TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pernahkah anda menjadi seorang pasien yang datang ke dokter dan
menolak untuk dirawat, biasanya penolakan mucul jika sang dokter
menyarankan utuk dilakukan tindakan operasi atau mungkin rawat inap
beberapa hari di rumah sakit atau mungkin anda perlu dirawat di rumah sakit
beberapa hari kemudian anda meminta pulang paksa. Dokter belum
mengizinkan anda pulang, dalam dunia medis, minta pulang sendiri sebelum
waktunya dikenal dengan istilah “pulang paksa”. Menghadapi orang sakit
butuh kesadaran ekstra, kesabaran ekstra yang bukan hanya ditujukan untuk
sang pasien teapi juga untuk keluarga ataupun orang – orang disekitar pasien
yang mungkin saja memiliki motivasi tertentu. Kesabaran menghadapi pasien
berbeda dengan kesabaran menghadapi orang lain yang bukan pasien.
Pasien adalah orang lain yang mungkin bertemu dengan seorang dokter
sekali seumur hidup, tapi efek yang muncul dari pertemuan sekali itu
kemungkinan bisa menyebabkan sang doter tidak lagi bisa melakukan
tugasnya dengan baik karena harus menghadapi tuntutan pasien yang
merasa diperlukan “kurang baik” meski penilaian sebuah sikap sifatnya relatif
dan sangat subyektif.
Begitu juga halnya menghadapi pasien yang sedang dirawat inap atau
opname. Semakin banyaknya tuntutan di masyarakat memaksa tenaga
kesehatan bersikap sangat dan lebih berhati- hati. Terutama jika awal pasien
sudah menolak untuk dirawat. Seringkali dokter dihadapkan pada pilihan yang
sulit, antara menerapkan ilmu yang dikuasai dengan penolakan pasien. Tapi
pelayanan KIE (komunikasi, informasi,edukasi) sebagai upaya untuk
menjelaskan segala kemungkinan yang bisa terjadi jika pasien dirawat tetap
harus dilakukan, meski akhirnya pasien tetap bersikukuh dengan
penolakannya.
B. DEFINISI
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi seluruh staf RSUD Martapura Kelas D, jika
terjadi penolakan pelayanan atau pengobatan dari pasien dan keluarga
pasien, baik sebelum maupun setelah dilakukan perawatan.
2. Tujuan Khusus
a) Sebagai acuan apabila terjadi penolakan pelayanan atau
pengobatan
b) Agar pasien mendapatkan informasi yang jelas tentang
keadaannya dan dapat memutuskan tentang persetujuan
pelayan atau pengobatan yang akan dilakukan
c) Memberikan kepuasan pelanggan
d) Untuk menghindari terjadinya komplikasi pasien
e) Agar pelayanan atau pengobatan dapat berjalan dengan
lancar
BAB II
RUANG LINGKUP
Penolakan pengobatan pada pasien harus dilihat sebagai hak dan kebutuhan
pasien dan keluarga dalam memutuskan pelayanan dan pengobatan yang akan
dilaukan. oleh karena itu kebijakan ini secara berlaku untuk semua karyawan di
RSUD Martapura Kelas D. Termasuk doter, perawat, dan manajer jika terjadi
adanya penolakan pengobatan pasien dan keluarga.
BAB III
TATALAKSANA
A. TANGGUNG JAWAB
1) Direktur Umum (CEO) bertanggung jawab sepenuhnya untuk
menentukan efektifitas dan manajemen resiko dalam pelayanan atau
pengobatan untuk pengguna jasa (pasien dan keluarganya)
sehubungan dengan penolakan pelayanan atau pengobatan pada
pasien dan menyediaka infrastruktur yang tepat dan dukungan yang
berkesinambungan termasuk pencatatan dan pemantauannya.
2) Direktur Umum (CEO) bertanggung jawab rertahap manajemen
operasional rumah sakit termasu di dalamnya terlaksanya proses
kebijakan penolakan pelayanan dan pengobatan pasien.
3) Para kepala bagian bertanggung jawab untuk terlaksananya proses
kebijakan penolakan pelayanan atau pengobatan pada pasien dan
menjaminkeselamatan pasien setiap saat.
