ABSTRACT
Government Regulation No. 71 of 2010 based on accruals will improve the quality of financial
statements and the realization of good governance besides knowing the performance of the
government. The enactment of Law Number 71 Year 2010 on Accrual-based Accounting Standards
(SAP) brought significant changes in the financial reporting system. The changes are expected to
provide a complete picture of the financial position, present actual information about rights and
obligations, and be useful in evaluating performance. This research is based on qualitative
interpretative method. Data collection technique is encompassing observation, interview, and
documentation. The results show that the Pemprovsu Environment Agency is implementing
accrual-based SAP in its 2016 financial statements and has carried out various trainings. In
addition, there is a need to develop the understanding of financial managers of the Environmental
Board of the provincial government about accrual-based SAP, such as socialization in the form of
seminars or discussions with other government agencies, as well as training related to the accrual-
based SAP.
(SAP) maka mulai tahun ini Indonesia telah diterapkan dalam menyusun dan menyajikan
memiliki standar baku untuk akuntansi laporan keuangan pemerintah. Dapat
pemerintahan. SAP tersebut menggunakan basis disimpulkan bahwa SAP merupakan
kas untuk pengakuan transaksi pendapatan, persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum
belanja, dan pembiayaan, dan basis kas untuk dalam upaya meningkatkan kualitas laporan
pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana. keuangan pemerintah di Indonesia.
Namun PP Nomor 24 Tahun 2005 ini masih Menurut Wijaya (2008), standar akuntansi
bersifat sementara. pemerintah (SAP) merupakan standar akuntansi
Permasalahan yang terjadi adalah Badan pertama di Indonesia yang mengatur mengenai
Lingkungan Hidup pemprovsu masih belum akuntansi pemerintahan Indonesia. Sehingga
sepenuhnya menerapkan PP No. 71 Tahun 2010 dengan adanya standar ini, maka laporan
tentang Standar Akuntansi Pemerintah berbasis keuangan pemerintah yang merupakan hasil
akrual tersebut, dengan kata lain masih belum dari proses akuntansi diharapkan dapat
menggunakan basis akrual untuk keseluruhan digunakan sebagai alat komunikasi antara
proses akuntansinya atau masih menggunakan pemerintah dengan stakeholders sehingga
basis kas menuju akrual. Hal tersebut tercipta pengelolaan keuangan negara yang
dikarenakan berbagai macam kendala yang transparan dan akuntabel.
dihadapi dalam penerapan SAP baru, adanya Menurut Sinaga (2005), SAP merupakan
kelebihan dan kekurangan, serta peluang dan pedoman untuk menyatukan persepsi antara
tantangan dalam penerapan basis ini sehingga penyusun, pengguna, dan auditor. Pemerintah
perlu dibuat kajian terhadap berbagai macam pusat dan juga pemerintah daerah wajib
perubahan SAP, baik SAP yang lama ataupun menyajikan laporan keuangan sesuai dengan
SAP yang baru, serta perlu adanya pengkajian SAP. Pengguna laporan keuangan termasuk
terhadap berbagai macam perspektif dari legislatif akan menggunakan SAP untuk
penerapan SAP yang telah diundangkan memahami informasi yang disajikan dalam
tersebut sehingga diharapkan mampu menjadi laporan keuangan dan eksternal auditor (BPK)
pandangan bagi para satuan kerja pemerintahan akan menggunakannya sebagai kriteria dalam
untuk menerapkan SAP dengan basis akrual pelaksanaan audit.
secara penuh (full accrual). Hal yang paling Sementara akuntansi berbasis akrual atau
baku muncul adalah terkait sumber daya basis akuntansi akrual, seperti yang telah
manusia pemerintah daerah. Sumber daya disimpulkan oleh KSAP (2006:3), adalah suatu
manusia yang kurang memadai menjadi basis akuntansi dimana transaksi ekonomi dan
masalah klasik dalam pengelolaan keuangan peristiwa lainnya diakui, dicatat, dan disajikan
negara. Hal ini meliputi SDM yang tidak dalam laporan keuangan pada saat terjadinya
kompeten dan cenderung resisten terhadap transaksi tersebut, tanpa memerhatikan waktu
perubahan. kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
Perumusan masalah merupakan hal yang Selanjutnya, dalam makalah yang sama, KSAP
harus dilakukan sebelum sampai pada tahap menyatakan bahwa dalam akuntansi berbasis
pembahasan lebih lanjut. Laporan Keuangan akrual, waktu pencatatan (recording) sesuai
merupakan salah satu hal paling penting untuk dengan saat terjadinya arus sumber daya,
diperhatikan yang digunakan untuk sehingga dapat menyediakan informasi yang
melaksanakan kegiatan pada suatu instansi. paling komprehensif karena seluruh arus
Bedasarkan permasalahan di atas, maka sumber daya dicatat. Halim dan Kusufi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (2012:53) menyimpulkan bahwa basis akrual
“Apakah standar akuntansi pemerintah berbasis mampu memenuhi tujuan pelaporan yang tidak
akrual telah diterapkan dalam penyajian laporan dapat dipenuhi oleh basis kas, tujuan pelaporan
keuangan pada Kantor Badan Lingkungan tersebut adalah tujuan manajerial dan
Hidup?” pengawasan.
