Anda di halaman 1dari 7

Tingkat Pengetahuan Siswa.

(Assih Nurgholibah) 1

TINGKAT PENGETAHUAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI


DAN MULUT SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI 1 KUTAWIS,
BUKATEJA, PURBALINGGA.

LEVEL OF KNOWLEDGE OF ORAL AND DENTAL HEALTH


MAINTENANCE OF FOURTH AND GRADE STUDENTS OF SD NEGERI
1 KUTAWIS, BUKATEJA, PURBALINGGA.

Oleh : Assih Nurgholibah, PGSD Penjas


13604221018@student.uny.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa kelas IV dan V tentang
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di SD Negeri 1 Kutawis, kecamatan Bukateja, kabupaten
Purbalingga. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan metode survei
dengan kuesioner berupa tes benar-salah, kemudian uji validitas instrumen menggunakan rumus
Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas IV dan V SD Negeri 1 Kutawis dengan jumlah 60 anak, diambil menggunakan
total sampling. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan presentase. Hasil
penelitian tingkat pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas IV dan V SDN 1
Kutawis yang berada pada kategori rendah sebesar 23,33%, kategori sedang 52,67% dan kategori
tinggi 25%.

Kata kunci : pengetahuan, kesehatan gigi dan mulut, siswa sekolah dasar

Abstract
The purpose of this research is to determine the levelof knowledge of fourth and fifth grade
students about the oral and dental health maintenance in SD Negeri 1 (Elementary School) Kutawis,
district Bukateja, Purbalingga. The research was descriptive quantitative by using survey methode
with questionnaire in the form of true-false test, then test for the validity by using the Product Moment
formula and the reliability test by using Alpha Cronbach formula. The subjects in the research were
students of grade IV and V in SD Negeri 1 Kutawis consisting of 60 students taken by using total
sampling. The data were analyzed by using descriptive statistics with percentage. The research result
on the knowledge level of dental and oral health maintenance of fourth and fifth grade students in SD
Negeri 1 Kutawis in the low category by 23,33%, medium category by 52,67% and the higt category
by 25%.

Keyword : knowledge, oral and dental health, elementary school students.


Tingkat Pengetahuan Siswa. (Assih Nurgholibah) 2

PENDAHULUAN dibutuhkan salah satunya yaitu tentang


pendidikan kesehatan gigi dan mulut.
Anak seusia sekolah dasar (SD) SD Negeri 1 Kutawis, kecamatan
adalah usia yang sangat rentan terhadap Bukateja kabupaten purbalingga
kesehatan gigi dan mulut. Usia anak SD merupakan sekolah yang mengajarkan
dikatakan rentan terhadap kesehatan gigi pendidikan kesehatan melalui
karena pada usia 6-12 tahun terjadi pembelajaran Penjaskes dengan materi
peralihan gigi atau pergantian gigi, yaitu kesehatan gigi dan mulut. Dari materi yang
dari gigi susu atau sulung ke gigi permanen disampaikan harapannya siswa mengetahui
atau tetap (Setyaningsih, 2007: 11). dan mampu menerapkan dalam kehidupan
Berdasarkan data RISKESDAS 2013 sehari-hari. Namun, berdasarkan hasil
dalam jurnal gigi dan mulut milik Lintang, observasi masih terdapat siswa yang keliru
et al (2015: 567-568) menunjukkan, dalam memahami materi dan kesadarannya
tingginya prevalensi karies gigi anak di masih kurang. Hal tersebut diketahui dari
bawah usia 12 tahun (42,6%) yang mayoritas siswa yang masih senang jajan
mengalami peningkatan sebesar 13,7% sembarangan seperti makanan dengan saus
dibandingkan tahun 2007 (28,9%). Pada mengandung pewarna dan pemanis buatan.
penelitian lain, 93 persen penduduk Selain itu, pentingnya program
provinsi Jawa Tengah menyikat gigi pada usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) yang
saat mandi pagi, dengan urutan tertinggi berdampak terhadap perkembangan
adalah Rembang sebesar 98,7 persen. kesehatan siswa, dan secara langsung akan
Sebagian besar penduduk menyikat gigi membuka wawasan serta pengetahuan
setiap hari saat mandi pagi atau mandi siswa. Menurut Herijulianti, et al (2002:
sore. Kebiasaan yang keliru dan hampir 125) usaha kesehatan gigi sekolah
merata tinggi di seluruh kelompok umur merupakan bagian integral dari usaha
(RISKESDAS, 2013: xi). kesehatan sekolah yang melaksanakan
Hal tersebut menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara
pentingnya penerapan pendidikan terencana pada para siswa, terutama siswa
kesehatan di sekolah dasar sebagai langkah sekolah tingkat dasar.
untuk meningkatkan derajat kesehatan Berdasarkan observasi pelaksanaan
siswa khususnya kesehatan gigi dan mulut. program UKGS yang ada di SDN 1
Iqbal & Chayatin yang dikutip dari Kutawis juga belum berjalan maksimal,
Prasetyawati (2013: 142), mengatakan karena terkendala dalam membuat dan
bahwa pendidikan kesehatan adalah proses melaksanakan program. Disamping itu,
perubahan perilaku yang dinamis, dimana berkaitan dengan adanya pemeriksaan gigi
perubahan tersebut bukan sekedar proses berkala dari pemerintah yang seyogyanya
transfer materi atau teori dari seseorang ke dilaksanakan 6 bulan sekali untuk
orang lain dan bukan pula seperangkat mengetahui dan memantau perkembangan
prosedur, akan tetapi perubahan tersebut kesehatan gigi dan mulut siswa, tetapi
terjadi karena adanya kesadaran dari dalam program pemerikasaan berkala hanya
individu, kelompok, atau masyarakat itu dilakukan 1 tahun sekali.
sendiri. Pendidikan memang sangat
Tingkat Pengetahuan Siswa. (Assih Nurgholibah) 3

