Anda di halaman 1dari 14

METODE KERJA SISTEM FIRE HYDRANT

Diklat Keuangan V Kota Balikpapan

2.1. Syarat Umum


Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Pemadam Kebakaran yang diuraikan di sini adalah
persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun
pengadaan material dan peralatan, dalam hal ini Syarat-syarat Umum Teknis Pekerjaan
Mekanikal/Elektrikal adalah bagian dari Syarat-Syarat Teknis ini :
1. Semua pekerjaan instalasi pemadam kebakaran seperti yang disebut pada lingkup pekerjaan
harus dilaksanakan dengan persetujuan Direksi/Pengawas dan memenuhi semua persyaratan
yang disyaratkan oleh instansi yang berwenang, seperti Departemen Tenaga Kerja,
Departemen PU, dll.
2. Pemasangan instalasi Pemadam Kebakaran ini harus sesuai dengan spesifikasi ini dan semua
peraturan yang berlaku di Indonesia umumnya dan wilayah DKI Jaya khususnya.
3. Biaya pengadaan peralatan, perlengkapan/material untuk instalasi pemadam kebakaran ini
harus sudah termasuk bea masuk, perizinan, biaya pemeriksaan oleh pejabat yang berwenang,
biaya penyimpanan (gudang) dan biaya-biaya yang diperlukan untuk pengadaan perlengkapan
pemadam kebakaran juga biaya penyediaan peralatan bantu, testing, comisioning dan biaya
pemeliharaan selama 12 (dua belas) bulan setelah penyelesaian pekerjaan.
4. Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi, Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan shop
drawing mengenai jalur pemasangan pipa setepatnya termasuk detail dan metode.

2.2. Lingkup Pekerjaan

Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya instalasi pemadam
kebakaran (fire hydrant dan fire extinguisher) di dalam dan di luar bangunan sebagai suatu sistem
keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada gambar-gambar maupun yang
dispesifikasikan.
Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang/material, instalasi dan testing
terhadap seluruh material, serah terima dan pemeliharaan selama 12 bulan.
Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum di dalam gambar maupun pada spesifikasi/ syarat-syarat
teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga dimasukkan

Page 1
ke dalam pekerjaan ini.
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah : Pengadaan
dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan dan perlengkapan
sistem pemadam kebakaran (fire hydrant dan fire extinguisher) sesuai dengan peraturan/standar
yang berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya
sistem/peralatan, walaupun tidak tercantum pada Syarat-syarat Teknik Khusus atau gambar
dokumen. Perincian umum pekerjaan instalasi pemadam kebakaran ini adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan dan pemasangan pipa-pipa fire hydrant lengkap beserta fitting-fitting-nya
dan alat-alat bantunya.
2. Pengadaan dan pemasangan hydrant box, hydrant pillar, fire extinguisher, siamese
connection, gate valve, check valve, safety valve, foot valve, strainer, pressure
switch, pressure gauge, fire department connection/landing valve (valve untuk
hubungan Dinas Pemadam Kebakaran setempat) dan peralatan lainnya.
3. Pengadaan dan pemasangan pompa fire hydrant beserta motor
listriknya.
4. Pengadaan dan pemasangan pressure tank (tangki tekan), lengkap berikut accessoriesnya.
5. Pengadaan tenaga kerja beserta peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan instalasi.
6. Pengujian instalasi fire hydrant terhadap kebocoran dengan tekanan hidrostatis, baik
secara bagian (partial) maupun secara keseluruhan (overall).
7. Pengujian sistem kerja fire hydrant secara keseluruhan dan mengadakan
pengamatannya, sampai sistem berfungsi dengan baik.
8. Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali.

2.3. Material Fire Hydrant


2.3.1. P i p a.
Semua pipa, dari diameter 1” - 6”, di dalam gedung maupun di luar gedung dan branch
pipe (pipa cabang) dari bahan Pipa hitam Sch.40 yang memenuhi standar BS 1387/1967.

Gambar 3.1 : Pipa hitam Sch.40


( Sumber : Brosur Supplier )

2.3.2 Accessories.
1. Fitting.
Untuk Pipa hitam standar BS 1387/1967 Medium Class, fitting harus terbuat dari
material yang sama (pipa hitam).

Page 2
Gambar 3.2 : Fitting – Fitting
( Sumber : Brosur Supplier )

2. Valves.
Seluruh valve dan flexible joint yang dipakai di pemipaan fire hydrant harus dari
jenis fire fighting valves yang mempunyai tekanan kerja 150 psi dan tekanan test 300
psi (kelas 150) serta dilengkapi dengan ball drip valve, automatic release valve,
discharge pressure gauge dan water level gauge device.

