Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat berhubungan
dengan uang. Tapi seringkali istilah penganggaran modal disalah tafsirkan sebagai alat untuk
menghitung keuntungan saja, padahal penganggaran modal bukan hanyasekedar itu saja. Maka
dari itu kita harus memahami betul pengertian dari penganggaran modal agar penafsiran tidak
hanya terbatas pada mencari keuntungan saja tetapi melakukan keputusan investasi yang akan
berdampak bagus pada jangka panjang maupun jangka pendek bagi perusahaan. Di suatu
perusahaan, seorang manajer keuangan harus paham betul dengan capital budgeting ini sebab
seorang manajerlah yang akan memutuskan investasi atau penanam modal ini dapat
diinvestasikan agar berdampak baik pada perusahaan.

Di sebagian besar perusahaan, capital budgeting adalah salah satu sumber


utamakeuntungan perusahaan tersebut. Karena dengan adanya capital budgeting mereka dapat
menghitung tingkat keuntungan yang akan mereka dapatkan pada jangka panjangnya.
Perusahaan biasanya membuat berbagai alternatif atau variasi untuk berinvestasi dalam jangka
panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah, mesin dan peralatan. Aset tersebut
merupakan aset yang berpotensi, yang merupakan sumber pendapatan yang potensial dan
mencerminkan nilai dari sebuah perusahaan. Capital budgeting dan keputusan keuangan
diperlakukan secara terpisah. Bila investasi yang diajukan telah ditentukan untuk diterima,
manager keuangan kemudian memilih metode pembiayaan yang paling baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan Penganggaran Modal – Perencanaan Investasi
2. Menjelaskan Arus Kas yang Diskonto – Metode Nilai Kini Neto
3. Menjelaskan Arus Kas yang Didiskonto – Metode Tingkat Imbal Hasil Internal
4. Menjelaskan Pengembangan Metode Nilai Kini Neto
5. Menjelaskan Arus Kas Tidak Pasti
6. Menjelaskan Keputusan Preferensi – Peringkat Proyeksi Investasi
7. Menjelaskan Pendekatan Lain terhadap Keputusan Penganggaran Modal
8. Menjelaskan Pasca-audit Proyek Investasi

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Penganggaran Modal – Perencanaan Investasi
2. Untuk mengetahui Arus Kas yang Diskonto – Metode Nilai Kini Neto
3. Untuk mengetahui Arus Kas yang Didiskonto – Metode Tingkat Imbal Hasil Internal

1
4. Untuk mengetahui Pengembangan Metode Nilai Kini Neto
5. Untuk mengetahui Arus Kas Tidak Pasti
6. Untuk mengetahui Keputusan Preferensi – Peringkat Proyeksi Investasi
7. Untuk mengetahui Pendekatan Lain terhadap Keputusan Penganggaran Modal
9. Untuk mengetahui Pasca-audit Proyek Investasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

Penganggaran Modal – Perencanaan Investasi


Keputusan Penganggaran Modal Khusus

Berbagai macam keputusan yang meliputi pengeluaran pada hari ini supaya dapat membuat
pengembalian di masa yang akan datang adalah keputusan penganggaran modal. Jenis-jenis
keputusan penganggaran modal meliputi:

1. Keputusan penurunan biaya. Apakah peralatan baru harus dibeli untuk menurunkan
biaya?
2. Keputusan ekspansi. Apakah suatu pabrik baru, gudang, atau fasilitan lain harus dibeli
untuk mengingkatkan kapasitas atau penjualan.
3. Keputusan pemilihan peralatan. Dari beberapa mesin yang tersedia manakah yang harus
dibeli?
4. Keputusan membeli atau menyewa. Peralatan baru harus dibeli atau disewa?
5. Keputusan penggantian peralatan. Peralatan lama harus diganti sekarang atau nanti?

Keputusan penganggaran modal cenderung dibagi ke dalam dua kategori besar-keputusan


penyaringan dan keputusan preferensi. Keputusan penyaringan (screening decision) berkaitan
dengan apakah proyek yang diusulkan memenuhi beberapa standar penerimaan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Sebagai contoh, suatu perusahaan mungkin mempunyai kebijakan
menerima proyek jika proyek tersebut menjanjikan imbal hasil sebesar 20% dari investigasi.
Tingkat imbal hasil yang disyaratkan adalah tingkat imbal hasil minimum yang harus dihasilkan
suatu proyek agar dapat diterima..

Sebaliknya, keputusan preferensi (preference decision) berkaitan dengan pemilihan


mempertimbangkan beberapa mesin yang berbeda untuk menggantikan mesin yang ada di bagian
perakiran. Pilihan mesin mana yang akan dibeli adalah keputusan preferensi. Dalam bab ini, kita
mulai dengan membahas cara-cara pengambilan keputusan penyaringan. Keputusan preferensi
dibahas di akhir bab ini.

Nilai Waktu dari Uang

Seperti dinyatakan sebelumnya, investasi bisnis biasanya melibatkan imbal hasil selama periode
waktu yang panjang. Oleh karena itu, dalam pendekatan keputusan penganggaran modal, adalah
penting untuk menggunakan teknik-teknik yang mengakui nilai waktu dari uang (time value of
money). Nilai dolar saat kini lebih baik daripada satu tahun dari sekarang. Konsep yang sama

3
diterapkan dalam pemilihan di antara proyek investasi. Proyek yang menjajikan imbal hasil lebih
awal akan dipilih daripada proyek yang menjanjikan imbal hasil lebih lama.

Teknik-teknik penganggaran modal yang mengakui dua karakteristik bisnis di atas adalah
teknik-teknik yang melibatkan arus kas yang didiskonto (discounted cash flows). Kita akan
menggunakan sebagian besar dari bab ini untuk memberi penjelasan tentang penggunaan metode
arus kas yang diskonto dalam pengambilan keputusan penganggaran modal. Jika saat ini anda
tidak terbiasa dengan penganggaran table nilai kini dan diskonto, maka sebelum melanjutkan
lebih jauh, anda sebaiknya membaca lampiran 13A yaitu mengenai Konsep Nilai Kini, yang
terletak di akhir bab ini.

Arus Kas yang Diskonto – Metode Nilai Kini Neto


Dua pendekatan untuk mengambil keputusan penganggaran modal dengan memakai arus kas
yang didiskonto. Salah satunya adalah metode nilai kini neto dan yang lainnya adalah metode
tingkat imbal hasil internal (internal rate of return) biasanya disebut metode tingkat imbal hasil
yang disesuaikan waktu (time-adjusted rate of return). Metode nilai kini neto dibahas di bagian
ini; metode tingkat imbal hasil internal dibahas di bagian berikutnya.

Ilustrasi Metode Nilai Kini Neto

Menurut metode nilai kini neto, nilai kini dari semua arus kas masuk dibandingkan dengan
semua arus kas keluar dari suatu proyek investasi. Selisih antara nilai kini dari kedua arus kas
tersebut disebut nilai kini neto (net present value), yang menentukan apakah suatu investasi dapat
diterima atau tidak. Sebagai ilustrasi, perhatikan data berikut ini.

Tabel 13-1 Analisi nilai kini neto atas suatu usulan proyek

Harga Perolehan awal………………………………………………………..$50.000


Umur Proyek…………………………………………………………… ………….5 tahun
Penghematan biaya tahunan……………………………………………..$ 18.000
Nilai sisa………………………………………………………………………………….….$0
Tingkat imbal hasil yang disyaratkan………………………………………….20%

Pos Tahun Besarnya Faktor Nilai Kini


Arus Kas 20% dari Arus Kas
Penghematan biaya tahunan 1-5 $18.000 2.991* $53.838
Investasi awal Sekarang $(50.000) 1.000 (50.000)
Nilai Kini Neto $3.838

*Dari Tampilan 13B-2 di Lampiran 13 B di akhir bab ini

4
Contoh A: Perusahaan Harper sedang memperhitungkan pembelian mesin yang mampu melakukan
operasi-operasi tertentu yang saat ini dilakukan secara manual. Harga perolehan mesin tersebut $50.000
degan umur 5 tahun. Pada akhir perode lima tahun, mesin tersebut akan mempunyai nilai sisa nol.
Penggunaan mesin tersebut akan menurunkan biaya tenaga kerja sebesar $18.000 per tahun. Perusahaan
Harper mensyaratkan imbal hasil minimum sebesar 20% sebelum pajak untuk semua proyek investasi.

Haruskah mesin tersebut dibeli? Perusahaan Harper harus menentukan apakah investasi kas pada
saat ini sebesar $50.000 dapat dibenarkan jika akan menghasilkan pengurangan biaya sebesar
$18.000 per tahun selama lima tahun mendatang. Akan terlihat bahwa jawabannya sudah jelas
karena total penghematan biaya adalah $90.000 ($18.000 x 5 tahun). Namun, perusahaan dapat
memperoleh imbal hasil sebesar 20% dengan menginvestasikan uangnya di tempat lain. Tidaklah
cukup bahwa pengurangan biaya hanya menutup harga pokok mesin. Pengurangan biaya tersebut
juga harus menghasilkan sedikitnya 20% imbal hasil atau perusahaan lebih baik
menginvestasikan uangnya di tempat lain.

