Anda di halaman 1dari 15

1.

Berpikirlah Besar

Photo from Unsplash

Kita diberikan bekal yang besar yaitu otak dan hati untuk mencapai hal-
hal besar. Maka berpikir besarlah.

Cobalah sekali waktu berpikir, gimana yah caranya bulan depan biar bisa nyicil rumah, dan
cobalah sekali waktu kalimatnya diganti, gimana yan caranya bulan depan bisa membeli
rumah? Signifikan berbeda tidak?

Yang pertama mendorong kita berpikir bagaimana menghasilkan 5-15 juta untuk membayar
cicilan, yang kedua akan mendorong kita berpikir bagaimana menghasilkan 500 juta – 1 M

2
untuk bisa membeli rumah, yah membeli bukan kredit, dan bagaimana hasilnya? Pasti ide yang
dikeluarkan akan totally different.

Berpikir besar akan mendorong kita menghasilkan ide yang besar, karena hanya dengan ide
besar dan berbedalah hal tersebut kemungkinan bisa tercapai. Cobalah kita berpikir, ketika kita
memiliki bisnis Ayam Goreng katakanlah, ingin bisnis yang seperti ayam goreng pada umumnya
atau ingin seperti KFC? Setiap cita-cita butuh konsekuensi dan cara berlaku yang berbeda
tentunya.

Pertanyaannya, apa ukuran berpikir besar? Sederhananya adalah sesuatu yang membuat kita
berpikir keras untuk mencapainya, dan pada saat ini, yaitu pada saat kita berpikir besar itu, kita
bahkan belum menemukan solusi atau ide untuk bisa mencapainya dan hal tersebutlah yang
mendorong kita untuk menghasilkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam mencapainya.

So, berpikirlah besar, jangan takut untuk melakukannya karena jika berpikir bisa, maka
kemungkinan besar akan bisa mencapainya, pun sebaliknya jika tidak pernah berpikir besar, apa
yang bisa kita capai? Kita diberikan bekal besar yaitu otak dan hati untuk bisa mencapai hal-hal
besar dalam hidup ini, jadi berpikirlah besar.

3
2. Bertanya yang Produktif

Photo from Unsplash

Bertanya merupakan sumber ide kreatif dan inovatif yang luar biasa,
khususnya yang berkaitan dengan bisnis. Dari bertanya akan muncul
ide, tambahan, dan perbaikan baru yang tidak kita duga sebelumnya.

Bagaimana jika saya membuat bisnis nasi goreng yang bisa terkenal se Indonesia yah?
Bagaimana jika saya membuat café yang senyaman strabucks, keren buat nongkrong namun
fokusnya berjualan Indomie yah? CAFÉ, bukan warkop.
4
Yah dari pertanyaan di dalam hati seperti inilah kemudian muncul nasi goreng mafia (lebih dari
30 cabang dalam 1 tahun) dan warunk upnormal dengan omset yang tembus sampai Miliaran
hanya dalam waktu 4 bulan sejak berdiri, sebuah pertanyaan sederhana yang akhirnya
membuat otak kita berpikir dengan kreatif dan inovatif tentang bagaimana kemudian kita
merealisasikan pertanyaan tersebut.

Dahulu mungkin Howard Shultz juga bertanya “Bagaimana membuat sebuah coffee shop yang
nyaman yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan” atau yang menciptakan Instagram
bertanya “bagaimana caranya biar photo sharing bisa mudah melalui handphone” dan
pertanyaan-pertanyaan inilah yang kemudian memunculkan bisnis-bisnis kelas raksasa seperti
Starbucks dan Instagram.

Bagaimana teknik bertanya sehingga mendorong munculnya ide kreatif dan inovatif untuk
bisnis? Pertama, Antimainstream. Ketika saya melihat semua warkop punya tempat konsep
yang tidak menarik, saya bertanya bagaimana jika warkop dengan konsep café? Kedua,
mempertanyakan atau melakukan kritik, sebagai contoh kita melihat sebuah produk atau jasa
kemudian kita mempertanyakan “kok gitu sih, harusnya khan begini”. Ketiga, menambahkan,
“bagus juga nih kalo itu ditambahin seperti ini”.

