Anda di halaman 1dari 12

Lampiran 4.

FORM FAILURE MODE & EFFECT ANALYSIS

Unit Kerja : Puskesmas

Proses yang dianalisis : Standar operasional Prosedur (SOP) dalam pelayanan Farmasi

Tim FMEA Nama Peran

Ketua : Memimpin

Anggota

Petugas pencatat (notulis)

I. Gambarkanalur proses yang akandianalisis:

1. Menerima resep
2. Skrining resep
3. Validasi resep
4. Konfirmasi dengan dokter penulis resep
5. Menyiapkan obat sesuai resep racikan /non racikan
6. Pelabelan
7. Koreksi obat
8. Menyerahkan obat kepada pasien
II. Identifikasifailure modes:

No Tahapan Proses Failure Modes

1 Petugas farmasi menerima resep Kesalahan identitas salah nama pasien

2 Skrining resep Gagalan mendeteksi kelengkapan resep

3 Validasi resep Kegagalan dalam membaca nama obat

Kegagalan dalam mengambil jumlah obat

Kegagalan dalam menghitung dosis obat


4 Konfirmasi dengan dokter penulis resep Kegagalan komunikasi dengan dokter

5 Menyiapkan obat Kegagalan dalam pengambilan obat

Kegagalan dalam peracikan

6 pelabelan Kegagalan dalam membaca aturan pakai

Kegagalan dalam menempel etiket

Kegagalan memberi label

7 koreksi Tidak dilakukan koreksi

8 Menyerahkan obat ke pasien Kegagalan dalam memberikan informasi obat

Kegagalan dalam memberikan obat

Kegagalan dalam menyerahkan kepada pasien

III. Tujuanmelakukananalisis FMEA:

Untuk perbaikan pelayanan farmasi


IV. Identifikasiakibatjikaterjadifailuremodeuntuktiap-tiapfailure mode:

No Tahapan Proses Failure Modes Akibat

1 Petugas farmasi menerima resep Kesalahan identitas salah nama pasien Tertukarnya resep pasien

2 Skrining resep Gagalan mendeteksi kelengkapan resep Kelengkapan resep kurang

3 Validasi resep Kegagalan dalam membaca nama obat Salah obat

Kegagalan dalam mengambil jumlah obat Salah jumlah obat

Kegagalan dalam menghitung dosis obat Salah penggunaan dosis

4 Konfirmasi dengan dokter penulis resep Kegagalan komunikasi dengan dokter Salah dosis,salah obat,salah aturan pakai

5 Menyiapkan obat Kegagalan dalam pengambilan obat Salah obat

Kegagalan dalam peracikan Salah obat

6 pelabelan Kegagalan dalam membaca aturan pakai Salah aturan pakai

Kegagalan dalam menempel etiket Kegagalan pemasangan etiket

7 koreksi Tidak dilakukan koreksi Salah obat,salah pasien,salah etiket,salah


pemberian obat
8 Menyerahkan obat ke pasien Kegagalan dalam memberikan informasi Kegagalan tidak mendapat informasi
obat

Kegagalan dalam memberikan obat Kegagalan pengobatan

Kegagalan dalam menyerahkan kepada Pasien semakin parah


pasien

V. Identifikasikemungkinanpenyebabdaritiapfailure mode, dandeskripsikanupaya-upaya yang sudahdilakukan (kalauada) untukmengatasifailure mode:

No Tahapan Proses Failure Modes Akibat penyebab Upaya yang telah


dilakukan

1 Petugas farmasi menerima resep Resep tidak sesuai urutan Tertukarnya resep Belum adanya nomor Membuat nomor antrian
antrian pengambilan obat pengambilan obat

Resep jatuh Resep hilang Tidak ada tempat khusus Diberikan tempat
meletakkan resep penumpu

2 Skrining resep Gagalnya mendeteksi Kelengkapan resep kurang Salah nama pasien Lebih teliti
kelengkapan resep

3 Validasi resep Kegagalan dalam membaca Salah obat Tulisan resep tidak terbaca Konfirmasi ke dokter
nama obat pembuat resep

Kegagalan dalam mengambil Salah jumlah obat Tulisan resep kurang jelas Konfirmasi ke dokter
jumlah obat pembuat resep

Kegagalan dalam menghitung Salah penggunaan dosis Kurang teliti petugas Menambah tenaga
dosis obat farmasi farmasi
4 Konfirmasi dengan dokter Kegagalan komunikasi dengan Salah dosis,salah obat,salah Pasien terlalu banyak Memberi jeda
penulis resep dokter aturan pakai pemeriksaan
Diberi fasilitas berupa
TV,bacaan,air mineral
dan permen

5 Menyiapkan obat Kegagalan dalam pengambilan Salah obat Petugas kurang teliti Menambah petugas
obat farmasi

Kegagalan dalam peracikan Salah obat Petugas kurang teliti Menambah petugas
farmasi