Untuk menentukan apakah investasi tersebut diinginkan, maka perlu untuk


mendiskontokan arus penghematan biaya tahunan sebesar $18.000 ke nilai kini dan kemudian
membandingkan nilai kini yang didiskontokan tersebut dengan harga pokok mesin baru. Karena
perusahaan Harper mensyaratkan imbal hasil minimum sebesar 20% untuk semua proyek
investasi, maka tariff ini digunakan dalam proses pendiskontoan dan disebut tingat diskonto
(discount rate). Tampilan 13-1 menunjukkan bagaimana analisis ini dilakukan. Biaya
penghematan tahunan $18.000 dikalikan dengan 2,991, factor nilai kini dari anuitas 5 tahun pada
tariff diskon 20% untuk mendapatkan $53.838. Ini adalah nilai kini dari penghematan biaya,
sementara nilai kini dari investasi awal dihitung dengan mengalikan investasi sejumlah $50.000
dengan 1.000 ffaktor nilai kini untuk setiap arus kas yang terjadi.

Berdasarkan analisis tersebut, Harper Company seharusnya membeli mesin baru. Nilai
kini dari penghematan biaya adalah sebesar $53.838, sementara nilai kini dari investasi yang
dibutuhkan (harga perolehan mesin) hanyalah $50.000 dengan mengurangkan nilai kini dari
investasi yang dibutuhkan dan nilai kini penghematan biaya menghasilkan nilai kini neto $3.838.
Jika nilai kini neto sama dengan nol atau lebih besar, seperti pada contoh kita, maka proyek
investasi tersebut dapat diterima. Jika nilai kini neto negative (nilai kini dari arus kas keluar
melebihi nilai kini dari arus kas masuk) maka proyek investasi tersebut tidak dapat diterima.
Singkatnya:

Jika Nilai Kini Neto adalah Maka Proyek Tersebut


Positif Dapat diterima sejauh menjanjikan imbal hasil yang lebih
besar dari tingkat imbal hasil yang disyaratkan

Nol Dapat diterima sejauh menjanjikan imbal hasil sama


dengan tingkat imbal hasil yang disyaratkan

5
Negatif Tidak dapat diterima sejauh menjanjikan imbal hasil lebih
sedikit daripada tingkat imbal hasil yang diisyaratkan

Ada cara lain untuk menginterpretasikan nilai kini. Mesin baru menjanjikan lebih dari
tingkat imbal hasil yang disyaratkan yaitu 20%. Hal ini jelas dibuktikan dengan nilai kini neto
sebesar $3.838. perusahaan Harper dapat mengeluarkan sampai $53.838 untuk mesin baru dan
masih memperoleh minimum 20% tingkat imbal hasil yang disyaratkan. Oleh karena itu, nilai
kini neto sebesar $3.838 menunjukkan jumlah “perlindungan’ atau ‘batas kesalahan’. Salah satu
cara untuk melihatnya adalah bahwa perusahaan dapat menaksir terlalu rendah terhadap biaya
mesin baru sampai dengan $3.838 atau menaksir terlalu tinggi nilai kini neto penghematan kas
masa datang sampai $3.838 dan proyek tersebut masih akan menarik secara finansial.

Penekanan pada Arus Kas

Akuntansi laba neto didasarkan pada akrual yang mengabaikan waktu pada saat arus kas
masuk/keluar terjadi. Tetapi dalam penganggaran modal, waktu dari arus kas adalah penting,
nilai kini dari arus kas tergantung pada saat waktu terjadinya. Untuk alas an tersebut, arus kas
yang terjadi difokuskan pada anggaran modal proyek investasi kecuali disebutkan untuk laba
bersih akuntansi. Contoh dari arus kas keluar dan arus kas masuk yang sering berhubungan
terhadap keputusan investasi modal disebutkan di bawah ini.

Arus Kas Keluar Khusus. Sebagian besar proyek mempunyai sedikitnya tiga jenis arus kas
keluar. Pertama, mereka membutuhkan arus kas keluar segera dalam bentuk investasi awal di
peralatan atau asset lainnya, dan biaya pemasangan. Setiap nilai sisa yang diterima dari
penjualan peralatan lama dapat diakui sebagai pengurang investasi awal yang disyaratkan atau
dianggap sebagai kas masuk. Kedua, beberapa proyek mensyaratkan agar perusahaan melakukan
ekspansi modal kerjanya. Modal kerja (working capital) adalah asset lancer (kas, piutang, dan
persediaan) dikurangi utang lancar. Pada saat perusahaan melakukan proyek baru, saldo dalam
rekening asset lancar akan meningkat. Seagai contoh, pembukaan toko serba ada Nordstrom
yang baru akan membutuhkan kas tambahan dalam mesin register, dan lebih banyak persediaan
untuk mengisi rak. Kebutuhan modal kerja tambahan ini harus diperlakukan sebagai bagian dari
investasi awal suatu proyek. Ketiga, beberapa proyek memerlukan pengeluaran periodic untuk
perbaikan dan pemeliharaan dan untuk biaya operasi tambahan. Semua ini harus diperlakukan
sebagai arus kas keluar untuk tujuan penganggaran modal.

Arus Kas Masuk Khusus. Beberapa proyek juga mempunyai sedikitnya tiga jenis kas masuk.
Pertama suatu proyek biasanya akan meningkatkan pendapatan atau mengurangi biaya. Apa pun
itu, jumlah yang dimasukkan seharusnya diperlakukan sebagai arus kas masuk untuk tujuan
penganggaran modal. Perhatikan bahwa dari sisi kepentingan arus kas, pengurangan biaya
ekuivalen dengan peningkatan pendapatan. Kedua, arus kas masuk juga sering diterima dari
menjual peralatan karena nilai sisanya pada saat proyek berakhir, meskipun perusahaan harus

6
membayar untuk membuang peralatan yang bernilai rendah atau berbahaya. Ketiga, setiap modal
kerja yang berkaitan dengan proyek tersebut dapat dikeluarkan untuk digunakan di lain tempat
dan seharusnya diperlakukan sebagai arus kas masuk. Sebagai contoh, modal kerja dikeluarkan
pada saat perusahaan menjual persediaannya atau menagih piutangnya.

Singkatnya, jenis-jenis arus kas berikut ini adalah hal yang biasa dalma proyek investasi bisnis

Arus kas keluar:

Investasi awal (termasuk juga biaya instalasi)


Pengingkatan kebutuhan modal kerja
Pemeliharaan dan perbaikan
Tambahan biaya operasi

Arus kas masuk:

Tambahan pendapatan
Pengurangan biaya
Nilai sisa
Pelepasan modal kerja

Pengembalian Investasi Awal

Metode nilai kini neto secara otomatis menyediakan pengembalian dari investasi awal. Bila nilai
kini neto positif, nilai proyek awal akan tertutup ditambah dengan kelebihan kas untuk
mengompensasikan dana pengeluaran terkait proyek tersebut. Untuk menunjukkan hal ini,
perhatikan hal berikut.

Contoh B: Carver Hospital sedang mempertimbangkan pembelian alat pelengkap untuk mesin sinar X
dengan harga perolehan $3.170. Alat ini dapat digunakan selama empat tahun, dan tidak memiliki nilai
sisa. Hal ini akan menaikkan arus kas masuk ento sebesar $1.000 per tahun di departemen rediologi.
Dewan komisaris rumah sakit menginstruksikan bahwa tidak ada investasi yang dibuat kecuali investasi
tersebut mempunyai tingkat imbal hasil tahunan sedikitnya 10%.

Analisis nilai kini neto terhadap pembelian perlengkapan sinar X disajikan di Tampilan
13-2. Perhatikan bahwa perlengkapan ini memberikan tingkat imbal hasil sebesar 10% terhadap
investasi awal karena nilai kini neto adalah nol pada tingkat diskonto 10%.

Setiap arus kas masuk tahunan sebesar $1.000 yang timbuldari penggunaan perlengkapan
terdiri atas dua bagian. Satu bagian menunjukkan pengembalian porsi dari $3.170 awal yang
dibayarkan untuk perlengkapan tersebut, dan bagian lain menunjukkan imbal hasil atas investasi
ini. Pembagian tiap-tiap arus kas masuk sebesar $1.000 per tahun. Antara pengembalian porsi
dari investasi dengan imbal hasil atas investasi ditunjukkan pada Tampilan 13-3.

7
Arus kas masuk tahun pertama sebesar $1.000 terdiri atas bunga sebesar $317 yang
menunjukkan imbal hasil 10% atas investasi awal $3.170, ditambah imbal hasil dari investasi
tersebut sebesar $683. Karena jumlah investasi yang belum kembali akan menurun selama empat
tahun, maka jumlah uang dari imbal hasil bunga juga menurun. Pada akhir tahun keempat,
seluruh investasi awal sebesar $3.170 telah kembali.

Tampilan 13-2 Carver Hospital- Analisis nilai kini neto terhadap Alat pelengkap sinar x

Harga Perolehan awal………………………………………………………..$3.170


Umur Proyek……………………………………………………………………….4 tahun
Penghematan biaya tahunan……………………………………………..$ 1.000
Nilai sisa………………………………………………………………………………….….$0
Tingkat imbal hasil yang disyaratkan………………………………………….10%

Pos Tahun Besarnya Faktor Nilai Kini


Arus Kas 20% dari Arus Kas
Penghematan biaya tahunan 1-4 $1.000 3.170* $3.170
Investasi awal Sekarang $(3.170) 1.000 (3.170)
Nilai Kini Neto $0

*Dari Tampilan 13B-2 di Lampiran 13 B di akhir bab ini

Tahun (1) (2) (3) (4) (5)


Investasi Arus kas Investasi Pegembalian Investasi yang
sedang masuk Imbal hasil investasi pada Belum
berjalan atas tahun ini kembali pada
pada tahun Investasi (2)-(3) akhir tahun
ini (1) x 10 % (1)-(4)
1 $3.170 $1000 $317 $683 $2.487
2 $2.487 $1000 $249 751 $1.736
3 $1.736 $1000 $173 827 $ 909
4 $909 $1000 $91 909 $ 0

Total investasi $3.170


yang kembali
Tabel 13-3 Carver Hospital-Pembagian arus kas masuk tahunan

8
Asumsi yang Menyederhanakan

Terdapat dua asumsi sederhana yang bisa dilakukan dalam analisis nilai kini neto.