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 71 Adapun pengertian standar akuntansi
tahun 2010 pasal 1 ayat (3) tentang standar Pemerintah Berbasis Akrual adalah. ruang
akuntansi pemerintah, standar akuntansi lingkup pengaturan yang terdapat dalam
pemerintah yang selanjutnya disingkat SAP, peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010,
adalah prinsip-prinsip akuntansi yang meliputi standar akuntansi pemerintahan
berbasis akrual dan standar akuntansi penyampaian laporan keuangan, serta dapat
pemerintahan berbasis kas menuju akrual. berpengaruh pada jangka waktu pemeriksaan
Standar akuntansi pemerintah berbasis akrual BPK RI mengingat laporan yang harus
terdapat pada lampiran I dan berlaku sejak disiapkan lebih banyak dibandingkan dengan
tanggal ditetapkan dan dapat segera diterapkan SAP sebelumnya sesuai PP No.24 tahun 2005.
oleh setiap entitas. Standar akuntansi Keempat, kondisi pengendalian internal
pemerintahan berbasis kas menuju akrual pemerintah yang belum memadai.
terdapat pada lampiran II dan berlaku selama Berbagai penelitian tentang Standar
masa transisi bagi entitas yang belum siap Akuntansi Pemerintahan telah banyak
untuk menerapkan standar akuntansi dilakukan, namun fokus penelitian tentang
pemerintahan yang berbasis akrual. Sementara kendala dalam penerapan basis akrual pada
lampiran III ditujukan sebagai referensi untuk pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
memahami dan menerapkan standar akuntansi dapat dikatakan masih terbatas.
pemerintahan berbasis akrual. Sampel pada tahun 2015 melakukan
Berkenaan dengan kendala Akuntansi penelitian yang berjudul “Analisis Kesiapan
Berbasis Akrual, menurut Widjajarso (2010) Pemerintah Kota Manado Dalam Penerapan
permasalahan yang mungkin timbul dari Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
penerapan basis akuntansi pada akuntansi Mengenai Standar Akuntansi Basis Akrual”.
pemerintah Indonesia dapat mencakup antara Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan
lain sebagai berikut: pemerintah Kota Manado dalam implementasi
standar akuntansi pemerintahan (SAP) berbasis
1) Pendekatan perancangan akuntansi akrual merupakan refleksi dari suatu formalitas.
berbasis akrual Hal tersebut didukung dengan adanya peraturan
2) Jenis laporan keuangan. pemerintah yang mewajibkan untuk semua
3) Anggaran berbasis akrual pemerintah daerah termasuk pemerintah Kota
4) Pengakuan pendapatan Manado dalam menerapkan SAP berbasis
5) Pengakuan belanja/beban akrual.
Andi Faradillah di tahun 2013 melakukan
Sedangkan menurut Satmoko (2010:6-9) penelitian dengan judul “Analisis Kesepian
kendala penerapan standar akuntansi Pemerintah Daerah Dalam Menerapkan Standar
pemerintahan berbasis akrual yaitu sebagai Akuntansi Pemerintahan (Peraturan Pemerintah
berikut. Pertama, kompleksitas laporan Nomor 71 Tahun 2010)”. Tujuan penelitian
keuangan. Laporan yang harus disiapkan oleh untuk mengetahui Bentuk persiapan pemerintah
pemerintah menjadi bertambah yaitu enam Kota Makassar seperti sosialisasi kepada aparat
laporan dan satu CALK tanpa membedakan pemerintah Kota Makassar, merevisi peraturan
laporan pokok dan laporan pendukung. Hal pemerintah daerah yang meliputi peraturan
tersebut dapat berdampak pada perubahan daerah pokok-pokok pengelolaan keuangan
sistem akuntansi pemerintah yang pada daerah dan peraturan kepala daerah mengenai
akhirnya akan membuat alokasi anggaran kebijakan akuntansi serta sistem dan prosedur
menjadi cukup besar. Kedua, kondisi pengelolaan keuangan.