Jadi teknik bertanya merupakan salah satu sumber ide kreatif yang luar biasa khususnya
berkaitan dengan bisnis, karena dari bertanya biasanya muncul ide baru, tambahan baru atau
perbaikan yang baru.

5
3. Lihatlah yang Pasarnya Sudah Penuh

Photo from Unsplash

Lihat pasar. Jika sudah ada kerumunan, maka di sanalah inspirasi


dan ide berhamburan untuk kita tangkap.

Apa yang kamu pikirkan tentang bisnis Indomie?

“Wah sudah terlalu banyak yang menjual Indomie, terlalu banyak pesaing, repot”,

“Ah gak ada potensinya, harga jual gitu-gitu ajah yah, itu sudah terlalu banyak yang berjualan”.

6
Tahukah kamu sebuah rahasia dalam bisnis makanan? Semakin penuh sesak pasar dengan
konsumen dan pemain di dalamnya artinya pasarnya BESAR dan sangat POTENSIAL, tidak perlu
repot-repot menganalisa permintaan dan besarnya pasar, sudah besar kok. Jadi fokus kita
adalah kreativitas bagaimana memindahkan pasar yang ada untuk membeli produk kita.

Ketika Warunk Upnormal muncul, banyak yang mungkin geleng-geleng kepala, ngapain jual
Indomie dengan konsep cafe yang bahkan biaya Kemitraan buka cabangnya saja sampai di atas
3M sekarang.

Tapi, setelah jalan 4 tahun dengan 87 cabang dan terus bertambah, baru orang membuka mata
bahwa dengan ide kreatif dan inovatif, bahkan jualan Indomie sekalipun bisa jadi bisnis besar
asal dibangun dengan Differensiasi (keunikan yang membuat produk/ brand kita berbeda) dan
Ide yang brilliant untuk membuat produk yang nampak biasa menjadi luar biasa.

Jadi, lihatlah Sate, Ayam goreng, jilbab, sepatu, tas, bisnis online, sudah ada di mana-mana
kan?! Artinya terbuka sekali untuk kita bermain ide di dalamnya tanpa repot-repot memikirkan,
“pasarnya ada ga yah?”, yang perlu dipikirkan adalah “gimana yah biar itu konsumen-konsumen
yang sudah bejibun bisa membeli produk saya.

So, pasar yang penuh adalah peluang untuk membangun bisnis asal kita cukup kreatif dan
pintar dalam menganalisa dan mengeksekusi ide tersebut.

7
4. Bertemu Orang Baru

Photo from Unsplash

Setiap orang baru adalah sumber informasi dan cerita baru yang
memberikan kita banyak asupan ide-ide inovatif dan kreatif baru
untuk bisnis kita.

Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan salah satu owner foodcourt, beliau menceritakan
bagaimana sulitnya mengelola foodcourt yang bahkan tenantnya tidak sampai 15, masalah silih

8
berganti datang mulai dari tenant itu sendiri yang banyak maunya, persaingan usaha dengan
tempat makan lain sampai urusan SDM yang tidak pernah terlihat akan usai.

Nah kebetulan saat itu saya juga berpikir untuk membuka usaha Foodcourt bersama teman-
teman, jadilah sumber informasi dari pemilik foodcourt tersebut sangat berharga untuk bisa
diterapkan di foodcourt yang saya bangun kemudian, baik dari sisi urusan teknis operasional
sampai urusan marketing.

Lihatlah betapa banyaknya ide kreatif dan inovatif yang bisa muncul akibat dari bertemu
seseorang baik itu sesama pebisnis maupun orang lain yang tidak berhubungan langsung
dengan bisnis, setiap orang baru artinya sumber informasi atau cerita baru yang artinya juga
akan memberikan kita banyak asupan untuk mendapatkan ide-ide kreatif dan inovatif bagi
bisnis kita.

