Disusun oleh
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan bukan hanya sekedar di hilir, bukan hanya sekedar mengobati.
Tapi kesehatan ada di hulu membentuk masyarakat yang mengerti tentang
kesehatan mau menjadi manusia yang sehat dan menjaga kesehatan. Menteri
Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), menyatakan bahwa di
tahun 2020 mendatang, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, di mana
jumlah penduduk usia produktif akan sangat banyak. Namun, hal ini perlu
diantisipasi agar proyeksi jumlah generasi usia produktif yang mencapai 164 juta
jiwa benar-benar manusia yang sehat dan produktif.
Sementara itu, Kemenkes RI tidak hanya mengupayakan penguatan
layanan kesehatan primer, namun juga menguatkan program keluarga sehat. Ada
12 indikator keluarga yang harus kita cermati dan kita pahami, terang Menkes.
Keduabelas indikator keluarga sehat terbagi ke dalam lima kelompok, yaitu:
Lima indikator dalam gizi, kesehatan ibu dan anak
1) Keluarga mengerti program keluarga berencana (KB)
2) Ibu hamil memeriksa kehamilannya sesuai standar
3) Balita mendapatkan imunisasi lengkap
4) Pemberian ASI Ekslusif 0-6 bulan
5) Pemantauan pertumbuhan balita
Dua Indikator dalam pengendalian penyakit menular dan tidak menular
6) Penderita hipertensi berobat teratur
7) Penderita TB paru berobat sesuai standar
Dua Indikator dalam perilaku sehat
8) Tidak adanya anggota keluarga yang merokok
9) Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN
Dua indikator terkait lingkungan sehat
10) Mempunyai sarana air bersih
11) Menggunakan jamban keluarga
Satu Indikator kesehatan jiwa
12) Anggota keluarga akses dalam pelayanan kesehatan jiwa
Menkes mengharapkan masyarakat mampu secara mandiri untuk menjaga
kesehatannya agar merdeka dari ancaman sakit dan penyakit. Masyarakat
diharapkan agar lebih mengerti tentang kesehatan supaya tidak jatuh sakit. "Kami
mengharapkan orientasi masyarakat bukan lagi berobat saat sakit tetapi lebih baik
bila dijaga kesehatannya," tandas Menkes.
Dari survei yang kami lakukan di RT 04 di dapatkan hasil bahwa
masyarakat setempat belum memahami dan mengerti tentang 12 indikator
keluarga sehat. Dengan di buktikan pada saat kami melakukan quesioner pada 12
indikator keluarga sehat warga belum mengerti sepenuhnya tentang poin-poin
tersebut. Oleh karena itu kelompok kami sepakatt untuk memberikan penyulihan
kesejhatan mengenai 12 indikator keluarga sehat. Di harapkan setelah dilakukan
penyuluhan warga setempat dapat memahami dan menerapkan 12 indikator
keluarga sehat .
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit diharapkan warga RT 04
mampu memahami dan menerapkan tentang 12 indikator keluarga sehat
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 35 menit diharapkan
kelayan mampu :
a. Menjelaskan pengertian keluarga sehat.
b. Mengetahui ciri-ciri keluarga sehat.
c. Memahami dan menerapkan 12 indikator keluarga sehat.
D. METODE
Ceramah
Tanya jawab
Diskusi
E. MEDIA
Brosur
PPT
F. SETTING TEMPAT
Ket :
: Moderator
: Penyaji
: Audience
G. Kegiatan Operasional
NO Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Klien
1 5 menit Pembukaan 1. klien menjawab salam.
1. Mengucakan salam 2. Mendengarkanserta
dan terimakasih memperhatikan
kesempatan yang
diberikan untuk
penkes
2. Memperkenalkan
diri
3. Menjelaskan tujuan
2 15 menit Ceramah atau penyampaian 1. klien menjawab
materi pertanyaan
a. Menggali pengetahuan 2. Mendengarkan
klien serta memperhatikan
1. Pengertian
keluarga sehat.
2. Mengetahui ciri
ciri keluarga
sehat.
3. Memahami 12
indikator
keluarga sehat.