Gambar 3.3 : Flexible Joint,Gate Valve,Strainer & Check Valve


( Sumber : Brosur Supplier )

3. Pressure Gauge.
Pressure gauge harus mempunyai penunjuk skala dengan diameter minimum 3" dengan
skala : 0 sampai 2 x tekanan kerja maksimum (20 bar).

Page 3
Gambar 3.4 : Pressure Gauge
( Sumber : Brosur Supplier )

4. Hydrant Box dan Fitting untuk Fire Departement.


Outdoor ataupun Indoor hydrant box dilengkapi dengan :
1. Hose rack, landing valve untuk Fire De-partment (Dinas Pemadam Kebakaran) 2
1/2" dengan bentuk kopling yang sesuai, fire hose diameter 1-1/2" sepanjang 30
meter dan nozzlenya.
2. Outdoor hydrant box dilengkapi dengan hose rack, fire hose diameter 2-1/2"
sepanjang 30 meter dan nozzlenya. Box ini harus dilengkapi dengan kunci yang
anak kuncinya diletakkan pada sebuah kotak kaca pada pintu box tersebut.
3. Hydrant box setaraf dari merek APPRON.
4. Penawaran harus disertakan dengan brosur lengkap dan pemilihan ditandai dengan
warna dengan jelas (di-stabillo).

Gambar 3.5 : Indoor & Out door Hydrat box


( Sumber : Brosur Supplier )

5. Fire Extinguisher.
1. Fire extinguisher yang dipasang di dalam bangunan adalah dari jenis
multy purpose dry powder (kelas ABC) dengan waktu penyemprotan
yang bisa diatur dan dilengkapi dengan pressure gauge. Spray
memanfaatkan tekanan seluruh tabung, tanpa cartridge. Bahan powder :
amonium phosphate dan amonium sulphate :
- Berat isi : 16 kg
- Lama pancaran : 15 detik (min)
- Jarak pancaran : 5 - 7 meter Bahan pendorong : N2
2. Untuk ruang mesin digunakan multy purpose dry powder kelas ABC
dengan waktu penyemprotan yang bisa diatur dan dilengkapi dengan
pressure gauge. Semprotan memanfaatkan tekanan seluruh tabung, tanpa
cartridge. Bahan powder : amonium phosphate dan amonium sulphate

Page 4
Berat isi : 16 kg
Lama pancaran : 18 detik
Jarak pancaran : 8 - 10 meter
Bahan pendorong : N2
Perlengkapan : trolley

Gambar 3.6 : Fire Extinguisher


( Sumber : Brosur Supplier )

Page 5
6. Hydrant Pillar dan Siamese Connection.
Spesifikasi dari Pillar Hydrant dan atau Fire Brigade Siamese Connection :

1. Hydrant pillar dan siamese connection yang digunakan adalah dari jenis 2 way 2-
1/2". Kopling disesuaikan dengan jenis kopling dinas kebakaran setempat, lengkap
dengan tutup dan rantainya.
2. Selain ball valve pada outletnya, hydrant pillar juga harus dilengkapi dengan main
valve dan fasilitas drainnya.
3. Penawaran hydrant pillar dan siamese connection harus disertai brosur lengkap
dan ditandai warna untuk pemilihannya (setaraf ex APPRON).
4. Setiap hydrant pillar harus dilengkapi dengan sebuah outdoor hydrant box lengkap
dengan fire hose sepanjang 30 meter berdiameter 2-1/2" dan nozzle berdiameter 2-
1/2".
5. Hydrant pillar, siamese connection dan outdoor hydrant box harus dipasang di atas
pondasi beton dan diberi angkur.

Gambar 3.7 : Hydrant pillar & siamese connection


( Sumber : Brosur Supplier)

7. Pompa.
Kontraktor harus memasang pompa hydrant sesuai dengan gambar rencana dan
spesifikasi. Pompa hydrant dipasang di dalam rumah pompa dan dilengkapi dengan
control panel yang memenuhi peraturan lokal.

1. Spesifikasi teknis jockey pump sebagai berikut :


 Type : Horizontal multi stage centrifugal pump. Impeller harus statically and
dynamically balanced. Kapasitas : 100 USGPM
 Total Head : 80 meter Efficiency : 70 % (minimum) Stage : Single
 Daya Motor : 42 kw (min)
 Voltage : 380 V / 3 ph / 50 Hz (rating belitan 380/660 V) Putaran : 2900 rpm
 Pompa setaraf ex Torishima, Caprari dan motor setaraf ex GAE.