Asumsi pertama adalah bahwa semua arus kas terjadi pada akhir periode. Hal ini agar
tidak realistis bahwa arus kas biasanya terjadi selama suatu periode, bukan pada akhir periode.
Tujuan asumsi ini hanya untuk menyederhanakan perhitungan.

Asumsi kedua adalah bahwa seluruh arus kas yang dihasilkan oleh suatu proyek investasi
dengan segera akan diinvestasikan kembali pada tingkat imbal hasil yang sama dengan tingkat
diskonto. Jika kondisi ini tidak dipenuhi, maka perhitungan nilai kini neto untuk proyek akan
tidak akurat.kita gunakan tingkat diskonto 10% untuk Carver Hospital di Tampilan 13-2. Jika
arus di setiap periode tidak segera diinvestasikan kembali pada tingkat imbal hasil 10%, maka
nilai kini neto yang dihitung untuk perlengkapan sinar X akan salah.

Pemilihan Tingkat Diskonto

Nilai kini neto positif menunjukkan bahwa imbal hasil proyek melebihi tingkat diskonto. Nilai
kini neto negatif menunjukkan bahwa imbal hasil investasi lebih kecil daripada tingkat diskonto.
Dengan demikian, jika tingkat imbal hasil minimum yang disyaratkan perusahaan digunakan
sebagai tingkat diskonto proyek dengan nilai kini neto positif dapat diterima dan proyek dengan
nilai kini negative tidak dapat diterima.

Berapa tingkat imbal hasil minimum yang disyaratkan perusahaan? Biaya modal
perusahaan biasanya dianggap sebagai tingkat imbal hasil minimum yang disyaratkan. Biaya
modal (cost of capital) adalah tingkat imbal hasil rata-rata yang harus dibayar perusahaan kepada
kreditur jangka panjang dan kepada pemegang saham atas penggunaan dana mereka. Biaya
modal adalah tingkat imbal hasil minimum yang disyaratkan karena jika tingkat imbal hasil
proyek lebih renda dari biaya modal, perusahaan tidak akan memiliki cukup dana untuk
membayar kreditur dan pemegang saham. Dengan demikian, proyek dengan tingkat imbal hasil
lebih rendah dari biaya modal seharusnya tidak diterima.

Biaya modal dalam hal ini bertindak sebagai alat penyeringan dalam analisis nilai kini neto. Jika
biaya modal digunakan sebagai tingkat diskonto, proyek dengan nilai kini neto negative tidak
dapat menutup biaya modal perusahaan dan seharusnya tidak diterima.

Pengembangan Contoh Meotde Nilai Kini Neto

Untuk menyimpulkan pembahasan kita mengenai metode nilai kini neto, di bawah ini disajikan
pengembangan contoh mengenai bagaimana metode nilai kini neto digunakan dalam analisis
usulan investasi. Contoh ini juga membantu untuk mengikat (dan untuk memperkuat) beberapa
ide yang dikembangkan demikian jauh.

9
Contoh C: Menurut perjanjian lisensi khusus, Swinyard Corporation mempunyai kesempatan untuk
memasarkan produk baru untuk periode lima tahun. Produk tersebut dibeli dari pabrik, dan Swinyard
bertanggung jawab terhadap semua biaya promosi dan distribusi. Perjanjian lisensi ini dapat diperbaharui
pada akhir periode kelima menurut kehendak pabrik. Setelah dipelajari dengan saksama, Swinyard telah
memperkirakan biaya dan pendepatan berikut ini untuk periode baru.

Harga Perolehan peralatan yang diperlukan …………………………………………………$60.000


Modal kerja yang diperlukan……………………………………………………………………….$100.000
Pemeriksaan peralatan selama empat tahun…………………………………………….…..$5.000
Nilai sisa peralatan dalam lima tahun…………………………………..………………………$10.000
Biaya dan pendapatan tahunan :
Pendapatan Penjualan…………………………………………………………………….$200.000
Harga pokok penjualan…………………………………………………………………….$125.000
Biaya operasi tunai(untuk gaji,iklan,dan biaya langsung lainnya)………$35.000

Pada akhir periode lima tahun, modal kerja akan dilepas untuk diinvestasikan di lain
tempat jika pabrik memutuskan untuk tidak memperbaharui perjanjian lisensi. Swinyard
menggunakan tingkat diskonto 14%. Apakah Anda menganjurkan untuk memperkenalkan
produk baru tersebut?

Contoh ini melibatkan berbagai variasi arus kas masuk dan kas keluar. Jawabannya
diberikan di tampilan 13-4

Perhatikan terutama bagaimana modal kerja diperlakukan dalam tampilan ini. Modal
kerja dihitung sebagai arus kas keluar pada awal periode proyek da sebagai arus kas masuk pada

10
Pendapatan penjualan ………………………………………………………..$200.000
Dikurangi harga pokok penjualan………..……………………………….$125.000
Dikurangi biaya tunai untuk gaji, iklan, dan lain-lain..………….. $ 35.000
Arus kas masuk neto tahunan………….……………………………….….$ 40.000

Pos Tahun Besarnya Faktor Nilai Kini


Arus Kas 20% dari Arus
Kas
Pembelian Peralatan Sekarang $ 60.000 1.000 $ (60.000)
Kebutuhan modal Kerja Sekarang $(100.000) 1.000 (100.000)
Pemeriksaan peralatan 4 $ (5.000) 0,592* (2.960)
Arus kas masuk bersih tahunan dari
Penjualan lini produk 1-5 $40.000 3.433** 137.320
Nilai sisa peralatan 5 $10.000 0,519* 5.190
Pelepasan modal kerja 5 $100.000 0.519* 51.900
Nilai kini neto $ 31.450
*Dari Tampilan 13B-1 di Lampiran 13 B

** Dari tampilan 13B-2 dilampiran 13 B

saat dilepaskan pada akhir proyek. Perhatikan juga bagaimana pendapatan penjualan, harga
pokok penjualan dan biaya tunai diperlakukan. Biaya tunai (out-of-pocket cost) adalah
pengeluaran kas sesungguhnya untuk beban gaji, iklan, dan beban operasi lainnya. Karena nilai
kini neto adalah positif, produk baru dapat diterima.

Arus Kas yang Didiskonto – Metode Tingkat Imbal Hasil Internal


Tingkat imbal hasil internal (internal rate of return) adalah tingkat imbal hasil yang dijanjikan
oleh suatu proyek investasi selama masa manfaatnya. Terkadang, tingkat imbal hasil internal
mengacu pada imbal hasil atas suatu proyek. Tingkat imbal hasil internal dihitung dengan
mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai kini arus kas keluar suatu proyek dengan nilai
kini arus kas masuk proyek. Dengan kata lain, tingkat imbal hasil internal adalah tingkat
diskonto yang akan menghasilkan nilai kini neto sebesar nol.

Ilustrasi Metode Tingkat Imbal Hasil Internal

Contoh D: Glendale School Distric sedang mempertimbangkan untuk membeli traktor besar pemotong
rumput. Pada saat ini rumput dipotong menggunakan pemotong rumput gas kecil yang didorong dengan
tangan. Harga pemotongan mesin besar sebesar $16.950 dan memiliki masa manfaat 10 tahun. Mesin

11
tersebut memiliki nilai sisa yang tidak berarti dan dapat diabaikan. Mesin pemotong rumput yang baru
akan bekerja dengan lebih cepat dan mengakibatkan penghematan tenaga kerja sebesar $3.000 per tahun.

Untuk menghitung tingkat imbal hasil internal yang dijanjikan oleh mesin baru, kita
harus mencari tingkat diskonto yang akan menyebabkan nilai kini neto dari proyek tersebut
sebesar nol. Bagaimana kita melakukannya? Pendekatan yang paling sederhana dan paling
langsung jika arus kas masuk neto sama setiap tahunnya adalah dengan membagi investasi
proyek tersebut dengan arus kas masuk neto tahunan yang diharapkan. Perhitungan ini akan
menghasilkan sebuah factor di mana tingkat imbal hasil internal dapat ditentukan. Rumusnya
adalah sebagai berikut.
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑖𝑚𝑏𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑛𝑎𝑙 = 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛 (1)

Faktor yang diperoleh dari rumus (1) kemudian diletakkan ke dalam table nilai kini untuk
melihat berapa tingkat imbal hasil yang ditunjukkan. Dengan menggunakan rumus (1) dan data
untuk usulan proyek Glendale School District, kita dapatkan:

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 $16.950


= = 5.650
𝐴𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛 $3.000

Jadi, factor diskonto yang akan menyamakan arus kas masuk neto sebesar $3.000 dengan
investasi saat ini sebesar $16.950 adalah 5.650. sekarang kita perlu mencari factor ini di Tabel
13B-2 di lampiran 13B untuk melihat berapa tingkat imbal hasil yang ditunjukkan. Kita harus
menggunakan garis periode 10 dalam Tabel 13B-2 karena arus kas proyek tersebut berlangsung
selama 10 tahun. Jika kita tinjau sepanjang garis 10 periode, kita menemukan bahwa factor 5.650
menunjukkan tingkat imbal hasil sebesar 12%. Oleh karena itu, tingkat imbal hasil internal yang
dijanjikan oleh proyek pemotong rumput adalah 12%. Kita dapat menjamin hal ini dengan
menghitung nilai kini neto proyek tersebut dengan menggunakan tingkat diskonto 12%.
Perhitungan ini ditunjukkan Tampilan 13-5.