4 5 menit Penutup
1. Mengucapkan 1. Menjawab
terimakasih dan salam
meminta maaf
apabila ada
kesalahan
2. Mengucapkan
salam
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan Penerima Manfaat sudah terlaksana dengan baik berupa
kontrak waktu,topik, dan tempat
b. Persiapan alat bantu dan media yang digunakan untuk Penkes
2. Evaluasi proses
a. Klien mampu mengikuti Penkes dengan baik sampai selesai
b. Klien kooperatif dalam mengikuti Penkes
c. Klien dapat bekerjasama dengan perawat
d. Media dan alat bantu dapat digunakan dengan baik
e. Lingkungan mendukung dalam pelaksanaan Penkes
3. Evaluasi hasil
a. Evaluasi kognitif
Menanyakan kepada Penerima Manfaat
1) Pengertian keluarga sehat.
2) Mengetahui ciri ciri keluarga sehat.
3) Memahami 12 indikator keluarga sehat.
b. Evaluasi afektif klien menyatakan memahami tentang 12 indikator
keluarga sehat.
c. Evaluasi psikomotorik klien mampu menerapkan 12 indikator keluarga
sehat.
MATERI PENYULUHAN
Tentu sudah tidak asing lagi bukan dengan slogan 2 anak cukup.
Yap,,itulah program pemerintah melalui dinas BKKBN untuk mensosialisasikan
kepada masyarakat Indonesia. Program 2 anak cukup ini tentu bertujuan agar
keluarga Indonesia lebih sejahtera, karena semakin kedepan biaya hidup dan
pendidikan semakin melangit, sedangkan pendapatan rata-rata per kapita masih
rendah. Adanya program 2 anak cukup memungkinkan agar keluarga yang dibina
lebih berkualitas, mendapatkan asupan gizi dan pendidikan yang cukup. Demi
suksesnya program ini perlu adanya program KB, nah KB ini jenisnya bermacam-
macam. Ada yang hormonal dan non hormonal. KB hormonal antara lain pil KB,
implant, dan suntik sedangkan non hormonal berupa kondom, IUD/spiral dan
sistem kalender. Setiap jenis KB memiliki keunggulan dan kelemahan masing-
masing. Tinggal tergantung pasutri mau pilih yang mana. Mungkin nanti saya
bakalan buat blog tentang KB tersendiri. Salah satu keluarga sehat adalah keluarga
yang menggunakan KB, sehingga dapat tercipta keluarga yang harmonis dan
berkualitas. Tentu kita tidak mau lagi mendengar banyak anak-anak yang
terlantar, tidak mendapatkan asupan gizi dan pendidikan yang baik. Mari
sukseskan program 2 anak cukup.
Perlu diketahui ANC adalah singkatan dari Ante Natal Care. ANC ini
bertujuan untuk mempersiapkan janin dan ibu melewati masa persalinan dan
pasca persalinan (nifas dan menyusui). Melalui programlah yang memungkinkan
ibu dan bayi lahir selamat dan sehat serta dapat menurunkan angka kematian ibu
dan bayi yang juga merupakan salah satu indikator maju atau tidaknya suatu
negara. ANC ini minimal dilakukan sebanyak 4x. Trimester I (<14 minggu) satu
kali kunjungan, kehamilan trimester II (14-28 minggu) satu kali kunjungan, dan
kehamilan trimester III (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali
kunjungan. Masyarakat bisa melakukan ANC di bidan, puskesmas atau dokter
keluarga terdaftar. Kalau mau lebih dari 4x kunjungan jauh lebih baik. Selama
proses ANC kita akan mendapatkan banyak sekali informasi dan pengetahuan
mengenai persalinan dan perawatan bayi. Pokoknya program ini penting banget
deh buat pasutri yang ingin punya anak. Mungkin di lain kesempatan saya bakalan
nulis blog tersendiri tentang ANC.
Ada 5 imunisasi wajib bagi seluruh anak di Indonesia antara lain : BCG
(Bacille Calmette-Guérin) , Hepatitis B, Polio, Campak, DPT (dypteri, pertusis,
tetanus). Imuniasi tersebut bisa dilakukan di Puskesmas atau fasilitas kesehatan
lainnya secara GRATIS karena merupakan program pemerintah. Selain 5 jenis
imuniasi wajib di atas, ternyata masih banyak lagi jenis imunisasi yang ada seperti
imunisasi influenza, campak, tifoid, dll. Akan tetapi untuk mendapatkan imunisasi
tambahan tersebut pasien harus membayar karena tidak termasuk dalam program
pemerintah. Ada yang bilang “anak saya sudah di vaksin tapi kok masih sakit
juga”. Ya benar, vaksin tidaklah 100% dapat melindungi anak, jika ia kuat maka
tidak akan terkena penyakit, namun apabila sampai jatuh sakit tentunya tidak
separah anak yang belum di imunisasi. Mungkin kalau boleh saya tambahkan,
selain imunisasi mungkin indikator keluarga sehat bisa ditambahkan dengan
pemberian vitamin A secara rutin. Jadi mungkin judulnya “Bayi mendapatkan
imunisasi dan vitamin A lengkap”.