Berkaitan dengan permasalahan Instrumen dan Teknik Pengumpulan


tersebut, maka peneliti tertarik untuk Data.
mengetahui seberapa baik pengetahuan Instrumen dalam penelitian ini
siswa tentang kesehatan gigi dan mulut, menggunakan kuesioner berupa tes dengan
sehingga diadakan penelitian lebih lanjut pilihan jawaban benar dan salah. Apabila
mengenai tingkat pengetahuan tentang siswa menjawab dengan jawaban tepat
mendapat skor 1 apabila jawaban tidak
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
tepat mendapat skor 0. Instrumen yang
siswa kelas IV dan V di SDN 1 Kutawis,
digunakan di uji validasi terlebih dahulu
Bukateja, Purbalingga. dengan rumus Product Moment dan uji
reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach.
METODE PENELITIAN Setelah ujicoba instrumen terdapat 30 butir
soal yang digunakan untuk penelitian.
Jenis Penelitian Pelaksanaannya yaitu dengan
Penelitian ini termasuk jenis membagikan kuesioner langsung kepada
penelitian deskriptif kuantitatif. Metode seluruh peserta didik kelas IV dan V yang
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dijadikan sebagai responden. Lama
metode survei, dengan pendekatan tes pengisian angket dibatasi, dan ditunggu
pengetahuan. pada saat pengisian.
Definisi Operasional Variabel Teknik Analisis Data
Variabel dalam penelitian ini adalah Data dalam penelitian ini adalah
“Tingkat pengetahuan pemeliharaan data kuantitatif dan teknik analisis yang
kesehatan gigi dan mulut siswa kelas IV digunakan dalam penelitian ini adalah
dan V SDN 1 Kutawis”. Tingkat statistik deskriptif dengan presentase. Pada
pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi perhitungan ini juga menggunakan bantuan
dan mulut pada siswa yang diketahui program komputer SPSS. Untuk
melalui beberapa faktor yaitu : Fungsi dan memperjelas proses analisis maka
cara melatih kekuatan gigi mulut, dilakukan pengkategorian yang terdiri
penyebab penyakit gigi dan mulut, cara terdiri atas tiga kategori, yaitu: Tinggi,
memelihara kesehatan gigi dan mulut. sedang, rendah. Kriteria skor dengan
menggunakan penilaian acuan norma
Subjek Penelitian (PAN) yang bersumber dari Syarifudin.,
Dalam penelitian ini menggunakan (2010: 113) dalam skala sebagai berikut:
total sampling artinya semua anggota
populasi digunakan sebagai subjek Tabel 3. Rumus Kategori Rentangan
penelitian (responden). Populasi dalam Norma Penilaian
penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas IV No Rentangan Norma Kategori
dan V yang berjumlah 60 anak. Adapun 1. X ≥ M + SD Tinggi
rincian jumlah siswa yang diperoleh dari 2. M – SD ≤ X < M + SD Sedang
wali kelas IV dan V adalah sebagai berikut 3. X < M – SD Rendah
: Jumlah siswa laki-laki adalah 36 anak dan
Ket : X = Skor
jumlah siswa perempuan 24 anak.
M = Mean hitung
SD = Stándar deviasi hitung
Tingkat Penggetahuan Sisw
wa. (Assih Nurggholibah) 4