Perhatikan dari Tampilan 13-5 yang menggunakan tingkat diskonto 12% yang
menyamakan nilai sekarang arus kas masuk tahunan dengan nilai kini investigasi yang
disyaratkan proyek tersebut, menghasilkan nilai kini neto sebesar nol. Oleh karena itu, tingkat
diskonto 12% ini menunjukkan tingkat imbal hasil internal yang dijanjikan oleh proyek itu.

Nilai Sisa dan Arus Kas lainnya

Teknik yang baru saja didemonstrasikan bekerja sangat baik jika arus kas suatu proyek tiap tahun
dapat diidentifikasi. Lalu bagaimana jika tidak? Sebagai contoh, bagaimana jika suatu proyek
mempunyai beberapa nilai sisa pada akhir periode di samping arus kas masuk tahunan? Menurut
keadaan ini, dibutuhkan proses yang sifatnya coba-coba untuk menemukan tingkat imbal hasil
yang akan menyamakan arus kas masuk dengan arus kas keluar. Proses coba-coba ini dapat
dilakukan secara manual atau

12
Tabel 13-5 Evaluasi Pembelian Mesin Pemotong Rumput Menggunakan tingkat Diskonto 12%

Harga Perolehan awal………………………………………………………..$16.950


Umur Proyek……………………………………………………………………….10 tahun
Penghematan biaya tahunan……………………………………………..$ 3.000
Nilai sisa………………………………………………………………………………….….$0

Pos Tahun Besarnya Faktor Nilai Kini


Arus Kas 20% dari Arus Kas
Penghematan biaya tahunan 1-10 $3.000 5.650* $16.950
Investasi awal Sekarang $(16.950) 1.000 (16.950)
Nilai Kini Neto $0

dengan perangkat lunak computer seperti spreadsheet yang melakukan perhitungan yang
diperlukan. Singkatnya, arus kas yang tidak menentu atau tidak sama rata seharusnya tidak
menghalangi manajer dalam penentuan tingkat imbal hasil internal suatu proyek.

Menggunakan Tingkat Imbal Hasil Internal

Pada saat tingkat imbal hasil internal sudah dihitung, apa yang akan dilakukan manajer dengan
informasi tersebut? Tingkat imbal hasil internal dibandingkan dengan tingkat timbal hasil yang
disyaratkan oleh perusahaan. Tigkat imbal hasil yang disyaratkan (required rate of return) adalah
tingkat imbal hasil minimum yang harus dihasilkan oleh suatu proyek investasi agar dapat
diterima. Jika tingkat imbal hasil internal sama dengan atau lebih besar daripada tingkat imbal
hasil yang disyaratkan, maka proyek tersebut dapat diterima. Jika tingkat imbal hasil internal
kurang dari tingkat imbal hasil yang disyaratkan, maka proyek tersebut ditolak. Sering kali biaya
modal perusahaan digunakan sebagai tingkat imbal hasil yang disyaratkan. Alasannya adalah
bahwa jika suatu proyek tidak dapat memberikan tingkat imbal hasil paling tidak sebesar biaya
dana yang diinvestasikan ke dalam proyek tersebut, maka proyek tersebut tidak menguntungkan.

Dalam kasus Glendale School District, asumsikan bahwa distrik tersebut mempunyai
tingkat imbal hasil minimum yang disyaratkan sebesar 15% pada semua proyeknya. Karena
pemotong rumput baru menjanjikan tingkat imbal hasil hanya sebesar 12%, maka proyek
tersebut harus ditolak.

Biaya Modal sebagai Alat Penyaringan

13
Seperti yang kita lihat dalam contoh sebelumnya, biaya modal sering kali bertindak sebagai ala
penyaringan screening), yang membantu manajer menyaring proyek investasi yang tidak
menarik. Alat ini digunakan dengan cara-cara yang berbeda, tergantung pada apakah perusahaan
menggunakan metode tingkat imbal hasil internal atau metode nilai kini neto dalam analisis
penganggaran modalnya.

Jika metode tingkat imbal hasil internal digunakan, biaya modal digunakan sebagai
tingkat batas (hurdle rate) yang harus dicapai suatu proyek agar dapat diterima. Jika tingkat
imbal hasil internal suatu proyek tidak cukup besar untuk mencapai batas biaya modal, maka
proyek tersebut ditolak. Kita melihat penerapan ide ini dalam contoh Glendale School District, di
mana tingkat batas ditetapkan sebesar 15%.

Tabel 13-6 Keputusan Penyaringan Penganggaran Modal

Biaya Modal sebagai Alat Penyaringan

Biaya Modla digunakan sebagai tingkat Biaya Modal dibandingkan dengan tingkat
diskontoketika menghitung nilai kini neto imbal hasil internal yang dijanjikan oleh suatu
suatu proyek. Suatu proyek dengan nilai kini proyek yang mempunayi tingkat imbal hasil
neto negatif akan ditolak kecuali ada factor internal lebih kecil daripada biaya modal aka
lainnya yang menyebabkan proyek tersebut ditolak kecuali ada factor lainnya yang
diterima menyebabkan proyek tersebut diterima

Jika metode nilai kini neto digunakan, biaya modal adalah tingkat diskonto yang
digunakan untuk menghitung nilai kini neto usulan proyek. Setiap proyek yang menghasilkan
nilai kini neto negative akan ditolak kecuali ada factor lainnya yang menyebabkan proyek
tersebut diterima.

Penggunaan biaya modal sebagai alat penyaringan diringkas di Tampilan 13-6

Perbandingan Metode Tingkat Imbal Hasil Internal dan Meotde Nilai Kini Neto

Metode nilai kini neto mempunyai beberapa keunggulan penting dibandingkan dengan metode
tingkat imbal hasil internal.

Pertama, metode nilai kini neto lebih mudah digunakan. Seperti yang disebutkan
sebelumnya, metode tingkat imbal hasil internal memerlukan pencarian tingkat diskonto yang
menghasilkan nilai kini neto sebesar nol. Hal ini merupakan proses coba-coba yang sangat
menyita tenaga, meskipun dapat juga menggunakan computer.

14
Kedua, metode tingkat imbal hasil internal membuat asumsi yang dipertanyakan. Kedua
metode mengasumsikan bahwa arus kas yang dihasilkan oleh suatu proyek selama masa
manfaatnya sesegera mungkin diinvestasikan kembali ke tempat lain. Akan tetapi, kedua metode
ini mempunyai dua asumsi yang berbeda mengenai tingkat imbal hasil yang diperoleh atas arus
kas tersebut. Metode nilai kini neto mengasumsikan tingkat imbal hasil adalah tingkat diskonto,
sedangkan metode tingkat imbal hasil internal mengasumsikan tingkat imbal hasil adalah tingkat
imbal hasil internal proyek. Secara khusus, jika tingkat imbal hasil internal suatu proyek adalah
tinggi, maka asumsi ini tidaklah realistis. Biasanya lebih realistis untuk mengasumsikan bahwa
arus kas masuk dapat diinvestasikan kembali pada tingkat imbal hasil yang sama dengan tingkat
diskonto – khususnya jika tingkat diskonto tersebut adalah biaya modal perusahaan atau tingkat
imbal hasil peluang (opportunity rate of return). Contohnya, jika tingkat diskonto adalah biaya
modal perusahaan, tingkat imbal hasil ini sebenarnya dapat direaalisasikan dengan melunasi
kreditur perusahaan dan membeli kembali saham perusahaan dengan arus kas dari proyek
tersebut. Singkatnya, jika metode nilai kini neto dan metode tingkat imbal hasil internal sama-
sama tidak sesuai dengan kemenarikan suatu proyek, maka lebih baik kita memakai metode nilai
kini neto. Dari kedua metode tersebut, metode nilai kini neto memiliki asumsi yang lebih relistis
mengenai tingkat imbal hasil yang dapat diperoleh melalui arus kas dari proyek tersebut.

Pengembangan Metode Nilai Kini Neto


Sejauh ini contoh kita hanya melibatkan alternative investasi tunggal. Kita sekarang akan
mengembangkan metode nilai kini neto yang memasukkan dua alternative. Selain itu, kita akan
mengintergrasikan konsep biaya relevan ke dalam analisis arus kas yang didiskonto.

Metode nilai kini neto dapat digunakan untuk membandingkan proyek investasi bersaing
dalam dua cara. Cara pertama adalah pendekatan total biaya (total cost approach) dan cara
lainnya adalah pendekatan biaya incremental (incremental-cost approach). Masing-masing
pendekatan akan dibahas di bawah ini.

Pendekatan Total Biaya

Pendekatan total biaya adalah metode yang paling fleksibel untuk membandingkan proyek-
proyek yang bersaing. Sebagai ilustrasi mekanisme pendekatan ini, perhatikan data berikut.

Contoh E: Perusahaan Harper Ferry menyediakan jasa feri yang menyeberangi sungai Mississippi. Salah
satu kapal feri tersebut kondisinya buruk. Feri tersebut dapat direnovasi dengan biaya awal sebesar
$200.000. Perbaikan selanjutnya dan penggantian mesin akan diperlukan 5 tahun lagi dengan biaya
sebesar $80.000. Kapal tersebut dapat digunakan selama 10 tahun jika pekerjaan di atas selesai. Pada
akhir tahun ke-10, feri tersebut punya nilai sisa sebesar $60.000. Sekarang feri tersebut punya nilai sisa
sebesar $70.000. Biaya untuk menjalankan feri tersebut adalah $300.000 setiap tahun, dan menghasilkan
pendapatan sebesar $400.000 per tahun.