pemerintah. Kondisi pemerintah meliputi Sony Lamonisi pada tahun 2016 melakukan
sumber daya manusia dan infrastruktur untuk penelitian dengan judul “Analisis Penerapan
menerapkan SAP berbasis akrual serta kualitas Standar Akuntansi Berbasis Akrual Pada
laporan keuangan pemerintahan yang disusun Pemerintah Kota Tomohon”. Hasil Penelitian
berdasarkan peraturan pemerintah nomor 24 disimpulkan bahwa dengan dikeluarkannya
tahun 2005 yang belum sepenuhnya sesuai peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010
dengan peraturan pemerintah tersebut. Hal tentang standar akuntansi pemerintahan
tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya berbasis akrual signifikansi peran pemerintahan
laporan keuangan yang mendapat opini dalam sektor publik untuk mewujudkan
disclaimer dari Badan Pemeriksa Keuangan. pemerintahan yang transparan dan akuntabel,
Ketiga, dampak penerapan SAP berbasis akrual. semakin nyata. Peraturan pemerintah tersebut
Penerapan SAP berbasis akrual dapat menjadi dasar hukum pemerintah dalam
berdampak pada jangka waktu penyelesaian dan menyusun laporan keuangan baik untuk
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara
Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa
daerah tidak terkecuali pemerintah Kota pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
Tomohon mempunyai kewajiban untuk dapat dengan memanfaatkan berbagai metode yang
segera menerapkan peraturan pemerintah nomor alamiah.
71 tahun 2010 mengenai standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual. 2.1 Sumber Data
Kusuma Tahun 2013 melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Kesiapan Pemerintah Menurut Lofland dan Lofland (1984) dalam
Dalam Menerapkan Standar Akuntansi Moleong (2005:157) sumber data utama dalam
Pemerintah Berbasis Akrual (Kasus Pada penelitian kualitatif ialah kata-kata dan
Kabupaten Jember)”. Hasil penelitian tindakan, selebihnya adalah data tambahan
menunjukan bahwa Pemerintah Daerah seperti dokumen dan lain-lain.Data yang
Kabupaten Jember dilihat dari parameter digunakan dalam penelitian ini yaitu data
integritas adalah kategori siap dan untuk primer.Data primer yaitu data yang diperoleh
kesiapan SDM, kesiapan sistem informasi dan langsung dari objek penelitian, yang
sarana prasarana adalah kategori cukup siap. memerlukan pengolahan lebih lanjut oleh
Sari Rahayu (2014) dengan judul penulis. Data ini diperoleh melalui observasi
“Implementasi PP Nomor 71 Tahun 2010 langsung, wawancara, maupun dokumentasi.
Tentang SAP Berbasis Akrual dan SAP Adapun jenis-jenis data dalam penelitian
Berbasis Kas Menuju Akrual di Jombang”. untuk memudahkan peneliti menganalisis
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pengaruh penerapan akuntansi berbasis akrual
mengetahui implementasi Pengelolaan pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi
Keuangan berasarkan PP Nomor 71 Tahun Sumatera Utara adalah Data Kualitatif, yaitu
2010 pada DPPKAD pada Pemerintahan serangkaian infromasi yang berasal dari hasil
Kabupaten Jombang. Metode yang digunakan penelitian masih berupa data-data verbal
adalah kualitatif interpretif. Hasil penelitian dan keterangan. Seperti sejarah instansi,
menunjukkan bahwa Kesiapan pemerintah
struktur organisasi dan lain-lain.
Kabupaten Jombang dalam implementasi SAP
berbasis akrual merupakan refleksi dari suatu
formalitas. 2.2 Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan paparan di atas maka
dikemukakan beberapa pertanyaan peneltitian Teknik pengumpulan data merupakan
sebagai berikut: langkah yang paling strategis dalam
1. Bagaimana penerapan standar akuntansi penelitian, karena tujuan utama dari
pemerintah berbasis akrual di Badan penelitian adalah mendapatkan data.
Lingkungan Hidup sesuai Peraturan Menurut Sugiyono (2010:63) terdapat
Pemerintah No. 71 tahun 2010? beberapa teknik pengumpulan data yang
2. Bagaimana tantangan yang dihadapi dapat dilakukan, diantaranya adalah dengan
dalam penerapan standar akuntansi observasi, interview dan dokumentasi.
pemerintah berbasis akrual di Badan
Lingkungan Hidup?
1. Observasi (pengamatan).
2. Interview (wawancara).
2. METODE PENELITIAN 3. Dokumentasi.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif
interpretif. Penelitian kualitatif sebagaimana 2.3 Teknik Analisis Data
yang dikemukakan oleh Moleong (2005:6)
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang Dalam suatu penelitian sangat
bermaksud untuk memahami fenomena tentang diperlukan suatu analisis data yang berguna
apa yang dialami oleh subjek penelitian untuk memberikan jawaban terhadap
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, permasalahan yang diteliti. Menurut
Sugiyono (2010:89) analisis data adalah antara wajib pajak dan petugas pajak pada
proses mencari dan menyusun secara saat itu bisa diakui sebagai pendapatan.
sistematis data yang diperoleh dari hasil Dalam wawancara yang dilakukan
wawancara, catatan lapangan, dan dengan Irham Dani, seorang pegawai
dokumentasi, dengan cara mengorganisasi- bagian subbagian keuangan Badan
kan data ke dalam kategori, menjabarkan ke Lingkungan Hidup Pemprovsu yang
dalam unit-unit, melakukan sintesa, mengatakan, “Kalau pemahaman saya
menyusun ke dalam pola, memilih mana tentang basis akrual itu suatu standar,
yang penting dan yang akan dipelajari, dan standar pemerintahan yang mengakui
membuat kesimpulan sehingga mudah kejadian ekonomi itu pada saat terjadinya
dipahami oleh diri sendiri maupun orang kejadian tersebut. Bukan pada saat
lain. menerima kas.”