Kemudiaan untukk mengettahui


besarrnya presentase, rumus yyang
digunnakan yaitu rumus dari Sudijono (22012 60,00% Sedang 
: 43) sebagai berrikut: 50,00% 52,67%
Renda nggi 
Tin
40,00% 25,0
00%
23,30%
30,00%
20,00%
Ket : p = perssentase 10,00%
f = frekkuensi
0,00%
n = jumllah total frekkuensi

HAS
SIL PENEL
LITIAN DA
AN Gambar 1. Diagram m Hasil P Penelitian
PEM
MBAHASAN N Tingkaat Pen
ngetahuan
Pemelihharaan k kesehatan
Hasil penelitian tinngkat gigi ddan Mulu ut Siswa
penggetahuan peemeliharaann kesehatan gigi Kelas IV dan V SDN 1
dan mulut sisw wa kelas IV V dan V SD DN 1 Kutawiis.
Kutawis. Berrdasarkan analisis data Berrdasarkan tabel dan diagram
peneelitian diperroleh nilai minimum = 12, diatas mennunjukkan bahwa hasil penelitian
nilai maksimum m = 23, m mean = 188,95, tingkat pengetahuuan pem
meliharaan
kesehatan gigi dan m mulut siswa kelas IV
meddian = 19, modus = 17 dan standdard
dan V SD D Negeri 1 Kutawis, Bukateja,
deviiasi (SD) = 2,94. Purbalinggga yang beerada padaa kategori
tinggi sebaanyak 15 siiswa (25%)), kategori
Tabeel 2. Distribusi Frek
kuensi Tinggkat sedang sebbanyak 31 siswa (51,667%), dan
Penggetahuan Pemeliharraan kategori rendah seebanyak 114 siswa
Keseehatan Giggi dan MMulut (23,33%).
Siswwa Kelas IV
V dan V SD
DN 1 Konndisi diataas mengggambarkan
Kutaawis. bahwa haasil yang diperolehh tentang
Intervval Kateggori Frekuuensi Perssentase pengetahuaan kesehataan gigi dan mulut
Skorr siswa kelass IV dan V SDN 1 Kutaawis tidak
X ≥ 211,89 Tingggi 15 225% terlalu baikk dan jugaa tidak terlaalu buruk
juga. Hal teersebut tidakk lepas darii pengaruh
16,0 ≤ X < Sedaang 31 51,,67 % komponen pendidikaan kesehattan gigi,
21,899 seperti yanng disampaikan Herijullianti et al
X < 16,01 Renddah 14 23,,33 % (2002: 8) diantaranyaa : (1) Pesseta didik
dalam meengembangkkan dirinyya. Anak
Jumlah 60 1000 %
didik menddapat bantuaan dan penggaruh dari
inovator (tenaga kesehatan, kader
kesehatan). (2) Tujuaan kesehataan sebagai
target yangg ingin diccapai. (3) K Kurikulum
termasuk ddidalamnya metode, alaat, materi,
yang disaampaikan ddan prograam yang
menunjangg. (4) Pellaksana peendidikan,
yaitu sem mua petuggas kesehaatan. (5)
Lingkungann didik, (baik liingkungan
Tingkat Penggetahuan Sisw
wa. (Assih Nurggholibah) 5

