Anda di halaman 1dari 3

Sinopsis Republik Tukang Becak

Naskah ini memerlihatkan kondisi negara saat ini bila dilihat dari mata seorang yang hanya
berada pada kalangan menengah kebawah. Dimana kebutuhan hidup dan keadilan dimata
hokum hanya sebuah isapan jempol dan menjadi mimpi bagi mereka. Semua hal itu membuat
membuat mereka merasa manjadi kaum yang tersisih.

Pemikiran ini diceritakan melalui dua sahabat yang sama-sama berprofesi sebagai tukang
becak. Dua sahabat ini adalah dua sosok yang saling berkebalikan namun memiliki satu
persamaan. Anam merupakan sosok yang bisa dibilang malas, namun memiliki perilaku yang
menggebu-gebu jika hal yang dibicarakan berkaitan dengan uang dan kebutuhan hidup. Setiap
harinya ketika membecak ia hanya menunggu penumpang sembari tidur-tiduran. Berbeda jauh
dengan sahabatnya yang bernama Karto, ia merupakan pekerja keras dan memiliki ide-ide
brilian. Ketika anam tidur-tiduran sembari meunggu penumpang ia justru menghabiskan waktu
dengan mengisi TTS atau sekedar membaca sembari menunggu penumpang.

Di suatu waktu dua sahabat ini diributkan dengan pertengkaran kecil yang hampir setiap hari
terjadi diantara mereka, namun disisi lain dua orang ini saling memahami kondisi mereka dan
menganggap itu hanya bercandaan saja untuk mengisi kesenggangan tanpa penumpang setiap
harinya. Pembicaraan mereka sering kali berkukat pada masalah pemenuhan kebutuhan hidup
dan keinginannya dimasa depan. Hingga disuatu hari ketika bersama dengan juragan becak
mereka pembicaraan mereka semakin meninggi hingga berkhayal semisal anam menjadi
seorang calon presiden dan karto menjadi wakilnya.

Perhelatan pasangan pemimpin dari negara becak ini awalnya terlihat seperti guyonon belaka
yang diberikan oleh kedua orang tersebut, namun kelamaan yang mereka bicarakan adalah
semakin menyinggung kondisi negara saat ini, tentang kemiskinan, kekuasaan, politik, budaya,
dan bahkan kenyataan menyakitkan yang hanya ditertawakan ketika dibicarakan. Pasangan ini
akhirnya memberikan janji-janji yang memihak pada rakyat sepenuhnya dan memproklamirkan
kebijakan-kebijakan yang akan mereka terapkan, tentu saja kebijakan ini seratus persen
memihak rakyat kecil terutama tukang becak karena mereka memang berasal dari kalangan itu.
Berbagai argument mereka lancarkan demi kemenangan mereka agar dipilih oleh para rakyat
tukang becak hingga akhrinya khayalan mereka terpaksa dihentikan oleh juragan becak mereka
dan pada akhirnya mereka terpaksa pergi dengan tergesa-gesa karena diusir oleh petugas
keamanan ditempat mereka memarkir becaknya.
Sinopsis Panggung di Atas Rel

Merupakan sebuah kisah akan keinginan, penyesalan, kehidupan, dan penyampaian batas dari
manusia yang seutuhnya. Sebuah jalan yang dipilih oleh seorang yang telah mencapai batas
pengaharapannya dan mulai dihantui oleh masa lalu. Ia lalu menjadikan mengambil jalan
tengah dari keinginannya, masa lalu, dan kerinduan akan keluarganya. Bunuh diri sebagai
sebuah awal dari cerita yang lain, dan menjadi benih tumbuhnya kisah selanjutnya.

Menceritakan mengenai seorang legenda ludruk hidup yang sudah tak mampu lagi menghadapi
dunia. Ia mencoba mengakhiri hidupnya untuk menjadi pemantik bagi orang-orang agar ada
lagi yang mau melirik budaya yang selama ini ia perjuangkan. Tentu saja keinginannya ini
tumbuh tidak serta merta. Keinginan ini tumbuh setelah ia mengalami kepahitan dalam
hidupnya. Ia ditinggalkan oleh istrinya kemudian anak laki-lakinya dan yang terakhir adalah
anak gadisnya. Di usia yang sudah menginjak kepala delapan ini tubuh ringkihnya sudah tak
mampu menahan beban hidup, dan tekanan pada mentalnya. Terlebih lagi semakin sepinya
penikmat ludruk di tempatnya menghabiskan lebih dari separuh kehidupannya. Kondisi ini
diperburuk dengan semakin sedikitnya orang yang mau melanjutkan seni budaya yang sudah ia
tekuni. Ketakutan akan matinya seni ludruk mendesaknya untuk berpikir bagaimana
membuatnya menjadi dilirik lagi, ia sadar pemerintah tak melihat seni sebagai lading kekayaan
bangsa dan ia sadar bahwa seni tradisionalnya mulai tergerus zaman.

Akhrinya ia mulai berpikir untuk mengakhiri hidupnya sendiri sebagai pemantik seni ludruk. Ia
melihat kematian tokoh tertentu akan menjadi sorotan media dan menimbulkan simpati bahkan
empati terhadap kondisi yang ada, ia berharap kematiannya menjadi sebuah momentum
hidupnya kembali seni ludruk. Keinginannya untuk mati ini akhrinya ia lakukan dengan datang
ke sebuah rel persimpangan kereta, ia akan mengahiri hidupnya disana.

Hingga salah seorang pemain ludruk yang sudah sangat dekat dengannya datang dan berusaha
mengajaknya pulang, ia menolak, menolak, dan menolak. Tak habis akal kisnandar mencoba
membujuknya dengan mengingatkannya dengan masa lalu, dan ketika ia sudah terbujuk ia sadar
kembali dengan keinginannya dan tak mau diajak untuk pulang. Hingga akhirnya karena fisik
yang sudah cukup lemah ia pingsan. Saat pingsan ini Kisnandar bingung dan memanggil
kawannya dendi, seorang tandak.

Setelah kedatangan Dendi, ia mulai berhalusinasi bahwa ia berada dimasa keluarganya masih
utuh, dengan kondisi itu akhirnya bisa dibujuk untuk pulang tapi sayag sebelum ia berhasil
dibawa pulang ia sadar dari halusinasinya itu dan menolak kembali untuk pulang. Selang
beberapa waktu datang marni dan timbul banyak pembicaraan tentang ludruk dulu dan yang
akan ada dimasa depan, bagaimana kalau ia tak bunuh diri, akankah ada yang masih bisa
menjadi legenda hidup setelahnya, dan apakah ludruk masih akan tetap hidup kalau ia
tinggalkan.
Tapi semua itu berhenti pada satu titik ketika terdengat suara kereta yang semakin mendekat ia
mulai mengirimkan dirinya kesisi lain dunia dan berharap hidupnya tak sia-sia dan kematiannya
akan menjadi benih baru yang mempertumukan kepada keluarga yang sudah mendahuluinya.
Kini yang terpikir akankah apa yang Astomo lakukan akan menyalakan api kehidupan baru
diludruk atau akan membakar harapan terakhir ludruk bersama sang legenda ini.

Anda mungkin juga menyukai