ASI baiknya diberikan hingga anak berumur 2 tahun. Sangat krusial untuk
terus diberikan secara terus menerus sampai anak berumur 6 bulan. Masalah yang
sering ditemui adalah ASI yang tidak dapat keluar dari payudara sang bunda. Pada
dasarnya Allah telah menciptakan tubuh perempuan dengan sangat indah dan
sempurna. Secara otomatis wanita yang melahirkan akan mengeluarkan ASI, tapi
ada juga yang tidak mengeluarkan ASI, biasanya hanya karena kondisi psikologis
si ibu pasca melahirkan, atau kurang di stimulasi. Bisa juga karena asupan gizi si
ibu yang kurang baik saat mengandung, atau bahkan karena memang pernah ada
riwayat operasi payudara.Oleh karena itu perlu dilakukannya ANC secara rutin
untuk mempersiapkan hal-hal seperti di atas.
Lagi-lagi nanti saat ANC kita juga akan diinformaskan mengenai KMS
(Kartu Menuju Sehat). KMS berisi jadwal pemberian imuniasi dan vitamin A serta
grafik pertumbuhan balita. Sebenarnya masih banyak lagi informasi-informasi
penting yang ada di dalam KMS. Makanya selain rajin update foto bayi di medsos,
tidak ada salahnya juga jika para bunda rajin update KMS anaknya. Idelanya tiap
bulan balita selalu ditimbang di posyandu/puskesmas untuk nanti dicatat di KMS.
Biasanya nanti di posyandu/puskesmas akan ada penyuluhan, pengobatan atau
pembagian makanan tambahan untuk balita.
Bukan rahasia umum lagi kalau hipertensi atau penyakit darah tinggi
adalah penyakit yang paling banyak kita temui di masyarakat. Pengobatan
penyakit ini juga tidak kalah susahnya dengan pengobatan TB Paru sehingga
menjadi salah satu indikator keluarga sehat di Indonesia. Pengobatan hipertensi
tak jarang membutuhkan waktu seumur hidup agar tekanan darahnya tetap
terkontrol. Banyak sekali komplikasi akibat penyakit ini antara lain yang paling
sering adalah stroke. Penderita perlu rutin dan sedini mungkin mengobati penyakit
ini agar tidak terjadi komplikasi yang lebih parah.
Air bersih adalah kebutuhan pokok setiap keluarga, mulai dari keperluan
mencuci sampai keperluan air minum. Tentunya keberadaan sarana air bersih
menjadi peran penting dalam 12 indikator keluarga sehat. Maraknya penyakit
diare dan saluran pencernaan lainnya seperfi tifus dll semuanya bersumber dari
asupan makan dan minum yang tidak baik. Keluarga yang sehat wajib memiliki
sarana air bersih yang memadai. Selain menggali sumur pribadi, warga juga bisa
menggunakan jasa PDAM untuk keperluan air bersih. Namun ada juga yang
berinisiatif untuk menampung air hujan. Apa saja rasanya tidak masalah asalkan
bersih dan mencukupi. Tentu hal ini bukanlah hal yang sepele, dibutuhkan peran
dari instansi terkait untuk memeratakan penyebaran air bersih di Indonesia.
Selain menggunakan air bersih dalam aktivitas rumah tangga. Jamban juga
memegang peranan penting dalam suksesnya keluarga sehat Indonesia. Penyakit-
penyakit saluran pencernaan seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya juga
dipengaruhi oleh penggunaan jamban yang tidak semestinya. Buang air
sembarangan sangat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan
sumber mata air yang tentu akan menjadi sumber penularan penyakit bagi warga
disekitar.
Daftar pustaka
http://ntb.bkkbn.go.id/_layouts/mobile/dispform.aspx?List=8c526a76-8b88-44fe-8f81-
2085df5b7dc7&View=69dc083c-a8aa-496a-9eb7-b54836a53e40&ID=689
https://kurniawanican.wordpress.com/2016/08/22/12-indikator-keluarga-sehat-part-i/