sekollah, maupuun lingkunggan sosial dan Berrdasarkan tabel dan diagram


keluaarga). diatas mennunjukkan bahwa penngetahuan
Berikut rincian hassil dari tinngkat terhadap faktor
f fungsi dan cara melatih
pengeetahuan pem meliharaan kesehatan gigi kekuatan ggigi mulutt yang berrada pada
dan mulut
m siswa kelas IV daan V SD Neegeri kategori tinggi sebanyak 16 siswa
1 Kutawis, Bukateja, Purbalinngga (26,67%), kategori sedang
s sebanyak 41
berdaasarkan masing-maasing faaktor siswa (68,333%), kateggori rendah sebanyak
diuraaikan sebagaai berikut : 3 siswa (5%
%).
Hassil tersebuut dapat diartikan
a. FFungsi dann Cara Meelatih Kekuuatan bahwa sisswa cukup memaham mi fungsi
GGigi Mulut. mulut daan gigi, dikarenakann materi
Berdaasarkan aanalisis faaktor memang sudah peernah disaampaikan,
ppengetahuann fungsi daan cara meelatih meskipun begitu
b berdaasarkan anaalisis butir
kkekuatan giggi mulut peeroleh hasil skor soal faktorr I (satu) siswa massih belum
mminimum = 3, skor m maksimum = 10, memahamii dengan baik caraa melatih
mmean = 6,45, media) = 6, modu) = 5 kekuatan gigi daan mulut, karena
ddan standardd deviasi (S
SD) = 1,51. kenyataanyya kebiasaaan siswa yaang masih
suka menggigit benda keras seperrti pulpen,
Tab bel 3. Disttribusi Freekuensi Fu
ungsi memutus bbenang masiih dianggapp hal biasa
dan Cara Melatih Kekuaatan saat bermaiin.
Gigi Mulut
Intervval Kateggori Frekuuensi Perssentase b. Faktorr Penyebab Penyakit Gigi dan
Skorr Mulut..
X ≥ 7,96 Tingggi 16 26,67% Berdasarkaan analisis faktor
pengettahuan t
tentang penyebab
4,94 ≤ X < Sedaang 41 68,33% penyakkit gigi dan mulut diperroleh hasil
7,96 skor tterendah (m minimum) = 4, skor
X < 4,94 Renddah 3 55% tertingggi (maksim mum) = 110, rerata
(mean)) = 6,46, nillai tengah (m
(median) =
Jumlah 60 1000 % 6, nilaai yang serinng muncul ((modus) =
6 dan standard
s deeviasi (SD) = 1,7.

Tabel 4. Distribusi Frekuenssi Faktor


80
0,00% Penyebab Penyakit Gigi dan
ng; 
sedan Mulut.
60
0,00% 68,33
3% tinggi;  I
Interval K
Kategori F Frekuensi Persentasee
40
0,00%
26,67% Skor
rendah; 
5,00% X ≥ 8,16 Tinggi 8 13,33 %
20
0,00% 4
4,76 ≤X Sedang 43 71,67 %
< 8,16
0
0,00%
X ≤ 4,76 Rendah
R 9 15 %

Gaambar 2. D
Diagram H
Hasil Peneliitian Jumlaah 60 100 %
F
Faktor Fun
ngsi dan C
Cara
M Kekuatan Gigi
Melatih K
M
Mulut.
Tingkat Penggetahuan Sisw
wa. (Assih Nurggholibah) 6