15
Sebagai alternative, perusahaan Harper Ferry dapat membeli kapal feri baru dengan harga
perolehan $360.000, dengan masa manfaat 10 tahun, tetapi akan membutuhkan beberapa
perbaikan pada akhir tahun ke-5. Diperkirakan perbaikan tersebut menghabiskan biaya sebesar
$30.000. Pada akhir tahun ke-10 diperkirakan feri tersebut memiliki nilai sisa sebesar $60.000.
Biaya untuk menjalankan feri tersebut adalah $210.000 setiap tahun dan menghasilkan
pendapatan sebesar $400.000 per tahun.

Perusahaan Harper Ferry mensyaratkan imbal hasil sedikitnya 14% sebelum pajak untuk
semua proyek investasinya.

Apakah perusahaan harus membeli feri baru atau merenovasi feri lama? Tampilan 13-7
memberikan jawabannya menggunakan pendekatan total biaya.

Dua hal harus diperhatikan dalam tampilan tersebut. Pertama, seluruh arus kas masuk dan
seluruh arus kas keluar dimasukkan dalam jawaban menurut tiap alternative. Tidak ada upaya
yang dibuat untuk memisahkan arus kas yang relevan dan tidak relevan terhadap pengambilan
keputusan tersebut. Pencantuman seluruh arus kas yang berhubungan dengan setiap alternative
menyebabkan pendekatan tersebut diberi nama – pendekatan total biaya.

Kedua, perhatikan bahwa nilai kini neto dihitung untuk setiap alternative. Hal ini
merupakan manfaat yang nyata dari pendekatan total biaya dalam hal jumlah alternative yang
tidak terbatas dapat dibandingkan satu per satu untuk menentukan pilihan terbaik. Contoh,
alternative lain bagi perusahaan Harper Ferry adalah untuk menghentikan bisnisna di bidang
pelayaran feri secara total. Jika manajemen menginginkan, nilai kini neto dari alternative ini
dapat dihitung untuk dibandingkan dengan alternative yang ditunjukkan di Tampilan 13-7.
Alternative lainnya masih terbuka bagi perusahaan. Saat manajemen menentukan nilai kini neto
untuk tiap alternative yang ingin dipertimbangkan, maka manajemen dapat memilih tindakan
yang paling menguntungkan. Dalam kasus ini, yaitu hanya dengan dua alternative, data
menunjukkan bahwa tindakan yang paling menguntungkan adalah membeli feri baru.

16
Tabel 13-7 Pendekatan Total biaya terhadap pemilihan proyek

Feri Baru Feri Lama


Pendapatan tahunan $400.000 $400.000
Biaya operasi tunai tahunan 210.000 300.000
Arus kas masuk Neto $190.000 $100.000

Pos Tahun Besarnya Faktor Nilai Kini


Arus Kas 20% dari Arus Kas
Membeli Feri baru:
Investasi awal Sekarang $ (360.000) 1,000 $(360.000)
Nilai sisa Feri Lama Sekarang $ 70.000 1,000 70.000
Perbaikan dalam lima tahun 5 $ (30.000) 0,519 (15.570)
Arus kas masuk tahunan neto 1-10 $ 190.000 5,216 991.040
Nilai sisa Feri baru 10 $ 60.000 0,270 16.200
Nilai kini neto $ 31.450
Mempertahankan Feri lama:
Renovasi Sekarang $(200.000) 1,000 $(200.000)
Perbaikan dalam lima tahun 5 $ (80.000) 0,519 (41,250)
Arus kas masuk tahunan neto 1-10 $ 100.000 5,216 521.600
Nilai sisa feri lama 10 $ 60.000 0,270 16.200
Nilai kini neto 296.280
Nilai kini neto dengan lebi memilih
membeli feri baru $405.390

*Semua faktor nilai kini berasal dari Tampilan 13B-1 dan 13B-2 di Lampiran 13B

Pendekatan Biaya Inkremental

Jika hanya dua alternative yang dipertimbangkan, pendekatan biaya incremental menawarkan
arah keputusan yang lebih sederhana dan lebih langsung. Tidak seperti pendekatan total biaya,
pendekatan ini hanya memasukkan biaya dan pendapatan yang berbeda di antara kedua
alternative yang dipertimbangkan dalam analisis arus kas yang didiskonto. Sebagai ilustrasi, lihat
kembali data di Contoh E yang berkaitan dengan perusahaan Herper Ferry. Jawaban yang hanya
menggunakan biaya diferensial disajikan dalam Tampilan 13-8.

Dua hal yang harus diperhatikan dari data di tampilan tersebut. Pertama, perhatikan
bahwa nilai kini neto sebesar $405.390 dengan memilih membeli feri baru yang ditunjukkan di
Tampilan 13-8 sesuai dengan nilai kini neto yang ditunjukkan menurut pendekatan total biaya di
Tampilan 13-7. Kesesuaian ini harus diharapkan, karena kedua pendekatan hanya berbeda dalam
caranya saja tetapi tujuannya sama.

17
Kedua, perhatikan bahwa biaya yang digunakan dalam Tampilan 13-8 hanya selisih
antara biaya-biaya untuk kedua alternative di tampilan sebelumnya. Contohnya, investasi
tambahan sebesar $160.000 yang disyaratkan untuk membeli feri baru dalam Tampilan 13-8

Tabel 13-8 Pendekatan Biaya Inkremental untuk pemilihan Proyek

Pos Tahun Besarnya Faktor Nilai Kini


Arus Kas 20% dari Arus Kas
Investasi tambahan pembelian Feri baru:
Nilai sisa Feri baru Sekarang $ (160.000) 1,000 $(160.000)
Selisih biaya perbaikan dalam 5 tahun Sekarang $ 70.000 1,000 70.000
Peningkatan arus kas masuk tahunan 5 $ (50.000) 0,519 25.950
neto 1-10 $ 90.000 5,216 469.440
Selisih nilai sisa dalam 10 tahun 10 $ 0 0,270 0
Nilai kini neto dengan lebih memilih $ 405.390
pembelian feri baru

*Semua faktor nilai kini berasal dari Tampilan 13B-1 dan 13B-2 di Lampiran 13B

adalah selisih antara harga perolehan feri baru $360.000 dengan biaya yang diperlukan untuk
merenovasi kembali feri lama sebesar $200.000 seperti yang tampak di Tampilan 13-7. Angka
lainnya dalam Tampilan 13-8 dihitung dengan cara yang sama.

Keputusan Biaya Terendah

Pendapatan tidak secara langsung dilibatkan dalam beberapa keputusan. Sebagai contoh, suatu
perusahaan yang tidak membebankan jasa pengiriman mungkin perlu mengganti jet eksekutif
lamanya, atau suatu perusahaan mungkin mencoba untuk menentukan apakah akan menyewa
atau mebeli armada untuk jet eksekutifnya. Dalam situasi seperti ini, di mana tidak ada
pendapatan yang dimasukkan, alternative yang paling diinginkan adalah alternative yang
menjanjikan total biaya terendah dari perspektif nilai kini. Karenanya, hal tersebut disebut
keputusan biaya terendah (least-cost decision). Sebagai ilustrasi keputusan biaya terendah,
perhatikan data berikut.

Contoh F: Perusahaan Val-Tex sedang mempertimbangkan penggantian mesin pemintal yang lama.
Mesin pemintal baru telah tersedia dan dapat menurunkan biaya operasi. Data berikut ini berkaitan
dengan mesin lama dan mesin baru

18
Perusahaan Val-Tex menggunakan tingkat diskonto 10%.

Tampilan 13-9 menyediakan analisis alternative menggunakan pendekatan total biaya.


Nilai kini untuk kedua alternative tersebut negative tetapi nilai kini dari alternative membeli
mesin baru adalah $109.500 lebih tinggi ketimbang alternative satunya sehingga membeli mesin
baru lebih murah. Seperti yang terlihat dalam tampilan tersebut, mesin baru mempunyai total

biaya terendah jika nilai kini dari arus kas keluar neto digunakan. Analisis terhadap dua
alterntif menggunakan pendekatan biaya incremental disajikan dalam Tampilan 13-10. Seperti

19
sebelumnya, data dalam tampilan ini menunjukkan perbedaan antara alternative seperti yang
tampak dalam pendekatan total biaya.

Arus Kas Tidak Pasti


Sejauh ini, bab ini menganggap bahwa seluruh arus kas masa depan diketahui dengan pasti.
Namun, arus kas masa depan sering kali tidak pasti atau sulit untuk diestimasi. Sejumlah teknik
tersedia untuk menangani permasalahan ini. Beberapa teknik tersebut merupakan teknik yang
banyak digunakan – meliputi simulasi computer atau keahlian matematika lanjutan – dan
beberapa yang dipelajari dalam buku ini. Akan tetapi, buku ini dapat memberikan beberapa
informasi yang bermanfaat untuk para manajer tanpa hal-hal yang terlalu teknis.

