberanian dan kecepatan Presiden dan Wapres dalam mengambil keputusan,
apalagi yang sulit dan tidak populer, sangat kontras dengan karakter kepemimpinan nasional
sebelumnya,” kilahnya.
Untuk 14 aspek Negatif (Kegagalan) menurutnya meliputi :
 Defisit fiskal, anggaran dan transaksi berjalan, defisit neraca pembayaran dan berbagai
permasalahan yang diwariskan Pemerintahan sebelumnya tidak diantisipasi dan
direspon dengan baik sehingga mengakibatkan mundurnya perekonomian nasional.
 Meningkatnya kemiskinan dan semakin tinggi kesenjangan sosial (Gini Ratio).
 Meledaknya inflasi akibat lonjakan harga barang dan jasa.
 Lemahnya penegakan hukum dan supremasi hukum sehingga tidak mendorong
terciptanya ‘lingkaran kebaikan’ pada institusi penegak hukum.
 Hutang luar negeri melonjak sangat drastis bertolak belakang dengan janji saat
kampanye. Pemerintahan Jokowi-JK harusnya ightiar maksimal menggenjot pendapatan
migas dan non migas. Jika meminjam harusnya dari dalam negeri dengan menghimpun
dana masyarakat.
 Korupsi yang massif di pusat dan daerah pada masa pemerintahan sebelumnya,
berpotensi semakin melonjak karena intervensi Presiden lewat Inpres/Keppres.
 Pemberantasan illegal mining, illegal logging, illegal impor dan sejenis, tidak agresif
seiring sejalan dengan pemberantasan illegal fishing.
 Pembakaran lahan yang tidak tuntas pada pemerintahan sebelumnya tidak diantisipasi
sesuai dengan janji, mengakibatkan penderitaan rakyat yang luar biasa.
 Penyerapan anggaran pemerintahan Jokowi-JK sangat rendah dan lambat.
 Transparansi dan akuntabilitas berbagai ‘Mega Proyek’ bermasalah, serta melanggar
asas-asas Good Government Governance seperti misalnya Proyek Kereta Cepat Jakarta-
Bandung.
 Penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN yang sudah mencapai 80 Trilyun dan
akan terus meningkat, sangat rawan dikorupsi.
 Kualitas dan kompetensi para Menteri kurang memadai menghadapi kompleksnya
permasalahan bangsa dan negara saat ini. Menurutnya Mayoritas Menteri tidak berani
melakukan terobosan penyegaran dan penggantian para pejabat eselon 1 s/d 3 yang
menjadi eksekutor di lapangan.
 Banyaknya janji baik pada saat kampanye Pilpres maupun janji setelah dilantik, tidak
atau belum direalisasikan.
 Pemerintahan Jokowi-JK harus menahan diri untuk tidak mudah berjanji kepada rakyat,
meskipun bisa dipahami alasan dan tujuannya untuk kebaikan.

Sedangkan Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG) bagi Pemerintahan Jokowi-
JK :

1. Ancaman konflik laten bernuansa SARA di beberapa wilayah Nusantara yang


sesungguhnya disebabkan karena kecemburuan sosial atau ditunggangi kepentingan
tertentu.

Berbagai tantangan, antara lain adanya polarisasi dua kutub koalisi di DPR (KIH dan KMP).
Terbentuknya 2 kubu di kalangan publik, khususnya segmen elite dan intelektual, yakni ‘lovers’
dan ‘haters’ (sangat nyata di media sosial). Lingkaran dalam Presiden Jokowi memblokir media
dan pengamat yang kritis terhadap Presiden Jokowi (seharusnya teman dipelihara, lawan
dirangkul, bukan dimusuhi).
Berbagai hambatan internal antara lain adanya “unsur tinggal” dari pemerintahan
sebelumnya, seperti para pejabat setingkat badan, pejabat eselon 1 s/d 3 di pusat dan para
pejabat di daerah, yang memiliki sejarah khusus dan loyalitas kepada kepemimpinan nasional
yang sebelumnya; apalagi ‘the rulling party’ sebelumnya berambisi memenangkan Pemilu 2019
nanti. Lambannya dan tidak efisiennya kultur dan kinerja birokrasi pemerintahan. Rendahnya
kapasitas dan kompetensi para Menteri teknis sehingga tidak mampu dan tidak adaptif
merespon berbagai masalah kompleks di Indonesia yang sudah lama belum terurai dan
terpecahkan.
Gangguan dari dalam negeri dan gangguan dari luar negeri (negara asing maupun institusi),
para spekulan bisa membuat depresiasi dan apresiasi kurs Rupiah terhadap US Dollar seperti
‘roller coaster’, naik dan turun dalam tempo singkat. Gangguan terselubung dari luar negeri
yakni semua ATPM (asing) menaikkan harga jual mobil setiap tahun rata-rata 10% sejak dahulu
hingga sekarang, sehingga otomatis setiap tahun Rupiah terdepresiasi dan menyumbang inflasi.
Gangguan lain dari dalam negeri yakni lawan politik atau kubu yang tidak sehaluan, seolah-olah
mendukung atau tidak menentang, tetapi sesungguhnya menjerumuskan.

Anda mungkin juga menyukai