Page 6
2. Spesifikasi teknis Main Electric Pump sebagai berikut :
 Type : Horizontal single stage centrifugal pump. Impeller : statically and
dynamically balanced. Kapasitas : 1000 USGPM
 Total Head : 80 meter Efficiency : 70 % (minimum) Stage : Single
 Daya Motor : 119 kw (min)
 Voltage : 380 V / 3 ph / 50 Hz (rating belitan 380/660 V) Putaran : 2900 rpm
 Pompa setaraf ex Torishima, Caprari dan motor setaraf ex GAE.

3. Spesifikasi Diesel Pump


 Jenis : Single state horizontal centrifugal pump
 Debit : 1000 USGPM Head : 80 m
 Efisiensi : 70 % (min) Kecepatan putar : 2900 rpm b. Motor Penggerak (Diesel)
 Jenis : In line internal combustion
 Daya Poros : 119 HP (min)
 Kopling : Direct, base skid mounted
 Kecepatan putar : 2900 rpm

4. Flow / head characteristic :


- Pada kondisi shut off (zero flow) tekanan tidak melebihi 120 % x total head.
- Pada kondisi aliran 150 % dari kapasitas maka tekanan (head) tidak kurang
dari 65 % x total head
- Critical speed pompa/impeller minimum 25 % lebih besar dari operating speed.
- Discharge assembly harus dari bahan epoxy coated cast iron atu SAE 63 Bronze.
- Shaft top, shaft line, shaft coupling dan shaft impeller harus dari bahan 18-
18 stainless steel.
- Column pipe harus dari bahan epoxy coated steel dengan flange 316 stainless steel.
- Bearing harus dari bahan SAE 63 Bronze.
- Bowl assembly dan impeller harus dari bahan SAE 63 Bronze.
- Suction manifold harus dari bahan SAE 63 Bronze.
- Basket atau type strainer dari bahan SAE 63 Bronze.
- Merk yang ditawarkan harus disertai brosur dan diberi tanda pewarnaan dengan
Stabillo.

Page 7
Gambar 3.8 : Diesel pump,Electric Pump & Jockey Pump
( Sumber : Brosur Supplier )

6. Panel Kontrol.
Panel kontrol harus memenuhi standar lokal (dinas PMK setempat), dibuat kokoh, serta
diberi label : Fire Controller Panel.
Merk yang ditawarkan harus disertai brosur yang diberi tanda untuk pemilihannya.

Gambar 3.9 : Panel Kontrol Hydrant


( Sumber : Brosur Supplier )

7. Pressure Tank.

- Kapasitas : 1000 liter Tekanan : 15 kg/cm2


- Accessories : - safety valve
- pressure gauge
- pressure switch
- peil glass & gate valve

Gambar 3.10 : Pressure Tank


( Sumber : Brosur Supplier)

Page 8
2.4. Pemasangan Pipa
1. Pipa Tegak (Riser).
Pipa dipasang dengan support dari besi / baja kanal serta U-klem sesuai dengan
diameter pipa. Jarak antara support maksimal 3 m dan harus mempunyai jarak yang
cukup terhadap lantai untuk memudahkan pemasangan.

Gambar 3.11 : Detail Pipa Riser / Tegak


(Sumber : Gambar Kerja /Shop Drawing)

2. Pipa Mendatar (Cross Main / Branch).

Pipa dipasang dengan penggantung (hanger) sesuai dengan diameter pipa. Jarak antara
penggantungan yang satu dengan yang lainnya maksimum 2 meter.Jarak antara pipa dengan dinding
penggantung bisa disesuaikan dengan keadaan lapangan.

Gambar 3.12 : Detail Pipa Mendatar Gambar 3.13 : Pemasangan Pipa Mendatar
(Sumber : Gambar Kerja /Shop Drawing) ( Sumber : Hasil Pemotretan sendiri.)

3. Pemasangan Pipa.
Semua pipa dengan garis tengah sampai 2" (5 cm) dapat menggunakan sambungan
ulir (screw), ujung dalam pipa dan ulir tersebut harus di ream agar gram yang ada di pipa
hilang. Semua pipa sebelum disambungkan, bagian dalamnya harus dibersihkan terlebih
dahulu. Pipa yang disambung dengan ulir (screw) harus menggunakan seal tape agar tidak
bocor. Pipa yang berdiameter 2 1/2" ke atas harus memakai sambungan flanges dan di antara

Page 9
flanges tersebut harus dipasang packing pencegah kebocoran.