Contoh

Sebagai contoh sulitnya mengestimasi arus kas masa depan, pelajari kasus investasi peralatan
otomatis berikut. Biaya di depan (up-front cost) atas peralatan otomatis dan manfaat berwujud,
seperti penurunan biaya operasi dan pemborosan yang lebih kecil, cenderung relative mudah
untuk diestimasi. Namun demikian, manfaat tidak berwujud seperti keandalan yang lebih besar,
kecepatan yang lebih tinggi, dan kualitas yang lebih baik sulit untuk dikuantifikasi dalam
perhitungan arus kas masa depan. Manfaat tidak berwujud ini pasti memengaruhi arus kas masa
depan – khususnya dalam hal ini peningkatan penjualan dan memungkinkan harga jual yang
tinggi – tetapi pengaruh arus kasnya sulit untuk diestimasi. Dapatkah hal tersebut dilakukan?

Ada prosedur sederhana dan wajar yang mudah diikuti jika manfaat yang tidak berwujud
bernilai signifikasi. Anggaplah, sebagai contoh, bahwa suatu perusahaan dengan biaya modal
sebesar 12% mempertimbangkan pembelian peralatan otomatis yang mempunyai masa manfaat
10 tahun. Anggaplah juga bahwa analisis arus kas yang didiskonto dari manfaat dan biaya yang
berwujud menunjukkan nilai kini neto negative sebesar $226.000. Jelaslah, jika manfaat tidak
berwujud cukup besar, hal itu dapat mengubah nilai kini neto yang negative menjadi positif.
Dalam kasus ini, besarnya arus kas tambahan per tahun dari manfaat tidak berwujud yang
diperlukan membuat proyek secara finansial menarik dapat dihitung sebagai berikut.

Nilai kini neto tidak termasuk manfaat tidak berwujud $(226.000)


(negative)
Faktor nilai kini dari anuitas 12% selama 10 periode 5.650
(Tampilan 13B-2 di Lampiran 13B)

20
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑖𝑛𝑖 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑓 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑖 $226.000
= $40.000
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑖𝑛𝑖 5.650
Jadi, jika manfaat tidak berwujud peralatan otomatis bagi perusahaan sedikitnya bernilai $40.000
satu tahun, maka peralatan otomatis tersebut seharusnya dibeli. Jika, menurut pertimbangan
manajemen, manfaat tidak berwujud tadi dinilai tidak sebesar $40.000 setahun, maka seharusnya
tidak dibeli.

Teknik ini dapat digunakan dalam situasi lainnya di mana arus kas masa depan sulit
untuk diestimasi. Sebagai contoh, teknik ini dapat digunakan jika nilai sisa sulit untuk diestimasi.
Sebagai ilustrasi, anggaplah bahwa seluruh arus kas dari investasi tanker telah diestimasi –
kecuali nilai sisanya setelah pemakaian selama 20 tahun. Dengan menggunakan tingkat diskon
12%, manajemen telah menentukan bahwa nilai kini neto dari keseluruhan arus kas ini adalah
negative $1,04 juta. Nilai kini negative ini akan diimbangi dengan nilai sisa dari tanker tersebut.
Berapa besar nilai sisa harus diperhitungkan dalam investasi ini agar menarik?

Nilai kini neto tidak termasuk nilai sisa (negative)………… $(1.040.000)

Faktor nilai kini pada 12% selama 20 periode (Tampilan


13B-1 di Lampiran 13B)………………………………………………….. 0,104

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑖𝑛𝑖 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑖 $1.040.000


= $10.000.000
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑖𝑛𝑖 0,104

Jadi, jika nilai sisa tanker dalam 20 tahun sedikitnya $10 juta, nilai kini netonya positif
dan investasi tersebut harus dilakukan. Namun demikian, jika manajemen yakin nilai sisanya
tidak sebesar $10 juta, investasi tersebut harus ditolak.

Opsi Riil

Analisis dalam bab ini menganggap bahwa investasi yang dilakukan tidak dapat ditangguhkan,
sekali terjadi, dan tidak ada hal lain yang dapat dikerjakan selain proyek tersebut. Kenyataannya,
investasi itu biasanya dapat ditangguhkan. Pengangguhan investasi adalah pilihan yang menarik
jika nilai kini neto adalah biasa-biasa saja dengan menggunakan estimasi terbaru atas arus kas
masa depan, tetapi arus kas masa depan penuh ketidakpastian yang mungkin dapat diatasi dengan
berjalannya waktu. Sama halnya, sekali investasi dilakukan, manajemen dapat mengubah
lingkungan bisnis dan melakukan tindakan untuk meningkatkan arus kas masa depan. Contoh,
pembelian tanker mengakibatkan manajemen dihadapkan pada sejumlah pilihan, beberapa
diantaranya menjadi lebih menarik ketida waktu berjalan. Dibanding mengoperasikan tanker
sendiri, perusahaan dapat memutuskan untuk menyewakannya ke operator lain jika tariff sewa
cukup tinggi. Atau, jika terjadi kelangkaan tanker, manajemen dapat menjualnya dan

21
memperoleh keuntungan. Dalam kasus investasi peralatan otomatis, manajemen dapat
mengawali hanya dengan membeli modal dasarnya tanpa dibebani biaya yang mahal, tetapi tetap
ada pilihan untuk menambah kapasitas dan kemampuan yang lebih besar nantinya. Kemampuan
untuk menunda dimulainya suatu proyek, untuk memperluas proyek jika kondisi
menguntungkan, memangkas kerugian jika proyek tersebut merugikan dan memodifikasi
perencanaan seperti mengubah kondisi bisnis ke hal-hal yang menambah nilai atas investasi
tersebut. Keuntungan-keuntungan ini dapat diukur menggunakan apa yang disebut analisis opsi
riil (real options), tetapi teknis ini berada di luar lingkup buku ini.

Keputusan Preferensi – Peringkat Proyeksi Investasi


Ingat kembali bahwa saat mempertimbangkan peluang investasi, manajer harus mengambil dua
jenis keputusan-keputusan penyaringan dan keputusan preferensi. Keputusan penyaringan
menyangkut apakah beberapa investasi yang diusulkan dapat diterima atau tidak. Keputusan
preferensi datang setelah keputusan penyaringan dan mencoba untuk menjawab pertanyaan
berikut: “Bagaimana usulan investasi yang tersisa, semuanya sudah disaring dan menghasilkan
tingkat imbal hasil yang dapat diterima, diurutkan berdasarkan preferensi? Yang manakah
terbaik bagi perusahaan untuk diterima?”

Keputusan preferensi lebih sulit diambil daripada keputusan penyaringan karena dana
investasi biasanya terbatas. Hal ini sering menyebabkan beberapa (banyak) peluang investasi
yang sangat menguntungkan dilewatkan.

Kadang-kadang keputusan preferensi disebut keputusan pemeringkatan atau keputusan


membandingkan. Karenanya, keputusan tersebut membandingkan dana investasi yang terbatas di
antara beberapa pilihan alternative atau mungkin terdapat beberapa alternative yang baru diberi
peringkat. Metode tingkat imbal hasil internal maupun metode nilai kini neto dapat digunakan
dalam pengambilan keputusan preferensi. Akan tetapi, seperti yang telah dibahas sebelumnya,
jika terdapat pertentangan di antara dua metode tersebut maka yang terbaik adalah menggunakan
metode nilai kini neto yang tentu saja lebih dapat diandalkan.

Metode Tingkat Imbal Hasil Internal

Jika menggunakan metode tingkat imbal hasil internal untuk membuat peringkat proyek
investasi, aturan preferensinya adalah: makin tinggi tingkat imbal hasil internal, maka proyek
tersebut makin diinginkan. Suatu proyek investasi dengan tingkat imbal hasil internal sebesar
18% lebih dipilih daripada proyek yang menjanjikan hanya 15%. Tingkat imbal hasil internal
digunakan untuk membuat peringkat proyek.

Metode Nilai Kini Neto

22
Nilai kini neto suatu proyek tidak dapat dibandingkan secara langsung dengan proyek lainnya
kecuali investasi proyek tersebut berukuran sama. Contohnya, asumsikan bahwa suatu
perusahaan mempertimbangkan dua pilihan investasi yaitu sebagai berikut.

Walaupun tiap proyek mempunyai nilai kini neto sebesar $1.000, tetapi kedua proyek
tersebut sama-sama tidak diinginkan jika dana yang tersedia untuk investasi terbatas. Proyek
yang mensyaratkan investasi hanya sebesar $5.000 lebih diinginkan daripada proyek yang
mensyaratkan investas sebesar $10.000. Kenyataan ini dapat disorot dengan membandingkan
nilai kini neto proyek dengan investasi yang disyaratkan. Hasilnya, yang ditunjukkan dalam
bentuk persamaan di bawah, disebut indeks profitabilitas proyek (project profitability index).

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑖𝑛𝑖 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑝𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘


𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘 =
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛

Indeks profitabilitas proyek untuk kedua investasi di atas dapat dihitung sebagai berikut.

Ketika menggunakan indeks profitabilitas proyek untuk membuat peringkat pilihan


proyek investasi, aturan preferensinya adalah sebagai berikut: Makin tinggi indeks profitabilitas
proyek, maka makin diinginkan proyek tersebut. Dengan menerapkan aturan ini untuk kedua
investasi di atas, investasi B seharusnya lebih dipilih daripada investasi A.

Indeks profitabilitas proyek adalah aplikasi teknik untuk memanfaatkan sumber daya
langka yang dibahas di Bab 12. Dalam hal ini, sumber daya yang langka adalah dana terbatas
yang tersedia untuk investasi dan indeks profitabilitas proyek sama dengan laba kontribusi per
unit dari sumber daya yang langka.

23
Diperlukan penjelasan lebih lanjut berkaitan dengan perhitungan indeks profitabilitas
proyek. “Investasi yang disyaratkan” menunjukkan setiap arus kas keluar yang terjadi pada awal
proyek, dikurangi dengan nilai sisa yang diperoleh dari penjualan peralatan lama. “Investasi yang
disyaratkan” juga mencakup setiap investasi modal kerja yang diperlukan oleh proyek.