Pandangan responden di atas telah sesuai
3. HASIL DAN PEMBAHASAN dengan makna basis akrual seperti yang
telah disimpulkan oleh KSAP (2006:3),
Makna Basis Akrual dalam Badan yaitu suatu basis akuntansi di mana
Lingkungan Hidup Pemprovsu merujuk transaksi ekonomi dan peristiwa lainnya
pada Peraturan Pemerintah. Kehadiran diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan
peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010 keuangan pada saat terjadinya transaksi
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, tersebut, tanpa memerhatikan waktu kas
berbuah keputusan penghapusan standar atau setara kas diterima atau dibayarkan.
akuntansi pemerintahan berbasis kas Dari pandangan kedua informan di atas
menuju akrual dan penerapan standar terhadap pengertian basis akrual, dapat
akuntansi pemerintahan (SAP) berbasis dikatakan bahwa rata-rata pengelola
akrual secara penuh mulai tahun 2015. keuangan Badan Lingkungan Hidup
Sebagaimana disebutkan dalam Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah
peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010 menyadari adanya pergantian standar
pasal 1 ayat (8) bahwa yang dimaksud akuntansi pemerintahan yang saat ini
dengan SAP berbasis akrual adalah standar berlaku yaitu peraturan pemerintah nomor
akuntansi pemerintahan yang mengakui 71 tahun 2010 tentang standar akuntansi
pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas pemerintahan berbasis akrual.
dalam pelaporan finansial berbasis akrual, Pemahaman mengenai akuntansi
serta mengakui pendapatan, belanja, dan pemerintahan berbasis akrual juga diperkuat
pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan dengan pemaparan yang diuraikan oleh
anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan Exan Freecoco Rajagukguk yang menjabat
dalam APBN atau APBD. sebagai Bendahara Badan Lingkungan
Rata-rata pengelola keuangan di Badan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara Beliau mengatakan, “Hanya saja
ketika dipertanyakan tentang standar perbedaannya kalo basis akrual di LRA
akuntansi pemerintahan berbasis akrual, juga harus diakrualkan, sebelumnya di cash
mereka sudah matang akan definisi dari basic yaitu pendapatan, belanja,
basis akrual itu sendiri. Marsuyetno, S.sos., pembiayaan kita cash, nanti di neraca kita
M.A.P selaku kepala sub bagian keuangan lakukan itu akrualnya. Tapi sekarang
Badan Lingkungan Hidup Pemerintah seluruhnya sudah harus diakrualkan.
Provinsi Sumatera Utara melihat basis Sederhana akrualnya kan kita langsung
akrual sebagai peristiwa ekonomi yang mengakui pendapatan pada saat APBD
meskipun belum ada uang masuk ke kas ditetapkan. Jadi pada saat APBD ditetapkan
daerah, tetapi sudah ada yang mengikat kita sudah akui. Pada saat akhir tahun
jawabnya, tapi namanya institusi jadi semua persiapan strategi yang dapat dilakukan
daerah dan SKPD harus ikut menyeleng- dalam rangka menerapkan standar
garakan dan menerapkan hal itu.” akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Mengingat standar akuntansi pada pemerintahan daerah adalah dengan
pemerintahan berbasis akrual ini merupakan penyesuaian peraturan. Penyesuaian
produk baru, maka sangatlah jelas bahwa peraturan dalam hal ini penyusunan regulasi
baik itu Marsuyetno maupun para pengelola pemerintah daerah yang meliputi peraturan
keuangan SKPD lainnya masih meragukan daerah pokok-pokok pengelolaan keuangan
keberhasilan dari penerapan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah
pemerintah Nomor 71 tahun 2010 ini. Para mengenai kebijakan akuntansi serta sistem
aparatur ini cenderung untuk tidak percaya dan prosedur pengelolaan keuangan daerah.