6 pelabelan Kegagalan dalam membaca Salah aturan pakai Tulisan kurang jelas Konfirmasi ke dokter
aturan pakai pemberi resep

Kegagalan dalam menempel Kegagalan pemasangan etiket Petugas kurang teliti Menambah SDM
etiket
SDM kurang

7 koreksi Tidak dilakukan koreksi Salah obat,salah pasien,salah Petugas kurang teliti Menambah SDM
etiket,salah pemberian obat
SDM kurang

8 Menyerahkan obat ke pasien Kegagalan dalam memberikan Kegagalan tidak mendapat Komunikasi tidak efektif
informasi obat informasi

tertukarnya obat pasien Kegagalan pengobatan Tidak kroscek dan tidak


teliti

VI. Lakukanpenghitungan RPN (Risk Priority Number), denganmenggunakanmatriks sebagai berikut:


Tahapan Failure Akibat S Kemungkinansebab O Upayakendaliygsdhdilakukan D RPN
Proses Modes (Severty) (Occurrence) (Detectability) (Risk
Priority
Number)
Petugas Resep tidak Tertukarnya 1 Pasien terlalu banyak Membuat nomor antrian
farmasi sesuai resep pengambilan obat
menerima urutan
resep
Resep jatuh Resep hilang Petugas kurang teliti Diberikan tempat penumpu

Skrining Gagalnya Kelengkapan Petugas kurang teliti Lebih teliti


resep mendeteksi resep
kelengkapan kurang
resep

Validasi Kegagalan Salah obat Tulisan kurang jelas Konfirmasi ke dokter pembuat
resep dalam resep
membaca
nama obat

Kegagalan Salah jumlah Petugas kurang teliti Konfirmasi ke dokter pembuat


dalam obat resep
mengambil
jumlah obat

Kegagalan Salah SDM kurang Menambah tenaga farmasi


dalam penggunaan
menghitung dosis
dosis obat

Konfirmasi Kegagalan Salah Petugas kurang teliti Memberi jeda pemeriksaan


dengan komunikasi dosis,salah
dokter dengan obat,salah
penulis dokter aturan pakai
resep

Menyiapkan Kegagalan Salah obat SDM kurang Diberi fasilitas berupa


obat dalam TV,bacaan,air mineral dan
pengambilan permen
obat

VII. Tetapkan threshold untukmemilihfailure mode yang akandiselesaikandan, tetapkanfailuremodeapasaja yang akandiselesaikan. (Gunakan Diagram
Pareto)

No Failure modes: RPN KumulatiF Persentase kumulatif Keterangan


(urutkan dari RPN tertinggi ke
terendah)
Titik potong pada
persentase kumulatif
80 %

VIII. Diskusikandanrencanakankegiatan/tindakan yang perludilakukanuntukmengatasifailure modestersebut,


tetapkanpenanggungjawabdankapanakandilakukan:

Tahapan Failure Akibat S Kemungkinansebab O Upayakendaliygsdhdilakukan D RPN Kegiatan yang Penanggungjawab Waktu
Proses Modes direkomendasikan
IX. Pelaksanaankegiatandanevaluasi:
Laksanakankegiatan, danlakukanevaluasidenganmenghitungulang RPN

Tahapan Failure Akibat S Kemungkinansebab O Upayakendali D RPN Kegiatan yang Penanggungjawab Kegiatan S O D RPN
Proses Modes Yang direkomendasikan yang
sudahdilakukan dilakukan

X. Susun SOP barusesuaidenganhasilanalisisdanpelaksanaan FMEA:


Kesimpulan diskusi : (misalnya):
1. Intinyabahandiskusiiniadalah bab 8.1 tentangPemantapanMutu Internal: praanalitik (identifikasipasien, apa yang diperiksa), analitik (dilabel, dll.), pascaanalitik
(dicatatdibuku register, dll).
2. Cut off point 79% (dekat dg 80%)
3. Sampeltertukarseveritynyatinggi
4. Hasil FMEA adalah SOP yang baru
5. O x S x Detect  order nggakbisadibacaseveritynyatinggi
6. SOP yg baru akan lebih panjang Krn pelayanan mulai penerimaan sampai penyerahan .
7. Failure modesnya adalah dari aspek petugas, bukan pasien.
8. Setiap failure modes dinilai
9. Ygdiubahmelihat failure modenyamiskalaureseptidakterbacaharusapa….
10. O x D x S ……..
Contoh: tulisanpadareseptidakterbaca D=9 karenasulitterdetekkarenasulitdibacaygbenardeteksinyamudah so nilainyakecil
Semakinmudahdideteksimakinkecilnilainya
Mudahtidaknya failure mode dideteksi
Severity harushati-hati
FMEA orang yang terlibatdalam proses so dapat cross functional, kalau proses ituhanyadalam 1 unit yaanggota unit itusaja
International Health Improvement….www.JHI.Org

Anda mungkin juga menyukai