PENDAHULUAN
Rematik adalah peradangan atau inflamasi yang paling sering ditemukan pada
sendi (Muttaqin, 2008). Ada tiga keluhan utama pada pasien rematik yaitu nyeri,
ngilu, serta kekakuan pada otot, tulang, dan sendi jari-jari tangan, kaki, lutut atau
panggul. Serta tiga tanda utama yaitu pembengkakan sendi, kelemahan otot, dan
sekelompok penyakit atau gabungan dari seratus penyakit rematik. Penyakit ini
menyerang sendi kecil pada tangan, pergelangan kaki, dan sendi besar pada lutut,
Angka kejadian rematik di Indonesia maupun di luar negeri sangat tinggi, hal
ini didukung dengan angka rematik menurut WHO mencapai angka 255 juta jiwa,
sedangkan di Indonesia sendiri angka kejadian rematik sekitar 360 ribu jiwa
atau angka kejadian rematik yang tinggi adalah Provinsi Jawa Barat yaitu sekitar
32.1% (RISKESDAS, 2013). sedangkan salah satu Kota atau Kabupaten yang
angka kejadian rematik paling tinggi adalah kabupaten Garut yaitu sebesar 27.284
membuktikan bahwa angka kejadian rematik sangat tinggi Indonesia, dan salah
satu kota yang angka kejadian rematik tertinggi adalah kabupaten Garut
1
2
Pada tabel 1.1 diketahui angka kejadian rematik pada tahun 2013 mencapai
8480 kunjungan dan pada tahun 2014 mencapai 8760 kunjungan. Berarti dari
angka tersebut adanya peningkatan prevalensi angka kejadian rematik dari tahun
2013 ke tahun 2014 dengan selisih angka sebesar 399 kunjungan (3%). Angka
tersebut diperoleh dari lima wilayah kerja puskesmas di kabupaten Garut. Dari
Wanaraja pada tahun 2014 sebesar 4897 kunjungan (55.9%) dengan selisih sekitar
Rematik merupakan Penyakit yang sering dihubungkan dengan usia lanjut ini
dapat menyerang siapapun tanpa mengenal usia dan jenis kelamin. Peningkatan
usia merupakan salah satu faktor risiko penyakit rematik ini, insiden puncak
antara usia 40-60 tahun (lansia) (Bandiyah, 2009; Darmojo, 2012). Pada lansia
Perubahan tersebut sering terjadi pada sendi besar penumpu berat badan.
Helmi, 2013).
Dampak atau permasalahan yang terjadi akibat dari rematik salah satunya
adalah nyeri pada daerah sendi, kekakuan pada sendi, dan bengkak. Jika terus
didiamkan begitu saja dapat mengancam jiwa bagi penderitanya atau hanya
ditimbulkan dari rematik adalah keterbatasan mobilitas dan aktivitas hidup sehari-
hari, selain itu jika dibiarkan dapat menimbulkan kegagalan organ. Kebanyakan
penyakit rematik ini bisa menyebabkan kerusakan sendi yang menetap sehingga
lelah, perubahan citra diri serta gangguan tidur. Dengan begitu hal yang paling
buruk pada penderita ini adalah pengaruh negatifnya terhadap kualitas hidup yang
(Helmi, 2013).
lemak tubuh umumnya terjadi pada area perut bawah, tungkai atas, dan lengan
atas (Suiraoka, 2012). Salah satu faktor yang mempengaruhi progesivitas rematik
Pembebanan pada lutut dan panggul dan pada sendi yang lain yang dapat
Dari hasil penelitian yang menunjang penelitian ini dilakukan oleh Niken
genu dengan obesitas. Kemudian dari hasil penelitian lain yang terkait dilakukan
oleh Nur Aini Sri Wahyuningsih (2009) yang berjudul “Hubungan Obesitas
Dari hasil studi pendahuluan lanjutan pada April tahun 2015 di puskesmas
orang berjenis kelamin perempuan, dan 2 orang berjenis kelamin laki-laki. Dan
Dari hasil pengukuran IMT, yang obesitas (IMT>25) ada 7 responden (70%), dan
Berdasarkan data dan fenomena di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
bagi semua perawat yang ada di kota Garut maupun luar Garut. Serta dapat
gerontik.
1) Bagi puskesmas