diri akan kemampuan mereka dalam Penerapan standar akuntansi pemerin-
menganut basis akrual tersebut. Namun, tahan (SAP) berbasis akrual dilakukan
secara realita bahwa Badan Lingkungan hanya sebagai wujud kepatuhan kepada
Hidup Pemprovsu harus ikut andil dalam peraturan, seolah-olah hanya sekedar
penerapan peraturan pemerintah Nomor 71 mengikuti format dan alur untuk kewajiban
tahun 2010 ini. Untuk itu, langkah awal Badan Lingkungan Hidup Pemprovsu
yang dilakukan oleh Badan Lingkungan menjalankan kewajibannya sesuai amanah
Hidup selaku salah satu SKPD di peraturan pemerintah Nomor 71 tahun
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk 2010, dengan melakukan persiapan-
penerapan standar akuntansi pemerintahan persiapan seperti sosialisasi untuk semua
(SAP) berbasis akrual adalah untuk ikut entitas akuntansi dan entitas pelaporan pada
sosialisasi semua SKPD yang ada di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara serta
Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara penyiapan dokumen legal yang bersifat
serta merevisi peraturan gubernur tentang lokal seperti peraturan kepala daerah
pokok-pokok pengelolaan keuangan yang tentang kebijakan akuntansi dan sistem
akan dilakukan pada tahun 2013. prosedur. Namun demikian, persiapan
Dari pandangan pengelola keuangan strategi tersebut yang dilakukan dalam
Badan Lingkungan Hidup pemrovsu di atas, rangka penerapan standar akuntansi
menunjukkan bahwa persiapan yang pemerintahan berbasis akrual pada Badan
dilakukan untuk menerapkan standar Lingkungan Hidup berjalan dengan sesuai
akuntansi pemerintahan (SAP) berbasis dengan pentahapan penerapan Standar
akrual hanyalah refleksi dari bentuk Akuntansi Pemerintah berbasis akrual pada
formalitas. Hal tersebut berangkat dari pemerintah daerah versi KSAP.
adanya peraturan pemerintah yang Sepatutnya menurut KSAP (2010), pada
melandasi perubahan ini yaitu peraturan tahun 2010 telah diadakan sosialisasi
pemerintah Nomor 71 tahun 2010, sehingga mengenai peraturan pemerintah nomor 71
pemerintah daerah wajib melaksanakan tahun 2010 tentang standar akuntansi
amanah yang tertuang dalam peraturan pemerintahan berbasis akrual. Pada tahun
pemerintah tersebut. Dalam hal ini, 2011 penyiapan peraturan pelaksanaan,
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kebijakan akuntansi dan sistemnya sudah
mengikuti aturan main peraturan harus ada serta sosialisasi lanjutan pada
pemerintah tersebut dengan jalan merevisi pemerintah daerah. Pada tahun 2012
terlebih dahulu peraturan yang bersifat dilakukan capacity building atau pening-
lokal seperti peraturan kepala daerah katan kualitas sumber daya manusia dengan
tentang kebijakan akuntansi dan sistem sosialisasi dan pelatihan serta dilakukan
prosedur. Dengan demikian, tepatlah yang lanjutan pengembangan sistem kemudian
diungkapkan KSAP (2010) bahwa pada tahun 2013 implementasi percobaan
sehingga resmi laporan keuangan dan tetapi karena kultur tersebut telah terkris-
laporan anggaran kami di tahun 2016 sudah talisasi ke dalam sistem yang telah mereka
berbasis akrual berdasarkan PP No.71 bangun bersama. Pemerintah daerah
Tahun 2010.” khususnya SKPD termasuk didalamnya
Berdasarkan wacana yang diungkapkan Badan Lingkungan Hidup pemprovsu
di atas dapat ditarik benang merahnya memandang peraturan pemerintah nomor
bahwa Badan Lingkungan Hidup 71 tahun 2010 ini menjadi suatu kewajiban
pemprovsu melakukan persiapan-persiapan karena adanya legitimasi dalam bentuk
penerapan Standar Akuntansi Pemerintah peraturan pemerintah yang telah disahkan
atau SAP berbasis akrual dengan lebih oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
intens dalam melakukan sosialisasi atau Marsuyetno sebagai kepala subbagian
pelatihan kepada jajaran staf atau pegawai keuangan Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup pemprovsu serta pemprovsu berpendapat bahwa, perubahan
penyesuaian peraturan lokal pada tahun dalam pemerintah harus dilaksanakan, tidak
2013. Upaya-upaya ini dalam menyikapi boleh tidak. Selanjutnya, beliau menegas-
peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010 kan, “Masak tidak dilaksanakan padahal ini
tentang standar akuntansi pemerintahan sudah ada PP. Setelah undang-undang itu
berbasis akrual. Badan Lingkungan Hidup kan PP urutan kedua, begitu tingginya itu
mengikuti peraturan yang berlaku saat ini. PP diterjemahkan lagi ke permendagri dari
Badan Lingkungan Hidup pemprovsu situ diterjemahkan lagi ke peraturan daerah
menerapkan peraturan pemerintah nomor kemudian ke peraturan walikota.”
