Anda di halaman 1dari 3

Prolog :

Pengukuran adalah proses pemberian angka atau bentuk kuntitatif


pada objek-objek atau kejadian-kejadian menurut sesuatu aturan
yang ditetapkan. Dalam proses pengukuran hasil belajar selalu
melibatkan empat faktor yakni si pembuat alat ukur,
individu/obyek yang diukur, alat ukur, dan lingkungan.
Sedangkan penilaian adalah proses pengumpulan informasi secara
sistematis berkaitan dengan belajar siswa, pengetahuan, keahlian,
pemanfaatan waktu, dan sumber daya yang tersedia dengan tujuan
untuk mengambil keputusan mengenai hal-hal yang mempengaruhi
pembelajaran peserta didik. Adapun evaluasi merupakan kegiatan
untuk menentukan mutu atau nilai suatu program yang di dalamnya ada
unsur pembuatan keputusan.
Berdasarkan definisi di atas dapat dikatakan bahwa penilaian proses dan
hasil belajar harus dilakukan melalui kegiatan pengukuran dengan
memberikan angka atau bentuk kuantitatif pada proses dan hasil belajar
siswa itu sendiri. Hal ini dilakukan sebagai salah satu tahapan evaluasi
pada seluruh aktivitas belajar siswa sehingga dapat dijadikan sebagai
dasar pengambilan keputusan apakah siswa tersebut layak dikatakan
lulus atau tidak lulus.

Bahan diskusi :

Kasus 1 : Seorang guru kelas v tiba-tiba memberikan nilai akhir 85 pada


mata pelajaran Matematika. Nilai ini diberikan kepada siswa
karena guru itu menganggap bahwa nilai siswa yang
bersangkutan biasanya antara 80 – 85. Artinya guru
memberikan nilai itu karena menganggap siswa yang
bersangkutan “biasanya memperoleh nilai antara 80-85” pada
mata pelajaran Matematika.

Kasus 2 : Seorang guru kelas v tiba-tiba memberikan nilai akhir 50


kepada beberapa orang siswa yang dinilainya sering
bermasalah pada semua mata pelajaran. Di mata pelajaran
IPA nilainya juga 50 demikian juga di mata pelajaran IPS.
Artinya guru kelas v ini memberikan nilai akhir kepada siswa
berdasarkan prinsip “generalisasi” berdasarkan nilai pada
mata pelajaran lain.

Permasalahan : Bagaimana pendapat Bapak/Ibu guru terhadap kedua


kasus di atas dikaitkan dengan prinsip-prinsip penilaian yang harus
dipahami oleh guru?
Menurut pendapat saya pada kasus Guru Kelas 5 tersebut belum
menerapkan prinsip-prinsip penilaian yang terdiri dari :
1. Berorientasi pada pencapain kompetensi
Penilaian yang anda lakukan harus berfungsi untuk mengukur
ketercapaian siswa dalam pencapaian kompetensi seperti yang
telah ditetapkan dalam kurikulum.
2. Valid (mengukur apa yang seharunya diukur)
Penilaian yang anda lakukan harus dapat mengukur apa yang
seharunya diukur. Untuk itu anda memerlukan alat ukur yang
dapat menghasilkna hasil pengukuran yang valid dan reliable.
3. Adil
Penilaian yang anda lakukan harus adil untuk seluruh siswa.
Siswa harus memperoleh kesempatan dan perlakuan yang sama.
Contoh penilaian tidak adil yang sering kita temukan di lapangan,
misalnya dalam tes tertulis guru menyediakan 10 butir soal.
4. Objektif
Dalam menilai hasil belajra siswa anda harus dapat menjaga
objektivitas proses dan hasil penilaian . objekativitas dapat
mempengaruhi penilaian pada saat pelaksanaan. Penskoran, dan
pengambilan keputusan hasil belajra siswa. Hallo effect, carry over
effect, order effect, serta mechanic effect dapat menjadi penyebab
tingginya unsur subjektivitas hasil penskoran.
5. Berkesinambungan
Penilaian yang anda lakukan harus terencana, bertahap, teratur,
terus menerus dan berkesinambungan untuk memperoleh
informasi hasil belajar dan perkembangan belajar siswa .
pengambilan keputusan pencapaian hasil belajar siswa tidak boleh
dilakukan hanya berdasar informasi hasil belajar siswa pada tes
akhir semester saja tetapi harus diputuskan berdasar informasi
hasil belajar siswa dari berbagai sumber yang diperoleh secara
berkesinambungan.
6. Menyeluruh
Prinsip menyeluruh dalam penilaian mengandung arti bahwa
penilaian yang anda lukan harus mampu menilai keseluruhan
kompetensi yang terdapat dalam kurikulum yang mungkin
meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
7. Terbuka
Kriteria penilaian harus terbuka bagi berbagai kalangan sehingga
keputusan hasil belajar siswa jelas bagi pihak-pihak yang
berkepentingan .
8. Bermakna
Hasil penilaian hendaknya mempunyai makna bagi siswa dan juga
pihak-pihak yang berkepentingan. Hasil penilaian hendaknya
dapat memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian hasil
belajra siswa, keunggulan dan kelemahan siswa, minat, serta
potensi siswa dalam mencapai kompetensi yang telah ditetapkan
Kasus diatas menandakan bahwa masih adanya guru yang berpikiran
sempit dan dangkal dalam memberikan penilaian terhadap peserta
didiknya. Penilaian hanya dipandang sebagai hal yang biasa saja tanpa
adanya pertimbangan yang matang dalam memberikan penilaiannya. Atau
belum memiliki kompetensi dalam merancang dan melaksanakan evaluasi
(penilaian) secara terencana dan sistematis yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan berbagai metode dan menganalisis hasil
evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan
belajar (mastery level). Kasus tersebut tidak bisa kita pungkiri masih sering
terjadi di sekitar kita.

Anda mungkin juga menyukai