Pendekatan Lain terhadap Keputusan Penganggaran Modal


Metode nilai kini neto dan metode tingkat imbal hasil internal banyak digunakan sebagai alat
pengambilan keputusan. Namun, metode lain dalam pengambilan keputusan penganggaran
modal juga digunakan, dan dipilih oleh beberapa manajer. Di bagian ini, kita membahas dua
metode semacam itu yang dikenal sebagai pengembalian (payback) dan tingkat imbal hasil
sederhana (simple rate of return). Kedua metode ini telah digunakan selama bertahun-tahun
tetapi telah menurun popularitasnya.

Metode Pengembalian

Metode pengembalian memusatkan pada periode pengembalian. Periode pengembalian (payback


period) adalah lamanya waktu yang diperlukan oleh suatu proyek untuk mengganti biaya awal
dari penerimaan kas yang dihasilkannya. Periode ini kadang-kadang ditunjukkan sebagai “waktu
yang diperlukan bagi suatu investasi untuk membayar dirinya sendiri”. Premis dasar dari metode
pengembalian adalah bahwa makin cepat biaya investasi dapat diperoleh kembali, maka investasi
tersebut makin menarik.

Periode pengembalian dinyatakan dalam tahun. Jika arus kas masuk tahunan neto sama
setiap tahunnya, maka rumus berikut ini dapat digunakan untuk menghitung periode
pengembalian.

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛


𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 =
𝐴𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜
Sebagai ilustrasi metode pengembalian, perhatikan data berikut ini.

Contoh G: Perusahaan York membutuhkan mesin penggiling baru. Perusahaan sedang


mempertimbangkan dua mesin: mesin A dan mesin B. harga mesin A $19.000 dan mempunyai masa
manfatt 10 tahun, dan akan mengurangi biaya operasi sebesar $5.000 per tahun. Harga mesin B hanya
$12.000 tetapi juga akan mengurangi biaya operasi sebesar $5.000 per tahun, tetapi mempunyai masa
manfaat hanya 5 tahun.

Diminta:

Menurut metode pengembalian, mesin mana yang harusnya dibeli?

Periode pengembalian mesin A = $15.000 : $5.000 = 3,0 tahun


Periode pengembalian mesin B = $12.000 : $5.000 = 2,4 tahun

24
Berdasarkan perhitungan pengembalian tersebut, perusahaan York seharusnya membeli
mesin B karena mempunyai periode pengembalian yang lebih pendek dari mesin A.

Evaluasi Metode Pengembalian

Metode pengembalian bukan ukuran profitabilitas yang sebenarnya dari suatu investasi.
Melainkan, metode ini menyatakan berapa tahun yang akan diperlukan untuk mengembalikan
investasi awal. Sayangnya, periode pengembalian yang lebih pendek tidak selalu berarti bahwa
suatu investasi lebih menarik daripada investasi lainnya.

Sebagai ilustrasi, dalam contoh G, perhatikan kembali kedua mesin yang digunakan
dalam contoh di atas. Karena mesin B mempunyai periode pengembalian lebih pendek
dibandingkan mesin A, tetapi mempunyai masa manfaat hanya 5 tahun dibandingkan dengan 10
tahun untuk mesin A. Maka akan tampak bahwa mesin B lebih menarik dibandingkan mesin A.
Tetapi jika diberi tambahan satu informasi lagi, maka gambaran tersebut akan hilang dengan
cepat. Mesin A mempunyai proyeksi umur 10 tahun, sedangkan mesin B mempunyai proyeksi
umur 5 tahun. Akan diadakan dua kali pembelian mesin B untuk menyediakan lama layanan
yang sama dengan pembelian satu kali mesin A. Menurut keadaan ini, mesin A merupakan
investasi yang lebih baik dibandingkan dengan mesin B meskipun mesin B mempunyai periode
pengembalian yang lebih pendek. Sayangnya, metode pengembalian tidak mempunyai
mekanisme yang melekat untuk menyoroti perbedaan-perbedaan masa manfaat di antara
investasi-investasi tersebut. Perbedaan semacam itu dapat sangat penting, dan hanya
mengandalkan pengembalian saja dapat mengakibatkan keputusan yang salah.

Kritik lebih lanjut terhadap metode pengembalian adalah bahwa metode ini tidak
mempertimbankan nilai waktu dari uang. Arus kas masuk yang diterima beberapa tahun yang
akan datang dianggap sama dengan arus kas masuk yang diterima saat ini. Sebagai ilustrasi,
anggaplah suatu investasi sebesar $8.000 dapat Anda beli dengan dua arus kas masuk berikut ini.

Arus kas masuk manakah yang Anda pilih untuk diterima sebagai imbal hasil investasi
$8.000 Anda? Masing-masing arus mempunyai periode pengembalian 4,0 tahun. Oleh karena itu,
jika pengambilan keputusan hanya bergantung pada pengembalian saja, Anda akan dipaksa
untuk mengatakan bahwa kedua arus tersebut sama-sama menarik. Akan tetapi, dari sudut
pandng nilai waktu dari uang, maka arus 2 lebih menarik daripada arus 1.

25
Di lain pihak, berdasarkan kondisi tertentu metode pengembalian dapa sangat berguna.
Salah satunya dapat digunakan untuk mengidentifikasi usulan investasi manakah yang
menguntungkan. Alat tersebut dapat digunakan sebagai alat penyaringan untuk membantu
menjawab pertanyaan, “Apakah saya sebaiknya mempertimbangkan usulan ini lebih lanjut?”.
Jika suatu usulan tidak memberikan pengembalian dalam beberapa periode tertentu, maka
mungkin tidak perlu untuk dipertimbangkan lebih lanjut. Selain itu, periode pengembalian sering
kali merupakan hal yang penting bagi perusahaan baru yang “miskin kas”. Pada saat suatu
perusahaan kekurangan kas, suatu proyek dengan periode pengembalian yang pendek tetapi
tingkat imbal hasilnya rendah mungkin akan dipilih dibandingkan dengan proyek dengan tingkat
imbal hasil yang tinggi tetapi periode pembayarannya lama. Alasannya adalah bahwa perusahaan
mungkin memerlukan imbal hasil yang lebih cepat dari investasi tunainya. Dan terakhir, metode
pengembalian kadang-kadang digunakan dalam industry yang produknya cepat usang – seperti
barang-barang elektronik. Karena suatu produk hanya tahan satu atau dua tahun, maka periode
pengembalian investasi tersebut harus sangat pendek.

Pengembangan Contoh Pengembalian

Seperti yang ditunjukkan dalam rumus (3) sebelumnya, periode pengembalian dihitung dengan
membagi investasi dalam proyek dengan arus kas masuk neto tahunan yang dihasilkan oleh
proyek tersebut. Jika peralatan baru menggantikan peralatan lama, maka adanya nilai sisa yang
akan diterima atas penghapusan peralatan lama harus dikurangkan dari harga peralatan baru
tersebut, dan hanya kenaikan investasi saja yang digunakan dalam perhitungan pengembalian.
Selain itu, depresiasi yang dikurangkan untuk mendapatkan laba neto proyek harus ditambahkan
lagi untuk memperoleh arus kas masuk neto tahunan proyek yang diharapkan. Sebagai ilustrasi,
perhatikan data berikut ini.

Contoh H: Goodtime Fun Centers, Inc, mengoperasikan beberapa taman rekreasi. Beberapa dari mesin
penjual otomatis di salah satu tempat rekreasinya hanya menghasilkan pendapatan yang sedikit sehingga
perusahaan mempertimbangkan untuk memindahkan mesin tersebut dan memasang peralatan yang
menghasilkan es krim yang lembut. Peralatan tersebut harganya $80.000 dan mempunyai manfaat delapan
tahun dan tidak ada nilai sisa. Kenaikan pendapatan dan biaya tahunan yang berkaitan dengan penjualan
es krim adalah sebagai berikut.

Penjualan …………………………………………………………………………….. $150.000


Dikurangi biaya variable……………………………………………………….. 90.000
Margin kontribusi…………………………………………………………………. 60.000
Beban tetap
Gaji…………………………………………………………………………………... 27.000
Pemeliharaan…………………………………………………………………… 3.000
Depresiasi…………………………………………………………………………. 10.000
Total beban tetap…………………………………………………………………. 40.000
Laba operasi neto…………………………………………………………………. $20.000

26
Tabel 13-11 Perhitungan Periode Pengembalian

Langkah 1: Menghitung arus kas masuk neto tahunan. Karena arus kas masuk neto tahunan tidak
diberkan, maka haru dihitung sebelum periode pengembalian dapat ditentukan sebagai
berikut.

Laba Neto (diberikan diatas) $20.000


Ditambah: Pengurangan nontunai untuk depresiasi 10.000
Arus kas masuk neto tahunan $30.000

Langkah 2: Menghitung periode pengembalian Dengan menggunakan angka arus kas masuk tahunan di
atas, periode pengembalian dapat ditentukan sebagai berikut

Harga pokok peralatan baru $80.000


Dikurangi nilai sisa dan peralatan baru 5.000
Investasi yang disyaratkan $75.000
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛
Periode Pengembalian = =$75.000 : $30.000
𝐴𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛

= 2,5 tahun

Mesin tersebut dapat dijual dengan nilai sisa sebesar $5.000. Perusahaan tidak akan
membeli peralatan kecuali periode pengembaliannya tiga tahun atau kurang. Apakah peralatan
pembuat es krim harus dibeli?