71 tahun 2010 tentang standar akuntansi Pandangan Marsuyetno lahir dari fakta
pemerintahan (SAP) berbasis akrual sebagai dunia organisasi sektor publik di Indonesia
wujud dari nilai kepatuhan hukum. Standar khususnya pada pemerintah daerahnya,
akuntansi pemerintahan (SAP) berbasis yang segala aksi dari para aparat birokrasi
akrual yang tertuang dalam peraturan dilakukan dengan berlandaskan pada
pemerintah nomor 71 tahun 2010 secara peraturan yang berlaku dalam pemerintahan
nyata akan dibarengi dengan perubahan tersebut. Asumsi dasar pemerintah daerah
pada suatu instansi. Tuntutan akuntabilitas khususnya Badan Lingkungan Hidup
dan transparansi selalu membayangi bahwa peraturan pemerintah apa yang
pengelolaan keuangan pada pemerintahan berlaku saat ini, maka aturan tersebut yang
daerah dan SKPD, sehingga basis akrual akan dilaksanakan baik itu secara gradual
pada pemerintahan selalu diperbincangkan ataupun frontal. Perubahan kali ini dilaku-
untuk segera diterapkan. Selain itu, kan karena untuk menyesuaikan perkem-
ketentuan dalam undang-undang nomor 17 bangan peraturan pemerintah yang baru.
tahun 2003 pasal 36 ayat (1) mengamanat- Nilai kepatuhan terhadap hukum tersebut
kan penggunaan basis akrual, karena itu mendorong tindakan Badan Lingkungan
KSAP menyusun standar akuntansi Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
pemerintahan (SAP) berbasis akrual yang untuk senantiasa mengikuti aturan main
ditetapkan dengan peraturan pemerintah dari standar akuntansi pemerintahan (SAP)
nomor 71 tahun 2010 menggantikan yang berlaku saat ini yaitu SAP berbasis
peraturan pemerintah nomor 24 tahun 2005. akrual.
Perubahan dalam instansi sektor publik
b. Reaksi Terhadap Perubahan
pada umumnya cepat atau lambat akan
dilaksanakan sesuai dengan aturan yang Pada umumnya setiap staf/pegawai
berlaku. Hal ini terjadi bukan semata-mata dalam suatu instansi pemerintah adalah
karena kultur tersebut sudah mengendap pihak yang terkena dampak secara langsung
pada pikiran masing-masing pegawai/staf, ketika perubahan yang terjadi.Perubahan
yang terjadi dalam suatu instansi dan cepat dilakukan daripada mengubah
menimbulkan berbagai sikap atau reaksi paradigma berpikir.Mengubah paradigma
individu dalam menghadapi berbagai daerah termasuk Badan Lingkungan Hidup
perubahan tersebut.Sikap tersebut dapat pemprovsu yang telah terbiasa dengan
terlihat secara positif (menerima) maupun peraturan lama ke peraturan baru bukanlah
negatif (menolak). Hal ini antara lain hal yang mudah.Hal ini juga diakui oleh
dipengaruhi oleh kesiapan individu dalam Marsuyetno selaku kepala subbagian
menghadapi suatu perubahan. Pada saat keuangan Badan Lingkungan Hidup
perubahan peraturan terjadi dalam pemporvsu.Menurut beliau, hal yang paling
pemerintahan, sikap aparatur pemerintah sulit adalah mengubah paradigma masa
daerah juga tercermin dalam berbagai lalu. Pemerintah daerah dalam hal ini hanya
bentuk tindakan mereka.Sikap positif yang terpaku pada apa yang dikerjakannya saat
tercermin dalam menerima perubahan ini. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah
peraturan dalam suatu instansi sektor publik daerah dan SKPDnya termasuk Badan
diperkuat dengan pemaparan yang Lingkungan Hidup pemprovsu ini memang
diuraikan oleh Rizky kembara Dana, membutuhkan waktu untuk menyesuaikan
seorang pegawai subbagian keuangan diri dengan setiap perubahan
Badan Lingkungan Hidup pemprovsu. kebijakan.Sepatutnya dalam menyikapi
Beliau mengatakan, “Secara pribadi, karena perubahan kebijakan yang baru adalah
kebetulan kerja dalam instansi dengan menanamkan pikiran bahwa
pemerintahan, maka pastinya kita ikuti peraturan yang baru tersebut hadir dalam
perubahan yang telah di tetapkan rangka peningkatan kualitas kinerja daerah,
pemerintah. Tidak apa-apa juga selama khusunya untuk Badan Lingkungan Hidup
perubahan itu untuk kebaikan dan selama pemprovsu ini.
perubahan itu bagus.” Exan Freecoco Pemahaman akan konsep-konsep baru
Rajagukguk, seorang bendahara Badan khususnya mengenai perubahan peraturan
Lingkungan Hidup pemprovsu juga pemerintah merupakan hal yang utama.
berpendapat bahwa, “Perubahan dalam Kelatahan akan sikap dalam menerima
pemerintah harus dilaksanakan. Tidak boleh setiap perubahan itu sebaiknya tidak
tidak. Masak tidak dilaksanakan padahal ini ditampilkan, namun harus dibarengi dengan
sudah ada PP. Mau tidak mau, suka tidak pemahaman teori maupun konsep akan
suka, senang tidak senang harus perubahan peraturan pemerintah tersebut.