Berdasarkaan analisis faktor


pengettahuan tentaang cara m memelihara
80,0
00%
Sedang kesehaatan gigi dand mulut diperoleh
60,0
00% 71,67% hasil skor
s terenddah (minimum) = 1,
skor teertinggi (maaksimum) = 9, rerata
40,0
00% (mean)) = 6,03, nillai tengah (m
(median) =
Ren
ndah  Tinggi 6, nilaai yang serinng muncul ((modus) =
15,,00% 13,33%
20,0
00% 6 dan standard
s deeviasi (SD) = 1,7.
0,0
00% Tabel 5. Distribusi Frekuenssi Faktor
Cara Mem melihara Kesehatan
K
Gigi dan M
Mulut.
Gam
mbar 3. Diiagram Haasil Peneliitian Interval Kategori Frekuensi Persentase
Faktor Penyyebab Penyyakit Skor
G
Gigi dan Mu
ulut. X ≥ 7,33 Tinggi 17 28,33%
Berdasarrkan tabel dan diaggram 44,33 ≤ X Sedang 34 56,67%
diatass menunjukkkan bahw wa pengetahhuan < 7,73
tentanng faktor penyebab peenyakit gigi dan X ≤ 4,33 Rendah 9 15%
muluut yang maasuk pada kategori tiinggi
sebannyak 8 siiswa (13,333%), kateegori Jumlaah 60 100 %
sedanng sebesar 443 siswa (711,67%), kateegori
rendaah sebanyakk 9 siswa (155%).
Berdasarrkan hassil penellitian
diketahui faktorr penyebabb penyakit gigi 60,00%
dan mulut, sebbagian besaar berada ppada Sedang 
kateggori sedang yaitu sebaanyak 43 siswa 40,00%
56,67%
(71,667%). Hal ini dikarrenakan seelain
Tingggi; 
materri sudah disampaikan, mudahhnya Rendah  28,33
3%
20,00%
siswaa dalam mem mperoleh innformasi saaat ini 15,00%
untukk meningkaatkan pengeetahuan meelalui
0,00%
teknoologi sepertti iklan atauu promosi yyang
banyaak ditemui, disisi lain tidak lepas dari
usahaa guru dan orangtua iikut mendorrong Gambar 4. Diagram
m Hasil P
Penelitian
perubbahan sikaap dan pperilaku aanak, Faktor Cara Meemelihara
meskkipun tidak semua oraangtua bisa ikut Kesehaatan Giggi dan
menddorong. Mulut.
Sesuai deengan pendaapat Herijullianti
et al (2002: 42)) bahwa terrdapat motiivasi Berrdasarkan tabel dan diagram
yang mempengaaruhi siswa dalam berssikap diatas mennunjukkan bahwa penngetahuan
dan berperilakuu, salah satunya yyaitu faktor caraa memeliharra kesehatann gigi dan
motivvasi ekstrrinsik sepperti keluaarga, mulut yanng berada ppada kategori tinggi
lingkkungan, dan faasilitas yyang sebesar 17 siswa (28,333%), kategoori sedang
memppengaruhi. sebesar 34 siswa (56,667%), kategoori rendah
sebesar 9 siswa (15%).
c. C
Cara Memeelihara Keseehatan Gigi dan Hassil tersebuut diartikann bahwa
M
Mulut. sebagian annak cukup memahami
m w
waktu dan
Tingkat Pengetahuan Siswa. (Assih Nurgholibah) 7

cara membersihkan gigi mulut. Meski DAFTAR PUSTAKA


begitu berdasarkan analisis faktor tiga (III)
belum banyak siswa yang paham Herijulianti, Eliza., Indriani, Tati S. &
pentingnya pemeriksaan gigi teratur karena Artini, Sri. (2002). Pendidikan
kebayakan siswa melakukan pemeriksaan Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC
gigi saat ada program disekolah dan ketika
sakit gigi saja. Lintang, Ch. Jacky., Paladeng, H., &
Leman, A. Michael (2015).
KESIMPULAN DAN SARAN Hubungan Tingkat Pengetahuan
Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan
Kesimpulan tingkat Keparahan Karies Gigi
Berdasarkan analisis hasil Siswa SDN Tumaluntung Minahasa
penelitian dan pembahasan dapat Utara. Jurnal e-Gigi (eG). (Nomor
disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan 2, Vol 3). Hlm. 567-568.
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
pada siswa kelas IV dan V SD Negeri 1 Prasetyawati, Indah T.P.S. (2013).
Kutawis, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Pendidikan Kesehatan Sekolah
Purbalingga didominasi pada kategori Sebagai Proses Perubahan
sedang sebanyak 31 siswa (51,67%), Perilaku Siswa: Jurnal Pendidikan
diikuti kategori tinggi sebanyak 15 siswa Jasmani Indonesia (Nomor 2, Vol
(25%) dan kategori rendah sebanyak 14 9). Hlm. 142.
siswa (23,33%).
Santoso, Budi et al. (2013). Riset
Saran Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
Sehubung dengan hasil penelitian 2013 Provinsi Jawa Tengah.
mengenai tingkat pengetahuan Jakarta: Lembaga Penerbitan Badan
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut Litbangkes Kementrian Kesehatan
pada siswa kelas IV dan V SDN 1 Kutawis, RI.
maka penulis mengajukan saran-saran
sebagai berikut : Setyaningsih, Dwi. (2007). Menjaga
1. Perlu diadakan penelitian lanjutan Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta:
dengan menambah variabel maupun CV. Sinar Cemerlang Abadi.
populasi penelitian.
2. Penelitian ini masih banyak Sudijono, Anas. (2012). Pengantar
kekurangan, bagi peneliti selanjutnya Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja
hendaknya dapat mengembangkan dan Frafinbdo Persada.
menyempurnakan penelitian ini
dengan metode lain. Syarifudin, B. (2010). Panduan TA
Keperawatam dan Kebidanan
Dengan SPSS. Yogyakarta:
Grafindo Litera Media

Anda mungkin juga menyukai