Analisis periode pengembalian perusahaan disajikan di Tampilan 13-11. Beberapa hal


harus diperhatikan dari data di tampilan ini. Pertama, depresiasi ditambahkan kembali ke laba
operasi neto untuk mendapatkan arus kas masuk neto tahunan peralatan baru.

Seperti yang dinyatakan sebelumnya, depresiasi bukan pengeluaran kas; jadi harus
ditambahkan kembali ke laba neto untuk mendapatkan basis kas. Kedua, perhitungan
pengembalian mengurangi nilai sisa dari mesin lama dari harga perolehan mesin baru sehingga
hanya penambahan investasi digunakan dalam menghitung periode pengembalian

Karena peralatan yang diusulkan mempunyai periode pengembalian kurang dari tiga
tahun, maka persyaratan periode pengembalian perusahaan telah dipenuhi.

Pengembalian dan Arus Kas Tidak Rata

Ketika arus kas yang berhubungan dengan proyek investasi berubah dari tahun ke tahun, rumus
sederhana yang diuraikan sebelumnya tidak dapat dipakai. Perhatikan data berikut ini.

27
Berapa periode pengembalian investasi ini? Jawabannya adalah 5,5 tahun, tetapi untuk
memperoleh angka ini kita perlu melacak investasi yang belum terbayar tahun demi tahun.

Langkah-langkah yang ada dalam proses ini ditunjukkan dalam Tampilan 13-12. Pada
pertengahan tahun ke-6, arus kas masuk yang cukup telah diterima untuk mengembalikan
keseluruhan investasi sebesar $6.000 ($4.000 + $2.000)

Metode Tingkat Imbal Hasil Sederhana

Metode tingkat imbal hasil sederhana (simple rate of return) adalah teknik penganggaran modal
lainnya yang tidak melibatkan arus kas yang didiskonto. Metode ini juga disebut sebagai tingkat
imbal hasil akuntansi atu tingkat imbal hasil yang belum disesuaikan.

Tidak seperti metode penganggaran modal lainnya yang sudah kita bahas, tingkat imbal
hasil sederhana memusatkan pada laba operasi neto akuntansi ketimbang arus kas. Untuk
mendapatkan tingkat imbal hasil sederhana, tambahan laba operasi neto tahunan yang dihasilkan
oleh suatu proyek dibagi dengan investasi awal yang ada di proyek tersebut, seperti yang
ditunjukkan di bawah ini.
𝑇𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑖𝑚𝑏𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑟ℎ𝑎𝑛𝑎 = (4)
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙

28
Dua tambahan poin tersebut harus dibuat. Pertama, biaya depresi sebagai akibat dari investasi
harus dikurangkan ketika menentukan tambahan laba operasi neto tahunan. Kedua, investasi
awal harus dikurangkan dengan nilai sisa yang terealisasi dari penjualan peralatan lama.

Contoh I: Brigham Tea, Inc, adalah perusahaan pemroses the berasam rendah. Perusahaan bermaksud
membeli peralatan untuk pemrosesan tambahan. Pemrosesan tambahan akan meningkatkan pendapatan
sebesar $90.000 per tahun. Tambahan beban operasi tunai adalah $40.000 per tahun. Harga peralatan
tersebut adalah $180.000 dan memiliki masa Sembilan tahun. Diproyeksikan tidak ada nilai sisa.

Untuk menggunakan rumus untuk tingkat imbal hasil sederhana, pertama kita harus
menentukan tambahan laba operasi neto tahunan dari proyek.

Tambahan pendapatan tahunan……………………………………………. $90.000


Tambahan biaya operasi tunai tahunan………………………………… $40.000
Depresiasi tahunan……………………………………………………………….. 20.000
Tambahan biaya tahunan………………………………………………………. 60.000
Tambahan laba operasi neto tahunan……………………………………. $30.000

Diberikan tambahan laba operasi neto tahunan dari proyek adalah $30.000 dan investasi awal
adalah $180.000. Tingkat imbal hasil sederhana adalah 16,7% yang ditunjukkan di bawah ini.

𝑇𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛


𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑖𝑚𝑏𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑟ℎ𝑎𝑛𝑎 =
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙
$30.000
= $180.000

= 16,7%

Contoh J: Midwest Farms, Inc, mengangkat pegawai paruh waktu untuk menyortir telur. Biaya
penyortiran dengan tangan ini sebesar $30.000 per tahun. Perusahaan menyelidiki kemungkinan
pembelian mesin sortis dengan harga $90.000 dan memiliki masa manfaat 15 tahun. Mesin tersebut
memiliki nilai sisa yang tidak berarti dan dapat diabaikan, dan mesin tersebut memiliki biaya $10.000 per
tahun untuk pengoperasian dan pemeliharaan. Peralatan sortir telur yang sedang digunakan saat ini dapat
dijual dengan nilai sisa sebesar $2.500.

Proyek ini sedikit berbeda dari proyek sebelumnya karena melibatkan pengurangan harga
perolehan dengan tidak ada tambahan pendapatan. Tambahan laba operasi neto tahunan dapat
dihitung dengan penghematan biaya tahunan seolah-olah adalah tambahan pendapatan:

29
Tambahan penghematan biaya tahunan…………………………………… $30.000
Tambahan biaya operasi tunai tahunan……………………………………. $10.000
Depresiasi tahunan……………………………………………………………………. 6.000
Tambahan biaya tahunan………………………………………………………….. 16.000
Tambahan laba operasi neto tahunan……………………………………….. $14.000

Kemudian meskipun peralatan baru tidak akan menghasilkan tambahan pendapatan, akan
mengurangi biaya sebesar $14.000 selama satu tahun. Ini akan mempunyai efek yang sama
dengan peningkatan laba operasi neto sebesar $14.000 setahun.

Akhirnya, nilai sisa dari peralatan lama akan menutupi biaya awal dari peralatan baru
sebagai berikut.

Biaya perolehan peralatan baru……………………………………………. $90.000


Dikurangi nilai sisa dari peralatan lama………………………………… 2.500
Investasi awal……………………………………………………………………….. $87.500

Diberikan tambahan laba operasi neto tahunan $14.000 dan investasi awal $87.500, tingkat imbal
hasil sederhana adalah 16% dihitung sebagai berikut.
𝑇𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑖𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑖𝑚𝑏𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑟ℎ𝑎𝑛𝑎 =
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙

$14.000
= $87.500

= 16,0%

Kritik terhadap Tingkat Imbal Hasil Sederhana

Kritik terhadap metode tingkat imbal hasil sederhana adalah bahwa metode tersebut tidak
mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Metode tingkat imbal hasil sederhana
mempertimbangkan uang yang diterima 10 tahun dari sekarang bernilai sama dengan uang yang
diterima hari ini. Jadi, metode tingkat imbal hasil sederhana dapat menyesatkan jika alternative
yang akan dipertimbangkan mempunyai pola arus kas yang berbeda. Selain itu, banyak proyek
tidak memiliki tambahan pendapatan dan bebas yang konstan selama masa manfaatnya.
Akibatnya, tingkat imbal hasil sederhana akan berfluktuasi dari tahun ke tahun, dengan
kemungkinan bahwa suatu proyek bisa terlihat lebih diinginkan pada tahun tertentu dan tidak
diinginkan pada tahun yang lain. Sebaliknya, metode nilai kini neto memberikan angka tunggal
yang meringkas seluruh arus kas selama masa manfaat proyek.

30
Pasca-audit Proyek Investasi
Setelah proyek investasi disetujui dan diimplementasikan, harus dilakkan pasca-audit. Pasca-
audit (postaudit) meliputi pemeriksaan apakah hasil yang diharapkan benar-benar direalisasikan
atau tidak. Ini merupakan bagian penting dari proses penganggaran modal. Pasca-audit
membantu manajer untuk tetap jujur dengan proposal investasinya. Adanya tendensi untuk
menaikkan manfaat atau menurunkan biaya dalam proposal harus terbukti setelah pascaaudit
dilakukan. Pasca-audit juga membuka kesempatan untuk memperkuat dan jika mungkin
memperluas proyek yang sukses dan memotong kerugian dari proyek-proyek yang merugi.

Dalam pelaksanaan pasca-audit, teknik yang sama seharusnya digunakan seperti yang
digunakan dalam proses persetujuan awal. Bahwa, jika suatu proyek diusulkan dengan dasar
analisis nilai kini neto, maka prosedur yang sama seharusnya digunakan dalam pelaksanaan
pasca-audit. Namun, data yang digunakan dalam analisis pasca-audit harus berupa data observasi
actual dan bukan data perkiraan. Ini memberikan kesempatan kepada manajemen untuk membuat
perbandingan satu per satu untuk melihat seberapa baik proyek tersebut telah berjalan. Hal ini
juga membantu untuk menjamin bahwa estimasi data yang diterima atas usulan. Masa datang
dibuat dengan saksama, karena orang yang mengajukan data tersebut akan mengetahui bahwa
estimasinya akan menjadi penelitian yang cermat dalam proses pasca-audit. Hasil actual yang
jauh dari estimasi harus ditinjau ulang dengan saksama.

31
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, Penganggaran Modal sangatlah penting dalam menentukan alur
kas, investasi dan penanaman saham. Dimana bila perhitungan atau keputusan untuk
pengambilan penganggaran modal tepat, maka keuntungan bagi perusahaan akan meningkat
sesuai dengan perhitungan. Dan sangatlah penting bagi manajer keuangan untuk sangat hati-hati
dalam mengambil keputusan dengan keadaan keuangan suatu perusahaan.

32

Anda mungkin juga menyukai