dilaksanakan apalagi nanti kalau ada Sikap yang terlihat dalam perubahan
sanksi.” peraturan atau kebijakan pada pemerintahan
Pandangan kedua informan tersebut di dapat digunakan untuk mendeteksi
atas, menunjukkan bahwa segala perubahan kecenderungan seseorang.Individu dapat
peraturan yang terjadi dalam suatu instansi memiliki sikap positif atau negatif terhadap
sektor publik utamanya dalam lingkup suatu perubahan peraturan.Sikap positif
pemerintahan pastinya akan tetap yang ditunjukkan pada perubahan peraturan
dijalankan oleh para aparatur pemerintahan. pemerintah yang baru terlihat apabila
Pengelola keuangan pemerintah daerah dan aparatur pemerintah daerah mengembang-
SKPD pada umumnya berfikir bahwa kan potensi kepemim-pinan dan mem-
perubahan tersebut bersifat meningkatkan bangun budaya organisasi. Sebaliknya,
kualitas dari kinerja yang ada saat ini, sikap negatif terhadap perubahan peraturan
sehingga perubahan tersebut diterima pemerintah yang baru dilatarbelakangi oleh
dengan positif.Perubahan peraturan dengan aparatur pemerintah daerah yang kurang
penyesuaian pada peraturan lokal seperti memiliki kemauan untuk mengembangkan
sistem dan prosedur memang lebih mudah dirinya demi mendukung kemajuan
organisasi itu sendiri. Bagi individu yang salah satu informan saat ditanyakan tentang
memiliki sumber daya manusia berkualitas kasus peralihan standar akuntansi
maka akan menyambut perubahan peraturan pemerintahan menjadi basis akrual yang
pemerintah dengan semangat baru dan mengacu kepada peraturan pemerintah
optimisme. baru.Marsuyetno seorang kepala subbagian
Perubahan peraturan pemerintah ataupun keuangan badan Lingkungan Hidup
perubahan kebijakan akan memberi pemprovsu memberikan penjelasan tidak
kesempatan pada individu untuk jauh berbeda, yang juga menunjukkan
mengembangkan kreativitas, meningkatkan resistensi. Beliau mengatakan, “…untuk
potensi, dan tantangan untuk memajukan penerapan ke peraturan pemerintah Nomor
daerah. Menurut Robbins (2001), sumber 71 tahun 2010 sebenarnya kami juga baru
penolakan atas perubahan dapat saja menerapkannya. Artinya, bukan kami
dikategorikan menjadi dua yaitu penolakan tidak mau mengamanatkan dan menerapkan
yang dilakukan oleh individual dan yang PP No.71 ini, tetapi masih adanya beberapa
dilakukan oleh kelompok atau suatu staf/pegawai khususnya pada sub bagian
instansi. Sikap resistensi yang dilakukan keuangan di BLH ini masih belum mengerti
oleh individu adalah: pertama, kebiasaan penggunaan basis akrual ini. Tapi karena
yaitu pola tingkah laku yang ditampilkan sudah tugas dan menjadi peraturan
secara berulang-ulang sepanjang hidup pemerintah jadi harus dilaksanakan saja.”
individu tersebut. Hal tersebut dilakukan Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat
karena adanya perasaan nyaman dan bahwa terhadap kebijakan yang baru
menyenangkan.Jika suatu perubahan memang ada, selain karena sering
berpengaruh besar terhadap pola kehidupan terjadinya perubahan kebijakan juga
individu tertentu, maka muncul mekanisme mendorong perilaku ini. Resistensi tersebut
diri yaitu penolakan. muncul karena adanya kebiasaan yang
Kedua, rasa aman. Jika kondisi sekarang berubah, yaitu mereka mengubah cara kerja
sudah memberikan rasa aman, dan individu dari pola lama ke pola yang baru. Dalam
tertentu memiliki kebutuhan akan rasa wawancara yang dilakukan dengan Rizky
aman relatif tinggi, maka potensi menolak Kembara Dana selaku pegawai sub bagian
perubahan pun akan besar. Ketiga, faktor keuangan Badan Lingkungan Hidup
ekonomi. Faktor lain sebagai sumber Pemprovsu, beliau menuturkan bahwa pada
penolakan atas perubahan adalah soal akhirnya semua instansi pasti akan
menurunnya pendapatan. Keempat, yaitu menjalankan perubahan yang ditetapkan
takut akan sesuatu yang tidak diketahui. oleh pemerintah. Masalah yang terkadang
Sebagian besar perubahan tidak mudah dihadapi adalah terkait dengan keyakinan
diprediksi hasilnya.Oleh karena itu, muncul apakah mampu untuk menerapkan
ketidakpastian dan keragu-raguan. Kalau sepenuhnya peraturan pemerintah yang baru
kondisi sekarang sudah pasti dan kondisi tersebut. Seperti contohnya pada PP 71 ini,
nanti setelah perubahan belum pasti, maka bagi daerah dan SKPD kecil seperti SKPD
individu akan cenderung memilih kondisi kecamatan memang masih asing. Artinya,
sekarang dan menolak perubahan. Dan yang produk baru tersebut masih diragukan
terakhir yaitu persepsi cara pandang mengenai kemampuan mereka apakah bisa
individu terhadap dunia sekitarnya. Cara melaksanakannya di lingkungan mereka.