Menargetkan untuk bertemu orang baru setiap bulannya adalah sebuah kewajiban bagi setiap
orang yang ingin masuk ke dalam dunia bisnis, saya pribadi selalu berusaha menyempatkan
untuk bisa bertemu dengan orang baru, siapapun bahkan kadang dari mahasiswa sampai
senior, prinsipnya sederhana, pasti ada ide baru habis bertemu.

So, pertanyaannya berapa banyak orang baru yang kita sudah temui dalam 1 bulan ini?

Tapi eits tunggu dulu, ada tips penting yang dibutuhkan agar bertemu dengan orang baru bisa
membuat kita mendapatkan ide-ide baru, yaitu mendengarkan (listening) dan bertanya
(asking), jangan terlalu banyak mendomonasi obrolan apalagi yang ditemui ga sempet ngomong
karena kita nyerocos terus, kalo sudah begitu malah kitanya yang gak dapat ide baru setelah
selesai ngobrol.

9
5. Modifikasi = Kreativitas

Photo from Unsplash

Tidak ada yang benar-benar baru di dunia Bisnis, ide kreatif dan
inovatif muncul karena kita mau untuk terus menggali hal baru dan
mencobanya hingga berhasil dan dihargai oleh banyak orang.

Sering kali kita bertanya kok bisa ya muncul ide tersebut dan kemudian sukses, “kreatif bener
tuh orang dan out of the box sekali, darimana yah sumber inspirasi orang-orang ini sampe bisa
muncul pemikiran dan ide seperti itu”. Sayapun punya pemikiran yang sama dengan pemikiran

10
di atas pada awalnya sampai pada akhirnya setelah menjadi konsultan Creative Marketing lebih
dari 10 tahun ini baru saya sadari sebetulnya tidak ada yang betul-betul baru dengan
kebanyakan ide tersebut, sebagian besar hasil modifikasi.

Coba kita lihat kesuksesan snack asal Singapur yang lagi nge-hits baru-baru ini yaitu Irvin’s
Salted Egg Fish Skin. Kulit ikan goreng dengan balutan bumbu telur asin ini menjadi oleh-oleh
yang wajib dibawa pulang oleh teman-teman yang berkunjung ke Singapur.

Kulit ikan goreng dengan bumbu telur asin. Apakah ini sesuatu yang baru? Tentu tidak.
Penggunaan telur asin sebagai bumbu makanan sudah menjadi sebuah ciri khas pada hidangan-
hidangan dari Cina. Bahkan kulit ikan goreng dengan bumbu telur asin sudah banyak disediakan
oleh restoran-restoran di Singapur.

Yang dilakukan oleh Irvin’s hanyalah mem-package kulit ikan goreng mereka dengan
sedemikian rupa sehingga bisa dinikmati sebagai snack yang bisa dibawa kemana-mana. Dari
modifikasi ini lah Irvin’s Salted Egg ini mulai booming sampai Indonesia.

Jadi sebetulnya tidak perlu pusing mengenai bagaimana memunculkan ide kreatif dan inovatif
yang bisa kita gunakan untuk membangun sebuah brand atau bisnis, carilah sebanyak mungkin
contekan melalui membaca, melihat, mendengar, dan kemudian modifikasilah semua ide
tersebut dengan Ilmu sehingga muncul kreativitas bisnis baru yang dihargai oleh banyak orang.

11
6. Gua Juga Bisa Kok

Photo from Unsplash

Penting sekali untuk memiliki sifat iri dalam makna yang positif
karena hal ini akan mendorong ide kreatif dan inovatif kita kepada
kapasitas maksimal.

“Sirik” merupakan dorongan yang sangat positif untuk membuat kita mengeluarkan ide-ide
yang kreatif dan inovatif untuk bisnis kita, tapi yah tentu dalam konteks yang positif dan
membangun.

