Anda di halaman 1dari 5

A.

Diagnosa Keperawatan
Masalah keperawatan yang lazim muncul, yaitu :
1. Nyeri akut b.d agen cedera biologis (tumor)
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan b.d asupan nutrizi yang
inadekuat
3. Intoleransi aktivitas b.d kelelahan
4. Ketidakefektifan pola nafas b.d gangguan muskuloskeletal.
5. Risiko infeksi faktor risiko lamanya dirawat di RS dan adanya kunjungan
(menurunnya system pertahanan tubuh)
Rencana Tindakan Keperawatan Yang lazim Terjadi

Diagnosa Ttujuan Rencana Tindakan Rasional


Nyeri akut b.d agen Setelah dirawat selama 1. Kaji tingkat nyeri 1. Mengetahui tingkat dan derajad nyeri
cadera biologis (tumor) 25 menit diharapkan 2. Ajarkan relaksasi nafas 2. Mengurasi rasa nyari
nyeri berkurang dengan dalam
kriteria: 3. Berikan mainan kesukaan 3. Mengalihkan proses nyari di hipotalamus
1. Suhu 36,5-37,5 anak
2. Nyeri normal 0-2 4. Melakukan kolaborasi 4. Menentukan terapi obat yang akan diberikan
3. Anak tidak rewel dengan tim dokter
pemberian obat analgesik
non narkotik

Ketidakseimbangan Setelah dirawat selama 1. Kaji intake out put 1. Mengetahui pemasukan dan pengeluaran nutrizi
nutrisi: kurang dari 2 kali 48 jam 2. Beri makan yang tidak 2. Mual muntah
kebutuhan b.d asupan diharapkan nutrizi merangsang
nutrizi yang inadekuat terpenuhi dengan 3. Beri makana sedikit tapi 3. Memenuhi kebutuhan nutrizi
kriteria hasil : sering
1. BB meningkat 4. Observasi TTV 4. Mengetahui keadaan umum pasien
2. Nafsu makan dan 5. Kolaborasi dengan dokter
minum bertambah dalam pemberian obat 5. Mengurangi rasa mualdan muntah
3. Turgor kulit (+) vomiting 3x sehari

Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat keemahan klien 1. Mengetahui tingkat kekuatan dan kekuatan otot pasien dalam
b.d kelelahan tindakan selama 2 kali dan identifikasi aktifitas yang beraktivitas
24 jam diharapkan dapat dilakukan klien
produksi elektrolit 2. Berikan permainan dan 2. Jenis dan alat yang tidak sesuaidengan usia klien dapat menguras
kembali normal dengan aktivitas sesuai usia energi.
kriteria hasil: 3. Tetapkan /buatlah jadwal yang 3. Permainan yang terlalu lama dapat membuat klien cepat lelah
1. Anak dapat/mampu teratur
mobilisasi sendiri 4. Kolaborasi dengan ahli 4. Menentukan jadwal dan teknik mobilisasi yang tepat dan benar
tanpa dibantu olah fisioterapi
keluarga 5. Berikan situasi yang aman dan 5. Cara yang tenang dan aman dapat membuat klien beristirahat dengan
2. BB bertambah tenang tenang dan nyaman
3. Anak menunjukan
adanya peningkatan
kemampuan dan
berpartisipasi dalam .
aktivitas

Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan 1) Pertahankan kepatenan jalan 1. Membersihkan jalan nafas
nafas b.d gangguan tindakan keperawatan nafas dengan melakukan 2. Meningkatkan kadar oksigen yang bersirkulasi dan memperbaiki status
muskuloskeletal selama proses pengisapan lendir. kesehatan
keperawatan diharapkan 2) Pantau status pernafasan dan 3. Membantu mengevaluasi keefektifan upaya batuk klien
pola nafas menjadi oksigenasi sesuai dengan 4. Perubahan AGD dapat mencetuskan disritmia jantung.
efektif. kebutuhan. 5. Terapi oksigen dapat membantu mencegah gelisah bila klien menjadi
Kriteria hasil : 3) Auskultasi jalan nafas untuk dispneu, dan ini juga membantu mencegah edema paru.
1. Pasien menunjukkan mengetahui adanya penurunan
pola nafas yang ventilasi.
efektif. 4) Kolaborasi dengan dokter
2. Ekspansi dada untuk pemeriksaan AGD dan
simetris. pemakaian alat bantu nafas
3. Tidak ada bunyi 5) Berikan oksigenasi sesuai
nafas tambahan. kebutuhan.
4. Kecepatan dan irama
respirasi dalam batas
Risiko infeksi faktor Setelah diberikan 1. Batasipengunjung 1. Banyaknya pengunjung dapat mengganggu waktu istirahat klien
risiko lamanya dirawat tindakan keperawatan 2. Instruksikan pada pengunjung 2. Standar precaution harus diterapkan pada semua pasien, semua pasien
di RS dan adanya 3x24 jam berupa untuk mencuci tngan saat diasumsikan sebagai pembawa patogen
kunjungan pendidikan kesehatan berkunjung dan setelah 3. Mensterilkan tangan dari bakteri
(menurunnya system tentang infeksi berkunjung meninggalkan 4. Pencegahaninfeksi yang baik dibutuhkan untuk mencegah infeksi saat
pertahanan tubuh) diharapkan infeksi tidak klien perawatan.
terjadi 3. Gunakan sabun tangan anti
mikroba untuk mencuci
Kriteria hasil tangan
4. Cucitangan sebelum dan
1. Pasien bebas dari
sesudah melakukan tindakan
tanda dan gejala
keperawatan. Ikuti standar
infeksi
precautions dan gunakan
2. Jumlah leukosit
sarung tangan ketika
dalam batas normal
bersentuhan dengan darah,
membran mukosa, kulit
terbuka atau substansi tubuh
lainnya
K. Daftar Pustaka

Cecily, dkk. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi 3. Jakarta: EGC.
De Jong,Wim. 2005. Kanker, Apakah itu? Pengobatan, Harapan Hidup, dan
Dukungan Keluarga. Jakarta: ARCAN.
Japaries, Willie. 2008. Buku Ajar Onkologi Klinis Edisi 2. Jakarta: FKUI.
Maris, Jhon. 2010. Recent Advances in Neuroblastoma. Disitasi
dari http://www.nejm.org/ pada 5 November 2010.
Nelson. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15 Jilid 3. Jakarta: EGC.
Suriadi dan Yulianni, Rita. 2006. Asuhan Keperawatan pada Anak. Jakarta:
CV.Sagung Seto.
Thomas,R. 1994. Atlas bantu Pedriatri. Jakarta: Hipokrates.
Wilkinson,Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC
Engky.http://usfinitengky.blogspot.com/2011/12/vbehaviorurldefaultvmlo03.html.
Diunduh pada tanggal 4 Mei 2014.

Anda mungkin juga menyukai