2.5 Pengecatan Pipa.

1. Kontraktor harus mengecat semua pipa, rangka panggantung rangka penyangga, semua
unit yang dirakit di lapangan dan bahan-bahan yang mudah berkarat dengan lapisan cat
dasar (prime coating). Cat harus sesuai dengan persyaratan pengecatan yang sesuai dengan
bahan masing- masing.
2. Pengecatan tidak diperlukan bila alat-alat sudah dicat dipabriknya atau dinyatakan lain
dalam spesifikasinya atau untuk bahan aluminium.

Gambar 3.14 : Pengecatan Dilapangan


( Sumber : Hasil Pemotretan sendiri.)

2.6. Pemasangan Unit Hydrant


1. Cara pemasangan Hydrant box Indoor maupun Outdoor adalah sebagai berikut:
- Marking lokasi penempatan hydrant box.
- Buat pondasi hydrant box
- Pasang hydrant box pada posisinya.
- Lindungi hydrant box dari kotoran dan cat.
- Accessories hydrant dipasang setelah kondisi proyek aman.

Gambar 3.15 : Pemasangan Hydrant Box Dilapangan


( Sumber : Hasil Pemotretan sendiri.)

2. Cara pemasangan hydrant pillar adalah sebagai berikut :

- Marking lokasi penempatan Hydrant pillar & Siamese connection

Page 10
- Gali lokasi marking dan jalur pipa yang menuju ke posisinya.
- Sambung instalasi pipa yang menuju ke lokasi Hydrant Pillar maupun Siamese connection.
- Pasang Hydrant pillar dan Siamese connection.

Gambar 3.16 :Detail Hydrant Pillar & Siamesse Connection


(Sumber : Gambar Kerja /Shop
Drawing)

2.7 Pekerjaan Ruang Pompa


Pekerjaan ruang pompa adalah pekerjaan yang paling penting di dalam rangkaian
system instalasi fire hydrant. Kontraktor harus sudah menyiapkan alat-alat untuk
pemasangan di ruang pompa dengan material Utama dan peralatan bantu lainnya.
Desain Ruang Pompa :
- Desain Layout & ground tank
- Desain peletakan unit pompa
- Desain jalur pipa hydrant
- Desain Peletakan panel

Material Utama :

- Terlampir di bab material di atas

Page 11
Gambar 3.17 : Denah Penempatan Pompa
(Sumber : Gambar Kerja /Shop Drawing)

Gambar 3.18 : Penempatan Pompa


( Sumber : Hasil Pemotretan sendiri.)

Page 12
2.8 Area proteksi fire hydrant
Untuk satu Outdoor hydrant box radius proteksinya adalah 30 m

Gambar 3.19 : Area Proteksi Hydrant Box


( Sumber : Gambar kerja /Shop drawing )

2.9 Testing & Comissioning

1. Pengujian terhadap Kebocoran dan Tekanan. Semua pipa dan perlengkapanya sesudah dipasang
harus diuji dengan hidrolis sebesar 15 kg/cm2 selama 18 jam. Selama pengujian berlangsung tidak
boleh terjadi perubahan/penurunan tekanan.
2. Peralatan dan fasilitas untuk pengujian harus disediakan oleh Kontraktor.
3. Pengujian harus disaksikan oleh Direksi/Pengawas dan Konsultan Perencana. Pengujian dilakukan
dengan menjalankan seluruh sistem atau aparat yang dipakai dalam menghadapi bahaya kebakaran.

2.10 Petunjuk Penggunaan Fire Hydrant


1. Menggelar Selang (Fire Hose)
 Panggul selang dan lemparkan gulungan selang ke arah api.
 Bila kurang panjang, tambah lagi dan sambungkan satu dengan yang lainnya.
 Sambungkan pangkal selang (sisi betina) dengan hydrant pillar.

2. Pegang Nozzle
 Ambil posisi dengan benar (kuda-kuda), setelah siap beri kode agar air segera dialirkan.
 Tangan kiri pegang ujung Nozzle, tangan kanan pada pangkal Nozzle sambil dijepit
dengan ketiak. Mengalirkan air Beri kode operator dengan tangan lurus ke atas.
 Untuk menghentikan aliran air, tangan ditekuk dengan membuat gerakan melipat sebatas siku
berulang-ulang.

Page 13
PT.DINAMI
KA INTI
PRIMA

2.11 Petunjuk Perawatan Fire Hydrant

1. Kunci Hydrant (wrench), Nozzle, dan Selang (Hose) harus dirawat dan disimpan dalam Hydrant
Box.
2. Selang pemadam harus diperiksa secara visual minimal sekali dalam sebulan.
3. Nozzle harus diperiksa untuk mengetahui apakah mudah dioperasikan, retak atau korosi.
4. Selesai digunakan selang harus dikosongkan dan dikeringkan sebelum disimpan dalam box.

Page 14

Anda mungkin juga menyukai