4) Duty officer bertanggung jawab untuk menangani setiap masalah yang
timbul diluar jam kerja dan berhubungan dengan penolakan pelayanan
atau pengobatan pada pasien dan memberikan bantuan dan petunjuk
untuk menyelesaikan masalah yang ada.
5) KUHP bertanggung jawab untuk :
a. Terlaksanyanya semua proses kebijakan penolakan pelayanan
atau pengobatan pada pasien di bagian mereka.
b. Memastikan adanya sistem operasional di ndalam unit mereka
untuk memastikan proses penolakan pelayanan atau
pengobatan pada pasien.
c. Melaporkan setiap masalah penolakan pelayanan atau
pengobatan pada pasien kepada manajer untuk membantu dan
memastikan proses penolakan dan pelayanan atau pengobatan
pada pasien.
6) Seluruh staf klinis
Seluruh staf klinis diminta patuh pada kebijakan ini dan melaporkan
setiap maslah berhubungan dengan penolakan pelayanan atau
pengobatan pada pasien kepada KUP dan melengkapi formulir laporan
kejadian yang berhubungan dengan kebijakan ini.
B. PENOLAKAN SEBELUM PASIEN DI RAWAT
1. Apabila penolakan pelayanan atau pengobatan disebabkan oleh doter
berhalangan hadir pada jadwal yang di tentukan, maka kepala unit
menginformasikan tentang penundaan / perubahan jadwal pelayanan
atau pengobatan tersebut kepada pasien.
2. Apabila penolakan pelayanan atau pengobatan disebabkan karena
kerusakan alat, maka penanggung jawab unit tersebut menghubungi
pasien dan dokter untuk menginformasikan kesusakan yang terjadi.
D. IMPLEMENTASI
Kebijakan penolakan pelayanan atau pengobatan pada pasien diberikan
kepada seluruh staf baru dalam proses pengenalab / orientasi.
BAB IV
DOKUMENTASI
REFERENSI
JCL (2010)_Joint Commission Hospital Accreditation Standards 4th ed.
Join Commission Resources
PENOLAKAN TINDAKAN PENGOBATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ARK 04 /2019 0/0 1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Penolakan tidakan medis dan keperawatan adalah
penolakan yang dilakukan oleh pasien atau keluarga
PENGERTIAN yang berwenang terhadap tindakan medis dan
perawatan yang akan dilakukan setelah mendapat
penjelasan lengkap dari petugas yang berwenang.
Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan
TUJUAN yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap
penyakit yang dideritanya.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Martapura Kelas D.
No. 445/421/RSUD.MPA/2019 tentang akses kerumah
sakit dan kontinuitas pelayanan
1. Dokter penanggung jawab pasien (DPJP)
menjelaskan rencana tindakan medis dan
keperawatan yang akan dilakukan secara lengkap
dan jelas.
2. Menghormati hak pasien / keluarga pasien untuk
memutuskan rencana tindakan atau keperawatan.
3. Bila keluarga menolak rencana tindakan atau
perawatan, maka doter penanggung jawab pasien
akan :
PROSEDUR a. Menghormati keputusan pasien dan keluarga
pasien
b. Menjelaskan pada pasien atau keluarga
tentang konsekuensi dari keputusan tersebut
c. Menjelaskan pada pasien dan keluarga pasien
akan tanggung jawab pasien dan keluarga
berkitan dengan keputusan tersebut
d. Menjelaskan pada pasien dan keluarga
tentang tersedianya alternative pelayanan dan
pengiobatan
4. Pasien menandatangani surat penolakan tindakan
medis atau perawatan disaksikan oleh saksi dan
dikter.
1. IGD
UNIT TERKAIT 2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
PENOLAKAN TINDAKAN PENGOBATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ARK 04 /2019 0/0 1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Penolakan tidakan medis dan keperawatan adalah
penolakan yang dilakukan oleh pasien atau keluarga
PENGERTIAN yang berwenang terhadap tindakan medis dan
perawatan yang akan dilakukan setelah mendapat
penjelasan lengkap dari petugas yang berwenang.
Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan
TUJUAN yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap
penyakit yang dideritanya.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Martapura Kelas D.
No. 445/421/RSUD.MPA/2019 tentang akses kerumah
sakit dan kontinuitas pelayanan
5. Dokter penanggung jawab pasien (DPJP)
menjelaskan rencana tindakan medis dan
keperawatan yang akan dilakukan secara lengkap
dan jelas.
6. Menghormati hak pasien / keluarga pasien untuk
memutuskan rencana tindakan atau keperawatan.
7. Bila keluarga menolak rencana tindakan atau
perawatan, maka doter penanggung jawab pasien
akan :
PROSEDUR e. Menghormati keputusan pasien dan keluarga
pasien
f. Menjelaskan pada pasien atau keluarga
tentang konsekuensi dari keputusan tersebut
g. Menjelaskan pada pasien dan keluarga pasien
akan tanggung jawab pasien dan keluarga
berkitan dengan keputusan tersebut
h. Menjelaskan pada pasien dan keluarga
tentang tersedianya alternative pelayanan dan
pengiobatan
8. Pasien menandatangani surat penolakan tindakan
medis atau perawatan disaksikan oleh saksi dan
dikter.
4. IGD
UNIT TERKAIT 5. Rawat Jalan
6. Rawat Inap
SURAT PERNYATAAN PENOLAKAN PENGOBATAN
PENOLAKAN TINDAKAN
Yang Bertandatangan Di Bawah Ini, Saya,
Nama____________________________
Umur ________Tahun, Laki-Laki / Perempuan*
Alamat
___________________________________________________________
Dengan Ini Menyatakan PENOLAKAN PENGOBATAN :
_________________ Terhadap Saya/ ______________________________
Saya*
Nama ____________________, Tgl Lahir_____________, Laki-
Laki/Perempuan*
Alamat
___________________________________________________________
Saya Memahami Perlunya Dan Manfaat Pengobatan Tersebut, Sebagaimana
Telah Dijelaskan Seperti Di Atas Kepada Saya, Termasuk Resiko Dan
Komplikasi Yang Mungkin Akan Timbul.
Saya Bertanggungjawab Secara Penuh Atas Segala Akibat Yang Mungkin
Timbul Sebagai Akibat Tidak Dilakukannya Pengobatan Tersebut.
Martapura, Tanggal ____________________, Pukul
_______________________
Yang Menyatakan:
SAKSI :
(______________________)
(______________________)
(______________________)
PENOLAKAN TINDAKAN MEDIS
PENOLAKAN
Terhadap Diri Saya Sendiri* Istri/Suami* /Anak* /Ayah* /Ibu Saya* Dengan :
Nama
:________________________________________________________
Umur / Kelamin :________________________________Tahun, Laki-
Laki/Perempuan
Alamat
:________________________________________________________
Bukti diri/ KTP
:________________________________________________________
Dirawat Di
:________________________________________________________
Nomor Rekam Medis
:________________________________________________________
Saya Juga Telah Menyatakan Dengan Sesungguhnya Dengan Tanpa Paksaan
Bahwa Saya :
a. Telah Diberikan Informasi Dan Penjelasan Serta Peringatan Akan Bahaya,
Resiko, Serta Kemungkinan Yang Timbul Apabila Tidak Dilakukan Tindakan
Medis Berupa________
**_______________________________________________________________
______
b. Telah Saya Pahami Sepenuhnya Informasi Dan Penjelasan Yang Diberikan Oleh
Dokter.
c. Atas Tanggung Jawab Dan Resiko Saya Sendiri Tetap Menolak Untuk Dilakukan
Tidakan Yang Diajukan Dokter.
Tgl,______bulan,_______tahun,____
1.____________
2._____________
(______________)
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Disahkan oleh
24 Januari 2019
STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh
24 Januari 2019
STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
1. DPJP.
Unit Terkait
2. Petugas.
3. Rekam Medis.
4. Petugas Paramedis.
5. Instalasi Rawat Inap.
6. Intensif Care Unit.