12
Jika melihat sebuah brand/ produk bisa sukses saya sering kali menanamkan pemikiran dikepala
saya “Liat tuh orang bisa sukses gitu padahal sepertinya biasa aja ilmunya, masak lo ga bisa
seperti dia”, jika sudah begini biasanya kapasitas otak mulai berpikir lebih dari biasanya dan
kemudian muncul ide-ide bagaimana kita bisa mengejar kesuksesan orang lain tersebut.

Banyak hal di dunia ini yang perlu kita “Sirikin” mulai dari persoalan harta, tahta, wanita dan
persoalan apapun yang terpikir oleh kita, basically ini sangat bagus karena akan mendorong kita
mengejar pencapaian hal-hal yang kita “Sirikin” tadi, artinya kita akan mendorong pikiran dan
badan untuk merespon melalui serangkaian action untuk mewujudkan apa yang kita inginkan
tersebut, kembali lagi tentu dalam artian yang positif.

Irikah dengan orang yang bisa menulis? Jika iya dan ingin menyamai orang tersebut, tentu akan
berpikir bagaimana caranya agar bisa menulis sama baiknya dengan orang tersebut bukan? Yes,
di sini kemudian di kepala akan muncul serangkaian cara “ide” untuk bisa merealisasikan hal
tersebut.

Atau iri tidak dengan temen yang mukanya pas pas an tapi punya pacar yang cantik or
gantengnya Nauzubillah? Padahal kalo dipikir-pikir jauh lebih cantik or ganteng kita kan? lantas
apa tindakanmu? Pasti mikir kan, yang artinya akan mendorong ide kreatif dan inovatif, hal ini
kurang lebih yang terjadi jika konteks bahasannya adalah bisnis.

So, Jealous is Good.

13
7. Baca-Baca Komplain Pelanggan

Photo from Unsplash

Komplain itu seperti api, bisa memberikan kehangatan bagi bisnis kita
(ide-ide yang brilliant) tapi juga bisa membakar bisnis kita bila tidak
dikendalikan dengan baik.

Di jepang, ada satu situs yang dibuat khusus untuk setiap orang menyampaikan komplainnya,
yah komplain apa saja mulai dari layanan bank, restaurant dan bahkan layanan pemasangan
pipa di rumah, terlihat seperti kurang kerjaan yah.
14
Tapi coba tebak dari mana mereka menghasilkan uang? Menjual komplain ke perusahaan-
perusahaan yang membutuhkan kumpulan komplain tersebut untuk dipelajari dan kemudian
mencari ide. Loh kok bisa?

Yah bisa dong, jika saya memiliki sebuah restaurant misalnya, tersedia 1000 kumpulan
komplain soal restaurant tentu saja hal ini penting untuk dibeli dan dibaca agar saya bisa
mendapatkan ide-ide kreatif dan inovatif yang sumbernya datang dari komplain tersebut atau
hal paling sederhana agar komplain-komplain tersebut bisa diantisipasi lebih dini sehingga tidak
terjadi diperusahaan kita.

Komplain di dalam bisnis itu seperti bahan bakar kayu diperapian, memberikan pencerahan
terhadap bisnis kita dan juga memaksa kita untuk terus berpikir bagaimana bisa memberikan
yang terbaik untuk konsumen kita, sebagai contoh di awal saya membuka bisnis nasi goreng,
banyak sekali komplain mengenai masalah waktu ketika membeli nasgor mafia, bisa waiting list
sampai 1 jam karena sangat ramai, nah hal ini akhirnya mendorong saya untuk memikirkan ide-
ide agar komplain tersebut tidak terus terjadi, misalnya ide untuk memperbesar dapur masak,
membeli mesin suwir ayam dan mencairkan gula agar bisa cepat disajikan.

So jangan merasa aneh, carilah komplain di berbagai media seperti social media, internet dan
koran-koran atau bahkan catatlah komplain-komplain pelanggan di tempat kamu atau
kompetitor, dari sini ide-ide kreatif dan inovatif bisa muncul dan digunakan di dalam bisnis kita.

Anda mungkin juga menyukai