pandang ini akan mempengaruhi sikap. Dari ungkapan informan di atas, terlihat
Perilaku resisten berupa keengganan para jelas bahwa mereka memandang perubahan
aparatur terhadap perubahan kebijakan tentunya tidak mudah untuk diprediksi
tidak mustahil juga ditemukan di hasilnya di masa yang akan datang. Respon
lapangan.Hal ini tergambar dari komentar tersebut sangat erat dengan sikap penolakan
yang ditunjukkan oleh Robbins (2001) yang Namun, ada pula yang memberikan respon
menyatakan bahwa dalam posisi saat ini, negatif terhadap perubahan peraturan
secara nyata beliau takut akan sesuatu yang pemerintah ataupun perubahan kebijakan
tidak diketahui. Hal ini terutama didukung dengan memandang bahwa aturan baru
dengan alasan bahwa peraturan pemerintah akan lebih rumit dan tidak sesuai dengan
atau kebijakan yang baru dipandang sebagai kompetensi SDM, karena itu perubahan
barang baru yang pengimplementasiannya kebijakan yang sering terjadi hanya akan
memerlukan sum-ber daya manusia yang mendorong perilaku resistensi.
kompeten. Dalam hal ini sebagian
pegawai/staf masih ragu akan keberhasilan 4. KESIMPULAN DAN SARAN
dari penerapan peraturan pemerintah
terbaru tersebut. Dengan peraturan yang dikeluarkan
Keragu-raguan timbul karena untuk pemerintah nomor 71 tahun 2010 tentang
menuju ke suatu perubahan diperlukan standar akuntansi pemerintahan berbasis
pemahaman yang mendalam dan luas akrual yang bertujuan untuk mewujudkan
terhadap konsep-konsep yang akan pemerintahan yang transparan dan
diterapkan nantinya. Kenyataannya, akuntabel, semakin nyata. Peraturan
sebagian sumber daya manusia yang pemerintah tersebut menjadi dasar hukum
dimiliki oleh pemerintah daerah, khususnya pemerintah dalam menyusun laporan
Badan Lingkungan Hidup pemprovsu keuangan yang baik. Kesimpulan dari hasil
masih terbatas. penelitian ini bahwa pada laporan keuangan
Pendapat serupa dikemukakan oleh dan laporan anggaran tahun 2016 Badan
Rizky Kembara Dana selaku pegawai Lingkungan Hidup Pemprovsu telah
subbagian keuangan Badan Lingkungan mampu menerapkan full atau sepenuhnya
Hidup Pemprovsu yang mengatakan, standar akuntansi pemerintah berbasis
“untuk perubahan kita selalu terbuka, rata- akrual berdasarkan peraturan pemerintah
rata SKPD pun begitu. Cuma memang nomor 71 tahun 2010. Laporan keuangan
terkadang masih kesulitan untuk menerima yang akan dihasilkan Badan Lingkungan
perubahan baru, karena terkadang mereka Hidup Pemprovsu sesuai dengan peraturan
yang ke sini untuk diajarkan buat seperti pemerintah nomor 71 tahun 2010 menjadi
ini….bgitu tapi pastilah kita semua terbuka bertambah kuantitasnya menjadi 7 laporan
untuk perubahan yang baik.” yaitu; laporan realisasi anggaran, laporan
Wacana di atas menjelaskan bahwa perubahan saldo anggaran lebih, neraca,
secara individual bertindak sesuai dengan laporan arus kas, laporan operasional,
nilai kepribadian masing-masing. Nilai laporan perubahan ekuitas dan catatan atas
kepribadian ini merupakan nilai yang dapat laporan keuangan. Adapun kendala-kendala
membentuk kepribadian seseorang seperti dalam menerapkan peraturan pemerintah
emosi, ide, gagasan, dan lain sebagainya. nomor 71 tahun 2010 pada Badan
Jadi, Badan Lingkungan Hidup pemprovsu Lingkungan Hidup terungkap antara lain
secara individu ada yang memberikan terkait dengan penguasaan teknologi
respon positif terhadap perubahan peraturan informasi sehingga perlu pelatihan atau
pemerintah ataupun perubahan kebijakan seminar bagi para pegawai seperti pada
dengan memandang bahwa perubahan yang bagian/staff keuangan agar kedepannya
diwajibkan bagi seluruh pemerintah daerah hambatan dapat diminimalisir melalui
tersebut merupakan keputusan yang tepat peningkatan kemampuan kerja para staff di
dan terbaik untuk kemajuan daerah. Secara Badan Lingkungan Hidup ini.
individual, pengelola memberikan respon Saran peneliti sehubungan dengan hasil
positif terhadap kebijakan pemerintah. dari penelitian ini yaitu dalam upaya